SERTA PERANANNYA
DALAM PERAIRAN LAUT
by: Kelompok 5
Kelompok 5
● Ciri-ciri Pyrrophyta
● Klasifikasi Pyrrophyta
Pyrrophyta adalah alga uniseluler yang memiliki dinding sel dan dapat
bergerak aktif, bersifat fosforesensi yaitu memiliki fosfor yang memancarkan cahaya
yang kemampuannya disebut bioluminescent (dapat mengahasilkka cahaya sendiri)
Ciri -ciri Pyrrophyta
● Uniseluler
● Bersifat Motil
● Memiliki flagela
● Memiliki Dinding Sel
● Bersifat Autotrof dan Heterotrof
● Hidup Bebas Bersinbiosis
● Cangkaknya mengandung fosfor
● Memiliki Vakuola non-kontraktil
Klasifikasi Pyrrophyta
Pyrrophyta terdiri dari 2 kelas, yaitu:
Desmophyceae Dinophyceae
Memiliki flagel yang keluar dari ujung Flagelnya keluar dari posisi sentral.
anterior (apical, subapical) Satu flagel terletak pada pada bagian
sulcul, yang lainnya pada bagian
cingulum
2. Flagela longitudinal lebih kecil dan halus serta mengarah ke posterior dan terletak pada sulcus.
Sedangkan flagela transversal berbentuk seperti pita dan terletak pada cingulum. Dua jenis flagel
ini bergerak dalam arah yang berbeda sehingga mengakibatkan terjadinya pusaran air saat
Dinoflagellata bergerak.
3. Nukleus berukuran besar dan dinamakan mesokaryon oleh Dodge (1966). Bagian kromosom
tidak memiliki histon atau RNA.
6. Vakuola non-kontraktil yang disebut pusule terletak di dekat dasar flagella. Pusule ini berguna
untuk mengapung di permukaan air dan osmoregulasi. Pada Dinoflagellata tidak ditemukan
vakuola kontraktil.
Cara reproduksi phyrrophyta
Pyrrophyta memiliki 2 cara perkembangbiakan, yaitu
secara aseksual dan seksual.
1. Secara Aseksual
2. Secara Seksual
1. Secara Aseksual
Yaitu dengan pembelahan sel yang bergerak. Jika sel memiliki
panser, maka selubung akan pecah. Dapat juga dengan cara
protoplas membelah membujur, lalu keluarlah dua sel telanjang
yang dapat mengembara yang kemudian masing – masing membuat
panser lagi. Setelah mengalami waktu istirahat zigot yang
mempunyai dinding mengadakan pembelahan reduksi,
mengeluarkan sel kembar yang telanjang. Dengan pembelahan
biner, yaitu pembelahan sel dengan sel anak mendapatkan sebagian
dari sel induk (sel anak yang membentuk dinding baru). Contoh :
Peridinium.
2. Secara Seksual
Dalam sel terbentuk 4 isogamet yang masing-masing dapat
mengadakan perkawinan dengan isogamet dari individu lain.
Sporik, yaitu dengan zoospora contohnya Gloeonidium dan
aplanospora (contohnya Gleonodinium).