Anda di halaman 1dari 9

T SP Kel a s

K
&
3
K-1 XII
Sosiologi
PERUBAHAN SOSIAL

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami pengertian perubahan sosial.
2. Memahami teori-teori perubahan sosial.
3. Memahami bentuk-bentuk perubahan sosial.
4. Memahami penyebab internal dan eksternal perubahan sosial.

A. Hakikat dan Karakteristik Perubahan Sosial


Kehidupan sosial di masyarakat bergerak seiring dengan bertambah majunya ilmu
pengetahuan dan teknologi. Salah satunya adalah penggunaan alat komunikasi
telepon genggam. Telepon genggam telah mengubah cara berkomunikasi masyarakat,
berinteraksi, bahkan berbisnis yang didukung oleh fitur-fitur canggih. Jadi, berdasarkan
penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang
terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda sehingga
mengubah lembaga sosial, sistem sosial, struktur, dan kehidupan sosial masyarakat.
Beberapa pendapat ahli sosiologi mengenai perubahan sosial adalah sebagai berikut.
1. Kingsley Davis menyatakan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
struktur masyarakat. Sebagai contoh, wanita bisa menjadi ibu rumah tangga atau
wanita karier. Contohnya, sistem kapitalis, organisasi buruh.
2. Samuel Koenig menyatakan perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-
modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi-modifikasi
tersebut terjadi karena sebab-sebab intern maupun ekstern. Sebagai contoh,
kemajuan teknologi menyebabkan pola komunikasi masyarakat berubah. Dahulu,
surat-menyurat menjadi paling cepat. Sekarang, komunikasi dalam dilakukan
menggunakan media sosial.
3. William F. Ogburn menyatakan perubahan sosial mencakup unsur-unsur
kebudayaan, baik material maupun nonmaterial. Sebagai contoh, penggunaan kartu
debit maupun kredit bank sebagai pengganti uang tunai untuk melakukan transaksi
pembayaran, seperti transjakarta atau transjogya dan commuter line.
4. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin menyatakan perubahan sosial adalah suatu
variasi dari cara-cara hidup yang diterima, baik karena perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi dan
penemuan baru dalam masyarakat tersebut. Sebagai contoh, toko online mengubah
gaya berbelanja masyarakat, seperti membeli peralatan elektronik maupun
kebutuhan sehari-hari lainnya.

Karakteristik perubahan sosial, di antaranya sebagai berikut.


1. Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena setiap masyarakat
mengalami perubahan secara cepat maupun lambat.
2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti oleh perubahan
pada lembaga-lembaga sosial lainnya yang merupakan satu mata rantai.
3. Perubahan secara cepat biasanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara
karena berada dalam proses penyesuaian diri. Disorganisasi atau perpecahan di
masyarakat akan diikuti reorganisasi yang mencakup pemantapan kaidah dan nilai
yang baru. Reorganiasi adalah penataan kembali sebuah organisasi.
4. Perubahan tidak dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena kedua
bidang tersebut mempunyai kajian timbal balik yang sangat kuat.

B. Teori-Teori Perubahan Sosial


Setelah mengetahui perubahan sosial, sebaiknya, kita mengetahui lebih mendalam
teori-teori perubahan sosial. Hal itu karena teori-teori perubahan sosial sering digunakan
sebagai dasar strategi pembangunan di suatu negara.
Beberapa ahli sosiologi ada yang menganut teori tentang perubahan sosial, di
antaranya sebagai berikut.

2
1. Teori Utama Pola Perubahan Sosial
a. Teori Perkembangan
Teori perkembangan menjelaskan perubahan dapat diarahkan dari suatu titik
tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke modern yang
lebih kompleks. Pola perubahan ini digambarkan seperti linear seperti yang terlihat
gambar berikut.

Gambar 1 Pola perubahan menurut teori perkembangan

Teori perkembangan dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi.
Penganut teori ini, di antaranya sebagai berikut.
1.) Herbert Spencer menyatakan peralihan masyarakat melalui serangkaian
tahap yang berawal dari tahap kelompok suku yang homogen dan sederhana
ke tahap masyarakat modern yang kompleks.
2.) Lewis Henry Morgan menyatakan perubahan sosial budaya secara evolusi
melalui tujuh tahap diawali dari tahap perbudakan dan diakhiri dengan tahap
peradaban.
3.) Auguste Comte menyatakan perubahan sosial budaya terjadi melalui tiga
tahap. Pertama, tahap teologis (theological stage), yaitu tahap yang diarahkan
oleh nilai-nilai dialami (supernatural). Kedua, tahap metafisik (methafisical stage),
yaitu tahap peralihan di mana kepercayaan terhadap unsur adikodrati digeser
oleh prinsip-prinsip abstrak yang berperan sebagai dasar perkembangan
budaya, dan ketiga tahap positif atau tahap ilmiah (positive or scientific stage)
yang menunjukkan masyarakat diarahkan oleh kenyataan yang didukung oleh
prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.

b. Teori Siklus
Teori ini mengungkapkan perubahan masyarakat terjadi secara berulang-ulang.

3
Pola perubahan tidak tampak batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional,
dan modern. Teori siklus dapat digambarkan seperti spiral yang berputar mengikuti
suatu pola dan arah tertentu. Pola perubahan ini dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2 Pola perubahan menurut teori siklus

Para pendukung teori ini, di antaranya sebagai berikut.


1.) Oswald Spengler menyatakan setiap peradaban besar melalui proses
pentahapan kelahiran, pertumbuhan, dan kematian.
2.) Pitirim A. Sorokin menyatakan semua peradaban besar berada dalam siklus
tiga kebudayaan yang berputar tanpa akhir, yaitu kebudayaan ideasional
(ideational cultural), kebudayaan idealistik (idealistic cultural) dan kebudayaan
sensasi (sensatero cultural).
3.) Arnold Toynbee menyatakan peradaban besar berada dalam siklus kelahiran,
pertumbuhan, keruntuhan dan kematian.

2. Teori Gerakan Sosial


Teori ini timbul karena ketidakpuasan terhadap kondisi tertentu yang ada di
dalam masyarakat sehingga menimbulkan gerakan sosial, di mana sejumlah orang
mengorganisasikan diri untuk memperjuangkan perubahan.
Keterkaitan perubahan sosial dan gerakan sosial dapat dilihat dari empat komponen
berikut menurut David Aberle.
a. Alternative movement.
b. Redemptive movement.
c. Reformative movement.
d. Transformative movement.

4
3. Teori Modernisasi
Teori ini melihat bahwa perubahan negara-negara belum berkembang akan mengikuti
jalan yang sama dengan negara industri di Barat. Cara tersebut adalah melalui proses
modernisasi sehingga negara belum berkembang menjadi negara berkembang. Para
pendukung teori ini, di antaranya sebagai berikut.
a. Davis Lerner menyatakan modernisasi diperlukan dalam proses perubahan sosial
sehingga negara yang kurang berkembang perlu meminjam dan menerapkan
karakteristik dari negara yang sudah maju untuk berubah menjadi negara
berkembang ataupun mencapai tahap sebagai negara maju.
b. Huntington menyatakan modernisasi mempunyai ciri-ciri, yaitu prosesnya bertahap,
homogenisasi, wujudnya berupa proses eropanisasi, amerikanisasi, ataupun
westernisasi, jalannya selalu bergerak maju, dan tidak pernah mundur, progresif,
serta jangka waktunya panjang.

4. Teori Ketergantungan
Teori ini melihat ada ketergantungan secara ekonomi negara-negara dunia ketiga
terhadap negara-negara industri. Negara dunia ketiga membutuhkan pinjaman dan
investasi dari negara industri. Ketika negara industri maju, maka negara dunia ketiga
semakin terbelakang dalam proses kolonialisme.

5. Teori Sistem Dunia


Teori ini dijelaskan oleh Immanuel Wallerstein yang mengungkapkan perekonomian
kapitalis dunia tersusun atas tiga jenjang, yaitu negara inti, negara semi periferi, dan
negara periferi.

C. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial


Perubahan sosial memiliki beberapa bentuk adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan Waktu
a. Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan lambat adalah perubahan yang berlangsung secara lambat atau
membutuhkan waktu lama. Teori Evolusi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa,
yaitu sebagai berikut.
1.) Unilinear Theories of Evolution
Teori ini menyatakan manusia dan masyarakat beserta kebudayaannya
akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu.
Perubahan ini terjadi dari bentuk sederhana ke bentuk yang rumit hingga pada

5
tahapan yang dianggap sempurna. Salah satu tokoh yang menganut teori ini
adalah Auguste Comte.
2.) Universal Theory of Evolution
Teori ini menyatakan perkembangan masyarakat tidak perlu melalui berbagai
tahapan tertentu yang bersifat tetap. Herbert Spencer berpendapat bahwa
prinsip dari universal theory of evolution adalah tiap masyarakat merupakan
hasil dari kelompok homogen ke heterogen. Hal tersebut terjadi dalam sifat
atau susunannya.
3.) Multilined Theories of Evolution
Teori ini lebih menekankan pada penelitian tahap-tahap perkembangan
tertentu pada evolusi masyarakat.

b. Perubahan Cepat (Revolusi)


Perubahan cepat adalah perubahan yang terjadi secara cepat yang berhubungan
dengan dasar-dasar pokok kehidupan masyarakat. Berdasarkan sisi waktunya,
revolusi bersifat relatif cepat. Revolusi secara sosiologis dapat terjadi dengan
beberapa persyaratan, di antaranya sebagai berikut.
1.) Ada momentum yang bergerak pada waktu yang tepat.
2.) Adanya pemimpin yang dianggap dapat memimpin masyarakatnya.
3.) Adanya pemimpin yang mampu menjelaskan tujuan kepemimpinannya kepada
masyarakat tersebut.
4.) Adanya pemimpin yang dapat menerima aspirasi dari masyarakat kemudian
merumuskannya sebagai program-program yang akan segera diwujudkan.

2. Berdasarkan Pengaruh
a. Perubahan Kecil
Perubahan kecil adalah perubahan yang tidak memiliki pengaruh berarti terhadap
masyarakat secara keseluruhan. Contohnya, gaya berbusana dan gaya rambut tidak
memengaruhi kehidupan masyarakat secara menyeluruh.
b. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah perubahan sosial budaya yang menyebabkan perubahan
pada aspek-aspek kehidupan dan lembaga-lembaga kehidupan masyarakat.
Contohnya, kenaikan BBM.

6
3. Berdasarkan Tujuan
a. Perubahan yang Dikehendaki atau Direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan adalah perubahan yang telah
direncanakan oleh pihak-pihak yang akan melakukan perubahan pada masyarakat.
Sebagai contoh, masuknya traktor ke masyarakat pedesaan membuat sistem kerja di
kebun atau sawah menjadi lebih cepat.
b. Perubahan yang Tidak Dikehendaki atau Tidak Direncanakan
Perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan adalah perubahan
yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia
sehingga menimbulkan akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat.
Sebagai contoh, masuknya traktor ke masyarakat pedesaan menyebabkan sistem
gotong royong dan kebersamaan menjadi hilang.

4. Berdasarkan Tingkat Kedalaman


a. Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat mendalam yang menyebabkan
timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Sebagai contoh, sistem pemerintahan
desentralisasi mengakibatkan penambahan wewenang pada daerah yang harus
didukung oleh kesiapan pengelolaan daerah.
b. Perubahan Proses
Adapun perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar
karena merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Sebagai contoh,
perubahan kurikulum pendidikan yang sifatnya menyempurnakan kekurangan-
kekurangan yang terdapat dalam perangkat atau dalam pelaksanaan kurikulum
sebelumnya.

Super "Solusi Quipper"


Cara mengingat bentuk perubahan sosial, kita bagi untuk mengingatnya:
A. Berdasarkan kecepatan : revolusi dan evolusi (Renlu)
B. Berdasarkan prosesnya: perubahan besar dan perubahan kecil (Bescil)
C. Berdasarkan perencananya: perubahan terencana dan tidak terencana
D. Struktur dan proses sosial
Dari singkatan tersebut, dapat kita sebutkan:
Renlu dan bescil direncanakan atau tidak direncanakan mengubah struktur dan
proses sosial.

7
D. Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan Sosial
1. Penyebab Internal Perubahan Sosial
Penyebab internal perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dari dalam masyarakat
itu sendiri. Faktor-faktor penyebab internal perubahan sosial adalah sebagai berikut.
a. Bertambah dan Berkurangnya Jumlah Penduduk/Demografi
Perubahan jumlah penduduk dapat memengaruhi struktur masyarakat. Jumlah
penduduk yang berkurang di suatu wilayah dapat terjadi karena transmigrasi ke
wilayah lain atau tingginya arus urbanisasi. Penduduk yang melakukan perpindahan
ke wilayah lain dapat mengakibatkan terjadinya kekosongan penduduk di wilayah
yang ditinggalkan.
b. Penemuan-Penemuan Baru
Penemuan baru dapat berupa ide atau teknologi. Penemuan baru dapat dibagi
dua, yaitu discovery dan invention. Discovery merupakan unsur kebudayaan baru
berupa ide atau teknologi baru. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat
telah mengakui, menerima, dan menggunakan penemuan baru tersebut. Adapun
inovasi merupakan pembaruan yang dapat menambah atau menggantikan sesuatu
yang sudah ada. Sebagai contoh, penemuan mobil dimulai dari usaha Siegfried
Marcus, membuat motor gas pertama. Mobil sistem gas yang dibuat merupakan
hasil dari rangkaian ide yang telah dikembangkan sebelumnya. Akan tetapi, Marcus
yang pertama menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta. Itulah saatnya
mobil menjadi suatu discovery. Lebih kurang 30 tahun kemudian setelah ditambah
perbaikan-perbaikan dari para ahli pada 1911, bentuk mobil tersebut dipatenkan di
Amerika Serikat. Sejak saat itu, mobil mulai diproduksi dan dianggap penting bagi
masyarakat. Dengan demikian, mobil tersebut sebagai invention.
c. Pertentangan atau Konflik dalam Masyarakat
Konflik dalam masyarakat dapat berupa konflik kepentingan antara individu dan
individu ataupun antara individu dan kelompok. Sebagai contoh, tawuran antarwarga
di wilayah Jakarta yang biasanya dipicu hal-hal kecil, seperti kesalahpahaman.
d. Terjadinya Revolusi dalam Masyarakat itu Sendiri
Revolusi atau pemberontakan dalam suatu negara akan menimbulkan perubahan.
Sebagai contoh pada era reformasi, perubahan terjadi dalam berbagai aspek
kehidupan setelah terjadinya revolusi oleh mahasiswa pada 1998. Ada banyak
perubahan dalam tatanan hukum dan politik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Selain itu, masyarakat pun lebih berani dalam menyampaikan aspirasi
dan pendapatnya.

8
Super "Solusi Quipper"
Faktor penyebab perubahan sosial
Demografi dan 3P (penemuan, pertentangan, dan pemberontakan)

2. Penyebab Eksternal Perubahan Sosial


Penyebab eksternal perubahan sosial adalah perubahan yang berasal dari luar masyarakat,
di antaranya sebagai berikut.
a. Lingkungan Alam di Sekitar Manusia
Berbagai bencana alam yang terjadi dapat mengakibatkan manusia berpindah
tempat tinggal. Perubahan sosial dapat terjadi secara mendadak akibat bencana
alam, masyarakat harus beradaptasi dengan keadaan alam yang baru.
b. Peperangan
Perubahan dalam masyarakat dapat terjadi karena adanya peperangan dengan
negara lain. Negara yang memenangkan peperangan akan memaksa negara yang
kalah untuk menerima kebudayaannya. Negara pemenang perang tersebut akan
menganggap kebudayaannya lebih tinggi daripada kebudayaan negara yang
dikalahkannya.
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Pengaruh kebudayaan dari masyarakat lain dapat tercipta saat terjadi hubungan
antara dua masyarakat yang berbeda. Hubungan di antara kedua masyarakat
tersebut dapat melahirkan pengaruh timbal balik. Artinya, suatu kebudayaan
masyarakat tidak hanya memengaruhi kebudayaan masyarakat lainnya, tetapi juga
dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat lainnya. Namun demikian, pertemuan
antara dua kebudayaan tidak selalu saling memengaruhi, adakalanya kedua
kebudayaan tersebut saling menolak. Hal tersebut dapat disebabkan pernah terjadi
konflik fisik pada masa lalu sehingga berlanjut menjadi konflik nonfisik di antara
kedua kebudayaan tersebut. Kondisi tersebut disebut cultural animosity.

Super "Solusi Quipper"


Penyebab Eksternal Perubahan Sosial
Ekster terpengaruh budaya lain, setelah terjadi bencana alam dan peperangan.

Anda mungkin juga menyukai