Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH METODE NUMERIK

“INTERPOLASI METODE NEWTON DAN LAGRANGE”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode

Numerik Dosen Pengampu : Dr. Sutini, M.Si.

Disusun Oleh :

 Asrori (D74218037)
 Fitriana Salsabila (D74219027)
 Amelia Khairunnisa (D04219003)
 Iis Ariska (D04219004)
 Alissa Qoutrunnada Rohmah (D94219040)
 Ila Rofiqoti Rizkya Rahma (D94219054)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2020/202
HALAMAN JUDUL

MAKALAH METODE NUMERIK

“INTERPOLASI METODE NEWTON DAN LAGRANGE”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Numerik

Yang diampuh oleh ibu Dr. Sutini, M.Si.

Disusun Oleh :

 Asrori (D74218037)
 Fitriana Salsabila (D74219027)
 Amelia Khairunnisa’ (D04219003)
 Iis Ariska (D04219004)
 Alissa Qoutrunnada Rohmah (D94219040)
 Ila Rofiqoti Rizkya Rahma (D94219054)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata kuliah
“Metode Numerik”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang memberikan teladan dalam kehidupan dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat serta memberikan pengaruh yang
baik bagi para pembaca. Kami menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih ada kekurangan
dan kelemahan baik dari segi susunan maupun tata bahasanya.Tentunya kami memohon maaf
atas kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik serta
saran maupun masukan yang membangun dari berbagai pihak demi kemajuan penerbitan
makalah.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Surabaya, 07 April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1

1.3 Tujuan...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1 Interpolasi Metode Newton...............................................................................................3

2.2 Contoh Interpolasi Metode Newton..................................................................................4

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Interpolasi Metode Newton..................................................5

2.4 Interpolasi Metode Lagrange............................................................................................6

2.5 Contoh Interpolasi Lagrange.............................................................................................8

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Interpolasi Lagrange.............................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10

3.1 Simpulan.........................................................................................................................10

3.2 Saran................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kalimat y = f(x), x0 ≤ x ≤ xn adalah kalimat yang mengkorespodensikan setiap
nilai x di dalam x0 ≤ x ≤ xn dengan satu atau lebih nilai-nilai dari y. Anggaplah bahwa
f(x) bernilai tunggal, kontinu dan diketahui dalam bentuk eksplisit maka nilai-nilai f(x)
berkorespodensi dengan tepat dari nilai-nilai x yang diberikan sebutlah x0, x1, x2, …xn
yang didapat dihitung dan ditabulasi dengan mudah.
Pusat permasalahan dari analisis numerik adalah pernyataan konversi berikut :
diketahui set dari daftar nilai-nilai (x0, y0), (x1, y1), (x2, y2), …(xn, yn) yang memenuhi
relasi y = f(x) dengan bentuk eksplisit f(x) tak diketahui dari kondisi seperti itu akan
dicari fungsi yang sederhana, sebutlah ∅(x) , sedemikian hingga f(x) dan ∅(x) bersesuaian
pada set dari daftar titik-titik tersebut. Proses seperti ini disebut interpolasi. Bila ∅ (x)
suatu polinom maka proses demikian disebut interpolasi polinom. Interpolasi berarti
mengestimasi nilai fungsi yang tidak diketahui dengan menggunakan nilai-nilai fungsi
dititik-titik sekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka muncul permasalahan yaitu :
1. Apa definisi dari interpolasi metode newton?
2. Bagiamana cara menyelesaikan permasalahan dengan interpolasi metode newton?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari interpolasi metode newton?
4. Apa definisi dari interpolasi lagrange?
5. Bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dengan interpolasi lagrange?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari interpolasi lagrange?

1.3 Tujuan
Dengan rumusan masalah diatas, makalah ini dibentuk bertujuan untuk :
1. Mengetahui definisi dari interpolasi metode newton.

1
2. Mengetahui cara menyelesaikan permasalahan dengan interpolasi metode newton.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari interpolasi metode newton.
4. Mengetahui definisi dari interpolasi lagrange.
5. Mengetahui cara menyelesaikan permasalahan dengan interpolasi lagrange.
6. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari interpolasi lagrange.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Interpolasi Metode Newton


Disini akan dicari interpolasi polinom berderajat n yang menggunakan titik – titik
(𝑥0,𝑦0), (𝑥1,𝑦1), … , (𝑥𝑛,𝑦𝑛) yang banyaknya 𝑛 + 1. Bentuk polinom interpolasi newton :
𝑦 = 𝑦(𝑥) = 𝑃(𝑥).

𝑃(𝑥) = 𝑃(𝑥0) + (𝑥 − 𝑥0)𝑃[𝑥1, 𝑥0] + (𝑥 − 𝑥0)(𝑥 − 𝑥1)𝑃[𝑥2, 𝑥1, 𝑥0] + (𝑥 − 𝑥0)(𝑥 −


𝑥1)(𝑥 − 𝑥2)𝑃[𝑥3, 𝑥2, 𝑥1, 𝑥0] + ⋯ + (𝑥 − 𝑥0)(𝑥 − 𝑥1) … (𝑥 − 𝑥𝑛−1)𝑃[𝑥𝑛, 𝑥𝑛−1, … , 𝑥1, 𝑥0]
, dimana

𝑃[𝑥1 𝑃(𝑥1)−𝑃(𝑥2)
, 𝑥0 ] = disebut beda terbagi hingga pertama,
𝑥1−𝑥0

𝑃[𝑥2 𝑃(𝑥2,𝑥1)−𝑃(𝑥1,𝑥0)
, 𝑥1 , 𝑥0 ] = disebut beda terbagi hingga kedua,
𝑥2−𝑥0

𝑃[𝑥3 𝑃(𝑥3,𝑥2,𝑥1)−𝑃(𝑥2,𝑥1,𝑥0)
, 𝑥2 , 𝑥1 , 𝑥0 ] = disebut beda terbagi ketiga, dan seterusnya
𝑥3−𝑥0

𝑃[𝑥𝑛 𝑥1
, 𝑥𝑛−1 , … , , 𝑥0
𝑃(𝑥𝑛,𝑥𝑛−1, …,𝑥1)−𝑃(𝑥𝑛−1, 𝑥𝑛− 2,…,𝑥0)
]= disebut beda terbagi hingga ke-n
𝑥𝑛−𝑥0

dan 𝑃(𝑥0) = 𝑦0, 𝑃(𝑥1) = 𝑦1, … , 𝑃(𝑥𝑛) = 𝑦𝑛.


Teorema:
Jika titik 𝑥1, 𝑥2, … , 𝑥𝑛, 𝑥𝑛+1 berbeda satu sama lain. Maka terdapat satu dan hanya satu
polinom berderajat maksimum 𝑛 yang melalui titik – titik
(𝑥1, 𝑓1), (𝑥2, 𝑓2), … , (𝑥𝑛+1, 𝑓𝑛+1).
Untuk keperluan ini, kita selalu mengasumsikan bahwa variabel 𝑥 mempunyai
diferensi uniform, artinya 𝑥𝑛 = 𝑥0 + 𝑛ℎ; 𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡
Kita peroleh berikut ini, 𝑓(𝑥𝑠) = 𝑓(𝑥0 + 𝑠 ℎ) = 𝑓𝑠.
𝑥−𝑥0
Dengan 𝑠 adalah suatu bilangan rasional yang dihitung dari rumus: 𝑠 =

Apabila 𝑓(𝑥) ≅ 𝑃𝑛(𝑥), maka 𝑃𝑛(𝑥) diberikan oleh rumus – rumus :


1. Newton – Gregory Maju
Rumus ini “cocok” di 𝑥0 hingga 𝑥𝑛.
𝑠 𝑠 𝑠
𝑃𝑛 (𝑥) = 𝑓0 + ( ) ∆𝑓0 + ( ) ∆2 𝑓0 + ⋯ + ( ) 𝑛 𝑓0

1 2 𝑛
2. Newton – Gregory Mundur
Rumus ini “cocok” di 𝑥−𝑛 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑥0
( ) 𝑠 𝑠+1 2 𝑠+𝑛−1 𝑛
𝑃𝑛 𝑥 = 𝑓0 + ( ) ∆𝑓−1 + ) ∆ 𝑓−2 + ⋯ + ( ) ∆ 𝑓−𝑛
(
1 2 𝑛
Dengan menggunakan
hubungan
∆= ∇𝐸
Maka rumus di atas dapat ditulis sebagai
𝑠 𝑠+1 2 𝑠 + 𝑛 − 1) 𝑓
𝑃𝑛 (𝑥) = 𝑓0 + ( ) ∇𝑓0 + ) ∇ 𝑓0 + ⋯ + 0
( ( ∇𝑛
1 2 𝑛

2.2 Contoh Interpolasi Metode Newton


1. Carilah interpolasi polinom derajat tiga menggunkan titik-titik: (0,1), (1,1), (2,2), dan
(4,5), berturut-turut sebagai (x0, y0), (x1, ,y1), (x2, y2), (x3,y3).
Jawab :
𝑃 (𝑥1)−𝑃(𝑥0) 1−1
P[ x1, x0] = 𝑥1−𝑥0 = 1−0 = 0
𝑃 (𝑥2)−𝑃(𝑥1) 2−1
P[ x2, x1] = 𝑥2−𝑥1 = 2−1 = 1
𝑃 (𝑥3)−𝑃(𝑥2) 5−1 3
P[ x3, x2] = 𝑥3−𝑥2 = 4−2 = 2
𝑃 (𝑥2,𝑥1)−𝑃(𝑥1,𝑥0) 1−0 1
P[x2, x1, x0] = 𝑥3−𝑥0 = 2−0 = 2
3
𝑃 (𝑥 ,𝑥 )−𝑃(𝑥 ,𝑥 ) −1 1
P[ x3, x2, x1] = 3 2 2 1 =2 =
𝑥3−𝑥2 4−1 6
𝑃 (𝑥 ,𝑥 ,𝑥 )−𝑃(𝑥 ,𝑥 ,𝑥 ) 1 1
P[x3, x2, x1, x0] = 3 2 1 − 2 = −1
21 0 =6
𝑥3−𝑥0 4−0 12

P(x) = P(x0) + (x- x0) P[x1, x0] + (x- x0)( x – x1) P[ x2, x1, x0] + (x - x0)( x – x1) (x - x2)
P[x3, x2, x1, x0]
1
= 1 + (x – 0)0 + (x – 0)(x – 1) 1 + ((x – 0) (x – 1) (x – 2)(− )
2 2

= 1 + 1 𝑥 (x – 1) 1
2 − (x – 1) (x – 2)
𝑥
2

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Interpolasi Metode Newton


A. Kelebihan Interpolasi Metode Newton
1. Karena Polinom Newton dibantuk dengan menambahkan satu suku tunggal
dengan polinom derajat yang lebih rendah, maka ini memudahkan perhitungan
polinom derajat yang lebih tinggi dalam program yang sama [CHA91]. Karena
alasan itu, polinom Newton sering digunakan khususnya pada kasus yang derajat
polinomnya tidak diketahui terlebih dahulu
2. Penambahan suku-suku polinom secara beruntun dapat dijadikan kriteria untuk
menentukan tercapainya titik berhenti, yaitu apakah penambahan suku-suku yang
lebih tinggi tidak lagi secara berarti memperbaiki nilai interpolasi, atau malahan
menjadi lebih buruk
3. Tabel selisih terbagi dapat dipakai berulang-ulang untuk memperkirakan nilai
fungsi pada nilai x yang berlainan.
B. Kekurangan Interpolasi Metode Newton
1. Interpolasi untuk nilai x yang lain memerlukan jumlah komputasi yang sama
2. Jika jumlah titik ditambah atau dikurangi, hasil komputasi sebelumnya tidak dapat
digunakan
3. Tidak ada hubungan antara Pn-1 (𝑥) dengan Pn (𝑥)
2.4 Interpolasi Metode Lagrange
Tinjau kembali polinom lanjar pada persamaan
𝑦 − 𝑦2 (
𝑝 (𝑥) = 𝑦 + 1 𝑥−𝑥)
1 0 0
𝑥1 − 𝑥0
Persamaan ini dapat diatur kembali sedemikian rupa sehingga menjadi
𝑝 (𝑥) = 𝑦 𝑥 − 𝑥1 + 𝑦 𝑥 − 𝑥0
1 0 1
𝑥0 − 𝑥1 𝑥1 − 𝑥0
Atau dapat dinyatakan dalam bentuk
𝑝1(𝑥) = 𝑎0𝐿0(𝑥) + 𝑎1𝐿1(𝑥)
Yang dalam hal ini
𝑎0
= 𝑦0 , 𝐿0 (𝑥) = 𝑥−𝑥1 Dan 𝑎1 = 𝑦1 , 𝐿1 (𝑥) = 𝑥−𝑥0
𝑥0− 𝑥1 𝑥1− 𝑥0

Persamaan 𝑝1(𝑥) = 𝑎0𝐿0(𝑥) + 𝑎1𝐿1(𝑥) dinamakan Polinom Lagrange derajat 1. Nama


polinom ini diambil dari nama penemunya, yaitu Joseph Louis Lagrange yang
berkebangsaan Perancis. Bentuk umum polinom Lagrange derajat ≤ n untuk (n + 1) titik
berbeda adalah
𝑛

𝑝𝑛(𝑥) = ∑ 𝑎𝑖𝐿𝑖(𝑥) = 𝑎0𝐿0(𝑥) + 𝑎1𝐿1(𝑥) + ⋯ + 𝑎𝑛𝐿𝑛(𝑥)


𝑖=0

Yang dalam hal ini

𝑎𝑖 = 𝑦𝑖 , 𝑖 = 0, 1, 2, … , 𝑛
dan,
𝑛
(𝑥 − 𝑥𝑗) (𝑥 − 𝑥0)(𝑥 − 𝑥1) … (𝑥 − 𝑥𝑖−1)(𝑥 − 𝑥𝑖+1) … (𝑥 − 𝑥𝑛)
𝐿𝑖 (𝑥) = 𝖦 (𝑥𝑖 − 𝑥𝑗) = (𝑥𝑖 − 𝑥)(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1)(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑛)
𝑗=0
𝑗≠𝑖

Mudah dibuktikan, bahwa


: 1 , 𝑖=𝑗
𝐿 (𝑥 ) = {
𝑖 𝑗 0 , 𝑖≠𝑗
Dan polinom interpolasi 𝑝𝑛(𝑥) melalui setiap titik data.
Bukti :
Jika 𝑖 = 𝑗, maka
𝑛
(𝑥 − 𝑥𝑗) (𝑥 − 𝑥0)(𝑥 − 𝑥1) … (𝑥 − 𝑥𝑖−1)(𝑥 − 𝑥𝑖+1) … (𝑥 − 𝑥𝑛)
𝐿𝑖 (𝑥) = 𝖦 (𝑥𝑖 − 𝑥𝑗) = (𝑥𝑖 − 𝑥)(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑖−1)(𝑥𝑖 − 𝑥𝑖+1) … (𝑥𝑖 − 𝑥𝑛)
𝑗=0
𝑗−1

=1
(karena penyebut = pembilang)

Jika 𝑖 ≠ 𝑗, maka
𝑛 (𝑥 − 𝑥𝑗 )
𝐿 (𝑥) = 𝖦
𝑖
(𝑥𝑖 − 𝑥𝑗)
𝑗=0
𝑗≠𝑖

= (𝑥 − 𝑥0)(𝑥 − 𝑥1) … (𝑥 − 𝑥𝑖−1)(𝑥 − 𝑥𝑖+1) … (𝑥 − 𝑥𝑛)


(𝑥 − 𝑥)(𝑥 − 𝑥 ) … (𝑥 − 𝑥 )(𝑥 − 𝑥 ) … (𝑥 − 𝑥 )
𝑖 𝑖 𝑖 𝑖 𝑖−1 𝑖 𝑖+1 𝑖 𝑛

= 0
(𝑥 − 𝑥)(𝑥 − 𝑥 ) … − 𝑥 )(𝑥 − ) … (𝑥 − 𝑥 )
(𝑥 𝑥
𝑖 𝑖 𝑖 𝑖 𝑖−1 𝑖 𝑖+1 𝑖 𝑛

=0
(karena pembilang = 0, yaitu (𝑥𝑖 − 𝑥𝑗) = 0)
Akibatnya,
𝑝𝑛(𝑥0) = 𝐿0(𝑥0)𝑦0 + 𝐿1(𝑥0)𝑦1 + 𝐿2(𝑥0)𝑦2 + ⋯ + 𝐿𝑛(𝑥0)𝑦𝑛
𝑝𝑛(𝑥0) = 1. 𝑦0 + 0. 𝑦1 + 0. 𝑦2 + ⋯ + 0. 𝑦𝑛
𝑝𝑛(𝑥0) = 𝑦0
𝑝𝑛(𝑥1) = 𝑦1
...
𝑝𝑛(𝑥𝑛) = 𝑦𝑛
Dengan demikian, 𝑝𝑛(𝑥𝑖) = 𝑦𝑖 = 𝑓(𝑥𝑖) , 𝑖 = 0, 1, 2, … , 𝑛

Interpolasi Lagrange dapat dituliskan sebagai berikut.


𝑛
𝑓𝑛(𝑥) = ∑ 𝐿𝑖(𝑥)𝑓(𝑥𝑖)
𝑖=0
dimana

𝑛
(𝑥 − 𝑥𝑗)
7 𝑖
𝐿 (𝑥)
𝑗=0
=(𝑥𝖦 −𝑖𝑗 𝑥 )
𝑗≠𝑖
2.5 Contoh Interpolasi Lagrange
1. Carilah nilai dari ln 2 dengan metode interpolasi polinomial lagrange orde dua
berdasar data sebagai berikut ln 1 = 0,ln 4 = 1,3862944 dan ln 6 = 1,7917595. Untuk
membandingkanhasil yang diperoleh, hitung pula besar kesalahan (diketahui nilai
eksak dari ln 2 = 0,69314718).
Penyelesaian:
𝑥0 = 1 → 𝑓(𝑥0) = 0
𝑥1 = 4 → 𝑓(𝑥1) = 1,3862944

𝑥2 = 6 → 𝑓(𝑥2) = 1,7917595

Dari data yg diketahui masukkan ke persamaan interpolasi lagrange orde 2.


𝑥 − 𝑥1 𝑥 − 𝑥2 𝑥 − 𝑥0 𝑥 − 𝑥2
𝑓 (2) = [ ][ ] 𝑓(𝑥 ) + [ ][ ] 𝑓(𝑥 )
2 0 1
𝑥0 − 𝑥1 𝑥0 − 𝑥2 𝑥1 − 𝑥0 𝑥1 − 𝑥2
𝑥 − 𝑥0 𝑥 − 𝑥1
+[ ][ ] 𝑓( 𝑥 )
2
𝑥2 − 𝑥0 𝑥2 − 𝑥1
2−4 2−6 2−1 2−6
𝑓( 2 ) = [ ][ ]0+[ ][ ]
1−4 1−6 4− (1,3862944) 4 − 6
1
2− 2−6
1 ][ ]
+[ (1,7917595) 4 − 6
4−
1

𝑓2(2) = 0,56584437

Besar kesalahan adalah:

0,59314718 − 0,56584437
𝐸𝑡 = × 100%
0,69314718

𝐸𝑡 = 18,4%

2. Berapa nilai distribusi t pada 𝛼 = 4%?


𝛼 = 2,5% → 𝑥0 = 2,5 → 𝑓(𝑥0) = 2,571
𝛼 = 5% → 𝑥1 = 5 → 𝑓(𝑥1) = 2,015
8
𝛼 = 10% → 𝑥2 = 10 → 𝑓(𝑥2) = 1,476

9
Pendekatan Orde ke-1
𝑥 − 𝑥1 𝑥 − 𝑥0
𝑓 (𝑥) = [ ] 𝑓(𝑥 ) + [ ] 𝑓(𝑥 )
1 0 1
𝑥0 − 𝑥1 𝑥1 − 𝑥0
4−5 4 − 2,5
] (2,015)
𝑓1(𝑥) = [ ] (2,571) + [ 5 − 2,5
2,5 − 5
𝑓1(𝑥) = 2,237

Pendekatan Orde ke-2


4 − 10 4 − 2,5 4 − 10
𝑓2(𝑥) = 4 − 5 ] [ ] (2,571) + [ ] ] (2,015)
[ [
2,5 − 5 2,5 − 10 5 − 2,5 5 − 10
4 − 2,5 4 − 5
+[ ][ ] (1,476)
10 − 2,5 10 −
5
𝑓2(𝑥) = 2,214

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Interpolasi Lagrange


A. Kelebihan Interpolasi Lagrange
1. Dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan interpolasi equispaced (h =
konstan) atau non equispached (h tidak konstan)
2. Dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus interpolasi dan invers interpolasi
(interpolasi balik)
3. Dapat digunakan untuk mencari nilai fungsi yang variablenya terletak di daerah
awal, akhir maupun tengah
4. Tidak membutuhkan tabel beda hingga dalam proses penyelesaiannya sehingga
penyelesaian persoalan lebih mudah.
B. Kekurangan Interpolasi Lagrange
1. Interpolasi untuk nilai X yang lainmemerlukan jumlah komputasi yang sama.
2. Jika jumlah titik ditambah atau dikurangi, hasil komputasi sebelumnya tidak dapat
digunakan.
3. Tidak ada hubungan antara Pn-1(x) dengan Pn(x).
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Kelebihan interpolasi metode newton
1. Memudahkan perhitungan polinom derajat yang lebih tinggi dalam program yang
sama
2. dapat dijadikan kriteria untuk menentukan tercapainya titik berhenti
3. Tabel selisih terbagi dapat dipakai berulang-ulang untuk memperkirakan nilai fungsi
pada nilai x yang berlainan.
Kekurangan Interpolasi Polinom Newton
1. Interpolasi untuk nilai x yang lain memerlukan jumlah komputasi yang sama
2. Jika jumlah titik ditambah atau dikurangi, hasil komputasi sebelumnya tidak dapat
digunakan
3. Tidak ada hubungan antara Pn-1 (𝑥) dengan Pn (𝑥)

Interpolasi lagrange adalah salah satu formula untuk interpolasi berselang tidak
sama selain formula interpolasi newton umum dan metode Aitken. Walaupun demikian
dapat digunakan pula untuk interpolasi berselang sama.

Kelebihan interpolasi Lagrange


1. Dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan interpolasi equispaced (h =
konstan) atau non equispached (h tidak konstan)
2. Dapat digunakan untuk menyelesaikan kasus interpolasi dan invers interpolasi
(interpolasi balik)
3. Dapat digunakan untuk mencari nilai fungsi yang variablenya terletak di daerah
awal, akhir maupun tengah
4. Tidak membutuhkan tabel beda hingga dalam proses penyelesaiannya sehingga
penyelesaian persoalan lebih mudah.
Kekurangan Interpolasi Lagrange
1. Interpolasi untuk nilai X yang lainmemerlukan jumlah komputasi yang sama.
2. Jika jumlah titik ditambah atau dikurangi, hasil komputasi sebelumnya tidak dapat
digunakan.
3. Tidak ada hubungan antara Pn-1(x) dengan Pn(x).

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini saya meyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan
kesalahan dalam hal penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu,saya menantikan saran dan kritikan yang sifatnya membangun untuk
pembuatan makalah selanjutnya. Dan kami juga mengharapkan mudah-mudahan makalah
ini bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA

Purcell, Edwin J. dan Verberg, Dale, Kalkulus dan Geometri Analitis (terjemahan), Penerbit Erlangga,
1989
Fuad, Yusuf. 2014. Metode Numerik 1. Surabaya : Jurusan Matematika FMIPA Unesa.
https://www.researchgate.net/publication/343547085 (Diakses pada tanggal 27 Maret 2021)
https://www.youtube.com/watch?v=fxsAjaTwm0I (Diakses pada tanggal 01 april 2021)

Anda mungkin juga menyukai