Nim : 193010208007 Mata Kuliah : Kimia Unsur Golongan Transisi
Buatlah summary(ringkasan) tentang Magnetic susceptibility.
Suseptibilitas Magnetik Succeptibility dalam Bahasa latin disebut succeptibilis yang artinya reseptif atau disebut juga sebagai kerentanan.Magnetik susceptibility disebut pula kerentanan magnetic atau kepekaan magnetic (disimbolkan dengan X) adalah tingkat kemagnetan suatu benda untuk termagnetisasi,dimana pada umumnya erat kaitannya dengan kandungan mineral dan oksida besi.Jika semakin besar kandungan mineral maknetik didalam batuan,maka akan semakin besar pula harga suseptibilitasnya. Sifat kemagnetan pada suatu benda cenderung dipengaruhi oleh keadaan suhu.Apabila suhu semakin besar maka nilai kerentanannya akan semakin lemah(berkurang). Sifat kemagnetan untuk setiap batuan yang khas melandasi dipergunakannya metode magnetic untuk kegiatan eksplorasi ataupun kegiatan geodinamika.Metode ini sangat cocok untuk penafsiran struktur geologi bawah permukaan maupun untuk mengetahui potensi mineral – mineral ekonomis yang ada dibawah permukaan tanah. Suseptibilitas Volume Suseptibilitas magnetik adalah konstanta proporsionalitas berdimensi yang menunjukkan tingkat kemagnetan suatu bahan dalam respons terhadap medan magnet yang diterapkan. Suatu istilah terkait magnetisabilitas, perbandingan antara momen magnetik dan kerapatan fluks magnet. Parameter yang terkait erat adalah permeabilitas, yang menyatakan jumlah magnetisasi bahan dan volume.Suseptibilitas volume magnetik , yang disimbolkan dengan ꭕv (terkadang secara sederhana disebut sebagai ꭕ, dan ꭕm lambang magnetik, untuk membedakannya dari suseptibilitas listrik), hal tersebut dinyatakan dalam Sistem Satuan Internasional.Mungkin dalam system lain terdapat konstanta tambahan yang dapat kita lihat berdasarkan hubungan berikut: M = ꭕvH Keterangan : M merupakan kemagnetan bahan (momen dipol magnetik per satuan volume), yang diukur dalam ampere per meter, dan H adalah kekuatan medan magnet,diukur dalam satuan ampere per meter.ꭕv karenanya adalah kuantitas tak berdimensi. Dengan menggunakan Satuan SI, induksi magnetik B berkaitan erat dengan H,dapat kita lihat dari persamaan berikut: B = 𝜇0(H + M) = 𝜇0(1 + ꭕvH = 𝜇𝐻 Keterangan : 𝜇0 merupakan konstanta maknetik ;(1 + ꭕv) merupakan permeanilitas relative bahan. Oleh karena itu suseptibilitas volume magnetic ꭕv dan permeabilitas magnetik 𝜇 berhubungan melalui persamaan berikut: 𝜇 = 𝜇0(1 + ꭕV) Terkadang suatu kuantitas tambahan yang disebut intensitas kemagnetan (juga merujuk pada polarisasi magnetik J) dan terukur dalam tesla, dirimuskan sebagai: I = 𝜇0M Hal tersebut memungkinkan deskripsi alternatif dari semua fenomena magnetisasi dalam hal jumlah I dan B, yang bertentangan dengan yang digunakan pada umumnya M dan H.Perhatikan bahwa definisi ini sesuai dengan konvensi SI. Namun, banyak tabel suseptibilitas magnetik memberikan nilai-nilai CGS (lebih khusus emu-cgs, singkatan dari satuan elektromagnetik, atau Gaussian-cgs; keduanya sama dalam konteks ini). Satuan ini bergantung pada definisi yang berbeda dari permeabilita ruang bebas: Bcgs = Hcgs + 4𝜋M cgs = (1 +4𝜋 ꭕvcgs) Hcgs Nilai suseptibilitas volume CGS yang tak berdimensi dikalikan dengan 4π untuk memberikan nilai suseptibilitas volume SI berdimensi: ꭕvSI =4𝜋 ꭕvcgs Dalam fisika adalah hal yang biasa (dalam literatur yang lebih tua) untuk melihat suseptibilitas massa CGS diberikan dalam satuan emu / g, sehingga untuk mengkonversi volume suseptibilitas SI dapat menggunakan konversi. ꭕVSI =4𝜋 𝝆cgsꭕmcgs Keterangan : 𝛒cgs adalah massa jenis dalam g/cm3, atau ꭕVSI =(4𝜋10 -3) 𝝆SIꭕmcgs Keterangan ρSI adalah massa jenis dalam kg/m3. Suseptibilitas Massa dan Suseptibilitas Molar Ada dua ukuran lainnya dari suseptibilitas, yaitu suseptibilitas massa magnetik (χmass atau χg, terkadang χm), diukur dalam m3·g−1 (SI) atau dalam cm3·g−1 (CGS) serta suseptibilitas molar magnetik (χmol) yang diukur dalam m3·g−1 (SI) atau cm3·g−1 (CGS) yang didefinisikan di bawah ini, di mana ρ adalah massa jenis dalam kg·m−3 (SI) atau g·cm−3 (CGS) dan M adalah massa molar dalam kg·mol−1 (SI) atau g·mol−1 (CGS). Χmass = χv / ρ χmol = Mχmass - Mχv / ρ Pertanda dari suseptibilitas: diamagnetik dan tipe kemagnetan lain Berdasarkan sifat magnetik yang ditunjukkan oleh kerentanan magnetiknya, batuan dan mineral dapat dikelompokkan menjadi: ▪ Diamagnetik Diamagneik mempunyai kerentanan magnetik (k) negatif dan kecil artinya bahwa orientasi orbital elektron zat ini selalu berlawanan arah dengan medan magnet luar. Contohnya: grafit, kuarsa dan garam. ▪ Paramagnetik Paramagnetic mempunyai harga kerentanan magnetik (k) positif dan kecil. ▪ Feromagnetik Feromagnetik mempunyai harga kerentanan magnetik (k) positif dan besar yaitu sekitar 106 kali dari diamagnetik/paramagnetik. Apabila χ positif, suatu material dapat bersifat paramagnetik. Dalam hal ini, medan magnet di dalam material diperkuat oleh magnetisasi yang diinduksi. Atau, apabila χ negatif, material tersebut bersifat diamagnetik. Dalam hal ini, medan magnet di dalam material dilemahkan oleh magnetisasi yang diinduksi. Umumnya, bahan non-magnetik dikatakan sebagai para- atau diamagnetik karena mereka tidak memiliki magnetisasi permanen tanpa medan magnet dari luar. Material feromagnetik, ferimagnetik, atau antiferomagnetik memiliki suseptibilitas yang positif dan memiliki magnetisasi permanen bahkan tanpa medan magnet dari luar.