Anda di halaman 1dari 4

Ach.

Zanadin Zidan
140310180070

1. Pengenalan Perangkat Lunak Proteus-ISIS

Analisa :
Pada rangkaian di atas menggunakan 1 port output pada D7 yang akan menyalakan led yellow secara
berkala. Pada reset menggunakan capasitor 10 μF, resistor 10k dan pushbutton dengan power 5 V.
Digunakan juga crystal dengan dihubungkan 2 capasitor yang masing-masing sebesar 20nF. Dengan
menggunakan file simulasi led, led yellow akan menyala selama kurang lebih 5 detik dan mati selama
5 detik.

2. Pengenalan Perangkat Lunak Code Vision ( CVAVR )

Analisa :
Untuk menyalakan 2 led secara bergantian maka dibutuhkan 2 port output pada c0 dan c1. Dengan
menggunakan delay_ms(2000) maka didapatkan nyala led yang bergantian selama 21 detik.
3. Pengenalan Perangkat Lunak Extreme Burner AVR

Analisa :
Didapatkan waktu nyala waktu led sebesar 5,6 detik dan mati led sebesar 5,6 detik.
4. Sensor NTC

5. LM35

6. Sensor LDR ( Light Dependent Resistance )


Besarnya nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya intensitas cahaya yang diterima
oleh LDR itu sendiri. Resistansi LDR akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya atau yang ada disekitarnya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan
dalam keadaan terang sebesar 1KΩ atau kurang.

7. Sensor Hall Effect


Sensor Efek Hall pada dasarnya terdiri dari potongan tipis semikonduktor yang bertipe P dengan
bentuk persegi panjang. Bahan semikonduktor yang digunakan biasanya adalah Gallium Arsenide
(GaAs), Indium Antimonide (InSb), Indium Phosphide (InP) atau Indium Arsenide (InAs). Potongan tipis
semikonduktor tersebut dilewati oleh arus listrik secara berkesinambungan (terus menerus). Ketika
didekatkan dengan medan magnet atau ditempatkan pada lokasi yang bermedan magnet, garis fluks
magnetik akan menggunakan gaya pada semikonduktor tersebut untuk mengalihkan muatan
pembawa (elektron dan hole) ke kedua sisi pelat semikonduktor. Gerakan pembawa muatan ini
merupakan hasil dari gaya magnet yang melewati semikonduktor tersebut
8. Sensor IR - Fotodioda
Apabila Fotodioda terkena cahaya maka komponen ini bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi
jika tidak mendapat cahaya maka komponen ini akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan
yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.

9. Sensor Tegangan dan Arus


cara kerja dari sensor ini adalah membaca arus yang mengalir melalui kabel tembaga sehingga
menghasilkan medan magnet yang kemudian informasnya ditangkap oleh Integrated IC Hall dan
dikonversi menjadi tegangan.

10. Sensor DHT11 ( Sensor suhu dan kelembaban dan suhu ruang )
Sensor DHT11 merupakan serangkaian komponen senor dan IC kontroller yang dikemas dalam satu
paket. Sensor ini ada yang memiliki 4 pin ada pula yang 3 pin. Tapi tidak menjadi masalah karena
dalam penerapannya tiak ada perbedaan. Didalam bodi sensor yang berwarna biru atau putih
terdapat sebuah Resistor dengan tipe NTC (Negative Temperature Coefficient).

11. Sinyal Ultrasonik


Prinsip Kerja dari sensor ultrasonic yaitu Sinyal dipancarkan oleh pemancar ultrasonik.Sinyal yang
dipancarkan tersebut kemudian akan merambat sebagai sinyal / gelombang bunyi dengan kecepatan
bunyi yang berkisar 340 m/s.Setelah sinyal tersebut sampai di penerima ultrasonik, kemudian sinyal
tersebut akan diproses untuk menghitung jaraknya.

Anda mungkin juga menyukai