Anda di halaman 1dari 4

Nama : Medi Heri Saputra

Kelas : 001 Bahasa Inggris


Nomor Urut :9
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul Konsep Dasar Ilmu Pendidikan
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional dan
Landasan Ilmu Pendidikan
2. Karakteristik Peserta Didik
3. Teori Belajar dan Implikasinya
dalam Pembelajaran
4. Kurikulum Pendidikan di
Indonesia
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah 1. Monopluralis : manusia itu mempunyai
dan definisi) di modul ini banyak unsur kodrat (plural) yaitu jiwa
dan raga, namun merupakan satu
kesatuan (mono)
2. Monodualis : manusia juga sebagai
makhluk monodualis yaitu makhluk
yang terdiri dari dua sifat yaitu sebagai
makhluk pribadi dan sosial (dualis),
tetapi juga merupakan kesatuan yang
utuh (mono)
3. Human dignity : manusia memiliki
tanggung jawab untuk membina
masyarakat, memelihara alam
lingkungan, membina kerukunan hidup
bersama, dan memelihara martabat
kemanusiaannya.
4. Pendidikan : bantuan yang diberikan
oleh orang dewasa kepada orang yang
belum dewasa, agar orang tersebut
mencapai kedewasaan (Winkel;2012)
5. Ilmu Pendidikan : sistem pengetahuan
tentang fenomena pendidikan yang
dihasilkan melalui penelitian dengan
menggunakan metode ilmiah
6. Kompetensi Pendagogik : kemampuan
pemahaman terhadap peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya
7. Landasan Material: bersifat fisik atau
berwujud seperti sarana prasarana,
peserta didik, dan lingkungan
8. Landasan Konseptual : asumsi atau
teori-teori
9. Landasan Pendidikan : asumsi-asumsi
yang menjadi dasar pijakan atau titik
tolak dalam rangka praktek pendidikan
dan atau studi pendidikan.
10. Landasan Filosofis Pendidikan :
pandangan-pandangan yang bersumber
dari filsafat pendidikan mengenai hakikat
manusia
11. Esensialisme : menitik-beratkan
penerapan prinsip-prinsip idealisme atau
realisme dengan tidak meleburkan
prinsip-prinsipnya
12. Perenialisme : keabadian atau ketetapan
atau kenikmatan yaitu hal-hal yang ada
sepanjang masa
13. Progresivisme : perubahan untuk maju.
14. Rekonstruksionalisme : suatu
kelanjutan yang logis dari cara berpikir
progesif dalam pendidikan
15. Behaviorisme : perkembangan
individu tidak muncul dari hal yang
bersifat mental, perkembangan hanya
menyangkut hal yang bersifat nyata yang
dapat dilihat dan diamati
16. Landasan Religius Pendidikan :
asumsi-asumsi yang bersumber dari
religi atau agama yang menjadi titik tolak
dalam rangka praktek pendidikan dan
atau studi pendidikan.
17. Landasan Filosofis Pendidikan :
asumsi-asumsi yang bersumber dari
filsafat yang menjadi titik tolak dalam
rangka praktek pendidikan dan atau
studi pendidikan.
18. Landasan Ilmiah Pendidikan:
asumsi-asumsi yang bersumber dari
berbagai cabang atau disiplin ilmu yang
menjadi titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan.
19. Landasan Yuridis Pendidikan:
asumsi-asumsi yang bersumber dari
peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang menjadi titik tolak dalam
rangka praktek pendidikan dan atau
studi pendidikan
20. Landasan Sosiologis: bersumber pada
norma kehidupan masyarakat yang
dianut oleh suatu bangsa sehingga
tercipta nilai-nilai sosial yang dalam
perkembangannya menjadi norma-norma
sosial yang mengikat kehidupan
bermasyarakat dan harus dipatuhi oleh
masing-masing anggota masyarakat
21. Landasan Historis : pandangan ke masa
lalu atau pandangan retrospektif
22. Visual Learners : peserta didik yang
belajarnya akan mudah dan baik jika
melalui visual/penglihatan
23. Auditory Learners : peserta didik yang
mempelajari sesuatu akan mudah dan
sukses melalui pendengaran.
24. Kinesthetic Learners : peserta didik
yang melakukan aktivitas belajarnya
secara fisik dengan cara bergerak,
menyentuh/meraba, dan melakukan
25. Motorik Kasar : gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau
sebagian besar atau seluruh anggota
tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri
26. Motorik Halus : gerakan yang
menggunakan otot halus, atau sebagian
anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi
oleh kesempatan untuk belajar dan
berlatih
27. Peran Konservatif : kurikulum dijadikan
sebagai sarana untuk mentransmisikan
nilai-nilai budaya masa alalu yang
dianggap masih sesuai dengan masa kini.
28. Peran Kreatif : kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu kebaruan yang
sesuai dengan perubahan
29. Peran Kritis dan Evaluatif : Kurikulum
menilai dan memilih nilai budaya serta
pengetahuan baru yang akan diwariskan
2 Daftar materi yang sulit 1. Teori Belajar dan Implikasinya dalam
dipahami di modul ini Pembelajaran
Dari teori-teori belajar, disini saya sulit
memahami ketika teori-teori tersebut
diterapkan dalam pembelajaran di dalam
kelas. Karena setiap peserta didik memiliki
karakteristik, gaya belajar dan prior
knowledge yang berbeda-beda. Setelah
diamati, ternyata ada beberapa siswa yang
lebih senang dengan penerapan teori
Behavioristik yaitu dengan penerapan
stimulus-respon. Tetapi ada juga yang lebih
suka dengan humanistik, mereka senang
jika di apresiasi. Itulah yang menjadi
kesulitan saya dalam memahami materi ini.

3 Daftar materi yang sering 1. Landasan Filosofis- Esensialisme :


mengalami miskonsepsi menitik-beratkan penerapan prinsip-
prinsip idealisme atau realisme dengan
tidak meleburkan prinsip-prinsipnya.
Filsafat idealisme memberikan dasar
tinjauan yang realistis seperti dalam
bidang matematika, karena matematika
adalah alat menghitung dari apa-apa
yang riil, materiil dan nyata
2. .
3. Landasan Filosofis- Perenilaisme :
pendidikan merupakan persiapan bagi
hidup yang sebenarnya

Kedua istilah di atas sering terjadi


miskonsepsi karena ditinjau dari definisi
nya, kedua nya hampir memiliki makna
yang sama yakni berpandangan bahwa
pendidikan difokuskan untuk hidup yang
sesungguhnya (nyata). Jadi disini sering
terjadi miskonsepsi untuk kedua definisi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai