LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

PIPA ORGANA TERBUKA

I. Tujuan
1. Memahami konsep tentang pipa organa terbuka

2. Hubungan tinggi rendahnya nada dengan ukuran botol dan air

3. Faktor yang mempengaruhi frekuensi

II. Teori

Pipa organa terbuka merupakan sebuah kolom udara atau tabung yang kedua ujung
penampangnya terbuka. Kedua ujungnya berfungsi sebagai perut gelombang karena bebas
bergerak dan ditengahya ada simpul. Kolom udara dapat beresonansi, artinya dapat bergetar.

III. Alat dan Bahan

1. Kaleng kue

2. Air

3. Penggaris

4. Sendok

IV. Cara Kerja

1. Mengisi air ke dalam kalemg sampai penuh

2. Ukur tinggi air tersebut
3. Cek suara dengan cara memukul kaleng tersebut
4. Lakukan secara berulang ulang dengan cara mengurangi air agar nada yang
dihasilkan bernada Si
Kaleng kue (h = 15,5 cm)
Kaleng Tinggi air (cm) Nada

A 10.7 cm Do

B 9,5 cm Re

C 7,5 cm Mi

D 6 cm Fa

E 5 cm So

F 4 cm La

G 2 cm Si

V. Pembahasan

A. Hubungan tinggi rendahnya nada dengan ukuran botol dan air

Semakin besar panjang ruang pada gelas atau semakin kecil volume air didalamnya,
maka akan semakin besar frekuensi bunyi yang dihasilkan atau semakin tinggi nada yang
dihasilkan. Begitu sebaliknya, semakin kecil panjang ruang pada gelas atau semakin
besarnya volume air didalam gelas maka frekuensi yang dihasilkan akan semakin kecil
 atau semakin rendah nada yang dihasilkan. Sehingga, volume air berbanding lurus dengan
frekuensi bunyi yang dihasilkannya.

B. Faktor yang memengaruhi frekuensi

a. Panjang senar, semakin panjang senar, semakin panjang frekuensi yg dihasilkan.

b. Luas penampang, semakin besar luas penampang senar, semakin rendah frekuensi yg
dihasilkan.
c. Tegangan senar, semakin besar tegangan senar, semakin tinggi frekuensi yg dihasilkan
d. Masa jenis senar, semakin kecil masa jenis senar, semakin tinggi frekuensi yg
dihasilkan
VI. Kesimpulan
Semakin besar volume air yang diisi ke dalam botol maka suara yang dihasilkan akan
semakin rendah dan frekuensinya pun rendah. Begitupun sebaliknya.