Anda di halaman 1dari 17

Joint Commission International

Di Penyelenggaraan Makanan

Oleh:
Maria Indah Permata Kaha (073)
Semester VI
2021
S
U
B 01 Penjelasan JCI 02 Indikator JCI

M 03 Standar & Program 04 Kebijakan & Prosedur


A
T
E Manajemen
05 Kualitas Keluhan
R
I
01

Penjelasan JCI
Pengertian
Akreditasi internasional yaitu JCI (Joint Commission International).
JCI adalah suatu organisasi yang independent, nonprofit, dan bukan
lembaga pemerintahan yang berpusat di Amerika Serikat dan merup
akan divisi dari Joint Commission Resources (JCR)cabang dari The
Joint Commission.

Fokus dari akreditasi JCI adalah keselamatan pasien (patient safet


y) yang tertuang dalams tandart 6 Sasaran Keselamatan Pasien.

JCI adalah versi internasional dari The Joint Commission (USA);


Misi JCI adalah memperbaiki kualitas dan keamanan pelayanan ke
sehatan di masyarakat internasional
Tujuan
 Tujuan akreditasi JCI adalah untuk menawarkan kepada masyarakat internasional pros
es objektif untuk mengevaluasi organisasi pelayanan kesehatan yang berbasis standa
 JCI juga menawarkan sertifikasi program perawatan klinis, seperti program untuk pera
watan stroke, perawatan jantung, atau penggantian sendi. Program akreditasi JCI didas
arkan pada kerangka kerja standar internasional yang disesuaikan dengan kebutuhan lo
kal.
JCI juga telah mengembangkan standar dan program akreditasi sebagai berikut :
 Rawat Jalan (Ambulatory Care)
 Laboratorium Klinik (Clinical Laboratories
 Pusat Pelayanan Primer (Primary Care Center
 Perawatan Berkelanjutan (The Care Continuum; perawatan di rumah, hidup dengan di
bantu, perawatan jangka panjang, perawatan di rumah sakit hingga ajal menjemput)
 Pelayanan Transportasi Medik (Medical Transport Organization)
Akreditasi JCI dan Program Sertifikasi Bercirikan
Standar konsensus internasional, dikembangkan dan dikelola oleh sebua
h gugus tugas internasional, dan disetujui Dewan internasional, yang mer
upakan dasar program akreditasi.
Filosofi yang mendasari standar didasarkan pada prinsip manajemen ber
mutu yang terus-menerus diperbaiki mutunya.
Proses akreditasi ini dirancang untuk mengakomodasi faktor hukum, aga
ma, dan/atau faktor budaya di sebuah negara tertentu.
Tim survei lapangan dan penentuan agenda survei akan bervariasi tergan
tung pada besar-kecilnya organisasi pelayanan kesehatan dan jenis layan
an yang diberikan.
Akreditasi JCI ini dirancang agar valid, dapat dipercaya, dan objektif. Be
rdasarkan analisis hasil survei, keputusan akreditasi akhir dibuat oleh ko
mite akreditasi internasional.
02

Indikator JCI
Indikator
Berdasarkan Standar Akreditasi JCI (2011) untuk dapat menilai apakah s
tandart Internasional terkait dengan pelayanan kesehatan pasien yang se
dang diterapkan baik atau tidak baik secara objektif dan valid, diperluka
n beberapa hal sesuai dengan kelulusan akreditasi rumah sakit.

Ada 4 Penilaian elemen penilaiandinyatakan sebagai target penilaian:


1. Tercapai Penuh (TP) diberikan skor10 (sepuluh).
2. Tercapai sebagian (TS) diberikanskor 5 (lima)
3. Tidak Tercapai (TT) diberikan skor 0
4. Tidak dapat diterapkan (TDD)
03

Standar & Program JCI


a. Standar – Standar yang Berfokus Pasien
 SKIP (Sasaran Internasional Kesehatan Pasien
-Tujuan : untuk mengiatkan perbaikan – perbaikan tertentu dlm soal keselamatan pasien.
-Sasaran : menyoroti bidang – bidang yg bermasalah dlm perawatan kesehatan, memberikan
bukti dan solusi hasil konsesus yg berdasarkan nasihat para pakar.
 APKP (Akses ke Perawatan dan Kesinambungan Perawatan)
-Tujuan : mencocokan kebutuhan pasien dgn layanan yg tersedia, mengkoordinasikan layana
n di rs kpd pasien utk kemudian merencakan pemulangan serta proses perawatan selanjutnya.
 HPK (Hak Pasien dan Keluarga)
-Hasil perawatan akan menjadi lebih baik jika pasien dan bila perlu, keluarganya atau wakil
mereka yg mengambil keputusan bagi mereka, dilibatkan dlm pengambilan keputusan dan pr
oses perawatan pasien sesuai dgn rasa budaya mereka.
 Assessment Pasien (AP)
-Asesmen pasien : suatu proses dinamis dan berlangsung terus-menerus di berbagai keadaan r
awat inap dan rawat jalan serta departemen dan klinik.
-Kebutuhan ini mencakup keadaan gawat darurat, elektif atau utk perawatan terencana, bahka
n ketika kondisi pasien berubah.
 PP (Perawatan Pasien)
- Banyak dokter, perawat, ahli farmasi, ahli terapi rehabilitasi, dan berbagai jenis praktisi perawatan kesehatan la
innya yang dapat melaksanakan kegiatan tersebut.
- Peran tersebut ditentukan berdasarkan lisensi; kredensial; sertifikasi; undang-undang dan peraturan; keterampil
an, pengetahuan dan pengalaman khusus individu; dan kebijakan rumah sakit atau deskripsi jabatan.
 PAB (Perawatan Anestesi dan Bedah)
- Penggunaan tsb membutuhkan asesmen lengkap dan menyeluruh thd pasien, perencanaan perawatan yg terinte
grasi, pemantauan pasien secara terus-menerus dan transfer berdasarkan kriteria tertentu utk perawatan lanjuta
n, rehabilitasi, serta transfer dan pemulangan pada akhirnya
MPO (Manajemen dan Penggunaan Obat – Obatan)
- Prinsip-prinsip yg diterapkan mencakup merancang proses yg efektif, penerapan, dan perbaikan terhadap pemi
lihan, pengadaan, penyimpanan, permintaan/peresepan, penyalinan, distribusi, persiapan, pengeluaran, pember
ian, dokumentasi dan pemantauan terapi obat-obatan.
 PPKP (Penyuluhan Pasien dan Keluarga Pasien)
- Penyuluhan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk dapat berpartisipasi lebih baik dalam perawat
an dan mengambil keputusan-keputusan perawatan. Penyuluhan ini diberikan oleh berbagai staf rumahsakit.
- Penyuluhan diberikan pada saat pasien berinteraksi dengan dokternya atau dengan perawat.
b. Standar – Standar Manajemen Organisasi Pelayanan Kesehatan
- TKKA (Tata Kelola, Kepemimpinan dan Arah)
- PMKP (Perbaikan Mutu dan Keselamatan Pasien) Kepemimpinan yg efektif dimulai dengan pemahaman a
upaya untuk meningkatkan proses tersebut harus dipandu kan berbagai tanggung jawab dan wewenang setiap indiv
dgn kerangka kerja yg menyeluruh baik bagi kegiatan ma idu dalam rumah sakit dan bagaimana para individu beke
najemen maupun kegiatan yg berkaitan dgn perbaikan mu rja sama. Mereka yg mengatur, mengelola dan memimpi
tu di rs, juga dipantau oleh kelompok atau panitia pengaw n suatu rumah sakit memiliki baik wewenang maupun ta
asan perbaikan mutu dan keselamatan pasien. nggung jawab.
- PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) - KPS (Kualifikasi dan Pendidikan Staf)
Tujuannya mengidentifikasi dan mengurangi risiko penul Pemeriksaan kredensial staf medis dan keperawatan mer
aran atau transmisi infeksi di antara pasien, staf, profesion upakan hal yang sangat penting dan harus dilakukan seca
al kesehatan, pekerja kontrak, relawan,mahasiswa, dan pe ra hati-hati mengingat mereka terlibat dalam proses pera
ngunjung. watan klinis dan bekerja secara langsung dengan pasien.
- MFK (Manajemen dan Keamanan Fasilitas) Rumah sakit harus menyediakan kesempatan pada staf u
Untuk mencapai tujuan ini,fasilitas fisik,medis,peralatan l ntuk belajar dan berkembang secara pribadi dan profesio
ainnya,dan sumber daya manusianya harus dikelola secar nal. Dengan demikian, pelatihan internal untuk pekerjaan
a efektif. dan kesempatan-kesempatan belajar lainnya harus ditawa
Secara khusus, manajemen harus berusaha untuk mengura rkan kepada staf.
ngi dan mengendalikan bahaya dan risiko mencegah kecel
akaan dan cedera; dan memelihara kondisi yang aman.
04

Kebijakan & Prosedur JCI


Maksud dan Tujuan Survei Akreditasi Jangka Waktu Status Terakreditasi:
 Wawancara dengan staf,pasien dan informasi lisan lain Status terakreditasi bagi suatu organisasi valid
nya. untuk jangka waktu 3 tahun, kecuali ada pemba
 Pengamatan setempat oleh pelaku survei mengenai pro talan dari JCI. Sertifikat berlaku efektif sejak h
ses perawatan pasien. ari pertama setelah JCI menyelesaikan survei, a
 Kebijakan, prosedur, pedoman praktik klinis, dan doku tau jika diminta adanya penyempurnaan, dan te
men lain yang disediakan rumah sakit. lah selesai penyempurnaanya sesuai dengan sur
 Hasil penilaian diri sebagai bagian dari proses akredita vei yang dilakukan. Pada masa berakhirnya jan
si. gka waktu akreditasi selama 3 tahun, organisasi
harus melakukan evaluasi kembali untuk meme
Persyaratan Umum untuk Survei nuhi persyaratan pembaharuan sertifikatnya.
 Rumah sakit tersebut saat ini beroperasi dengan izin se
bagai rumah sakit penyedia layanan kesehatan di negar Cakupan Survei Akreditasi:
a yang bersangkutan. Survei JCI mencakup semua standar yang berk
 Rumah sakit tersebut harus bersedia dan siap bertangg aitan dengan fungsi yang dipakai organisasi da
ung jawab untuk meningkatkan kualitas rawatan dan la n semua satuan sistem pelayanan pasien. Stand
yanannya. ar yang dapat diterapkan di tentukan oleh JC
 Rumah sakit tersebut menyediakan layanan yang ditent I berdasar kan manual didalam cakupan pelaya
ukan oleh standar nan yang diajukan oleh organisasi untuk di sur
vei.
05

Managemen Keluhan /
Pemantauan Kualitas
Menanggapi Keluhan Tentang Rumah Sakit Terakreditasi JCI

 Keluhan ini dapat disampaikan pasien,  Permohonan untuk meminta tanggapan


keluarga,dan praktisi kesehatan, oleh le akan di kirim lewat surat elektronik ke
mbaga pemerintah dalam bentuk lapor pada CEO rumah sakit dengan informa
an, atau melalui informasi dari media. si berikut:
 Oleh karena itu, istilah pengaduan berl  Isi pengaduan/keluhan itu sendiri
aku untuk pelbagai jenis informasi yan  Rangkuman pengaduan, jika pelaporny
g diterima Program Akreditasi JCI. Set a tidak ingin dikenal
elah Program Akreditasi JCI menilai ul  Tanggapan yang diterima akan langsun
ang pengaduan, sejumlah tindakan dap g dievaluasi apakah telah sesuai denga
at dilakukan. n standar akreditasi JCI yang diterapka
 Termasuk merekam informasi untuk m n. Jika diperlukan informasi tambahan,
engetahui arah kecenderungannya, ke rumah sakit akan diberitahu.
mungkinan tindakan di waktu yang aka  Jika tanggapan rumah sakit telah lengk
n datang, untuk mendapatkan tanggapa ap dan diterima, surat bukti penerimaa
n rumah sakit yang terkait atas pengad n di kirim lewat surat elektronik kepad
uan tersebut, dan melakukan survei me a CEO rumah sakit dan kasus dianggap
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai