DISUSUN OLEH :
mengatakan kedua kakinya terasa lemas saat berjalan, terasa mual muntah. Tanda
mengatakan merasa mual muntah dan tidak nafsu makan, bb turun drastis sejak 2
bulan terakhir. Data objektif Klien nampak lemas, kurus, tegang dan gelisah. Dari
hasil lab didapatkan hemoglobin 13.5 g/dl. Diagnosa medis hipertiroid. Berdasarkan
b. Saat sakit
Klien mengatakan selera makan klien meningkat. Klien mengatakan
pernah dirawat selama 2 bulan di RS, selama dirawat klien
dianjurkan untuk tidak memakan-makanan yang sulit untuk dicerna
seperti nasi. Klien dianjurkan untuk makan-makanan yang mudah
dicerna seperti pepaya, pisang, dll. Klien mengatakan selama di rawat
tersebut klien tidak mempunyai selera makan karena klien merasa
mual-muntah 3-4 kali sehari, klien juga mendapatkan pembatasan
pola makan. Selama dirawat di RSUD Wonogiri, sudah 2 hari ini
klien mengatakan selera makan klien sedikit meningkat, klien dapat
makan 3 kali sehari dengan makanan yang diberikan oleh pihak
rumah sakit. Klien mengatakan pada hari ini klien baru bisa
menghabiskan porsi makannya. Klien mengatakan minum air putih,
dalam sehari klien dapat menghabiskan air putih sebanyak 2 botol
aqua besar.
2) Eliminasi
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan BAB di WC/kamar mandi. Klien mengatakan
BAB 1-2 kali sehari, konsistensi lunak, baunya khas, warna kuning.
Klien juga mengatakan tidak ada mengalami kesulitan saat BAB.
Klien mengatakan BAK bisa 3-4 kali sehari. Klien mengatakan tidak
ada mengalami kesulitan saat BAK.
b) Saat sakit
Klien mengatakan belum BAB selama 4 hari ini. Klien mengatakan
BAK bisa 3-4 kali sehari. Klien mengatakan tidak ada mengalami
keluhan saat BAB atau BAK, klien juga tidak ada menggunakan obat
pencahar.
3) Istirahat dan tidur
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan pola istirahat dan tidur klien teratur. Di siang hari
klien dapat tidur kurang lebih 2 jam dan malam hari kurang lebih 8
jam. Klien juga mengatakan saat tidur tidak sering terbangun secara
tiba-tiba. Klien juga mengatakan tidak ada kesulitan saat tidur dan
tidak menggunakan obat tidur.
b) Saat sakit
Klien mengatakan pola tidur klien terganggu. Saat sakit klien tidak
dapat tidur di malam hari. Saat dirumah klien mengatakan tidak dapat
tidur karena klien berkeringat terus menerus walaupun sudah
menggunakan kipas angin. Saat klien di rumah sakit klien juga
mengatakan tidak dapat tidur. Klien mengatakan walaupun tidur itu
biasanya saat subuh dan tidurnya 2-3 jam saja.
4) Aktivitas dan gerak
a) Sebelum sakit
Klien megatakan dapat mengambil makan dan minum sendiri, klien
dapat mandi, BAB/BAK, berpakaian, berpindah dari tempat tidur,
dan
melakukan rutinitas dengan sendiri tanpa dibantu dengan orang lain.
Akan tetapi klien mengatakan jika terlalu lama beraktifitas, klien
merasa mudah lelah dan dada klien terasa berdebar-debar.
b) Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit, klien dapat makan dan minum sendiri.
Klien mengatakan saat berada dirumah jika ingin mandi, klien
dibantu sama orang lain, dan saat di RS klien dibantu dan
dimandikan di atas tempat tidur. Klien juga mengatakan jika ingin
BAB/BAK klien dapat melakukannya sendiri, akan tetapi klien biasa
dibantu pergi ke kamar mandinya. Klien dapat bepindah dari tempat
tidur seperti berganti posisi terlentang ke posisi duduk di tempat
tidur. Klien juga mengatakan jika berlama-lama melakukan aktivitas
seperti ke kamar mandi, klien merasa kelelahan.
5) Personal Hygiene
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan dapat mandi sendiri, klien mandi 2 kali sehari,
klien juga mencuci rambutnya 2 kali sehari dan menggosok gigi 2
kali sehari. Klien juga mengatakan menggunting kuku biasanya 1 kali
seminggu.
b) Saat sakit
Klien mengatakan selama di rawat di rumah sakit belum pernah
mandi
dan mencuci rambutnya. Tetapi klien mengatakan baru sekali di
mandikan di atas tempat tidur oleh perawat diruangan dimana klien
dirawat. Karena klien belum pernah mandi klien kusam dan kulit
klien teraba berminyak dan basah. Rambut klien berantakan dan tidak
tertata rapi, rambut klien terlihat berminyak dan halus/lembut.
f. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
2. DATA FOKUS
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan lemas
- Klien mengatakan keluhan bertambah berat saat klien beraktifitas seperti
ke kamar mandi
- Klien mengatakan keluhan berkurang saat klien beristirahat/berbaring
- Klien mengatakan keluhan klien terasa seperti lumpuh
- Klien mengatakan dapat duduk di tempat tidur dan pergi ke kamar mandi
Sendiri
- Klien mengatakan terasa lemas di kedua kakinya ketika berjalan
- Klien mengatakan lamanya keluhan ketika klien beraktifitas
- Klien mengtakan merasa mual-muntah
- Klien mengatakan bahkan mencium wangi-wangian merasa mual-muntah
- Klien mengatakan mengalami penurunan berat badan sebanyak 25kg
- Klien mengatakan belum ada BAB selama 4 hari ini
- Klien mengatakan pola tidur klien terganggu
- Klien mengatakan tidak dapat tidur di malam hari
- Klien mengatakan dibantu untuk mandi ditempat tidur
- Klien mengeluh dada berdebar-debar ketika beraktivitas
- Klien mengatakan sering berkeringat yang berlebihan
- Klien mengatakan merasa tak berdaya
b. Data Objektif
- Antropometri : tinggi badan 174 cm, berat badan 60 kg, IMT 18.
- Kulit klien teraba berminyak dan kusam.
- Klien gelisah
- Jari-jari tremor
- Berkeringat yang berlebihan
- Kelopak mata klien jarang berkedip
- Mata tidak menutup secara sempurna
- Pemeriksaan kimia klinik: natrium 3.28 pmol/l, natrium128/1 pmol/l
- Hemoglobin 13.5 g/dl
- Terpasang cairan infus RL pada tangan kanan
- Ekspresi klien tegang dan terlihat emosiona
- Mata klien kering
- Kekuatan otot bagian atas 5 dan bawah 4
- Hemoglobin 13.5 g/dl
- Hematokrit 40.3%
- FT4 > 100.00 pmol/l
- TSH < 0.05 ulU/l
- Klien tampak waspada
3. ANALISA DATA
1) Data I
Subjektif :
Klien mengatakan pernah dirawat di rumah sakit selama 2 bulan dengan
gastritis kronis, dan klien tidak dianjurkan untuk makan-makanan yang
keras seperti nasi. Klien mengtakan merasa mual-muntah. Klien
mengatakan bahkan mencium wangi-wangian merasa mual-muntah. Klien
mengatakan mengalami penurunan berat bada sebanyak 25 kg selama 2
bulan
Objektif :
Antropometri : tinggi badan 174 cm, berat badan 60 kg, IMT 18.
Hemoglobin 13.5 g/dl. Diet TKTP (Tinggi Kalori Tinggi Protein)
Lila 20 cm
Etiologi : status hipermetabolik
Masalah : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Data II
Subjektif :
Klien mengatakan lemas. Klien mengatakan keluhan bertambah berat saat
klien beraktifitas seperti ke kamar mandi. Klien mengatakan keluhan
berkurang saat saat klien beristirahat/berbaring. Klien mengatakan keluhan
klien terasa seperti lumpuh. Klien mengatakan dapat duduk di tempat tidur
dan pergi ke kamar mandi sendiri. Klien mengatakan terasa lemas di kedua
kakinya ketika berjalan. Klien mengatakan lamanya keluhan ketika klien
beraktifitas. Klien mengatakan dibantu untuk mandi ditempat tidur. Klien
mengeluh dada berdebar-debar ketika beraktivitas
Objektif :
Klien gelisah. Klien bergerak lambat dan pelan. Klien terengah-engah
ketika beraktivitas. Kekuatan otot ekstremitas atas 5 dan bawah
Etiologi : kelemahan
Masalah : intoleransi aktivitas
4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd status
hipermetabolik
b. Intoleransi aktivitas bd kelemahan
5. INTERVENSI
Data I
Intervensi Rasional
1. Kaji pemenuhan kebutuhan nutrisi - Mengetahui kekurangan nutrisi
klien. klien.
2. Kaji penurunan nafsu makan klien.
- Agar dapat dilakukan intervensi
dalam pemberian makanan pada
3. Jelaskan pentingnya makanan bagi klien.
proses penyembuhan.
- Dengan pengetahuan yang baik
tentang nutrisi akan memotivasi
4. Ukur tinggi dan berat badan klien. untuk meningkatkan pemenuhan
nutrisi
- Membantu dalam identifikasi
5. Dokumentasikan masukan oral malnutrisi protein-kalori, khususnya
selama 24 jam, riwayat makanan, bila berat badan kurang dari normal
jumlah kalori dengan tepat (intake). - Mengidentifikasi ketidakseimbangan
6. Ciptakan suasana makan yang kebutuhan nutrisi.
menyenangkan.
Data II
Intervensi
1. Observasi
Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
Monitor kelelahan fisik dan emosional
Monitor pola dan jam tidur
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
2. Terapeutik
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
3. Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
4. Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan