Diajukan Kepada:
dr. AI Suratman Sp.OG (K)
Disusun Oleh:
Rendy Kurniawan
20120310155
LONG CASE
Oleh:
Rendy Kurniawan
20120310155
II. ANAMNESIS
Keluhan utama : keluar cairan dari jalan lahir
RPS : pasien datang ke RSUD rujukan dari puskesmas II kretek, pasien
mengeluhkan keluar cairan dari jalan lahir sejak jam 7 pagi, keluhan
kenceng-kenceng belum teratur, keluhan lain disangkal oleh pasien,
pasien datang kepuskesmas jam 18:30 diperiksa di puskesmas belum ada
pembukaan, kemudian pasien langsung dirujuk ke RSUD KRT
Setjonegoro Wonosobo, setelah dari IGD pasien diantar ke kamar bersalin
pada jam 21:00 kemudian dilakukan pemeriksaan ulang dan pembukaan
sudah mencapai 7-8 cm.
RPD : HT (-), DM (-), Alergi (-), dan Asma (-).
RPK : HT (-), DM (-), Alergi (-), dan Asma (-).
Riwayat Obstetri :
Riwayat pernikahan : 1x, selama 9 bulan.
Riwayat menstruasi : usia 14 th, siklus 28 hari, lamanya 6-7 hari,
dismenore (-), keputihan (-), bau (-).
Riwayat KB : (-)
Riwayat kehamilan : Hamil ini
Riwayat ANC : 8x di puskesmas
Keadaan hamil sekarang : HPHT : 23 Desember 2017 BB : 65 kg
HPL : 30 September 2018 TB : 150 cm
Umur kehamilan : 38+1minggu
III. PEMERIKSAAN FISIK
Berat badan : 65 kg
TANDA VITAL
Nadi : 84 kpm
Respirasi : 22 kpm
Suhu : 36.8 ° C
T1-T1.
P : sonor (+/+)
memanjang (+)
LIV : Devergen
Ekstremitas : akral hangat, edema (-) sianosis (-) pucat (+) CRT < 2
detik.
Genitalia :
ketuban (-), pembukaan 7-8 cm, teraba kepala, caput di hodge II, UUK
V. DIAGNOSIS KERJA
KPD G1P0A0 H 38+1 minggu
VIII. DIAGNOSIS
Pst partum spontan P1A0
X. PEMBAHASAN
Sampai saat ini masih banyak orang awam tidak mengetahui tentang
Ketuban Pecah Dini atau yang lebih sering disebut dengan KPD. Banyak
penulis berpendapat tentang KPD diantaranya adalah bahwa KPD adalah
pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan. KPD adalah pecahnya
selaput janin sebelum terjadi persalinan dengan tidak melihat berapa usia
kehamilan. KPD adalah ketuban pecah pada kehamilan yang telah valiable
dan tidak diikuti persalinan setelah 6 jam. KPD adalah pecahnya selaput
ketuban yang terjadi sebelum kehamilan 37 minggu maupun kehamilan
aterm.
Selain karena infeksi dan tekanan intra uterin yang kuat, hubungan
sexual pada kehamilam tua berpengaruh terhadap terjadinya KPD karena
pengaruh prostaglandin yang terdapat dalam sperma dapat menimbulkan
kontraksi, tetapi bisa juga karena faktor trauma saat hubungan seksual. Pada
kehamilan ganda dapat menyebabkan KPD karena uterus meregang
berlebihan yang disebabkan oleh besarnya janin, dua plasenta dan jumlah air
ketuban yang lebih banyak.
Untuk membedakan antara air ketuban dengan air seni dapat diketahui
dari bentuk dan warnanya. Biasanya, air seni berwarna kekuning-kuningan
dan bening, sedangkan air ketuban keruh dan bercampur dengan lanugo
(rambut halus dari janin) dan mengandung fernik kaseosa (lemak pada kulit
janin). Sebagai informasi cairan ketuban adalah cairan putih jernih agak keruh
kadang-kadang mengandung gumpalan halus lemak dan berbau amis dan
akan berubah warna jika diperiksa dengan kertas lakmus. jika kebocoran kulit
ketuban tidak disadari oleh ibu maka sedikit demi sedikit air ketuban akan
habis dan jika air ketuban habis maka dapat menimbulkan rasa sakit ketika
janin bergerak karena janin langsung berhubungan dengan uterus.
Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban yang sedikit. Namun
sering terjadi kesalahan pada penderita oligohidramnion. Walaupun
pendekatan diagnosis KPD cukup banyak macam dan caranya, namun pada
umumnya KPD sudah bisa terdiagnosis dengan anamnesa dan pemeriksaan
sederhana.
Pada tahun 2008 telah ditemukan satu tes diagnostik yang baik di
Amerika Serikat dan luar negeri yang baru saja disetujui di Amerika Serikat
oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk diagnosis adalah PROM-
ROM AmniSure tes (AmniSure International LLC, Cambridge, MA). Tes ini
mengidentifikasi jumlah jejak PAMG-1, 34-kDa plasenta glikoprotein yang
banyak terdapat dalam cairan ketuban (2000-25,000 ng / mL), tetapi didalam
darah ibu konsentrasinya lebih sedikit yaitu (5-25 ng / mL). Protein dalam
konsentrasi yang lebih rendah terdapat di cervicovaginal sekresi dalam KPD
adalah (0,05-0,2 ng / mL) ,54-56 ini 1000 - 10.000 kali lipat perbedaan
konsentrasi antara air ketuban dan sekresi cervicovaginal membuat PAMG-1
dapat digunakan untuk mendeteksi adanya KPD. Minimum ambang deteksi
AmniSure immunoassay adalah 5 mg / mL, yang harus cukup sensitif untuk
mendeteksi KPD dengan akurasi sekitar 99%.
. Komplikasi pada janin komplikasi yang sering terjadi pada janin karena KPD
adalah sindrom distres pernapasan dan prematuritas. Sindrom distres
penapasan terjadi karena pada ibu dengan KPD mengalami oligohidramnion.
Pendapat ini sesuai dengan pendapat dari Nugroho (2010) yang berpendapat
bahwa komplikasi yang sering terjadi pada janin terutama sebelum usia
kehamilan 37 minggu adalah sindrom distres pernapasan. Selain sindrom
distres pernapasan komplikasi pada janin juga dapat terjadi prolap tali pusat
dan kecacatan terutama pada KPD preterm.
. Komplikasi pada ibu komplikasi yang sering terjadi pada ibu karena KPD yang
pertama adalah infeksi sampai dengan sepsis.membran janin berfungsi sebagai
penghalang untuk menghalangi merambatnya infeksi. Setelah ketuban pecah,
baik ibu dan janin beresiko infeksi hal ini terjadi karena setelah ketuban pecah
maka akan ada jalan masuk mikroorganisme dari luar uterus apalagi jika
sering dilakukan pemeriksaan dalam. Komplikasi yang kedua adalah
peritonitis khususnya jika dilakukan pembedahan, dan komplikasi yang ketiga
adalah ruptur uteri karena air ketuban habis, sehingga tidak ada pelindung
antara janin dan uterus jika ada kontraksi sehingga uterus mudah mengalami
kerusakan.
disebut periode laten. Makin muda umur kehamilan maka makin lama periode
laten.Menurut Sujiyatini, Muflidah, dan Hidayat (2009) sekitar 70-80 %
kehamilan cukup bulan akan terjadi persalinan dalam waktu 24 jam. Jika
dalam 24 jam persalinan belum berlangsung maka segera dilakukan
penatalaksanaan aktif yaitu dengan induksi. Pelaksanaan induksi dilakukan
dengan memperhatikan bishop score. Jika bishop score > 5 maka induksi dapat
langsung dilakukan, tetapi jika bishop score < 5 maka harus dilakukan
pematangan servik dahulu dan jika tidak berhasil maka dilakukan bedah sesar.
Pada penatalaksanan KPD dengan kehamilan aterm juga diberikan antibiotik
profilaksis. Antibiotik diberikan setelah 6 jam KPD dengan pertimbangan
bahwa kemungkinan infeksi telah terjadi dan biasanya proses persalinan akan
berlangsung lebih dari 6 jam.