02 Ahmad Ghufron Agrinak 2a Uts Tppi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ahmad Ghufron

NIRM : 04.09.20.631

Absen : 02

Kelas : Agribisnis Peternakan 2A

Di Upload : Indonesiana.id
Link :
https://www.indonesiana.id/read/146550/cara-memilih-daging-ayam-yang-
berkualitas-baik-dan-layak-dikonsumsi
Judul :

Memilih Daging Ayam yang Berkualitas Baik dan Layak Dikonsumsi

Karkas ayam atau daging ayam broiler merupakan salah satu komoditas
yang penting ditinjau dari aspek gizi, sosial budaya dan mempunyai prospek
ekonomi yang cukup baik di Indonesia. Meningkatnya jumlah penduduk yang
semakin pesat berpengaruh terhadap peningkatan jumlah permintaan produk
ternak terutama daging ayam, karena harganya yang murah dan proteinnya tinggi.
Namun produk ayam broiler ini bisa juga menjadi media pembawa agen
penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan
lingkungannya. Guna menjamin kepercayaan masyarakat tentang kesegaran dan
kehalalan daging, maka Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
melakukan rekomendasi sosialisasi daging ayam ASUH (Aman Sehat Utuh dan
Halal). Sosialisasi daging ayam ASUH bukan saja diperuntukkan bagi pihak yang
terkait bertanggung jawab dalam ketersediaan daging ayam namun sosialisasi juga
ditujukan untuk konsumen daging ayam broiler.
Pemotongan daging ayam harus dilakukan secara baik dan halal dan harus
memenuhi persyaratan hygiene sanitasi dengan hasil produk berupa karkas ayam
utuh yang memenuhi persyaratan daging ayam ASUH. Daging ayam yang ASUH
adalah daging ayam yang Aman tidak mengandung bibit penyakit (bakteri,
kapang, kamir, virus, cacing, parasit), racun (toksin), cemaran logam berat,
cemaran pestisida, residu obat dan hormon, cemaran zat berbahaya serta bahan-
bahan/unsur-unsur lain yang dapat menyebabkan penyakit dan akan mengganggu
kesehatan manusia. Sehat berarti mengandung zat-zat yang berguna bagi
kesehatan dan pertumbuhan manusia, Utuh berarti tidak dicampur dengan bagian-
bagian lain dari hewan yang tidak layak konsumsi dan Halal berartikan perolehan
dan penyembelihan ternak ayam sesuai dengan syariat agama Islam.
Kriteria Kualitas Daging
Sebelum membeli daging ayam konsumen harus benar dalam memilih dan
mengkonsumsi daging, kualitas daging ayam broiler dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor
penentu kualitas daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan, yang
meliputi: pemberian pakan, proses pemeliharaan mulai dari starter samapai
dengan finisher, dan perawatan kesehatan. Faktor penentu kualitas daging pada
waktu setelah dipotong adalah pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan
kontaminasi sesudah hewan dipotong.

Cara praktis memilih daging sapi yang baik dan asuh


1. Warna Daging
a. Warna daging segar dan berkualitas tentu berbeda dengan warna daging
yang sudah busuk.
b. Daging sapi yang masih fresh berwarna merah muda dan segar. Sedangkan
warna daging yang tidak segar berwarna putih pucat.
c. Daging berkualitas baik mempunyai rasa gurih dan aroma yang sedap.
2. Tekstur Daging
a. Daging ayam yang segar memiliki tekstur yang padat dan terasa kenyal.
Tekanlah sedikit daging tersebut, jika kembali ke posisi semula berarti
daging tersebut masih baru dan segar.
b. Hal ini berbeda dari daging yang busuk dimana daging tersebut akan
terasa lembek dan berair saat ditekan.
c. Jangan pilih daging yang bengkak atau terlalu keras.
3. Bau / Aroma
a. Daging yang segar memiliki aroma yang segar pula dan menimbulkan bau
busuk atau asam.
4. Tidak Banyak Darah
a. Ayam yang mengeluarkan banyak darah menandakan penanganan ayam
dengan cara kasar, dan risiko kontaminasi bakteri yang jauh lebih besar.
5. Keempukan
a. Daging ayam yang segar, jika ditekan dengan jari akan memiliki
konsistensi kenyal.
6. Cek Sertifikat Halal
a. Pastikan anda membeli daging dari penjual / supplier daging yang
profesional mempunyai izin halal. Supplier atau penjual daging harus
memiliki sertifikat izin halal dari pihak MUI.
b. Pilihlah daging yang tidak berair, karena jika berarir maka daging tersebut
sudah berada cukup lama berada di udara bebas.
7. Adanya Lalat
a. Lalat memang menjadi binatang yang dihindari karena membawa bibit
penyakit. Tapi adanya lalat tidak selalu pertanda buruk, lalat bisa menjadi
indikator yang baik. Dengan adanya lalat yang hinggap di daging ayam,
menandakan bahwa daging ayam masih sehingga lalat suka.
b. Jika ayam di pasar tidak dihinggapi lalat, bisa jadi daging ayam tersebut
mengandung bahan kimia sehingga lalat tidak suka.
8. Tidak Berlemak Pada Serat Daging
a. Ciri ciri daging ayam yang baik adalah tidak terdapat lemak di antara serat
daging.
9. Kulit Ayam Tidak Kering dan Tidak Berlendir
a. Ciri ciri daging ayam yang sehat adalah kulit pada ayam tidak kering dan
tidak berlendir.
10. Berserat Halus
a. Ciri ciri daging ayam yang sehat adalah serat pada daging ayam halus dan
ketika disayat masih ada darah yang keluar.
b. Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna,
serta memiliki tekstur lembut.
Kriteria Daging Yang Tidak Baik
Bau dan rasa tidak normal akan segera tercium sesudah hewan dipotong. Hal
tersebut dapat disebabkan oleh :
a. Hewan sakit yang menderita radang dan bersifat akut pada organ dalam
akan menyebabkan daging berbau tengik.
b. Hewan dalam pengobatan akan menghasilkan daging yang berbau obat –
obatan.
c. Warna daging tidak normal akan mengurangi selera konsumen.
d. kekenyalan daging rendah menandakan daging tidak normal (jika ditekan
dengan jari akan terasa lunak) dapat mengindikasikan daging tidak sehat,
apaila disertai dengan perubahan warna yang tidak normal maka daging
tersebut tidak layak dikonsumsi.
e. Daging yang busuk dapat mengganggu kesehatan konsumen karena
Daging yang busuk menyebabkan gangguan saluran pencernaan. Hal ini
disebabkan karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan,
sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat, atau karena terlalu lama
dibiarkan ditempat terbuka dalam waktu relative lama pada suhu kamar,
sehingga terjadi proses pemecahan protein oleh enzim – enzim dalam
daging yang menghasilkan amoniak dan asam sulfide.

Kesimpulan
Sebelum membeli daging ayam konsumen harus benar dalam memilih dan
mengkonsumsi daging. kualitas daging ayam broiler dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor
penentu kualitas daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan, yang
meliputi: pemberian pakan, proses pemeliharaan mulai dari starter samapai
dengan finisher, dan perawatan kesehatan. Faktor penentu kualitas daging pada
waktu setelah dipotong adalah pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan
kontaminasi sesudah hewan dipotong. Dalam memilih daging ayam potong harus
diperhatikan cara-cara yang baik dan benar, agar konsumen mendapat daging
ayam potong yang segar dan layak dikonsumsi.
Daftar Pustaka

Lestari, E. V. (2020, November 17). Tips Memilih Ayam Segar, Hindari Ayam Tiren dan
Berformalin! Dipetik April 12, 2021, dari https://www.cekaja.com/:
https://www.cekaja.com/info/tips-memilih-ayam-segar

Nurrachmawati, D. F. (2014, Februari 12). Cara memilih Daging Sapi Yang Baik dan
Layak Konsumsi. Dipetik April 12, 2021, dari
http://kesmavet.ditjenpkh.pertanian.go.id/:
http://kesmavet.ditjenpkh.pertanian.go.id/index.php/berita/tulisan-ilmiah-
populer/52-cara-memilih-daging-sapi-yang-baik-dan-layak-konsumsi

Ruswan, J. (2020, Agustus 8). 3 Tips Untuk Memilih Daging Ayam Segar Sebelum
Mengolahnya. Dipetik April 12, 2021, dari https://bangka.sonora.id/:
https://bangka.sonora.id/read/502281513/3-tips-untuk-memilih-daging-ayam-
segar-sebelum-mengolahnya
Topik : Pengaruh Nutrisi Pakan dalam Peningkatan Produksi Ternak
Judul : Peran Pakan dalam Peningkatan Produksi Daging Ayam Broiler
(Studi Literatur)

Pendahuluan

Kondisi ekonomi masyarakat Indonesia semakin meningkat serta


kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani menyebabkan
meningkatnya keinginan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan akan gizi.
(Bahri et al., 2005). Protein hewani bisa diperoleh dari daging, susu, dan telur.
Salah satu cara pemenuhan gizi yang diminati adalah dengan mengkonsumsi
daging ayam broiler. Produk utama yang berupa daging merupakan produk yang
digemari oleh masyarakat sehingga permintaan kebutuhan daging ayam semakin
meningkat dari tahun ke tahun. Keberadaan peternakan ayam pedaging dapat
menjadi solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang
dibutuhkan masyarakat, dengan masa pertumbuhan yang relatif lebih cepat dan
memiliki masa panen yang singkat.

Karkas ayam atau daging ayam broiler merupakan salah satu komoditas
yang penting ditinjau dari aspek gizi, sosial budaya dan mempunyai prospek
ekonomi yang cukup baik di Indonesia. Meningkatnya jumlah penduduk yang
semakin pesat berpengaruh terhadap peningkatan jumlah permintaan produk
ternak terutama daging ayam, karena harganya yang murah dan proteinnya tinggi.
Ayam broiler merupakan salah satu produk unggulan yang digemari karena
mampu memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Dilihat dari
peningkatan permintaan produk ayam broiler, membuat prospek usaha ayam
broiler cukup baik.
Ayam broiler adalah jenis ayam ras unggulan hasil rekayasa teknologi
yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging.
Ayam broiler mempunyai kecepatan produksi daging dalam waktu yang relatif
cepat sekitar 4-5 minggu dengan bobot badan antara 1,6 – 2,5 kg/ekor, ayam
broiler sudah dapat panen dan dipasarkan. Ayam pedaging memiliki sifat
karakteristik badan yang besar, memiliki pertumbuhan yang cepat, berlemak,
memiliki gerak yang lamban dan, serta menghasilkan daging dengan kandungan
protein yang tinggi.

Kunci kesuksesan dalam usaha peternakan ayam broiler dipengaruhi oleh


tiga faktor utama yaitu penyediaan bibit unggul, pemenuhan kebutuhan pakan dan
manajemen pemeliharaan yang baik. Ketiga faktor produksi tersebut merupakan
satu kesatuan sistem, apabila salah satu faktor terabaikan atau kurang mendapat
perhatian maka penanganan terhadap faktor yang lain tidak dapat memberikan
hasil yang maksimal. Pakan adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk
mencapai suatu keberhasilan produktivitas ayam pedaging secara optimal. Biaya
pakan merupakan komponen biaya terbesar yang mencapai 60-70% dari total
biaya produksi ternak unggas.

Peternak ayam pedaging lebih sering memberikan pakan konsentrat dari


pada mencampur bahan pakan sendiri karena mudah didapat dan lebih praktis
diberikan pada ternak. Pakan komersial merupakan pakan yang dirancang untuk
menghasilkan perkembangan, pertumbuhan, dan kesehatan ternak.

Pakan yang berkuliatas adalah pakan yang mengandung protein, lemak,


karbohidrat, mineral, dan vitamin yang terkandung didalamnya. Menurut
Anggorodi (1985) pakan yang berkualitas akan sangat mendukung peningkatan
produksi maupun reproduksi hewan ternak. Pakan yang berkualitas tinggi dan
terjaga keamanannya akan mempengaruhi pertumbuhan ternak khususnya ayam
broiler, pakan yang sesuai akan menghasilkan ayam broiler yang berkualitas baik.
pengetahuan tentang bahan-bahan pakan ternak juga sangat penting diketahui,
karena untuk mengetahui karakteristik bahan pakan dan mengklasifikasi bahan
pakan berdasarkan kandungan nutrisinya agar dapat memberikan pakan yang
sesuai dengan jenis hewan ternaknya.
Prospek karakteristik ayam pedaging yang baik dapat menunjang peran
peternakan dalam mewujudkan berkembangnya perekonomian di Indonesia,
sehingga perlu dikembangkan sistem peternakan yang efektif dan efisien. Ditinjau
dari segi pakan, perlu dilakukan evaluasi mengingat 60-70% keberhasilan usaha
peternakan dipengaruhi oleh pakan. Maka dilakukan studi literatur terhadap
pengaruh pakan dalam peningkatan produksi daging ayam broiler. Evaluasi pakan
dilakukan untuk mengetahui pengaruh pakan dalam peningkatan produksi daging
ayam broiler meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, konversi pakan,
persentase karkas, deposisi daging dada, mortalitas, indeks produksi, income over
feed cost, kolesterol daging, dan residu antibiotik.

Anda mungkin juga menyukai