Anda di halaman 1dari 23

ASKEP PADA KASUS

AMPUTASI
KELOMPOK 7
PENGERTIAN
• Amputasi adalah pemisahan
anggota badan atau bagian
lain dengan pembedahan.

• Amputasi berasal dari kata


“amputare” dapat diartikan
“pancung”.

• Amputasi dapat diartikan


sebagai tindakan
memisahkan bagian tubuh
sebagian atau
seluruh bagian ekstremitas.
Trauma
amputasi
Kehancuran
Jaringan kulit
Iskemia
yang tidak
mungkin diperbaiki.

INDIKASI
Gas
Keganasan
ganggren

Osteomielitis
KONTRAINDIKASI

Jika keadaan umum


pasien yang jelek.
A. Metode terbuka (guillotine amputasi)
Metode ini digunakan pada klien
dengan infeksi yang mengembang.

METODE
AMPUTANSI

B. Metode tertutup (flap amputasi)


Dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan
dimana dibuat skaif kulit untuk menutup luka yang
dibuat dengan memotong kurang lebih 5 cm
dibawah potongan otot dan tulang.
JENIS AMPUTASI
Berdasarkan
pelaksanaan
amputasi

Amputasi selektif / Amputasi akibat


Amputasi darurat
terencana trauma

TINGKATAN AMPUTASI
Pada cedera, ditentukan oleh peredaran darah yang adekuat.
• Pada tumor, ditentukan oleh daerah bebas tumor dan bebas resiko
kekambuhan lokal.
• Pada penyakit pembuluh darah, ditentukan oleh vaskularisasi sisa
ekstremitas dan daya sembuh luka puntung.

Amputasi dibawah lutut


Ekstremitas atas (below knee amputation).
Ekstremitas bawah

Amputasi diatas lutut


(above knee amputation).
Nekrosis.
Kontraktur.

Neuroma.
Phantom sensation.
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus

Ny. W 35 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas, 1,5 bulan yang lalu, kaki kirinya
remuk, kemudian klien memilih untuk menjalani ke pengobatan alternatif, namun
setelah 1 bulan tidak mengalami penyembuhan. Akhirnya klien dibawa ke RSUD
dr. Slamet. Oleh dokter orthopedic, klien didiagnosa gas gangrene pada femur
sinistra, setelah mendapatkan informed consent, klien dilakukan amputasi above
knee. Saat ini setelah amputasi, tampak luka amputasi dengan kondisi luka
berwarna kemerahan, pada bagian tepi luka tampak masih mengeluakan pus,
berwarna kuning dan kental. Terdapat jahitan luka, kulit sekitar luka teraba hangat,
klien masih bedrest di tempat tidur karena lemah dan nyeri jika tump digerakkan.
Hasil pemeriksaan fisik : TD 120/80 mmHg, N 100 x /menit, S : 37,8oC
RR : 19 x/menit. Dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan hasil :
Hb : 10,1 gr/dl, HT 30,3. Trombosit 234.560 dan leukosit 17.000/mm3
PENGKAJIAN
Data demografi  Identitas Penanggung
 Identitas klien jawab
– Nama :Ny.W – Nama : Tn. D
– Umur : 35 tahun – Umur : 40 tahun
– Jenis kelamin: Perempuan – Jenis kelamin : Laki-
– Tgl MRS : 1-11-2012 laki
– Tgl pengkajian : 2-11-2012 – Alamat : Kp. Tak tahu
– Alamat : Kp.tak tahu asal asal
– – Hubungan dg klien :
Diagnosa medis : Gas
gangrene femur sinistra Suami klien
Riwayat Kesehatan

 Keluhan utama
Klien mengeluh nyeri pada paha bagian kiri
 Riwayat penyakit sekarang
Klien mengeluh nyeri pada paha bagian kiri nyeri dirasakan klien seperti
tertarik benda,nyeri tidak menyebar kedaerah lain,nyeri di rasakan bila banyak
melakukan gerakan dan berkurang bila di istirahatkan skala nyeri klien 6,selain
itu klien juga mengeluh lemas.
 Riwayat penyakit dahulu
Menurut penuturan klien sebelumnya pernah mengalami kecelakaan lalu
lintas, 1,5 bulan yang lalu, kaki kirinya remuk, kemudian klien memilih untuk
menjalani ke pengobatan alternatif, namun setelah 1 bulan tidak mengalami
penyembuhan
 Riwayat penyakit keluarga
Menurut penuturan klien di keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit
tersebut.
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Compos mentis
 Mulut
 Penampilan : Tidak bergairah
Mukosa mulut lembab, me
(Lemah)
tidak ada stomatitis
 TTV
 Gigi
TD : 120/80 mmHg
Bersih, pembentukan gigi bagus
N : 100 x /menit
 Leher
R : 19 x/menit
Pembesaran KGB (-),tidak ada nyeri
S : 37,80 C
nelan
 Pemeriksaan fisik :
 Dada
 Kepala
Bunyi S1 dan S2, Murmur (-),Gallop(-),
Tidak ada nyeri tekan,kulit
pergerakan dada simetris, tidak ada
kepala bersih
kelainan bentuk dada, bunyi jantung
 Hidung
reguler,tidak ada retrak inter costa.
PCH (-)
 Abdomen
 Mata
Tidak ada nyeri tekan,peristaltik usus
Conjungtiva anemis, sklera tidak ikterik
14 x,tidak ada pembesaran hati
 Ekstremitas bawah
Terdapat luka amputasi dengan Kondisi luka berwarna kemerahan,
pada bagian tepi luka tampak masih mengeluakan pus, berwarna
kuning dan kental. Terdapat jahitan luka, kulit sekitar luka teraba hangat.

Motorik Sensorik
4 4 + +

3 1 + +
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hasil Unit Nilai Normal

Hemoglobin 10.1 g/dl 12 – 16

Hematokrit 30.3 % 35 – 47

Trombosit 234.560 /mm3 150.000 – 440.000

Leukosit 17.000 /mm3 3.800 – 10.600


PATOFISIOLOGI
Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Ds : Klien mengeluh nyeri di Gas gangrene femur sinistra Gangguan rasa
daerah paha bagian kiri. nyaman nyeri
Do: Terdapat luka amputasi, Terapi
terdapat jahitan luka, nadi : 100
x/menit
Guillotine amputasi

Luka insisi

Nyeri
2 Ds : Klien mengeluh nyeri di Guillotine amputasi infeksi
daerah luka operasi
Do : terdapat luka amputasi Luka belum kering
dengan kondisi luka berwarna
kemerahan, pada bagian tepi Media pertumbuhan bakteri
luka tampak masih
mengeluakan pus, berwarna Proses inflamasi
kuning dan kental, leukosit :
17.000 /mm3
3 Ds : Klien mengatakan malu Gas ganggren femur sinistra Gangguan citra
dengan kondisi kakinya saat tubuh
ini Terapi
Do : tampak adanya bagian
kaki kiri yang hilang setelah di
amputasi.
Guliloine amputasi

Kehilangan sebagian organ

Perubahan fisisk tubuh

4 Ds : klien melakukan sulit Guliloine amputasi Gangguan


melakukan aktifitas seperti mobilitas fisik
biasanya Perubahan fisik tubuh (amputasi
Do : klien tampak bedrest di ektremitas bawah)
tempat tidur.
Perubahan cara berdiri sekunder
Diagnosa
• Gangguan rasa nyaman nyeri b.d insisi bedah sekunder
terhadap amputasi
• infeksi b.d adanya luka yang belum kering
• Gangguan citra tubuh b.d Perubahan fisik tubuh ditandi
dengan kehilangan sebagian organya
• Gangguan mobilitas fisik b.d perubahan cara berdiri
sekunder terhadap amputasi ekstremitas bawah
Intervensi
Dx 1 : Gangguan rasa nyaman nyeri b.d insisi bedah
sekunder terhadap amputasi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x
24 jam gangguan rasa nyaman nyeri klien teratasi
Kriteria hasil :
– Klien mengatakan nyeri berkurang
– Skala 0-1 (0-5)
– Klien tidak meringis
Intervensi :
– Kaji skala nyeri, lokasi, karakteristik dan intensitasnya
– Monitor tanda-tanda vital
– Ajarkan teknik penanganan nyeri seperti distraksi dan relaksasi
– Kolaborasi : pemberian analgetik
Dx 2 : infeksi b.d luka belum kering
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam
infeksi dapat teratasi
Kriteria hasil :
– Tidak ada tanda-tanda infeksi
– Daerah sekitar luka tidak kemerahan dan tidak bengkak,tidak
ada pus.
– Leukosit normal (3.800 – 12.600 /mm3)
Intervensi :
– Observasi keadaan luka
– Lakukan perawatan luka yang adekuat
– Gunakan teknik aseptik dan antiseptik dalam melakukan setiap
tindakan keperawatan
– Ganti balutan 2 kali sehari dengan alat yang steril.
– Monitor kadar leukosit
Dx 3 : Gangguan citra tubuh b.d kehilangan
ekstremitas
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama ...x 24 jam gangguan citra tubuh klien
teratasi
Kriteria hasil :
– Klien menerima perubahan fisik
Intervensi :
– Libatkan klien dalam perawatan , misal : pada
penggantian pakaian
– Berikan dukungan moral
– Hadirkan orang yang pernah amputasi yang telah
menerima diri.
Dx 4 : Gangguan mobilitas fisik b.d perubahan cara berdiri
sekunder terhadap amputasi ekstremitas bawah
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x
24 jam gangguan mobilitas fisik klien teratasi
Kriteria hasil :
– klien dapat menunjukkan penggunaan teknik penguatan otot
untuk meningkatkan mobilisasi
Intervensi :
– Beritahu klien tentang kesulitan dalam adaptasi cara berdiri akibat
amputasi.
– Sebelum ambulasi, pastikan ekstremitas atas klien mempunyai
kekuatan yang diperlukan untuk alat bantu.
– Diskusikan dan demonstrasikan cara menggunakan alat bantu.
– Bantu klien untuk menggunakan alat bantu.
e l ah k an
n g m el
tu m e ma l ah l a gi
l aj a ri le b i h le . . ..
B e a ka n e la j ar
u n ak b
Nam at i n i t id
ji ka sa
kelak

Anda mungkin juga menyukai