Anda di halaman 1dari 104

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN

PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT


)Studi Pada Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo (

SKRIPSI

ACC Ujian 25 Maret 2022


Oleh:

Frisca Ella Amanda


NIM 180810301034
ACC Ujian 10 Mei 2022

JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2022

i
PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN
PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT
)Studi Pada Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo (

SKRIPSI
Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Studi Akuntansi (S1) dan memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi

:Oleh

FRISCA ELLA AMANDA


NIM 180810301034

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2022

i
PERSEMBAHAN

Karya ini merupakan hasil dari kerja keras, doa, dan pengorbanan dari
perjalananku di dunia perkuliahan. Dengan menyebut nama Allah SWT Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya persembahkan skripsi ini untuk:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta Budiono dan Rinda Triani yang tiada lelah
memberikan dukungan, bimbingan, dan membesarkanku dengan penuh kasih
sayang, memberikan motivasi agar aku menjadi orang yang bisa berguna untuk
orang lain, selalu memberikan semangat ketika aku terjatuh, serta memberikan
doa yang tidak pernah putus yang selalu mengiringi disetiap perjalanan
hidupku untuk mencapai kesuksesan dan pengorbanan baik moral maupun
materi yang tidak akan bisa ku balas dengan apapun dan sampai kapanpun.
2. Adikku tersayang Rifandi Dwi Januarta yang selalu memberikan dukungan,
kasih sayang, serta doa.
3. Almamater TK Barunawati 2, SDN Mangunharjo 6, SMPN 3 Probolinggo, dan
SMAN 4 Probolinggo beserta Bapak.Ibu Guru yang telah memberikan bekal
ilmu.
4. Almamater Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember beserta
Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan bimbingan selama ini.

ii
MOTTO

" Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya


sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari satu
urusan), kerjakanlah dengan sunguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya
kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap."
(QS. Al-Insyirah: 5-8)

" Jadikanlah sabar dan sholat menjadi penolongmu, sesungguhnya yang demikian
itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu' "
(QS. Al-Baqoroh: 45)

"If you want to live a happy life, tie it to a goal, not to people or objects."
(Albert Einstein)

iii
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Frisca Ella Amanda
NIM : 180810301034
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul
"Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan Pengalaman Kerja Terhadap
Kualitas Audit (Studi pada Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo)"
yang saya tulis benar-benar hasil karya saya sendiri. Kecuali dalam pengutipan
substansi disebutkan sumbernya, dan belum pernah diajukan dalam instansi
manapun, serta bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan
kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, tanpa adanya
tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapatkan sanksi
akademik jika ternyata dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 10 Mei 2022


Yang menyatakan,

Frisca Ella Amanda


NIM. 180810301034

iv
SKRIPSI

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN


PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Pada Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo)

Oleh:
Frisca Ella Amanda
NIM 180810301034

Pembimbing

Dosen Pembimbing Utama : Dr. Siti Maria Wardayati, M.Si., Ak.CA., CPA.
Dosen Pembimbing Anggota : Septarina Prita Dania S., S.E., M.SA, Ak.

v
vi
PENGESAHAN
JUDUL SKRIPSI:

PENGARUH INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, DAN


PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT
(Studi Pada Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:


Nama : Frisca Ella Amanda
NIM : 180810301034
Jurusan : Akuntansi
Program Studi : S1 Akuntansi
Telah dipertahankan di depan panitia penguji pada tanggal:

06 Juni 2022

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna
memperoleh gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember.
Susunan Tim Penguji

Ketua : Dr. Whedy Prasetyo, SE, M.SA, Ak. (……………)


NIP 197705232008011012
Sekretaris : Andriana, SE, M.Sc, Ak. (……………)
NIP 198209292010122002

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember

Prof. Dr. Isti Fadah, M.Si.


NIP 196610201990022001

vii
Frisca Ella Amanda

Jurusan S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jember

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh independensi,


profesionalisme, dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit inspektorat daerah.
Daerah yang dimaksud yaitu Kabupaten Jember dan Kabupaten Situbondo. Hal
yang menjadi permasalahan umum yaitu berdasarkan pemberitaan yang beredar di
media bahwa kualitas audit yang dihasilkan beragam. Ada yang mendapat
penghargaan dan ada pula yang bermasalah terhadap kualitas auditnya dan harus
berurusan dengan BPK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah field
research. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 30
auditor yang tersebar di 2 kabupaten. Teknik analisis data yang digunakan adalah
uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas), analisis regresi berganda, uji F, uji
model (R2), dan uji signifikansi variabel (uji t). Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa kuesioner yang disebarkan kepada 30 auditor pada 2
kabupaten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independensi
berpengaruh negatif terhadap kualitas audit sedangkan variabel profesionalisme
dan pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

Kata Kunci: Audit, Independensi, Profesionalisme, dan Pengalaman Kerja

viii
Frisca Ella Amanda
friscaella74@gmail.com
S1 Accounting Department, Faculty of Economics and Business, University of
Jember

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of independence, professionalism,


and work experience on the audit quality of regional inspectorates. The areas in
question are Jember Regency and Situbondo Regency. The thing that becomes a
common problem is based on the news circulating in the media that the quality of
the audits produced varies. Some received awards and some had problems with
the quality of their audits and had to deal with BPK. The data collection technique
used is field research. This research was conducted by distributing questionnaires
to 30 auditors spread over 2 districts. The data analysis techniques used are
validity test, reliability test, classical assumption test (normality test,
heteroscedasticity test, and multicollinearity test), multiple regression analysis, F
test, model test (R2), and variable significance test (t test). The data used in this
study were in the form of a questionnaire distributed to 30 auditors in 2 districts.
The results of this study indicate that the independent variable has a negative
effect on audit quality while the variables of professionalism and work experience
have a positive effect on audit quality.

Keywords: Audit, Independence, Professionalism, and Work Experience

ix
RINGKASAN

Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan Pengalaman Kerja


Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Inspektorat Kabupaten Jember dan
Situbondo); Frisca Ella Amanda; 180810301034; 2022: 100+ halaman; Jurusan
S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember.
Sistem pemerintahan di Indonesia dapat berjalan dengan baik dan lancar
apabila lembaga-lembaga di bawah kepala daerah (di suatu daerah) berjalan
dengan baik sesuai fungsinya. Salah satunya yaitu Inspektorat yang memiliki
wewenang jelas dan legal untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan
pengendalian lembaga-lembaga daerah-daerah tersebut. Kualitas auditor
Inspektorat akan dijadikan salah satu tolak ukur apakah sistem pemerintahan
dapat berjalan dengan baik atau tidak. Oleh karena itu, laporan keuangan yang
dihasilkan perlu di audit oleh pihak ketiga yang independen, dimana auditor yang
independen akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan
kualitas auditnya. Selain independensi, faktor pendukung lainnya dalam
meningkatkan kualitas audit yaitu, seorang auditor harus bersikap profesional baik
dalam hal pengambilan keputusan maupun totalitas kerja. Disisi lain, pengalaman
yang cukup dapat meningkatkan kualitas audit yang dihasilkan. Semakin banyak
pengalaman seorang auditor maka akan semakin banyak pula ilmu yang di dapat
dan tentu saja semakin meningkatkan kualitas kinerja seorang auditor.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknis analisis data
berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas), analisis regresi berganda, uji F, uji
model (R2), dan uji signifikansi variabel (uji t). Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa kuesioner yang disebarkan kepada 30 auditor pada 2
kabupaten.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independensi
berpengaruh negatif terhadap kualitas audit sedangkan variabel profesionalisme
dan pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit.

x
SUMMARY

The Influence of Independence, Professionalism, and Work Experience on


Audit Quality (Study at the Inspectorate of Jember and Situbondo Regencies);
Frisca Ella Amanda; 180810301034; 2022: 100+ pages; S1 Accounting
Department, Faculty of Economics and Business, University of Jember.
The government system in Indonesia can run well and smoothly if the
institutions under the regional head (in an area) run well according to their
functions. One of them is the Inspectorate which has clear and legal authority to
carry out the functions of supervising and controlling these regional institutions.
The quality of the Inspectorate's auditors will be used as a measure of whether the
government system can run well or not. Therefore, the resulting financial
statements need to be audited by an independent third party, where an independent
auditor will increase public trust and improve audit quality. In addition to
independence, another supporting factor in improving audit quality is that an
auditor must be professional both in terms of decision making and the totality of
work. On the other hand, sufficient experience can improve the quality of the
resulting audit. The more experience an auditor has, the more knowledge he can
gain and of course further improve the quality of an auditor's performance.
This study uses quantitative methods with technical data analysis in the
form of validity test, reliability test, classical assumption test (normality test,
heteroscedasticity test, and multicollinearity test), multiple regression analysis, F
test, model test (R2), and variable significance test (t test). The data used in this
study were in the form of a questionnaire distributed to 30 auditors in 2 districts.
The results of this study indicate that the independent variable has a
negative effect on audit quality while the variables of professionalism and work
experience have a positive effect on audit quality.

xi
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, serta
hidayahnya, sholawat serta salam tetap kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul "Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan Pengalaman Kerja
Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Inspektorat Kabupaten Jember dan
Situbondo)". Skripsi ini disusun guna untuk memenuhi syarat menyelesaikan
pendidikan strata satu (S1) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak terkait baik itu bimbingan, motivasi, saran, maupun kritik yang
membangun. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah senantiasa memberikan segala rahmat dan


ridho-Nya. Terima kasih atas segala kehendakMu-lah sehingga
terselesaikan penelitian ini;
2. Ibu Prof. Dr. Isti Fadah., M.Si. CRA selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Jember;
3. Ibu Dr. Siti Maria Wardayati, M.Si, Ak.CA,CPA selaku dosen
pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, arahan, kritik, serta saran dengan penuh keikhlasan, ketulusan,
dan kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini;
4. Ibu Septarina Prita Dania S., S.E., M.SA, Ak selaku dosen
pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
bimbingan, arahan, kritik, serta saran dengan penuh keikhlasan, ketulusan,
dan kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini;
5. Ibu Aisa Tri Agustini, S.E., M. Sc selaku Dosen Pembimbing
Akademik (DPA) yang bersedia membimbing penulis selama menjadi
mahasiswa;
6. Ibu Yosefa Sayekti, M.Com., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi;
7. Bapak Dr. Agung Budi S., S.E., M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi

xii
Akuntansi Strata satu (S1);
8. Dosen dan Civitas Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember, terimakasih atas bimbingan dan pelayanan selama
penulis menjadi mahasiswa;
9. Ayahanda dan Ibunda tercinta Budiono dan Rinda Triani yang tiada
lelah memberikan dukungan, bimbingan, dan membesarkanku dengan
penuh kasih sayang, memberikan motivasi agar aku menjadi orang yang
bisa berguna untuk orang lain, serta memberikan doa yang tidak pernah
putus yang selalu mengiringi disetiap perjalanan hidupku untuk mencapai
kesuksesan dan pengorbanan baik moral maupun materi yang tidak akan
bisa ku balas dengan apapun dan sampai kapanpun.
10. Adikku tersayang Rifandi Dwi Januarta, yang selalu memberikan
dukungan, kasih sayang, serta doa.
11. Sahabatku Reni Agustianingsih, Nanik Kustianingsih, dan Naomi
Patrisia Kirana terimakasih atas dukungan, doa, dan selalu menjadi tempat
berkeluh kesah dan melepas penat;
12. Teman-teman S1 Akuntansi angkatan 2018 yang saling memberikan
semangat dan doa.
13. Seluruh pihak yang telah banyak membantu memberikan bantuan,
dorongan, serta semangat yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhir kata, semoga penelitian ini menjadi awal dalam membantu
menambah ilmu pengetahuan dan juga penulis menerima segala kritik ataupun
saran dari semua pihak demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin.

Jember, 10 Mei 2022

Penulis

xiii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
HALAMAN PERSEMBAHAN ii
HALAMAN MOTTOiii
HALAMAN PERNYATAAN iv
HALAMAN PEMBIMBING v
HALAMAN PERSETUJUAN vi
HALAMAN PENGESAHAN vii
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
RINGKASAN x
SUMMARY xi
PRAKATA xii
DAFTAR ISI xiv
DAFTAR TABEL xvii
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Landasan Theory............................................................................................7
2.1.1 Teori Atribusi (Atribution Theory)..........................................................7
2.1.2 Independensi............................................................................................8
2.1.3 Profesionalisme........................................................................................8
2.1.4 Pengalaman Kerja....................................................................................9
2.1.5 Kualitas Audit..........................................................................................9

xiv
2.2 Penelitian Terdahulu.....................................................................................10
2.3 Kerangka Konseptual...................................................................................13
2.4 Pengembangan Hipotesis.............................................................................14
2.4.1 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit.................................14
2.4.2 Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit.............................15
2.4.3 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit.........................16
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 17
3.1 Rancangan Penelitian...................................................................................17
3.2 Populasi dan Sampel....................................................................................17
3.2.1 Populasi..................................................................................................17
3.2.2 Sampel...................................................................................................17
3.3 Jenis dan Sumber Data.................................................................................18
3.3.1 Jenis Data...............................................................................................18
3.3.2 Sumber Data..........................................................................................18
3.3.3 Pengumpulan Data.................................................................................18
3.4 Definisi Operasional Variabel......................................................................19
3.4.1 Independensi..........................................................................................19
3.4.2 Profesionalisme......................................................................................19
3.4.3 Pengalaman Kerja..................................................................................20
3.4.4 Kualitas Audit........................................................................................20
3.5 Skala Pengukuran Variabel..........................................................................22
3.6 Metode Analisis Data...................................................................................22
3.6.1 Uji Validitas...........................................................................................23
3.6.2 Uji Reliabilitas.......................................................................................23
3.6.3 Uji Asumsi Klasik..................................................................................23
3.7 Analisis Regresi Linear Berganda................................................................24
3.8 Pengujian Hipotesis......................................................................................24
3.8.1 Uji F.......................................................................................................25
3.8.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)..............................................................25
3.8.3 Uji t........................................................................................................25
3.9 Kerangka Pemecahan Masalah.....................................................................26

xv
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 28
4.1 Data Karakteristik Responden......................................................................28
4.1.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.........................................28
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...........................29
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan................................30
4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja...........................31
4.2 Uji Validitas.................................................................................................32
4.3 Uji Reliabilitas..............................................................................................34
4.4 Uji Asumsi Klasik........................................................................................35
4.5 Analisis Linear Berganda.............................................................................38
4.6 Uji Hipotesis.................................................................................................39
4.7 Pembahasan Penelitian.................................................................................41
4.7.1 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat
Kabupaten Jember..........................................................................................41
4.7.2 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat
Kabupaten Situbondo......................................................................................42
4.7.3 Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat
Kabupaten Jember.........................................................................................43
4.7.4 Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat
Kabupaten Situbondo......................................................................................44
4.7.5 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat
Kabupaten Jember..........................................................................................45
4.7.6 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat
Kabupaten Situbondo......................................................................................46
BAB 5. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 45
5.1 Kesimpulan...................................................................................................48
5.2 Keterbatasan.................................................................................................49
5.3 Saran.............................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA 51
LAMPIRAN 55

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...........................................................................12


Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabelidan Indikator......................................22
Tabel 3.2 Skala Likert.........................................................................................22
Tabel 4.1 Responden...........................................................................................28
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia........................................28
Tabel 4.3 KarakteristiksRespondensBerdasarkan Jenis Kelamin.......................29
Tabel 4.4 KarakteristiksRespondensBerdasarkan Pendidikan............................30
Tabel 4.5 KarakteristikiRespondensBerdasarkan Lama Bekerja........................31
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Independensi........................................................32
Tabel 4.7 Hasil Ujii ValiditasiProfesionalisme...................................................33
Tabel 4.8 Hasil Ujii Validitasi Pengalaman Kerja..............................................33
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit......................................................34
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitass.......................................................................34
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas.........................................................................36
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................36
Tabel 4.13 Koefisien Regresi..............................................................................48
Tabel 4.14 Hasil Uji F.........................................................................................39
Tabel 4.15 Hasil Koefisien Determinasi (R2)......................................................39

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual......................................................................14


Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah........................................................27

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Data Kuesioner....................................................................................................55
Data Dan Keterangan Responden.......................................................................56
Daftar Pertanyaan Untuk Variabel Independensi Auditor..................................57
Daftar Pertanyaan Untuk Variabel Profesionalisme Auditor..............................59
Daftar Pertanyaan Untuk Variabel Pengalaman Kerja Auditor..........................60
Daftar Pertanyaan Untuk Variabel Kualitas Audit..............................................61
Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Responden......................................................62
Uji Validitas........................................................................................................66
Uji Reliabilitas....................................................................................................75
Uji Asumsi Klasik...............................................................................................77
Analisis Regresi Linear Berganda.......................................................................79
Gambar Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Jember..............................81
Gambar Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Situbondo.........................82

xix
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Kebutuhan akan good governance di Indonesia semakin meningkat.
Masyarakat menuntut agar pengelolaan pemerintahan yang adil, jujur dan
transparan harus ditangani secara serius dan sistematis. Good governance akan
terjadi jika terdapat kesamaan kesejajaran, dan keseimbangan peran serta saling
mengontrol yang dilakukan oleh pihak-pihak seperti pemerintahan, rakyat, dan
para usahawan (Yunus, 2016).
Beberapa hal yang terkait dengan kebijakan untuk mencapai tata kelola yang
baik di sektor publik antara lain mengembangkan standar etika dan perilaku
pejabat pemerintah, menetapkan struktur organisasi dan proses organisasi,
mendefinisikan secara jelas peran dan tanggung jawab serta tanggung jawab
organisasi kepada publik, dan menetapkan sistem pengendalian organisasi dan
laporan eksternal yang disiapkan di bawah sistem akuntansi yang sesuai dengan
standar akuntansi pemerintah (Aulia, 2020).
Sistem pemerintahan Indonesia akan berjalan dengan baik dan lancar jika
lembaga-lembaga kepala daerah (di dalam daerah) dapat berfungsi dengan baik,
sinergis dan kohesif. Inspektorat memiliki yurisdiksi yang jelas dan sah untuk
memantau dan mengelola kinerja entitas daerah. Kualitas audit oleh Inspektorat
akan menilai seberapa baik sistem pemerintahan berfungsi. Kualitas auditor
merupakan bagian penting dari informasi yang auditor harus dijaga selama proses
audit.
Salah satu unit yang mengaudit/memeriksa pemerintah daerah adalah
inspektorat daerah. Peran dan fungsi Inspektorat Provinsi, Kabupaten/Kota secara
umum diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Pasal 4 No 64 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Pengawas Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa dalam melaksanakan
tugas pengawasan pemerintah, pengawas provinsi dan kabupaten/kota mempunyai
fungsi: pertama, merencanakan program pengawasan; kedua, merumuskan

1
kebijakan dan sarana pengawasan; dan ketiga, memeriksa, menyelidiki, menguji,
dan menilai tugas pengawasan.
Auditor internal memainkan peran penting dalam fungsi pengawasan
sebagai penilai kecukupan, efektivitas, dan kualitas kerja struktur pengendalian
internal. Kemampuan auditori dapat dilihat dari kemampuan profesionalnya
dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai auditor, sedangkan perilaku dan sikap
yang baik dapat ditunjukkan pada integritas auditori yang memungkinkannya
untuk jujur dan bertanggung jawab atas laporan yang dihasilkannya. Selain itu,
pengalamani profesional dalam bidang auditi sangat penting untuki
mengembangkan dan mengasahi keterampilan dalami melakukan audit serta
meningkatkan pemikiran dan perilaku yang lebih bijaksana sehingga auditor dapat
melakukan pekerjaannya dengan lebih efektif. Komitmeni harus dimulai dari
pimpinan atau pejabat pemerintah kemudian menyebar ke bawahannya.
Penanggung jawab pelaksanaan peran pengawasan adalah pimpinan APIP, dan
komitmen pimpinan APIP merupakan kunci keberhasilan pengendalian internal
APIP (Katili et al, 2017).
Hasil audit yang berkualitas dapat disebabkan oleh independensi seorang
auditor dalam melakukan pengauditan. Kualitas audit mengacu pada
kemungkinan bahwa auditor akan memberikan jaminan bahwa laporan keuangan
yang diaudit bebas dari salah saji material. Prinsip independensi sangat penting
dalam mencapai kualitas auditor. Independensi auditor merupakan sikap mental
yang harus dimiliki dalam melaksanakan pekerjaannya (Al-Kaddash et al, 2013).
Kualitas audit adalah kemungkinan dimana seorang auditor menemukan dan
melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran maupun tidak ada pelanggran
dalam sistem akuntansi kliennya agar temuan bermanfaat bagi pihak yang
berkepentingan dan dapat di tindak lanjuti. Kualitas Audit dinilai dengan tepat
waktu, lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan, serta jelas, dan seringkas mungkin,
serta tetap berpedoman pada standar akuntansi dan standar audit yang telah
ditetapkan, serta dengan pengetahuan dan keahlian auditor (Wijayanto, 2017).

2
Menurut (Wijayanto, 2017) Independensi merupakan sikap seorang auditor
yang tidak memihak, tidak mempunyai kepentingan pribadi, dan tidak mudah
dipengaruhi oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam memberikan jasa
profesi sebagai auditor sehingga membuat kualitas audit bebas dari pengaruh
pihak yang berkepentingan pada laporan keuangan. Seorang auditor yang
mempunyai sikap independen yang tinggi, maka kualitas audit yang dihasilkan
akan baik. Hasil audit akan dibuat berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dan
dikumpulkan tanpa terpengaruh oleh pihak yang berkepentingan dengan laporan
keuangan tersebut.
Menurut (Wijayanto, 2017) Profesionalisme merupakan sikap wajib dimiliki
untuk melaksanakan profesi sebagai seorang auditor yang bertanggung jawab,
selain itu keahlian khusus diperlukan untuk menjalankan tugas. Tidak dapat
dipungkiri bahwa sikap profesional diperlukan bagi seorang auditor. Hal ini
menjadikan kualitas audit yang dikerjakan oleh auditor yang profesional akan
berkualitas baik. Auditor akan dituntut pertanggungjawabannya terhadap hasil
audit yang dibuatnya, hal ini menyebabkan sikap profesionalisme seorang auditor
harus dijaga.
Menurut Pasaribu (2021) Pengalaman kerja dipandang sebagai faktor
penting dalam menilai kinerja auditor. Auditor yang lebih berpengalaman akan
lebih mudah dalam mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara teliti, dan
mencari penyebab kesalahan agar dapat menghasilkan laporan audit yang
berkualitas.
Banyak kasus yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan, wewenang,
jabatan, pelanggaran hukum dan peraturan, dan banyak kasus hukum lainnya. Hal
ini terbukti dengan fenomena yang terjadi beberapa tahun kemarin di Inspektorat
Jember yang mendapat penilaian Disclaimer Opinion terkait laporan keuangan
APBD tahun 2019 dari BPK dikarenakan adanya penurunan kinerja dalam laporan
keuangan Pemerintah Kabupaten Jember yang sebelumnya mendapat predikat
wajar dengan pengecualian (WDP). (https://www.jemberpost.net/). Hal yang sama
terjadi lagi pada tahun 2020, dimana Kabupaten Jember kembali mendapat opini
Tidak Wajar (TW) pada laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan

3
pemerintah daerah (LKPD) tahun anggaran 2020. (https://regional.kompas.com/).
Dibandingkan dengan Inspektorat Kabupaten Jember, Inspektorat Kabupaten
Situbondo dapat menunjukkan kualitas kinerja mereka dalam mengawasi jalannya
keuangan daerah. Hal ini terbukti ketika mereka mampu segera bertindak tegas
dalam menghadapi penyimpangan Dana Desa (DD) dan juga Anggaran Dana
Desa (ADD) akibat tidak segera selesainya SPJ terkait dana tersebut
(https://faktualnews.co/2019/06/12/diduga-penyalahgunaan-dana-desa-9-kades-di-
situbondo-dipanggil-inspektorat/144354/). Selain itu, alasan pemilihan kedua
inspektorat tersebut adalah karena kurangnya sampel penelitian jika hanya
berfokus pada 1 kabupaten saja.
Syafitri (2014) meneliti tentang “Pengaruh Keahlian, Independensi,
Pengalaman Audit, Dan Etika Terhadap Kualitas Audit (Inspektorat Provinsi
Kepulauan Riau)”. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa faktor keahlian,
independensi, dan etika tidak berpengaruh terhadap kualitas auditor, sedangkan
pengalaman audit berpengaruh positif. Kania dan Haryanto (2015) menguji
tentang Pengaruh Kompetensi, Independensi, Motivasi, Dan Akuntabilitas
Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus Inspektorat Jawa Tengah)”. Hasil yang
diperoleh menunjukkan faktor independensi, kompetensi, dan akuntabilitas
berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat Jawa Tengah, sedangkan variabel
motivasi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat Jawa Tengah.
Marra et al (2020) meneliti tentang pengaruh profesionalisme dan independensi
auditor internal terhadap kualitas audit pada inspektorat Kabupaten Takalar. Hasil
yang di dapat bahwa profesionalisme dan independensi berpengaruh positif
terhadap kualitas hasil audit, sehingga Inspektorat Kabupaten Takalar perlu
meningkatkan profesionalisme dan independensi auditor untuk meningkatkan
kualitas auditnya.
Penelitian sebelumnya digunakan peneliti untuk membandingkan hasil
dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Alasan penelitian ini dilakukan
yaitu:

4
1. Berdasarkan pemberitaan yang beredar di media, bahwa kualitas audit
yang dihasilkan beragam.
2. Terdapat perbedaan yang sangat menonjol antara hasil audit Inspektorat
Kabupaten Jember dengan hasil audit Inspektorat Kabupaten Situbondo.
3. Fenomena pada penelitian sebelumnya menunjukkan hasil yang berbeda
pada setiap variabelnya.
Hal tersebut menjadi permasalahan bagi peneliti untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan
Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi di Inspektorat
Kabupaten Jember dan Situbondo)”.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit pada
Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo?
2. Apakah profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit pada
Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo?
3. Apakah pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit pada
Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo?

1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditemukan, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh independensi terhadap
kualitas audit pada Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo.
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh profesionalisme terhadap
kualitas audit pada Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengalaman kerja terhadap
kualitas audit pada Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo.

5
1.4Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan dan referensi, serta sebagai narasumber di
bidang audit kualitas auditor.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi auditor intern lembaga (Inspektorat Kabupaten Jember dan
Situbondo), sebagai sarana membantu pelaksanaan otonomi daerah,
khususnya fungsi Inspektorat dalam mengawasi keuangan daerah,
sehingga Inspektorat diharapkan dapat mengembangkan program-
program yang meningkatkan kualitas dan kemampuannya.
b. Bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur, temuan penelitian ini
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh
independensi, profesionalisme, dan pengalaman kerja terhadap kualitas
audit yang dapat digunakan oleh pembuat kebijakan untuk
meningkatkan kualitas audit di Inspektorat dalam melakukan
pengawasan dan pemeriksaan.
c. Bagi Pemerintah Kabupaten Jember dan Situbondo, temuan penelitian
ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang unsur-unsur yang
mempengaruhi kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan
daerah, sehingga Inspektorat dapat meningkatkan kualitas auditnya.
d. Bagi Kemendagri Kabupaten Jember dan Situbondo, temuan penelitian
ini diharapkan memberikan gambaran yang komprehensif tentang
dampak independensi, profesionalisme, dan pengalaman kerja terhadap
kualitas audit, sehingga memungkinkan proses pengelolaan keuangan
daerah yang lebih baik.
e. Bagi masyarakat Jember dan Situbondo, diharapkan bahwa temuan
penelitian ini akan berkontribusi pada kepercayaan publik terhadap
hasil audit Inspektorat.
f. Bagi peneliti selanjutnya, temuan penelitian ini dapat digunakan
sebagai sumber pengetahuan untuk penelitian masa akan datang
tentang kualitas auditor.

6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Theory


2.1.1 Teori Atribusi (Atribution Theory)
Teori Atribusi menjelaskan bahwa ketika seorang individu mengamati
perilaku individu lainnya, individu tersebut berupaya untuk menjelaskan
apakah perilaku tersebut disebabkan pihak internal maupun eksternal
(Robbins dan Judge, 2008). Perilaku yang disebabkan secara internal
merupakan perilaku yang berasal dari tingkah laku pribadi seorang individu
itu sendiri sedangkan perilaku yang disebabkan secara eksternal merupakan
perilaku yang disebabkan dari pihak luar, yaitu seorang individu secara
terpaksa atau tidak langsung berperilaku demikian karena suatu kondisi.
Menurut Robbins dan Judge (2008), penentuan apakah perilaku
disebabkan secara internal atau eksternal dipengaruhi oleh tiga faktor
berikut:
1. Kekhususan
Kekhususan ini mengacu pada perilaku seorang individu
memperlihatkan perilaku-perilaku yang berbeda dalam situasi-situasi
berbeda. Apabila perilaku dianggap biasa maka bisa disebabkan secara
internal. Sebaliknya, apabila perilaku dianggap tidak biasa maka bisa
disebabkan secara eksternal.
2. Konsensus
Konsensus mengacu pada semua individu yang menghadapi suatu
kondisi yang serupa merespon dengan cara yang sama. Apabila
konsensus rendah, maka perilaku tersebut disebabkan secara internal.
Sebaliknya, apabila consensus tinggi maka perilaku tersebut
disebabkan secara eksternal.

7
3. Konsistensi
Konsistensi mengacu pada individu yang selalu merespon dalam cara
yang sama. Semakin konsisten perilaku, maka perilaku tersebut
disebabkan secara internal. Sebaliknya, jika semakin tidak konsisten
maka perilaku tersebut disebabkan secara eksternal.
Penelitian ini menggunakan teori atribusi karena akan dilakukan studi
empiris untuk mengetahui apakah independensi, profesionalisme, dan
pengalaman kerja mempengaruhi kualitas audit. Auditor harus dapat
menentukan apakah hasil audit disebabkan oleh karakter pribadi auditor atau
lingkungan auditor.

2.1.2 Independensi
Menurut (Wijayanto, 2017) independensi merupakan sikap seorang
auditor yang tidak memihak, tidak mempunyai kepentingan pribadi, dan
tidak mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam
memberikan jasa profesi sebagai auditor sehingga membuat kualitas audit
bebas dari pengaruh pihak yang berkepentingan pada laporan keuangan.
Seorang auditor yang mempunyai sikap independen yang tinggi, maka
kualitas audit yang dihasilkan akan baik. Hasil audit akan dibuat
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dan dikumpulkan tanpa
terpengaruh oleh pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan
tersebut.
Khadafi (2014) mengartikan kemandirian atau disebut dengan
independensi sebagai sikap mental yang tidak terpengaruh, dikendalikan,
dan bergantung pada orang lain. Jadi, independensi diartikan sebagai sikap
seorang auditor yang jujur, tidak memihak kepada siapapun, serta
melaporkan hasil temuannya sesuai dengan bukti yang ada.

2.1.3 Profesionalisme
Menurut Wijayanto (2017) Profesionalisme merupakan sikap wajib
dimiliki untuk melaksanakan profesi sebagai seorang auditor yang
bertanggung jawab, selain itu keahlian khusus diperlukan untuk

8
menjalankan tugas. Tidak dapat dipungkiri bahwa sikap profesional
diperlukan bagi seorang auditor. Hal ini menjadikan kualitas audit yang
dikerjakan oleh auditor yang profesional akan berkualitas baik. Auditor
akan dituntut pertanggungjawabannya terhadap hasil audit yang dibuatnya,
hal ini menyebabkan sikap profesionalisme seorang auditor harus dijaga.
Agusti dan Pertiwi (2013) mengartikan profesionalisme sebagai sikap
bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Sikap
profesional mengambil keputusan berdasarkan pertimbangannya, yaitu
berdasarkan dedikasi pertama terhadap profesinya, seorang auditor yang
fokus pada profesinya akan melakukan seluruh pekerjaan yang akan
diauditnya dengan lebih cermat dan bijaksana sehingga tersedia audit yang
berkualitas. Artinya, semakin besar pengabdian profesi semakin baik
profesionalisme auditor.

2.1.4 Pengalaman Kerja


Menurut Pasaribu (2021) pengalaman kerja dipandang sebagai faktor
penting dalam menilai kinerja auditor. Auditor yang lebih berpengalaman
akan lebih mudah dalam mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara
teliti, dan mencari penyebab kesalahan agar dapat menghasilkan laporan
audit yang berkualitas.
Syafitri (2014) mengartikan pengalaman adalah proses pembelajaran dan
pengembangan tambahan potensi yang membekali auditor dengan
keterampilan audit, peningkatan dan perluasan pengetahuan di bidang
akuntansi, serta pola pikir dan perilaku yang semakin canggih untuk
mencapai tujuan auditor meningkatkan kualitas audit.

2.1.5 Kualitas Audit


Kualitas audit adalah kemungkinan dimana seorang auditor menemukan
dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran maupun tidak ada
pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya agar temuan bermanfaat bagi
pihak yang berkepentingan dan dapat di tindak lanjuti. Kualitas Audit dinilai
dengan tepat waktu, lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan, serta jelas, dan

9
seringkas mungkin, serta tetap berpedoman pada standar akuntansi dan
standar audit yang telah ditetapkan, serta dengan pengetahuan dan keahlian
auditor (Wijayanto, 2017).
Harahap (2015) mengartikan kualitas audit sebagai hasil akhir dari suatu
proses audit yang sudah sesuai dengan ketetapan standar pemeriksaan dan
pelaporan, pengendalian mutu, dan implementasi praktik-praktik dalam
proses audit dalam bentuk etis profesi sebagai auditor.

2.2 Penelitian Terdahulu


Peneliti menggunakan penelitian sebelumnya dari berbagai jurnal untuk
mendukung penelitian ini, antara lain:
Rosnidah et al (2011) meneliti tentang pengaruh motivasi dan
profesionalisme terhadap kualitas audit aparat inspektorat dalam pengawasan
keuangan daerah. Hasil yang di dapat bahwa motivasi dan profesionalisme
berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukkan bahwa profesionalisme yang kuat yang ditunjang dengan motivasi
yang tinggi dari aparat Inspektorat akan meningkatkan kualitas audit aparat
Inspektorat.
Penelitian ini sama-sama menggunakan variabel bebas profesionalisme
serta variabel terikat yaitu kualitas audit. Perbedaannya, dalam penelitian ini
ditambahkan variabel bebas profesionalisme dan pengalaman kerja sedangkan
pada penelitian sejenis ditambahkan variabel bebas yaitu motivasi. Penelitian ini
bertempat di Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo.
Di Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Syafitri (2014) meneliti tentang
pengaruh keahlian, independensi, pengalaman audit, dan etika terhadap kualitas
audit. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa faktor keahlian, independensi, dan
etika tidak berpengaruh terhadap kualitas auditor, sedangkan pengalaman audit
berpengaruh positif.
Penelitian ini sama-sama menggunakan variabel bebas independensi dan
pengalaman audit serta variabel terikat yaitu kualitas audit. Perbedaannya, dalam
penelitian ini ditambahkan variabel bebas yaitu profesionalisme, sedangkan pada

10
penelitian sejenis ditambahkan variabel bebas yaitu keahlian dan etika. Penelitian
ini bertempat di Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo.
Di Inspektorat Jawa Tengah, Karnia dan Haryanto (2015) menguji
pengaruh kompetensi, independensi, motivasi, dan akuntabilitas terhadap kualitas
audit. Hasil yang diperoleh menunjukkan faktor independensi, kompetensi, dan
akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat Jawa Tengah,
sedangkan variabel motivasi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat
Jawa Tengah.
Penelitian ini sama-sama menggunakan variabel bebas independensi serta
variabel terikat yaitu kualitas audit. Perbedaannya, dalam penelitian ini
ditambahkan variabel bebas profesionalisme dan pengalaman kerja sedangkan
pada penelitian sejenis ditambahkan variabel bebas yaitu kompetensi, motivasi,
dan akuntabilitas Penelitian ini bertempat di Inspektorat Kabupaten Jember dan
Situbondo.
Falatah dan Sukirno (2018) meneliti tentang pengaruh kompetensi,
independensi, dan moral reasoning auditor terhadap kualitas audit (studi pada
kantor inspektorat daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Hasil yang di
dapat bahwa kompetensi, independensi, dan moral reasoning secara simultan dan
parsial memiliki pengaruh yang positif terhadap kualitas audit.
Penelitian ini sama-sama menggunakan variabel bebas independensi serta
variabel terikat yaitu kualitas audit. Perbedaannya, dalam penelitian ini
ditambahkan variabel bebas profesionalisme dan pengalaman kerja sedangkan
pada penelitian sejenis ditambahkan variabel bebas yaitu kompetensi dan moral
reasoning. Penelitian ini bertempat di Inspektorat Kabupaten Jember dan
Situbondo.
Marra et al (2020) meneliti tentang pengaruh profesionalisme dan
independensi auditor internal terhadap kualitas audit pada inspektorat Kabupaten
Takalar. Hasil yang di dapat bahwa profesionalisme dan independensi
berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit, sehingga Inspektorat Kabupaten
Takalar perlu meningkatkan profesionalisme dan independensi auditor untuk
meningkatkan kualitas auditnya.

11
Penelitian ini sama-sama menggunakan variabel bebas independensi dan
profesionalisme serta variabel terikat yaitu kualitas audit. Perbedaannya, dalam
penelitian ini ditambahkan variabel bebas profesionalisme dan pengalaman kerja
Penelitian ini bertempat di Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo.
Berdasarkan uraian penelitian terdahulu diatas, disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Variabel Variabel Hasili Penelitian Persamaan Perbedaan


Bebas Terikat
1 Rosnidah Motivasi dan Kualitas audit Motivasi dan Sama-sama Penelitian ini
et al (2011) profesionalis profesionalisme menggunakan menambahkan
me secara parsial dan variabel bebas variabel bebas
simultan profesionalisme yaitu
berpengaruh dan variabel independensi
terhadap kualitas terikat kualitas dan
audit audit. pengalaman
kerja,
sedangkan
penelitian
terkait
menambahkan
variabel bebas
yaitu motivasi
2 Syafitri Keahlian, Kualitasi audit Keahlian, Sama-sama Penelitian ini
(2014) independensi independensi, dan menggunakan menambahkan
, pengalaman etika tidak variabel bebas variabel bebas
audit, dan berpengaruh independensii yaitu
etika terhadap kualitas dan pengalaman profesionalis
audit, sedangkan audit dan me sedangkan
pengalaman audit variabel terikat penelitian
berpengaruh kualitasi audit terkait
menambahkan
variabel bebas
keahlian dan
etika
3 Kania dan Kompetensi, Kualitas Audit Kompetensi, Sama-sama Penelitian ini
Haryanto independensi independensi, dan menggunakan menambahkan
(2015) , motivasi, akuntabilitas variabel bebas variabel bebas
dan berpengaruh independensi yaitu
akuntabilitas terhadap kualitas dan variabel profesionalis
audit sedangkan terikat kualitas me dan
motivasi tidak audit pengalaman
berpengaruh kerja
terhadap kualitas sedangkan
audit penelitian

12
terkait
menambahkan
variabel bebas
kompetensi,
motivasi, dan
akuntabilitas
4 Falatah dan Kompetensi, Kualitas audit Kompetensi, Sama-sama Penelitian ini
Sukirno independensi independensi, dan menggunakan menambahkan
(2018) , dan moral moral reasoning variabel bebas variabel bebas
reasoning secara simultan indepedensi dan yaitu
auditor memiliki variabel terikat profesionalis
pengaruh positif kualitas audit me dan
terhadap kualitas pengalaman
audit. kerja
sedangkan
penelitian
terkait
menambahkan
variabel bebas
yaitu
kompetensi
dan moral
reasoning

5 Marra et al Profesionalis Kualitas audit Profesionalisme Sama-sama Penelitian ini


(2020) me dan dan independensi menggunakan menambahkan
independensi berpengaruh variabel bebas variabel bebas
positif terhadap profesionalisme yaitu
kualitas audit dan pengalaman
pada inspektorat independensi kerja
Kabupaten dan variabel
Takalar terikat kualitas
audit

Sumber: Beberapa penelitian diolah, 2022

2.3 Kerangka Konseptual


Model atau kerangka kajian yang mengaitkan independensi,
profesionalisme, dan pengalaman kerja terhadap kualitas auditor didasarkan pada
uraian latar belakang, tinjauan pustaka, dan teori yang diberikan pada bab
sebelumnya tentang penelitian ini yaitu:

13
Independensi
)X1(
H1

Profesionalisme KualitasiAudit
H2
)X2( )Y(
H3

PengalamanoKerja
)X3(

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Pengembangan Hipotesis


2.4.1 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit
Menurut Wijayanto (2017) Independensi merupakan sikap seorang
auditor yang tidak memihak, tidak mempunyai kepentingan pribadi, dan
tidak mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam
memberikan jasa profesi sebagai auditor sehingga membuat Kualitas Audit
bebas dari pengaruh pihak yang berkepentingan pada laporan keuangan.
Seorang Auditor yang mempunyai sikap independen yang tinggi, maka
Kualitas Audit yang dihasilkan akan baik. Hasil audit akan dibuat
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dan dikumpulkan tanpa
terpengaruh oleh pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan
tersebut.
Berdasarkan teori atribusi, sikap dan karakteristik individu (auditor)
dapat diantisipasi dari perilakunya dalam menghadapi situasi tertentu.
Independensi adalah sikap di antara auditor untuk tidak memihak siapa pun
dan tidak mudah dibujuk oleh siapa pun yang berkepentingan dalam
membuat penilaian sehingga keputusan dibuat berdasarkan kriteria yang
ditetapkan. Independensi auditor sangat penting karena merupakan keadaan

14
dimana auditor bebas dari pengaruh, tidak terkendali, dan tidak bergantung
pada pihak lain yang dapat mempengaruhi hasil audit. Artinya, jika auditor
tidak memiliki pemikiran independen, laporan audit tidak dapat digunakan
sebagai alat pengambilan keputusan karena tidak memenuhi standar saat ini
dan tidak mencerminkan kenyataan.
Hasil penelitian Wijayanto (2017), Kurnia dan Haryanto (2015), Falatah
dan Sukirno (2018), Marra et al (2020), serta Tawakkal dan Nurhaedah
(2019) menyatakan independensi berpengaruh positif terhadap kualitas
audit. Hal ini dikarenakan auditor harus memiliki sikap independensi, baik
secara fakta maupun penampilan, pada saat melakukan tugas audit agar hasil
audit mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan bebas dari tekanan dari
pihak terkait. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang dapat
diajukan sebagai berikut:
H1: Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit pada Inspektorat.

2.4.2 Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit


Menurut Wijayanto (2017) Profesionalisme merupakan sikap wajib
dimiliki untuk melaksanakan profesi sebagai seorang auditor yang
bertanggung jawab, selain itu keahlian khusus diperlukan untuk
menjalankan tugas. Tidak dapat dipungkiri bahwa sikap profesional
diperlukan bagi seorang auditor. Hal ini menjadikan Kualitas Audit yang
dikerjakan oleh Auditor yang profesional akan berkualitas baik. Auditor
akan dituntut pertanggungjawabannya terhadap hasil audit yang dibuatnya,
hal ini menyebabkan sikap profesionalisme seorang auditor harus dijaga.
Berdasarkan teori atribusi, sikap dan karakteristik individu (auditor)
dapat diantisipasi dari perilakunya dalam menghadapi situasi tertentu.
Auditor seharusnya mengevaluasi kelengkapan kertas kerja, memperoleh
bukti, dan menyusun laporan audit yang relevan dan dapat dipercaya dengan
hati-hati dan presisi. Semakin tinggi profesionalisme auditor semakin baik
kualitas laporan audit.

15
Hasil penelitian oleh Wijayanto (2017), Marra et al (2020), Susilawati
dan Atmawinata (2014), Rosnidah et al (2011), dan Haryanto dan
Susilawati (2018) bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap
kualitas audit. Hal ini dikarenakan semakin tinggi sikap profesionalisme
maka semakin baik kualitas auditnya. Berdasarkan penjelasan tersebut,
maka hipotesis yang dapat diajukan sebagai berikut:
H2: Profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit pada Inspektorat.

2.4.3 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit


Menurut Pasaribu (2021) Pengalaman kerja dipandang sebagai faktor
penting dalam menilai kinerja auditor. Auditor yang lebih berpengalaman
akan lebih mudah dalam mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara
teliti, dan mencari penyebab kesalahan agar dapat menghasilkan laporan
audit yang berkualitas.
Berdasarkan teori atribusi, sikap dan karakteristik individu (auditor)
dapat diantisipasi dari perilakunya dalam menghadapi situasi tertentu.
Auditor dapat dengan tepat menemukan masalah dalam penilaian analitis,
auditor berpengalaman lebih terampil dan memiliki pemahaman yang lebih
baik tentang audit akun keuangan. Bahkan jika mereka memahami
pemeriksaan rekening keuangan, auditor yang kurang berpengalaman akan
kesulitan dalam melaksanakan tugasnya karena dengan keahlian yang lebih
besar, auditor dapat membaca kesulitan dengan lebih baik dan
menyelesaikannya dengan lebih mudah.
Hasil penelitian Bolang et al (2013) dan Syafitri (2014) bahwa
pengalaman kerja memiliki dampak yang menguntungkan terhadap kualitas
audit karena adanya pengaruh positif variabel pengalaman berarti semakin
tinggi tingkat pengalaman auditor maka semakin tinggi pula kualitas
auditnya. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis yang dapat
diajukan sebagai berikut:
H3: Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap kualitas audit pada
Inspektorat.

16
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Menurut Sugiyono (2018:18) data kuantitatif merupakan metode penelitian
yang berlandaskan positivistic (data konkrit), data penelitian berupa angka-
angka yang akan diukur menggunakan statistik sebagai alat uji perhitungan,
berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu
kesimpulan.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2018:117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
seluruh auditor internal yang bekerja di Inspektorat Kabupaten Jember dan
Situbondo.

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2018:118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan


karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan ukuran sampel
merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil
dalam melaksanakan suatu penelitian. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik Random Sampling. Menurut Sugiyono (2018:120)
Random Sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan
strata yang ada di dalam populasi tersebut.

17
Berdasarkan penjelasan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh auditor yang bekerja di Inspektorat di Kabupaten Jember dan
Situbondo. Dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 12 responden
di Kabupaten Jember dan 18 responden di Kabupaten Situbondo.

3.3 Jenis dan Sumber Data


3.3.1 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang berasal dari
jawaban kuesioner yang diberikan kepada auditor fungsional di Inspektorat
Kabupaten Jember dan Situbondo.

3.3.2 Sumber Data


Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah data primer yang
berasal dari jawaban yang diisi oleh auditor fungsional pada Inspektorat
Kabupaten Jember dan Situbondo. Data pribadi responden berupa nama,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, usia, jabatan, dan masa kerja di
Inspektorat, serta jawaban atas pertanyaan tentang independensi,
profesionalisme, pengalaman kerja, dan kualitas audit.

3.3.3 Pengumpulan Data


Peneliti menggunakan cara pengumpulan data sebagai berikut
untuk memperoleh informasi untuk penelitian yaitu:
1) Penelitian lapangan (field research), yaitu penyajian daftar pertanyaan
yang telah tersusun rapi, terstruktur, dan tertulis kepada responden
untuk diisi menurut pendapat pribadinya sehubungan dengan pokok
bahasan yang diteliti, kemudian diberi skor untuk setiap jawaban.
Kuesioner disebarkan secara operasional dengan mendatangi langsung
Kantor Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo. Penelitian ini
memakan waktu sekitar satu bulan lebih untuk diselesaikan.
2) Membuka website untuk mencari informasi tentang subjek penelitian.

18
3.4 Definisi Operasional Variabel
Peneliti membahas definisi masing-masing variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, sebagai berikut:

3.4.1 Independensi
Menurut Wijayanto (2017) Independensi merupakan sikap seorang
auditor yang tidak memihak, tidak mempunyai kepentingan pribadi, dan
tidak mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam
memberikan jasa profesi sebagai auditor sehingga membuat kualitas audit
bebas dari pengaruh pihak yang berkepentingan pada laporan keuangan.
Seorang auditor yang mempunyai sikap independen yang tinggi, maka
kualitas audit yang dihasilkan akan baik. Hasil audit akan dibuat
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh dan dikumpulkan tanpa
terpengaruh oleh pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan
tersebut.
Khadafi (2014) mengartikan kemandirian atau disebut dengan
independensi sebagai sikap mental yang tidak terpengaruh, dikendalikan,
dan bergantung pada orang lain. Jadi, independensi diartikan sebagai sikap
seorang auditor yang jujur, tidak memihak kepada siapapun, serta
melaporkan hasil temuannya sesuai dengan bukti yang ada.

3.4.2 Profesionalisme
Menurut Wijayanto (2017) Profesionalisme merupakan sikap wajib
dimiliki untuk melaksanakan profesi sebagai seorang auditor yang
bertanggung jawab, selain itu keahlian khusus diperlukan untuk
menjalankan tugas. Tidak dapat dipungkiri bahwa sikap profesional
diperlukan bagi seorang auditor. Hal ini menjadikan kualitas audit yang
dikerjakan oleh auditor yang profesional akan berkualitas baik. Auditor
akan dituntut pertanggungjawabannya terhadap hasil audit yang dibuatnya,
hal ini menyebabkan sikap profesionalisme seorang auditor harus dijaga.

19
Agusti dan Pertiwi (2013) mengartikan profesionalisme sebagai sikap
bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Sikap
profesional mengambil keputusan berdasarkan pertimbangannya, yaitu
berdasarkan dedikasi pertama terhadap profesinya, seorang auditor yang
fokus pada profesinya akan melakukan seluruh pekerjaan yang akan
diauditnya dengan lebih cermat dan bijaksana sehingga tersedia audit yang
berkualitas. Artinya, semakin besar pengabdian profesi semakin baik
profesionalisme auditor.

3.4.3 Pengalaman Kerja


Menurut Pasaribu (2021) pengalaman kerja dipandang sebagai faktor
penting dalam menilai kinerja auditor. Auditor yang lebih berpengalaman
akan lebih mudah dalam mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan secara
teliti, dan mencari penyebab kesalahan agar dapat menghasilkan laporan
audit yang berkualitas.
Syafitri (2014) mengartikan pengalaman adalah proses pembelajaran dan
pengembangan tambahan potensi yang membekali auditor dengan
keterampilan audit, peningkatan dan perluasan pengetahuan di bidang
akuntansi, serta pola pikir dan perilaku yang semakin canggih untuk
mencapai tujuan auditor meningkatkan kualitas audit.

3.4.4 Kualitas Audit


Kualitas audit adalah kemungkinan dimana seorang auditor menemukan
dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran maupun tidak ada
pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya agar temuan bermanfaat bagi
pihak yang berkepentingan dan dapat di tindak lanjuti. Kualitas Audit dinilai
dengan tepat waktu, lengkap, akurat, obyektif, meyakinkan, serta jelas, dan
seringkas mungkin, serta tetap berpedoman pada standar akuntansi dan
standar audit yang telah ditetapkan, serta dengan pengetahuan dan keahlian
auditor (Wijayanto, 2017).

20
Harahap (2015) mengartikan kualitas audit sebagai hasil akhir dari suatu
proses audit yang sudah sesuai dengan ketetapan standar pemeriksaan dan
pelaporan, pengendalian mutu, dan implementasi praktik-praktik dalam
proses audit dalam bentuk etis profesi sebagai auditor.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel dan Indikator

Variabels DefinisioVariabel Indikators Noi Item


Instrumen
Independensi Menurut Wijayanto Wijayanto (2017):
(X1) (2017) Independensi 1. Tidak mudah 1 : 1,2,3,4
merupakan sikap dipengaruhi
seorang auditor yang 2. Melaksanakan 2 : 5,6
tidak memihak, tidak pekerjaan untuk
mempunyai kepentingan kepentingan umum
pribadi, dan tidak mudah 3. Tidak memihak 3 : 7,8,9
dipengaruhi oleh pihak- kepada siapapun
pihak yang 4. Mempertahankan 4 : 10,11,12
berkepentingan dalam kebebasan
memberikan jasa profesi pendapatnya
sebagai auditor sehingga 5. Jujur kepada 5 : 13,14,15
membuat kualitas audit siapapun
bebas dari pengaruh
pihak yang
berkepentingan pada
laporan keuangan.
Profesionalisme Menurut Wijayanto Wijayanto (2017):
(X2) (2017) Profesionalisme 1. Pengabdian pada 1 : 1,2,3
merupakan sikap wajib profesi
dimiliki untuk 2. Kewajiban sosial 2 : 4,5
melaksanakan profesi 3. Sikap Perilaku 3 : 6,7
sebagai seorang auditor 4. Menjunjung kode 4 : 8,9
yang bertanggung jawab, etik profesi
selain itu keahlian 5. Hubungan dengan 5 : 10,11
khusus diperlukan untuk sesama profesi
menjalankan tugas.
Pengalaman Menurut Pasaribu (2021) Sukriah (dalam Pasaribu,
Kerja (X3) pengalaman kerja 2021):
dipandang sebagai faktor 1. Lamanya bekerja 1 : 1,2,3,4
penting dalam menilai sebagai auditor
kinerja auditor. Auditor 2. Banyaknya tugas 2 : 5,6,7,8
yang lebih pemeriksaan
berpengalaman akan
lebih mudah dalam
mendeteksi kesalahan,
memahami kesalahan
secara teliti, dan mencari
penyebab kesalahan agar

21
dapat menghasilkan
laporan audit yang
berkualitas.

Kualitas Audit Kualitas audit adalah Wijayanto (2017):


(Y) kemungkinan dimana 1. Keakuratan temuan 1 : 1,2
seorang auditor 2. Sikap skeptis 2 : 3,4
menemukan dan 3. Kejelasan laporan 3 : 5, 6
melaporkan tentang 4. Manfaat audit 4 : 7, 8
adanya suatu 5. Tindak lanjut hasil 5 : 9, 10
pelanggaran maupun audit
tidak ada pelanggran
dalam sistem akuntansi
kliennya agar temuan
bermanfaat bagi pihak
yang berkepentingan dan
dapat di tindak lanjuti
(Wijayanto, 2017)

3.5 Skala Pengukuran Variabel


Skala Likert digunakan sebagai skala pengukuran dalam penelitian ini.
Menurut Sugiyono (2018: 93) Skala Likert digunakan untuk mengkaji sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok individu tentang fenomena.
Pada skala Likert, tanggapan untuk setiap item instrumen berkisar dari sangat
positif hingga sangat negatif.
Tabel 3.2 Skala Likert

Pernyataan Penilaian
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak Setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber: Sugiyono, 2018

3.6 Metode Analisis Data


Data penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan
Statistical Product and Service Solutions (SPSS) dengan menggunakan data yang
disediakan oleh Auditor Inspektorat Jember dan Situbondo.

22
3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Maka validitas dapat mengukur apakah dalam pertanyaan
kuesioner yang sudah dibuat betul-betul mengukur apa yang hendak kita
ukur (Ghozali, 2018:51)

3.6.2 Uji Reliabilitas


Ghozali (2018:45) mengartikan reliabilitas sebagai alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal apabila
jawaban responden terhadap pertanyaan dalam kuesioner konsisten dan
stabil dari waktu ke waktu.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik


Uji asumsi klasik terdiri dari Uji Normalitas, Uji Heteroskedastisitas,
dan Uji Multikolinearitas. Uji asumsi klasik ini merupakan syarat untuk
mendapatkan hasil uji dari regresi linear berganda.
A. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018:161) menyatakan bahwa uji normalitas


bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Rumus yang
digunakan dalam uji normalitas ini adalah rumus Kolmogorov-Smirnov
dengan ketentuan data terdistribusi normal jika signifikansi > 0,05 dan
tidak terdistribusi normal jika signifikansi < 0,05.

B. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi


ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar variabel, maka dapat

23
dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF). Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) < 10, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada korelasi yang
sempurna antar variabel independennya yang berarti tidak terjadi gejala
multikolinearitas dan juga sebaliknya (Ghozali, 2018:107)

C. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2018:137) menyatakan bahwa uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antar satu sama lain.
Jika varians dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.

3.7 Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis Regresi Linear Berganda menurut Sugiyono (2016: 192) adalah
regresi dengan satu variabel terikat dan dua atau lebih variabel bebas. Dalam
penelitian ini, digunakan analisis regresi linear berganda dengan persamaan
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 +b2 X2 +b3 X3+ e
Keterangan:
Y = Kualitas Audit
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Independensi Auditor
X2 = Profesionalisme Auditor
X3 = Pengalaman Kerja Auditor
e = eror

3.8 Pengujian Hipotesis


Untuk mengukur hubungan antara variabel bebas dan menunjukkan
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, penelitian ini menggunakan
analisis linear berganda dalam pengujian hipotesis. Uji F, Uji koefisien

24
determinasi (R2), dan uji signifikan individu (uji t) digunakan dalam penelitian
ini.

3.8.1 Uji F
Uji statistik F yaitu ketepatan terhadap fungsi regresi sampel dalam
menaksir nilai yang aktual. Jika nilai signifikan F < 0,05 maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel independen. Uji
statistik F juga memperlihatkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model yang mempengaruhi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Uji statistik F mempunyai signifikan 0,05
(Ghozali, 2018:97)
Kriteria pengujian hipotesis dalam penggunaan statistik F adalah ketika
nilai signifikansi F < 0,05 maka hipotesis alternatif diterima, yang
menyatakan bahwa semua independen secara simultan dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2018:97)

3.8.2 Uji Koefisien Determinan (R2)


Uji Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2018:97). Nilai koefisien determinasi terletak pada 0 dan 1. Klasifikasi
koefisien korelasi yaitu, 0 (tidak ada korelasi), 0-0,49 (korelasi lemah), 0,50
(korelasi moderat), 0,51-0,99 (korelasi kuat), 1,00 (korelasi sempurna).
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,
2018:97).

3.8.3 Uji t
Uji t dilakukan untuk dapat mengetahui pengaruh masing-masing
variabel independen pada variabel dependen. Pengujian ini dilakukan

25
dengan kriteria apabila nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima dan
apabila nilai signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak (Ghozali, 2018:98).

3.9 Kerangka Pemecahan Masalah


Kerangka pemecahan masalah dalam penelitian mengacu pada teknik dan
tahapan yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Tahapan penelitian “Pengaruh Independensi, Profesionalisme, dan
Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Inspektorat Kabupaten
Jember dan Situbondo)” yaitu:

26
MULAII

STUDI
STUDI LAPANGAN LITERATUR

IDENTIFIKASI MASALAH
Peneliti ingin mengidentifikasi seberapa baik kualitas audit yang
dihasilkan berdasarkan variabel indepedensi, profesionalisme, dan
.pengalamani kerja pada inspektorat

TUJUANi PENELITIAN
Tujuani penelitian yangi ingin dicapai yaitu untuki mengujiidan menganalisisa
pengaruh independensi, profesionalisme, dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit
.pada inspektorat

PENYUSUNAN KUESIONER

PENYEBARAN KUESIONER

UJI ASUMSI KLASIK


1. Uji Normalitas
2. Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Muktikolinearitas

TEKNIK ANALISIS DATA


1. Analisis Data (Uji asumsi klasik)
2. Uji Hipotesis (Uji R2, uji t, dan uji F)

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

27
Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah

28
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Karakteristik Responden


Responden dalam penelitian ini adalah seluruh fungsional auditor Inspektorat
Daerah Kabupaten Jember dan Situbondo sebanyak 30 responden yang terdiri dari
Kabupaten Jember 12 responden dan Kabupaten Situbondo 18 responden.
Tabel 4.1 Responden

NO Kabupaten Responden
1 Jember 12
2 Situbondo 18
Sumber: Data primer diolah,2022

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Usia responden terbagi dalam terbagi dalam 4 kelompok dari 30
responden, yaitu 20-30 tahun, 31-40 tahun, 41-50 tahun, dan 51-60 tahun.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapati karakteristik
responden berdasarkan usia dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
4.2. Berikut data responden berdasarkan usia:
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jember Situbondo


Jumlah Persentase Jumlah Persentase
20-30 tahun 0 0% 1 6%
31-40 tahun 2 17% 9 50%
41-50 tahun 8 68% 6 33%
51-60 tahun 2 17% 2 11%
Jumlah 12 100% 18 100%
Sumber: Data primer diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa responden paling banyak


atau mayoritas yang menjadi fungsional auditor di Inspektorat Kabupaten
Jember adalah responden yang berusia diantara 41-50 tahun sebesar 68%
dimana dengan usia ini merupakan usia produktif dan memiliki pengalaman
yang cukup matang untuk dapat memberikan kontribusi yang baik,
sedangkan pada Inspektorat Kabupaten Situbondo sendiri responden paling

28
banyak atau mayoritas yang menjadi fungsional auditor berusia diantara 31-
40 tahun sebesar 50% dan minoritas responden yang menjadi fungsional
auditor di Inspektorat Kabupaten Situbondo berusia antara 20-30 tahun
sebesar 6%. Inspektorat Kabupaten Situbondo memiliki karyawan dengan
usia produktif, dimana di usia ini karyawan sudah memiliki bekal
pengalaman dan wawasan yang cukup luas sehingga karyawan mampu
menjadi lebih baik dan terus berkembang dengan bekal pengalaman yang
dimilikinya dalam menghadapi waktu yang akan datang.

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis kelamin responden terbagi dalam 2 kelompok dari 30 responden,
yaitu pria dan wanita. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapat
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 4.3. Berikut data responden berdasarkan jenis kelamin:
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Jember Situbondo


Kelamin Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Pria 4 33% 9 50%
Wanita 8 67% 9 50%
Jumlah 12 100% 18 100%
Sumber: Data primer diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa responden mayoritas yang


menjadi fungsional auditor di Inspektorat Kabupaten Jember adalah
responden yang berjenis kelamin wanita sebesar 67% dan responden
minoritas yang menjadi fungsional auditor di Inspektorat Kabupaten Jember
adalah responden yang berjenis kelamin pria sebesar 33%, sedangkan di
Inspektorat Kabupaten Situbondo sendiri responden yang menjadi
fungsional auditor jumlahnya sama antara pria dan wanita yaitu sebesar
50%.

29
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan responden terbagi dalam 4 kelompok dari 30 responden, yaitu
Strata 2, Strata 1, Diploma dan SMA. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, didapat karakteristik responden berdasarkan pendidikan dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.4. Berikut data responden
berdasarkan pendidikan:
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jember Situbondo


Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Strata 2 2 17% 3 17%
Strata 1 10 83% 15 83%
Diploma 0 0% 0 0%
SMA 0 0% 0 0%
Jumlah 12 100% 18 100%
Sumber: Data primer diolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden


yang menjadi fungsional auditor di Inspektorat Kabupaten Jember adalah
responden yang berpendidikan Strata 1 sebesar 83% dan berpendidikan
Strata 2 sebesar 17%, begitu pula dengan Inspektorat Kabupaten Situbondo
sebagian besar responden yang menjadi fungsional auditornya
berpendidikan Strata 1 sebesar 83% dan Strata 2 sebesar 17% dan tidak ada
responden yang menjadi fungsional auditor di Inspektorat Kabupaten
Jember maupun Situbondo yang berpendidikan Diploma dan SMA. Hal ini
membuktikan bahwa fungsional auditor inspektorat daerah di Kabupaten
Jember maupun Situbondo memiliki kualitas sumber daya manusia yang
baik dengan didominasi karyawan yang memiliki bekal pendidikan di
tingkat sarjana yang berarti karyawan sudah memiliki banyak ilmu yang
ditempakan.

30
4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja responden terbagi dalam 4 kelompok dari 30 responden,
yaitu kurang dari 1 tahun, 1-5 tahun, 6-10 tahun, dan diatas 10 tahun.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, lama bekerja responden dapat
dilihat pada Tabel 4.5. Berikut data responden berdasarkan lama bekerja:
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Jember Situbondo


Bekerja Jumlah Persentase Jumlah Persentase
< 1 tahun 0 0% 0 0%
1-5 tahun 0 0% 4 22%
6-10 tahun 3 25% 2 11%
> 10 tahun 9 75% 12 67%
Jumlah 12 100% 18 100%
Sumber: Dataiprimersdiolah, 2022

Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa responden mayoritas yang


menjadi fungsional auditor di Inspektorat Kabupaten Jember adalah
responden yang telah lama bekerja selama > 10 tahun sebesar 75% dan
minoritas responden yang menjadi fungsional auditor di Inspektorat
Kabupaten Jember adalah responden yang telah lama bekerja selama 6-10
tahun sebesar 25%. Hal ini menunjukkan bahwa Inspektorat Kabupaten
Jember memiliki sumber daya manusia yang sudah cukup berpengalaman
yang diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan kualitas audit yang
dihasilkan, sedangkan pada Inspektorat Kabupaten Situbondo responden
mayoritas yang menjadi fungsional auditor adalah responden yang lama
bekerja selama > 10 tahun sebesar 67% dan minoritas responden yang
menjadi fungsional auditornya adalah responden yang telah lama bekerja
selama 6-10 tahun sebesar 11%. Hal ini membuktikan bahwa fungsional
auditor di Inspektorat Kabupaten Situbondo memiliki karyawan yang sudah
berpengalaman dan memiliki wawasan yang luas sehingga diharapkan dapat
menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.

31
4.2 Uji Validitas
Data yang terkumpul akan diolah dan digunakan untuk menguji kualitas data
dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Data diuji dengan
menggunakan Program SPSS versi 23,0. Seperti yang sudah dijelaskan di awal,
bahwa jumlah responden yang mengisi kuesioner sebanyak 30 orang. Taraf
signifikansi yang digunakan sebesar 5% dan nilai df sebesar 30 – 2 = 28, maka r
tabelnya sebesar 0,306. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan hasil bahwa
seluruh pernyataan valid karena r hitung > r tabel dan nilai signifikansi < 0,05.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Independensi

Pernyataan Corrected Item- r tabel .Sig Keterangan


Total
Correlation
X1.1 0,614 0,306 0,000 VALID
X1.2 0,816 0,306 0,000 VALID
X1.3 0,607 0,306 0,000 VALID
X1.4 0,811 0,306 0,000 VALID
X1.5 0,538 0,306 0,000 VALID
X1.6 0,759 0,306 0,000 VALID
X1.7 0,400 0,306 0,000 VALID
X1.8 0,832 0,306 0,000 VALID
X1.9 0,803 0,306 0,000 VALID
X1.10 0,413 0,306 0,000 VALID
X1.11 0,449 0,306 0,000 VALID
X1.12 0,803 0,306 0,000 VALID
X1.13 0,383 0,306 0,000 VALID
X1.14 0,427 0,306 0,000 VALID
X1.15 0,814 0,306 0,000 VALID
Sumber: Data Primer diolah, 2022
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel tersebut, hasil uji validitas
terhadap variabel independensi dengan menggunakan metode pearson
correlations membuktikan bahwa nilai korelasi (r) hitung lebih besar
dibandingkan dengan r tabel (product moment) dan juga nilai signifikansi <
0,05 yang berarti butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

32
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Profesionalisme

Pernyataani Corrected Item- ir tabel .Sig Keterangani


Total
Correlation
X2.1 0,778 0,306 0,000 VALID
X2.2 0,607 0,306 0,000 VALID
X2.3 0,611 0,306 0,000 VALID
X2.4 0,674 0,306 0,000 VALID
X2.5 0,634 0,306 0,000 VALID
X2.6 0,581 0,306 0,000 VALID
X2.7 0,554 0,306 0,000 VALID
X2.8 0,518 0,306 0,000 VALID
X2.9 0,608 0,306 0,000 VALID
X2.10 0,646 0,306 0,000 VALID
X2.11 0,763 0,306 0,000 VALID
Sumber: Data Primer diolah, 2022
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel tersebut, hasil uji validitas
terhadap variabel profesionalisme dengan menggunakan metode pearson
correlations membuktikan bahwa nilai korelasi (r) hitung lebih besar
dibandingkan dengan r tabel (product moment) dan juga nilai signifikansi <
0,05 yang berarti butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja

Pernyataani Corrected Item- r itabel .Sig Keterangan


Total
Correlation
X3.1 0,851 0,306 0,000 VALID
X3.2 0,899 0,306 0,000 VALID
X3.3 0,851 0,306 0,000 VALID
X3.4 0,851 0,306 0,000 VALID
X3.5 0,875 0,306 0,000 VALID
X3.6 0,891 0,306 0,000 VALID
X3.7 0,607 0,306 0,000 VALID
X3.8 0,493 0,306 0,000 VALID
Sumberi: Datai primer idiolah, 2022
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel tersebut, hasil uji validitas
terhadap variabel pengalaman kerja dengan menggunakan metode pearson
correlations membuktikan bahwa nilai korelasi (r) hitung lebih besar
dibandingkan dengan r tabel (product moment) dan juga nilai signifikansi <
0,05 yang berarti butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

33
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit

Pernyataan Corrected Item- r tabel .Sig Keterangan


Total
Correlation
Y11 0,793 0,306 0,000 VALIDI
Y21 0,698 0,306 0,000 VALIDI
Y31 0,759 0,306 0,000 VALIDI
Y41 0,408 0,306 0,000 VALIDI
Y51 0,869 0,306 0,000 VALIDI
Y61 0,782 0,306 0,000 VALIDI
Y71 0,819 0,306 0,000 VALIDI
Y81 0,794 0,306 0,000 VALIDI
Y91 0,793 0,306 0,000 VALIDI
Y101 0,798 0,306 0,000 VALIDI
Sumber: Datai primer idiolah, 2022
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel tersebut, hasil uji validitas
terhadap variabel kualitas audit dengan menggunakan metode pearson
correlations membuktikan bahwa nilai korelasi (r) hitung lebih besar
dibandingkan dengan r tabel (product moment) dan juga nilai signifikansi <
0,05 yang berarti butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

4.3 Uji Reliabilitas


Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan metode uji One Shot,
dimana hal ini memiliki arti bahwa pengukuran pada penelitian ini hanya
dilakukan satu kali dan hasilnya akan langsung dibandingkan dengan pernyataan
lain, atau dengan kata lain metode uji ini akan langsung membandingkan korelasi
hasil dengan pernyataan lainnya. Menurut Wiratna Sujarweni (2014: 86) sebuah
kuesioner akan dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha > 0,6.
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas

Variabels Cronbach's Alpha Based on N of Itemss


Standardized Items

Independensi 0,901 15
Profesionalisme 0,830 11
Pengalaman Kerja 0,904 8
Kualitas Audit 0,896 10

34
Sumber: Data primer diolah, 2022
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, pada saat pengujian variabel bebas
independensi didapatkan nilai Cronbach Alpha total 0,901 dimana nilai
tersebut lebih besar dari 0,6. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas independensi dapat dikatakan reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, pada saat pengujian variabel bebas
profesionalisme didapatkan nilai Cronbach Alpha total 0,830 dimana nilai
tersebut lebih besar dari 0,6. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas profesionalisme dapat dikatakan reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, pada saat pengujian variabel bebas
pengalaman kerja didapatkan nilai Cronbach Alpha total 0,904 dimana nilai
tersebut lebih besar dari 0,6. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas pengalaman kerja dapat dikatakan reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, pada saat pengujian variabel bebas
kualitas audit didapatkan nilai Cronbach Alpha total 0,896 dimana nilai
tersebut lebih besar dari 0,6. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa
variabel bebas kualitas audit dapat dikatakan reliabel. Hasil uji terhadap 4
variabel tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa keseluruhan variabel
menunjukkan reliabel yang membuktikan bahwa jika pernyataan tersebut
diajukan jawaban yang akan diterima relatif akan sama.

4.4 Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018:161) menyatakan bahwa uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Rumus yang
digunakan dalam uji normalitas ini adalah rumus Kolmogorov-Smirnov
dengan ketentuan data terdistribusi normal jika signifikansi > 0,05 dan
tidak terdistribusi normal jika signifikansi < 0,05.

35
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas

Variabel Kolmogrov- Asymp, Sig. Keterangan


Smirnov Z (2-tailed)

Persamaan 1,972 0,200 Data


Unstandardized Terdistribusi
Residual Normal

Sumber: Data primer diolah, 2022


Berdasarkan hasil yang telah dijabarkan dalam tabel didapatkan
nilai KS sebesar 1,972. Nilai ini lebih besar dari nilai signifikansi yaitu
sebesar 0,05 dan juga nilai Sig lebih besar dibandingkan 0,05 yaitu 0,200.
Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak
adanya penyimpangan dalam persebaran data dari kurva normalnya dan
tentunya hal ini menunjukkan bahwa persebaran data telah memenuhi
asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi


ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar variabel, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
(VIF). Apabila nilai tolerance > 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) < 10, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada korelasi yang sempurna
antar variabel independennya yang berarti tidak terjadi gejala
multikolinearitas dan juga sebaliknya (Ghozali, 2018:107). Berikut ini
hasil pengujian multikolinearitas:
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Collinearity Statistic Keterangan


Independen Tolerance VIF
Independensi 0,244 4,103 Tidak ada
multikolinearitas

36
Profesionalisme 0,171 5,852 Tidak ada
multikolinearitas

Pengalaman 0,493 2,027 Tidak ada


Kerja multikolinearitas

Sumber: Data primer diolah, 2022


Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai tolerance dari variabel
independensi, profesionalisme, dan pengalaman kerja tidak ada yang
kurang dari standar nilai tolerance yaitu > 0,1 hal ini memiliki arti bahwa
tidak ada korelasi antar variabel independennya. Jika dilihat berdasarkan
nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hasil yang sama
yaitu tidak ada nilai VIF dari masing-masing variabel yang lebih dari
standar nilai VIF yaitu 10. Kesimpulannya adalah model regresi tidak
mengalami gejala multikolinearitas antar variabel independen nya.

3. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini memiliki tujuan untuk mengetahui kesamaan antara variabel
bebasnya yang meliputi independensi (X1), profesionalisme (X2), dan
pengalaman kerja (X3) terhadap variabel terikatnya yaitu kualitas audit
(Y). Dalam uji heteroskedastisitas ini menggunakan uji homogenitas
terhadap variabel penelitian. Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian
ini menggunakan metode grafik plot Regression Standardized Predicted
Value dan juga Regression Studentized Residual.
Berdasarkan hasil pengujian, bahwa persebaran pola tidak
membentuk pola tertentu/ acak. Titik-titik menyebar diatas, dibawah, atau
di sekitar angka 0 dan sumbu Y. Hal ini membentuk sebuah kesimpulan
bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

4.5 Analisis Linear Berganda

37
Setelah melalui serangkaian pengujian terhadap asumsi klasik dan
mendapatkan hasil yang telah memenuhi syarat maka selanjutnya adalah
melakukan evaluasi dan penafsiran dengan menggunakan model regresi berganda.
Model regresi berganda digunakan untuk melihat hubungan antara variabel bebas
independensi (X1), profesionalisme (X2), dan pengalaman kerja (X3) terhadap
variabel terikatnya yaitu kualitas audit (Y).
Tabel 4.13 Koefisien Regresi

Hipotesis Variabel Bebas Variabel Terikat Beta t- P-


hitung value

  Konstanta 0,908 0,231 0,819


1 Independensi (X1) Kualitas Audit 0,025 - 0,251 0,804
(Y)

2 Profesionalisme (X2) Kualitas Audit 0,677 3,49 0,002


(Y)

3 Pengalaman Kerjai Kualitas Audite 0,315 1,96 0,005


(X3) (Y)

Sumber: Data primer diolah, 2022


Berdasarkan tabel 4.13 tersebut maka data yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
Y = a + b1X1 +b2 X2 +b3 X3+ e
Y = 0,908 + (-0,025) X1 + 0,677 X2 + 0,315 X3 + 3,927

Keterangan:
Y = Kualitas Audit
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1= Independensi
X2= Profesionalisme
X3= Pengalaman Kerja
e = eror

4.6 Uji Hipotesis

38
1. Uji F
Kriteria pengujian hipotesis dalam penggunaan statistik F adalah
ketika nilai signifikansi F < 0,05 maka hipotesis alternatif diterima, yang
menyatakan bahwa semua independen secara simultan dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2018:97)
Tabel 4.14 Hasil Uji F

Model Mean Square F Sig

Regression 148,856 34,312 0


Residual

Sumber: Data primer diolah, 2022

Secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan diberikan oleh


seluruh variabel independen terhadap kualitas audit sebagai variabel
dependen, dilihat dari nilai signifikansi 0,000< α= 0,05. Berdasarkan
pada hasil uji F menunjukkan bahwa berpengaruh secara simultan
yang diberikan oleh setiap variabel secara bersamaan yang
ditunjukkan oleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05.

2. Uji Koefisien Determinasi (R2)


Uji Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2018:97).
Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

R Square Adjusted R Square Std Error of the


Estimate

0,798 0,775 2,08287

Sumber: Data primer diolah, 2022


Berdasarkan tabel 4.14 memberikan informasi bahwa nilai R2 pada
penelitian ini adalah 0,798. Hasil ini memberikan gambaran bahwa

39
variabel independen dalam penelitian ini yaitu independensi,
profesionalisme, dan pengalaman kerja berpengaruh sebesar 79,8%
terhadap variabel kualitas audit, sedangkan 20,2% merupakan
pengaruh dari variabel lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian.

3. Uji Signifikansi Variabel (Uji t)


Uji t ditujukan untuk menguji secara masing-masing pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Ghozali (2016:97) Jika t
hitung > t tabel atau tingkat signifikansi < probabilitas (Sig < 0,05)  ada
pengaruh variabel X terhadap Y atau hipotesis diterima, Jika t hitung < t
tabel atau tingkat signifikansi > probabilitas (Sig > 0,05)  tidak ada
pengaruh variabel X terhadap Y atau hipotesis ditolak.
Hasil pengujian pada variabel independensi, profesionalisme, dan
pengalaman kerja terhadap variabel terikatnya yaitu kualitas audit secara
individu dalam uji t adalah sebagai berikut:
1) Hasil uji hipotesis yang pertama:
Hipotesis yang pertama menyatakan bahwa independensi
berpengaruh terhadap kualitas audit inspektorat. Berdasarkan
penjelasan tabel 4.13 menunjukkan bahwa independensi auditor
memiliki nilai 0,804 dimana nilai ini lebih besar dibandingkan dengan
0,05 yaitu 0,804 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama ditolak, hal ini berarti independensi tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit.
2) Hasil uji hipotesis yang kedua:
Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa profesionalisme
berpengaruh terhadap kualitas audit inspektorat. Berdasarkan
penjelasan tabel 4.13 menunjukkan bahwa profesionalisme memiliki
nilai 0,002 dimana nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 yaitu
0,002 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua
diterima, hal ini berarti profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas
audit.

40
3) Hasil uji hipotesis yang ketiga:
Hipotesis yang ketiga menyatakan bahwa pengalaman kerja
berpengaruh positif terhadap kualitas audit inspektorat. Berdasarkan
penjelasan tabel 4.13 menunjukkan bahwa pengalaman kerja memiliki
nilai 0,005 dimana nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan 0,05 yaitu
0,005 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga
diterima, hal ini berarti pengalaman kerja berpengaruh terhadap
kualitas audit.

4.7 Pembahasan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara variabel independensi,
profesionalisme, dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit inspektorat. Secara
keseluruhan, hasil penelitian menggunakan pengujian regresi berganda yang
dijelaskan pada penjabaran dibawah ini :

4.7.1 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat


Kabupaten Jember
Hipotesis pertama menyatakan bahwa independensi berpengaruh
terhadap kualitas audit inspektorat. Berdasarkan hasil pengujian statistik
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel
independensi menunjukkan angka sebesar -0,025 dan nilai p value sebesar
0,804. Nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi sebesar 0,05 yaitu
0,804 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independensi tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit pada Inspektorat Kabupaten Jember.
Sesuai dengan teori atribusi, sikap dan karakteristik individu ditentukan oleh
2 kekuatan yaitu kekuatan internal (yang berasal dari dalam diri individu
atau auditor) dan kekuatan eksternal (yang berasal dari lingkungan luar
individu auditor), hasil penelitian ini terdapat kemungkinan jika auditor
menemui kesulitan ketika mempertahankan sikap mental independennya
yang disebabkan karena lama hubungan dengan klien atau memiliki
hubungan kekerabatan tertentu, selain itu independensi tidak dapat

41
diturunkan dari sikap mental auditor tetapi harus dibangun berdasarkan
kesadaran dari masing-masing auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Wijayanto (2017), Syafitri (2014), Nandari
dan Latrini (2015), serta Tjun Tjun et al (2012) yang menyatakan bahwa
independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Tingkat independensi antara Inspektorat Kabupaten Jember dan
Situbondo menunjukkan hasil yang berbeda, sehingga mengakibatkan
independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Pada Inspektorat
Kabupaten Jember, fungsional auditornya memiliki tingkat independensi
yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, rata-rata
fungsional auditor yang memiliki tingkat independensi yang rendah adalah
fungsional auditor yang telah lama bekerja selama >10 tahun, sedangkan
untuk tingkat pendidikan, umur, dan jenis kelamin tidak mempengaruhi
tingkat independensi fungsional auditor di Inspektorat Kabupaten Jember.
Dapat disimpulkan bahwa fungsional auditor pada Inspektorat Kabupaten
Jember memiliki timgkat independensi yang rendah.

4.7.2 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat


Kabupaten Situbondo
Hipotesis pertama menyatakan bahwa independensi berpengaruh
terhadap kualitas audit inspektorat. Berdasarkan hasil pengujian statistik
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel
independensi menunjukkan angka sebesar -0,025 dan nilai p value sebesar
0,804. Nilai ini tidak signifikan pada tingkat signifikansi sebesar 0,05 yaitu
0,804 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independensi tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit pada Inspektorat Kabupaten Situbondo.
Sesuai dengan teori atribusi, sikap dan karakteristik individu ditentukan oleh
2 kekuatan yaitu kekuatan internal (yang berasal dari dalam diri individu
atau auditor) dan kekuatan eksternal (yang berasal dari lingkungan luar
individu auditor), hasil penelitian ini terdapat kemungkinan jika auditor
menemui kesulitan ketika mempertahankan sikap mental independennya

42
yang disebabkan karena lama hubungan dengan klien atau memiliki
hubungan kekerabatan tertentu, selain itu independensi tidak dapat
diturunkan dari sikap mental auditor tetapi harus dibangun berdasarkan
kesadaran dari masing-masing auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Wijayanto (2017), Syafitri (2014), Nandari
dan Latrini (2015), serta Tjun Tjun et al (2012) yang menyatakan bahwa
independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pada Inspektorat Kabupaten Situbondo, fungsional auditornya
memiliki tingkat independensi yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan, rata-rata fungsional auditor yang memiliki tingkat
independensi yang tinggi adalah fungsional auditor yang berjenis kelamin
laki-laki dan berpendidikan strata 2, sedangkan umur dan lamanya bekerja
tidak mempengaruhi tingkat independensi fungsional auditor di Inspektorat
Kabupaten Situbondo. Dapat disimpulkan bahwa fungsional auditor pada
Inspektorat Kabupaten Situbondo memiliki tingkat independensi yang
tinggi.

4.7.3 Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat


Kabupaten Jember
Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa profesionalisme
berpengaruh terhadap kualitas audit pada inspektorat. Berdasarkan hasil uji
statistik yang telah dilakukan nilai koefisien regresi variabel
profesionalisme menunjukkan angka sebesar 0,677 dan nilai p value sebesar
0,002. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi sebesar 0,05 yaitu 0,002
< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel profesionalisme berpengaruh
terhadap kualitas audit pada Inspektorat Kabupaten Jember. Sesuai dengan
teori atribusi, sikap dan karakteristik individu ditentukan oleh 2 kekuatan
yaitu kekuatan internal (yang berasal dari dalam diri individu atau auditor)
dan kekuatan eksternal (yang berasal dari lingkungan luar individu auditor),
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh
terhadap kualitas audit yang berarti bahwa auditor yang profesional akan

43
lebih baik dalam menghasilkan audit yang dibutuhkan dan berdampak pada
peningkatan kualitas audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Wijayanto (2017), Marra et al (2020) yang
menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas
audit. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Susilawati dan Atmawinata
(2014), Rosnidah et al (2011), serta Haryanto dan Susilawati (2018) yang
menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kualitas
audit.
Berdasarkan hasil penelitian tingkat profesionalisme antara
Inspektorat Kabupaten Jember dan Situbondo menunjukkan hasil yang tidak
terlalu berbeda, kendati pada Inspektorat Kabupaten Jember tingkat
profesionalismenya lebih rendah dibandingkan dengan Inspektorat
Kabupaten Situbondo. Tingginya tingkat profesionalisme di Inspektorat
Kabupaten Jember didominasi oleh fungsional auditor berjenis kelamin pria.
Banyaknya jumlah fungsional auditor pria akan meningkatkan
profesionalisme pada Inspektorat Jember. Dapat disimpulkan bahwa
semakin banyak fungsional auditor yang berjenis kelamin pria pada
Inspektorat Kabupaten Jember maka tingkat profesionalismenya juga
semakin tinggi.

4.7.4 Pengaruh Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat


Kabupaten Situbondo
Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa profesionalisme
berpengaruh terhadap kualitas audit pada inspektorat. Berdasarkan hasil uji
statistik yang telah dilakukan nilai koefisien regresi variabel
profesionalisme menunjukkan angka sebesar 0,677 dan nilai p value sebesar
0,002. Nilai ini signifikan pada tingkat signifikansi sebesar 0,05 yaitu 0,002
< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel profesionalisme berpengaruh
terhadap kualitas audit pada Inspektorat Kabupaten Situbondo. Sesuai
dengan teori atribusi, sikap dan karakteristik individu ditentukan oleh 2
kekuatan yaitu kekuatan internal (yang berasal dari dalam diri individu atau

44
auditor) dan kekuatan eksternal (yang berasal dari lingkungan luar individu
auditor), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profesionalisme
berpengaruh terhadap kualitas audit yang berarti bahwa auditor yang
profesional akan lebih baik dalam menghasilkan audit yang dibutuhkan dan
berdampak pada peningkatan kualitas audit. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijayanto (2017), Marra et al (2020)
yang menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap
kualitas audit. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Susilawati dan
Atmawinata (2014), Rosnidah et al (2011), serta Haryanto dan Susilawati
(2018) yang menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif
terhadap kualitas audit.
Pada Inspektorat Kabupaten Situbondo tingginya tingkat
profesionalisme juga didominasi oleh fungsional auditor berjenis kelamin
pria. Banyaknya jumlah fungsional auditor pria akan meningkatkan
profesionalisme pada Inspektorat Situbondo. Kendati demikian tingkat
pengalaman kerja, usia dan pendidikan pada inspektorat kabupaten
situbondo memiliki nilai yang tinggi terhadap profesionalisme.
Banyaknya fungsional auditor berjenis kelamin pria yang bekerja di
Inspektorat Kabupaten Situbondo dibandingkan dengan fungsional auditor
yang bekerja di Inspektorat Kabupaten Jember mempengaruhi tingkat
profesionalisme auditor. Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat profesionalisme seorang auditor
maka semakin tinggi pula kualitas hasil auditnya.

4.7.5 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit pada


Inspektorat Kabupaten Jember
Hipotesis yang ketiga menyatakan bahwa pengalaman kerja
berpengaruh terhadap kualitas audit inspektorat. Berdasarkan hasil uji
statistik yang telah dilakukan nilai koefisien regresi variabel pengalaman
kerja menunjukkan angka sebesar 0,315 dan p value sebesar 0,005. Nilai ini
signifikan pada tingkat signifikansi sebesar 0,05 yaitu 0,005 < 0,05. Hal ini

45
menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja berpengaruh terhadap
kualitas audit pada Inspektorat Kabupaten Jember. Sesuai dengan teori
atribusi, sikap dan karakteristik individu ditentukan oleh 2 kekuatan yaitu
kekuatan internal (yang berasal dari dalam diri individu atau auditor) dan
kekuatan eksternal (yang berasal dari lingkungan luar individu auditor),
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh
terhadap kualitas audit yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat
pengalaman seorang auditor semakin tinggi pula kualitas auditnya. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu
(2021), Bolang et al (2013), serta Syafitri (2014) yang menunjukkan bahwa
pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Tingkat pengalaman kerja antara Inspektorat Kabupaten Jember dan
Situbondo menunjukkan hasil yang tidak terlalu berbeda, dimana pada
Inspektorat Kabupaten Jember tingkat pengalaman lebih rendah
dibandingkan dengan Inspektorat Kabupaten Situbondo. Pada Inspektorat
Kabupaten Jember sendiri faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama
bekerja tidak menjamin tingkat pengalaman kerjanya. Dapat disimpulkan
bahwa fungsional auditor pada Inspektorat Kabupaten Jember memiliki
tingkat pengalaman kerja yang rendah.

4.7.6 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit pada


Inspektorat Kabupaten Situbondo
Hipotesis yang ketiga menyatakan bahwa pengalaman kerja
berpengaruh terhadap kualitas audit inspektorat. Berdasarkan hasil uji
statistik yang telah dilakukan nilai koefisien regresi variabel pengalaman
kerja menunjukkan angka sebesar 0,315 dan p value sebesar 0,005. Nilai ini
signifikan pada tingkat signifikansi sebesar 0,05 yaitu 0,005 < 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel pengalaman kerja berpengaruh terhadap
kualitas audit pada Inspektorat Kabupaten Situbondo. Sesuai dengan teori
atribusi, sikap dan karakteristik individu ditentukan oleh 2 kekuatan yaitu
kekuatan internal (yang berasal dari dalam diri individu atau auditor) dan

46
kekuatan eksternal (yang berasal dari lingkungan luar individu auditor),
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh
terhadap kualitas audit yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat
pengalaman seorang auditor semakin tinggi pula kualitas auditnya. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu
(2021), Bolang et al (2013), serta Syafitri (2014) yang menunjukkan bahwa
pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Pada Inspektorat Kabupaten Situbondo tingginya tingkat pengalaman
di didominasi oleh fungsional auditor berjenis kelamin pria dan sebagian
besar berusia antara 20-30 tahun dan > 50 tahun. Semakin banyak
fungsional auditor yang berjenis kelamin pria dan berusia > 50 tahun maka
semakin tinggi tingkat pengalaman kerjanya. Berdasarkan pemaparan yang
telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa tingginya tingkat pendidikan dan
lama bekerja tidak menjamin tingginya tingkat pengalaman kerja seorang
auditor.

BAB 5. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

47
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh independensi,
profesionalisme, dan pengalaman kerja terhadap kualitas audit pada Inspektorat
Kabupaten Jember dan Situbondo. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan:
1. Independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat Kabupaten
Jember dan Situbondo. Tingkat independensi antara Inspektorat Kabupaten
Jember dan Situbondo menunjukkan hasil yang berbeda, sehingga
mengakibatkan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
2. Profesionalisme berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat Kabupaten
Jember dan Situbondo. Tingkat profesionalisme antara Inspektorat Kabupaten
Jember dan Situbondo menunjukkan hasil yang tidak terlalu berbeda.
Tingginya tingkat profesionalisme antara Inspektorat Kabupaten Jember dan
Situbondo di dominasi oleh fungsional auditor berjenis kelamin pria. Pada
Inspektorat Kabupaten Jember tingkat profesionalismenya lebih rendah
dibandingkan dengan Inspektorat Kabupaten Situbondo dikarenakan
banyaknya fungsional auditor berjenis kelamin pria yang bekerja di Inspektorat
Kabupaten Situbondo.
3. Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat Kabupaten
Jember dan Situbondo. Tingkat pengalaman kerja antara Inspektorat
Kabupaten Jember dan Situbondo menunjukkan hasil yang tidak terlalu
berbeda, dimana pada Inspektorat Kabupaten Jember tingkat pengalaman
kerjanya lebih rendah dibandingkan dengan Inspektorat Kabupaten Situbondo.
Tingginya tingkat pengalaman di Inspektorat Kabupaten Situbondo didominasi
oleh fungsional auditor berjenis kelamin pria dan sebagian besar berusia antara
20-30 tahun dan > 50 tahun.

5.2 Keterbatasan
Keterbatasan yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

48
1. Penelitian ini hanya memiliki berbatas pada variabel independensi,
profesionalisme, dan pengalaman kerja auditor sehingga belum mampu
mengeksplorasi variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap kualitas
audit misalnya budaya organisasi, etika, kompetensi, akuntabilitas, komitmen
organisasi dan lainnya. Jadi di dalam penelitian ini masih membutuhkan
informasi tambahan terkait tentang variabel lain yang digunakan untuk dapat
mengukur kinerja fungsional auditor pemerintahan di inspektorat kabupaten
jember dan situbondo.
2. Karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga penelitian ini hanya dilakukan
pada Inspektorat 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Jember dan Kabupaten
Situbondo saja sehingga hasil penelitian ini tidak dapat diterapkan di kantor
inspektorat lain.
3. Terkait dengan segala hal yang mempengaruhi penelitian, diantaranya yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam mengisi kuesioner
sehingga sulit untuk dikendalikan.

5.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang diajukan adalah
sebagai berikut:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan menyertakan dan menambah variabel lain
dalam penelitian selanjutnya seperti budaya organisasi, etika, kompetensi,
akuntabilitas, komitmen organisasi dan lainnya yang mendukung dengan objek
penelitian yang akan diteliti.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas area survey penelitian, tidak
hanya 2 wilayah kabupaten saja. Hal ini diharapkan dapat mewakili seluruh
populasi auditor.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian menggunakan metode
yang lain seperti wawancara secara langsung kepada responden. Hal ini
memungkinkan data dapat terkumpul secara akurat dan valid.

49
DAFTAR PUSTAKA

Agusti, R., & Pertiwi, N. P. (2013). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan


Profesionalisme terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi, Volume 21
Nomor 3 .

50
Al-Kaddash, H., Al Nawas, R., & Ramadan, A, (2013). Factor Affecting The
Quality of Auditing : The Case of Jordanian Commercial Banks.
International Journal of Business and Social Science, Volume 4 No 2 .

Anggreni, N.W.D & Rasmini, N.K. (2017). Pengaruh Pengalaman Auditor dan
Time Budget Pressure Pada Profesionalisme dan Implikasinya Terhadap
Kinerja Auditor. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Volume 18.1

Aulia, F.N. (2020). Pengaruh Keahlian, Independensi dan Etika Profesi Auditor
Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Pemerintah Kota Mojokerto.
Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel. Surabaya.

Azma, M. A. (2017). Pengaruh Motivasi, Pengetahuan tentang Pengelolaan


Keuangan dalam Intensitas Pembinaan Aparat Inspektorat Terhadap
Kualitas Hasil Audit Inspektorat (studi empiris pada Inspektorat Kota
Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman). Jurnal Online Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Volume 4 No 1 , Hal 309-322.

Bolang, M.S., Sondakh. J.j., &Morasa, J (2013). Pengaruh Kompetensi,


Independensi, dan Pengalaman Terhadap Kualitas Audit Aparat
Inspektorat Kota Tomohon Dalam Pengawasan Pengelolaan Keuangan
Daerah. Jurnal Accountability Vol 2 No 1

Dewi, N. M., & Sudana, I. P. (2018). Pengaruh Pengalaman Kerja, Due


Professional Care dan Akuntabilitas Auditor pada Kualitas Audit . E
Journal Akuntansi Universitas Udayana Vol 22 ISSN : 2302-8556 .

Falatah, H.F., & Sukirno (2018). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Moral
Reasoning Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi pada Kantor
Inspektorat Daerah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal
Nominal Volume VII No 1 Universitas Negeri Yogyakarta.

Fatur, Bari. 2019. Diduga Penyalahgunaan Dana Desa, 9 Kades di Situbondo


Dipanggil Inspektorat. https://faktualnews.co/2019/06/12/diduga-
penyalahgunaan-dana-desa-9-kades-di-situbondo-dipanggil-inspektorat/
144354.
Febriyanti, R. (2014). Pengaruh Independensi, Due Professional Care, dan
Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Universitas
Padang .

Futri, P.S., & Juliarsa, G. (2014). Pengaruh Independensi, Profesionalisme,


Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, dan Kepuasan Kerja

51
Auditor pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 7.2 ISSN :2302-8556

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang

Gunawan, I. (2016). Pengantar Statistika Inferensial. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada.

Hafizh, M. (2017). Pengaruh Pengalaman Kerja, Akuntabilitas, dan Objektivitas


Auditor terhadap Kualitas Audit . Skripsi Padang : Universitas Negeri
Padang .

Harahap, L. (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Objektivitas dan


Sensitivitas Etika Profesi terhadap Kualitas Hasil Audit (studi kasus pada
Auditor BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta). Skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta .

Haryanto, N.O., & Susilawati, C. (2018). Pengaruh Kompetensi, Independensi,


Profesionalisme Auditor Internal Terhadap Kualitas Audit. Jurnal
Akuntansi Bisnis Vol 16 No 1.

Heider, F. 1958. The Psychology of Interpersonal Relation, New York : Wiley

Herawati, T., & Selfia, S.S. (2019). Tinjauan Indikator Kualitas Audit. Festival
Riset Ilmiah Manajemen dan Akuntansi STIE Stembi Bandung.

Ilhamsyah, F. (2018). Pengaruh Kompetensi, Profesionalisme, dan Pengalaman


Kerja Auditor Terhadap Kualitas Audit Internal Pada Perbankan.
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Karnia, Nolanda, & Haryanto. (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi,


Motivasi, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada
Aparat Inspektorat Provinsi Jawa Tengah). Diponegoro Journal of
Accounting 4 (4) : 1-7

Katili, M., Nagoi, G., & Gamaliel, H. (2017). Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kinerja Auditor Pada Inspektorat Provinsi dan Kabupaten
Gorontalo. Jurnal EMBA Volume 05 no 02 Hal 572-582.

52
Khadafi, M. (2014). Pengaruh Independensi, Etika, dan Standar Audit terhadap
Kualitas Audit Inspektorat Aceh. Jurnal Universitas Syiah Kuala Vol 3,
No 1 , 93-103.

Kurnia, N., & Haryanto. (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Motivasi,


dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit (studi empiris pada Aparat
Inspektorat Provinsi Jawa Tengah). Diponegoro Journal of Accounting 4
(4) , 1-7.

Marra, Z., Muhammadiah, & Malik, I. (2020). Pengaruh Profesionalisme dan


Independensi Auditor Internal terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat
Kabupaten Takalar . Journal of Public Policy and Management Vol , No
1.

Nandari, A.W.S., & Latrini, M.Y. (2015). Pengaruh Sikap Skeptis, Independensi,
Penerapan Kode Etik, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1 ISSN: 2302-8578.

Pasaribu, N.J. (2021). Pengaruh Self Efficacy, Time Budget Pressure, Due
Professional Care, Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Independensi
Terhadap Kualitas Audit Internal Pada Inspektorat Kota Medan. Skripsi
Universitas Sumatera Utara.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Pasal 4 No 64 Tahun 2007. Pedoman Teknis


Organisasi dan Tata Kerja Pengawas Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Priyansari, A., & Tah, N. (2015). Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Etika
Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi diterbitkan, Universitas Dian
Nuswantoro. Semarang.

Robbins, S.P. & Timothy A.J. (2008). Perilaku Organisasi Edisi ke-12, Jakarta:
Salemba Empat

Rosnidah, I., Rawi, & Kamarudin. (2011). Analisis Dampak Motivasi dan
Profesionalisme terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat dalam
Pengawasan Keuangan Daerah. Pekbis Jurnal Vol 3 No 2.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Edisi


Kedua. Bandung : PT Alfabet

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung : ALFABETA.

Suharti, Anugrah, R., & Rasuli, M. (2017). Pengaruh Pengalaman Kerja,


Profesionalisme, Integritas, dan Independensi terhadap Kualitas Audit :

53
Etika Auditor sebagai Variabel Pemoderasi (Studi pada Perwakilan
BPKP Provinsi Riau). KURS Vol 2 No 1.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian : Lengkap, Praktis, dan Mudah


Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Susilawati & Atmawinata, M.R. (2014). Pengaruh Profesionalisme dan


Independensi Auditor Internal Terhadap Kualitas Audit : Studi pada
Inspektorat Provinsi Jawa Barat. Jurnal Ekonomi Vol 13 No 2.

Syafitri, W. (2014). Pengaruh Keahlian, Independensi, Pengalaman Audit dan


Etika terhadap Kualitas Audit pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau.
Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja
Ali Haji Tanjungpinang. Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang.

Tawakkal, U.,& Nurhaedah. (2019). Pengaruh Independensi Auditor Terhadap


Kualitas Audit Pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan.
Economy Deposit Journal Volume 1 No 1.

Wijayanto, P.A.(2017). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Profesionalisme


Auditor Internal Pemerintah Terhadap Kualitas Audit ( Studi Kasus pada
Auditor Perwakilan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
Daerah Istimewa Yogyakarta). Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.

Wirasuasti, N.W.N., Sulindawati, N.L.G.E., & Herawati, N.T. (2014). Pengaruh


Kompetensi, Independensi, dan Motivasi terhadap Kualitas Audit Aparat
Inspektorat dalam Pengawasan Keuangan Daerah (studi empiris pada
Inspektorat Pemerintah Kabupaten Bangli dan Inspektorat Pemerintah
Kabupaten Buleleng). e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha
Vol 2 No 1 .

Yunus, N.R. (2016). Menciptakan Good And Clean Government Berbasis Syariah
Islamiyah Dalam Tata kelola Pemerintahan Republik Indonesia. Nur El-
Islam Jurnal Pendidikan & Sosial Keagamaan.

( HYPERLINK "https://www.jemberpost.net/" https://www.jemberpost.net/ )


( HYPERLINK "https://regional.kompas.com/" https://regional.kompas.com/ )

54
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
DATA KUESIONER
Kepada Yth
Bapak/Ibu Auditor Internal
Inspektorat Kab.Jember
Di tempat

Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul "Pengaruh


Independensi, Profesionalisme, dan Pengalaman Kerja terhadap Kualitas
Audit", dengan ini saya meminta bantuan kepada Bapak/Ibu untuk bersedia
menjadi responden dalam penelitian yang saya lakukan.

Kuesioner ini ditujukan kepada Bapak/Ibu responden untuk diisi dengan


lengkap dan sesuai keadaan yang sebenarnya, mengingat kualitas penelitian ini
tergantung dari jawaban Bapak/Ibu. Perlu diketahui, semua data yang masuk akan
dijamin kerahasiaannya dan hanya untuk digunakan kepentingan akademis, tidak
akan mempengaruhi status dan jabatan Bapak/Ibu.

Partisipasi dari Bapak/Ibu merupakan kunci keberhasilan dari penelitian


kami. Atas kesediaan dan partisipasinya, saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya

Frisca Ella

(Peneliti)

55
DATA DAN KETERANGAN RESPONDEN

1. Nama :…………………………………………………..
2. Pendidikan Terakhir
□ S2 □ D3
□ S1 □ SMA
3. Usia :…………………………………………………….
4. Jenis Kelamin : □ Pria
□ Wanita
5. Jabatan Bapak/Ibu saat ini:…………………………………...........
6. Lama Bekerja : □ < 1 th □ 1-5 th □ 6-10 th □ >10 th

PETUNJUK PENGISIAN

Bapak/Ibu dimohon untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini


dengan memberikan tanda ceklist (√) pada salah satu jawaban yang anda pilih
yang menurut anda tepat dan atau sesuai dengan kondisi kerja anda saat ini.

Keterangan:

STS = Sangat Tidak

Setuju

TS = Tidak Setuju

N = Netral

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

56
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL INDEPENDENSI
AUDITOR
No Pernyataan STS TS N S SS

1. Penyusunan program audit tidak


dipengaruhi oleh campur tangan pihak
tertentu untuk menentukan,
mengeliminasi atau memodifikasi
bagian tertentu yang diperiksa.
2. Penyusunan program audit dapat
dipengaruhi oleh pihak tertentu dalam
menentukan, mengeliminasi atau
memodifikasi bagian tertentu yang
diperiksa.
3. Penyusunan program audit tidak
dipengaruhi oleh jabatan tertentu yang
dimiliki oleh seorang auditor.
4. Penyusunan program audit dapat
dipengaruhi oleh hubungan kekerabatan
tertentu baik oleh sesama auditor
maupun dengan auditan.
5. Laporan yang dihasilkan oleh auditor
dapat dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan oleh pihak
auditan.
6. Laporan yang dihasilkan oleh auditor
dapat dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan hanya oleh
pihak auditan.
7. Penyusunan program audit yang
dilaksanakan dan dibuat oleh auditor
bebas dari kepentingan pihak lain.
8. Pelaporan yang dilaksanakan dan
dibuat oleh auditor tidak bebas dari
kepentingan pihak lain.
9. Dalam kegiatan pemeriksaan dalam
mengumpulkan fakta maupun
pendapat dapat diintervensi oleh
pihak yang berkepentingan.
10. Dalam tugas audit seorang auditor
bebas memberikan pendapat bebas

57
dalam hal ini bebas dari campur
tangan auditan dan pimpinan.
11. Pendapat yang diberikan auditor
didasarkan pada fakta dan data yang
ada dan auditor berhak
memverifikasi fakta dan data yang
diberikan oleh auditan.
12. Pendapat yang diberikan auditor
tidak bebas dari usaha manajerial
maupun pimpinan untuk menunjuk
dan mengganti kegiatan yang
diperiksa.
13. Dalam melaksanakan tugas audit
harus menghindari keadaan atau
tindakan yang dapat menyebabkan
pihak luar meragukan sikap
independen yang dimiliki.
14. Dalam melaksanakan tugas, auditor
harus menjaga diri dari kehilangan
persepsi independensi dari semua
pihak yang berkepentingan.
15. Dalam melaksanakan tugas audit,
seorang auditor hanya berkewajiban
jujur kepada auditannya.

58
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL PROFESIONALISME
AUDITOR
No Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya menggunakan keahlian dan


pengetahuan yang diperoleh dari
pendidikan formal maupun non formal
untuk melaksanakan tugas audit.
2. Saya yakin terhadap kemampuan saya
dalam mengaudit.
3. Saya akan bekerja maksimal selama
kompensasi yang diberikan besar.
4. Saya puas apabila hasil audit yang
saya lakukan berguna bagi yang
membutuhkan informasi tersebut.
5. Saya tidak akan mengelak atau
menyalahkan orang lain yang dapat
mengakibatkan kerugian orang lain.
6. Keputusan yang saya ambil tidak
ada campur tangan dari orang lain.

7. Saya menerima penjelasan dari


orang lain tanpa melihat data yang
ada.
8. Menjunjung tinggi kode etik dalam
profesi merupakan keharusan.

9. Penilaian kinerja kita harus dari


rekan sesama profesi.

10. Penting bagi saya untuk menjalin


relasi dengan rekan sesama profesi.

11. Saya perlu mengikuti organisasi


formal maupun nonformal untuk
memperoleh informasi terbaru.

59
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL PENGALAMAN KERJA
AUDITOR
No Pernyataan STS TS N S SS

1. Semakin lama menjadi auditor, semakin


mengerti bagaimana menghadapi
entitas/obyek pemeriksaan dalam
memperoleh data dan informasi yang
dibutuhkan.
2. Semakin lama bekerja sebagai auditor,
semakin dapat mengetahui informasi
yang relevan untuk mengambil
pertimbangan dalam membuat
keputusan.
3. Semakin lama bekerja sebagai auditor,
semakin dapat mendeteksi kesalahan
yang dilakukan obyek pemeriksaan.
4. Semakin lama menjadi auditor, semakin
mudah mencari penyebab munculnya
kesalahan serta dapat memberikan
rekomendasi untuk
menghilangkan/memperkecil penyebab
tersebut.
5. Banyaknya tugas pemeriksaan
membutuhkan ketelitian dan
kecermatan dalam menyelesaikannya.
6. Kekeliruan dalam pengumpulan dan
pemilihan bukti serta informasi dapat
menghambat proses penyelesaian
pekerjaan.
7. Banyaknya tugas yang dihadapi
memberikan kesempatan untuk belajar
dari kegagalan dan keberhasilan yang
pernah dialami.
8. Banyaknya tugas yang diterima dapat
memacu auditor untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan cepat dan tanpa
terjadi penumpukan tugas.

60
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK VARIABEL KUALITAS AUDIT
No Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya dapat menemukan sekecil


apapun kesalahan/penyimpangan yang
ada di laporan keuangan yang saya
audit.
2. Saya tidak pernah melakukan
rekayasa. Temuan apapun saya
laporkan apa adanya.
3. Saya selalu bersikap hati-hati dan
profesional dalam melakukan tugas
audit.
4. Saya percaya pada informasi auditan,
saya tidak akan menemukan
kesalahan/penyimpangan.
5. Hasil audit saya berisi informasi yang
relevan.
6. Laporan hasil audit saya dapat
dipahami oleh auditan.
7. Audit yang saya lakukan akan dapat
menurunkan tingkat
kesalahan/penyimpangan yang
selama ini terjadi.
8. Rekomendasi yang saya berikan
dapat memperbaiki
kesalahan/penyimpangan yang ada.
9. Hasil audit saya dapat
ditindaklanjuti oleh auditan.
10. Laporan hasil pemeriksaan memuat
temuan dan simpulan hasil
pemeriksaan secara obyektif serta
rekomendasi yang konstruktif

61
LAMPIRAN 2
Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Responden
1. Independensi (X1)
rotiduA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 01 11 21 31 41 51 61 71 81 91 02 12 22 32 42 52 62 72 82 92 03
orp nanusuyneP 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 2 5 5 2 4 5 4 5 5 5 4
orp nanusuyneP 4 4 2 4 2 2 4 4 2 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 1 2 4 4 1 4
orp nanusuyneP 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4
orp nanusuyneP 4 4 2 4 2 1 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 1 2 4 4 1 4
d gnay naropaL 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4
d gnay naropaL 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 5 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4
orp nanusuyneP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5
gnay naropaleP 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 2 4
1X 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 4 2 4
nataigek malaD 4 4 2 4 2 2 4 4 2 2
ua sagut malaD 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 5 3 3 5 4 4
gnay tapadneP 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5
gnay tapadneP 4 4 2 4 2 1 4 4 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 1 2 4 4 1 4
askalem malaD 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4
askalem malaD 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 3 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4
askalem malaD 4 4 2 4 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4
LATOT 16 26 84 26 84 54 36 06 94 15 64 36 56 26 55 16 26 36 56 14 26 36 14 94 25 84 06 66 84 26

62
2. Profesionalisme (X2)
rotiduA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 01 11 21 31 41 51 61 71 81 91 02 12 22 32 42 52 62 72 82 92 03
nuggnem ayaS 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 2 5 4 2 4 5 5 5 5 5 4
hret nikay ayaS 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5
ekeb naka ayaS 4 4 4 4 4 2 5 5 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 2 4
bapa saup ayaS 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5
aka kadit ayaS 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
nay nasutupeK 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 3 4 4 3 3 5 4 4 4 5 5
2X
mirenem ayaS 4 4 2 4 2 1 4 4 2 1 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 1 2 4 4 1 4
nit gnujnujneM 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4
renik naialineP 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4
as igab gnitneP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4
em ulrep ayaS 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 2 4 4 2 4 3 3 4 4 5 4
LATOT 44 44 34 84 34 04 74 84 83 93 93 94 05 74 24 74 44 44 05 13 64 44 13 93 34 04 84 74 44 74

63
3. Pengalaman Kerja (X3)
rotiduA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 01 11 21 31 41 51 61 71 81 91 02 12 22 32 42 52 62 72 82 92 03
em amal nikameS 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4
keb amal nikameS 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4
keb amal nikameS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4
em amal nikameS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4
3X
p sagut aynkaynaB 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4
malad naurilekeK 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4
y sagut aynkaynaB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4
y sagut aynkaynaB 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4
LATOT 23 23 23 63 23 03 33 23 33 93 13 43 53 63 03 23 23 23 83 42 23 23 42 03 43 92 73 33 83 23

64
4. Kualitas Audit (Y)
rotiduA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 01 11 21 31 41 51 61 71 81 91 02 12 22 32 42 52 62 72 82 92
em tapad ayaS 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 4 4 2 3 3 3 4 4 4
nrep kadit ayaS 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 5 3 4 4 4
reb ulales ayaS 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5
p ayacrep ayaS 4 4 2 4 2 2 4 4 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 4 4 2
yas tidua lisaH 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 2 4 5 4 5 4 5
Y
a lisah naropaL 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 5 4 4 4 5
yas gnay tiduA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4
y isadnemokeR 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4
yas tidua lisaH 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 5 4 5 5 4
p lisah naropaL 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 3 4 5 4 5 4 5
LATOT 14 24 93 74 93 73 44 14 83 63 63 14 04 93 63 34 93 83 44 72 04 14 72 73 34 43 34 14 24

65
LAMPIRAN 3
Uji Validitas
)R tabel (df = 30 – 2 = 28) = 0,306(
1. Independensi (X1)
Correlations

X1 X1 X1 X1 X1 X1 TOT
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 0 1 2 3 4 5 AL

X1 Pearso
n .16 .39 .17 .77 .41 .65 .23 .23 .46 .39 .15 .49 .54 .62 .614*
1
Correla 2 5* 0 4** 5* 6** 9 9 2* 2* 1 0** 5** 5** *

tion

Sig. (2- .39 .03 .36 .00 .02 .00 .20 .20 .01 .03 .42 .00 .00 .00
.000
tailed) 2 1 8 0 2 0 4 4 0 2 6 6 2 0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2 Pearso
n .16 .41 .97 .15 .68 -.0 .91 .91 .08 .09 .95 -.1 -.0 .53 .816*
1
Correla 2 3* 5** 0 7** 10 2** 2** 1 4 4** 75 19 9** *

tion
Sig. (2- .39 .02 .00 .43 .00 .96 .00 .00 .67 .62 .00 .35 .92 .00
.000
tailed) 2 3 0 0 0 0 0 0 1 3 0 6 2 2
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X3 Pearso
n .39 .41 .38 .26 .56 .24 .28 .46 .44 .34 .30 .18 .26 .30 .607*
1
Correla 5* 3* 9* 9 3** 2 5 9** 3* 2 9 5 9 8 *

tion
Sig. (2- .03 .02 .03 .15 .00 .19 .12 .00 .01 .06 .09 .32 .15 .09
.000
tailed) 1 3 4 0 1 8 7 9 4 5 7 8 0 8
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4 Pearso
n .17 .97 .38 .16 .70 .01 .90 .90 .03 .06 .96 -.2 -.0 .54 .811*
1
Correla 0 5** 9* 8 7** 6 7** 7** 5 3 3** 02 42 2** *

tion
Sig. (2- .36 .00 .03 .37 .00 .93 .00 .00 .85 .74 .00 .28 .82 .00
.000
tailed) 8 0 4 4 0 2 0 0 3 1 0 4 5 2
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

66
X5 Pearso
n .77 .15 .26 .16 .33 .53 .23 .23 .31 .39 .13 .40 .39 .57 .538*
1
Correla 4** 0 9 8 2 4** 2 2 1 2* 3 8* 2* 7** *

tion
Sig. (2- .00 .43 .15 .37 .07 .00 .21 .21 .09 .03 .48 .02 .03 .00
.002
tailed) 0 0 0 4 3 2 6 6 4 2 2 5 2 1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X6 Pearso
n .41 .68 .56 .70 .33 .11 .55 .55 .27 .20 .69 -.0 .08 .53 .759*
1
Correla 5* 7** 3** 7** 2 2 5** 5** 9 6 9** 23 0 8** *

tion
Sig. (2- .02 .00 .00 .00 .07 .55 .00 .00 .13 .27 .00 .90 .67 .00
.000
tailed) 2 0 1 0 3 5 1 1 6 5 0 4 5 2
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X7 Pearso
n .65 -.0 .24 .01 .53 .11 .06 .19 .23 .32 -.0 .55 .53 .40
1 .400*
Correla 6 **
10 2 6 4**
2 0 2 0 6 23 3** 4** 7*
tion
Sig. (2- .00 .96 .19 .93 .00 .55 .75 .30 .22 .07 .90 .00 .00 .02
.028
tailed) 0 0 8 2 2 5 4 9 2 9 5 2 2 6
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X8 Pearso
n .23 .91 .28 .90 .23 .55 .06 .83 .13 .23 .92 .03 .16 .62 .832*
1
Correla 9 2** 5 7** 2 5** 0 5** 0 2 8** 5 8 0** *

tion
Sig. (2- .20 .00 .12 .00 .21 .00 .75 .00 .49 .21 .00 .85 .37 .00
.000
tailed) 4 0 7 0 6 1 4 0 3 6 0 2 5 0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X9 Pearso
n .23 .91 .46 .90 .23 .55 .19 .83 .00 .10 .85 -.1 .03 .52 .803*
1
Correla 9 2** 9** 7** 2 5** 2 5** 6 3 7** 06 9 8** *

tion
Sig. (2- .20 .00 .00 .00 .21 .00 .30 .00 .97 .58 .00 .57 .83 .00
.000
tailed) 4 0 9 0 6 1 9 0 4 7 0 5 9 3
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X10 Pearso .46 .08 .44 .03 .31 .27 .23 .13 .00 1 .70 .02 .26 .40 .38 .413*
n 2* 1 3* 5 1 9 0 0 6 1** 1 7 9* 1*
Correla
tion

67
Sig. (2- .01 .67 .01 .85 .09 .13 .22 .49 .97 .00 .91 .15 .02 .03
.023
tailed) 0 1 4 3 4 6 2 3 4 0 1 3 5 8
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X11 Pearso
n .39 .09 .34 .06 .39 .20 .32 .23 .10 .70 .07 .40 .49 .36
1 .449*
Correla 2 *
4 2 3 2 *
6 6 2 3 1**
8 8* 3** 0
tion
Sig. (2- .03 .62 .06 .74 .03 .27 .07 .21 .58 .00 .68 .02 .00 .05
.013
tailed) 2 3 5 1 2 5 9 6 7 0 3 5 6 0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X12 Pearso
n .15 .95 .30 .96 .13 .69 -.0 .92 .85 .02 .07 -.1 .02 .59 .803*
1
Correla 1 4** 9 3** 3 9** 23 8** 7** 1 8 22 2 3** *

tion
Sig. (2- .42 .00 .09 .00 .48 .00 .90 .00 .00 .91 .68 .52 .90 .00
.000
tailed) 6 0 7 0 2 0 5 0 0 1 3 0 7 1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X13 Pearso
n .49 -.1 .18 -.2 .40 -.0 .55 .03 -.1 .26 .40 -.1 .85 .43
1 .283
Correla 0 **
75 5 02 8 *
23 3**
5 06 7 8*
22 4** 6*
tion
Sig. (2- .00 .35 .32 .28 .02 .90 .00 .85 .57 .15 .02 .52 .00 .01
.130
tailed) 6 6 8 4 5 4 2 2 5 3 5 0 0 6
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X14 Pearso
n .54 -.0 .26 -.0 .39 .08 .53 .16 .03 .40 .49 .02 .85 .50
1 .427*
Correla 5** 19 9 42 2* 0 4** 8 9 9* 3** 2 4** 5**
tion
Sig. (2- .00 .92 .15 .82 .03 .67 .00 .37 .83 .02 .00 .90 .00 .00
.019
tailed) 2 2 0 5 2 5 2 5 9 5 6 7 0 4
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X15 Pearso
n .62 .53 .30 .54 .57 .53 .40 .62 .52 .38 .36 .59 .43 .50 .814*
1
Correla 5** 9** 8 2** 7** 8** 7* 0** 8** 1* 0 3** 6* 5** *

tion
Sig. (2- .00 .00 .09 .00 .00 .00 .02 .00 .00 .03 .05 .00 .01 .00
.000
tailed) 0 2 8 2 1 2 6 0 3 8 0 1 6 4
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

68
TOT Pearso
AL n .61 .81 .60 .81 .53 .75 .40 .83 .80 .41 .44 .80 .28 .42 .81
1
Correla 4** 6** 7** 1** 8** 9** 0* 2** 3** 3* 9* 3** 3 7* 4**
tion

Sig. (2- .00 .00 .00 .00 .00 .00 .02 .00 .00 .02 .01 .00 .13 .01 .00
tailed) 0 0 0 0 2 0 8 0 0 3 3 0 0 9 0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

2. Profesionalisme (X2)
Correlations

TOTA
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 L

X1 Pearson
.686* .740* .474* .597* .702* .633*
Correlatio 1 .188 .320 .043 .396* .778**
* * * * * *

Sig. (2-
.000 .319 .000 .085 .008 .820 .000 .030 .000 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2 Pearson
.686* .601*
Correlatio 1 .303 .076 .430* .079 .295 .252 .367* .348 .607**
* *

n
Sig. (2-
.000 .103 .000 .689 .018 .677 .113 .179 .046 .059 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

69
X3 Pearson
.817* -.16
Correlatio .188 .303 1 .225 .418* .032 .426* .000 .352 .611**
*
1
n
Sig. (2- 1.00
.319 .103 .232 .022 .869 .000 .396 .019 .057 .000
tailed) 0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4 Pearson
.740* .601* .581* .612* .547*
Correlatio .225 1 .126 .020 .180 .399* .674**
* * * * *

n
Sig. (2-
.000 .000 .232 .506 .001 .918 .000 .341 .002 .029 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X5 Pearson
.552* .629* .628*
Correlatio .320 .076 .418* .126 1 .191 .126 .261 .634**
* * *

n
Sig. (2-
.085 .689 .022 .506 .311 .002 .506 .000 .164 .000 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X6 Pearson
.474* .581* -.01 .676* .627*
Correlatio .430* .032 .191 1 .101 .391* .581**
* *
0 * *

n
Sig. (2-
.008 .018 .869 .001 .311 .959 .000 .595 .000 .033 .001
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X7 Pearson
.817* .552* -.01 -.17 .623* -.01
Correlatio .043 .079 .020 1 .270 .554**
* *
0 8 *
5
n
Sig. (2-
.820 .677 .000 .918 .002 .959 .348 .000 .935 .149 .001
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X8 Pearson
.597* -.16 .612* .676* -.17 .661* .465*
Correlatio .295 .126 1 .051 .518**
*
1 * *
8 * *

n
Sig. (2-
.000 .113 .396 .000 .506 .000 .348 .787 .000 .010 .003
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

70
X9 Pearson
.629* .623*
Correlatio .396* .252 .426* .180 .101 .051 1 .312 .264 .608**
* *

n
Sig. (2-
.030 .179 .019 .341 .000 .595 .000 .787 .093 .159 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X10 Pearson
.702* .547* .627* -.01 .661* .546*
Correlatio .367* .000 .261 .312 1 .646**
* * *
5 * *

n
Sig. (2- 1.00
.000 .046 .002 .164 .000 .935 .000 .093 .002 .000
tailed) 0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X11 Pearson
.633* .628* .465* .546*
Correlatio .348 .352 .399* .391* .270 .264 1 .763**
* * * *

n
Sig. (2-
.000 .059 .057 .029 .000 .033 .149 .010 .159 .002 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTA Pearson
.778* .607* .611* .674* .634* .581* .554* .518* .608* .646* .763*
L Correlatio 1
* * * * * * * * * * *

Sig. (2-
.000 .000 .000 .000 .000 .001 .001 .003 .000 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

3. Pengalaman Kerja (X3)


Correlations

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 TOTAL

X1 Pearson
1 .939** .732** .732** .747** .819** .342 .150 .851**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .064 .428 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2 Pearson
.939** 1 .811** .811** .786** .890** .337 .180 .899**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .069 .343 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

71
X3 Pearson
.732** .811** 1 1.000** .747** .695** .342 .150 .851**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .064 .428 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X4 Pearson
.732** .811** 1.000** 1 .747** .695** .342 .150 .851**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .064 .428 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X5 Pearson
.747** .786** .747** .747** 1 .727** .464** .314 .875**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .010 .091 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X6 Pearson
.819** .890** .695** .695** .727** 1 .448* .365* .891**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .013 .047 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X7 Pearson
.342 .337 .342 .342 .464** .448* 1 .551** .607**
Correlation
Sig. (2-tailed) .064 .069 .064 .064 .010 .013 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X8 Pearson
.150 .180 .150 .150 .314 .365* .551** 1 .493**
Correlation
Sig. (2-tailed) .428 .343 .428 .428 .091 .047 .002 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson
.851** .899** .851** .851** .875** .891** .607** .493** 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4. Kualitas Audit (Y)


Correlations

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 TOTAL

Y1 Pearson 1 .418* .503** .318 .626** .523** .742** .562** .566** .640** .793**
Correlatio
n

72
Sig. (2-
.021 .005 .087 .000 .003 .000 .001 .001 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y2 Pearson
Correlatio .418* 1 .598** .096 .595** .592** .520** .649** .476** .500** .698**
n
Sig. (2-
.021 .000 .616 .001 .001 .003 .000 .008 .005 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y3 Pearson
Correlatio .503** .598** 1 .070 .760** .683** .590** .553** .486** .635** .759**
n
Sig. (2-
.005 .000 .714 .000 .000 .001 .002 .006 .000 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y4 Pearson
Correlatio .318 .096 .070 1 .081 .119 .139 .356 .343 .084 .408*
n
Sig. (2-
.087 .616 .714 .672 .530 .464 .053 .063 .661 .025
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y5 Pearson
Correlatio .626** .595** .760** .081 1 .814** .730** .605** .661** .767** .869**
n
Sig. (2-
.000 .001 .000 .672 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y6 Pearson
Correlatio .523** .592** .683** .119 .814** 1 .594** .549** .553** .571** .782**
n
Sig. (2-
.003 .001 .000 .530 .000 .001 .002 .002 .001 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y7 Pearson
Correlatio .742** .520** .590** .139 .730** .594** 1 .672** .610** .650** .819**
n
Sig. (2- .000 .003 .001 .464 .000 .001 .000 .000 .000 .000
tailed)

73
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y8 Pearson
Correlatio .562** .649** .553** .356 .605** .549** .672** 1 .550** .567** .794**
n
Sig. (2-
.001 .000 .002 .053 .000 .002 .000 .002 .001 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y9 Pearson
Correlatio .566** .476** .486** .343 .661** .553** .610** .550** 1 .667** .793**
n
Sig. (2-
.001 .008 .006 .063 .000 .002 .000 .002 .000 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Y10 Pearson
Correlatio .640** .500** .635** .084 .767** .571** .650** .567** .667** 1 .798**
n
Sig. (2-
.000 .005 .000 .661 .000 .001 .000 .001 .000 .000
tailed)
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTA Pearson
L Correlatio .793** .698** .759** .408* .869** .782** .819** .794** .793** .798** 1
n

Sig. (2-
.000 .000 .000 .025 .000 .000 .000 .000 .000 .000
tailed)

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

LAMPIRAN 4 UJI RELIABILITAS


1. Independensi (X1)
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

74
Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.901 15

2. Profesionalisme (X2)
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.830 11

3. Pengalaman Kerja (X3)


Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.904 8

75
4. Kualitas Audit (Y)
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded a
0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.896 10

LAMPIRAN 5 UJI ASUMSI KLASIK


1. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 30
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,97219788
Most Extreme Differences Absolute ,081
Positive ,081
Negative -,074
Test Statistic ,081
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

76
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Grafik Histogram

Grafik Normal

2. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig. Collinearity Statistics


Coefficients

77
B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,908 3,927 ,231 ,819

X1 -,025 ,099 -,045 -,251 ,804 ,244 4,103

X2 ,677 ,194 ,743 3,490 ,002 ,171 5,852

X3 ,315 ,161 ,246 1,960 ,061 ,493 2,027

a. Dependent Variable: Y

3. Uji Heteroskedastisitas
a. Grafik Scatterplot

LAMPIRAN 6 ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

78
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) ,908 3,927 ,231 ,819

X1 -,025 ,099 -,045 -,251 ,804 ,244 4,103

X2 ,677 ,194 ,743 3,490 ,002 ,171 5,852

X3 ,315 ,161 ,246 1,960 ,005 ,493 2,027

a. Dependent Variable: Y

Uji Koefisien Determinasi (R2)


Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,894 a
,798 ,775 2,08287 1,581

a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2


b. Dependent Variable: Y

Uji Signifikansi Variabel (Uji t)


Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) ,908 3,927 ,231 ,819

X1 -,025 ,099 -,045 -,251 ,804 ,244 4,103

X2 ,677 ,194 ,743 3,490 ,002 ,171 5,852

X3 ,315 ,161 ,246 1,960 ,005 ,493 2,027

a. Dependent Variable: Y

Uji Simultan F
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 446,569 3 148,856 34,312 ,000b

Residual 112,797 26 4,338

Total 559,367 29

79
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

80
LAMPIRAN 7 GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBER

INSPEKTUR

Sekretariat
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
KELOMPOK JABATAN
Sub Bagian
FUNGSIONAL
Administrasi dan
Umum

Inspektur Pembantu
Inspektur Pembantu Inspektur Pembantu Inspektur Pembantu Inspektur Pembantu
Wilayah I Wilayah II Wilayah III Wilayah IV Wilayah V

Kelompok Jabatan Kelompok Jabatan Kelompok Jabatan Kelompok Jabatan Kelompok Jabatan
Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional
Auditor dan Pengawas
Auditor
( dan Pengawas( Auditor dan Pengawas( Auditor dan Pengawas( Auditor dan Pengawas(
)Pemerintahan )Pemerintahan )Pemerintahan )Pemerintahan )Pemerintahan

Sumber data : Inspektorat Kabupaten Jember , 2022

81
LAMPIRAN 8 GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

INSPEKTUR

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


PERENCANAAN ANALISIS DAN ADMINISTRASI UMUM
EVALUASI DAN KEUANGAN

INSPEKTORAT INSPEKTORAT INSPEKTORAT INSPEKTORAT INSPEKTORAT


PEMBANTU I PEMBANTU II PEMBANTU III PEMBANTU IV PEMBANTU V

JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL
(JFP2UPD DAN JFA) (JFP2UPD DAN JFA) (JFP2UPD DAN JFA) (JFP2UPD DAN JFA) (JFP2UPD DAN JFA)

Sumber data: Inspektorat Kabupaten Situbondo, 2022

82
83

Anda mungkin juga menyukai