Bagaimana membuat template sederhana

untuk browsing suatu saham

Writer : Lim Hok One

1. Open suatu saham. Sbg contoh kita buka AALI.

2. Apply template default dengan cara klik kanan, apply template Default spt
gambar dibawah:

3. Kita masukkan dua buah indikator disection 1 yaitu Bolinge Bands dan volume
caranya sbb:
- Kita insert bollinger band pada section1 dengan default standard.
- Kemudian pindahkan volume ke section 1 dengan klik volume dan drag ke
section 1. Pilih pilihan overlay spt gambar dibawah:

1
- Setelah itu insert indicator, kita pilih Chande Momentum oscillator dengan
parameter 10 hari.
- Masukkan Indicator MACD1.
- Kita insert salah satu indikator untuk trend, Aroon.
- Masukkan pula WillR.
- Masukkan Money Flow Index sebagai melihat kekuatan pasar.
- Masukkan Stochastic Oscillator.

Dan gambar yang terjadi sbb:

Cara menganalisa:
a. Section 1. Bila volume terjadi tinggi dan harga naik maka confirm naik. Bila
harga naik namun volume turun, maka terjadilah divergence pada volume.
Bila Close melintas ke bawah garis atas bolinger band maka terjadi sinyal sell.
Bila Close melintas ke atas garis bawah bolinger band maka terjadi sinyal
buy.

b. Section2. Bila Cmo melebihi 50, overbought. Confirm sell bila CMO Cross
Down garis 50, bila cross down angka 0 berarti juga terjadi sinyal sell.. Bila
Cross up -50 atau cross up 0, maka confirm buy terjadi.

2
c. Section3. Bila MACD1 crossdown denganTrigger line atau macd1 dead cross
0 terjadilah sinyal jual
Bila MACD1 crossup dengan trigger line atau golden cross angka 0, sinyal
buy terjadi.

d. Section 4. Aaron.
Bila aroon up (warna biru) cross up aroon down, maka dipastikan sinyal beli
terbentuk. Selain itu ada dua sinyal lagi di aaron index sbb:
- Bila aroon up >=70 dan aroon down<=30, maka terjadilah sinyal buy
STRONG.
- Bila aroon Down >=70 dan aroon up<=30, maka terjadilah sinyal Sell
STRONG.
- Bila aroon up, cross down angka 50, dalam bahasa teknikal disebut
“Trend naik kehilangan momentumnya”, sebaliknya bila cross up 50
disebut mendapatkan momentum trend up kembali.

e. Section 5. William R
- Bila cross down -20 atau cross down -50, maka terjadilah sinyal SELL
- Bila cross up -80 atau cross up -50, maka terjadilah sinyal BUY
-
f. Section 6. Money Flow Index
Cara membaca:
- Bila terjadi divergence (harga naik, MFI turun) maka ada
kemungkinan harga mengikuti indikator yaitu turun.
- Bila terjadi Convergence (harga turun, MFI naik) maka ada
kemungkinan harga mengikuti indikator yaitu naik.
- Hampir sama dengan RSI, bila cross down angka 80, sinyal sell terjadi
dan bila cross up 20 sinyal buy terjadi.

g. Section 7. Stochastic Oscillator.

Cara Membaca:
- Bila terjadi cross down Stoch dengan signalnya atau stoch turun
kebawah melintasi 80, sinyal sell terjadi.
- Bila terjadi cross Up Stoch dengan signalnya atau stoch naik keatas
melintasi 20, sinyal buy terjadi.

3
Bagaimana save suatu template.
Setelah semua section telah dibuat dan diwarnai sesuai keinginan, maka kita bisa save
menjadi suatu template dengan cara, pilih File, save as, pilih save as typenya template spt
gambar dibawah :

Agar setiap kali buka saham lain dan template ini terus menerus melekat maka kita harus
kita pilih Tools kemudian pilih Option terus pilih chart options dan pilihlah Use Chart
as template seperti gambar dibawah.

4
BAGAIMANA MEN-TEST SUATU
INDICATOR DENGAN ENHANCED
SYSTEM TESTER
Langkah2 untuk membuat mengetest suatu indicator dengan Enhanced System Tester
yang dilambangkan oleh Metastock dengan tanda

1. Setelah kita klik lambang diatas maka akan tampak gambar sbb:

2. Klik New system. Kita coba membuat system tester sederhana untuk beberapa
indikator sbb:
a. Moving average cross.
Pada Buy Order kita tulis sbb:
Ma1:=Mov(c,opt1,e);
cross(c,ma1)=1

Pada Sell Order kita tulis sbb:

Ma1:=Mov(c,opt1,e);
cross(ma1,1)=1

5
Pada Optimization kita tulis sbb:

EHT ini akan kita coba simulasikan pada TLKM, dengan cara kita klik

Kita pilih TLKM dan sytem kita pilih sbb:

6
Maka hasilnya sbb:

7
 Dapat disimpulkan bahwa untuk TLKM dan memakai Moving Average
Exponential, maka didapat angka yang paling optimal adalah 44 hari.

b. Optimasi CHANDE MOMENTUM OSCILLATOR

Buy Order :
CROSS(CMO(C,OPT1),-50) OR CROSS(CMO(C,OPT1),0)

SELL Order :
CROSS(50, CMO(C,OPT1)) OR CROSS(0, CMO(C,OPT1))

Optimazation:
OPT1:
Min : 5
Max : 30
Step : 1

c. Optimasi MACD1
Buy Order :
MACD1:=MOV(C,OPT1,E)- MOV(C,OPT2,E);
TL:=MOV(MACD1,OPT3,E);
CROSS(MACD1,TL) OR CROSS(MACD1,0)

Sell Order :
MACD1:=MOV(C,OPT1,E)- MOV(C,OPT2,E);
TL:=MOV(MACD1,OPT3,E);
CROSS(TL, MACD1) OR CROSS(0, MACD1)

Optimazation:
Opt1 Min : 1 Max: 20 Step: 1
Opt2 Min : 2 Max: 50 Step: 1
Opt3 Min : 1 Max: 20 Step: 1

d. Optimasi Aroon
Buy Order :
CROSS(AROONUP(OPT1),AROONDOWN(OPT1)

Sell Order :
CROSS(AROONDOWN(OPT1), AROONUP(OPT1))

Optimazation:
Opt1 Min : 1 Max: 100 Step: 1

8
e. Optimasi William %R
Buy Order :
CROSS(willr(opt1),-80) or CROSS(willr(opt1),-50)

Sell Order :
CROSS(-20, willr(opt1)) or CROSS(-50, willr(opt1))

Optimazation:
Opt1 Min : 1 Max: 100 Step: 1

f. Optimasi Money Flow Index

Buy Order :
CROSS(MFI(OPT1),20) or CROSS(MFI(OPT1),50)

Sell Order :
CROSS(80, MFI(OPT1)) or CROSS(50, MFI(OPT1))

Optimazation:
Opt1 Min : 1 Max: 100 Step: 1

g. Optimasi Stochastic oscillator

Buy Order :
SO1:=STOCH(OPT1,OPT2);
TL:=MOV(SO1,OPT3,E);
CROSS(SO1,TL) OR CROSS(SO1,50)

Sell Order :
SO1:=STOCH(OPT1,OPT2);
TL:=MOV(SO1,OPT3,E);
CROSS(TL, SO1) OR CROSS(50, SO1)

Optimazation:
Opt1 Min : 2 Max: 30 Step: 1
Opt2 Min : 1 Max: 20 Step: 1
Opt3 Min : 1 Max: 20 Step: 1

9
BAGAIMANA MENGGUNAKAN
THE EXPLORER
a. Trend Following Style
b. Momentum Breakout Style
c. Buy High Sell Higher Style
d. Pivotal Style

Langkah untuk explore berdasar Trend Following System. Setelah klik new di The
Explorer maka kita bisa mulai dengan menulis kondisi2 di kolom2 sbb

TREND FOLLOWING SYSTEM

Column A
CLOSE*0.94
Column B
CLOSE
Column C
CLOSE*1.08

10
FILTER
C>MOV(C,5,E) AND MOV(C,5,E)> MOV(C,20,E) AND MOV(C,20,E)>
MOV(C,60,E) AND MOV(C*V,22,S)>1000000000

MOMENTUM BREAKOUT STYLE

Column A
IF( CROSS(STOCH(5,3),20),1,0)

Column B
IF( CROSS(WILLR(14),-80),2,0)

Column C
MACD1:=MOV(C,3,E)- MOV(C,10,E);
TL:=MOV(MACD1,5,E);
IF(CROSS(MACD1,TL) OR CROSS(MACD1,0),3,0)

Column D
IF(CROSS(AROONUP(14),AROONDOWN(14),4,0)

Column E
IF(CROSS(SWING(4),0),5,0)

Column F
IF(CROSS(CMO(C,10),-50) OR CROSS(CMO(C,10), 0),6,0)

FILTER
(colA or colB or colC or colD or colE or colF) AND MOV(C*V,22,S)>1000000000

BUY HIGH SELL HIGHER

Column A
HHV(C,200)

Column B
MOV(V,5,S)/ MOV(V,20S)

FILTER
LLV(L,20) < LLV(L,5) and C>=colA*0.95 and colB>=0.8 AND
MOV(C*V,22,S)>1000000000

11
PIVOTAL SYSTEM
Column A
High

Column B
Low

Column C
Close

Column D
Mov(C,3,S)

Column E
MOV(C,5,E)

Column F
ROC(V,5,%)

FILTER
MOV(TYPICAL()*V,22,S)>5000000000 AND C>=REF(C,-1)

12