Anda di halaman 1dari 3

NAMA: YULIANIDA TAMALA

NIM : J1A018118

UTS ANTIMIKROBA ALAMI


1. A. Antimikroba diperlukan dalam pengawetan bahan pangan karena dapat memperpanjang masa
simpan suatu produk pangan dan sebagai pencegah terjadinya kerusakan makanan sebelum
dikonsumsi.. Sesuai dengan definisi dari antimirkoba itu sendiri yaitu senyawa biologis atau
kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba (mikrostatik) ataupun membunuh mirkoba
(mikrosidal), sehingga masa simpan suatu produk pangan akan lebih lama karena adanya
antimikroba ini.
B. Terdapat beberapa perbedaan antimikroba alami dengan antimikroba sintesis. Dimana karena
menggunakan bahan kimia (seperti nitrat, nitrit dll) maka antimikroba sintesis memiliki efek
negative tertentu terhadap Kesehatan sedangkan antimikrona alami sebagai pengawet pangan
tidak akan berdampak buruk bagi Kesehatan atau dengan kata lain aman dikonsumsi.
2. A. Senyawa antimikroba apa saja yang bisa diperoleh dari mikroba (minimal 4)
 Penicillium Chrysogenum, Bifidobacterium Longum, Lactobacillus Plantarum,
Lactobacillus bulgaricus.
B. Perbedaan mekanisme masing-masing antimikroba tersebut?
- Penicillium Chrysogenum  Menurut Volk dan Wheeler (1993), mekanisme kerja penisilin
sebagai antibiotik adalah dengan mengganggu sintesis peptidogligan dinding sel. Pada proses
ini, penisilin memiliki struktur yang sama dengan struktur D-alanil-D-alanilin terminal pada
peptidoglikan, sehingga enzim transpeptidase bereaksi dengan penisilin. Hal ini membuat
struktur peptidoglikan yang dibentuk menjadi tidak sempurna dan melemahkan kekuatan
dinding sel pada bakteri.
- Bifidobacterium Longum  Mekanisme Bifidobacterium Longum melindungi atau
memperbaiki kondisi inangnya antara lain dengan menghambat pertumbuhan bakteri patogen
melalui zat-zat penghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun negatif. Zat-zat ini
termasuk asam organik, hidrogen peroksida (H2O2), bakteriosin, reuterin yang mampu
menghambat tidak hanya bakteri hidup namun juga produksi toksin.
- Lactobacillus Plantarum  Mekanisme plantaricin F dalam menyerang inangnya adalah
dengan cara membuat pori pada membran. Terdapat dua mekanisme utama, yaitu model barrel
stave dan model carpet. Model barrel stave memiliki mekanisme yaitu peptida dari bakteriosin
berasosiasi dengan membran target, pada saat konsentrasi batas ambang tercapai, peptida yang
berasosiasi membuat pori dengan permukaan hidrofobik menghadap keluar dan permukaan
hidrofilik menghadap kedalam, pori pada bagian lapisan lipid untuk membantu penembusan.
Sedangkan model carpet memiliki mekanisme dengan peptida dari bakteriosin yang tidak
NAMA: YULIANIDA TAMALA
NIM : J1A018118
berstruktur membentuk formasi α-heliks saat kontak dengan lingkungan membran target
berinteraksi dengan phospholipid bilayer kemudian membungkus membran target.
- Lactobacillus bulgaricus  Mekanisme Lactobacillus bulgaricus menurunkan pH internal
sel sehingga kondisi pH tidak sesuai dengan proses metabolism. Dikarenakan Ph turun
sehingga senzim-enzim yang ada didalamnya tidak dapat bekerja secara optimal dan tentunya
metabolismenya terganggu.
3. A. Bisakah kita memperoleh antimikroba dari tumbuh-tumbuhan?
 Iya bisa, antimikroba dapat diperoleh salah satunya dari tumbuh-tumbuhan karena
tumbuhan mengandung komponen antimikroba berupa metabolit sekunder. Misalnya:
Antimikroba limbah kakao, Biji Mangga.
B. Bagaimana cara memperoleh antimikroba tsb? (minimal 2 cara ekstraksi)
- Ekstraksi dari limbah kakao  Kakao yang telah dibebaskan dari lemak dengan cara
perendaman (maserasi) dengan pelarut etanol 96%. Sebanyak 1 kg bubuk kulit ari biji
kakao dimasukkan ke dalam gelas kimia dan ditambahkan pelarut etanol 96% dengan
perbandingan (1 : 2,5). Perendaman dilakukan selama 5 hari dan setiap hari dilakukan
pengadukan dan pengadukan dilakukan setiap 2 jam. Pada hari ke lima dilakukan
penyaringan sehingga diperoleh filtrat 1. Residu kembali dimasukkan ke dalam gelas kimia
dan ditambahkan pelarut etanol 96%, selanjutnya dimaserasi selama 5 hari. Hasil ekstrak
kembali disaring diperoleh filtrat 2. Residu yang diperoleh kembali dimasukkan ke dalam
gelas kimia dan ditambahkan larutan etanol 96%, selanjutnya dimaserasi selama 5 hari.
Hasil ekstraksi kembali disaring diperoleh filtrat 3. Filtrat 1, filtrat 2 dan filtrat 3
digabungkan menjadi satu, selanjutnya dievaporasi pada tekanan rendah dan suhu 50oC
diperoleh bahan aktif dalam bentuk ekstrat etanol kental atau dalam bentuk semi padat.
-Ekstraksi dari biji mangga  Biji mangga diambil daging bijinya dan dipotong tipis-
tipis, kemudian dikeringkan dengan cara dioven pada suhu 50oC. Setelah kering, daging
biji mangga dihaluskan untuk dibuat ekstrak menggunakan etanol sebagai cairan penyari.
Etanol juga digunakan untuk mengekstraksi biji buah mangga dalam beberapa penelitian
(Pitchaon, 2011). Pelarut etanol digunakan untuk mengekstraksi biji mangga karena
senyawa dari simplisia ini bersifat polar yang tersari. Ekstrak daging biji mangga dibuat
dengan cara membasahi 100 g serbuk simplisia biji mangga dengan 200 mL cairan penyari
etanol 70% selama tiga jam. Sedikit demi sedikit masa simplisia tersebut dipindahkan ke
dalam perkolator dan dibiarkan selama 24 jam. Cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan
1 Ml per menit. Perkolasi dihentikan apabila tetesan perkolat terakhir sudah tidak berwarna.
NAMA: YULIANIDA TAMALA
NIM : J1A018118
Perkolat yang sudah diperoleh kemudian dipekatkan dengan penguap vakum putar sampai
didapatkan ekstrak biji buah mangga untuk diuji aktivitas antibakterinya.
C. Bagaimana mekanisme antimikroba dari tumbuhan?
Uji daya hambat antibakteri pada limbah kakao dilakukan dengan metode difusi kertas
cakram dengan berdasarkan pada pengukuran diameter daerah hambat (DDH) pertumbuhan
bakteri yang terbentuk di sekeliling kertas cakram. Kertas cakram yang digunakan adalah
kertas wattman dengan diameter 1 mm. Kertas cakram dimasukkan ke dalam ekstrak etanol
biji mangga dengan kadar 20,40, dan 60%, klindamisin sebagai kontrol positif dan kontrol
negatif hanya berisi media agar Nutrien Agar saja. Kemudian kertas cakram diletakkan di
atas permukaan cawan petri berisi media agar Nutrien Agar yang telah diinokulasi bakteri
uji Propionibacterium acne dengan konsentrasi kuman 106 Colony Forming Unit (CFU).
Kemudian cawan petri diinokubasi selama 24 jam pada suhu 37◦C.
4. Perhatikan gambar berikut. Baca literature online!! Gambar ini menjelaskan tentang uji
antibakteri.
Jawab pertanyaan secara berurutan:

A. Rempah yang paling efektif digunakan untuk membunuh pathogen pangan adalah black
cumin atau dalam bahasa Indonesia adalah jintan hitam.
B. Tidak semua jenis rempah dalam gambar tersebut efektif untuk membunuh semua jenis
bakteri uji seperti pada cinnamon (kayu manis) yang kurang bahkan tidak efektif dalam
membunuh hampir semua jenis bakteri uji kecuali pada E.coli.
C. Rempah yang potensial sebagai sumber antimikroba jika ingin membunuh mikroba
pathogen yang biasa terdapat pada unggas berdasarkan data tersebut adalah turmeric
(kunyit) dan ginger (jahe).
D. Rempah yang potensial untuk menyembuhkan jerawat adalah turmeric (kunyit). Hal ini
karena Kunyit memiliki berbagai kandungan senyawa seperti alkaloid, flavonoid,
kurkumin, minyak atsiri, saponin, tanin dan terpenoid. Golongan senyawa kurkuminoid
memiliki kandungan yang berkhasiat sebagai antibakteri, antikejang, analgetik, antidiare,
antipiretik dan antitumor. Senyawa kurkumin sama seperti dengan senyawa kimia lain
seperti antibiotik, alkaloid, steroid, minyak atsiri, resin, dan fenol yang termasuk ke dalam
hasil metabolit sekunder dari suatu tanaman. Selain itu juga menurut penelitian Pratiwi
(2010) Penggunaan masker menggunakan kunyit pada kulit berjerawat memberikan hasil
terbaik. Hal ini terjadi karena kombinasi anti bakteri yang terdapat pada kunyit.

Anda mungkin juga menyukai