NIM : 19201241072
1. Unsur Fisik
Unsur fisik puisi merupakan unsur pembangun puisi yang bersifat fisik atau Nampak
dalam susunan kata-katanya. Atau disebut juga metode puisi. Unsur fisik puisi
meliputi :
Tiporafi
Diksi
Pengimajinasian
Kata konkret
Bahasa figurative
Verifikasi
a) Tipografi
b) Diksi
Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam karya sastra (Abrams, 1981). Setiap
penyair akan memilih kata-kata yang tepat, sesuai maksud yang ingin diungkapkan
dan efek puitis yang ingin dicapai. Diksi sering kali juga menjadi ciri khas seorang
penyair atau zaman tertentu.
Diksi dalam puisi karya WS Rendra juga memiliki ciri khas yaitu
menggunakan bahasa yang puitis dan menyentuh hati. Dalam puisi “Doa Orang
Lapar”, terdapat banyak kata yang mengandung metafora.
c) Pengimajian
d) Kata konkret
Dalam puisi ini, penyair menggunakan kata konkret berupa kata iblis pada
kalimat kelaparan adalah iblis
e) Bahasa Figuratif
f) Versifikasi
2. Unsur kebatinan
Puisi merupakan karya sastra yang dibagun dari dua unsur yaitu unsur fisik dan unsur
batin. Unsur fisik dalam puisi meliputi 5 unsur yaitu: diksi, pengimajinasian, kata
konkret, bahasa figuratif, versifikasi, dan tata wajah. Unsur batin puisi terdiri dari 4 unsur
antra lain: tema (sense), perasaan penyair (feeling), nada (tone), dan amanat (intention).
Berikut adalah unsur kebatinan dalam puisi berjudul “Doa Orang Lapar” karya WS
Rendra :
1. Tema (sense)
Sebuah puisi harus mempunya gagasan pokok pemikiran. Gagasan ini akan mejadi
kerangka bagaimana puisi itu akan dibagun. Puisi setidaknya memiliki 5 jenis tema
puisi yaitu (1) ketuhanan, (2) kemanusiaan, (3) kebangsaan, (4) keadilan sosial, dan
(5) kedaultan rakyat (Waluyo, 1987:115).
Menurut saya, puisi karya WS Rendra ini bertemakan kemanusiaan.
2. Perasaan (feeling)
Puisi merupakan sebuah wujud ekspresi dari seorang penyair. Ekspresi tersebut dapat
berupa kerinduan, kegelisahan, penagungan kepada Tuhan, kepada alam, atau kepada
kekasih. Feeling juga dapat menjadi ciri latar psikologi, sosial, ekonomi, budaya, dan
pendidikan sang penyair.
Dalam puisi karya WS Rendra, memuat berbagai perasaan, seperti : penderitaan,
berserah dan mengadu pada Tuhan, juga ketakutan akan kelaparan.
3. Nada (tone)
Nada dalam puisi memuat sebuah sikap bagaimana puisi itu dibacakan (bernada)
apakah merupakan sebuah nasehat, kritik, sindiran, ejekan, atau cerita. Nada tesebut
nantinya akan dirasakan oleh pembaca setelah membaca puisi yakni adanya
perubahan suasana tertentu pada pembaca.
Sedangkan, dalam puisi ini, nadanya yaitu penuh dengan rasa sedih akan kelaparan.
Kelaparan begitu menakutkan dan mematikan. Puisi ini berisi pengharapan pada
Tuhan agar rasa lapar segera terusaikan
4. Amanat (intention)
Sama halnya dengan karya sastra lain, puisi juga mengandung amanat sekalipun
dengan bahasa yang lebih ringkas. Amanat tersirat pada kata - kata atau pun tema.
Puisi sebagai karya sastra yang subjektif dapat menimbulkan lebih banyak amanat
dari sisi pembaca bahkan dari pada apa yang hendak disampaikan oleh penyair.
Amanat memuat tujuan mengapa penyair membuat puisi tersebut. Amanat juga dapat
diartikan sebagai makna karya sastra yang berhubungan dengan seseoarang, konsep,
dan situasi pengimajinasian puisi.
Amanat yang dapat diambil dari puisi “Doa Orang Lapar” yaitu, agar kita dapat
membu ka mata dan lebih peduli pada nasib orang-orang lapar dan
mengulurkan tangan untuk mereka.
Sumber :
https://www.linguistikid.com/2018/04/4-unsur-batin-dalam-puisi.html
https://www.linguistikid.com/2018/04/5-unsur-fisik-dalam-puisi.html