Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

DOSEN PENGAMPU
Prof. Anis Chariri, S.E., M.Com., Ph.D., Akt.

DISUSUN OLEH
Dinda Rahmanita Putri 40011420650204
Dita Jayanti Oktivani 40011420650207
Dwi Cahyo Abimanyu 40011420650167
Dyah Prastiti Arditaningrum 40011420650158
Fadhilah Nurul Hanifah 40011420650178
Kelas C

D4 AKUNTANSI PERPAJAKAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2021
SOAL
1. Jelaskan apa yang dinamakan dengan Piutang (Receivable)
2. Jelaskan Perbedaan antara Piutang Dagang dengan Piutang Non-Dagang.
3. Jelaskan Perbedaan antara Piutang Dagang dengan Piutang Wesel
4. Jelaskan bagaimana mengakui piutang dagang? Isu permasalahan apa saja yang muncul dalam
pengakuan putang dagang
5. Jelaskan bagaimana mengukur atau menilai piutang dagang
6. Jelaskan bagaimana mengakui piutang wesel? Isu permasalahan apa saja yang muncul dalam
pengakuan putang wesel
7. Jelaskan bagaimana mengukur atau menilai piutang wesel
8. Mengapa dalam laporan keuangan muncul Cadangan Kerugian piutang?
9. Jelaskan bagaimana diskonto atau premium dapat terjadi dalam transaksi piutang wesel
10. Jelaskan bagaimana menyajikan akun piutang dalam laporan keuangan

JAWABAN
1. Piutang merupakan salah satu unsur Aktiva Lancar. Piutang sendiri adalah uang yang
dipinjamkan yang dapat ditagih atau tagihan uang perusahaan kepada para pelanggan yang
diharapkan akan dilunasi dalam waktu paling lama 1 tahun sejak tanggal keluarnya tagihan.
Piutang timbul akibat transaksi penjualan barang/jasa perusahaan, di mana pembayaran oleh
pihak bersangkutan baru akan dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli.

2. Jenis Piutang :
 Piutang Dagang :
Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan, sebagai akibat adanya penjualan
barang dagang atau jasa secara kredit, dimana tagihan tidak disertai surat perjanjian yang formal,
akan tetapi karena adanya unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan.

 Piutang Non-Dagang :
Piutang non dagang adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain atau ketiga yang timbul atau
terjadi karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit. Yang termasuk piutang
non dagang adalah :
a. Piutang Biaya
Piutang biaya adalah biaya yang terjadi karena pembayaran di muka atas biaya-biaya
yang seharusnya belum menjadi beban pada periode yang bersangkutan.
b. Piutang Penghasilan
Piutang penghasilan adalah tagihan kepada pihak lain karena adanya penghasilan
yang semestinya sudah diterima, tetapi kenyataannya baru akan diterima di masa akan
datang
c. Piutang Wesel
Piutang wesel adalah tagihan perusahaan kepada pihak ketiga atau pihak lain yang
menggunakan perjanjian secara tertulis dengan wesel atau promes.

3. a. Piutang Dagang (Account Receivables) yaitu piutang yang timbul dari penjualan kredit
barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaa sedangkan piutang wesel merupakan
janji tertulis yang dibuat oleh pihak debitor (yang berutang) kepada pihak kreditor (yang
memberi utang) untuk membayar sejumlah uang seperti yang tertera dalam surat janji tersebut
pada waktu yang telah ditentukan dimasa yang akan datang.
b. Piutang Dagang Berkaitan dengan operasi utama perusahaan sehingga harus dapat ditagih
sedangkan piutang wesel mensyaratkan adanya jaminan sehingga jika saat jatuh tempo tidak
dapat melunasi maka jaminan tersebut dapat dijual

4. Piutang diakui saat terjadi pemindahan hak atau serah terima atas barang yang dijual antara
pembeli dan penjual serta piutang dagang diakui berdasarkan nilai tukar, yaitu nilai yang akan
dibayar oleh debitur pada saat yang telah ditentukan
5. Cara mengukur atau menilai piutang dagang :

Perbedaan Metode Langsung Metode Langsung Metode Tidak Langsung


dan Tidak Langsung (Direct Method) (Indirect Method)
Kegiatan piutang tak tertagih dicatat pada Beban Kerugian Piutang xxx
periode penerimaan piutang, berdasarkanT Tidak Dijurnal Cadangan Kerugian Piutang xxx
jumlah piutang yang dihapuskan atau
pada saat menaksir.
Setiap penghapusan piutang, langsung B Beban Kerugian Piutang xxx C Cadangan Kerugian Piutang xxx
dicatat pada rekening (akun) beban Piutang Dagang xxx Piutang Dagang xxx
kerugian piutang, dengan jurnal.
Pernyataan kesanggupan debitur untuk Pi Piutang Dagang xxx P Piutang Dagang xxx
membayar atas piutang yang sudah Beban Kerugian Piutang xxx Cadangan Kerugian Piutang xxx
dihapuskan.
Waktu menerima pembayaran dari debiturK Kas xxx K Kas xxx
yang menyatakan kesangguoan membayarP Piutang Dagang xxx Piutang Dagang xxx
dicatat dengan jurnal.
Jika debitur yang sudah dihapuskan K Kas xxx K Kas xxx
datang dan langsung membayar, dicatat Beban Kerugian Piutang xxx Cadangan Kerugian Piutang xxx
dengan jurnal.
Catatan:
a. Untuk piutang yang diperkirakan tidak dapat diterima pembayarannya, dicatat dalam
rekening (akun) Cadangan Kerugian Piutang.
Tetapi ada pula yang mencatat ke dalam rekening (akun) Penyisihan Piutang Tak Tertagih,
bahkan ada yang mencatat dalam rekening (akun) Cadangan Kerugian Piutang Tak Tertagih atau
yang lain.

b. Semua itu mempunyai tujuan sama, yaitu untuk memisahkan antara piutang yang
diperkirakan tidak akan diterima pembayarannya dengan piutang yang diperkirakan akan dapat
diterima pembayarannya. Akun Cadangan Kerugian Piutang adalah akun lawan (contra account)
terhadap Piutang Dagang.
Untuk Beban Kerugian Tak Tertagih dapat pula dicatat dengan nama Kerugian Piutang Tak
Tertagih, bahkan ada yang mencatat dalam akun Beban Piutang Tak Tertagih
6. Seperti yang telah dijelaskan, piutang wesel dapat timbul (1) bersamaan dengan adanya
transaksi penjualan, atau (2) pemberian pinjaman uang kepada debitur atau karyawan, atau (3)
karena perubahan dari piutang usaha menjadi piutang wesel. Dalam hal perubahan dari piutang
usaha ke piutang wesel, dikarenakan debitur ingin memperpanjang jangka waktu pelunasan dan
perusahaan memandang bahwa debitur tersebut berisiko tinggi. Berikut ini adalah jurnal yang
harus dibuat untuk mengakui timbulnya piutang wesel dari ketiga keadaan di atas.

a. Piutang Wesel dari Penjualan Kredit


Misalnya pada tanggal 5 Juli 2018, PT DUDUDU menjual barang dagang kepada CV CUCUCU
seharga Rp 20.000.000. Untuk hal itu PT DUDUDU menghendaki agar piutangnya tersebut
dikuatkan dengan surat wesel yang disetujui oleh CV CUCUCU dengan nilai nominal wesel Rp
20.000.000, bunga 12%, dan berjangka waktu 3 bulan. Jurnal yang perlu dibuat oleh PT
DUDUDU untuk mengakui timbulnya piutang wesel dari penjualan adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2018 P Piutang Wesel Rp 20.000.000
Juli 5 Penjualan Rp 20.000.000

Perusahaan mencatat piutang wesel tersebut sebesar nilai nominalnya, yaitu nilai yang tercantum
dalam surat wesel. Pada saat ini perusahaan belum mencatat pendapatan bunga, karena pada
prinsip pengakuan pendapatan tidak akan mengakui pendapatan hingga pendapatan tersebut
diterima. Bunga wesel akan diperhitungkan oleh perusahaan pada saat menerima penyelesaian
wesel.

b. Piutang Wesel dari Pemberian Pinjaman


Misalnya pada tanggal 1 Juli 2019, PT GUKGUK memberikan pinjaman uang kepada CV
MEONG sebesar Rp 5.000.000. Untuk hal tersebut CV MEONG menyerahkan selembar promes
berjangka waktu 2 bulan dengan bunga 12%. Maka jurnal yang harus dibuat oleh PT GUKGUK
untuk mencatat piutang wesel dan pengeluaran kas tersebut adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2019 P Piutang Wesel Rp 5.000.000
Juli 1 Kas Rp 5.000.000
c. Piutang Wesel dari Perubahan Piutang Usaha
Misalnya PT UN memiliki piutang usaha kepada PT US sebesar Rp 8.000.000 yang akan jatuh
tempo tanggal 31 Mei 2018. Pada tanggal 1 Juni 2018, PT US meminta kepada PT UN agar
kewajibannya diubah menjadi piutang wesel dengan menyerahkan selembar promes senilai Rp
8.000.000 dengan bunga 9% dan berjangka waktu 3 bulan. Apabila dalam hal tersebut PT UN
menyetujuinya, maka jurnal yang perlu dibuat dalam pembukuan PT UN adalah sebagai berikut:

Tanggal Keterangan Debit Kredit


2018 P Piutang Wesel Rp 8.000.000
Juni 1 Piutang Usaha Rp 8.000.000

6. Piutang wesel yang jangka waktu pembayaran atau jatuh temponya kurang dari satu tahun
akan dicatat dalam aktiva lancar. Dan piutang wesel yang berjangka waktu lebih dari satu tahun
dianggap sebagai piutang jangka Panjang. Piutang wesel dinilai berdasarkan jumlah yang
diharapkan dapat ditagih (net realizable value) dan pada prinsipnya sama dengan piutang
dagang. Seperti halnya piutang usaha, piutang wesel juga harus dilaporkan menurut nilai kas
(neto) yang dapat direalisasi. Akun cadangan untuk piutang wesel adalah Cadangan Kerugian
Piutang. Perhitungan dan penaksiran kerugian piutang wesel dan pencatatan kerugian piutang
wesel serta cadangan kerugian piutang untuk wesel, sama seperti piutang usaha. Jumlah wesel
yang tidak dapat diterima lagi pelunasannya bisa ditaksir dengan menggunakan presentase dari
penjualan maupun dengan metode jumlah piutang dan metode umur piutang.

7. Secara teknis, ada banyak faktor yang menyebabkan pembayaran kredit dari penerima
pinjaman menjadi macet. Bebereapa hal yang dapat terjadi yaitu disebabkan karena
kebangkrutan, kebijakan pemerintah dan adanya faktor-faktor lain yang tidak bisa dikenadlikan
seperti bencana alam. Kredit yang tidak dapat dibayar kemudian disebut piutang tak tertagih
yang memungkinkan sejumlah dana yang disalurkan tidak Kembali. Piutang tak tertagih ini
merupakan beban atau kerugian bagi perusahaan. Perlakuan terhadap piutang tak tertagih dapat
dilakukan dengan salah satu metode dari 2 metode berikut:

a. Metode Langsung (direct method), adalah metode pencatatan kerugian piutang yang
langsung mengurangi jumlah piutang yang bersangkutan.
b. Metode tidak langsung/metoda cadangan (indirect/allowance method), adalah metode
pencatatan kerugian piutang tak tertagih yang secara tidak langsung menggunakan piutang yang
bersangkutan, tetapi dicatat dalam satu rekening (akun) yaitu cadangan karugian piutang.

8. Diskonto atau premium dapat terjadi dalam transaksi piutang wesel karena disebabkan
adanya bunga yang hasus dibayar yang menjual surat wesel atau surat dagang yang dicairkan
sebelum jatuh tempo. Sehingga dari penjulaan surat wesel yang dicairkan sebelum jatuh tempo
dapat diskonto atau premium yang masuk di transaksi piutang wesel.

10. Dalam menyajikan akun piutang dalam laporan terdapat 2 metode yaitu metode langsung
merupakan metide penghapusan piutang langsung , penghapusan piutang baru akan dicatat
dalam bembukuan ketika piutang sudah benar-benar dinyatakan tidak dapat ditagih lagi. Serta
metode cadangan merupakan perusahaan perlu melakukan penaksiran terhadap piutang tak
tertagih pada akhir periode pembukuan. Dan catatan yang digunakan dalam mencatat transaksi
yang menyangkut piutang yaitu :
 Jurnal penjulan
 Jurnal retur penjualan
 Jurnal penerimaan kas
 Kartu piutang

Anda mungkin juga menyukai