Anda di halaman 1dari 16

Nama Usia Status DPJP Anamnesis singkat Pemeriksaan fisik Diagnosis Tindakan Pemeriksaan

Pasien penunjang
Tn. MU 46 th BPJS dr. Satrio, Pasien datang ke poliklinik dengan TD : 130 / 80 mmHg Soft tissue - Eksterpasi Lab :
Sp.B keluhan adanya benjolan pada N : 70 x/m tumor jinak - Inf. Asering II / HB : 14,8
punggung sebelah kanan sejak 20 RR : 20 x/m curiga Giant 24 jam PT : 12,1
tahun yll. Awalnya benjolan teraba S : 36,6oC Lipoma - Inj. Vicillin 3 x APTT : 37,3
sebesar biji kacang, kemudian KU : baik multiple 1.5 gr
membesar seperti telur ayam. Nyeri Kesadaran : compos mentis. region - Inj. Antrain 3 x
(-), nanah (-), darah (-), cairan thoraco 500 mg
bening (-). Demam (-). Riwayat Status lokalis regio thorakalis posterior
keluhan serupa sebelumnya posterior
disangkal, riwayat keluarga (+) Inspeksi :
sepupu pasien juga pernah - Tampak 2 buah benjolan
mengalami hal serupa. Kemudian yang berdekatan pada daerah
muncul benjolan lainnya sebesar thorax posteriosr sebelah
biji jeruk di lokasi yang berdekatan dextra
di punggung sebelah kanan. Nyeri - Tidak ada puncta
(-), nanah (-), keluar cairan / nanah - Warna kulit tidak kemerahan,
(-). Kedua benjolan tidak pernah tidak tampak cairan/ nanah/
pecah. Pasien mengatakan benjolan darah di sekitar benjolan,
terasa mengganjal dan tidak perlukaan (-).
nyaman saat berbaring. Tidak ada
sesak nafas ataupun nyeri saat Palpasi :
bernafas. Pasien mengatakan tidak - Teraba 2 buah benjolan
terdapat benjolan lain selain konsistensi lunak di
ditempat tersebut. Belum ada punggung sebelah kanan.
riwayat pengobatan sebelumnya. Benjolan pertama berukuran
Riwayat trauma disangkal. Pasien sebesar telur ayam. Benjolan
adalah seorang petani. Sebelumnya kedua sebesar biji jeruk.
pasien tidak pernah bekerja Nyeri tekan (-), batas tegas,
dipabrik. BAK dan BAB tidak ada tepi reguler, mobile (+).
keluhan. - Pembesaran KGB (-)

Tn. W 72 th BPJS dr. Satrio, Pasien poliklinik bedah masuk RS TD : 130 / 90 mmHg Hernia - Hernioraphy Lab :
Sp.B dengan keluhan adanya benjolan di N : 60 x/m Inguinalis sinistra HB : 13, 5
selangkangan sebelah kiri. Benjolan RR : 20 x/m Lateralis - Inf. Asering Leukosit : 8.6
dirasakan muncul sejak 3 tahun S : 36,7oC sinistra - Inj. Vicillin 1 Eosinofil : 2.10
yang lalu. Pada awalnya di sekitar KU : baik reponible gr Basofil : 0.60
selangkangan terasa perih, namun Kesadaran : compos mentis. - Inj. Antrain 3 x Netrofil : 65.40
tidak sakit. Pasien mengatakan 500 mg Limfosit :
benjolan dapat keluar masuk. Status lokalis Regio inguinalis 23.80 (L)
Benjolan akan muncul saat pasien sinistra : Hematokrit :
batuk, mengejan, duduk dan berdiri. - Inspeksi : Tak tampak 39
Kemudian benjolan kembali masuk benjolan pada inguinalis Trombosit :
atau menghilang saat pasien dalam sinistra. Namun, saat pasien 498 (H)
posisi berbaring. Saat ini pasien mengejan tampak benjolan APTT : 40.3
mengaku nyeri (+) dirasakan menonjol keluar dari regio (h)
terutama jika pasien mengejan dan inguinalis sinistra, warna
sedang batuk maupun bersin. kulit merata dengan kulit
Pasien bekerja sebagai petani dan sekitarnya.
sering mengangkat barang-barang - Palpasi : teraba benjolan
berat. Riwayat batuk lama berbatas tegas, kenyal,
disangkal. Riwayat sulit BAB reguler, nyeri (+) saat ditekan
disangkal. Riwayat keluarga - Finger test : benjolan teraba
dengan keluhan serupa (-). Mual (- diujung jari.
), muntah (-), flatus (+), BAK (+)
normal, BAB (+) normal.

Tn. R 21 th BPJS Dr. Satrio, Pasien datang ke IGD mengeluh TD : 110 / 70 mmHg Cholecystolit - Cholesistektom Usg :
Sp.B nyeri ulu hati (+). Nyeri dirasakan N : 90 x/m iasis i - cholelitiasis
sejak 2 bulan yang lalu. Pada RR : 20 x/m - Inf. Asering kecil-kecil
awalnya nyeri dirasakan hilang t : 37,8 C - Inj vicillin dan multiple
timbul, namun saat ini pasien KU : kesadaran compos mentis. 2x1gr - peningkatan
mengeluh nyeri yang menetap di Sklera ikterik (+) menetap. - Inj. Antrain udara gaster
ulu hati dan bertambah parah jika 3x500 mg dengan
menarik nafas dan batuk. Nyeri Status lokalis abdomen : - Inj. Ranitidin dinding
juga dirasakan menjalar ke sekitar Inspeksi : datar, distensi (-), 2x50 mg irreguler
bahu. Kadang disertai demam (+) defans muscular (-) cenderung
dan menggigil. Mual-muntah (+). Auskultasi : BU (+) normal gastritis
Muntah berwarna gelap. Palpasi : supel, nyeri tekan
Pasien mengaku BAB keras, BAB regio epigastrium (+), nyeri lab :
terakhir 1 hari SMRS, warna feses tajam (+), murpy sign (+), - HB : 16.4
hijau gelap. BAK (+), warna urin Courvusier sign (+), massa di - Leukosit :
seperti teh, nyeri (-). Pasien juga regio upper abdomen dextra (-) 8.1
mengeluh lemas dan tidak ada Perkusi : timpani (+), nyeri - Eosinofil :
nafsu makan. Riwayat maag (+). ketok di bawah arcus costae 1.40 (L)
Riwayat penyakit serupa dextra (+) - Limfosit :
sebelumnya disangkal, riwayat 23.20 (L)
keluarga yang mengalami gejala - Monosit :
serupa disangkal. Menurut ibu 8.10 (H)
pasien, sejak dulu pasien tidak suka - Hematokrit :
makan sayur-sayuran hijau. Pasien 50
mengaku tidak pernah mengalami - Eritrosit : 6.1
penyakit kuning. Riwayat demam (H)
tifus (+) saat pasien berusia 9 tahun, - Trombosit :
setelah dirawat di RS pasien 177
sembuh dan tidak pernah sakit lagi. - Cholesterol
Riwayat transfusi darah disangkal. total : 119
- Trigliserida :
27 (L)
- Gds : 83
- Ur : 15.6
- Cr : 0.60
- SGOT :
235.5 (H)
- SGPT : 159
(H)
- APTT : 40.4
(H)
- Bil. Direk :
0.36 (H)
Tn. R 72 th BPJS dr. Endro Pasien mengeluh nyeri saat pasien T : 120/80 mmHg Prostat - Pro operasi USG :
Sp.B berkemih. Pasien mengatakan N : 83 x/m hiperplasia - Premed 1 jam - Pembesaran
mengalami kesulitan untuk BAK, T ; 36.8 sebelum kelenjar
saat berkemih pasien harus RR : 20 x/m operasi dengan prostat vol
mengejan dan membuat nyeri inj. Vicillin 1,5 60, 27 ml
semakin bertambah. Kadang pasien Status lokalis abdomen : gr - Cystitis
merasa tidak puas saat berkemih Ins : tidak ditemukan kelainan, kronis
dan terputus-putus, urin kadang warna kulit sama dengan kulit
bercampur darah, pasien juga sekitarnya, hiperemis (-), Lab :
kesulitan menahan keinginan untuk membesar (-) - Hb : 15.2
BAK. Tidak jarang saat berkemih Auskultasi : BU (+) - Leukosit :
tiba-tiba terhenti tapi kemudian Pal : nyeri tekan regio 8.4
keluar lagi. Kencing batu atau pasir hipogastrik (+), nyeri ketok - Eosinofil :
saat BAK disangkal. Nanah (-). pinggang (-) 4.30
Selain itu pasien juga mengeluh Per : timpani (H)
nyeri pada bagian perut bawah tepat - Basofil : 0.40
di atas kemaluan. Sebelumnya Status urologi : - Netrofil :
pasien hanya mengkonsumsi obat- - Ballotemen: negatif 57.90
obat pereda nyeri, namun nyeri - CVA: nyeri ketok dan - Limfosit :
yang dirasakan tidak berkurang. nyeri tekan (-) 31.60
Demam (-), mual (-), muntah (-). - Genitalia: sirkumsisi (+), - Monosit :
Riwayat keluarga dengan penyakit MUE (+) normal, 5.60
serupa disangkal. Pasien adalah menyempit (-), terpasang - Hmt : 45
seorang petani. DC (+), testis (+/+) normal. - Erit : 5.0
- RT: - Trom : 302
Tonus spinchter ani - Ur : 24
mencengkram kuat - Cr : 0.71
Mukosa rectum : teraba Cek PSA
licin, benjolan (-)
Teraba pembesaran di arah
jam 12, prostat teraba
kenyal, mukosa licin, lobus
mediolaterolateral > 2-2
cm, nodul (-), batas atas
prostat sulit diraba, sulcus
medianus teraba datar,
nodul (-)
Tn. 18 th BPJS Dr. Satrio Pasien datang ke IGD setelah KLL. TD : 100/80 CKB (cedera -inf. RL 20 tpm Hasil
Sofar Sp.B Kronologis pasien ditabrak sepeda N : 70 x/m kepala berat) -O2 2-3 L pemeriksaan
motor saat jalan kaki, saat itu pasien RR : 22 x/m GCS E (sulit -pasang DC penunjang :
masih setengah sadar sehingga saat S : 36,6oC dinilai)V4M4 dan guedel LAB : HB 15
ditanya tidak menjawab, saat di susp Fraktur -inj. Piracetam (13,2-17,3) ,
IGD pasien mengalami kejang 4x, Airway : basis cranii 3x3 gr PT 12,1 ,
Saat rawat bangsal pasien jalan nafas baik dan cervical fossa anterior -inj. APTT 36,1
mengeluhkan pusing cekot-cekot tidak ada kelianan asetilcoline
dan kadang berputar, tidak mual, Breathing : 2x500 mg foto rontgen
tidak muntah dan pasien sadar. respirasi rate : 22x/m -inj. Norages non kontras
rhinorea (-), keluar darah dari saturasi : 98 % 2x1amp cranial ap/lat
rongga mulut, hidung, telinga px rongga thorax : sdv +/+ , -inj. Asam -cek lab : HB,
disangkal. Pasien ingat dengan ronkhi -/- , wheezing -/- tranexsamat 3x gol darah,
kejadian kecelakaan yang Circulation : 500 mg pt/apt, Hbsag,
menimpanya. nadi ; 70x/m -inj. Phenitoin anti HIV, GDS.
Pasien mengeluh nyeri dirasakan di tensi : 100/80 2x1amp
daerah dahi, pasien juga mengeluh perdarahan internal -inj. ranitidin
penglihatannya kabur setelah disangkal 2x1
kecelakaan. Sebelumnya tidak ada Perdarahan eksternal :
riwayat mata minus. Kepala terasa Vulnus exorasi pada muka -
sakit (+) terutama jika perpindahan daerah hidung dan dahi
posisi. Nyeri pada anggota gerak
Disability
atas dan bawah. Pasien mengatakan
Reflek cahaya : pupil isokor
seluruh badannya terasa pegal.
kanan/kiri normal , px
Kadang pasien berbicara kacau
lagsung isokor kanan/kiri
seperti mengigau. Tidak ada sesak
normal
nafas ataupun nyeri saat bernafas.
Diameter pada pupil : sulit
BAB (-), BAK (+) berwarna kuning
pekat dan tidak bercampur darah, dinilai
nyeri (-). Motoric tidak ada
kelumpuhan extremitas atas
dan bawah

Status lokalis : frontalis


Inspeksi :
Tampak benjolan pada dahi,
tidak keluar darah segar dari
kedua hidung dan telinga, dan
kedua lingkaran bola mata
berwarna merah raccoon eyes
(+), dan membengkak, tampak
ada vulnus eksoriasi pada regio
frontal, tidak ada pus, cairan
ataupun nanah,
rhinorea (-), rhinoragi (-)
perdarahan subconjungival (-)

Palpasi :
Nyeri tekan (+), krepitasi sulit
dinilai, permukaan dahi
menonjol.

Status ekstremitas :
Inspeksi : vulnus eksoriasi pada
lengan dan genue.

Tn. 87 th BPJS Dr.Satrio Pasien 1 hari yang lalu masuk TD : 130/80mmHg Diagnosa : Treatment : Hasil usg :
Zaenudi Sp.B rumas sakit dengan keluhan susah HR : 88x/menit gros hematuri infus asering hidronefrosis
n BAK. Saat berkemih pasien RR : 20x/menit ec prostat 20 tpm, bilateral grade
mengeluh tetesannya tidak deras, t : 36,7c hyperplasia inj ceftriaxon I-II disertai
harus mengedan dan bercampur Riwayat 2x1, multiple cyst
darah, saat berkemih terasa lama, Status lokalis abdomen regio retensi urin inj calnex ren bilateral,
terkadang disertai demam ringan, hypogastrik. terpasang DC 2x1, pembesaran
dan lemas, pasien mengeluhkan pasang DC prostat, cystitis
BAK berdarah 1 bulan yang lalu Inspeksi : three way kronis,
SMRS, pasien juga mengeluh sakit warna kulit merata, kulit ikterik Vol prostat 63
saat buang air kecil, BAK menetes (-) perut tidak membesar ml3
sedikit-sedikit, warna seperti teh,
pasien mengaku merasa tidak Perkusi : timpani (+), pekak di LAB :
tuntas/puas saat BAK, demam lama region hypogastrik. HB:11,4
disangkal, nyeri saat BAK (+), leu: 12,3 (H)
waktu di pasang selang kateter Palpasi : ht; 34
pasien meminta untuk dilepas, nyeri tekan, tidak didapatkan urin; 52 ,
karena nyeri semakin bertambah. adanya benjolan, nyeri menjalar creatinin 1,95
Pasien mengaku jarang minum air (-) regio hypogastrik
putih, riwayat keluarga dengan
keluhan serupa disangkal. Riwayat auskultasi :
kencing batu atau pasir disangkal, BU (+) normal
BAB tidak ada keluhan, sesak nafas
(-). Status urologi :
Ballotemen : negative
CVA : nyeri ketok dan nyeri
tekan (-)
Genitalia : terpasang dc,
pembesaran scrotum (-)
RT :
Tonus spincter ani
mencengkram kuat, mukosa
rectum licin, dan terdapat
pembesaran di arah jam 12
mukosa licin, padat,
mediolaterolateral 2-2 cm, pole
atas sulit teraba
Sulcus medianus datar.
An. M, 9 th Umum Dr. satrio, Pasien datang ke IGD KLL, di TD : 80/50mmHg EDH dengan O2 2 l/m LAB : -
Gatfan Sp.B serempet sepeda motor dan terjatuh. HR : 100x/menit ICH region Inj. Kaen 3b 16 Foto cranium 2
K. Kepala terbentur aspal, lecet pada RR : 20x/menit frontal udem tpm posisi :
hidung dan tulang pipi sebelah kiri, t : 36,9c cerebri fraktur Inj. Fraktur linier
pingsan (-), namun saat di IGD GCS : E3M6V4 linear os Ondansetron 4 os temporalis
pasien pingsan selama kurang lebih Airway : temporal GCS mg 2x1 dextra dan
5 menit dan setelah itu kembali jalan nafas baik dan cervical E3M6V4. Inj. Ranitidine diastasis sutura
sadar (lucid interval), tidak ada tidak ada kelianan 2x1 lamboidea
kejang, pusing (-), mual dan muntah Breathing : Inj. Antrain dextra, EDH
1x saat di igd, tidak keluar darah respirasi rate : 20x/m 500mg 3x1 region
dari lubang hidung mulut dan saturasi : 100 % parietoocipitali
telinga, px rongga thorax : sdv +/+ , s dextra, sdh di
Saat di periksa pagi harinya pasien ronkhi -/- , wheezing -/- regio
menegeluh pusing berputar, telinga Circulation : temporalis
tidak berdenging, mual dan muntah nadi ; 100x/m dextra, oedema
(+) 4-5x, penurunan kesadaran (-), tensi : 80/50 cerebri difus
pasien kooperatif, dapat di ajak perdarahan internal
bicara, dan merespon dengan disangkal
gerakan, nyeri kepala dirasakan di Perdarahan eksternal :
bagian kiri, nafsu makan menurun, Vulnus exorasi pada pipi kiri
tidak ada kelemahan anggota gerak daerah hidung
atas dan bawah, tidak mengeluhkan Disability
sesak nafas, tidak mengeluhkan Reflek cahaya : pupil isokor
sakit bagian perut, BAB/BAK kanan/kiri normal , px
normal. lagsung isokor kanan/kiri
normal
Diameter pada pupil : sulit
dinilai
Motoric tidak ada
kelumpuhan extremitas atas
dan bawah

Keadaan umum : pasien tampak


kesakitan

Inspeksi: Terdapat vulnus


eksorasi pada bagian hidung dan
pipi kiri, kepada tidak ada
perdarahan, tidak ada keluar
darah dari hidung ,kuping dan
belakang kuping, mulut,
raccoon eyes (-), rhinorea (-),
perdarahan subconjungival (-)
Palpasi :
NT kepala kanan (+), tonjolan (-
), teraba patahan (-), krepitasi (-)
Tn. 63 th BPJS dr. dimas Pasien datang dari poli bedah TD : 110/80mmHg Stt manus Eksterpasi LAB : -
Narto Sp.B mengeluhkan benjolan pada tangan HR : 76x/menit digiti V Inf. Asering 20
kelingking kanan sejak 7 tahun lalu, RR : 22x/menit dextra tpm
mulai membesar sejak 1 tahun t : 36,8c Inj. Vicilin sx
belakangan, benjolan tersebut tidak Kesadaran : compos mentis 1,5 gr 2x1
mengeluarkan darah pus dan nyeri Inspeksi :
disangkal, nyeri gerak disangkal, Terdapat benjolan pada phalang
tidak ditemukan benjolan ditempat proximal V dextra, warna kulit
lain, pasien tsb mengaku bekerja normal tidak memerah, darah(-),
sbg petani, riwayat penyakit pus (-), sebesar biji salak 1x1
diabetes militus disangkal, riwayat cm, tidak terdapat benjolan lain
keluarga mempunyai benjolan selain di tangan
seperti tersebut disangkal dan rw Palpasi :
dm disangkal nyeri tekan (-), konsistensi
padat, mobile, nyeri gerak (-),
batas tegas.

Ny. 19 th BPJS Dr. Endro Pasien darang dari poli bedah TD : 100/80mmHg Lymphdheno Lymphadenect LAB :
Sheileni Sp.B mengeluhkan benjolan pada leher HR : 80x/menit pati colli level omy + PA Hb ; 13,5 , leu :
da A kanan 2 buah, sejak 1 tahun. Lama RR : 19x/menit 4 dextra susp Inf. Rl 20 tpm 9 , mcv : 79 ,
kelamaan mulai membesar menjadi t : 36,8c TB kelenjar Inj vicilin sx mch; 25 , PT;
sebesar biji salak, demam (-), gatal GCS : E4M6V5 : compos 1,5 mg 2x1 15,3
(-), warna kulit normal, nyeri tekan mentis Inj asam
(-), konsistensi kenyal, mobile, mefenamat 500 USG :
nyeri gerak (-) darah (-) pus (-), Inspeksi : mg 3x1 lymphoma, TB
benjolan di tempat lain disangkal, Terdapat benjolan pada media Inj. Cefadroxil kelenjar
batuk lama (-), penurunan berat leher level IV dextra, 2 buah 1gr 2x1
badan disangkal, keringat malam sebesar biji salak 1x1 cm ,
disangkal BAK/BAB normal, warna kulit normal tidak
riwayat keluarga tidak ada seperti di memerah darah(-), pus (-), tidak
keluhkan pasien, riwayat DM terdapat benjolan lain selain di
disangkal. leher
Palpasi :
Perabaan limfonosdi tidak
membesar, nyeri tekan (-),
konsistensi padat, mobile, nyeri
gerak (-), batas tegas
Auskultasi thoraks :
Suara dasar vesikuler +/+
(normal) tidak ada suara
tambahan
Perkusi thoraks :
Sonor pada kedua paru
Tn. 52 th BPJS Dr. dimas Pasien mengeluhkan benjolan pada TD : 130/80mmHg STT jinak Eksterpasi -
Suhardi Sp. B ppunggung bawah kiri sebesar telor HR : 86x/menit curiga Giant
ayam , nyeri tekan dan nyeri gerak RR : 24x/menit lipoma gluteal Inf asering 20
disangkal , demam disangkal t : 36,9c sinistra dan tpm
benjolan tersebut tidak GCS : E4M6V5 : compos lumbal Inj. Vicilin sx
menegluarkan darah dan pus mentis sinistra 1,5 mg
benjolan tersebut sudah ada sejak Status lokalis gluteus sinistra s/d Inj. Noralges
15 th yg lalu dan mulai membesar lumbal sinistra 50 mg 3x1
sekitar 2 tahun diiringi benjolan
pada gluteal kiri sebesar buah Inspeksi : Terdapat benjolan
mangga tidak dirasakan nyeri saat pada gluteal kiri 2x2 cm dan
bergerak, tidak keluar darah dan pus punggung bawah kiri sebesat
dan benjolan tersebut tidak ada di telor ayam 5x5 cm, warna kulit
bagian tubuh lain, demam normal tidak memerah darah (-),
disangkal, bab/bak dbn. Riwayat pus (-), tidak terdapat benjolan
keluarga disangkal, DM disangkal, lain selain di gluteal dan lumbal
riwayat pekerjaan petani sawit di sinistra
Kalimantan.
Palpasi : Perabaan limfonosdi
inguinal tidak membesar, nyeri
tekan (-), konsistensi kenyal
sebesar telor ayam 5x5cm ,
mobile, nyeri gerak (-), batas
tegas

Nama Usia Status DPJP Anamnesis singkat Pemeriksaan fisik Diagnosis Tindakan
Pasie
Tn. 64 th BPJS Dr. Dimas RPS : Pasien datang ke RS dengan Vital sign : Gangren pedis -amputasi below radiologi :
mamat Sp.B nyeri pada kaki sebelah kanan bagian TD : 140/100 dextra ec knee dextra foto rontgen
bawah, luka karena tertusuk paku N : 106 x/m diabetes 1/3 distal
yang tidak kunjung sembuh, luka RR : 22 x/m mellitus dan infus rl cruris.
semakin lama semakin membesar S : 36,5oC gangguan ceftriaxone 1g
dan lama kelamaan membusuk, mual fungsi ginjal, cefpirrane Kesan :
(+), muntah (+), pusing (-), sesak Status lokalis Ekstremitas anemia post metroluvp mengarah
nafas (-), bab dan bak (+) n. Riwayat bawah post operasi: amputasi 500mg gambaran
DM dikeluarga di sangkal. RPD : below knee nafalgin 1g charcot join
DM (+) dengan riwayat kontrol tidak Inspeksi : dan transfuse calnex 500mg pedis dextra.
teratur. Pasien merupakan pensiunan Pada kaki:tampak elastic darah, riwayat ranitidine 50mg
cek lab :
PNS bandage basah dan drain darah severe sepsis vip albumin
HB, gol darah,
(+) dengan volume darah yang
pt/apt, Hbsag,
keluar 100 cc.
anti HIV,
GDS.
Palpasi : nyeri (+) saat
dilakukan palpasi disekitar
Hasil
luka.
pemeriksaan
penunjang :
Albumin : 2,20
Status lokalis Abdomen : (L)
Inspeksi : tampak perut
Ureum : 203,2
membesar, warna sama dengan
(H)
kulit disekitarnya, simetris.
Creatinin :
2,24 (H)
Auskultasi : BU (+) normal.
Hb : 12,0 (L)
Leukosit : 23,9
Palpasi : nyeri tekan (-) pada
(L)
seluruh lapang abdomen.
Eosinofil :
0,00 (L)
Perkusi : timpani (+)
Netrofil :
86,80 (H)
Limfosit : 4,00
(L)
Hematokrit :
37 (L)
Trombosit :
737 (H)
Gds : 58
HBSAG : -

Tn. 60 th BPJS Dr. Endro RPS : Pasien datang RS dengan Vital sign : Hernia Hernioraphy Radiologi : -
Sumar Sp.B keluhan terdapatnya benjolan pada TD : 130/90 inguinalis inguinalis dextra
to ingunal dextra, benjolan dirasakan S : 36,5 lateralis (HIL) cek lab :
hilang timbul, hilang saat istirahat N : 82 dextra HB, pt/aptt,
dan timbul saat beraktifitas, keluhan RR : 24 reponible Hbsag, GDS.
dirasakan sejak 2 minggu yang lalu,
tidak dirasakan nyeri pada benjolan, Status lokalis : inguinalis Hasil
pasien juga mengeluh batuk, pusing dextra pemeriksaan
(-), mual muntah (-), bab & bak (+) penunjang :
n. Inspeksi : Hb : 15,6
Terdapat benjolan saat pasien Eosinofil :
RPD : DM, HT disangkal mengedan dan hilang saat 2,10
pasin berbaring. Netrofil :
RPSos : pasien bekerja sebagai 73,40 (H)
pekerja bangunan. Palpasi : Leukosit : 10,6
nyeri tekan (-), benjolan teraba PT : 13,1
kenyal, berbetas tegas, tepi APTT : 31,0
reguler, benjolan dapat GDS : 109
dimasukan. HBSAG : -

Finger test : teraba pada


bagian ujung jari.

Ny. 60 th BPJS Dr. Satrio RPS : Pasien datang ke RS dengan TD : 110/60 Ulkus - debridemen dan Foto
Tumini Sp.B keluhan luka yang meluas dan tidak N : 82 x/m decubitus grade tirah baring Lumbosacral
kunjung sembuh pada bagian pantat RR : 22 x/m III region iliaca miring kiri dan AP/Lat :
sebelah kanan sampai dengan S : 35,8 oC dextra dan pada telentang setiap tampak osteofit
punggung bagian bawah sejak 1 punggung 2 jam di corpus VTh
bulan yang lalu, pasien tidak Status lokalis regio iliaca bawah ec tirah - tidur dengan 12 VL 5, serta
mengeluh perih dan nyeri di daerah dextra dan punggung bawah : baring lama et kasur penyempitan
perlukaan, pasien juga mengeluhkan susp keganasan antidekubitus DIV L4-5
kaki kanan membengkak dan tidak Inspeksi : dengan udem disertai sklerotik
bisa berjalan sejak 2 bulan yang lalu, Terdapat adanya ulkus lower inf. Asering pada
riwayat trauma (+), riwayat stroke dengan dasar otot, tepi extremitas inj. Cefotaxim endplatenya.
disangkal, dirasakan nyeri, pusing (- menggaung, jaringan dextra. 50mg Kesan :
), mual muntah (-), bab & bak (+) n. nekrotik (+), pus (+), darah (- inj. spondylosis
Di lingkungan sekitar pasien tidak ) pada bagian gluteus dextra Metronidazole lumbales,
ada yang menderita penyakit kaki dan pada punggung bawah. 500mg discitis DIVL 4-
gajah. Pasien tidak mengeluh sakit inj. Ketorolac 50 5
lama, belum pernah berobat rutin Palpasi : nyeri tekan disekitar mg
sebelumnya. Pasien adalah seorang ulkus dekubitus (-) Foto Pelvis AP:
ibu rumah tangga. Riwayat DM dan Struktur TI
Hipertensi disangkal. Status lokalis pada lower porotic, tampak
ekstremitas dextra : fraktur lama
femur, Dx 1/3
Inspeksi : tungkai kanan proximal
tampak membengkak, di (collum
daerah tungkai berwarna femoris), posisi
biru/ungu. framen fraktur
kurang baik
Palpasi :
Nyeri tekan pada bagian Foto thorax PA
tungkai bawah/cruris media :
dextra (-), pitting oedem (+) Kesan :
cardiomegali
Pemeriksaan KGB inguinal: dan gambaran
KGB tidak membesar bronchitis,
nodul kecil pada
Vaginal toucher : mukosa paru Sn
licin, nodul (-), tidak teraba
massa (-), darah (-), lendir - cek lab : HB,
(+). gol darah,
pt/apt, HBsAg,
anti HIV, GDS.

Hasil
pemeriksaan
penunjang :
Hb : 9,2 (L)
Eosinofil : 0,00
(L)
Netrofil : 93,70
(H)
Leukosit : 24,0
(H)
Hematokrit : 28
(L)
MCV : 71 (L)
MCH : 73 (L)
Trombosit : 768
(H)
PT : 11,9
APTT : 45,3 (H)
GDS : 192
Ureum : 33,5
Creatinin : 0,15
(L)
SGOT : 25,2
SGPT : 14,2
HBSAG : -

Arza 3 th Bpjs dr. Alloanamnesis orang tua: BB 12,5kg N: 80x Hidrokel testis Inf Kaen3B II Penunjang : -
Dimas, Orangtua membawa pasien anak ke RR: 20x S: 36,5C komunikans /24jam
Sp.B RS dengan keluhan testis kanan yang KU: Baik, Kes: CM dextra -Inj Cephtriaxon
membesar, sejak 2 minggu SMRS. Status lokalis genital: 1x40mg
Testis membesar ketika anak saat Inspeksi: -Pro OP
beraktivitas / kelelahan, setelah - Tampak scrotum kanan Hidrokelektomi
istirahat testis kembali mengecil. membesar seukuran biji
Anak tidak menangis ataupun salak
mengeluh nyeri. Gangguan BAB dan - Hiperemis (-)
BAK disangkal. Pasien belum pernah Palpasi:
berobat sebelumnya. - Nyeri tekan (-)
- Testis kanan tidak teraba,
testis kiri teraba normal,
asimetris.
Transluminasi:
Berwarna merah
menunjukkan rongga yang
mengandung cairan
Suratn 60 th bpjs dr. Pasien datang ke RS dengan keluhan TD = 120/80 Prostat Pro Lab
o Dimas, tiba-tiba tidak bisa kencing sama N = 74 x / menit Hyperplasia prostatektomi Hb: 11,9
Sp.B sekali sejak 3 minggu yg lalu, sudah RR = 20 x / menit Inj. Ceftriaxon AL: 12,5
berobat dan terpasang DC. Nyeri S = 36,3 1x1 gram jam Ht 36
pinggang disangkal. BAK warna Status Lokalis Urologi : sebelum operasi
normal, hematuria (-), BAB (+) Balotement: negatif
normal. Selama beberapa bulan CVA: nyeri ketok dan
terakhir, pasien merasa nyeri nyeri tekan (-)
sebelum dan saat BAK, pipis
tersendat-sendat dan harus mengejan Genitalia: MUE (+)
saat berkemih. Tidak ada keluar batu normal, menyempit (-),
/ pasir saat berkemih, darah (-), terpasang DC (+), testis
nanah (-), pasien merasa tidak puas (+/+) normal.
saat berkemih, pasien mengaku RT :
sering terbangun pada malam hari Tonus spincter ani
karena keinginan untuk BAK. Pasien mencengkram, mukosa
mengatakan sulit menahan keinginan rectum licin, teraba massa
untuk BAK. Pasien tidak mengeluh arah jam 12, konsistensi
demam, pusing, mual dan muntah. kenyal padat, permukaan
rata licin, sulcus
medianus teraba,
asimetris, pool atas tidak
teraba, nyeri tekan (-),
lender (-), feses (-)
Slamet 47 th BPJS dr. Pasien datang ke RS dengan keluhan TD: 120/80 Hernia Tindakan -
Dimas, terdapat benjolan di sekitar lipatan N : 76xRR: 20x Inguinalis - Herniorraphy
Sp.B paha kanan. Benjolan timbul sejak 2 S: 36,3C Lateral Dextra - Inj Vicillin sx 1
th yll. Benjolan dapat keluar masuk. KU : CM reponible x 1,5g jam
Benjolan keluar terutuma saat sedang Status Lokalis Regio sblm operasi
beraktivitas, mengejan dan batuk, Inguinal Dextra
dan akan hilang saat berbaring atau I: tampak benjolan, warna
istirahat. Benjolan tidak terasa nyeri. sama dengan kulit sekitar,
BAK dan BAB normal. Riwayat tak terdapat tanda tanda
penyakit sebelumnya, seperti DM, radang
Hipertensi, asma disangkal. Pasien Pal : teraba masa kecil dan
bekerja sebagai petani dan sering kenyal yang keluar pada saat
mengangkat barang-barang berat. pasien disuruh mengedan
Riwayat batuk lama disangkal. Fingertest : benjolan teraba
diujung jari.

Anda mungkin juga menyukai