Anda di halaman 1dari 9

PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN

STOCHASTIC

















DISUSUN OLEH
1. Ananda Catur Wulansari (731423479)
2. Ratna Havisa (731423487)
3. Puji Lestari (731423490)
4. Nurna Pratiwi (731423491)
5. Lilis Susanti (731423500)


STIE YKPN YOGYAKARTA
PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
2014

BAB I

PENDAHULUAN

2.2. Pengeritian Stokastik Osilator
Stochastic adalah teknik kecepatan harga yang didasarkan pada teori bahwa
bila harga naik maka harga penutupan mempunyai tendensi mendekati harga
tertinggi hari itu. Begitu juga bila harga bergerak turun maka harga penutupannya
kecenderungan mendekati harga terendah.
Osilator atau pengalun stokastik
adalah indikator daya gerak yang
digunakan dalam analisis teknis yang
diperkenalkan oleh George Lane pada
tahun 1950-an, untuk membandingkan
harga penutupan suatu komoditi terhadap
rentang harga dalam suatu periode
tertentu. Indikator ini berguna untuk
menentukan area jenuh jual (oversold)
dan area jenuh beli (overbought), guna strategi masuk dan keluar pasar.
Stochastic menggunakan 2 garis yaitu %K dan %D atau digunakan untuk
mengukur kekuatan relatif dari harga terakhir terhadap rentang harga tertinggi
dan harga terendah selama periode rentang waktu yang kita inginkan.





1.1.1. Gambar Grafik Stochastic




























BAB II
FORMULA, GRAFIK DAN SINYAL STOCHASTIC


2.2. Formula Stochastic





Keterangan:
% K = Stochastic
C = Harga penutupan terakhir
L = Harga terendah selama N periode
H = Harga tertinggi selama N periode
N = Jumlah periode (sebaliknya N= 5-21 hari)

% D = SMA 3 dari %K
n periode yang digunakan dalam perhitungan

Sinyal %K menunjukkan kisaran (%) dari harga tertinggi /
terendah. %K akan berfluktuasi di antara kisaran 0 hingga 100. %D SMA 3
dari %K yang berguna sebagai sinyal (trigger line). Periode yang sering
digunakan adalah 14.
Menggunakan perlintasan dari sinyal %K dan %D dan metode kedua
adalah menggunakan asumsi bahwa %K dan %D terombang-ambing (oscillate)
dalam melakukan keputusan beli dan jual . %D berlaku sebagai pemicu atau
garis sinyal untuk %K. Sinyal beli akan diperoleh sewaktu %K memotong
keatas melintasi %D, ataupun sebaliknya dengan sinyal jual yang akan
diperoleh ketika %K memotong kebawah melintasi %D.
Beberapa analis memperdebatkan bahwa %K atau %D pada tingkat
diatas 80 dan dibawah 20 dapat diartikan sebagai kelebihan minat jual ataupun
beli. Dalam teori bahwa harga terombang-ambing (oscillate), kebanyakan
analis termasuk juga George Lane, merekomendasikan untuk melakukan
pembelian atau penjualan saat terjadinya pembalikan arah .
Pergerakan di atas garis 80 diindikasikan sebagai kondisi overbought,
sedangkan di bawah garis 20 diindikasikan sebagai kondisi oversold. Ketika
Stochastic Oscillator di atas 50 pada saat penutupan masuk dalam kisaran
upper half. Ketika berada pada kisaran di bawah 50 pada saat penutupan masuk
dalam kisaran lower half.
Perpotongan dari garis %K dan %D dapat digunakan sebagai sinyal jual
dan beli dari level overbought atau oversold. Sinyal beli muncul ketika
garis %K memotong garis %D dari bawah keatas. Sinyal jual muncul ketika
garis %K memotong garis %D dari atas kebawah.
Stochastic juga memiliki sinyal berupa divergence terjadi apabila
terbentuk dua atau lebih puncak/lembah di atas /di bawah garis batas 80/20,
serta berlawanan dengan pergerakan harga.

2.2. Grafik Stochastic

1.1.1. Gambar Grafik Stochastic








2.2.2. Contoh Gambar Grafik Stochastic Perusahaan PT Astra International,
Tbk



















2.3. Sinyal
Sinyal lain dalam stochastic:
Hinge pergerakan melambat sehingga membentuk seperti patahan pada
puncak/lembah.
Warning sinyal berupa gerakan reversal tajam oleh garis %K
Indikasi yang diberikan oleh sinyal ini akan terjadi reversal pada berikutnya.
2.3.1. Gambar Grafik Stochastic Sinyal Hinge dan Warning














2.3.2. Gambar Lain Grafik Stochastic Sinyal Hinge dan Warning









2.3.3. Gambar Grafik Lain Stochastic Sinyal Hinge dan Warning














BAB III
CONTOH GRAFIK STOCHASTIC PERUSAHAAN IBM


Contoh perusahaan IBM menunjukkan tiga rentang 14 hari (area abu-abu)
dengan harga penutupan pada akhir periode (hitam tebal putus-putus) line.
Stochastic Oscillator sama dengan 91 ketika menutup berada di atas jangkauan.
Stochastic Oscillator sama dengan 15 ketika menutup berada di dekat bagian
bawah kisaran.
Stochastic Oscillator sama dengan 57 ketika menutup berada direntang tengah-
tengah


3.1.1. Contoh Gambar Grafik Stochastic Perusahaan IBM

Anda mungkin juga menyukai