Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS HUTANG PT SEMEN INDONESIA TBK.

PERIODE 2019

Ujian Tengah Semester


Manajemen Keuangan II

Oleh :

Winda Fitriatus Soleha

180810301084

Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Jember

Tahun 2021

1
DAFTAR ISI

COVER.......................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................. 2

PEMBAHASAN............................................................................................................ 3

1. PT. Semen Indonesia Tbk............................................................................ 3


2. Utang PT. Semen Indonesia Tbk................................................................. 3
2.1 Penjelasan Utang Jangka Pendek........................................................... 3
2.2 Penjelasan Utang Jangka Panjang.......................................................... 11
2.3 Dana Syirkah.......................................................................................... 17
3. Analisis Rasio PT. Semen Indonesia Tbk.................................................... 18
3.1 Rasio Lancar.......................................................................................... 19
3.2 Debt to Equity Ratio ( DER).................................................................. 19
3.3 Debt to Assets Ratio (DAR).................................................................... 21
4. Analisis Resiko PT. Semen Indonesia Tbk.................................................. 22
4.1 Resiko Mata Uang Asing....................................................................... 22
......................................................................................................................
4.2 Resiko Kredit......................................................................................... 22
4.3 Resiko Likuiditas................................................................................... 23
4.4 Resiko Pelanggaran................................................................................ 24
5. Pengambilan Keputusan Investasi Pada PT. Semen Indonesia Tbk............ 25
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 25
5.2 Keputusan Dalam Investasi.................................................................... 25

2
1. PT. SEMEN INDONESIA Tbk.
2. HUTANG PT. SEMEN INDONESIA Tbk. TAHUN 2019
Hutang PT. Semen Indonesia dikelompokkan menjadi dua jenis yakni liabilitas jangka
pendek dan liabilitas jangka panjang. Berikut gambar uraiannya:

Pada tanggal 31 Desember 2019, PT Semen Indonesia hanya memiliki liabilitas


keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Grup memiliki liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang meliputi utang usaha, utang lain-lain,
akrual, dan pinjaman. Setelah pengakuan awal yaitu sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi,
Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada
saat liabilitas tersebut dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

2.1 Penjelasan Utang Jangka Pendek

A. Penjelasan Pinjaman Jangka Pendek


Dalam perjanjian pinjaman tersebut, diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi
oleh Grup, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari pemberi pinjaman sebelum
melakukan transaksi tertentu seperti mengadakan penggabungan usaha, pengambilalihan,

3
likuidasi atau perubahan pembatasan dalam pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, dan
kepatuhan terhadap rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup telah
memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam semua perjanjian-perjanjian fasilitas
pinjaman tersebut.

a) PT Bank Negara Indonesia


Fasilitas yang diperoleh dari BNI memiliki jatuh tempo pada 25 september 2020 dengan
jumlah fasilitas sebesar 2,4 triliun dan bunga sebesar 2%. Sedangkan untuk pinjaman
BNI-kredit modal kerja memiliki jatuh tempo pada 16 april 2020 dengan jumlah fasilitas
sebesar 1 triliun dan bungan sebesar 2%. Untuk fasilitas yang diperoleh dari BNI dengan
jatuh tempo pada 16 april 2020 dikenakan bunga sebesar 11%
b) PT Bank Mandiri
Fasilitas yang diperoleh dari Bank mandiri memiliki jatuh tempo pada 20 maret 2020
dengan jumlah pinjaman sebesar 2,4 triliun dan bunga sebedikenakan bunga sebesar 11%
c) Sapa Vietnam Joint Stock Company
Fasilitas yang diperoleh dari Sapa Vietnam Joint Stock Company dengan jatuh tempo
pada 29 desember 2020 dikenakan bungan sebesar 12%-13%
d) Ho Chi Minh City Development Joint Stock Commercial Bank
Fasilitas yang diperoleh dari Ho Chi Minh City Development Joint Stock Commercial
Bank dengan jatuh tempo pada 15 mei 2020 dikenakan bungan sebesar 6,4%
e) Bank for Investment and Development of Vietnam
Fasilitas yang diperoleh dari Bank for Investment and Development of Vietnam dengan
jatuh tempo pada 16 september 2020 dikenakan bungan sebesar 6,6%

4
Fasilitas-fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja, belanja modal dan
keperluan pendanaan umum lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2019, persediaan sebesar Rp
1.556.283 dijadikan jaminan atas pinjaman tertentu.

B. Utang Usaha
Utang usaha merupakan kewajiban untuk membayar atau jasa yang dibeli dalam kegiatan
usaha biasa dari pemasok. Utang usaha diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif, kecuali dampak diskontonya tidak signifikan. Pada PT.
Semen Indonesia utang usaha bersumber dari: pihak berelasi dan pihak ketiga.

Pada mata uang USD PT mengukurnnya dengan rupiah sebesar Rp 13.901. untuk VND
jika dirupiahkan sebesar Rp 600 sedangkan untuk euro jika dirupiahkan menjadi Rp 15.589.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 81/2007, perseroan terbuka yang memenuhi
syarat-syarat tertentu berhak memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif
pajak penghasilan yang berlaku. Perseroan telah memenuhi syarat-syarat tersebut dan telah
menerapkan penurunan tarif pajak untuk tahun fiskal 2019
Pihak Berelasi

Pihak berelasi PT Semen Indonesia terdiri dari pihak pihak yang memiliki hubungan sebagai:
- Pemegang saham utama
- Entitas Pengendali (BUMN)
- Entitas Asosiasi
- Entitas venture bersama
- Entitas dimana perseroan memiliki pengaruh signifikan secara tidak langsung

5
- Entitas dimana entitas anak memiliki pengaruh signifikan secara tidak langsung.

Utang PT Semen Indonesia sebagain besar dari entitas pengendalian (BUMN) . Utang
usaha tersebut terjadi karna pinjaman PT Semen Indonesia untuk membiayai kegiatan usaha
dengan jumlah yang relatif kecil seperti utang usaha dalam pembelian barang atau jasa. Seperti
gambar berikut ini;

Utang usaha PT Semen Indonesia hanya sebesar 1,97% dari total liabilitas pada tahun
2019. Oleh sebab itu utang usaha merupakan utang jangka pendek. Berikut rincian utang usaha
dari pihak berelasi

6
C. Utang lain-lain
Utang lain-lain merupakan utang atas pembelian aset tetap dan transaksi penyedia jasa
untuk proyek. Utang lain-lain diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif, kecuali dampak diskontonya tidak signifikan Utang ini
relatir sangat kecil sehingga dikelompokkan menjadi utang jangka pendek. Berikut rincian utang
lain-lain berasal darfi pihak berelasi:

Utang lain-lain PT Semen Indonesia hanya sebesar 0,04% dari total liabilitas tahun 2019.
Sebagian besar utang lain lain berasal dari entitas sepengendalian (BUMN) yakni dari PT
Petrokima Gresik dan PT Telekomunikasi Indonesia.

7
D. Akrual
Akrual merupakan biaya yang masih harus dibayar. Berikut rinciannya:

E. Utang Pajak
Utang pajak PT Semen Indonesai terdiri dari pajak penghasilan badan dan pajak lain-lain.
Berikut uraiannya:

8
Perseroan ditunjuk sebagai Wajib Pungut Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pajak
Pertambahan Nilai masing-masing pada tanggal 9 Juni 2015 dan 20 Juni 2012. Utang pajak
terbesar berasal dari utang pajak entitas pasal 29. Pajak penghasilan diatur dalam PSAK 46

F. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek


Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja yang jatuh tempo dalam jangka waktu
dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan dan diakui pada saat pekerja telah memberikan
jasa kerjanya. Liabilitas imbalan kerja jangka pendek terjadi ketika pekerjaan telah memberikan
jasanya kepada entitas, dan bagian yang belum dibayarkan akan diakui sebagai liabilitas (beban
akrual). Berikut rincian liabilitas imbalan kerja jangka pendek PT Semen Indonesia tahun 2019:

Dapat dilihat bahwa liabilitas imbalan kerja jangka pendek PT Semen Indonesia berasal
dari tunjangan produktivitas, uang jasa, bonus direktur dan komisaris dan tunjangan pegawai
lainnya. Liabilitas imbalan kerja jangka pendek termasuk liabilitas jangka pendek karena selain
jatuh temponya pendek juga nominalnya relatif kecil bagi perusahaan terbukti nilai liabilitas
imbalan kerja jangka pendek sebesar 1,67% dari total liabilitas. Liabilitas imbalan kerja jangka
pendek PT Semen Indonesia diatur dalam PSAK 24.

G. Uang Muka Penjualan


Uang muka penjualan berasal dari kegiatan penjualan yang dilakukan PT namun
konsumen telah membayar sebagian terlebih dahulu. Pada CALK tidak dijelaskan mengenai hal
tersebut.

H. Pinjaman Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Satu Tahun


1) Pinjaman Bank. Dalam catatan atas laporan keuangan(CALK) pinjaman bank
jangka pendek disajikan dalam pinjaman bank jangka panjang sebagai pengurang.
Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:

9
Pengurangan tersebut disebabkan karena pinjaman bank jangka pendek memiliki
jatuh tempo kurang dari satu tahun.
2) Liabilitas Sewa Pembiayaan. Pada CALK liabilitas sewa pembiayaan tidak dipisah
antara liabilitas sewa pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini dapat
dilihat pada gambar berikut ini:

Sewa diukur menggunakan metode garis lurus. Mengenai sewa PT belum


menerapkan peraturan terbaru yakni PSAK 73, hal ini dikarenakan belum diwajibkan
untuk menerapkan peraturan tersebut.

10
2.2 Penjelasan Utang Jangka Panjang

A. Liabilitas Pajak Tangguhan


Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode balance sheet liability.
Pajak penghasilan tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku.
Liabilitas pajak tangguhan disebabkan karena jumlah pajak penghasilan terutang pada periode
masa depan sebagai akibat perbedaan temporer kena pajak. Liabilitas pajak penguhasilan
tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill. Berikut rincian liabilitas
pajak tangguhan:

11
B. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang
Imbalan kerja jangka panjang adalah imbalan kerja yang jatuh tempo dalam jangka waktu
lebih dari dua belas bulan setelah akhir periode pelaporan dan diakui pada saat pekerja telah
memberikan jasa kerjanya. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang terjadi ketika pekerjaan telah
memberikan jasanya kepada entitas, dan bagian yang belum dibayarkan akan diakui sebagai
liabilitas (beban akrual). Berikut rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang PT Semen
Indonesia tahun 2019:

Jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang sebesar Rp 2.235.955 juta (5,1%) dari
total liabilitas. Dalam asumsi aktuarial utama yang digunakan adalah 7,5% per tahun untuk
program pensiun, 10% per tahun untuk imbalan kerja lainnya serta 7,47%-8,5% per tahun untuk
tingkat diskonto. Liabilitas bersih imbalan pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:

Sensitivitas dari kewajiban imbalan pasti terhadap perubahan asumsi aktuarial utama
adalah sebagai berikut:

12
Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana
asumsi lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan
beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Analisa sensitivitas tersebut dihitung
menggunakan metode yang sama (projected unit credit). Melalui program imbalan pasti,
Grup menghadapi sejumlah risiko signifikan sebagai berikut:
- Perubahan imbal hasil obligasi. Liabilitas imbalan kerja yang dihitung berdasarkan
PSAK No. 24 menggunakan tingkat diskonto obligasi. Jika tingkat diskonto
tersebut turun, maka kewajiban imbalan pasti akan cenderung mengalami
kenaikan.
- Tingkat kenaikan gaji. Liabilitas imbalan kerja Grup berhubungan dengan tingkat
kenaikan gaji. Semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan
semakin besarnya jumlah liabilitas.
- Volatilitas aset. Liabilitas program dihitung menggunakan tingkat diskonto yang
merujuk kepada tingkat imbal hasil obligasi pemerintah/perusahaan. Jika
imbal hasil aset program lebih rendah, maka akan menghasilkan defisit program.
Durasi rata-rata dari kewajiban imbalan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah 8
tahun untuk program dana pensiun dan 15 tahun untuk program manfaat lainnya (2018: 13
tahun dan 15 tahun). Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup diharapkan membayar iuran
sebesar Rp 249.040 juta untuk program manfaat pasti selama tahun anggaran berikutnya.

C. Pinjaman Jangka Panjang, Setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu
tahun
1) Pinjaman bank. Pinjaman yang dibrika bank kepada PT Semen Indonesia
merupakan pinjaman sindikasi. Artinya pinjaman yanng diberikan secara bersama

13
oleh lebih dari satu bank kepada debitur baik diberikan secaa sindikas kredit investasi
maupun kedit modal kerja.

Dapat dilihat bahwa sumber pendanaan PT Semen Indonesia berasal pihak berelasi
yakni BNI. Sedangkan untuk pihak ketiga bersumber dari Bank Maybank Indonesia.
Pinjaman bank ini telah dikurangi dengan pinjaman bank jangka pendek, sehingga
total keseluruhan mencapai Rp 17.659.900 juta (40%) dari total liabilitas.
Dalam perjanjian pinjaman bank jangka panjang diatur beberapa pembatasan yang
harus dipenuhi oleh Grup, antara lain untuk memperoleh persetujuan tertulis dari
pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi tertentu seperti mengadakan
penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi atau perubahan pembatasan dalam
pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, dan kepatuhan terhadap rasio-rasio
keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup telah memenuhi batasan-
batasan yang diwajibkan dalam perjanjian-perjanjian fasilitas pinjaman tersebut.
Pinjaman bank jangka panjang tidak dijamin dengan aset tertentu yang dimiliki
Grup.

14
Pinjaman ini cukup besar sehingga PT perlu mempertimbangkan bunga, jatuh tempo
serta resiko yang akan dihadapi.
2) Utang Obligasi. Utang obligasi digunakan untuk memperoleh dana segar. Untuk
menerbitkan utang obligasi perlu mempertimbangan beberapa hal seperti: suku
bunga, kondisi pasar, penetapan jatuh tempo,kebutuhan dana peruhaan , biaya yang
dikeluarkan dan lain lain. Sehingga utang obligasi dapat bermanfaat secara maksimal.
Berikut saldo utang obligasi:

Nilai Utang obligasi sebesar Rp 7.065.345 juta (16,1%) dari total liabilitas. Rincian
utang obligasi sebagai berikut:

Utang obligasi tersebut ditujukan untuk pembiayaan kembali pinjaman bank dan
modal kerja dalam rangka pembiayaan operasional. Pada bulan Juni 2017 Perseroan
memperoleh pernyataan efektif dari OJK melalui surat tertanggal 14 Juni 2017 No.
S-303/D.04/2017 dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I Semen
Indonesia Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp 8.000.000 yang diterbitkan dalam
beberapa tahap. Grup diharuskan untuk memenuhi beberapa persyaratan, antara lain
untuk memperoleh persetujuan sebelum melakukan transaksi tertentu seperti
mengadakan penggabungan usaha, pengambilalihan, dan menjaminkan aset atau
pendapatannya dengan pengecualian secara khusus; pembatasan dalam mengubah
aktivitas utama dan harus mematuhi rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31

15
Desember 2019, Grup telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam
perjanjian penerbitan obligasi tersebut. Utang obligasi tidak dijamin dengan aset
tertentu yang dimiliki oleh Grup.
3) Liabilitas Sewa Pembiayaan. Pada CALK liabilitas sewa pembiayaan tidak dipisah
antara liabilitas sewa pembiayaan jangka pendek dan jangka panjang. Hal ini dapat
dilihat pada gambar berikut ini:

Nominal liabilitas pembayaan sewa jangka panjang sebesar Rp 24.457 juta (0,05%).
Jatuh tempo liabilitas in melebihi satu tahun. Sewa diukur menggunakan metode garis
lurus. Mengenai sewa PT belum menerapkan peraturan terbaru yakni PSAK 73, hal
ini dikarenakan belum diwajibkan untuk menerapkan peraturan tersebut.

D. Provisi Jangka Panjang


Provisi diakui ketika: Grup memiliki kewajiban hukum atau konstruktif masa kini
sebagai akibat peristiwa masa lalu; terdapat kemungkinan besar penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan jumlah kewajiban tersebut dapat diukur
secara andal. Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan, provisi diukur sebesar nilai
kini dari estimasi terbaik manajemen atas pengeluaran yang diharapkan diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto yang digunakan
untuk menentukan nilai kini adalah tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan
penilaian pasar atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban. Peningkatan
provisi karena berjalannya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
Rehabilitasi dan restorasi tanah tambang yang dilaksanakan Grup mencakup, namun
tidak terbatas pada, penggantian tanah bagian atas (top soil), pengerukan endapan pada kolam

16
dan bendungan, pengawasan atas kualitas air, pengolahan limbah, penanaman kembali, dan
pembibitan tanaman hutan.
Provisi atas rehabilitasi dan restorasi tanah tambang ditentukan berdasarkan ketentuan
dan peraturan yang berlaku. Estimasi beban tersebut diakui dan dibebankan sebagai biaya
produksi. Provisi tersebut dinilai kembali secara rutin dan dampak perubahannya diakui secara
prospektif.

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa utang provisi jangka panjang berasal dari
rehabilitasi dan restorasi tanah tambang ditambah estimasi biaya pembongkaran aset tetap
dikurangi jumlah yang terealisasi. Nominal utang provisi jangka panjang sebesarf Rp 264.891
juta (0,6%) dari total liabilitas.
Rehabilitasi dan restorasi tanah tambang dilakukan setiap tahun sesuai dengan rencana
yang disampaikan kepada otoritas terkait. Pembongkaran aset tetap akan dilakukan pada saat
selesainya masa sewa lahan terkait aset tetap tersebut.

E. Liabilitas Jangka Panjang Lainnya


Liabilitas jangka panjang lainnya terdiri dari liabilitas selain dari liabilitas yang telauh
disebutkan sebelumnya. Total liabilitas jangka panjang lainnya sebesar Rp 585.936 juta (1,33%)
dari total liabilitas. Liabilitas ini tidak dijelaskan secara terpisah sehingga saya tidak dapat
menelusurinya.

2.3 Dana Syirkah


Dana syirkah temporer merupakan dana yang diterima oleh Grup, berdasarkan fasilitas
pembiayaan atas dasar akad musyarakah dengan PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank CIMB
Niaga Tbk, dan PT Bank BRI Syariah Tbk (“Bank”) di tahun 2019. Berdasarkan akad ini Grup

17
dan Bank melakukan kerjasama dengan nilai kerjasama sebesar Rp 34.736.295, dimana porsi
pembiayaan Grup dan Bank adalah masing-masing sebesar Rp 32.736.295 dan Rp 2.000.000,
dengan nisbah bagi hasil sebesar 0,14%-1,33% yang dibayarkan tiap 3 bulan.
Dalam akad tersebut, bagian dana Bank akan menurun sejalan dengan pembayaran
bertahap per 6 bulan kepada bank sampai dengan Juli 2026. Dalam perjanjian tersebut, diatur
beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Grup, antara lain untuk memperoleh persetujuan
tertulis dari pemberi pinjaman sebelum melakukan transaksi tertentu seperti mengadakan
penggabungan usaha, pengambilalihan, likuidasi atau perubahan status serta Anggaran Dasar,
pembatasan dalam mengubah aktivitas utama dan harus mematuhi rasio-rasio keuangan tertentu.
Pada tanggal 31 Desember 2019, Grup telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam
perjanjian tersebut.

3. ANALISIS RASIO UTANG PT. SEMEN INDONESIA TAHUN 2019

Gambar 3.1 Laporan Posisi Keuangan PT Semen Indonesia

18
3.1 Rasio Likuiditas (Rasio Lancar)
Rasio lancar adalah alat ukur kinerja keuangan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya menggunakan aset lancar. Rasio lancar dapat
dirumuskan sebagai berikut:

aset lacar
Rasio Lancar=
utang lancar

Gambar 3.2 Rasio Lancar

PT Semen Indonesia rasio lancar menunjukkan 136,10 % (1,36) yang artinya


kemampuan untuk membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Setiap
Kewajiban Lancar PT. Semen Indonesia sebesar Rp 1,00 dijamin oleh Aktiva Lancar sebesar
Rp 1,36. Ideal rasio lacar yang baik yakni (2:1) 200%. Artinya PT Semen Indonesia masih belum
aman dalam untuk melunasi utang jangka pendeknya, namun PT masih memungkinkan mampu
melunasi utang jangka pendeknya melalui aset lancar dan memungkinkan masih memiliki
kelebihan dana dalam kewajiban lancarnya karena aset lancarnnya melebihi utang lancarnya.
Untuk rasio lancar PT Semen Indonesia pada tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun
sebelumnya, sehingga kinerja perusahaan dalam melunasi utang lancarnya melalui asetnya
mengalami penurunan. Menurut pendapat saya rasio lancar PT Semen Indonesia masih terbilang
baik, selain masiuh bisa melunasi utang lancarnya PT semen Indonesia dapat mengelola
(menggunakan) aset lancarnya dengan baik terbukti dari rasio lancar yang dihasilkan. Perlu
diperhatikan bahwa standar rasio ini tidak mutlak karena perlu memperhatikan kas, tipe industri,
manajemen persediaan dan sebagainya.

3.2 Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Rasio-DER)


Debt to Equity Ratio atau DER adalah rasio hutang terhadap ekuitas atau rasio keuangan
yang membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas. Semakin rendah (nilai DER<1) maka

19
semakin baik. Jika semakin tinggi nilai DER (>1) semakin buruk kinerja perusahaan. Berikut
rumusnya:

Total Utang
Debt ¿ Equity Rasio=
Total Equity

(Pada PT Semen Indonesia hanya menggunakan total liabilitas yang berefek bunga dan dana
syirkah temporer dan ekuitas yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk.)

Gambar 3.4 Total Liabilitas Berefek Bunga

Gambar 3.5 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

Gambar 3.6 Rasio Solvabilitas

20
Dapat dilihat pada gambar 3.6 PT Semen Indonesia menunjukkan DER sebesar 93,08%
(0,93) hal ini menunjukkan bahwa Rp 0.93 dari setiap rupiah modal sendiri PT. Semen Indonesia
menjadi jaminan hutang. Hal ini menunjukkan bahwa PT Semen Indonesia lebih mengutamakan
penerbitan saham dibandingkan penerbitan utang obligasi, yang menunjukkan bahwa PT Semen
Indonesia tidak bergantung pada pihak luar dalam mendapatkan sumber modal. Dalam Rasio ini
PT Semen Indonesia memiliki kinerja yang baik, hal ini dikarenakan perusahaan mampu
membayar utangnya melalui modal perusahaan.

3.3 Rasio Solvabilitas (Debt to Assets Rasio-DAR)


Debt to Assets Ratio atau DAR adalah rasio hutang terhadap total aset atau rasio
keuangan yang membandingkan jumlah hutang dengan total aset. Semakin tinggi nilai DAR ini
mengindakasikan :

- Semakin besar jumlah aset yang dibiayai oleh hutang.


- Semakin kecil jumlah aset yang dibiayai oleh modal.
- Semakin tinggi resiko perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjang.
- Semakin tinggi beban bunga hutang yang harus ditanggung perusahaan.
Berikut rumusnya DAR:

Total Utang
Debt ¿ Assets Rasio=
Total Assets

(Pada PT Semen Indonesia hanya menggunakan total liabilitas yang berefek bunga dan dana
syirkah temporer)
Dapat dilihat pada gambar 3.6 PT Semen Indonesia menunjukkan DAR sebesar 37,64%
(0,37) hal ini menunjukkan bahwa setiap Rp 0.37 utang PT Semen Indonesia di jaminan oleh
asetnya sebesar Rp 1. Hal ini menunjukkan bahwa PT Semen Indonesia mampu menjamin semua
utangnya dengan aset yang dimilikinya. Karena PT Semen Indonesia menunjukkan DAR yang
kecil maka mengindikasikan
- jumlah aset sebagian besar dibiayai modal
- Kecilnya resiko perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya.
- Kecilnya tingkat beban bunga utang yang harus ditanggung perusahaan
Meski demikian perusahaan memiliki tanggungan yang besar dalam pembayaran deviden.

21
4. ANALISI POTENSI RESIKO
4.1 Risiko Mata Uang Asing
Grup rentan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing yang timbul dari berbagai
eksposur mata uang. Risiko nilai tukar mata uang asing timbul dari aset dan liabilitas moneter
yang diakui dalam USD. Seperti berikut ini:

Pada tanggal 31 Desember 2019, jika Rupiah melemah/menguat sebesar 5%, terhadap
USD dengan variabel lain konstan, laba setelah pajak untuk tahun berjalan akan lebih
rendah/tinggi sebesar Rp 55.941 (2018:Rp 28.008) terutama diakibatkan (kerugian)/keuntungan
dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Adapun potensi resiko yang
muncul yakni:
1) Risiko harga. Grup terkena dampak risiko harga yang terutama diakibatkan oleh
pembelian batu bara yang merupakan komponen utama biaya produksi. Harga batu
bara tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain permintaan, pasokan, nilai
tukar, dan cuaca.
2) Resiko peningkatan utang. Jika rupiah melemah akan meningkatkan utang. Oleh
sebab itu disarankan tidak melakukan pembelian atau melakukan pinjaman ketika
rupiah melemah.

4.2 Risiko Kredit


Risiko kredit timbul dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan kas yang
dibatasi penggunaannya Jumlah tercatat aset di laporan posisi keuangan konsolidasian Grup
merupakan eksposur maksimal dari risiko kredit. Pada PT Semen Indonesia kemampuan
perusahaan dalam membayar utangnya menggunakan aset lancarnya lemah. Oleh sebab itu ada
22
kemungkinan gagal bayar terhadap utang jangka pendek. Seperti gambar berikutterhadap utang
jangka pendek. Seperti gambar berikut ini:

Terdapat penurunan kinerja perusahaan dari tahun 2018-2019 jika dilihat dari Current
Rasio sebesar 60,62%. Grop perlu menetapkan strategi untuk mengatasi resiko gagal bayar
terhadap utang jangka pendek.

4.3 Resiko likuiditas


Resiko likuiditas muncul dalam situasi dimana Grup mengalami kesulitan dalam
memperoleh pendanaan. Manajemen risiko likuiditas berarti menjaga kecukupan saldo kas dan
setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan terus memantau perkitaan dan arus kas aktual
dan mencocokan profil jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan, dan memanfaatkan fasilitas
kredit dari bank. Tabel dibawah merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Grup
berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2019

Estimasi Nilai wajar

Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun,
termasuk kas setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman bank jangka pendek, utang
usaha, dan akrual diperkirakan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek. Nilai

23
tercatat pinjaman bank, liabilitas sewa pembiayaan, dan utang obligasi dengan jatuh tempo lebih
dari 1 tahun juga mendekati nilai wajarnya karena dampak pendiskontoan tidak signifikan.

Pengelolaan Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio
modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham
dan pemangku kepentingan lainnya.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan,
berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur
permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham,
menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
Grup mengawasi modal dengan menggunakan rasio gearing, dengan membagi jumlah
pinjaman berbunga yang sudah dikurangkan dengan kas dan setara kas, dengan jumlah ekuitas
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

4.4 Resiko Pelanggaran

Semakin besar perusahaan semakin banyak orang yang terlibat dalam menjalankan
perusahaan tersebut. Terdapat banyak tekanan seseorang dalam sebuah perusahaan sehingga
dapat melakukan pelanggaran, seperti korupsi dan pelanggaran umum. Transaksi yang sangat

24
besar dan komplit sangat rentan di selewengkan. Untuk perusahaan besar seperti PT Semen
Indonesia kehilangan uang 100 ribu mungkin tidak akan terdeteksi. Oleh sebab itu laporan
keuangan harus dilakukan audit sehingga laporan keuangan dapat disajikan secara andal dan
wajar. Resiko ini dapat dicegah atau dikurangi dengan menerapkan sistem Whistleblowing.
Sistem ini digunakan untuk mendeteksi secara dini pelanggaran yang akan atau sedang terjadi.

5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PT. SEMEN INDONESIA


TBK.
5.1 Kesimpulan
Kinerja keuangan PT Semen Indonesia jika diukur dari sisi utang cukup baik. PT Semen
Indonesia terbilang masih mampu membayar utang utang nya baik menggunakan aset lancarnya,
total asetnya maupun modalnya. PT Semen indonesia lebih banyak menggunakan modalnya dari
pada utang dalam menjalankan operasinya. Hal ini sangat baik karena ada beberapa kerugian jika
pendanaan menggunakan hutang
1) Suku bunga terlalu tinggi.
2) Perusahaaan wajib membayar hutangnya baik itu ketika perusahaan mengalami
untung maupun rugi.
Oleh sebab itu sumber pedanaan menggunakan modal sendiri sangat baik, namun
perusahaan perlu memperhatikan beberapa aspek dalam penjualan saham ini yakni pembayaran
dividen kepada pemegang saham. Hal ini sangat penting untuk menjaga nama perusahaaan selalu
baik sehingga para investor tidak kecewa jika berinvestasi pada PT Semen Indonesia dan PT
dapat dengan mudah memperoleh dana.

5.2 Keputusan Dalam Berinvestasi


PT Semen Indonesia terbilang merupakan PT unggulan dibidang semen di Indonesia,
terlebih lagi dengan bergabungnya PT Semen Holcim membuat PT Semen Indonesia semakin
besar. Sehingga tidak diragukan lagi jika ingin berinvestasi di PT tersebut. Ada beberapa alasan
saya menganjurkan berinvestasi di PT Semen Indonesia.
1) Kinerja perusahaan cukup baik jika dilihat dari posisi utang, karena perusahaan masih
mampu membayar utang utangnya. Seperti rasio lancar yang menunjukkan angka 1.39,
DER yang menunjukkan 0.98 dan DAR yang menunjukkan 0.37. Meski dari posisi utang

25
PT Semen Indonesia mengalami penurunan kinerja dari tahun sebelumnya (2018) namun
kinerja perusahaan pada tahun 2019 masih terbilang cukup baik.
2) PT Semen Indonesia telah mengatur strategi dalam penanganan potensi resiko yang akan
dihadapi seperti penggunaan sistem Whistleblowing, penerapan sistem Enterprise Risk
Management (ERM), dibentuknya komite strategi manajemen resiko dan investasi,
melakukan penyesuian terhadap modal serta pengawasan terhadap modal sehingga
investor tidak perlu khawatir jika deviden tidak dibayarkan;.
3) PT Semen Indonesia merupakan PT unggulan dibidang semen di Indonesia.
4) Saham PT Semen Indonesia merupakan saham unggulan hal ini terbukti selain PT Semen
Indonesia terdaftar di BEI saham ini juga masuk dalam LQ45 dan IDX30. Saham ini
tidak diragukan lagi kualitasnya

26

Anda mungkin juga menyukai