PK Radiasi
Radiasi antar
Radiasi Gas
Permukaan
PK Radiasi
Laju perambatan kalor radiasi sama Energi radiasi kalor menurut Plank
dengan laju perambatan cahaya, (Teori Kuantum)
yaitu c = 3.1010 cm/det.
E = h.
c = . Dimana :
Dimana :
E = energi radiasi, Joule (J)
c = laju perambatan cahaya
h = Konstanta Plank
= 3.1010 cm/det
= 6,625.10-34 J.det
v = frekuensi gelombang, 1/det
v = frekuensi, 1/det
λ = panjang gelombang, cm
Kecepatan cahaya dalam suatu
Media
Dalam hal ini, setiap foton dengan frekuensi, dianggap memiliki energy
sebesar:
𝑐
𝐸 = ℎ = ℎ
dengan h = tetapan/konstanta plank = 6,625 x 10-34 J.s
= panjang gelombang
Perhatikan bahwa dalam teori Einstein h dan c adalah konstanta,
sehingga energi foton adalah berbanding terbalik dengan panjang
gelombangnya.
Karena itu, radiasi panjang gelombang lebih pendek memiliki energi foton
yang lebih kuat (sinar-X dan sinar gamma sangat destruktif).
Emisi radiasi termal adalah akibat langsung dari gerakan getaran dan
rotasimolekul, atom, dan elektron suatu zat.
Suhu adalah ukuran Aktivitas ini.
Dengan demikian, laju emisi radiasi termal meningkat seiring peningkatan
suhu.
Apa yang kita sebut cahaya adalah bagian yang terlihat dari spektrum
elektromagnetik yang terletak dalam pita radiasi termal.
PK Radiasi
Energi Photon E = mc 2 •
•
dipantulkan (refleksi)
diserap (absorpsi)
E = mc = h
2
• diteruskan (transmisi)
h
m=
c2
dimana: m = massa photon
ℎ𝑣 ℎ.𝑣
Momentum = c𝐶 2 = 𝐶
qr
= refleksivi tas = p
qT
qa
= absorptivitas =
qT
qt
qT = qR + qa + qt
= transmisiv itas =
qT
Sehingga:
p + + =1
Benda Hitam
➢ Suatu benda disebut benda hitam (black body) jika benda itu dapat
mengabsorpsi seluruh kalor radiasi (energi radiasi) yang mengenainya.
➢ Pada benda hitam: qr = 0
qa = qt
• Terjadi kesetimbangan termal antara sumber radiasi dengan benda qt = 0
hitam. atau
• Tidak terdapat akumulasi energi. p = 0
= 1
• Benda hitam = radiator ideal dan absorptivitas = 1. =0
➢ Daya emisi (emissive power) benda hitam adalah energi yang
diradiasikan benda hitam tiap satuan waktu, tiap satuan luas
permukaan, diberi simbol WB (W = daya, B = black body).
Benda Hitam
WB = T 4
Menyatakan hubungan antara energi radiasi benda hitam dengan panjang gelombang
2 −5 −5
2hc c1
Wb = hc / kT = c / T
Dengan: e −1 e 2 −1
λ = Panjang gelombang, μm T = Temperatur absolut, K
c1 = 3,743.108 Wμm4/m2 c2 = 1,4387.104 μm.K
h = konstanta Plank k = konstanta Boltzman
c= kecepatan cahaya
Persamaan di atas digambarkan dalam grafik pada Gambar 8-5 Holman.
2 −5 −5
Teori Plank 2hc c1
Wb = hc / kT = c / T
e −1 e 2 −1
2 −5 −5
2hc c1
Wb = hc / kT = c / T
e −1 e 2 −1
𝑊𝑏λ 𝑐1
= 𝑐2
𝑇5 𝜆𝑇 5 (𝑒 ൗλ𝑇 − 1)
WB = T 4
Benda Abu-abu (Benda Suram)
➢ Benda disebut suram bila tidak dapat meneruskan radiasi termal (transmisivitas, = 0)
sehingga + = 1, kebanyakan benda padat mempunyai sifat ini.
➢ Ada 2 fenomena refleksi yang dapat diamati bila radiasi menimpa suatu permukaan:
• Jika sudut pantul = sudut jatuh → refleksi spekular.
• Jika pemantulan ke semua arah → refleksi difusi (menyebar).
➢ Benda Nyata: Benda tidak hitam, mempunyai daya emisi yang lebih kecil daripada
benda hitam.
Hukum Kirchoff
Perbandingan daya emisi suatu benda biasa dengan daya emisi benda hitam pada
temperatur yang sama = absorptivitas benda tersebut () = Emisivitas (ε) benda tersebut.
W
𝑊
=
𝑞. 𝐴. 𝛼
=𝛼 =
𝑊𝐵 𝑞. 𝐴 WB
=
W
=
WB
W1 W2 W3
Misalkan ada 3 buah benda: = 1 ; = 2 : = 3
WB WB WB
Dengan: W1 W2 W3
= = = WB
W1, W2, W3 = daya emisi benda 1, 2, 3 1 2 3
1, 2, 3 = absorptivitas benda 1, 2, 3
W1 W2 W3
WB = daya emisi benda hitam = 1 ; = 2 : = 3
WB WB WB
W1 W2 W3
= = = WB
1 2 3
➢ Harga emisivitas ε suatu benda dipengaruhi oleh:
• Temperatur
• Keadaan permukaan benda
• Warna dan struktur benda
➢ Keadaan permukaan, warna, dan struktur benda berpengaruh juga terhadap
absorptifitas.
➢ Benda abu-abu (grey body) ialah benda yang harga emisivitasnya tidak dipengaruhi
panjang gelombang (λ) dan suhu, sehingga:
=
Rumus Umum PK Radiasi
1
Bila A1 = A2 f1−2 =
1 1 1
+ + −1
1 2 f1−2
Bila A1 ≠ A2 1
f1−2 =
1 A1 1 1
− 1 + − 1 +
1 A2 2 f1−2
atau secara umum:
1 11 1 1 1
= − 1 + − 1 +
A1 f1−2 A1 1 A2 2 f1−2
Hubungan antar Faktor Bentuk
Am f mn = An f nm
Hitunglah jumlah kalor yang dipindahkan antara bidang I dan bidang II (q, BTU/J. ft2) jika:
a) Kedua bidang sangat luas, tetapi letaknya sangat berdekatan satu dengan yang
lain.
b) Kedua bidang masing-masing berukuran 1 ft x 20 ft dan berjarak 5 ft satu sama lain.
c) Bidang I berukuran 3 ft x 9 ft, bidang II berukuran 6 ft x 9 ft, yang letaknya saling tegak
lurus satu sama lain, berimpit satu sama lain pada sisi 9 ft.
Penyelesaian
T1 4 T2 4
q1 2 = 0,1713. f12 A1 −
100 100
z 3
(Z ) = = = 0,393
x 9
y 6
(Y ) = = = 0,666
x 9
➢ Gas-gas lain yang mempunyai daya radiasi antara lain: SO2, NH3,
CO, CH4, HCl, dll.
PK Radiasi antara benda pada suhu T dengan udara
pada suhu Ta
q = (T − Ta )
4 4
PK Radiasi antara Gas dan Benda Hitam
q
A
= GTG − GI T1
4 4
Berbeda dengan benda padat, emisivitas gas setiap kali harus
dihitung karena besarnya dipengaruhi oleh:
➢ Suhu gas
➢ Bentuk (ukuran) benda yang ditempati gas
➢ Tekanan parsial gas dan tekanan total campuran gas
➢ Jenis gas dan campurannya
➢ Dalam menentukan harga εG dan αG suatu gas, faktor-faktor yang
mempengaruhi keduanya adalah spesifik atau tertentu untuk
masing-masing.
G = f ( G TG T1 )
Emisivitas CO2 (ε)
➢ X = dimensi karakteristik benda tempat gas itu berada. Dimensi X ditentukan oleh
bentuk benda. (Daftar 8-2 Holman)
➢ Dari masing-masing dimensi X ini terdapat faktor yang digunakan untuk mencari nilai L
➢ L = mean beam length (panjang berkas/sinar rata-rata)
➢ L = X . faktor
Radiasi Gas CO2 dan Benda Hitam
PC .L = ......atm. ft
→ C Gb 8 − 34 Holman
TG = TC = ...... R
PC .L = ......atm. ft
→ CC Gb 8 − 36 Holman
PT = ......atm
εC sebenarnya (terkoreksi) = CC. εC
Absorptivitas CO2 (C)
T1
➢ Hitung (PC.L) PC .L
T
ft.atm
G
( PC .L)' = ft.atm
T1, TG dalam oR
TG Gb.8 − 34 diperoleh C '
PT = 1 atm T1 PT = 1 atm
0 , 65
➢ C dihitung dari: TG
C = C '
T1
Bila PT ≠ 1 atm, maka C harus dikoreksi dengan faktor koreksi untuk εC
(Gb 8-36) → ε terkoreksi = CC’. εC’
0, 65
TG
C = CC ' C '
T1
Radiasi Uap Air (H2O) dengan Benda Hitam
PW .L = ....atm. ft
TG = R W Gb 8 − 35 Holman
PT = 1 atm
Bila PW ≠ 0 dan atau PT ≠ 1 atm, εW dikoreksi dengan faktor koreksi
yang diperoleh dari Gb 8-37 Holman.
yaitu pada: PW L = ...
PW + PT Gb 8 − 37 → CW
= ...
2
T1
➢ Hitung (PW.L) PW '.L ft.atm
T1, TG dalam oR TG
PT = 1 atm ( PW .L)' = ft.atm
TG ' Gb 8 − 35 diperoleh W '
PT = 1 atm
➢ W dihitung dari:
0, 45
TG
W = W '
T
1
Bila PT ≠ 1 atm, PW ≠ 0, CW’ diperoleh
dari Gb 8-37 dengan menggunakan
(PWL)’ dan T1.
Maka W sebenarnya :
0, 45
TG
CW ' W '
T1
Bila gas CO2 tercampur dengan gas H2O, maka:
G = C + W −
G = C + W −
Untuk menghindari perhitungan absorptivitas gas, dapat dipakai cara menghitung εG
pada suhu rata-rata.
TG '+T1 '
Trata −rata = = Tavg
2
Dimana perpindahan kalor radiasi antara gas dengan benda hitam adalah:
q
4+a+b−c 4
= G rata −rata G
T − T
4
1
A 4
• Nilai-nilai a, b dari CO2 dan H2O dapat dilihat pada Fig 4-18 Mc.Adams.
• T1, TG dalam oR, dan PT = 1 atm.
c untuk CO2 = 0,65
c untuk H2O = 0,45
Untuk campuran gas H2O dan CO2 :
a = f c ac + f w a w
b = f c bc + f wbw
c = f c cc + f w cw = 0,65 f c + 0,45 f w
C W
dengan fc = dan fW =
C + W C + W
q
dapat pula dihitung dari rumus :
A
q
A
= (4 + a + b − c ) Grata − rata (Trata −rata ) 3 (TG '−T1 )
q
= G TG ' 4 − G1T1 ' 4
1 + 1
A Abu −abu 2
q
= G rata −rata (
4 + a + b − c 4
)
4 1 + 1
TG ' − G1T1 '
A Abu −abu 4 2
Bila gas yang beradiasi mengalir dalam pipa, maka akan terjadi
perubahan suhu baik suhu gas maupun suhu permukaan pipa.
➢ Sehingga untuk ini harus dicari TG’ dan T1’ agar dapat
menggantikan TG dan T1 pada rumus-rumus terdahulu.
Caranya:
Diskusi Soal
Hitunglah perpindahan panas radiasi yang terjadi antara gas hasil pembakaran
dengan dinding dapur (furnace), jika diketahui:
• Gas hasil pembakaran terdiri atas 10% CO2, 20% H2O, dan sisanya inert (% mol).
• Tekanan total = 1 atm
• Suhu gas 2040 oF, suhu dinding dalam dapur 540 oF
• Dinding dapur merupakan benda abu-abu dengan ε = 0,9
• Dapur berbentuk kubus dengan sisi 5 ft
• Asumsikan pembacaan faktor untuk dimensi karakteristik untuk radiasi ke seluruh
permukaan kubus = 0,6.
Penyelesaian
Mencari εG → G = C + W −
➢ Dimensi karakteristik kubus adalah rusuk kubus = 5 ft ; Faktor dimensi karakteristik = 0,6 ; maka L
= (0,6)(5 ft) = 3 ft
PW 0,2
= = 0,667
➢ Mencari Δε → Gb 8-38 PC + PW 0,1 + 0,2
PC L + PW L = 0,3 + 0,6 = 0,9 Fig 4 − 17 didapat = 0,033
TC = 2500 R
G = C + W −
G = 0,15 + 0,092 − 0,033 = 0,209
➢ Mencari G : G = C + W −
T
T1 = 540 F = 1000 R T1 1000 TG ( PC L)' = PC L 1 = 0,3(0,4) = 0,12
= = 0, 4 → = 2,5 TG Gb 8 − 34 didapat C ' = 0,074
TG = 2500 R TG 2500 T1
T1 = 1000 R
0, 65
T
➢ CC’ = 1 (karena PT = 1 atm) c = CC ' C ' G
T1
C = 1(0,074)(2,5) 0,65 = 0,1342
T
( PW L)' = PW L 1 = 0,6(0,4) = 0,24
TG Gb 8 − 35 didapat W ' = 0,15
T1 = 1000 R
➢ Koreksi CW’ → Gb 8-37 PW + PT
= 0,6
2 CW ' = 1,1
( PW L)' = 0,24
540 − 260
Δ pada 540 oF = Δ260 oF + (0,017 − 0,012)
1000 − 260
Δ = 0.014
q
A abu −abu
=
2
1 + 1
GTG − G1T1
4
4
q
= 0,1714.10 −8
140,9
0,099(2500) − 0,3832(1000)
4 4
A abu −abu 2
q 2500
4
1000
4
= 0,1714(0,95) 0,209 − 0,3832
A abu −abu 100 100
q
= 12670 BTU / J . ft 2
A abu −abu
qtotal = 150 ft 2 x12670 BTU / J . ft 2
Aabu-abu = A dinding-dinding dalam dapur = 6(5ft)(5ft)=150 ft2
q = 1900500 BTU / J