Tujuan:
Memahami dan mengetahui berbagai jenis penyakit yang terkait dengan sistem reproduksi.
Langkah Kerja
1. Lakukan studi observasi dari berbagai sumber tentang penyakit pada sistem
reprodukasi. Carilah informasi sebanyak mungkin!
2. Tabulasikan data yang telah kamu peroleh, dan cobalah untuk mengidentifikasikan
nama penyakit reproduksi, penyebab, gejala, bahayanya, pencegahan dan
pengobatan serta jumlah penderitanya.
3. Tiap peserta didik akan mengumpulkan hasil pekerjaannya di slot Google
Classroom.
Bahan Diskusi
1. Jenis penyakit apa sajakah yang menular melalui hubungan seks dan bagaimanakah
gejalanya!
Jawab : Penyakit yang menular melalui hubungan seks, antara lain :
a) infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala gonore pada pria antara lain ; rasa
gatal dan panas pada saat kencing, keluar Cairan atau nanah (kental berwarna
kuning kehijauan) secara spontan dari saluran kencing, ujung penis tampak
merah, bengkak, dan menonjol keluar. Gejala gonore pada wanita antara lain ;
sebagian besar tidak menimbulkan keluhan atau keluar cairan keputihan
berwarna kuning kehijauan dan kental, serta kadang-kadang disertai rasa nyeri
saat kencing.
b) Infeksi Genital Nonspesifik atau Urethritis Nonspesifik adalah infeksi traktus
genital yang disebabkan oleh penyebab yang tidak spesifik. Gejala penyakit
menular seksual urethritis nonspesifik pada pria antara lain ; mirip gonore, tetapi
lebih ringan, keluarnya cairan dari saluran kencing yang bersifat encer, terutama
pada pagi hari (morning drop), kadang-kadang disertai rasa sakit saat kencing
dan bila infeksi berlanjut akan keluar cairan bercampur darah. Gejala infeksi
genital nonspesifik pada wanita antara lain; sebagian besar tidak menimbulkan
keluhan, kadang-kadang ada keluhan keputihan (cairan encer putih
kekuningan), nyeri pada daerah rongga panggul, serta perdarahan setelah
berhubungan seksual.
c) Sifilis (Raja Singa) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
bakteri Treponema pallidum dan bersifat kronis. Gejala sipilis atau sifilis
digolongkan sesuai dengan tahap perkembangan penyakitnya. Tiap jenis sifilis
memiliki gejala yang berbeda-beda. Sifilis primer memiliki gejala berupa luka
(chancre) di tempat bakteri masuk, sifilis sekunder memiliki gejala berupa
munculnya ruam pada tubuh, sifilis laten tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri
ada di dalam tubuh penderita, sifilis tersier memiliki gejala yang sangat
dipengaruhi oleh bagian tubuh dimana dimasuki bakteri sifilis.
d) Granuloma Inguinale atau Donovanosis adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri Calymmatobacterium granulomatis. Gejala
donovanosis di antaranya yakni ; kelainan dimulai dengan benjolan tunggal atau
banyak, merah, lembek, kadang-kadang mirip bisul, sangat gatal serta kelainan
ini dengan cepat pecag menjadi luka dengan tepi yang meninggi, berbau amis
dan mudah berdarah.
2. Apakah penyakit menular seksual (PMS) merupakan penyakit menular atau menurun?
Jawab : Penyakit menular seksual (PMS) merupakan penyakit menular bukan menurun.
Penyakit menular seksual atau biasa dikenal dengan infeksi menular seksual merupakan
infeksi yang umumnya ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman.
Penyebarannya pun bisa melalui darah, sperma, atau cairan tubuh lainnya.
3. Bagaimanakah proses penularan HIV AIDS?
Jawab : Proses penularan HIV / AIDS dapat melalui beberapa hal, yakni ;
a) Hubungan seks
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom, baik itu
melalui vagina, anal, maupun seks oral. Selain itu seseorang yang suka berganti-
ganti pasangan seksual juga lebih berisiko untuk terkena HIV.
b) Penggunaan jarum suntik
HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi darah orang
yang terinfeksi HIV. Berbagi pakai jarum suntik atau menggunakan jarum suntik
bekas membuat seseorang berisiko sangat tinggi tertular penyakit, termasuk HIV.
c) Kehamilan, persalinan atau menyusui
Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan mengandung atau menyusui berisiko
tinggi untuk menularkan HIV kepada bayinya. Penting untuk berkonsultasi
dengan dokter jika Anda adalah penderita HIV yang tengah hamil agar risiko
penularan HIV pada bayi bisa ditekan.
d) Transfusi darah
Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga bisa terjadi melalui transfusi darah.
Namun, kejadian ini semakin jarang terjadi karena adanya penerapan uji
kelayakan donor, termasuk donor darah, organ ataupun donor jaringan tubuh.
Dengan pengujian yang layak, penerima donor darah memiliki risiko yang rendah
untuk terinfeksi HIV.
4. Apakah penggunaan karet KB (kondom) pada pria dapat mencegah PMS?
Jawab : Iya, penggunaan karet KB (kondom) pada pria dapat mencegah PMS
(Penyakit Menular Seksual) apabila digunakan secara rutin.
5. Menurutmu, apakah cara yang terbaik agar tidak tertular PMS?
Jawab : Cara terbaik agar tidak tertular PMS, antara lain ;
Berhubungan seks hanya dengan satu orang dan tidak berganti-ganti
pasangan
Gunakan kondom lateks tiap kali berhubungan seks
Pemberian vaksinasi
Hindari penggunaan narkoba dan alkohol
Melakukan sunat pada laki-laki
Jangan berhubungan dengan pasangan yang terinfeksi
6. Pada remaja, mulai ada kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.
Menurutmu, cara apakah yang dapat dilakukan untuk mengalihkan energi biologis
tersebut?
Jawab : Cara yang dapat dilakukan untuk mengalihkan energi biologis tersebut,
diantaranya yakni ;
Berusaha mengalihkan pikiran dan energi kita ke arah yang positif saat
sedang berdua dengan seseorang yang berbeda jenis kelamin
Usahakan untuk terus-menerus bersama orang lain agar tidak ada kesempatan
untuk melakukan kegiatan berbau seks seperti masturbasi
Mengalihkan energi ke aktifitas yang membutuhkan energi tinggi seperti
olahraga sehingga tidak ada pikiran yang berbau seks
Tidak menonton video atau film yang dapat merangsang
Usahakan memiliki jadwal kegiatan yang positif untuk bersosialisasi
7. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini!
Jawab : Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa Penyakit sistem reproduksi
adalah jenis penyakit yg disebabkan oleh virus atau bakteri yg ditularkan melalui
hubungan seks oral maupun melalui hungan kelamin. Jenisnya bermacam-macam,
dari gonorrhea, sifilis, herpes, HIV/AIDS, dll. Penyakit menular seksual merupakan
penyakit yg ditakuti oleh setiap orang. Angka kejadian penyakit ini termasuk tinggi
di Indonesia. Kelompok resiko yg rentan terinfeksi tentunya adalah seseorang yg
sering punya kebiasaan perilaku yg tidak sehat. Apabila seseorang sering
berhubungan seksual dengan orang yg berbeda secara terus menerus, maka itu akan
mengikat resiko orang tersebut terkena penyakit menular seksual (PMS).
DAFTAR PUSTAKA
Alodokter.com, (2020, 12 Juli), “Penularan HIV”, Diakses pada 23 April 2021 pukul
13.31, dari https://www.alodokter.com/ini-cara-penularan-hiv-yang-penting-
diketahui#:~:text=Padahal%2C%20penularannya%20tidak%20semudah
%20itu,seksual%20dan%20penggunaan%20jarum%20suntik
Alodokter.com, (2019, 10 Januari), “Cara Menghindari Penyakit Menular Seksual”,
Diakses pada 23 April 2021 pukul 14.03, dari
https://www.alodokter.com/tidak-takut-penyakit-menular-seksual-lagi-
setelah-tahu-ini
Alodokter.com, (2019, 10 Juli), “Sifilis”, Diakses pada 3 April 2021 pukul 15.03,
dari https://www.alodokter.com/sifilis
Halodoc.com, (2018, 25 Juni), “Keefektifan Penggunaan kondom”, Diakses pada 23
April 2021 pukul 13.57, dari https://www.halodoc.com/artikel/seberapa-
efektifkah-penggunaan-kondom