ABSTRAK

Oksida grafit (graphite oxide, GO) adalah struktur karbon yang membentuk
kisi heksagonal dengan hibridisasi sp2 dan sp3 karena hadirnya gugus hidroksil dan
epoksi pada bagian basal serta gugus karbonil dan karboksil pada bagian tepi
lapisan grafit. GO telah berhasil disintesis dari grafit murni menggunakan metode
Hummers yang banyak digunakan untuk mensintesis GO. Sintesis GO diawali
dengan melarutkan serbuk grafit pada pelarut asam sulfat (H2SO4) dan natrium
nitrat (NaNO3) dalam ice bath, kemudian pada campuran tersebut ditambahkan
oksidator kalium permanganat (KMnO4) secara perlahan. Selanjutnya senyawa
hidrogen peroksida (H2O2) ditambahkan untuk memberhentikan proses oksidasi.
Produk yang dihasilkan berupa GO yang berbentuk pasta bewarna cokelat hijau
kekuningan. Pasta tersebut selanjutnya dicuci dengan asam klorida (HCl) dan
akuades berulang-ulang untuk mendapatkan GO yang relatif murni. Pasta tersebut
dikeringkan dan digerus untuk karakterisasi yang membutuhkan sampel serbuk.
Sampel tersebut selanjutnya dipanaskan pada berbagai variasi suhu. Perubahan
struktur grafit akibat proses oksidasi di analisa menggunakan pengukuran Energy
Dispersive Spectroscopy (EDS), difraksi sinar-X (XRD), spektroskopi UV-Vis, dan
spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared). Berdasarkan hasil yang diperoleh
menunjukkan bahwa terjadi perubahan struktur grafit karena telah terbentuk gugus-
gugus fungsional oksigen. Produk GO yang dihasilkan memiliki perbandingan
atom karbon dan oksigen (C/O) sebesar 2,329 yang menunjukkan proses oksidasi
grafit berlangsung dengan baik. Hasil karakterisasi dengan XRD menunjukkan
sampel GO memiliki struktur amorf. Suhu pemanasan terbaik agar struktur GO
dapat diamati dengan pengukuran XRD adalah 150 ºC dengan puncak difraksi pada
2θ adalah 10,940o. Spektrum absorbansi UV-Vis menunjukkan puncak absorbansi
maksimum pada 230 nm karena transisi π → π* yang menunjukkan ikatan C = C
dan pada 297 nm karena transisi n → π* yang menunjukkan ikatan C = O. Hasil
spektrum FTIR menunjukkan bahwa oksidasi grafit menggunakan oksida kuat
menyebabkan atom oksigen membentuk ikatan C – O, C – OH, dan C = O.

Kata Kunci: Grafit, Oksida grafit, Metode Hummers, Spektroskopi

iii
 ABSTRACT

Graphite oxide (GO) consists of a hexagonal carbon networks having both

sp and sp3 hybridized carbons bearing hydroxyl and epoxide functional groups on
2

its basal plane, whereas the edges are decorated by carboxyl and carbonyl groups.
GO was prepared by oxidizing graphite flake via Hummers method which is the
most common method for preparing graphite oxide. The synthesis of GO was
carried out by adding the graphite flake into a mixture of sulfuric acid (H2SO4) and
sodium nitrate (NaNO3) placed in ice bath, then into this mixture was added
potasium permanganat (KMnO4) slowly. After that, hydrogen peroxide (H2O2)
solution was added to stop the oxidation process. The resulted product was GO
cake that was yellowish green brown color. The GO cake was repeatedly washed
with hydrogen chloric acids (HCl) solution and aquades to obtain relatively pure
GO. Then the GO cake was then dried and turn to powder products of GO which
require for characterization. The product was annealed in different temperature.
Structural properties of the synthesized GO were investigated with the help of
Energy Dispersive Spectroscopy (EDS), X-ray Diffraction (XRD), Ultraviolet-
Visible Spectroscopy (UV-Vis), and Fourier Transform Infrared Spectroscopy
(FTIR). The results show change of graphite structure due to appearance oxygen
functional groups. The obtained GO have a carbon to oxygen atomic ratio (C/O)
2,329 indicated oxidation of graphite was succesfull. The result of XRD showed
that synthesized GO have amorphous structure. The best annealing temperatur to
obtained sampel for XRD measurement is 150 ºC with very strong peak at 2θ of
10,940º. UV-Vis spectra of GO showed maksimum absorption peak at 230 nm
attributable to π → π* transition of atomic C = C bonds and at 297 nm attributeable
to n → π* transition of atomic C = O bonds. The result of FTIR showed that
graphite oxidized by strong oxidants caused the oxygen atoms introduced and
formed C – O, C – OH, and C = O.

Keywords : Graphite, Graphite oxide, Hummers method, Spectroscopy

iv