Anda di halaman 1dari 5

STOCHASTIC OSCILLATOR

Indikator teknikal yang biasa digunakan oleh para trader saham, salah satunya adalah
STOCHASTIC OSCILLATOR atau yang populer dengan sebutan STOCHASTIC saja.
Indikator ini begitu sederhana, dan karenanya mudah dimengerti sehingga populer
serta sudah lama digunakan oleh para trader saham.

Pada dasarnya stochastic ini digunakan untuk mengukur tingkat jenuh beli
(overbought) atau pun jenuh jual (oversold) dalam periode tertentu. Biasanya para
trader menggunakan periode 5 hari, 9 hari, atau 14 hari. Namun demikian penggunan
periode tersebut dapat disesuaikan dengan metoda trading yang digunakan masing-
masing trader. Stochastic dapat juga digunakan untuk menentukan momentum entry
(buy) maupun exit (sell) dalam periode tertentu.

Area overbought pada stochastic biasanya berada pada area level (80 – 100), dan area
oversold berada pada area di bawah level (20 – 0), sedangkan level (20 – 50 - 80)
adalah area tengah, yang mana level 20, level 50, dan level 80 di sini berfungsi sebagai
suport atau resisten utama dalam suatu trend, baik trend turun maupun trend naik.
Sebagaimana penggunaan periode hari tersebut di atas, penggunaan batas area
overbought maupun oversold juga dapat diatur disesuaikan dengan metoda trading
yang digunakan masing-masing trader, misalnya (90-10) atau (75-20) atau (70-30).

Stochastic terdiri dari 2 (dua) garis, yang pertama adalah garis %K (stochastic cepat)
dan garis %D (stochastic lambat). Biasanya %K dan %D diilustrasikan dalam bentuk
garis dengan warna yang berbeda, dalam contoh dibawah ini %K garis berwarna
merah sedangkan %D garis berwarna hijau.
Dalam penggunannya stochastic dapat digunakan untuk menentukan titik entry (buy)
dan exit (sell) yang baik. Titik entry atau buy maupun exit atau sell adalah ketika
terjadinya persilangan/perpotongan (crossover) antara garis %K dengan %D. Titik exit
(sell) yang tepat yaitu pada saat stochastic berada di area overbought, sedangkan titik
entry (buy) yang tepat yaitu pada saat stochastic berada di area oversold.

Ketika pergerakan harga dalam kondisi mendatar (sideways), stochastic dapat


diandalkan dengan cukup baik. Namun demikian pada saat pergerakan harga sedang
dalam trend naik atau trend turun, stochatic dapat digunakan sebagai acuan, dengan
memperhatikan arah trend harga yang sedang terjadi.

Pada saat trend turun maka yang digunakan adalah signal exit (sell), sebagaimana
gambar berikut ini :
Pada saat trend naik maka yang digunakan adalah signal entry (buy), sebagaimana
gambar berikt ini :

Oleh karena itu maka entry (buy) dapat dilakukan pada saat harga dalam trend naik
ketika terjadi crossover %K ke atas %D, dan exit (sell) dilakukan pada saat harga
dalam trend turun ketika terjadi crossover %K ke bawah %D.

Dalam memberikan informasi, stochastic tidak hanya meberikan signal overbought dan
oversold, atau pun signal buy dan sell, tetapi stochastic bisa juga digunakan untuk
mencari divergence positif (bullish divergence) dan divergence negatif (bearish
divergence).

Pada divergence positif sebagaimana gambar di bawah ini, stochastic tampak naik
tetapi harga masih turun, konfirmasi bullish (reversal) terjadi ketika stochastic
crossover menembus dari bawah ke atas garis level 50, tampak terlihat harga pun
akhirnya berbalik naik.
Pada divergence negatif sebagaimana gambar di bawah ini, stochastic tampak turun
tetapi harga masih naik, konfirmasi bearish (reversal) terjadi ketika stochastic
crossover menembus dari atas ke bawah garis level 50, tampak terlihat harga pun
akhirnya menurun.

Dalam suatu trend naik, ketika stochastic yang menurun dari level atas ke level bawah
bisa saja berbalik arah kembali naik ke level atas ketika menyentuh garis level 50 atau
level 0, itu menandakan bahwa penurunan harga telah tertahan dan kemungkinan
akan kembali naik melanjutkan trend yang sedang terjadi, maka di sini anda bisa
melakukan kembali entry (buy), sebagaimana gambar di bawah ini :

Begitu juga ketika dalam suatu trend turun, ketika stochastic yang tengah naik dari
level bawah ke level atas bisa saja berbalik arah kembali ke level bawah ketika
menyentuh garis level 50 atau level 80, itu menandakan bahwa kenaikan harga telah
tertahan dan kemungkinan akan kembali turun melanjutkan tend yang sedang terjadi,
maka di sini anda melakukan exit posisi (sell), sebagaimana gambar di bawah ini :
Indikator stochastic ini begitu sederhana namun dapat diandalkan, oleh karena itu
terapkan lah dan amati secara terus menerus pada pola-pola pergerakan harga saham-
saham anda.

Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.

#Disclaimer on
By @andirerei

Anda mungkin juga menyukai