MERESUME MATERI KONSEP SEHAT, SAKIT DAN PENYAKIT

MENURUT ISLAM

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan Tugas Mata Kuliah

Agama islam

Oleh

Nama : Vina Sofiana

Nim : 201211676
Kelas : 1A

Dosen Pengampu

Dr. Junizar Suratman, M.Ag

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MERCUBAKTIJAYA PADANG
2020
 MERESUME MATERI KONSEP SEHAT, SAKIT DAN PENYAKIT
MENURUT ISLAM

Dilihat dalam al-qur’an manusia adalah makhluk jasmani dan rohani.

Dalam buku Ali Syari’ati dijelaskan bahwa manusia itu makhluk bi-dimensional,
yang artinya makhluk yang mempunyai 2 dimensi yaitu dimensi fisik/jasadi dan
dimensi psikis/rohani. Konsep manusia sebagai 2 dimensi itu dipahami dari asal-
usul kejadian. Di sebutkan dalam salah satu surat yaitu dikatakan bahwa setelah
jasad adam selesai diciptakan oleh allah kemudian ditiupkan ke roh. Jasad adam
terbuat dari tanah, dan jasad yang berasal dari tanah tersebut adalah simbol
kehidupan jasmani kita.
Penciptaan pertama manusia memang dari tanah tetapi penciptaan
manusia berikutnya itu dari lutfah disebut juga dengan sperma yang kemudian
melalui proses kehamilan. Beberapa pakar menyebutkan bahwa manusia itu
dilihat dari perspektif jasmani dan rohani, oleh karena itu kita dikatakan sebagai
makhluk jasmani dan rohani. Kehidupan rohani itu terbatas yaitu ada ajalnya,jadi
ketika manusia mati dan kemudian di kubur selanjutnya akan kembali kepada
tanah. Sedangkan rohani berasal dari tuhan yang sifatnya abadi, yang mana rohani
manusia itu akan kembali ke asalnya atau kembali kepada tuhan. Kehidupan
rohani inilah menjadi penting dalam kehidupan manusia karena substansi manusia
terletak paada keabadian manusia, keharmonian manusia. Mengenai jasad
manusia, yang menggerakkan jasad itu adalah roh, dan kehidupan manusia itu
memiliki organ-organ rohani juga.

1.Konsep Sehat
Sehat merupakan suatau keadaan ideal, dari sisi biologis, psiologis, dan
sosial sehingga seseorang dapat melakukan aktifitas secara optimal. Sehat itu
ketika fungsi organ fisik manusia bisa berfunfsi dengan baik. Contoh, kita punya
tangan yang fungsinya untuk mengambil, ketika tangan kita bisa digunakan untuk
mengambil maka itu dikatakan sehat. Sedangkan sehat mental (jiwa), mencakup:
  Sehat Pikiran tercermin dari cara berpikir seseorang yakni mampu
berpikir secara logis (masuk akal) atau berpikir runtut
 Sehat Spiritual tercerimin dari cara seseorang dalam
mengekspresikan rasa syukur, pujian, atau penyembahan terhadap
pencinta alam dan seisinya yang dapat dilihat dari praktek
keagamaan dan kepercayaannya serta perbuatan baik yang sesuai
dengan norma-norma masyarakat.
 Sehat Emosional tercermin dari kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya atau pengendalian diri yang baik.
 Sehat Sosial adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan
dengan orang lain secara baik atau mampu berinteraksi dengan
orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan ras, suku,
agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik.
 Sehat dari aspek ekonomi yaitu mempunyai pekerjaan atau
menghasilkan secara ekonomi. Untuk anak dan remaja ataupun bagi
yang sudah tidak bekerja maka sehat dari aspek ekonomi adalah
bagaimana kemampuan seseorang untuk berlaku produktif secara
sosial.

2.Konsep sakit
Sakit itu ketika fungsi organ fisik tidak berfungsi dengan baik. Contohnya
kita punya kaki dan fungsi kaki adalah untuk berjalan, tetapi saat kaki tidak bisa
digunakan untuk berjalan maka itu lah yang di katakana sakit, yaitu fungsi organ
kita tidak berfungsi dengan baik.
Sedangkan yang dikatakan sakit secara rohani adalah saat perasaan mu
tidak nyaman atau terganggu, contoh, saat jiwa dan perasaanmu tidak bisa di ajak
ajak kerjasama dan menimbulkan kegelisahan dalam diri.

3.Penyakit
Penyakit terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh tidak dapat
dipertahankan. Keadaan sakit terjadi pada saat seseorang tidak lagi berada dalam
kondisi sehat yang normal. Contohnya pada penderita penyakit asma, ketika
tubuhnya mampu beradaptasi dengan penyakitnya maka orang tersebut tidak
berada dalam keadaan sakit. Unsur penting dalam konsep penyakit adalah
pengukuran bahwa penyakit tidak melibatkan bentuk perkembangan bentuk
kehidupan baru secara lengkap melainkan perluasan dari proses-proses kehidupan
normal pada individu. Dapat dikatakan bahwa penyakit merupakan sejumlah
proses fisiologi yang sudah diubah.