Anda di halaman 1dari 11

Nama : Riska Debora Pardede.

Prodi : D3 Keperawatan Tk 2.
NIM : 012019016.
Resume Materi les 3 :
2. Perilaku Caring Perawat Indonesia
Berikut ini adalah perilaku caring perawat yang diajukan pertanyaan terbuka seperti
“Bagaimana caring behavion perawat?” Lima tema muncul dari data tersebut. Perawat
menggambarkan perilaku kepedulian mereka sebagai: divalidasi oleh peneliti dalam
wawancara. Peneliti

2.1. Caring is an attitude, interpersonal relationship with patient

Diantara perilaku caring partisipan perawat Indonesia, “Caring is an attitude, interpersonal-


relationship with patient.”, Mendapat persentase tertinggi dengan 17 peserta. Para peserta
secara blak-blakan menyampaikan komentar dan komentarnya melalui contoh:

1. NI / 3: Peduli adalah sikap peduli perawat kepada sesama dan saling percaya.

2. N2 / 3: Peduli adalah sikap perawat dalam wijen. (Peduli adalah sikap perawat untuk
mencintai sesama,)

N5 / 3: Peduli adalah Sikap peduli kita kepada pasien dan tras. (Peduli adalah sikap
kepedulian kita terhadap pasien dan kepercayaan.) N3 / 5: Sikap peduli perawat kepada
pasien. (Sikap peduli perawat terhadap pasien.)

N2 / 1: Perilaku peduli adalah sikap peduli kepada pasien. (Perilaku peduli adalah sikap
peduli terhadap pasien.)

N1 / 2: Sikap peduli kita ke pasien dengan memberikan sikap empati dan hanya sebatas
empati. (Sikap kepedulian kami kepada pasien dengan memberikan empati dan hanya
sebatas empati.)
N2 / 2: Suatu sikap yang datang dari dalam hati ketulusan hati dalam memberikan pelayanan
kepada pasien. (Sikap yang bersumber dari keikhlasan hati dalam memberikan pelayanan
kepada pasien.)

N3 / 2: Perawat memiliki sikap tanggap untuk keluhan pasien dengan sopan dan dengan
bertanya apa yang dikeluhkan. (Perawat memiliki sikap tanggap terhadap keluhan pasien
dengan sopan dan dengan menanyakan apa yang dikeluhkan.)

NI / 4: Sikap peduli kita ke pasien dengan memberikan sikap empati dan hanya sebatas
empati. (Sikap kepedulian kami kepada pasien dengan memberikan empati dan hanya
sebatas empati)

N5 / 2: Suatu sikap yang datang dari dalam hati ketulusan hati dalam memberikan pelayanan
kepada pasien. (Merupakan sikap yang lahir dari keikhlasan hati dalam memberikan
pelayanan kepada pasien.)

N3 / 2: Perawat memiliki sikap tanggap untuk keluhan pasien dengan sopan dan dengan
bertanya apa yang dikeluhkan. (Perawat memiliki sikap responsif terhadap keluhan pasien
dengan sopan dan dengan menanyakan apa yang dikeluhkan.)

NI / 3: Perilaku peduli adalah sikap dan perilaku kita memperlakukan sesama yang kita layani
dengan kasih. (Perilaku peduli adalah sikap dan perilaku kita untuk memperlakukan orang
lain yang kita layani dengan cinta.)

N2 / 3: Perilaku peduli adalah sikap peduli kita kepada pasien melalui sikap empati kepada
pasien dan keluarga. (Caring behaviour adalah sikap kepedulian kita terhadap pasien melalui
empati terhadap pasien dan keluarganya.)

N4 / 4: Perawat memiliki sikap peduli dalam tindakan keperawatan, dan melakukan tindakan
keperawatan melalui proses keperawatan. (Perawat memiliki sikap peduli dalam tindakan
keperawatan, dan melakukan tindakan keperawatan). Tindakan keperawatan melalui proses
keperawatan.)

N2 / 4: Menunjukkan sikap empati terhadap pasien yang membutuhkan pertolongan secara


fisik maupun psikologis. (Menunjukkan sikap empati kepada pasien yang membutuhkan
pertolongan fisik dan psikologis.)
N3 / 4: Sikap peduli perawat melalui pemahaman akan kebutuhan pasien, terutama pada saat
sakratul maut. (Sikap kepedulian perawat melalui pemahaman akan kebutuhan pasien,
terutama pada saat meninggal.)

N3 / 4: Sikap perawat melalui sentuhan dan memberikan sikap empari kepada pasien. (Sikap
pembunuhan melalui sentuhan dan empati kepada pasien.)

Menurut kamus Webster, sikap berarti cara berpikir atau perasaan yang mapan tentang
seseorang atau sesuatu, biasanya yang tercermin dalam perilaku seseorang. Kamus bisnis
berpendapat bahwa sikap adalah pra-disposisi atau kecenderungan untuk merespon secara
positif atau negatif terhadap ide, objek atau orang atau situasi tertentu.

Watson (2008) berpendapat bahwa perawat dan pasien terlibat dalam hubungan kepedulian
interpersonal yang didasarkan pada kepercayaan, rasa hormat, dan cinta. Ini adalah sikap
perawat yang diharapkan terhadap pasien. Perawat menjalin hubungan transpersonal caring
dengan pasien yang mewujudkan spirit full to spirit connection yang menunjukkan keinginan
tulus untuk hadir dan terpusat dalam interaksi.

Berdasarkan wawancara, perawat Indonesia mengatakan bahwa caring merupakan sikap


moral dalam praktik keperawatan. Sifat peduli perawat dalam menangani orang sakit dan
keluarganya setiap hari harus menunjukkan bahwa mereka benar-benar peduli dengan situasi.
🚀🚀🚀 Watson (2008) menekankan bahwa caring adalah salah satu aspek terpenting dalam
keperawatan. Menjalin hubungan interpersonal dengan pasien dan anggota keluarga dicapai
dengan membangun hubungan emosional dengan pasien dan keluarganya. Perawat masuk ke
dalam hubungan kepedulian interpersonal ini sambil memberikan asuhan yang berkualitas.

2.2. Merawat bersifat sensitif dan tanggap terhadap kebutuhan pasien.

Diantara perilaku caring partisipan perawat Indonesia, “Caring adalah peka dan
memperhatikan kebutuhan yang disebutkan oleh 15 partisipan. Hal tersebut terlihat dari kata-
kata peserta sebagai berikut:
N3 / 2: Suatu perasaan yang peka kepada pasien yang membutuhkan bantuan dan sapaan kita
sebagai perawat (Perasaan sensitif terhadap pasien yang membutuhkan butuh bantuan dan
salam kita sebagai perawat)

N4 / 2: Peduli dengan keluhan pasien, apa yang dirasakan pasien (Peduli terhadap keluhan
pasien, apa yang dirasakan pasien)

N2 / 3: Kita melihat apa yang dibutuhkan pasien secara holistik. (Kita tahu apa yang
dibutuhkan pasien secara holistik. (Kita tahu apa yang dibutuhkan pasien secara holistik).
Kebutuhan pasien secara holistik.)

N3 / 4: Memiliki rasa peduli bukan karena rutinitas tetapi karena perawat aktif mendekatkan
diri, memberikan sentuhan dan perasaan yang mendalam untuk penderitaan pasien. (Memiliki
rasa peduli bukan karena rutinitas tetapi karena perawat itu aktif mendekat, memberi
sentuhan dan memiliki perasaan yang dalam terhadap penderitaan pasien).

N3 / 3: Kepedulian dengan memahami kebutuhan pasien secara spiritual. (Peduli dengan


memahami kebutuhan spiritual pasien).

N3 / 3: Kepedulian yang dimiliki dengan memberikan perhatian kepada pasien. (Kepedulian


yang dimiliki dengan memberikan perhatian kepada pasien).

N3 / 3: Memahami kebutuhan pasien dan keterbatasan pasien. (Memahami kebutuhan pasien


dan keterbatasan pasien). N5 / 3: Perawat memiliki perasaan yang sama dengan pasien
dengan merasakan kalau saya menderita seperti pasien. (Perawat memiliki perasaan yang
sama seperti pasien dengan perasaan bahwa saya menderita seperti pasien).

N4 / 5: Tanggap akan keluhan dan kebutuhan pasien. (Respon terhadap keluhan dan
kebutuhan pasien).

N4 / 5: Dengan cepat masalah masalah pasien, (Cepat atasi masalah pasien).

N1 / 1: Perilaku peduli ketika perawat peka kepada pasien. (Perilaku peduli bila perawat
peka terhadap pasien).
N3 / 2: Perawat memiliki sikap tanggap untuk keluhan pasien dengan sopan dan bertanya apa
yang dikeluhkan. (Perawat memiliki sikap tanggap terhadap keluhan pasien dengan sopan
dan dengan menanyakan apa yang dikeluhkan).

N ¾: Sikap peduli perawat melalui pemahaman akan kebutuhan pasien, terutama pada saat
sakratul maut. (Sikap kepedulian perawat melalui pemahaman akan kebutuhan pasien
terutama pada saat meninggal dunia).

N4 / 5: Cepat untuk menangani keluhan dan kebutuhan pasien maupun keluarga (Cepat
merespon keluhan dan kebutuhan pasien dan keluarga)

5/5: Perawat memiliki bakat untuk membantu pasien dari hari vane terdalam (Perawat
memiliki keinginan untuk membantu pasien dari hari terdalam).

Kepedulian bersifat sensitif, tanggap atau menerima kebutuhan pasien. Menjadi perhatian
dan menunjukkan wawasan dan menunjukkan kasih sayang adalah perilaku peduli yang
ditunjukkan oleh perawat mahasiswa (Baua, 2011).

Peduli dianggap sebagai dasar dari profesi keperawatan. Ketika pasien dirawat di rumah
sakit, mereka memiliki harapan tentang perawatan yang mereka terima. Memahami apa yang
pasien anggap sebagai perilaku peduli sangat penting dalam menyesuaikan intervensi
keperawatan yang memenuhi kebutuhan individu pasien (Modic et al., 2016).

2.3. Peduli adalah memelihara & “menjadi”” pasien

Di antara perilaku caring perawat Indonesia peserta, “Peduli adalah memelihara &
“menjadi”” pasien” disebutkan oleh 12 peserta. Hal ini dapat dilihat dari kata-kata peserta
berikut ini:

N3 / 4: Memiliki rasa peduli bukan karena rutinitas tetapi karena perawat yang aktif
mendekatkan diri, memberikan sentuhan dan perasaan yang mendalam untuk penderitaan
pasien. (Memiliki rasa kepedulian bukan karena rutinitas tetapi karena perawat aktif lebih
dekat, memberi sentuhan dan memiliki relasi yang dalam untuk penderitaan pasien).

N5 / 2: Suatu rasa peduli terhadap keadaan pasien, empati terhadap apa yang dirasakan
pasien. (Perasaan peduli terhadap kondisi pasien, empati terhadap apa yang diderita pasien).
N4 / 4: Perawat sebagai penyembuh tidak hanya secara fisik tetapi psikologis dengan
memberikan ketenangan, kenyamanan, (Perawat hadir sebagai penyembuh tidak hanya secara
fisik tetapi secara psikologis dengan memberikan ketenangan, kenyamanan).

N5 / 4: Perawat memiliki perasaan yang sama dengan pasien dengan merasakan kalau saya
menderita seperti pasien. (Perawat memiliki perasaan yang sama seperti pasien dengan
perasaan bahwa saya menderita seperti pasien).

N2 / 1: Caring behaviour adalah perawat mengerahui kenyamanan, masalalt dan keluhan


sebelum melakukan tindakan, (Caring behaviour adalah mengetahui hambatan, masalah dan
keluhan sebelum melakukan tindakan).

NA / 2: Cara perawat untuk membantu pasien dengan berpengalaman dan merasakan


penderitaan pasien (Cara perawat membantu pasien dengan tulus dan merasakan penderitaan
pasien).

N2 / 3: Perilaku peduli adalah Perawat peduli kepada keluarga untuk meningkatkan kerja
sama. (Perilaku caring adalah perawat yang mengasuh keluarga untuk meningkatkan
kerjasama).

N3 / 3: Caring behaviour adalah perawat, pasien dan kelaurga memiliki ikatan yang saling
percay.a (Caring behaviour adalah perawat, pasien, dan family bas mutual trust).

N3 / 3; Caring behaviour adalah tingkah laku perawat yang baik dalam memberikan tindakan
keperawatan. (Perilaku caring merupakan perilaku perawat yang baik dalam memberikan
tindakan keperawatan).

N4 / 3: Caring behaviour adalah Peduli kepada pasien, misalnya pasien butuh bantuan maka
kita bantu, terutama pasien yang total care. (Perilaku caring adalah Caring pada pasien,
misalnya pasien membutuhkan pertolongan maka kami bantu, terutama pasien yang bersifat
total care).

N5 / 3: Caring behaviour adalah perawat dengan memberikan pertolongan kepada pasien.


(Perilaku Peduli adalah Perawat dengan memberikan pertolongan penuh kepada pasien).
N2 / 5: Mengerti apa yang dibutuhkan pasien saat ini dan kopingnya seperti apa. (Pahami
apa yang dibutuhkan pasien sekarang dan jenis penanganannya).

Perawat dari salah satu rumah sakit menjawab bahwa “merawat adalah mengasuh &”
bersama “pasien. Pemahaman ini tidak lepas dari pengalaman perawat. Responden
memahami bahwa” bersama “adalah” tinggal bersama pasien jika pasien membutuhkan.
Kehadiran saya dan tinggal dengan pasien saya setiap kali dia membutuhkan saya. “Peduli,
dari kacamata Swanson, (1993 dalam Baua, 2011).” Berada bersama “didefinisikan oleh
Swanson sebagai” hadir secara emosional kepada orang lain. “ berarti hadir selama masa-
masa sulit dari kondisi penyakit pasien. Perawatan sebagai “cara memelihara untuk
berhubungan dengan orang lain yang berharga kepada siapa seseorang merasakan rasa
komitmen dan tanggung jawab pribadi” (Leininger, 1985). Swanson (1993) berargumen
bahwa kata kunci dalam definisi ini meliputi: memelihara (pertumbuhan dan produksi
kesehatan) kepada orang lain yang berharga (yang peduli terhadap materi) kepada siapa
seseorang merasakan rasa komitmen dan tanggung jawab pribadi (individual dan intim).
Swanson, (1993 dalam Baua 2011) mengidentifikasi kategori kepedulian yang meliputi:
memelihara kepercayaan, mengetahui, berada bersama, melakukan untuk, dan memampukan.

2.4. Peduli adalah menunjukkan perhatian, kasih sayang, dan empati kepada
pasien.

Diantara perilaku kepedulian perawat Indonesia peserta, “Peduli adalah menunjukkan


kepedulian, kasih sayang, dan empati kepada pasien.” Disebutkan oleh 11 peserta. Hal
tersebut terlihat dari kata-kata peserta sebagai berikut:

N5 / 1: Caring adalah rasa empati, menyayangi serta cinta kasih (Caring is empati, love, and
love).

N5 / 2: Suatu rasa peduli terhadap keadaan pasien, empati terhadap apa yang dirasakan
pasien. (Perasaan peduli terhadap kondisi pasien, empati terhadap apa yang diderita pasien).
N3 / 4: Memberikan rasa empati kepada pasien. (Memberi empati kepada pasien).

N1 / 2: Sikap peduli kita ke pasien dengan memberikan sikap empati dan hanya sebatas
empati.

N1 / 1: Sikap peduli kita ke pasien dengan memberikan sikap empati dan hanya sebatas
empati.

N2 / 3: Perilaku peduli adalah Sikap peduli kita kepada pasien melalui sikap empati kepada
pasien dan keluarga (Perilaku peduli adalah sikap kepedulian kita terhadap pasien melalui
empati terhadap pasien dan keluarga).

N2 / 4: Menunjukkan sikap empati terhadap pasien yang membutuhkan pertolongan secara


fisik psikologis. (Menunjukkan sikap empati pada pasien yang membutuhkan pertolongan
fisik dan psikis).

N2 / 4: Menunjukkan sikap empati terhadap keluarga, yang secara psikologis dalam tanda
petik bahwa keluarga juga mengalami tanda sakit. (Tunjukkan empati terhadap keluarga,
yang secara psikologis dalam tanda petik bahwa keluarga juga mengalami gejala penyakit).
N5 / 4: Sikap perawat melalui sentuhan dan memberikan sikap empati kepada pasien (sikap
perawat melalui sentuhan dan empati kepada pasien).

N1 / 2: Kepedulian kepada pasien lewat perhatian yang diberikan. (Peduli terhadap pasien
melalui kepedulian yang diberikan).

N3 / 3: epedulian yang dimiliki dengan memberikan perhatian kepada pasien. (Kepedulian


yang dimiliki dengan memberikan perhatian kepada pasien).

Raab, K. (2014) melakukan wawancara dengan responden perawat yang menafsirkan


kepedulian sebagai menunjukkan perhatian, penuh kasih sayang dan berempati kepada
pasien.

Memperlihatkan kepedulian adalah salah satu perilaku merawat perawat ruang gawat darurat
yang diidentifikasi dalam studi Laurente, (1995, dalam Baua 2011). Peneliti memahami
bahwa menunjukkan kepedulian adalah perilaku kepedulian yang penting yang harus
ditunjukkan oleh perawat kepada pasiennya. Perhatian juga menunjukkan kebaikan dan
tindakan perhatian kepada orang lain. Itu adalah tindakan bijaksana. Perhatian adalah
bersikap baik dan baik hati. Orang yang berempati dan menghargai perasaan orang lain.

Empati adalah kapasitas untuk memahami atau merasakan apa yang dialami orang lain dari
dalam kerangka acuannya, yaitu kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain.
Ada banyak definisi empati yang mencakup berbagai keadaan emosional. Empati penting
untuk perawatan kesehatan yang optimal. Empati perawat, yang berada di garis depan dalam
perawatan pasien, perlu mendapat perhatian khusus. Namun, informasi tentang empati di
antara perawat masih terbatas. Temuan penelitian ini dapat membantu pengelola rumah sakit
untuk lebih memahami tingkat empati perawat, dan dapat menjadi referensi dalam desain
pelatihan in-service yang tepat untuk meningkatkan empati di antara perawat (KUO, 2012).

2.5. Merawat adalah tindakan yang memperhatikan kesejahteraan pasien,


menunjukkan penerimaan dan pengakuan terhadap pasien.

Diantara perilaku caring partisipan perawat Indonesia, “Caring adalah tindakan yang peduli
pada kesejahteraan pasien, menunjukkan penerimaan dan pengakuan terhadap pasien.”
Diucapkan oleh delapan peserta. Hal ini dapat ditunjukkan dalam kata-kata berikut dari
peserta:

N4 / 4: Perawat hadir sebagai penyembuh tidak hanya secara fisik tetapi psikologis dengan
memberikan ketenangan, kenyamanan. (Perawat hadir sebagai penyembuh tidak hanya
secara fisik tetapi secara psikologis dengan memberikan ketenangan dan kenyamanan).

N1 / 2: Kepedulian kepada pasien lewat perhatian yang diberikan. (Peduli adalah tentang
pasien yang memberikan perhatian).

N2 / 2: Pendekatan perawat kepada pasien di ruangan dalam pelaksanaan keperawatan.


(Perawat mendekati pasien di ruang dalam melakukan praktik keperawatan).

N4/2: Peduli dengan keluhan pasien, apa yang dirasakan pasien. (Peduli dengan keluhan
pasien, apa yang pasien rasakan).

N2 / 3: Caring adalah Pendekatan kita ke pasien dalam praktek keperawatan. (Peduli adalah
pendekatan kami kepada pasien dalam praktik keperawatan).

N2 / 4: Kita memberikan perawatan kepada pasien bersifat holistik. (Kami memberikan


perawatan holistik kepada pasien).

N3Memiliki rasa peduli bukan karena rutinitas tetapi karena perawat yang aktif mendekatkan
diri, memberikan sentuhan dan perasaan yang mendalam untuk penderitaan pasien.
(Memiliki rasa bukan karena rutinitas tetapi karena perawat aktif lebih dekat, memberi
sentuhan dan memiliki perasaan yang mendalam atas penderitaan pasien).
N3 / 4: Kepedulian yang dimiliki dengan memberikan perhatian kepada pasien. (Kepedulian
yang dimiliki dengan memberikan perhatian kepada pasien). Care

Yuliawati. A. (2012) mempelajari perilaku caring perawat Indonesia berdasarkan latar


belakang budaya. Perilaku peduli yang teridentifikasi adalah memperlakukan pasien sebagai
orang yang menghargai diri sendiri, melihat masalah dari sudut pandang pasien, mendorong
pasien menjadi percaya diri, memuji, peduli tentang perasaan mereka, memperlakukan pasien
dengan hormat, mendengarkan, mengunjungi kamar pasien, memperkenalkan nama,
menanggapi panggilan pasien, memberikan sentuhan, mendorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan, bersikap tenang, menghormati privasi pasien, mengundang
keluarga untuk mengunjungi pasien, memahami perasaan pasien, membantu pasien percaya
pada kekuatan mereka, dan membantu pasien berpikir positif. Secara ringkas, diagram di
bawah ini merupakan paradigma yang menunjukkan perilaku caring perawat Indonesia:

Anda mungkin juga menyukai