Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sarmila Eka Putri

NIM : 1805113359

Kelas : Kimia 18B

Resume Kimia Lingkungan 2

1. Siklus Sulfur atau Belerang (S)


Siklus sulfur atau belerang merupakan sebuah siklus yang termasuk ke dalam
biogeokimia. Siklus sulfur atau siklus belerang adalah kejadian perpindahan zat kimia yang
memiliki unsur sulfur atau belerang di permukaan bumi.
Di atmosfer, belerang terdapat dalam bentuk gas SO2 yang dibentuk sepanjang aktivitas
vulkanis dan pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu, belerang juga terdapat dalam senyawa
gas H2S yang dibentuk sebagai akibat proses pembusukan bahan organik atau proses
pembusukan yang terjadi di dalam tanah dan air.
Belerang atau sulfur dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam bentuk anion sulfat di
dalam tanah. Di dalam tanah, belerang dapat berperan sebagai sulfat, sulfida, dan belerang
anorganik.

PROSES SIKLUS SULFUR


Aktivitas vulkanis gunung berapi dan penggunaan bahan bakar fosil akan melepaskan
sulfur atau belerang ke atmosfer dalam bentuk gas SO2, gas SO2 di udara akan mengalami
oksidasi sehingga membentuk gas sulfat (SO4).

Selain itu, dalam proses pembusukan bahan organik yang dilakukan oleh
mikroorganisme pun akan melepaskan belerang, baik ke atmosfer maupun ke dalam tanah
dalam bentuk H2S.

Mikroorganisme yang berperan mengubah protein dalam bahan organik menjadi


senyawa H2S adalah Aspergillus spp., Neurospora spp., Escherichia spp., dan Proteus spp.,
sedangkan mikroorganisme pengurai yang berperan merombak karbohidrat dalam bahan
organik menjadi H2S dan senyawa lainnya adalah Vibrio desulphuricans, Aerobacter, dan
Desulphovibrio.

Gas H2S tersebut nantinya akan mengalami oksidasi di atmosfer sehingga membentuk
gas Sulfat SO4. Gas Sulfat akan kembali ke permukaan bumi bersama dengan presipitasi
(kejadian hujan). Oleh karena itu, jika kandungan gas sulfat di udara sangat tinggi maka
presipitasi yang dihasilkan akan sangat masam dan fenomena ini disebut sebagai hujan asam.

Gas H2S dalam tanah kemudian akan mengalami reduksi yang menghasilkan unsur
tunggal Sulfur (S) yang kemudian mengalami oksidasi oleh bakteri Thiobacillus denitrificans
dan Thiobacillus thiooxidans menghasilkan SO4. Setelah itu, SO4 di dalam tanah akan
tereduksi kembali menjadi H2S oleh bakteri Thiobacillus thioparus.

2. Siklus Fosfor (P)


Siklus fosfor merupakan suatu proses perubahan fosfat anorganik menjadi fosfat organik
lalu kembali lagi menjadi fosfat anorganik secara terus-menerus tanpa jeda.

PROSES SIKLUS FOSFOR


Berikut ini merupakan tahapan yang dilalui oleh Fosfor, yaitu sebagai berikut :

a) Pelapukan Batuan
Sumber utama dari fosfor ini dapat kita jumpai di bebatuan, sehingga pada tahap yang
pertama ini, siklus fosfor akan mengekstraksi fosfat melalui proses pelapukan yang terjadi
pada bebatuan.
Proses Pelapukan tersebut umumnya terjadi secara alami, karena tahapan ini
dipengaruhi oleh faktor cuaca, hujan serta erosi sehingga mengakibatkan fosfor dapat
berpindah ke tanah. Ketika batuan yang memiliki kandungan fosfat terkena dengan tetesan air
hujan, maka batu tersebut akan melepaskan ion fosfat dan juga mineral lainnya agar terserap
ke dalam tanah.
b) Penyerapan Tanaman dan Hewan
Setelah ion fosfat yang dilepaskan oleh bebatuan terserap kedalam tanah, fosfat
tersebut akan digunakan oleh plantae, fungsi dan juga mikroorganisme yang ada disekitarnya.
Tumbuhan yang menyerap ion fosfat ini nantinya akan dikonsumsi oleh hewan yang
tergolong sebagai herbivora. Kemudian, ketika hewan tersebut mati, maka bangkainya akan
dimakan oleh hewan yang tergolong sebagai Karnivora.
c) Proses Dekomposisi oleh Dekomposer
Pada tahapan ini fosfor akan dikembalikan ke lingkungan atau alam menggunakan
proses penguraian yang disebut sebagai dekomposisi. Namun, Fosfor yang sudah terserap
kedalam tumbuhan atau hewan kemudian akan diuraikan oleh dekomposer ketika plantae dan
animalia tersebut mati, maka secara otomatis fosfat organik akan kembali ke tanah maupun
air.
d) Mineralisasi
Pada tahap mineralisasi ini, Bakteri yang terdapat di dalam tanah akan memecah
bahan-bahan organik tersebut ke bentuk yang lebih kecil agar dapat dengan mudah terserap
oleh tanaman. Fosfat yang terserap ke dalam tanah akan terus mengalir dan umumnya akan
berakhir di sebuah saluran air maupun lautan serta bisa masuk ke dalam lapisan sedimen dari
masa ke masa.

3. Siklus Besi (Fe)

Anda mungkin juga menyukai