Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA

TUGAS KELUARGA DALAM BIDANG KESEHATAN


DAN KEPERAWATAN, PERSEPSI KELUARGA TENTANG KESEHATAN

Disusun Oleh :

1. HASNA AYU MUFIDA (J210201179)


2. FAJAR SUHARJO (J210201180)
3. ALIN IKMALIA (J210201181)
4. VELLIN RAMADHANI (J210201203)
5. NORMALITA SYAFITRI (J210201204)
6. HAKIM RASYID (J210201205)
7. WAHYU JATI F (J210201206)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
S1 TRANSFER KEPERAWATAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Individu dalam masyarakat akan mengalami proses sosialisasi agar ia
dapat hidup dan bertingkah laku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat dimana individu itu berada. Tanpa sosialisasi suatu
masyarakat tidak dapat berlanjut pada generasi berikutnya. Sosialisasi sebagai
proses belajar seorang individu merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi bagaimana keberlangsungan proses kehidupan masyarakat,
baik dengan keluarga, teman sebaya, sekolah maupun media massa.
Keluarga merupakan suatu unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling bergantungan. Keluarga
memiliki pengaruh yang penting tehadap pembentukan identitas individu,
status kesehatan dan perasaan harga diri individu. Sistem pendukung yang
vital bagi individu adalah keluarga, dimana keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan anggota keluarga dengan menjalankan
fungsi biologi, fungsi pendidikan, fungsi psikis, fungsi sosiokultural, serta
fungsi kesehatan.
Aktivitas-aktivitas keluarga dalam menjalankan fungsi kesehatan dan
kesimbangan antara anggota keluarga tidak terlepas dari lima tugas dalam
perawatan kesehatan keluarga yaitu; mampu mengenal masalah kesehatannya,
mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengatasi kesehatannya,
mampu melakukan tindakan keperawatan untuk anggota keluarga yang
memerlukan bantuan keperawatan, mampu memodifikasi lingkungan
sehingga menunjang upaya peningkatan kesehatan, mampu memanfaatkan
sarana pelayanan kesehatan yang ada.
Keluarga menjadi point penting dalam upaya mencapai kesehatan
masyarakat secara optimal karena memiliki keterkaitan dengan masalah
kesehatan, memiliki fungsi utama dalam masyarakat dan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat. Peran keluarga sebagai kelompok dapat
melakukan aktivitas pencegahan, memelihara, menimbulkan, memperbaiki
ataupun mengabaikan masalah kesehatan yang ada di dalam kelompok
/keluarga. Keluarga berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara
kesehatan anggota keluarganya, yang berarti keluarga menjadi faktor penentu
sehat-sakitnya anggota keluarga, yang akan berdampak pada munculnya
berbagai masalah kesehatan anggota keluarga.
Keluarga menjadi unit pelayanan kesehatan yang terdepan dalam
meningkatkan derajat kesehatan komunitas. Apabila setiap keluarga sehat,
akan tercipta komunitas yang sehat pula. Masalah kesehatan yang dialami
oleh salah anggota keluarga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain,
mempengaruhi sistem keluarga, komunitas setempat bahkan komunitas
global. Dengan demikian kesehatan dan kemandirian keluarga merupakan
kunci utama pembangunan kesehatan masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja tugas keluarga dalam bidang kesehatan dan keperawatan ?
2. Apa persepsi keluarga tentang kesehatan ?

C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui apa saja tugas keluarga dalam bidang kesehatan dan
keperawatan
2. Mengetahui apa saja persepsi keluarga tentang kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

1. KONSEP KELUARGA
A. DEFINISI KELUARGA
Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Kemenkes RI,
2016).
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yangtergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan
didalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan
kebudayaan (Friedman, 2010).
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Departemen Kesehatan RI, 2014).
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah, adopsi, atau perkawinan (WHO, 2012). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa definisi dari keluarga merupakan sekumpulan orang
yang tinggal satu rumah yangterikat oleh ikatan perkawinan dan
mempunyai ikatan darah.

B. TIPE / BENTUK KELUARGA (Murwani, 2007)


1. Keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah,
ibu, dan anak-anak.
2. Keluarga Besar (Extended Family), adalah keluarga inti ditambah
dengan satu saudara, misalnva nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, parnan, bibi, dan sebagainya.
3. Keluarga bcrantai (Serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti
4. Keluarga duda /janda (Single Family), adalah keluarga yang terjadi
kerena perceraian atau kematian.
5. Keluarga berkomposisi (Composite Family), adalah
keluarga perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga kabitas (Cahabitation Family), adalah dua orang menjadi satu
tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga

C. FUNGSI KELUARGA
Keluarga sebagai fokus dalam pendekatan pelaksanaan program Indonesia
Sehat karena menurut Friedman (1998), terdapat Lima fungsi keluarga,
yaitu:
1. Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota
keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk
perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang
dilalui individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan
dalam lingkungan sosialnya. Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini
berguna untuk membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-
norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak dan dan
meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
3. Fungsi reproduksi (The Reproduction Function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (The Economic Function) yaitu keluarga berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan (The Health Care
Function) adalah untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.

D. TUGAS KELUARGA
Tugas Keluarga Menurut (Friedman,1998)
1. Menurut Friedman (1998) ada lima tugas keluarga dalam bidang
kesehatan yaitu sebagai berikut :
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggotanya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan yang
tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang
terlalu muda.
d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan sosial balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan yang ada.
Pada dasarnya tugas keluarga ada 8 tugas pokok sebagai berikut:
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
b. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian masing-masing anggota sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga.
e. Pengatur jumlah anggota keluarga.
f. Pemelihara ketertiban anggota keluarga.
g. Penempatan anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
2. Tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan adalah (PIS-PK
2017) :
a. Mengenal gangguan perkembangan kesehatan setiap anggota
keluarganya,
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti.
Keluarga atau orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan
perubahan-perubahan yang dialami oleh anggota keluarganya.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga, secara
tidak langsung akan menjadi perhatian keluarga atau orang tua.
Apabila menyadari adanya perubahan, keluarga perlu mencatat kapan
terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya. Sejauh mana keluarga mengetahui dan mengenal
fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda
dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya, serta
persepsi keluarga terhadap masalah.
b. Mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk
mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga
dengan pertimbangan siapa di antara keluarga yang mempunyai
kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat
agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika
keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada
orang di lingkungan sekitar.
Sebelum keluarga dapat membuat keputusan yang tepat
mengenai masalah kesehatan yang dialaminya, perawat harus dapat
mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi
keluarga dalam membuat keputusan. Berikut ini hal-hal yang harus
dikaji oleh perawat :
1) Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan
luasnya masalah
2) Apakah keluarga merasakan adanya masalah kesehatan
3) Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
4) Apakah keluarga merasa takut akan akibat penyakit
5) Apakah keluarga mempunyai sifat negatif terhadap masalah
kesehatan
6) Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
7) Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah
c. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan
benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan pengetahuan. Jika
demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah
yang lebih parah tidak terjadi dan tidak terjadi komplikasi. Perawatan
dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah,
apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan
untuk pertolongan pertama.
Ketika memberikan perawatan kepada anggota keluarganya
yang sakit, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1) Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis,
dan perawatannya)
2) Sifat dan perkembangan perawatan yag dibutuhkan
3) Keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
4) Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang
bertanggung jawab, sumber keuangan atau financial, fasilitas fisik,
psikososial)
5) Sikap keluarga terhadap yang sakit
d. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan untuk
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarganya,
Rumah adalah sebagai tempat berteduh, berlindung, atau
bersosialisasi bagi anggota keluarga sehingga anggota keluarga
mempunyai waktu lebih banyak berhubungan dengan lingkungan
tempat tinggal. Oleh karena itu, kondisi rumah harus dapat
menjadikan lambang ketenangan, keindahan, ketentraman, dan dapat
menunjang derajat kesehatan bagi anggota keluarga.
Ketika memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana
rumah yang sehat, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1) Sumber - sumber keluarga yang dimiliki
2) Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan
3) Pentingnya hygiene sanitasi
4) Upaya pencegahan penyakit
5) Sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
6) Kekompakan antar anggota keluarga
e. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan fasilitas
kesehatan.
Jika keluarga atau anggota keluarga mengalami gangguan atau
masalah yang berkaitan dengan penyakit, maka harus dapat
memanfaatkan sumber fasilitas kesehatan yang ada di sekitar berupa
konsultasi atau bantuan dalam memecahkan problem yang dialami
supaya dapat terbebas dari segala macam penyakit.
Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan,
keluarga harus mengetahui hal-hal berikut :
1) Keberadaan fasilitas keluarga
2) Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas
kesehatan
3) Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas
keluarga
4) Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
5) Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga

E. PERSEPSI KELUARGA TENTANG KESEHATAN

F. KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA


1. Definisi
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit
atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui
perawatan sebagai saran / penyalur.
2. Alasan keluarga sebagai unit pelayanan
a) Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga
yang menyangkut kehidupan masyarakat.
b) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,
mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam
kelompoknya.
c) Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan, dan
apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan
akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya.
d) Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu
(Pasien), keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam
memelihara kesehatan para anggotanya.
e) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk
berbagai upaya kesehatan masyarakat.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang tinggal satu rumah yang
terikat oleh ikatan perkawinan dan mempunyai ikatan darah. Persepsi
keluarga dalam kesehatan merupakan pemikiran keluarga pada suatu
objek yang menyatakan suatu peristiiwa untuk menyampaikan
pengetahuan, perasaan, sikap dan pengalaman yang dimiliki terhadap
orang lain terutama dalam hal kesehatan.
Tugas-tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan dan keperawatan
meliputi, mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggota
keluarga, mengambil keputusan untuk tindakan kesehatan yang tepat,
membrikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit,
mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan faskes.
DAFTAR PUSTAKA

Arita, Murwani.2007. Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi


Kasus. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan
Praktek. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-sunitig0a0-5108-2-
bab2.pdf
http://pispk.kemkes.go.id/id/2017/06/17/konsep-keluarga/

Anda mungkin juga menyukai