L011201135
EKOLOGI PERAIRAN
Nilai toleransinya bagi pertumbuhan untuk organisme air atau biota air
Gas oksigen di perairan konsentrasinya kecil dan sering berubah-ubah jumlahnya
tetapi gas oksigen sangat dibutuhkan oleh organisme air untuk bernapas sehingga
ketersediaan gas oksigen di perairan merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhan
dan kelangsungan hidup organisme air.
Di ekosistem perairan kisaran perubahan suhu kecil saja sehingga organisme air
toleransi terhadap perubahan suhu perairan menjadi sempit. Jika tiba-tiba terjadi
perubahan suhu perairan yang besar dan dalam waktu singkat maka organisme air
tidak dapat mentoleransinya. Maka suhu perairan merupakan faktor pembatas bagi
organisme air.
Organisme – organisme dapat memiliki kisaran toleransi yang lebar bagi satu factor
(disebut eury) dan kisaran toleransi yang sempit untuk faktor lainnya (disebut steno).
Contohnya :
1) Ikan nila memiliki kisaran toleransi yang lebar untuk perubahan salinitas (euryhalin)
tetapi memiliki kisaran toleransi yang sempit untuk perubahan suhu (stenothermal).
2) membandingkan telur-telur ikan trout dan telur-telur kodok. Telur-telur ikan trout
berkembang antara 0oC dan 12oC dengan optimum 4OC sedangkan telur-telur kodok
antara 0O Cdan 30OC dengan optimum 22OC. Jadi telur-telur ikan trout adalah
stenothermal dan telur-telur kodok eurythermal. Titik-titik minimum, optimum dan
maksimum berdekatan untuk jenis-jenis yang stenotermal. Sehingga perbedaan
tempratur yang kecil menyebabkan efek yang kecil pada jenis eurythermal. Jenis-jenis
yang stenotermal ada yang bersifat toleransi tempratur rendah (oligothermal) dan
adapula yang toleransi tempratur tinggi (polythermal) atau di antaranya.