Anda di halaman 1dari 13

13/03/2021

TUJUAN 3
• Mengerti bagaimana menganalisa rangkaian
ekuivalen trafo ditinjau dr salah satu sisi trafo
• Mengerti apakah persyaratan dilaksanakannya
percobaan trafo
• Mengerti percobaan apa saja yg digunakan
untuk mendapat parameter trafo 1 fasa
• Mengerti bagaimana percobaan untuk
menentukan effisiensi & regulasi trafo

1. Memindahkan semua parameter di sisi sekunder (R2, jX2)ke sisi primer, shg R2
menjadi R2’ , jX2 menjadi jX2’ saat di sisi primer dst

R2’ = a2.R2 X2’ = a2.X2


I2’ = I2/a V2’ = a.V2

1
13/03/2021

2. Mengabaikan Zm (parameter rugi inti Rc & Xm) dikarenakan arus Io terlampau


kecil dibandingkan arus nominal sisi primernya (3%-5% dr I nom)
I2’

3. Menggabungkan parameter-parameter yg sama shg di rangkaian hanya terdapat


sebuah impedansi ekuivalen ( Zek)
I2’

ZL’= a2.ZL

4. Menentukan hubungan tegangan antara tegangan sisi primer dng tegangan sisi sekunder
V1 = V2’+I1.(Zek) = a.V2 + I1.(R ek + jX ek)
atau
V1 = V2’+I2’(R ek + j X ek)

Dari gambar analisa di atas dapat diketahui :


• Hubungan langsung antara tegangan primer (V1) dengan
tegangan sekunder (V2) dari trafo 1 fasa.
V1 = V2’+I1.(Zek) = a.V2 + I1.(R ek + jX ek)  V2’ = V1 - I1.(Zek)
atau
V1 = V2’+I2’.(Zek) = a.V2 + I2’.(R ek + jX ek)  V2’ = V1 - I2’.(Zek)

• Besarnya total rugi tegangan (I2’x Z ek atau I1 x Z ek) yang


ada di dalam trafo sehingga dapat diketahui juga berapakah
besarnya tegangan output (V2) saat terjadi perubahan beban
di dalam trafo.

• Besarnya regulasi tegangan trafo jika terjadi perubahan


pembebanan.

2
13/03/2021

3
13/03/2021

Tujuan :
1. Menentukan daya rugi inti trafo saat tegangan nominal & angka transformasi 1 fasa
2. Menentukan parameter rugi inti trafo 1 fasa (Rc & Xm).
Rugi inti trafo terdiri dari 2 macam rugi-rugi yaitu :
a. Rugi Histeresis Ph  K h . f .Bmax
n

b. Rugi Arus Eddy Pe  K e . f 2 .Bmax


2
I1 = Io I2 = 0

P0
I0

- I2 = 0
Pada gbr rangkaian di atas, penentuan daya rugi inti - Rugi Cu di Z1 diabaikan krn I1=Io & Io berharga kecil
trafo berdasarkan hasil pembacaan wattmeter (Po)
& parameternya ditentukan dengan menggunakan
Io
perhitungan sbb :
Ic Im
P
Po  V1.I o . cos o cos o  o
V1 .I o V2’
V
Ic  I o . cos o Rc  1
Io IC
V1
Im  I o . sin o Xm 
IM

4
13/03/2021

• Kenapa sebaiknya trafo menggunakan


hubungan Step Up dalam percobaan Open
Circuit ?

• Kenapa tegangan yg dipergunakan pada


percobaan Open Circuit (Beban Nol)
seharusnya tegangan nominal trafo ?

Tujuan :
1. Menentukan daya rugi tembaga trafo saat beban nominal
2. Menentukan parameter rugi tembaga trafo 1 fasa ( R ek & X ek )
3. Mengetahui % voltage impedance

I1 Psc I1 = I nominal sisi HV

Pada gbr rangkaian di atas, penentuan rugi


tembaga trafo berdasarkan hasil pembacaan
wattmeter (Psc) & parameternya ditentukan
dengan menggunakan perhitungan sbb : I1 = I nominal sisi HV

V1
Zek 
I1 2 2
X ek  Zek  Rek
P
Rek  sc2
I1
V supply saat percobaan SC
%V Impedansi  x100 %
V suply nominal trafo

5
13/03/2021

Kenapa sebaiknya trafo menggunakan hubungan


Step Down dalam percobaan Short Circuit ?

Kenapa arus yg dipergunakan pada percobaan


Short Circuit seharusnya Arus nominal trafo ?

Apakah yg terjadi jika pada percobaan Short


Circuit digunakan tegangan nominal trafo ?

Tujuan :
1. Menentukan besarnya effisiensi trafo
2. Menentukan besarnya regulasi tegangan trafo

Apakah jenis hubungan trafo dan berapakah tegangan suply yg akan dipakai ?
Apakah pengaruh besar dan jenis beban trafo pada effisiensi & regulasi ?

Daya Keluar ( P out ) P out  rugi


Effisiensi    1
Daya masuk ( P in ) P out   rugi P in

6
13/03/2021

Voltage Impedance
( % V Imp ; Z% )

Definisi
• % tegangan impedansi dr suatu trafo adalah :
• “Besarnya drop tegangan pada beban penuh yg disebabkan oleh
resistansi dan reaktansi dari kumparan transformator”

• % V Imp ditentukan berdasarkan percobaan S/C seperti terlihat pd gambar


di bawah :

• Pd rangkaian di atas; tegangan input di atur sampai arus yang mengalir pd


rangkaian sesuai dengan arus nominal dari sisi input trafo. Besarnya % V
imp ditentukan dengan formula sbb :

% V Imp (%Z) = Impedance Voltage x 100%


Rated Voltage ( V nom)
Impedance Voltage = Besarnya teg suply saat percobaan Short Circuit

7
13/03/2021

• Fungsi % V Impedansi adalah :


– Menentukan impedansi total dari trafo

– Menentukan besarnya arus hubung singkat dlm kondisi trafo bekerja


nominal, untuk kemudian digunakan penentuan pengaman trafo.

– Menentukan rugi tegangan dalam kondisi berbeban (regulasi


tegangan).

– Menentukan pembagian beban (Load Sharing) dlm paralel trafo

– Menentukan Maximum Fault Level

CONTOH 1
• Data Name Plate Trafo :
100 kVA; 10kV / 400 V; %Z = 5%
I nom : 10 A / 250 A
Tentukan besarnya arus hubung singkat sisi HV & LV ?

• Penentuan besarnya arus hubung singkat (I hs) trafo :


kV 2 Vn
– Cara I : Z x %Z Ihs 
MVA Z
In
– Cara II : Ihs 
%Z

– Sisi HV
10 2 100 5 10.000
• Cara I :Z x 5%  x  50 Ihs   200A
0,1 0,1 100 50
• Cara II : I hs = (10 / 5%) = 200 A

– Sisi LV
0,4 2 0,16 5 400
• Cara I :Z x 5%  x  0,08 Ihs   5.000A
0,1 0,1 100 0,08
• Cara II : I hs = (250 / 5%) = 5.000 A

8
13/03/2021

Pengaruh besar dan jenis beban pada efisiensi trafo.

Semakin besar beban yang dipasang pada trafo maka effisiensi akan
semakin besar untuk power faktor / jenis beban yang sama sampai tercapai
effisiensi mencapai titik maksimumnya. Setelah mencapai effisiensi maksimum
maka effisiensi akan cenderung menurun jika beban tetap dibesarkan.
Selain itu jenis beban juga akan berpengaruh pada effisiensi trafo, semakin
besar power faktornya maka effisiensi juga akan semakin besar pada besar
beban yang sama.

Contoh :
Jika diketahui bhw PCu saat beban penuh (FL) = 950 watt & PFe = 450 watt pada sebuah trafo 1 fasa yang mempunyai
data name plate sebagai berikut : 20 kV / 400 V; 10 kVA; 50 Hz
Tentukan :
a. Besarnya effisiensi saat beban penuh & cos  = 1 ?
b. Besarnya effisiensi saat berbeban ½ beban penuh ( ½ FL) dan cos  = 1
c. Besarnya effisiensi saat trafo berbeban penuh dan cos  = 0,8 ?

Jawab :
a. Effiensi saat beban penuh ( 100 % FL) dan cos  = 1 :
P out 10000
   0,877  87,7%
P out   rugi 10000 950  450

b. Effisiensi saat berbeban ½ beban penuh dan cos  = 1 :


P out = ½ x S x cos  = ½ x 10.000 x 1 = 5.000 watt
P Cu ½ FL = ( ½ )2 x P cu FL = ¼ x 950 = 237,5 watt
P Fe ½ FL = P Fe FL, karena sesuai dengan soal, tegangan suplai dari trafo tidak berubah pada semua kondisi besar &
jenis beban, maka :

P Fe ½ FL = P Fe FL = 450 watt
P out 5000
 
P out   rugi 5000  237,5 450

 = 0, 876 = 87,6 %

9
13/03/2021

c. Effisiensi saat berbeban beban penuh dan cos  = 0,8 :


P out = 1 x S x cos  = 1 x 10.000 x 0,8 = 8.000 watt
P Cu FL = 950 watt  P cu saat beban penuh
P Fe tidak berubah pd semua kondisi beban , karena sesuai dengan soal, tegangan
suplai dari trafo tidak berubah pada semua kondisi besar & jenis beban.

P Fe FL = 450 watt

P out

P out rugi
P out 8000
 
P out rugi 8000 950 450

 = 0, 851 = 85,1 %

• Pada kondisi effisiensi maksimum pada suatu operasional trafo dapat


dapat diketahui bhw:
Rugi Tembaga ( PCU ) = Rugi Besi/Inti (PFe)
• Sedangkan prosentase besarnya beban saat terjadinya effisiensi
maksimum adalah sbb :
Rugi Besi
x Beban Penuh
Rugi Tembaga saat beban penuh
Contoh :
• Jika diketahui bhw PCU saat beban penuh = 950 watt & PFe = 450 watt.
Tentukan pada berapakah besar beban saat effisiensi maksimum.

450
x Beban Penuh  68,8 % dr beban penuh
950

10
13/03/2021

i. Dari perhitungan di atas diketahui bahwa effisiensi max terjadi saat 68,8 % dari beban penuh. Jadi

besarnya beban saat  max = 68,8% x 10 kVA = 6,88 kVA. Jika diketahui beban mempunyai cos  = 1;

maka besarnya beban = 6,88 kW.

ii. Effisiensi max :

max = P out / (P out + P Cu + P Fe)

karena saat effisiensi max P Cu = P Fe maka max = P out / (P out + P Fe + P Fe)

P Cu = P Fe = 450 watt

max = 6.880 / (6.880+ 450 + 450) = 88,43 %

• Regulasi tegangan adalah proses bagaimana


pengaturan tegangan baik dari Gardu Induk,
saluran transmisi ataupun pada pembangkit
dalam rangka penstabilan tegangan beban.

• Regulasi tegangan erat kaitannya dengan Drop


Tegangan. Drop Tegangan adalah besarnya
rugi tegangan yang diakibatkan oleh arus saat
mengalir pada suatu media yang punya
impedansi.

11
13/03/2021

Terdapat 2 cara perhitungan regulasi tegangan pada trafo sbb :

a. Regulasi UP
V no load  V load
Regulasi UP  x 100 %
V load
Perhitungan regulasi UP dilaksanakan jika dimungkinkan adanya perubahan
tegangan suply trafo saat terjadi perubahan tegangan output yang disebabkan
oleh perubahan beban trafo.

b. Regulasi DOWN
V no load  V load
Regulasi DOWN  x 100 %
V no load
Perhitungan regulasi DOWN dilaksanakan jika TIDAK dimungkinkan adanya
perubahan tegangan suply trafo saat terjadi perubahan tegangan output yang
disebabkan oleh perubahan beban trafo. Dengan kata lain tegangan suply
bersifat KONSTAN.

Didalam aplikasinya regulasi DOWN lebih banyak dipakai dalam menentukan


regulasi tegangan trafo dibandingkan regulasi UP.

• Jika diketahui :
a) Name Plate Trafo : 5 KVA ; 200/1000 V
b) Data percobaan Short Circuit (berdasarkan hasil pembacaan meter &
trafo terhubung Step Down) sbb : 50 V ; 5 A & 110 W
• Tentukan :
a. % Tegangan Impedansi
b. % Regulasi tegangan saat trafo terhubung Step Up & berbeban 3000 W
dng cos = 0,8 lagging.
• Jawab :
• % Tegangan Impedansi = x 100 % = 5 %
• Untuk menentukan regulasi tegangan maka harus dihitung dulu besarnya
drop tegangan dari trafo sbb :
1. Menghitung besarnya R ek & X ek dari trafo (lihat rumus sebelumnya) :
R ek : 4,4  & X ek : 8,9 .
Karena trafo terhubung Step Up maka besarnya parameter dikalikan a2 :
R ek : 4,4 x ( ) = 0,176  ; X ek : 8,9 x ( ) = 0,36 .

12
13/03/2021

2. Menghitung besarnya arus beban saat 3000 W & cos =0,8 sbb :
I1 = = 18,75 A
,

3. Menghitung V drop dengan rumus sbb :


V drop = I ( R cos  + X sin  )
V drop = 18,75 ((0,176 x 0,8)+(0,36 x 0,6)) = 6,69 volt

4. Menghitung V2’ sbb :


V2’ = V1 – V drop = 200 – 6,69 193,31 volt
,
5. Menghitung V2 sbb : V2 = = = 966,55 volt
,
,
6. Menghitung % regulasi tegangan : = 3,345 %

13

Anda mungkin juga menyukai