Dosen Pengampu :
Aning Wida Yanti, S.Si, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Auliya Rahma Ningrum D94218047
2. Dinda Putri Pertiwi D94218050
3. Durrotul Bariroh D94218051
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mata
kuliah “Matematika Ekonomi dan Keuangan”. Shalawat serta salam kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al - Qur’an
dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat serta memberikan pengaruh
yang baik bagi para pembaca. Kami menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih ada
kekurangan dan kelemahan baik dari segi susunan maupun tata bahasanya.Tentunya kami
memohon maaf atas kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik serta saran maupun masukan yang membangun dari berbagai pihak
demi kemajuan penerbitan makalah.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………...……………………………...ii
DAFTAR ISI…….………………………………..……………………………iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………4
A. Latar Belakang………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………4
C. Tujuan………………………………………………………………..4
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..5
A. Relasi Crisp dan Fuzzy…………..………..…………..……………5
B. Proyeksi dan Ekstensi Silinder…………..………………………………..8
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………….13
A. Kesimpulan………………………………………………………...13
B. Saran……………………………………………………………….13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota himpunan satu
ke himpunan lain. Relasi yang dapat kita temukan dalam materi pada
pelajaran matematika seperti relasi dari himpunan A ke himpunan B. Relasi
yang dimaksud yaitu pemasangan atau korespondensi dari anggota
himpunan A ke himpunan B.
Suatu relasi kabur R adalah suatu himpunan kabur yang didefinisikan
pada hasil kali kartesian himpunan-himpunan U1, U2,..., Un, yaitu: R
={((x1,x2,…,xn), R μ 1 2 ( , ,..., ) n x x x )|(x1,…,xn) (U1U2…Un)}
(4.2) di mana R μ 1 2 ( , ,..., ) n x x x adalah derajat keanggotaan dari relasi
kabur R .
Suatu kasus khusus, jika n = 2 maka relasi R disebut relasi kabur biner. Relasi
kabur biner pada hasil kali kartesian yang anggota himpunannya berhingga
biasanya direpresentasikan dengan matriks relasional, yaitu matriks yang elemen-
elemennya merupakan derajat keanggotaan pasanganpasangan dari relasi yang
bersesuaian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka muncul permasalahan yaitu
apakah relasi kabur itu?
C. Tujuan
Dengan rumusan masalah diatas, makalah ini dibentuk bertujuan untuk
mengetahui relasi kabur.
4
BAB II
PEMBAHASAN
R ( x 1 , x 2 , ..... xn ) = 1iff ( x 1 , x 2 , … .. x n ) ∈ R
{ 0 sebaliknya
5
antara dua himpunan disebut biner; jika tiga, empat, atau lima himpunan
terlibat, relasinya masing-masing disebut terner, kuaterner, atau kuiner,
masing- masing. Secara umum, relasi yang didefinisikan pada n himpunan
disebut n-ary atau n-dimensional,
Sebuah relasi dapat ditulis sebagai himpunan tupel berurut. Cara lain
yang nyaman merepresentasikan relasi R (X1, X2, …………. Xn) melibatkan
n- dimensi beranggota array:
R=[ r i 1,i 2 ,.......... i n ]. Setiap elemen dari dimensi pertama i1 dari arry ini sesuai
atau persis
satu anggota X1 dan setiap elemen dimensi i2 menjadi tepat satu
anggota X2, dan seterusnya. Jika n-tupel (x1, x2, …………. xn) ∈ X1 x X2 x
………… x Xn sesuai dengan elemen r i dari R, maka 1 ,i2 ,.......... in
r ( i 1 , i 2 , ..... in ) = 1iff ( x 1 , x 2 , … .. x n ) ∈ R ,
{
0 sebaliknya ,
Contoh 1.1
Misalkan R adalah relasi di antara tiga himpunan X = (Inggris,
Prancis}, Y = {dolar, pound, franc, mark} dan Z = {AS, Prancis, Kanada,
Inggris, Jerman}, yang mengaitkan negara dengan mata uang dan bahasa
sebagai berikut:
R (X, Y, Z) = ((Inggris, dolar, AS), (Prancis, Franc, Prancis), {Inggris,
dolar, Kanada), {Prancis, dolar, Kanada), { English, pound, Britain)}.
Relasi ini juga dapat direpresentasikan dengan array keanggotaan tiga
dimensi berikut:
U Fr Can Brit Ger
S a
Dolla 1 0 1 0 0
r
Poun 0 0 0 1 0
d
Fran 0 0 0 0 0
c
mark 0 0 0 0 0
Englis
h
U Fr Can Brit Ge
S a r
Dolla 0 0 1 0 0
r
6
Poun 0 0 0 0 0
d
Franc 0 1 0 0 0
mark 0 0 0 0 0
Frenc
h
7
Relasi fuzzy juga dapat dengan mudah direpresentasikan oleh
keanggotaan n-dimensi array dengan memasukkan n -tuple yang sesuai
dengan himpunan universal. Entri ini mengambil nilai yang mewakili nilai
keanggotaan dari n-tuple yang sesuai.
Contoh 1.2
Misalkan R adalah relasi fuzzy antara dua himpunan X = (New York
City, Paris} dan Y = {Beijing, New York City, London}, yang
merepresentasikan konsep relasional "sangat jauh". Hubungan ini bisa
ditulis dalam notasi daftar sebagai
Relasi fuzzy biasa (dengan himpunan penilaian [0, 1]) jelas dapat
diperpanjang relasi L-fuzzy (dengan perintah penilaian himpunan L
8
berurutan) dengan cara yang sama seperti himpunan fuzzy diperluas ke
himpunan L-fuzzy. Demikian pula, tipe t, level k, dan relasi fuzzy bernilai
interval yang dapat didefinisikan.
y=( y i| j∈ j ) ∈ X X j
j∈ j
Contoh 1.3
Pertimbangkan set X1= {0,1}, X2 = (0,1), X3 = (0,1,2) dan hubungan
fuzzy terner pada X1 x X2 x X3 didefinisikan dalam Tabel 5.1. Misalkan
Rij =[ R ↓ {X i , X j }] dan Ri= [ R ↓ {X i }] untuk semua
9
Dalam keadaan khusus, proyeksi yang ditentukan oleh (5.1) dapat
digeneralisasikan oleh mengganti operator maks dengan t-conorm lain.
Operasi lain pada relasi, yang dalam beberapa hal merupakan
kebalikan dari proyeksi, adalah disebut ekstensi silinder. Misalkan X dan y
menunjukkan kelompok himpunan yang sama seperti yang digunakan di
definisi proyeksi. Misalkan R adalah relasi yang didefinisikan pada produk
Kartesius dari himpunan di keluarga y, dan misalkan [ R ↓ x− y ]
menunjukkan ekstensi silinder dari R menjadi himpunan X i (i ∈ N n ) yang
berada di X tetapi tidak di y. Kemudian,
10
Perpanjangan silinder jelas menghasilkan relasi fuzzy terbesar (dalam
arti nilai keanggotaan elemen produk Cartesian yang diperluas) yang
kompatibel dengan proyeksi yang diberikan. Relasi semacam itu adalah
yang paling tidak spesifik dari semua relasi yang kompatibel proyeksi.
Dengan demikian, ekstensi silinder memaksimalkan nonspesifik
menurunkan relasi dimensi-n dari salah satu proyeksi dimensi-r nya (r ≤ n).
Itu, menjamin bahwa tidak ada informasi yang tidak termasuk dalam
proyeksi yang digunakan dalam penentuan hubungan yang diperluas. Oleh
karena itu, ekstensi silinder sama sekali tidak bias.
Contoh 5.4
Fungsi keanggotaan ekstensi silinder dari semua proyeksi di Contoh
5.3 sebenarnya yang ditunjukkan pada Tabel 5.1 dengan asumsi bahwa
argumennya diperluas ke {x1 , x2 , x3}.
Misalnya:
Kita dapat melihat bahwa tidak ada ekstensi silinder (identik dengan
proyeksi masing-masing di Tabel 5.1) sama dengan relasi fuzzy asli dari
mana proyeksi terlibat dalamekstensi silinder ditentukan. Artinya, beberapa
informasi hilang saat diberikan relasi diganti dengan salah satu proyeksinya
dalam contoh ini.
Hubungan yang dapat direkonstruksi dari salah satu proyeksi mereka
dengan silinder ekstensi ada, tetapi agak jarang. Lebih umum bahwa suatu
relasi bisa persis direkonstruksi dari beberapa proyeksinya dengan
mengambil persimpangan set silinder mereka ekstensi. Relasi yang
dihasilkan biasanya disebut penutupan silinder. Saat proyeksi ditentukan
oleh operator maks , operator min biasanya digunakan untuk set
persimpangan. Karenanya, diberikan sekumpulan proyeksi ( Pi|i∈ I ) dari
suatu relasi pada X, silinder penutupan, cyl {Pi}, berdasarkan proyeksi ini
ditentukan oleh persamaan
11
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan hal itu, kami dapat menyimpulkan bahwa relasi kabur terdapat
relasi crisp dan fuzzy serta proyeksi dan eksistensi silinder. Relasi crisp
sendiri merepresentasikan ada atau tidaknya asosiasi, interaksi atau
keterkaitan antara elemen-elemen dari dua atau lebih himpunan. Konsep ini
dapat digeneralisasikan untuk memungkinkan untuk berbagai derajat atau
kekuatan asosiasi atau interaksi antar elemen. Derajat asosiasi dapat
direpresentasikan oleh nilai keanggotaan dalam relasi fuzzy dengan cara
yang sama seperti derajat keanggotaan himpunan direpresentasikan pada
himpunan fuzzy. Faktanya, seperti halnya crisp dapat dilihat sebagai kasus
terbatas dari konsep himpunan fuzzy yang lebih umum, relasi crisp dapat
dianggap sebagai kasus terbatas dari relasi fuzzy. Sedangkan proyeksi
silinder membahas tentang hubungan yang dapat direkonstruksi dari salah
satu proyeksi mereka dengan silinder ekstensi ada, tetapi agak jarang. Lebih
umum bahwa suatu relasi bisa persis direkonstruksi dari beberapa
proyeksinya dengan mengambil persimpangan set silinder mereka ekstensi.
Relasi yang dihasilkan biasanya disebut penutupan silinder. Saat proyeksi
ditentukan oleh operator maks , operator min biasanya digunakan untuk set
persimpangan. Karenanya, diberikan sekumpulan proyeksi ( Pi|i∈ I ) dari
suatu relasi pada X, silinder penutupan, cyl {Pi}.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini saya meyadari bahwa masih banyak
kekeliruan dan kesalahan dalam hal penulisan dan penyusunannya masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,saya menantikan saran dan kritikan
yang sifatnya membangun untuk pembuatan makalah selanjutnya. Dan kami
juga mengharapkan mudah-mudahan makalah ini bermanfaat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Klir, George J and Bo Yuan. 1995. Fuzzy Sets and Fuzzy Logic: Theory And
Application. United States of America, Prentice Hall P T R.
14