Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi
DOKUMEN PEMILIHAN
Nomor: PB.02.01-Kb32/POKJA-B33/II/2021/04
untuk
DAFTAR ISI
BAB I. UMUM
C. Dalam hal terdapat pertentangan ketentuan yang tertulis pada Lembar Data
Pemilihan (LDP) atau Lembar Data Kualifikasi (LDK) dengan Instruksi Kepada
Peserta (IKP), maka yang digunakan adalah ketentuan pada Lembar data
Pemilihan (LDP) atau Lembar Data Kualifikasi (LDK).
(subkontrak).
- Daftar Kuantitas dan : adalah daftar kuantitas yang telah diisi harga
Harga satuan kuantitas dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian
dari penawaran.
Pengumuman tercantum pada aplikasi SPSE dan dapat ditambahkan di situs web
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, papan pengumuman resmi untuk
masyarakat, surat kabar, dan/atau media lainnya
- 12 -
A. UMUM
Pelaksanaan tatanan dan adaptasi kebiasaan baru (hidup normal) dalam penyelengaraan
jasa konstruksi diatur sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 18/SE/M/2020 tentang Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi
Kebiasaan Baru (Hidup Normal) Dalam Penyelengaraan Jasa Konstruksi tanggal 19
Agustus 2020 (terlampir).
Petunjuk pengisian standar dokumen pemilihan jasa konstruksi diatur sesuai dengan
Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 17/SE/Db/2020 tentang Petunjuk
Pengisian Standar Dokumen Pemilihan Jasa Konstruksi Tahun Anggaran 2021 tanggal
11 November 2020 (terlampir).
Proses layanan sertifikasi Badan Usaha dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai
dengan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
30/SE/M/2020 tanggal 22 Januari 2021 tentang Transisi Layanan Sertifikasi Badan
Usaha dan Sertifikasi Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi.
2. Sumber Dana Sumber pendanaan, pagu Anggaran, dan HPS untuk pengadaan
pekerjaan konstruksi ini dibiayai dari sumber pendanaan
sebagaimana tercantum dalam LDP.
3. Peserta Tender 3.1. Tender ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua
peserta yang berbentuk badan usaha tunggal/atas
nama sendiri atau KSO.
isian kualifikasi;
b. mencantumkan nama perusahaan leadfirm KSO
dan anggota KSO;
c. mencantumkan pembagian modal (sharing) dari
setiap perusahaan;
d. mencantumkan nama individu dari leadfirm KSO
sebagai pihak yang mewakili KSO; dan
e. ditandatangani oleh setiap perusahaan yang
tergabung dalam KSO.
4. Pelanggaran 4.1. Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini
terhadap berkewajiban untuk mematuhi aturan pengadaan
Aturan dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut:
Pengadaan a. menyampaikan dokumen atau keterangan
palsu/tidak benar untuk memenuhi persyaratan
yang ditentukan dalam Dokumen Pemilihan;
b. berusaha mempengaruhi Pokja Pemilihan dalam
bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi
keinginan peserta yang bertentangan dengan
Dokumen Pemilihan dan/atau peraturan
perundang-undangan;
c. terindikasi melakukan persekongkolan dengan
peserta lain untuk mengatur harga penawaran;
d. terindikasi melakukan KKN dalam proses
pemilihan; atau
e. mengundurkan diri dengan alasan yang tidak
dapat diterima oleh Pokja Pemilihan.
9. Satu Penawaran 9.1. Setiap peserta, baik tunggal/atas nama sendiri maupun
Tiap Peserta sebagai anggota KSO hanya boleh memasukkan satu
penawaran.
B. DOKUMEN PEMILIHAN
10. Isi Dokumen 10.1. Dokumen Pemilihan terdiri atas Dokumen Tender dan
Pemilihan Dokumen Kualifikasi.
13. Perubahan 13.1. Apabila pada saat pemberian penjelasan terdapat hal-
Dokumen hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang
Pemilihan perlu ditampung, maka Pokja Pemilihan menuangkan
ke dalam Adendum Dokumen Pemilihan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.
15. Biaya dalam 15.1. Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan
Penyiapan dan penyampaian penawaran dan kualifikasi.
Dokumen
15.2. Pokja Pemilihan tidak bertanggung jawab atas
kerugian apapun yang dialami oleh peserta.
adalah:
(a) sebagian pekerjaan utama kepada penyedia
jasa spesialis (apabila telah tersedia
penyedia jasa spesialis), dan
(b) sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan
utama kepada sub penyedia jasa Usaha
Kecil;
3) Pekerjaan spesialis adalah pekerjaan konstruksi
dengan klasifikasi usaha selain klasifikasi
usaha bangunan gedung dan klasifikasi usaha
bangunan sipil.
e. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK):
1) Menetapkan uraian pekerjaan dan identifikasi
bahaya.
18. Harga 18.1. Total Harga penawaran ditulis dalam angka dan
Penawaran huruf, dengan ketentuan:
a. Apabila ada perbedaan penulisan antara angka dan
huruf maka yang diakui adalah tulisan huruf;
b. Apabila nilai yang tertulis dalam angka jelas
sedangkan nilai dalam huruf tidak jelas dan/atau
tidak bermakna dan/atau salah maka yang diakui
adalah yang tertulis dalam angka;
c. Apabila nilai yang tertulis dalam angka dan yang
tertulis dalam huruf tidak jelas dan/atau tidak
bermakna dan/atau salah maka penawaran
dinyatakan gugur.
19. Mata Uang 19.1. Semua harga dalam penawaran harus dalam bentuk
Penawaran dan mata uang sebagaimana tercantum dalam LDP.
Cara
Pembayaran 19.2. Pembayaran atas pelaksanaan pekerjaan dilakukan
sesuai dengan cara sebagaimana tercantum dalam
LDP dan diuraikan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak/Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
20. Masa Berlaku 20.1. Masa berlaku penawaran sesuai dengan ketentuan
Penawaran sebagaimana tercantum dalam LDP.
21. Pengisian Data 21.1. Peserta berkewajiban untuk mengisi data kualifikasi
Kualifikasi melalui form isian elektronik data kualifikasi dalam
aplikasi SPSE.
24. Persiapan Data 24.1. Dokumen Penawaran disampaikan oleh peserta terdiri
Kualifikasi dan atas 1 (satu) Dokumen Penawaran yang telah
Dokumen disandikan/dienkripsi dan terdiri atas:
Penawaran a. Penawaran administrasi;
b. Penawaran teknis; dan
c. Penawaran harga.
ketentuan:
a. Dalam hal peserta tunggal/atas nama sendiri,
disampaikan melalui isian elektronik kualifikasi
yang tersedia pada aplikasi SPSE;
b. Dalam hal KSO, leadfirm KSO menyampaikan data
kualifikasi dengan dilengkapi formulir isian
kualifikasi anggota KSO-nya.
26. Batas Akhir 26.1. Penawaran harus disampaikan melalui aplikasi SPSE
Waktu sesuai jadwal pada aplikasi SPSE.
Pemasukan
Penawaran 26.2. Pokja Pemilihan tidak diperkenankan mengubah
waktu batas akhir pemasukan penawaran kecuali:
a. keadaan kahar;
b. terjadi gangguan teknis;
c. perubahan dokumen pemilihan yang
mengakibatkan kebutuhan penambahan waktu
penyiapan Dokumen Penawaran; atau
d. tidak ada peserta yang memasukkan penawaran
sampai dengan batas akhir pemasukan penawaran.
𝐻𝐸𝐴 = (1 − 𝐾𝑃)𝑥 𝐻𝑃
33. Klarifikasi dan 33.1. Dalam hal hanya 1 (satu) peserta yang memenuhi
Negosiasi persyaratan administrasi, teknis, dan kualifikasi,
Teknis dan dilakukan:
Harga a. klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga;
b. pada saat acara klarifikasi, peserta menyampaikan
metode pelaksanaan dan analisa harga
satuan/rincian harga satuan keluaran.
F. PENETAPAN PEMENANG
36. Sanggah dari 36.1. Sanggahan hanya dari Peserta yang memasukkan
Peserta Tender penawaran yang namanya tertera dalam surat
penawaran dan/atau tertera dalam akta pendirian
perusahaan.
39. Tender Gagal 39.1 Pokja Pemilihan menyatakan tender gagal, apabila:
a. terdapat kesalahan yang substansial dalam proses
evaluasi;
b. tidak ada peserta yang menyampaikan Dokumen
Penawaran setelah ada pemberian waktu
perpanjangan;
c. tidak ada peserta yang lulus evaluasi penawaran;
d. dalam Dokumen Pemilihan ditemukan kesalahan
yang substansial atau Dokumen Pemilihan tidak
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Perundang-undangan terkait Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah;
e. seluruh peserta terlibat Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN);
f. seluruh peserta terlibat persaingan usaha tidak
sehat;
g. seluruh penawaran harga terkoreksi di atas HPS;
atau
h. calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1
dan 2, setelah dilakukan evaluasi dengan sengaja
tidak hadir dengan alasan yang tidak dapat diterima
pada klarifikasi dan/atau pembuktian kualifikasi.
40. Tindak Lanjut 40.1 Setelah pengumuman adanya tender gagal, Pokja
Tender Gagal Pemilihan atau Pokja Pemilihan pengganti (apabila
diganti) meneliti dan menganalisis penyebab terjadinya
tender gagal, menentukan pilihan langkah selanjutnya,
yaitu antara lain melakukan:
a. evaluasi ulang terhadap Dokumen Penawaran yang
- 51 -
telah masuk;
b. penyampaian ulang Dokumen Penawaran hanya
untuk peserta yang memasukkan penawaran pada
tender yang ditetapkan gagal sebelumnya;
c. tender ulang; atau
d. penghentian proses tender.
40.7 Dalam hal tender ulang yang disebabkan oleh KKN yang
melibatkan Pokja Pemilihan/PPK, tender ulang
dilakukan oleh Pokja Pemilihan/PPK yang baru.
H. PENUNJUKAN PEMENANG
g. Asuransi;
h. Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada
saat evaluasi penawaran; dan/atau
i. Hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi pada
saat rapat persiapan penunjukan penyedia.
I. JAMINAN PELAKSANAAN
J. PENANDATANGANAN KONTRAK
2. Penanganan Jembatan - -
2. Penanganan Jembatan - -
Jabatan dalam
Pengalama
pekerjaan yang Sertifikat Kompetensi
No. n Kerja
akan Kerja
(tahun)
dilaksanakan
2. __________________
Dst
Pekerjaan bukan Pekerjaan Utama
(kepada Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi kualifikasi kecil)
1. __________________
2. __________________
Dst
CONTOH
4. Pembagian sharing dalam KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran
maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Pejabat Pembuat Komitmen dan persetujuan bersama secara tertulis dari
masing-masing anggota KSO.
5. Terlepas dari sharing yang ditetapkan diatas, masing-masing anggota KSO akan
melakukan pengawasan penuh terhadap semua aspek pelaksanaan dari perjanjian
ini, termasuk hak untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda terima,
daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian subkontrak, surat-menyurat, dan lain-
lain.
9. Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi bila tender tidak
dimenangkan oleh perusahaan KSO.
10. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap ____ (_______) yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama.
Catatan:
Apabila ditetapkan sebagai pemenang tender maka Surat Perjanjian Kerja Sama Operasi
ini harus dinotariatkan
- 71 -
CONTOH
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PENAWARAN
No. ______________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas
waktu berlakunya Garansi Bank ini, tidak memenuhi ketentuan yaitu :
1. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
2. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender;
3. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya di bawah
80% HPS;
4. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan yang tidak dapat
diterima; atau
5. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Dikeluarkan di : _______________
Pada tanggal : _______________
[Bank]
Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
_______________
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]
- 73 -
CONTOH
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk
melakukan pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana
TERJAMIN tidak memenuhi ketentuan yaitu:
a. menarik kembali penawaran selama dilaksanakannya tender;
b. tidak bersedia menambah nilai jaminan pelaksanaan dalam hal sebagai calon
pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 harga penawarannya di
bawah 80% HPS;
c. tidak hadir dalam klarifikasi dan/atau verifikasi kualifikasi dalam hal sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 dengan alasan yang
tidak dapat diterima; atau
d. mengundurkan diri atau gagal tanda tangan kontrak.
e. terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN).
3. Surat Jaminan ini berlaku selama _______(_______) hari kalender dan efektif mulai
tanggal _______ [diisi sesuai dengan tanggal batas akhir pemasukan penawaran]
5. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _______
pada tanggal _______
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp.6000,00
(______________) (______________)
Untuk keyakinan,
pemegang Jaminan
disarankan untuk
mengkonfirmasi Jaminan
ini ke ...........[penerbit
jaminan]
- 74 -
CONTOH
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN SANGGAHAN BANDING
No. ______________
Dikeluarkan di : _______________
Pada tanggal : _______________
[Bank]
Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan,
pemegang Garansi Bank
_______________
disarankan untuk [Nama dan Jabatan]
mengkonfirmasi Garansi
ini ke ...........[bank]
- 76 -
CONTOH
[Kop Bank Penerbit Jaminan]
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
__________________ __________________
[Nama &Jabatan] [Nama &Jabatan]
- 77 -
[Cantumkan dan jelaskan sesuai dengan ketentuan dalam IKP dan LDP. Jika diperlukan,
keterangan dapat dicantumkan dalam lembar tersendiri/tambahan]
- 78 -
G. DATA PERALATAN
CONTOH
Merk dan Kepemilikan
No Jenis Kapasitas Jumlah
Tipe*) /status
1 ___ ___ ___ ___ ___
2 ___ ___ ___ ___ ___
dst ___ ___ ___ ___ ___
CONTOH
a. Untuk pemaketan kualifikasi Usaha Kecil
Pengalaman
Sertifikat Kompetensi Jabatan dalam pekerjaan
No Nama Kerja (Tahun) **)
Kerja yang akan dilaksanakan
***)
1 ___ SKTK_____ Pelaksana ___
2 ___ ___ Ahli K3 Konstruksi/Petugas ___
Keselamatan Konstruksi
Keterangan:
*) Riwayat pendidikan bukan hal yang menggugurkan.
**) Pengalaman kerja yang dihitung adalah pengalaman sesuai dengan keterampilan/keahlian
yang disyaratkan, bukan berdasarkan jabatan yang disyaratkan.
***) Pengalaman kerja yang dinilai adalah pengalaman kerja setelah personel lulus pendidikan
minimal sesuai persyaratan untuk memperoleh Sertifikat Kompetensi Kerja yang disyaratkan.
- 80 -
CONTOH
2) Dst..
Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh rasa tanggung
jawab. Jika terdapat pengungkapan keterangan yang tidak benar secara sengaja atau
sepatutnya diduga maka saya siap untuk digugurkan sebagai personel manajerial atau
dikeluarkan jika sudah diperkerjakan.
____________,_____20__
(__________)
[nama jelas]
Mengetahui:
__________[nama Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi]
(__________)
[nama jelas wakil sah]
- 81 -
CONTOH
CONTOH
BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan
format di bawah ini:
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
- 84 -
Keterangan:
1. PPK mengisi kolom 1, 2 dan 3.
2. PPK mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” berdasarkan tahapan pekerjaan.
3. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh PPK berdasarkan tahapan pekerjaan,
dimana penyedia jasa dapat menambahkan uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya dari yang sudah
dicantumkan oleh PPK berdasarkan analisis Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.
4. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan atas dasar penilaian
Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi, apabila dinilai tidak ada yang diisikan,
maka dapat ditulis "tidak ada" atau "n/a".
ANTARA
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/ penyedia peralatan]
DAN
PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/ penerima peralatan]
Pada hari ini …… tanggal ... bulan….. tahun ….., yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessor/
penyedia peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama : ………………………
Jabatan : ………………………
Alamat : ………………………
Bertindak untuk dan atas nama PT. ……… [diisi nama perusahaan Lessee/
penerima peralatan], selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Pasal 1
PENERIMAAN PERALATAN
PIHAK KEDUA akan menerima hak guna dari apa yang disewanya dari PIHAK
PERTAMA dalam kondisi baik.
- 88 -
Pasal 2
NEGOSIASI HARGA SEWA PERALATAN
Harga Sewa Peralatan tersebut di atas akan diperoleh dari hasil negosiasi antara
kedua belah pihak yang akan disepakati bersama setelah PIHAK KEDUA
dinyatakan sebagai Pemenang dalam Paket Pekerjaan ……………[diisi nama
paket]
Pasal 3
JANGKA WAKTU SEWA PERALATAN
Jangka waktu sewa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA adalah selama
berjalannya Paket Pekerjaan ……[diisi nama paket] terhitung setelah PIHAK
KEDUA dinyatakan sebagai pemenang dan telah keluar Surat Perintah Kerja dari
Pemberi Tugas.
Pasal 4
TANDA TERIMA PEMBAYARAN
1) Setiap kali PIHAK KEDUA melakukan pembayaran biaya sewa, akan diberikan
kepadanya kwitansi tanda terima dari PIHAK PERTAMA.
2) Kwitansi tanda terima sebagai bukti pembayaran yang sah adalah kwitansi
yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA
Pasal 5
PEMBATALAN
1) Dengan tidak dilakukannya pembayaran biaya sewa oleh PIHAK KEDUA
berturut- turut sesuai dengan pasal dalam surat perjanjian ini maka tanpa
memerlukan teguran terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA, telah cukup bukti
bahwa PIHAK KEDUA dalam keadaan lalai atau wanprestasi.
2) Keadaan lalai atau wanprestasi tersebut mengakibatkan perjanjian sewa ini
batal dengan sendirinya tanpa diperlukan putusan dari pengadilan negeri
yang berarti kedua belah pihak telah menyetujui untuk melepaskan segala
ketentuan yang telah termuat dalam pasal 1266 Kitab Undang- Undang
Hukum Perdata.
3) Selanjutnya PIHAK KEDUA memberi kuasa penuh kepada PIHAK PERTAMA
yang atas kuasanya dengan hak substitusi untuk mengambil PERALATAN milik
PIHAK PERTAMA, baik yang berada di tempat PIHAK KEDUA atau tempat
pihak lain yang mendapati hak daripadanya.
4) Perjanjian ini secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku lagi apabila
PIHAK KEDUA tidak memenangkan tender Paket Pekerjaan ……………[diisi
nama paket].
Pasal 6
TANGGUNG JAWAB PIHAK PERTAMA
1) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan alat yang disewa dalam keadaan siap
operasi dan akan memobilisasi ke Lokasi Pekerjaan sesuai petunjuk dari PIHAK
KEDUA.
2) PIHAK PERTAMA bersedia menyiapkan operator yang berpengalaman, helper
dan mekanik sesuai dengan kebutuhan.
3) PIHAK PERTAMA tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK KEDUA tidak
dibenarkan memindahkan atau mengoperasikan PERALATAN tersebut di
tempat lain, selain dari yang tertulis dalam surat perjanjian ini kecuali dalam
keadaan kahar seperti: kebakaran, gempa bumi, dan lainnya.
- 89 -
Pasal 7
TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1) PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas keamanan alat yang disewanya.
2) PIHAK KEDUA tidak dibenarkan memindahkan atau mengalihkan tanggung
jawab terhadap PERALATAN kepada pihak lain dalam bentuk dan cara
apapun, baik sebagian maupun seluruhnya.
Pasal 8
LAIN-LAIN
Hal- hal yang belum tercantum dalam perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak.
Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materi secukupnya
yang berkekuatan hukum yang sama dan mulai berlaku sejak ditandatangani oleh
kedua pihak
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PT. ……… [diisi nama perusahaan PT. ……… [diisi nama perusahaan
Lessor/ penyedia peralatan] Lessee/ penerima peralatan]
- 90 -
Kolom (2)
Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya material langsung (bahan baku),
peralatan (barang jadi), tenaga kerja dan konsultan, alat kerja/fasilitas kerja, dan jasa
umum yang berasal dari dalam negeri.
- 91 -
Kolom (3)
Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya Material Langsung (Bahan Baku),
Peralatan (Barang Jadi), tenaga kerja dan konsultan, Alat/Fasilitas Kerja, dan jasa
umum yang berasal dari luar negeri.
Kolom (4)
Total biaya KDN dan KLN
Kolom (5)
Total Biaya KDN (9A)
% TKDN Gabungan = X 100%
Barang & Jasa (9D)
Total Biaya Gabungan Barang & Jasa (9C)
- 92 -
NAMA NEGARA
NO SPESIFIKASI SATUAN JUMLAH HARGA
BARANG/URAIAN ASAL
TOTAL HARGA
1
Diisi dan dilampirkan dalam penawaran apabila ada barang yang diimpor
- 93 -
Isian Data Kualifikasi bagi Peserta tunggal/atas nama sendiri atau Peserta sebagai
Leadfirm KSO berbentuk Isian Elektronik Data Kualifikasi yang tersedia pada aplikasi
SPSE
Isian Data Kualifikasi bagi anggota KSO disampaikan dalam formulir isian
kualifikasi untuk anggota KSO
- 94 -
1. saya secara hukum bertindak untuk dan atas nama badan usaha
berdasarkan_______________ [akta pendirian/anggaran dasar/surat
kuasa/Perjanjian Kerja Sama Operasi, disebutkan secara jelas nomor dan tanggal
akta pendirian/anggaran dasar/surat kuasa/Perjanjian Kerja Sama Operasi] ;
2. saya bukan sebagai pegawai K/L/PD [bagi pegawai K/L /PD yang sedang cuti
diluar tanggungan K/L /PD ditulis sebagai berikut : “Saya merupakan pegawai
K/L/PD yang sedang cuti diluar tanggungan K/L /PD”];
3. saya tidak sedang menjalani sanksi pidana;
4. saya tidak sedang dan tidak akan terlibat pertentangan kepentingan dengan para
pihak yang terkait, langsung maupun tidak langsung dalam proses pengadaan ini;
5. badan usaha yang saya wakili tidak masuk dalam Daftar Hitam, tidak dalam
pengawasan pengadilan, tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
6. data-data badan usaha yang saya wakili adalah sebagai berikut:
- 95 -
A. Data Administrasi
D. Izin Usaha
G. Data Keuangan
2. Pajak
J. Data Pekerjaan yang Sedang Dilaksanakan (Wajib diisi untuk menghitung SKP
dan/atau SKN)
Pemberi Tugas /
Pejabat Pembuat
Komitmen/Pejabat Kontrak Total Progres
Nama Klasifikasi/Sub Pembuat
No. Paket Klasifikasi Lokasi Komitmen
Pekerjaan Pekerjaan
Alamat/ No / No /
Nama Nilai Total Nilai
Telepon Tanggal Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
K. Kualifikasi Keuangan
Nomor : __________
Tanggal : __________
Nama Auditor : __________
Kekayaan Bersih : __________
Demikian Formulir Isian Kualifikasi ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh rasa
tanggung jawab. Jika dikemudian hari ditemui bahwa data/dokumen yang saya
sampaikan tidak benar dan/atau ada pemalsuan, maka badan usaha yang saya wakili
bersedia dikenakan sanksi berupa sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam, gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PT/CV/Firma
__________[pilih yang sesuai dan cantumkan nama]
I. Petunjuk Pengisian Untuk Peserta tunggal/atas nama sendiri dan leadfirm KSO
mengikuti petunjuk dan penggunaan aplikasi SPSE (User Guide)
Petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi untuk anggota KSO adalah sebagai berikut:
A. Data Administrasi
1. Diisi dengan nama badan usaha peserta.
2. Pilih status badan usaha (Pusat/Cabang).
3. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax dan email kantor pusat yang
dapat dihubungi.
4. Diisi dengan alamat, nomor telepon, nomor fax, dan email kantor cabang yang
dapat dihubungi, apabila peserta berstatus kantor cabang.
D. Izin Usaha
Tabel izin usaha :
1. Diisi dengan jenis surat izin usaha, nomor dan tanggal penerbitannya.
2. Diisi dengan masa berlaku surat izin usaha.
3. Diisi dengan nama instansi penerbit surat izin usaha.
G. Data Keuangan
1. Diisi dengan nama, nomor identitas KTP/SIM/Paspor, alamat pemilik
saham/pesero dan persentase kepemilikan saham/persero.
2. Pajak
a. Diisi NPWP badan usaha
b. Diisi nomor dan tanggal bukti laporan pajak tahun terakhir berupa SPT
Tahunan.
- 99 -
I. SURAT PERJANJIAN
CONTOH 1 - PENYEDIA TUNGGAL
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi
Harga Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ...........
pada hari .......... tanggal ….... bulan ................. tahun .............. [tanggal, bulan dan tahun
diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor.…… tanggal …….,
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ……. tanggal ……., [jika
kontrak tahun jamak ditambahkan surat persetujuan pejabat yang berwenang, misal:
“dan Surat Menteri Keuangan (untuk sumber dana APBN) Nomor ..... tanggal..... perihal
.....”], antara:
yang bertindak untuk dan atas nama*) Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal ……. c.q. Satuan
Kerja ……. berdasarkan Surat Keputusan ……. Nomor ……. tanggal ……. tentang
……. [SK pengangkatan PA/KPA/PPK] [jika ditandatangani oleh PPK ditambahkan
surat tugas dari PA/KPA] selanjutnya disebut “Pengguna Jasa”, dengan:
Nama : ………….. [nama wakli Penyedia]
Jabatan : ………….. [sesuai akta notaris]
Berkedudukan di : ………….. [alamat Penyedia]
Akta Notaris Nomor : ………….. [sesuai akta notaris]
Tanggal : ………….. [tanggal penerbitan akta]
Notaris : ………….. [nama notaris penerbit akta]
yang bertindak untuk dan atas nama ………….. [nama badan usaha] selanjutnya disebut
“Penyedia”.
(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) Pengguna Jasa telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui
Surat Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi Preservasi Jalan Sp. Handil Bakti – Marabahan – Kandangan
sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut
“Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pengguna Jasa, memiliki keahlian profesional,
tenaga kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam
Kontrak ini;
(d) Pengguna Jasa dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) Pengguna Jasa dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, Pengguna Jasa dan Penyedia dengan ini bersepakat dan
menyetujui untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi
Preservasi Jalan Sp. Handil Bakti – Marabahan – Kandangan dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN UTAMA
Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN
(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan
total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga adalah sebesar Rp. ……….. (……….. ditulis dalam huruf ……..)
(2) Kontrak ini dibiayai dari APBN Tahun Anggaran 2021 dan APBN Tahun Anggaran
2022;
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor : ............. atas
nama Penyedia : ............... .
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Kontrak (apabila ada), Surat
- 107 -
Pasal 5
MASA KONTRAK
(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatangananan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak, dihitung sejak
Tanggal Mulai Kerja yang tercantum dalam SPMK sampai dengan Tanggal
Penyerahan Pertama Pekerjaan selama 600 (Enam Ratus) hari kalender, dengan
waktu yang disediakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan selambat-
lambatnya:
1. Lingkup pekerjaan di lokasi segmen efektif selama 480 hari kalender
2. Lingkup pekerjaan di lokasi segmen non-efektif selama 600 hari kalender
(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan selama 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) hari kalender.
Dengan demikian, Pengguna Jasa dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2
(dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum
yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Pengguna Jasa maka rekatkan untuk Penyedia maka rekatkan meterai Rp
meterai Rp 10.000,00)] 10.000,00)]
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi
Harga Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ...........
pada hari .......... tanggal ….... bulan ................. tahun .............. [tanggal, bulan dan tahun
diisi dengan huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor.…… tanggal …….,
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ……. tanggal ……., [jika
kontrak tahun jamak ditambahkan surat persetujuan pejabat yang berwenang, misal:
“dan Surat Menteri Keuangan (untuk sumber dana APBN) Nomor ..... tanggal ..... perihal
.....”], antara:
yang bertindak untuk dan atas nama*) Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal ……. c.q. Satuan Kerja …….
berdasarkan Surat Keputusan ……. Nomor ……. tanggal ……. tentang ……. [SK
pengangkatan PA/KPA/PPK] [jika ditandatangani oleh PPK ditambahkan surat tugas
dari PA/KPA] selanjutnya disebut “Pengguna Jasa”, dengan :
yang bertindak untuk dan atas nama ..................... [nama badan usaha KSO] sebagai
badan usaha Kerja Sama Operasi (KSO) yang beranggotakan sebagai berikut:
(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) Pengguna Jasa telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui
Surat Penunjukan Penyediaan Barang/ Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi Preservasi Jalan Sp. Handil Bakti - Marabahan - Kandangan
sebagaimana diterangkan dalam dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut
“Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pengguna Jasa, memiliki keahlian profesional,
tenaga kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam
Kontrak ini;
(d) Pengguna Jasa dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) Pengguna Jasa dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
Penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, Pengguna Jasa dan Penyedia dengan ini bersepakat dan
menyetujui untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi
Preservasi Jalan Sp. Handil Bakti - Marabahan - Kandangan dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang
sama seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN UTAMA
Pasal 3
HARGA KONTRAK, SUMBER PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN
(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan
total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga adalah sebesar Rp. ……….. (……….. ditulis dalam huruf ……..)
(2) Kontrak ini dibiayai dari APBN tahun anggaran 2021 dan APBN Tahun Anggaran
2022;
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor : ............. atas
nama Penyedia : ............... .
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Kontrak (apabila ada), Surat
- 110 -
Pasal 5
MASA KONTRAK
(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatangananan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan selama 600 (Enam Ratus) hari kalender, dengan waktu yang disediakan
untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan selambat-lambatnya:
1. Lingkup pekerjaan di lokasi segmen efektif selama 480 hari kalender
2. Lingkup pekerjaan di lokasi segmen non-efektif selama 600 hari kalender
(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender.
Dengan demikian, Pengguna Jasa dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2
(dua) rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum
yang sama dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai
kebutuhan tanpa dibubuhi meterai.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Pengguna Jasa maka rekatkan untuk Penyedia maka rekatkan meterai Rp
meterai Rp 10.000,00)] 10.000,00)]
KETENTUAN UMUM
1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak selanjutnya disebut SSUK harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang
dimaksudkan sebagai berikut.
1.1 Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang
selanjutnya disingkat APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu,
pemantauan, evaluasi, dan kegiatan
pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi Pemerintah.
1.2 Bagian pekerjaan yang disubkontrakan adalah
bagian pekerjaan utama atau bagian pekerjaan
bukan utama yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam Dokumen Pemilihan yang
pelaksanaanya diserahkan kepada Penyedia lain
(subpenyedia) dan disetujui terlebih dahulu
oleh Pengguna Jasa.
1.3 Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar
kuantitas yang telah diisi harga satuan dan
jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan
bagian dari penawaran.
1.4 Direksi Lapangan adalah tenaga/tim
pendukung yang dibentuk/ditetapkan oleh
Pengguna Jasa, terdiri dari 1 (satu) orang atau
lebih, untuk mengelola administrasi Kontrak
dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
1.5 Harga Kontrak adalah total harga pelaksanaan
pekerjaan yang tercantum dalam Kontrak.
1.6 Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya
disingkat HPS adalah perkiraan harga
barang/jasa yang ditetapkan oleh Pengguna
Jasa.
1.7 Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya
disingkat HSP adalah harga satu jenis pekerjaan
tertentu per satu satuan tertentu.
1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan adalah kerangka
waktu yang sudah terinci berdasarkan Masa
Pelaksanaan, setelah dilaksanakan pemeriksaan
lapangan bersama dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan Kontrak.
1.9 Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang
terjadi di luar kehendak para pihak dalam
Kontrak dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat
dipenuhi.
1.10 Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan
keruntuhan bangunan dan/atau tidak
berfungsinya bangunan setelah penyerahan
akhir hasil Jasa Konstruksi.
1.11 Kerja Sama Operasi yang selanjutnya disingkat
KSO adalah kerja sama usaha antar Penyedia
yang masing-masing pihak mempunyai hak,
- 112 -
Pengguna Jasa.
15.5 Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan
perintah Pengawas Pekerjaan yang sesuai
dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam
Kontrak ini.
16. Penemuan-penemuan Penyedia wajib memberitahukan kepada Pengguna Jasa
dan kepada pihak yang berwenang semua penemuan
benda/barang yang mempunyai nilai sejarah atau
penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut
peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara.
17. Akses ke Lokasi Kerja 17.1 Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses
Pengguna Jasa, Wakil Sah Pengguna Jasa,
Pengawas Pekerjaan dan/atau pihak yang
mendapat izin dari Pengguna Jasa ke lokasi
kerja dan lokasi lainnya dimana pekerjaan ini
sedang atau akan dilaksanakan.
17.2 Penyedia harus dianggap telah menerima
kelayakan dan ketersediaan jalur akses menuju
lapangan dan Penyedia harus berupaya
menjaga setiap jalan atau jembatan dari
kerusakan akibat penggunaan/lalu lintas
Penyedia atau akibat personel Penyedia, maka:
a. Penyedia harus bertanggung jawab atas
pemeliharaan yang mungkin diperlukan
akibat pengunaan jalur akses;
b. Penyedia harus menyediakan rambu atau
petunjuk sepanjang jalur akses, dan
mendapatkan perizinan yang mungkin
disyaratkan oleh otoritas terkait untuk
penggunaan jalur, rambu, dan petunjuk;
c. biaya karena ketidak layakan atau tidak
tersedianya jalur akses untuk digunakan
oleh Penyedia, harus ditanggung Penyedia;
dan
d. Pengguna Jasa tidak bertanggung jawab
atas klaim yang mungkin timbul akibat
penggunaan jalur akses.
17.3 Dalam hal untuk menjamin ketersediaan jalan
akses tersebut membutuhkan biaya yang lebih
besar dari biaya umum (overhead) dalam
Penawaran Penyedia, maka Pengguna Jasa
dapat mengalokasikan biaya untuk penyediaan
jalur akses tersebut di dalam Harga Kontrak.
17.4 Pengguna Jasa tidak bertanggung jawab atas
klaim yang mungkin timbul selain penggunaan
jalur akses tersebut.
PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK
18. Masa Kontrak Kontrak ini berlaku efektif sejak penandatangananan
Surat Perjanjian oleh Para Pihak sampai dengan
Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan dan hak dan
kewajiban Para Pihak yang terdapat dalam Kontrak
sudah terpenuhi.
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan
19. Penyerahan Lokasi Kerja 19.1 Sebelum penyerahan lokasi kerja, dilakukan
peninjauan lapangan bersama oleh para pihak.
19.2 Pengguna Jasa berkewajiban untuk
menyerahkan lokasi kerja sesuai dengan
kebutuhan Penyedia yang tercantum dalam
- 119 -
Penyedia.
62. Pembayaran Denda Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi
finansial berupa denda sebagai akibat wanprestasi atau
cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban Penyedia
dalam Kontrak ini. Pengguna Jasa mengenakan denda
dengan memotong angsuran pembayaran prestasi
pekerjaan Penyedia. Pembayaran denda tidak
mengurangi tanggung jawab kontraktual Penyedia.
63. Jaminan 63.1 Jaminan yang digunakan dalam pelaksanaan
Kontrak ini dapat berupa bank garansi atau
surety bond. Jaminan bersifat tidak bersyarat,
mudah dicairkan, dan harus dicairkan oleh
penerbit jaminan paling lambat 14 (empat
belas) hari kerja setelah surat perintah
pencairan dari Pengguna Jasa atau pihak yang
diberi kuasa oleh Pengguna Jasa diterima.
63.2 Penerbit Jaminan selain Bank Umum harus
telah ditetapkan/mendapat rekomendasi dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
63.3 Penggunaan Jaminan Pelaksanaan, Jaminan
Uang Muka dan Jaminan Pemeliharaan sebagai
berikut:
a. paket pekerjaan sampai dengan
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum;
2) Perusahaan Asuransi;
3) Perusahaan Penjaminan;
4) lembaga keuangan khusus yang
menjalankan usaha di bidang
pembiayaan, penjaminan, dan asuransi
untuk mendorong ekspor Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang
lembaga pembiayaan ekspor Indonesia;
atau
5) Konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/Konsorsium Lembaga
Penjaminan/Konsorsium Perusahaan
Penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship).
b. paket pekerjaan di atas
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar
rupiah) dapat diterbitkan oleh:
1) Bank Umum; atau
2) Konsorsium Perusahaan Asuransi
Umum/Konsorsium Lembaga
Penjaminan/Konsorsium Perusahaan
Penjaminan yang mempunyai program
asuransi kerugian (suretyship).
63.4 Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada
Pengguna Jasa setelah diterbitkannya Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
sebelum dilakukan Penandatanganan Kontrak
dengan besar:
a. 5% (lima persen) dari Harga Kontrak; atau
b. 5% (lima persen) dari nilai total HPS untuk
harga penawaran atau penawaran
terkoreksi di bawah 80% (delapan puluh
- 141 -
adalah:
1) 1‰ (satu perseribu) dari harga bagian
Kontrak yang tercantum dalam
Kontrak (sebelum PPN); atau
2) 1‰ (satu perseribu) dari Harga
Kontrak (sebelum PPN);
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK.
d. Besaran denda cacat mutu sebesar 1‰
(satu perseribu) per hari keterlambatan
perbaikan dari nilai biaya perbaikan
pekerjaan yang ditemukan cacat mutu.
e. Besaran denda pelanggaran subkontrak
sebesar nilai pekerjaan subkontrak yang
disubkontrakkan tidak sesuai ketentuan.
f. Besarnya ganti rugi sebagai akibat
Peristiwa Kompensasi yang dibayar oleh
Pengguna Jasa atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga dari
nilai tagihan yang terlambat dibayar,
berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan
Bank Indonesia, sepanjang telah
diputuskan oleh lembaga yang berwenang;
g. Pembayaran denda dan/atau ganti rugi
diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan.
h. Ganti rugi kepada Penyedia dapat
mengubah Harga Kontrak setelah
dituangkan dalam adendum kontrak.
i. Pembayaran ganti rugi dilakukan oleh
Pengguna Jasa, apabila Penyedia telah
mengajukan tagihan disertai perhitungan
dan data-data.
71. Hari Kerja 71.1 Orang hari standar atau satu hari orang bekerja
adalah 8 (delapan) jam, terdiri atas 7 (tujuh)
jam kerja (efektif) dan 1 (satu) jam istirahat.
71.2 Penyedia tidak diperkenankan melakukan
pekerjaan apapun di lokasi kerja pada waktu
yang secara ketentuan peraturan perundang-
undangan dinyatakan sebagai hari libur atau di
luar jam kerja normal, kecuali:
a. dinyatakan lain di dalam Kontrak;
b. Pengguna Jasa memberikan izin; atau
c. pekerjaan tidak dapat ditunda, atau untuk
keselamatan/perlindungan masyarakat,
dimana Penyedia harus segera
memberitahukan urgensi pekerjaan
tersebut kepada Pengawas Pekerjaan dan
Pengguna Jasa.
71.3 Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan
datanya disimpan oleh Penyedia. Daftar
pembayaran masing-masing pekerja dapat
diperiksa oleh PPK.
71.4 Untuk pekerjaan yang dilakukan di luar hari
kerja efektif dan jam kerja normal harus
mengikuti ketentuan Menteri yang membidangi
ketenagakerjaan.
71.5 Pelaksanaan pekerjaan di luar hari kerja efektif
dan/atau jam kerja normal harus diawasi oleh
Pengawas Pekerjaan.
- 147 -
4.2 & 5.1 Wakil Sah Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Para Pihak
Untuk Pengguna Jasa:
Nama : .......... [diisi nama yang ditunjuk
menjadi Wakil Sah Pengguna Jasa]
Berdasarkan Surat Keputusan
Pengguna Jasa …… nomor .….
tanggal ……. [diisi nomor dan
tanggal SK pengangkatan Wakil Sah
Pengguna Jasa]
Untuk Penyedia:
Nama : .......... [diisi nama yang ditunjuk
menjadi Wakil Sah Penyedia]
Berdasarkan Surat Keputusan ……
nomor .…. tanggal ……. [diisi
nomor dan tanggal SK pengangkatan
Wakil Sah Penyedia]
Catatan:
Ketentuan di atas diisi apabila diberlakukan serah
terima sebagian pekerjaan (secara parsial) sesuai
dengan yang dicantumkan dalam dokumen pemilihan
(rancangan kontrak)
31.2 Kontrak Kritis 1. Batasan kontrak kritis mengacu pada SSUK Pasal
31.2. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dihitung
berdasarkan selisih antara realisasi fisik pelaksanaan
total lingkup pekerjaan dan rencana pelaksanaan total
lingkup.
2. Mekanisme Rapat Pembuktian (Show Cause
Meeting/SCM) diberlakukan sesuai dengan
ketentuan/peraturan Direktur Jenderal Bina Marga
yang berlaku.
3. Untuk lingkup pekerjaan di lokasi segmen non efektif
(penanganan jalan dan/atau jembatan), kontrak
dinyatakan kritis apabila total nilai pemotongan
pembayaran akibat keterlambatan pemenuhan tingkat
layanan jalan dan/atau jembatan lebih besar 5% dari
masing-masing nilai lingkup pekerjaan di lokasi segmen
non efektif (penanganan jalan dan/atau jembatan).
Pada saat kontrak dinyatakan kritis, PPK menerbitkan
peringatan kepada Penyedia. Apabila sesuai batas waktu
yang ditentukan dalam surat peringatan, Penyedia tidak
mampu memenuhi tingkat layanan jalan dan jembatan,
maka penanganannya dilaksanakan oleh Pihak Lain
yang ditunjuk oleh PPK dengan seluruh biaya aktual
yang diperlukan ditambah 10% dari biaya aktual
tersebut harus ditanggung oleh Penyedia. PPK dapat
memperoleh penggantian biaya dengan memotong
pembayaran atas tagihan penyedia yang jatuh tempo
(jika ada) atau uang
retensi atau pencairan Surat Jaminan atau jika tidak ada
maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai
utang penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.
Pengambilalihan penanganan oleh PPK tidak
melepaskan tanggung jawab Penyedia terhadap
penyelesaian pekerjaan.
Pembayaran sertifikat bulanan (monthly certificate)
selanjutnya dapat dilakukan apabila Penyedia telah
memenuhi kewajiban pembayaran pada Pasal 3 di atas.
33.8 Masa Masa Pemeliharaan untuk lingkup pekerjaan di lokasi
Pemeliharaan segmen efektif selama 365 (tiga ratus enam puluh lima)
hari kalender terhitung mulai sejak serah terima
pertama pekerjaan (PHO). Untuk lingkup preservasi
pemeliharaan rutin jalan dan preservasi rutin jembatan
lingkup pekerjaan di lokasi segmen non efektif
(penanganan jalan dan/atau jembatan) tidak
diberlakukan masa pemeliharaan.
- 153 -
33.19 Serah Terima Dalam Kontrak ini tidak diberlakukan serah terima
Sebagian pekerjaan sebagian atau secara parsial. Serah terima
Pekerjaan pertama pekerjaan (PHO) dilaksanakan pada akhir
(Bagian Masa
Kontrak) Pelaksanaan Pekerjaan yang ditetapkan dalam SSKK.
33.22 Masa 1. Masa Pemeliharaan bagian pekerjaan (bagian
Pemeliharaan Kontrak)…………… [diisi bagian pekerjaannya]
untuk Serah selama ......... [diisi jumlah hari kalender dalam
Terima angka dan huruf] hari kalender terhitung sejak
Sebagian tanggal penyerahan pertama bagian pekerjaan
Pekerjaan …………… [diisi bagian pekerjaannya].
(Bagian 2. Masa Pemeliharaan bagian pekerjaan (bagian
Kontrak) Kontrak) …………… [diisi bagian pekerjaannya]
selama ......... [diisi jumlah hari kalender dalam
angka dan huruf] hari kalender terhitung sejak
tanggal penyerahan pertama bagian pekerjaan
…………… [diisi bagian pekerjaannya].
3. Dst.
Catatan:
Ketentuan di atas diisi apabila diberlakukan serah
terima sebagian pekerjaan (secara parsial) dan sudah
ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan.
45.b Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP
Tagihan oleh Pengguna Jasa untuk pembayaran tagihan
angsuran adalah 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak
tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang
tidak diperselisihkan diterima oleh Pengguna Jasa .
49.(i) Hak dan Selain yang tercantum dalam SSUK 49 (i), Penyedia
Kewajiban berhak: Tidak Ada Hak Tambahan
Penyedia
Selain yang tercantum dalam SSUK 49 (i), Penyedia
berkewajiban:
1. Menyelesaikan periode mobilisasi dalam jangka
waktu 60 (enam puluh) hari kalender terhitung
Tanggal Mulai Kerja, termasuk penyediaan Fasilitas dan
Pelayanan Pengendalian Mutu yang terdiri dari tenaga
ahli, tenaga terampil, dan sumber daya uji mutu
lainnya.
2. Membuat jadwal pelaksanaan setiap lingkup
- 155 -
70.1.(e) Besaran Uang Uang muka diberikan paling tinggi sebesar 15% (Lima
Muka belas persen) dari Harga Kontrak.
70.4.(c) Denda akibat Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk
Keterlambatan setiap hari keterlambatan adalah 1/1000 (satu
perseribu) dari Harga Kontrak (sebelum PPN)
Harga
Harga %
Mata Satuan Satuan
No Kuantitas Satuan Terhadap Keterangan
Pembayaran Ukuran Penawaran
HPS (Rp) HPS
(Rp)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*)Didapatkan dari pokja pemilihan (apabila ada)
a. Pekerjaan Utama
Bagian Pekerjaan
Nama Alamat Kualifikasi
No yang **) **)
Keterangan
*)
Subpenyedia Subpenyedia Subpenyedia**)
Disubkontrakkan
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*) Wajib diisi oleh PPK sewaktu penyusunan rancangan kontrak
**) Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen
penawaran
penawaran
Jabatan Pengalaman
Nama Sertifikat
dalam Tingkat Kerja
No Personel Kompetensi Keterangan
Pekerjaan Pendidikan/Ijazah Profesional
Manajerial Kerja*)
ini*) (Tahun)*)
1 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
2 ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
3 Dst
Catatan:
*) Wajib diisi oleh PPK sewaktu penyusunan rancangan kontrak
**) Wajib diisi saat rapat persiapan penandatanganan kontrak berdasarkan dokumen
penawaran
- 158 -
penawaran
- 159 -
CONTOH
BENTUK RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan
format di bawah ini:
[Nama Penyedia]
[tanda tangan],
[nama lengkap]
- 161 -
Keterangan:
1. PPK mengisi kolom 1, 2 dan 3.
2. PPK mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” berdasarkan tahapan pekerjaan.
3. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh PPK berdasarkan tahapan pekerjaan,
dimana penyedia jasa dapat menambahkan uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya dari yang sudah
dicantumkan oleh PPK berdasarkan analisis Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.
4. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisi pengendalian di lapangan atas dasar penilaian Ahli
K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi, apabila dinilai tidak ada yang diisikan, maka dapat
ditulis "tidak ada" atau "n/a".
Dibuat oleh,
Dibuat oleh,
B. Keterangan Gambar
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi
Seksi 1.17.(1.b)
Seksi 1.17.(1.c)
Seksi 1.17.(1.d)
Seksi 1.17.(1.e)
Seksi 1.17.(1.f)
Seksi 1.17.(1.g)
Seksi 1.17.(1.h)
Seksi 1.17.(1.i)
Seksi 1.17.(1.j)
Seksi 1.17.(2a)
Seksi 1.17.(2b)
Seksi 1.17.(3a)
Seksi 1.17.(3b)
Seksi 1.17.(3c)
Seksi 1.17.(3d)
Seksi 1.17.(3f)
Seksi 1.17.(3g)
Seksi 1.19
Seksi 1.21
Seksi 2.1.(1)
Seksi 2.2.(1)
Seksi 3.1.(1)
Seksi 3.1.(7)
Seksi 3.1.(8)
Seksi 3.1.(9)
Seksi 3.2.(2a)
Seksi 3.3.(1)
Seksi 3.5.(2a)
Seksi 4.7.(2)
Seksi 4.9.(4)
Seksi 5.1.(1)
Seksi 5.1.(3)
Seksi 5.1.(4)
Seksi 5.3.(2a)
Seksi 5.3.(3)
Seksi 6.1.(1)
Seksi 6.1.(2a)
Seksi 6.3.(5a)
Seksi 6.3.(6a)
Seksi 6.3.(7a)
Seksi 6.3.(8)
Seksi 7.1.(5a)
Seksi 7.1.(6a)
Seksi 7.1.(7a)
Seksi 7.1.(10)
Seksi 7.3.(1)
Seksi 7.3.(3)
Seksi 7.6.(1)
Seksi 7.9.(1)
Seksi 7.10.(3a)
Seksi 7.13.(1)
Seksi 7.15.(2)
Seksi 7.16.(4)
Seksi 8.2.(1)
Seksi 8.5.(1a)
- 168 -
Seksi 8.7.(1b)
Seksi 8.7.(2b)
Seksi 8.8.(4)
Seksi 8.11.(1)
Seksi 9.2.(1)
Seksi 9.2.(3a)
Seksi 9.2.(5)
Seksi 9.2.(7)
Seksi 9.2.(14)
Seksi 10.1.(3)
Seksi 10.1.(4)
Seksi 10.1.(6)
Seksi 10.1.(9)
Seksi 10.1.(14)
Seksi 10.1.(16)
Seksi 10.1.(17)
Seksi 10.1.(21)
Seksi 10.1.(22)
Seksi 10.2.(1)
Seksi 10.2.(2)
Seksi 10.2.(3)
Seksi 10.2.(4)
Seksi 10.2.(5)
Seksi 10.2.(6)
Seksi 10.2.(7)
Seksi 10.2.(8)
Seksi 10.2.(9)
Seksi 10.2.(10)
Seksi 10.2.(11)
Seksi 10.2.(12)
Seksi 10.2.(13)
Seksi 10.2.(14)
Seksi 10.2.(15)
Seksi 10.2.(16)
Seksi 10.2.(17)
Seksi 10.2.(18)
Seksi 10.2.(19)
Seksi 10.2.(20)
Seksi 10.2.(21)
Seksi 10.2.(22)
Seksi 10.2.(23)
Seksi 10.2.(24)
Seksi 10.2.(25)
Seksi 10.2.(26)
Seksi 10.2.(27)
Seksi 10.2.(28)
Seksi 10.2.(29)
Seksi 10.2.(30)
Seksi 10.2.(31)
Seksi 10.2.(32)
Seksi 10.2.(33)
Seksi 10.2.(34)
Seksi 10.2.(35)
Seksi 10.2.(36)
Seksi 10.2.(37)
- 169 -
Seksi 10.2.(38)
Seksi 10.2.(39)
Seksi 10.2.(40)
Seksi 10.2.(41)
Seksi 10.2.(42)
Seksi 10.2.(43)
Seksi 10.2.(44)
Seksi 10.2.(45)
Seksi 10.2.(46)
Seksi 10.2.(47)
Seksi 10.2.(48)
Seksi 10.2.(49)
Seksi 10.2.(50)
Seksi 10.2.(51)
Seksi 10.2.(52)
Seksi 10.2.(53)
Seksi 10.2.(54)
Seksi 10.2.(55)
Seksi 10.2.(56)
Seksi 10.2.(57)
Seksi 10.2.(58)
Seksi 10.2.(59)
Seksi 10.2.(60)
Seksi 10.2.(61)
Seksi 10.2.(62)
Seksi 10.2.(63)
Seksi 10.2.(64)
Seksi 10.2.(65)
Seksi 10.2.(66)
Seksi 10.2.(67)
Seksi 10.2.(68)
Seksi 10.2.(69)
Seksi 10.2.(70)
Seksi 10.2.(71)
Seksi 10.2.(72)
Seksi 10.2.(73)
Seksi 10.2.(74)
Seksi 10.2.(75)
Seksi 10.2.(76)
Seksi 10.2.(77)
Seksi 10.2.(78)
Seksi 10.2.(79)
Seksi SKH 5.6 (1a)
Seksi SKH 5.6 (1b)
1. ASBUTON
Terkait dengan Item Pekerjaan Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb) dengan
Nomor Mata Pembayaran 6.5.(1), bahan Asbuton yang dipergunakan adalah
Asbuton B 50/30.
jasa harus memperhitungkan biaya mixing kandungan Binder (Zat Perekat) dan
biaya angkut dari Surabaya ke lokasi pekerjaan dan biaya pelaksanaan pekerjaan.
- 172 -
Keterangan
1. Daftar Kuantitas dan Harga harus sesuai dengan Instruksi Kepada Peserta
(IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus
Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.
3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personel, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi
tenaga kerja/BPJS, laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua
risiko, tanggung jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.
(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam huruf;
dan
(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pemilihan dan harga satuan tidak boleh diubah.
CONTOH
Total Daftar 1
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Keterangan:
1. Mata Pembayaran Umum memuat rincian komponen pekerjaan yang bersifat
umum.
2. Total harga adalah semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga merupakan harga sebelum PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
- 174 -
CONTOH
CONTOH
Total Daftar 3
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Keterangan:
1. Pada judul Daftar 3 cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang
menjadi pokok dari paket Pekerjaan Konstruksi ini di antara bagian-bagian
pekerjaan lain.
2. Total Harga adalah Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga merupakan harga sebelum PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
- 176 -
CONTOH
Total Daftar 4
(pindahkan nilai total ke Daftar Rekapitulasi)
Keterangan:
1. Pada judul Daftar 4 cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang
sudah diuraikan dalam Mata Pembayaran Pekerjaan Utama jika terdapat lebih
dari satu jenis pekerjaan.
2. Total Harga adalah Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga merupakan harga sebelum PPN (Pajak Pertambahan Nilai).
- 177 -
CONTOH
Harga Nilai
Satuan Total
No. Uraian Pekerjaan Ukuran Kuantitas Satuan/ Harga
Bobot
Keluaran Kumulatif
Keterangan:
Diisi mata pembayaran yang pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal
80% dari seluruh nilai pekerjaan dihitung mulai dari mata pembayaran dan nilai bobot
terbesar.
- 178 -
DAFTAR REKAPITULASI
CONTOH
Kepada Yth.
__________
di __________
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan sebesar Rp. ……….
(……….. Rupiah) [5% dari nilai kontrak untuk nilai penawaran/terkoreksi antara
80% sampai dengan 100% HPS atau 5% dari HPS untuk nilai penawaran/terkoreksi
dibawah 80% HPS] dengan masa berlaku selama …. (………………) hari kalender
[sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu pelaksanaan] dan
menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah
diterbitkannya SPPBJ.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP. __________
Tembusan Yth. :
1. ____________ [PA/KPA K/L/PD]
2. ____________ [APIP K/L/PD]
3. ____________ [Pokja Pemilihan]
......... dst
- 180 -
Nomor: __________
Paket Pekerjaan:
Preservasi Jalan Sp. Handil Bakti - Marabahan - Kandangan
4. Waktu penyelesaian: selama 600 (Enam Ratus) hari kalender, dengan waktu
yang disediakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan kecuali pekerjaan
pemeliharaan kinerja jalan dan jembatan untuk masing-masing lingkup
selambat-lambatnya:
a. Lingkup pekerjaan di lokasi segmen efektif selama 480 hari kalender.
b. Lingkup pekerjaan di lokasi segmen non efektif selama 600 hari kalender.
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
- 182 -
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pemilihan yang diikuti oleh Yang Dijamin.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp6000,00
JAMINAN PELAKSANAAN
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan __________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
No. _______________ tanggal ________________untuk pelaksanaan tender
pekerjaan ______________yang diselenggarakan oleh PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif
mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________
a. TERJAMIN tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya dengan baik dan
benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan TERJAMIN.
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN UANG MUKA
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi kewajibannya dalam
melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan atas uang muka yang
diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
[Bank]
Materai Rp6000,00
2. Maka kami, TERJAMIN dan PENJAMIN dengan ini mengikatkan diri untuk melakukan
pembayaran jumlah tersebut di atas dengan baik dan benar bilamana TERJAMIN tidak
memenuhi kewajiban dalam melaksanakan pekerjaan _______________________
sebagaimana ditetapkan berdasarkan Kontrak No. _______________
tanggal_____________________dari PENERIMA JAMINAN.
3. Surat Jaminan ini berlaku selama ____ (____________) hari kalender dan efektif
mulai dari tanggal ___________ sampai dengan tanggal__________
6. Menunjuk pada Pasal 1832 KUH Perdata dengan ini ditegaskan kembali bahwa
PENJAMIN melepaskan hak-hak istimewa untuk menuntut supaya harta benda
TERJAMIN lebih dahulu disita dan dijual guna dapat melunasi hutangnya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1831 KUH Perdata.
Dikeluarkan di _____________
pada tanggal _______________
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
_____________________ __________________
[Nama dan Jabatan] [Nama dan Jabatan]
GARANSI BANK
sebagai
JAMINAN PEMELIHARAAN
No. ____________________
ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal batas waktu
berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya kepada Penerima
Jaminan berupa:
Yang Dijamin tidak memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.
Dikeluarkan di : _____________
Pada tanggal : _____________
[Bank]
Materai Rp6000,00
Untuk keyakinan, pemegang
Garansi Bank disarankan untuk
________________
mengkonfirmasi Garansi ini ke
_____[bank]
[Nama dan Jabatan]
- 188 -
JAMINAN PEMELIHARAAN
TERJAMIN PENJAMIN
Materai Rp6000,00
__________________ __________________
[Nama & Jabatan] [Nama & Jabatan]
- 189 -
Tahapan evaluasi kewajaran harga bagi peserta dengan harga penawaran dibawah nilai
nominal 80% (delapan puluh persen) HPS dilakukan sebagai berikut:
VOLUME : ....................
No. Uraian Satuan Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) Ket
I. UPAH
II. BAHAN
III. PERALATAN
I. UPAH
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
2 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
II. BAHAN
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
2 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
III. PERALATAN
1 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
2 ............... ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........ ........
Ket:
a: Penawaran
b: Hasil Klarifikasi
*) hasil klarifikasi dan pembuktian
**) biaya keuntungan tidak diperhitungkan
9. Harga yang diperoleh pada angka 7 dan 8, dimasukkan dalam tabel Daftar
Kuantitas dan Harga hasil klarifikasi sehingga didapat total harga hasil klarifikasi
tanpa keuntungan.
10. Total harga pada daftar kuantitas dan harga hasil klarifikasi dibandingkan dengan
total harga penawaran tanpa PPn.
11. Jika total harga hasil klarifikasi lebih kecil atau sama dengan total harga
penawaran, maka harga dinyatakan wajar dan jaminan pelaksanaan dinaikkan
sebesar 5% dari nilai total HPS.
Jika total harga hasil klarifikasi lebih besar dari total harga penawaran, maka harga
dinyatakan tidak wajar dan penawaran dinyatakan gugur.
- 192 -
Para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan Pekerjaan Konstruksi harus
mematuhi ketentuan sebagai berikut:
a. pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi dengan nilai pagu anggaran di atas
Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah) mewajibkan Penyedia untuk
memberikan alih pengalaman/keahlian bidang konstruksi melalui sistem kerja
praktik/magang sesuai dengan jumlah yang disepakati dalam kontrak.
b. Penunjukan Langsung dapat dilakukan untuk:
1) untuk Pekerjaan Konstruksi yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan
satu kesatuan tanggung jawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara
keseluruhan tidak dapat direncanakan/diperhitungkan sebelumnya;
2) pemilihan Penyedia pengganti yang mampu dan memenuhi syarat untuk kontrak
yang dilakukan pemutusan sepihak oleh PPK.
c. Apabila persetujuan kontrak tahun jamak tidak disetujui oleh pejabat yang berwenang
sesuai ketentuan peraturan perundangan, maka tender/ seleksi dibatalkan dan peserta
tender/ seleksi tidak mendapatkan ganti rugi dalam bentuk apapun.
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
SURAT EDARAN
NOMOR 18/SE/M/2020
TENTANG
PELAKSANAAN TATANAN DAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU (NEW NORMAL)
DALAM PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
A. UMUM
2 jdih.pu.go.id
C. MAKSUD DAN TUJUAN
D. RUANG LINGKUP
E. DEFINISI
3 jdih.pu.go.id
F. PROTOKOL UMUM
1. TEMPAT KERJA
a. Penggunaan masker diwajibkan selama di tempat kerja, selama
perjalanan dari dan ke tempat kerja, serta setiap keluar rumah.
b. Prosedur masuk ke tempat kerja dilakukan sebagai berikut:
1) melakukan pengukuran suhu tubuh (skrining) di setiap titik
masuk tempat kerja;
2) melakukan self assessment risiko COVID-19 pada seluruh
personil untuk memastikan personil yang akan masuk kerja
dalam kondisi tidak terjangkit COVID-19, yang merujuk pada
Instrumen self assessment risiko COVID-19;
3) pengukuran suhu tubuh tidak dilakukan di pintu masuk dengan
tirai AC karena dapat mengakibatkan pembacaan hasil yang
salah. Petugas yang melakukan pengukuran suhu tubuh harus
mendapatkan pelatihan dan memakai alat pelindung diri (masker
dan pelindung wajah) karena berhadapan dengan orang banyak
yang mungkin berisiko membawa virus;
4) personil dilarang masuk ke tempat kerja jika memiliki gejala
demam/nyeri tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas dan dapat
diberikan kelonggaran untuk tidak masuk ke tempat kerja jika
memiliki gejala tersebut dengan menyampaikan surat keterangan
sakit;
5) melarang seluruh personil dan tamu yang terindikasi memiliki
suhu tubuh > 37,3 (tiga puluh tujuh koma tiga) derajat celcius
masuk ke lokasi pekerjaan. Pengukuran dilakukan sebanyak 2
(dua) kali dengan jarak waktu 5 (lima) menit; dan
6) interpretasi dan tindak lanjut hasil pengukuran suhu tubuh di
pintu masuk dilaksanakan sesuai dengan prosedur sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Surat Edaran ini.
c. Prosedur penerimaan tamu dilakukan sebagai berikut:
1) Tamu dibatasi akses masuk ke lokasi pekerjaan dan dilarang
masuk ke lokasi pekerjaan jika memiliki gejala demam/nyeri
tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas;
4 jdih.pu.go.id
2) Penerimaan tamu dilakukan di area khusus yang terpisah dari
ruangan/area kerja dan ruangan/area ini rutin dibersihkan
dengan disinfektan sebelum dan sesudah digunakan; dan
3) Tamu diminta mengisi pemeriksaan mandiri (self assessment)
dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat
Edaran ini.
d. Prosedur karantina/isolasi mandiri dilakukan sebagai berikut:
1) bagi personil yang ditemukan memiliki gejala terjangkit COVID-19
wajib dilakukan pengecekan dengan Rapid Test atau Polymerase
Chain Reaction (PCR)/Tes Cepat Molekuler (TCM) terhadap
personil tersebut dan personil lain yang melakukan kontak dekat
dengannya, kemudian dilakukan karantina/isolasi mandiri
selama 14 (empat belas) hari;
2) personil yang baru kembali dari perjalanan dinas ke
negara/daerah diwajibkan melakukan karantina/isolasi mandiri
dan pemantauan mandiri selama 14 (empat belas) hari dan
mengukur suhu 2 (dua) kali sehari dengan menggunakan formulir
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.
3) personil yang menjalankan karantina/isolasi mandiri tetap
diberikan hak-haknya sesuai dengan ketentuan;
4) tempat kerja dapat memfasilitasi tempat
observasi/karantina/isolasi mandiri. Standar penyelenggaraan
tempat observasi/karantina/isolasi mandiri merujuk pada
pedoman dalam aturan yang disusun oleh Menteri Kesehatan; dan
5) pemantauan mandiri dilaksanakan dengan merujuk pada
Formulir Pemantauan Mandiri pada Karantina/Isolasi Mandiri
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini;
e. Prosedur jika ditemukan Personil kasus suspek, kasus probable,
kasus konfirmasi, kontak erat
Bila tempat kerja menemukan/mendapat informasi personil kasus
suspek, kasus probable, kasus konfirmasi, kontak erat, maka:
1) Segera melaporkan dan berkoordinasi dengan Puskesmas atau
Dinas Kesehatan setempat;
5 jdih.pu.go.id
2) Penanganan terhadap personil kasus suspek, kasus probable,
kasus konfirmasi, kontak erat mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan terkait Penanganan Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Covid-19.
f. Penerapan higiene dan sanitasi lingkungan kerja dilakukan sebagai
berikut:
1) selalu memastikan sarana untuk menjaga kebersihan personil
tersedia (sarana cuci tangan, sabun, hand sanitizer, tisu, dll);
2) selalu memastikan seluruh area kerja bersih dan higienis dengan
melakukan pembersihan secara berkala menggunakan pembersih
dan disinfektan yang sesuai (setiap 4 jam sekali), terutama
pegangan pintu dan tangga, tombol lift, peralatan kantor yang
digunakan bersama, area dan fasilitas umum lainya; dan
3) selalu menjaga kualitas udara tempat kerja dengan
mengoptimalkan sirkulasi udara dan sinar matahari masuk
ruangan kerja, pembersihan filter AC.
g. Melakukan pencegahan penularan antara lain pemasangan
pembatas atau tabir kaca bagi personil yang melayani pelanggan,
atau menggunakan pelindung wajah (face shield).
h. Penerapan jaga jarak fisik (physical distancing) yang dilakukan
sebagai berikut:
1) pengaturan jumlah personil yang masuk agar memudahkan
penerapan jaga jarak fisik (physical distancing), dapat dilakukan
dengan menerapkan metode pengaturan jadwal kerja (shifting);
2) pada pintu masuk, agar personil tidak berkerumun dengan
mengatur jarak antrian. Beri penanda di lantai atau
poster/banner untuk mengingatkan;
3) jika tempat kerja merupakan gedung bertingkat maka untuk
mobilisasi vertikal lakukan pengaturan sebagai berikut:
a) Penggunaan lift: batasi jumlah orang yang masuk dalam lift,
buat penanda pada lantai lift dimana penumpang lift harus
berdiri dan posisi saling membelakangi;
b) Penggunaan tangga: jika hanya terdapat 1 (satu) jalur tangga,
bagi lajur untuk naik dan untuk turun, usahakan agar tidak
ada personil yang berpapasan ketika naik dan turun tangga.
Jika terdapat 2 (dua) jalur tangga, pisahkan jalur tangga
untuk naik dan jalur tangga untuk turun; dan
6 jdih.pu.go.id
c) Lakukan pengaturan tempat duduk agar berjarak 1 (satu)
meter pada meja/area kerja, saat melakukan meeting, di
kantin, saat istirahat, dan lain lain.
i. Apabila menyediakan tempat ibadah harus mematuhi ketentuan:
1) jumlah peserta ibadah maksimal 50% dari kapasitas tempat
ibadah, serta tetap memperhatikan ketentuan jaga jarak fisik
(physical distancing) minimal 1 (satu) meter antar orang;
2) membatasi jumlah pintu atau jalur keluar masuk tempat ibadah;
3) tidak menggunakan karpet, serta melakukan pembersihan
dengan disinfektan sebelum dan sesudah kegiatan; dan
4) setiap jamaah harus membawa sendiri sajadah, perlengkapan
sholat, dan kantong/tas untuk membawa alas kakinya masing-
masing.
j. Apabila menyediakan tempat makan dan/atau kantin harus
mematuhi ketentuan:
1) jumlah pengunjung/tamu/pengguna maksimal 50% dari
kapasitas tempat makan, serta pengaturan tempat duduk
memperhatikan ketentuan jaga jarak fisik (physical distancing);
2) melakukan pembersihan dengan disinfektan seluruh fasilitas di
tempat makan dan kantin, serta alat makan;
3) mendorong pembayaran menggunakan non tunai jika diperlukan;
dan
4) penyajian dilakukan dengan menggunakan kemasan ramah
lingkungan dengan alat makan sekali pakai atau peralatan
makan/minum pribadi.
k. Penyediaan toilet umum harus mematuhi ketentuan:
1) jumlah toilet memperhatikan jumlah penghuni/personil;
2) terdapat lubang ventilasi yang memadai untuk sirkulasi udara;
3) tidak menyediakan kain lap yang digunakan secara bergantian.
Menyediakan tisu dan sabun sebagai pengganti; dan
4) kebersihan sanitasi kamar mandi dan toilet harus terjaga dengan
baik dan menyediakan petugas yang melakukan pembersihan
secara berkala.
l. Jika memungkinkan, menyediakan transportasi khusus personil
untuk perjalanan pulang pergi dari mess/perumahan/tempat tinggal
ke tempat kerja sehingga personil tidak menggunakan transportasi
7 jdih.pu.go.id
publik. Apabila menyediakan transportasi harus mematuhi
ketentuan:
1) pembatasan jumlah penumpang pada transportasi darat, udara,
dan laut dilakukan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan terkait
Penanganan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.
2) mensterilkan sarana transportasi melalui penyemprotan
disinfektan setelah pemakaian terakhir;
3) menyiapkan hand sanitizer pada pintu masuk prasarana
transportasi; dan
4) melaksanakan pemeriksaan suhu tubuh penumpang dan
melarang penumpang dengan suhu di atas 37,3o C.
m. Apabila menyediakan mess/perumahan/barak kerja harus
mematuhi ketentuan:
1) Jumlah penghuni maksimal dan kapasitas ruangan, serta
pengaturan tempat tidur dilakukan sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan terkait Penanganan Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian COVID-19;
2) melakukan pembersihan dengan disinfektan pada seluruh
fasilitas di mess/perumahan/barak kerja; dan
3) apabila salah satu penghuni memiliki gejala, maka seluruh
penghuni yang berada dalam 1 (satu) ruangan harus segera
dipindahkan ke tempat karantina/isolasi mandiri.
n. Harus memiliki petugas kesehatan/keselamatan konstruksi/bagian
kepegawaian yang melakukan pemantauan kesehatan personil
secara proaktif meliputi:
1) memantau pelaksanaan self assessment risiko COVID-19 pada
seluruh personil;
2) melakukan koordinasi dengan satuan kerja/bagian/divisi terkait
pemantauan pada semua personil jika ada yang mengalami
demam/batuk/pilek; dan
3) mendorong personil untuk mampu deteksi diri sendiri (self
monitoring) dan melaporkan apabila mengalami demam/sakit
tengorokan/batuk/pilek selama bekerja.
8 jdih.pu.go.id
dari tempat kerja dan selama di tempat kerja, dengan memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1) Saat perjalanan ke/dari tempat kerja
a) pastikan anda dalam kondisi sehat, jika ada keluhan batuk,
pilek, demam agar tetap tinggal di rumah;
b) menggunakan masker;
c) mengupayakan tidak menggunakan transportasi umum;
d) Apabila menggunakan transportasi umum harus
memperhatikan:
i. tetap menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 (satu)
meter;
ii. mengupayakan tidak sering menyentuh fasilitas umum,
gunakan hand sanitizer;
iii. menggunakan helm sendiri;
iv. mengupayakan membayar secara non tunai, dalam hal
terpaksa memegang uang gunakan hand sanitizer
sesudahnya; dan
v. tidak menyentuh wajah atau mengucek mata dengan
tangan, atau mengunakan tisu bersih jika terpaksa.
2) Selama di tempat kerja
a) saat tiba, segera mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir;
b) menggunakan siku untuk membuka pintu dan menekan tombol
lift;
c) Tidak berkerumun dan menjaga jarak di lift dengan posisi saling
membelakangi;
d) membersihkan meja/area kerja dengan disinfektan;
e) mengupayakan tidak sering menyentuh fasilitas/peralatan
yang dipakai bersama di area kerja, gunakan hand sanitizer;
f) tetap menjaga jarak dengan rekan kerja paling dekat 1 (satu)
meter;
g) mengusahakan aliran udara dan sinar matahari masuk ke
ruang kerja;
h) membiasakan tidak berjabat tangan; dan
i) memastikan masker tetap digunakan.
9 jdih.pu.go.id
3) Saat tiba di rumah
a) jangan bersentuhan dengan anggota keluarga sebelum
membersihkan diri (mandi dan mengganti pakaian kerja);
b) mencuci pakaian dan masker dengan deterjen;
c) masker sekali pakai, sebelum dibuang robek dan basahi dengan
disinfektan agar tidak mencemari petugas pengelola sampah;
dan
d) jika dirasa perlu bersihkan handphone, kacamata, tas dengan
disinfektan.
4) Saat perjalanan dinas apabila menggunakan transportasi darat,
udara, dan laut harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) memastikan dalam kondisi sehat, jika ada keluhan batuk, pilek,
demam agar tetap tinggal di rumah;
b) tetap menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 (satu) meter.
c) mematuhi prosedur yang diarahkan petugas;
d) mengutamakan untuk melakukan pendaftaran diri secara
daring (online check in) untuk transportasi yang menggunakan
sistem pendaftaran secara daring (online check in);
e) semua penumpang dan pengendara wajib menggunakan
masker selama perjalanan;
f) mengupayakan tidak sering menyentuh fasilitas umum dan
menggunakan hand sanitizer;
g) tidak menyentuh wajah atau mengucek mata dengan tangan
dan menggunakan tisu bersih jika terpaksa;
b. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan konsumsi gizi seimbang,
aktifitas fisik minimal 30 menit perhari, istirahat cukup (tidur
minimal 7 jam), berjemur di pagi hari; dan
c. Lebih berhati-hati apabila memiliki penyakit degeneratif seperti
diabetes, hipertensi, gangguan paru dan gangguan ginjal atau kondisi
immunocompromised/penyakit autoimun dan kehamilan serta selalu
mengupayakan penyakit degeneratif dalam kondisi terkontrol.
10 jdih.pu.go.id
3. Mekanisme Pelaksanaan Pembuktian Kualifikasi secara Offline dan/atau
Online;
4. Mekanisme Pelaksanaan Klarifikasi, Negosiasi, Dan Evaluasi Kewajaran
Harga;
5. Mekanisme Pendampingan yang Dilaksanakan Secara Online;
6. Mekanisme Penyampaian Jaminan Sanggah Banding;
7. Mekanisme Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia;
8. Mekanisme Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak; dan
9. Mekanisme Penandatanganan Kontrak.
11 jdih.pu.go.id
2. Mekanisme Kehadiran Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Bagi Tim
Pokja Pemilihan
a. Prakualifikasi 2 File
1) Tahap Kualifikasi
Tahapan Kehadiran
a. Pengumumannnnn
prakualifikasi Work From Office (WFO)/
Work From Home (WFH)
b. Pendaftaran dan pengunduhan WFO/WFH
Dokumen Kualifikasi
Tahapan Kehadiran
a. Undangan Tender WFO/WFH
b. Pendaftaran dan WFO/WFH
pengunduhan Dokumen
12 jdih.pu.go.id
Tahapan Kehadiran
i. Pembukaan Dokumen WFO/WFH
Penawaran (file II) bagi yang
lulus evaluasi teknis
b. Pasca-Kualifikasi 1 File
Tahapan Kehadiran
a. Pengumuman Tender WFO/WFH
b. Pendaftaran dan pengunduhan WFO/WFH
dokumen
c. Pemberian Penjelasan WFO/WFH
d. Penyampaian Dokumen WFO/WFH
Penawaran
14 jdih.pu.go.id
b. Secara Online
1) pelaksanaan pembuktian kualifikasi secara online dilakukan
dalam hal salah satu syarat pelaksanaan secara offline tidak
dapat terpenuhi;
2) penyedia mengirimkan foto dokumen asli ke surat elektronik (e-
mail) resmi Pokja Pemilihan dan foto tersebut dihasilkan
langsung dari kamera/HP tanpa proses edit;
3) Pokja Pemilihan dan penyedia melakukan pertemuan secara
online dan didokumentasikan dalam video atau foto; dan
4) penyusunan Berita Acara sebagai berikut:
a) Pokja Pemilihan mengirimkan surat elektronik (e-mail) yang
dilampirkan foto/hasil scan Berita Acara yang telah
ditandatangani oleh Pokja Pemilihan ke surat elektronik (e-
mail) penyedia; dan
b) Penyedia mengirimkan surat elektronik (e-mail) yang
dilampirkan foto/hasil scan Berita Acara yang telah
ditandatangani oleh Penyedia ke surat elektronik (e-mail)
resmi Pokja Pemilihan.
15 jdih.pu.go.id
e. Dalam hal Pokja Pemilihan menilai jawaban/tanggapan dan bukti-
bukti yang disampaikan peserta pemilihan sudah cukup:
1) Pokja akan membuat Berita Acara Klarifikasi, Negosiasi, dan
Evaluasi Kewajaran Harga dan memfoto atau scan Berita Acara
tersebut yang ditandatangani oleh Pokja Pemilihan dan
menyampaikan kepada peserta pemilihan melalui surat
elektronik (e-mail);
2) peserta pemilihan mencetak Berita Acara Klarifikasi, Negosiasi,
dan Evaluasi Kewajaran Harga yang disampaikan oleh Pokja
Pemilihan dan menandatangani Berita Acara tersebut serta
memfoto atau scan Berita Acara Pembuktian Kualifikasi yang
ditandatangani oleh Pokja Pemilihan dan Peserta Pemilihan dan
menyampaikannya melalui surat elektronik (e-mail) ke Pokja
Pemilihan; dan
3) hasil foto sebagaimana dimaksud pada angka 1) dan 2) harus
foto asli dari kamera/HP atau scan tanpa proses edit.
16 jdih.pu.go.id
memfoto atau scan Berita Acara Pendampingan yang
ditandatangani oleh Tim Peneliti/Tim Pelaksana dan Pokja
Pemilihan serta Tim Pendamping kemudian menyampaikannya
melalui surat elektronik (e-mail) ke Tim Pendamping.
17 jdih.pu.go.id
7. Mekanisme Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia
a. Mekanisme Rapat Persiapan Penunjukkan Penyedia Secara Offline
1) Pelaksanaan rapat offline mempunyai syarat paling sedikit:
a) menggunakan masker dan sarung tangan;
b) memiliki alat pendeteksi suhu badan/thermoscanner;
c) memiliki ruangan dengan sekat kaca yang memisahkan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan calon penyedia;
d) calon penyedia dengan dilengkapi microphone dan speaker
untuk komunikasi;
e) memiliki ruangan yang cukup untuk pengaturan jarak
antara peserta rapat paling kurang 2 (dua) meter;
f) ruangan dilengkapi dengan tempat cuci tangan atau hand
sanitizer;
g) secara periodik melaksanakan disinfektan di ruangan,
minimal 2 (dua) minggu sekali; dan
h) tersedia masker dan sarung tangan yang cukup untuk
seluruh peserta rapat.
2) Tata cara pelaksanaan rapat secara offline:
a) mengundang calon penyedia dan mewajibkan calon
Penyedia menggunakan masker;
b) calon penyedia membersihkan tangan di tempat cuci tangan
atau menggunakan hand sanitizer dan menggunakan sarung
tangan;
c) melakukan pengecekan suhu badan sebelum calon Penyedia
masuk ke ruangan rapat, apabila suhu badan >37,3 (tiga
puluh tujuh koma tiga) derajat celcius dan/atau
menunjukkan gejala batuk/flu, calon Penyedia tidak
diperbolehkan masuk ke ruangan rapat;
d) tatap muka dilakukan dengan penghalang kaca;
e) calon penyedia menunjukkan dokumen melalui bilik yang
disediakan oleh PPK; dan
f) PPK bersama calon penyedia bersama-sama
menandatangani Berita Acara Rapat Persiapan Penunjukan
Penyedia.
3) Apabila diperlukan pertemuan langsung antara PPK dan calon
penyedia harus memperhatikan ketentuan physical distancing.
18 jdih.pu.go.id
b. Mekanisme Rapat Persiapan Penunjukkan Penyedia Secara Online
1) pelaksanaan Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia (Pre Award
Meeting/PAM) secara online dilakukan dalam hal salah satu
syarat pelaksanaan secara offline tidak dapat terpenuhi;
2) PPK menyampaikan undangan rapat persiapan penunjukan
calon penyedia, serta meminta peserta pemilihan
menyampaikan dokumen asli/bukti dukung yang dibutuhkan
ke surat elektronik (e-mail) PPK sebelum dilaksanakannya Rapat
Persiapan Penunjukan Penyedia;
3) Penyedia menyampaikan foto dokumen asli/bukti dukung lain
ke surat elektronik (e-mail) resmi PPK: foto tersebut dihasilkan
langsung dari kamera/HP tanpa proses edit;
4) PPK dan calon penyedia melakukan pertemuan secara online
(diutamakan dengan aplikasi video conference yang aman) dan
didokumentasikan dalam bentuk video atau foto;
5) Mekanisme penyusunan Berita Acara Rapat Persiapan
Penunjukan Penyedia adalah sebagai berikut:
a) PPK mengirimkan surat elektronik (e-mail) yang dilampirkan
foto/hasil scan Berita Acara yang telah ditandatangani oleh
PPK ke surat elektronik (e-mail) calon penyedia;
b) calon penyedia mengirimkan surat elektronik (e-mail) yang
dilampirkan foto/hasil scan Berita Acara yang telah
ditandatangani oleh peserta pemilihan ke surat elektronik (e-
mail) resmi PPK.
19 jdih.pu.go.id
b. Mekanisme Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak Secara
Online
1) pelaksanaan Rapat Persiapan Penandatangan Kontrak secara
online dilakukan dalam hal pelaksanaan secara offline tidak dapat
dilakukan;
2) PPK menyampaikan undangan Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak kepada Penyedia melalui surat
elektronik (e-mail), serta meminta Penyedia untuk mengirimkan
scan dokumen asli/bukti tanpa edit yang diperlukan dalam Rapat
Persiapan Penandatanganan Kontrak ke alamat surat elektronik
(e-mail) PPK;
3) scan dokumen asli/bukti tanpa edit yang diperlukan dalam Rapat
Persiapan Penandatanganan Kontrak sesuai dengan angka 2)
wajib telah diterima PPK paling lambat 1 (satu) hari sebelum
Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak secara online
dilaksanakan;
4) Pelaksanaan Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak
dilakukan secara online (diutamakan menggunakan aplikasi
video conference yang aman) sesuai dengan ketentuan di dalam
Dokumen Pemilihan dan dihadiri Pihak yang berwenang;
5) PPK melengkapi rancangan kontrak sesuai dokumen penawaran
penyedia dan perubahannya yang tercantum dalam berita acara
Rapat Persiapan Penunjukan Penyedia dalam video conference
pada saat Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak setelah
disepakati bersama Penyedia;
6) PPK dan Penyedia bersama-sama melakukan review terhadap
finalisasi rancangan dokumen kontrak yang dilakukan oleh PPK.
Rancangan dokumen kontrak yang direview paling sedikit sesuai
dengan kelengkapan dokumen Kontrak yang disebutkan dalam
Surat Perjanjian;
7) Penyusunan Berita Acara Rapat Persiapan Penandatanganan
Kontrak sebagai berikut:
a) PPK mengirimkan surat elektronik (e-mail) yang dilampirkan
foto/hasil scan dari Berita Acara yang telah ditandatangani
oleh PPK ke surat elektronik (e-mail) Penyedia; dan
b) penyedia menandatangani Berita Acara foto/hasil scan yang
dikirimkan PPK dan mengirimkan kembali dengan
20 jdih.pu.go.id
melampirkan foto/hasil scan Berita Acara yang telah
ditandatangani oleh PPK dan Penyedia ke surat elektronik (e-
mail) resmi PPK.
8) Pelaksanaan Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak secara
online ini didokumentasikan dalam bentuk rekaman video dan
foto.
21 jdih.pu.go.id
dokumen kontrak tersebut juga dikirim ke alamat surat
elektronik (e-mail) Penyedia di tanggal yang bersamaan;
7) Penyedia membubuhkan paraf di sebelah paraf PPK dan
membubuhkan tanda tangan di kolom tandatangan Penyedia
yang terdapat materai yang disaksikan oleh satu atau lebih
saksi. Pembubuhan tanda tangan didokumentasikan dalam foto
dan video;
8) Penyedia mengirimkan kembali 2 (dua) rangkap rancangan
dokumen kontrak yang telah ditandatangani kepada PPK. Selain
2 (dua) rangkap rancangan dokumen kontrak tersebut, soft file
rancangan dokumen kontrak yang telah diparaf dan
ditandatangani Penyedia dan foto dan video penandatanganan
kontrak oleh Penyedia juga dikirim ke alamat surat elektronik
(e-mail) PPK di tanggal yang bersamaan;
9) PPK menandatangani rancangan dokumen kontrak yang
diterima dari Penyedia di kolom tanda tangan PPK yang terdapat
materai disaksikan oleh satu atau lebih saksi. Pembubuhan
tanda tangan didokumentasikan dalam foto dan video; dan
10) 1 (satu) rangkap dokumen kontrak selanjutnya dikirimkan
kembali ke alamat Penyedia dan soft file dokumen kontrak
dikirimkan ke alamat surat elektronik (e-mail) Penyedia berserta
foto dan video penandatanganan kontrak oleh PPK.
22 jdih.pu.go.id
3) apabila rapat harus dilakukan secara tatap muka sebisa
mungkin dilakukan dalam ruangan dengan sekat kaca dengan
memperhatikan kapasitas ruangan dan ketentuan jaga jarak
fisik (physical distancing);
4) dalam rangka memenuhi ketentuan Protokol huruf F pada
pelaksanaan Jasa Konsultansi Konstruksi, baik pengguna
maupun penyedia menyesuaikan ketentuan tersebut ke dalam
Dokumen SMKK, Kerangka Acuan Kerja dan Daftar
Kuantitas/Keluaran dan Harga Jasa Konsultansi Konstruksi.
23 jdih.pu.go.id
c) Kegiatan Pengawasan Pekerjaan Konstruksi:
i. pelaksanaan pengawasan pekerjaan konstruksi
mematuhi protokol tatanan dan adaptasi kebiasaan baru
(new normal) sebagaimana tercantum dalam huruf F
dengan tanpa mengurangi efektifitas pelaksanaan
pekerjaan;
ii. pelaksanaan pengawasan di lokasi pekerjaan konstruksi
harus tetap memperhatikan ketentuan jaga jarak fisik
(physical distancing) dan mempertimbangkan komposisi
jumlah pekerja pengawas di lokasi pekerjaan konstruksi
serta dapat dilakukan dengan menerapkan metode
pengaturan jadwal kerja (shifting);
iii. menggunakan Alat Pelindung Diri sesuai dengan
kebutuhan di lapangan (helm, rompi, sarung tangan,
kacamata pelindung dan/atau sepatu berkeselamatan);
iv. pelaksanaan pengawasan dapat memanfaatkan
ketersediaan teknologi visual real time (drone, cctv, dll)
dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah
pengawasan di lokasi pekerjaan konstruksi; dan
v. dalam melaksanakan pelaporan, dapat disediakan alat
perekam visual secara real time untuk pengawasan di
tempat kerja.
24 jdih.pu.go.id
4) Satgas Pencegahan COVID-19 memiliki tugas, tanggung jawab,
dan kewenangan untuk melakukan:
a) Melakukan identifikasi Potensi Bahaya COVID-19 di lokasi
pekerjaan konstruksi, yang mencakup identifikasi potensi
risiko lokasi proyek, termasuk lokasi barak pekerja/tempat
tinggal, kantor lapangan, bengkel, dan gudang, terhadap
pusat sebaran penyebaran COVID-19 di daerah yang
bersangkutan; dan
b) Sosialisasi dan pembelajaran (edukasi)
i. Sosialisasi dan edukasi dilakukan secara intensif kepada
seluruh personil agar memberikan pemahaman yang
benar terkait masalah pandemi COVID-19, sehingga
personil mendapatkan pengetahuan untuk secara
mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif
guna mencegah penularan penyakit, serta mengurangi
kecemasan berlebihan akibat informasi tidak benar.
ii. metode sosialisasi dan edukasi untuk mengingatkan
personil secara berkala dapat dilakukan dengan
pemasangan banner, pamphlet, majalah dinding, dll di
area strategis yang mudah dilihat setiap personil seperti
di pintu masuk, area makan/kantin, area istirahat,
tangga serta media audio, media video, media sosial, dan
media lainnya;
iii. Materi sosialisasi dan edukasi dapat diakses pada
website COVID-19 Kementerian Kesehatan, antara lain
penyebab COVID-19 dan cara pencegahannya;
mengenali gejala awal penyakit dan tindakan yang harus
dilakukan saat gejala timbul; praktek Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS); dan alur pelaporan dan
pemeriksaan bila didapatkan dugaan personil terinfeksi
COVID-19;
c) promosi teknik;
d) pelaksanaan pencegahan COVID-19 di lokasi pekerjaan
konstruksi;
e) pemeriksaan kesehatan terkait potensi terinfeksi COVID-19
kepada semua personil dan tamu proyek;
25 jdih.pu.go.id
f) pemantauan kondisi kesehatan pekerja dan pengendalian
mobilisasi/demobilisasi personil;
g) pemantauan terhadap pengadaan fasilitas kesehatan dan
pemberian vitamin serta nutrisi;
h) melaporkan kepada pengguna jasa dalam hal diperlukan
tambahan kebutuhan terkait penerapan SMKK untuk
pencegahan COVID-19 sebagai hasil dari pemantauan di
lapangan;
i) melaporkan kepada pengguna jasa dalam hal telah
ditemukan personil yang termasuk dalam kasus COVID-19
yaitu kasus suspek, kasus probable, kasus konfirmasi,
kontak erat, pelaku perjalanan, discarded dan
merekomendasikan dilakukan penghentian kegiatan
sementara.
5) Segala biaya yang timbul akibat kegiatan satgas COVID-19
dibebankan kepada SMKK:
Biaya yang timbul akibat kegiatan Satgas COVID-19 dapat
dibebankan dalam biaya penerapan SMKK dengan berdasar
pada hasil laporan satgas sebagaimana yang tercantum dalam
huruf k) dan huruf l).
26 jdih.pu.go.id
a) Sarana pencuci tangan
i. menyediakan lebih banyak sarana cuci tangan (sabun
dan air mengalir);
ii. memberikan petunjuk lokasi sarana cuci tangan; dan
iii. memasang poster edukasi cara mencuci tangan yang
benar.
b) menyediakan hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol
minimal 70% (tujuh puluh persen) di tempat-tempat yang
diperlukan (seperti pintu masuk, ruang rapat, pintu lift, dll);
dan
c) menyediakan tisu, masker di kantor dan lokasi pekerjaan
konstruksi bagi seluruh personil dan tamu.
5) menyediakan area/ruangan tersendiri untuk personil yang
ditemukan bergejala COVID-19 saat dilakukan pemeriksaan
suhu (skrining);
6) menyediakan tempat karantina/isolasi mandiri dengan
merujuk pada protokol yang diatur oleh Kementerian
Kesehatan; dan
7) menyediakan vaksin, vitamin dan nutrisi tambahan guna
peningkatan imunitas personil.
c. Mekanisme penerimaan material/peralatan harus memperhatikan
ketentuan:
1) petugas penerima menggunakan Alat Pelindung Diri (APD),
minimal masker dan sarung tangan;
2) sopir/pengantar/kurir diberi cairan hand sanitizer, diperiksa
suhu tubuhnya, dan disarankan untuk tidak turun dari
kendaraan;
3) melakukan pembersihan dengan disinfektan terhadap
kendaraan pengantar sebelum masuk ke lokasi penurunan; dan
4) pendataan material/peralatan dilakukan di dalam lokasi
pembatasan yang telah ditentukan, serta diberikan label
identifikasi (tagging) barang telah melalui proses pemeriksaan.
d. Metode pelaksanaan pekerjaan harus memperhatikan ketentuan:
1) dalam pelaksanaan metode pekerjaan harus memperhatikan
ketentuan jaga jarak fisik (physical distancing) paling sedikit 1
(satu) meter antar orang;
27 jdih.pu.go.id
2) jika diperlukan, dapat dilakukan perubahan metode
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka pengendalian penyebaran
COVID-19; dan
3) perubahan metode pelaksanaan pekerjaan diperbaharui pada
dokumen SMKK dan diperiksa terlebih dahulu oleh Pengawas
Pekerjaan Konstruksi dan Petugas/Ahli K3 Konstruksi, untuk
selanjutnya mendapat persetujuan dari pengguna jasa.
3. Protokol dalam Pelaksanaan Padat Karya
Mekanisme pencegahan dan pengendalian COVID-19 dalam
pelaksanaan Padat Karya diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
a. dalam melakukan pelaksanaan Padat Karya harus mematuhi
protokol tatanan dan adaptasi kebiasaan baru (new normal)
sebagaimana tercantum dalam huruf F dengan tanpa mengurangi
efektifitas pelaksanaan pekerjaan;
b. dalam hal pelaksanaan pekerjaan konstruksi harus tetap
memperhatikan ketentuan jaga jarak fisik (physical distancing) dan
mempertimbangkan komposisi jumlah personil di lokasi pekerjaan
konstruksi;
c. apabila pekerjaan Padat Karya dilaksanakan secara swakelola,
maka segala pembiayaan untuk protokol tatanan dan adaptasi
kebiasaan baru (new normal) menjadi tanggung jawab PPK; dan
d. apabila pekerjaan Padat Karya dilaksanakan secara kontraktual,
maka segala pembiayaan untuk untuk protokol tatanan dan
adaptasi kebiasaan baru (new normal) menjadi tanggung jawab
penyedia.
4. Protokol Pelaksanaan Pemantauan dan Evalusi serta Investigasi
Keselamatan Konstruksi
a. Dalam melakukan pemantauan dan evaluasi di lokasi pekerjaan
konstruksi harus mematuhi protokol tatanan dan adaptasi
kebiasaan baru (new normal) sebagaimana tercantum dalam huruf
F dengan tanpa mengurangi efektifitas pelaksanaan pekerjaan.
b. Dalam hal terjadi kecelakaan konstruksi dan/atau kegagalan
bangunan, pelaksanaan investigasi di lokasi harus mematuhi
protokol tatanan dan adaptasi kebiasaan baru (new normal)
sebagaimana tercantum dalam huruf F.
28 jdih.pu.go.id
I. PROTOKOL PENYESUAIAN KONTRAK
1. Penyesuaian terhadap Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
a. Penyedia melakukan penyesuaian RKK sesuai dengan kebutuhan
protokol tatanan dan adaptasi kebiasaan baru (new normal) dengan
melakukan perubahan pada elemen:
1) Perencanaan keselamatan konstruksi di antaranya:
a) tabel penetapan isu eksternal dan internal (tabel daftar
identifikasi dengan menambahkan pencegahan dan
pengendalian COVID-19);
b) tabel identifikasi bahaya penilaian resiko dan pengendalian;
dan
c) tabel sasaran khusus dan program khusus.
29 jdih.pu.go.id
2. Penyesuaian Spesifikasi dan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Sebagai akibat dari penerapan protokol sebagaimana dimaksud
pada poin F dan poin H diatas maka dapat dilakukan penyesuaian
terhadap Spesifikasi Teknis/KAK pekerjaan.
a. Penyesuaian Spesifikasi Teknis
Dalam hal Kontrak Pekerjaan Konstruksi terkendala akibat
kondisi lapangan sehingga kesulitan untuk pengadaan material
dan/atau mobilisasi material dan/atau peralatan dan/atau suku
cadang impor, maka dapat diusulkan untuk pergantian
spesifikasi teknis dengan ketentuan sebagai berikut:
1) penyedia menyampaikan kepada PPK kendala pengadaan
dan/atau mobilisasi material dan/atau peralatan dan/atau
suku cadang impor dengan disertai bukti pendukungnya;
2) PPK bersama dengan pengawas pekerjaan, konsultan
perancang, dan Penyedia melakukan pembahasan, penelitian
dan menyepakati:
a) perubahan material dan/atau peralatan dan/atau suku
cadang;
b) perubahan spesifikasi teknis; dan/atau
c) perubahan Harga Satuan Pekerjaan.
3) berdasarkan hasil kesepakatan bersama tentang perubahan
spesifikasi material dan/atau suku cadang, PPK melaporkan
dan meminta persetujuan penggantian sebagaimana
dimaksud pada huruf 1.b di atas kepada KPA;
4) dalam rangka memberikan persetujuan, KPA dapat
melakukan pembahasan bersama dengan pihak PPK
dan/atau Penyedia;
5) atas persetujuan KPA, PPK menyampaikan persetujuan
perubahan secara tertulis kepada Penyedia;
6) perubahan material dan/atau peralatan dan/atau suku
cadang wajib mengutamakan produksi dalam negeri; dan
7) perubahan spesifikasi teknis dapat mengakibatkan
perubahan harga kontrak dan/atau jadwal pelaksanaan
pekerjaan.
30 jdih.pu.go.id
b. Penyesuaian Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Dalam hal Kontrak Jasa Konsultansi Konstruksi terkendala
kondisi lapangan akibat adanya pembatasan pergerakan orang
ataupun potensi risiko keselamatan yang tinggi ataupun sebab
lainnya, maka dapat diusulkan untuk penyesuaian KAK dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) penyedia menyampaikan kepada PPK kendala akibat
pembatasan pergerakan orang ataupun potensi risiko
keselamatan yang tinggi ataupun sebab lainnya dengan
disertai bukti pendukungnya;
2) PPK bersama dengan pengawas pekerjaan dan Penyedia
melakukan pembahasan, penelitian dan menyepakati
perubahan KAK sepanjang maksud dan tujuan dalam KAK
sama;
3) berdasarkan hasil kesepakatan bersama tentang perubahan
KAK sebagaimana dimaksud pada poin 2.b di atas, PPK
melaporkan dan meminta persetujuan perubahan KAK kepada
KPA;
4) dalam rangka memberikan persetujuan, KPA dapat
melakukan pembahasan bersama dengan pihak PPK
dan/atau Penyedia;
5) atas persetujuan KPA, PPK menyampaikan persetujuan
perubahan secara tertulis kepada penyedia;
6) perubahan KAK dilakukan dengan tetap mengutamakan
kualitas dari produk jasa konsultansi; dan
7) perubahan KAK dapat mengakibatkan perubahan komponen
personel, non personel dan/atau harga kontrak.
3. Penyesuaian Harga Kontrak
a. Harga Kontrak Jasa Konsultansi dan Pekerjaan Konstruksi dapat
disesuaikan sebagai akibat dari:
1) penyesuaian RKK sesuai poin I.1;
2) penyesuaian spesifikasi teknis sesuai poin I.2.1; dan/atau
3) penyesuaian KAK sesuai poin I.2.2.
b. Penyesuaian Harga Kontrak dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) memperhatikan ketentuan dalam kontrak sesuai bentuk kontrak
yang digunakan;
31 jdih.pu.go.id
2) dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, efektif dan efisien dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) dilakukan melalui negosiasi teknis dengan memperhatikan harga
pasar atau harga aktual pelaksanaan pekerjaan;
4) penyesuaian mata pembayaran yang terkait dengan biaya umum
(Overhead) dilakukan terhadap biaya umum (Overhead);
5) penyesuaian mata pembayaran yang terkait dengan biaya
pelaksanaan pekerjaan dilakukan terhadap harga satuan
pekerjaan tersebut;
6) penyesuaian mata pembayaran yang terkait dengan biaya
penerapan SMKK/ biaya penyelenggaraan keamanan dan
kesehatan kerja serta keselamatan konstruksi dilakukan
terhadap biaya penerapan SMKK/ biaya penyelenggaraan
keamanan dan kesehatan kerja serta keselamatan konstruksi
tersebut; dan
7) dilakukan melalui perubahan (adendum) kontrak.
32 jdih.pu.go.id
b) pimpinan kementerian/lembaga/instansi/kepala daerah
telah mengeluarkan peraturan untuk menghentikan kegiatan
sementara akibat wabah COVID-19.
Maka Pelaksanaan Pekerjaan tersebut dapat diberhentikan
sementara akibat keadaaan kahar.
2) penghentian pekerjaan jasa konstruksi dilakukan sesuai
mekanisme sebagai berikut:
a) pengusulan penghentian pekerjaan sementara dapat
dilakukan oleh PPK dan/atau Penyedia berdasarkan usulan
Satgas Pencegahan COVID-19 setelah ditemukan kondisi
sebagaimana dimaksud pada poin 1 di lokasi pekerjaan
konstruksi;
b) penghentian pekerjaan sementara sebagaimana dimaksud
huruf a di atas ditetapkan oleh PPK dan dilaporkan kepada
Kepala Balai (untuk Direktorat Jenderal Sumber Daya Air,
Direktorat Jenderal Bina Marga, dan Direktorat Jenderal
Cipta Karya) atau oleh Kepala Satuan Kerja (untuk Direktorat
Jenderal Perumahan);
c) waktu penghentian paling sedikit 14 (empat belas) hari kerja
atau sesuai dengan kebutuhan yang disertai dengan laporan
pencegahan dan penanganan COVID-19 di lokasi proyek
sejak penetapan keadaan kahar;
d) penghentian pekerjaan sementara sebagaimana dimaksud
huruf b di atas dapat ditindaklanjuti oleh PPK dengan
penghentian Kontrak sementara apabila penghentian
pekerjaan sementara mencakup seluruh pekerjaan; dan
e) penghentian kontrak sementara dilakukan setelah
mendapatkan persetujuan dari Kepala Satuan Kerja/KPA dan
dilaporkan kepada Kepala Balai (untuk Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air, Direktorat Jenderal Bina Marga, dan
Direktorat Jenderal Cipta Karya) atau oleh Kepala Satuan
Kerja (untuk Direktorat Jenderal Perumahan);
3) Dalam hal tidak diatur secara khusus dalam dokumen
kontrak, mekanisme penetapan keadaan kahar dan
penghentian pekerjaan sementara akibat dari penanganan
COVID-19 maka berlaku ketentuan:
33 jdih.pu.go.id
a) terpenuhinya ketentuan keadaan kahar, maka Satgas
Pencegahan COVID-19 melaporkan dan memberikan
rekomendasi penghentian pekerjaan sementara kepada PPK
yang disertai dengan dokumen, bukti keadaan kahar, dan
bukti pendukungnya termasuk hasil identifikasi kewajiban
dan kinerja pelaksanaan yang terhambat dan/atau akan
terhambat akibat keadaan kahar tersebut;
b) PPK bersama-sama dengan Satgas Pencegahan COVID-19,
penyedia dan pengawas pekerjaan melakukan pembahasan,
penelitian dan menyepakati rekomendasi penghentian
pekerjaan sementara akibat keadaan kahar;
c) berdasarkan hasil kesepakatan bersama tentang penghentian
pekerjaan sementara akibat dari keadaan kahar sebagaimana
dimaksud huruf b di atas, PPK menetapkan penghentian
pekerjaan sementara dan menyampaikan secara tertulis
kepada Penyedia;
d) penetapan penghentian pekerjaan sementara akibat dari
keadaan kahar wajib menyebutkan jangka waktu penghentian
pekerjaan sementara;
e) dalam hal penghentian pekerjaan sementara mencakup
seluruh pekerjaan, PPK melaporkan dan meminta persetujuan
penghentian kontrak sementara kepada KPA; dan
f) khusus untuk pekerjaan yang bersifat strategis nasional
sebagai pelaksanaan Perpres/Keppres/Inpres maupun
direktif lainnya, PPK menetapkan penghentian kontrak
sementara akibat dari keadaan kahar dan melaporkan untuk
mendapatkan persetujuan Menteri PUPR.
4) Pelaksanaan pekerjaan atau pelaksanaan Kontrak dapat
dilanjutkan dengan ketentuan:
a) masa penghentian pekerjaan sementara atau masa
penghentian kontrak sementara sudah selesai; atau
b) peraturan untuk menghentikan kegiatan sementara yang
dikeluarkan oleh pimpinan kementerian/lembaga
/instansi/kepala daerah telah dicabut;
5) Penghentian pekerjaan atau penghentian kontrak sementara
tidak melepaskan hak dan kewajiban Pengguna Jasa dan
Penyedia terhadap Tenaga Kerja Konstruksi, Subkontraktor,
34 jdih.pu.go.id
Produsen dan Pemasok yang terlibat dalam bentuk antara
lain:
a) pemenuhan terhadap pembayaran upah/remunerasi
tenaga kerja konstruksi selama masa penghentian
pekerjaan sementara atau masa penghentian kontrak
sementara; dan
b) pemenuhan terhadap pembayaran subkontraktor,
produsen dan pemasok selama masa penghentian
pekerjaan sementara atau masa penghentian kontrak
sementara.
6) Mekanisme penghentian pekerjaan atau penghentian kontrak
secara rinci sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran ini.
J. KETENTUAN LAIN-LAIN
K. PENUTUP
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Agustus 2020
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT,
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
36 jdih.pu.go.id
LAMPIRAN I
SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR 18/M/SE/2020
TENTANG
PELAKSANAAN TATANAN DAN ADAPTASI
KEBIASAAN BARU (NEW NORMAL) DALAM
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
Dilakukan
pemeriksaan RT PCR Suhu > 37,3 oC
Suhu < 37,3 oC
atau Rapid Tes (Pengukuran 2x Jarak 5 Menit)
Dilakukan investigasi
dan pemeriksaan oleh DIIZINKAN
petugas kesehatan MASUK
DIIZINKAN
TIDAK MASUK DENGAN
DIIZINKAN PEMANTAUAN KETAT
MASUK Membawa surat keterangan hasil
pemeriksaan kesehatan (form 3)
37 jdih.pu.go.id
B. Pemeriksaan Kepada Tamu
*) Keterangan :
• Personil: tidak diizinkan untuk bekerja, istirahat di rumah untuk
karantina mandiri.
• Tamu : tidak diizinkan masuk tempat kerja lebih dalam lagi.
• Pengantar barang : barang ditinggalkan di ruangan depan, dilakukan
disinfeksi pada barang baru diteruskan ke penerima
38 jdih.pu.go.id
C. Form Surat Keterangan Pemeriksaan
Nama
SIP.
*Pilih salah satu
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
39 jdih.pu.go.id
LAMPIRAN II
SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR 18/SE/M/2020
TENTANG
PELAKSANAAN TATANAN DAN ADAPTASI
KEBIASAAN BARU (NEW NORMAL) DALAM
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
40 jdih.pu.go.id
6 Apakah Pernah mengalami
demam/batuk/pilek/sakit 5 0
tenggorokan/sesak dalam 14 hari terakhir
JUMLAH TOTAL
0 = Risiko Kecil
1 - 4 = Risiko Sedang
≥5 = Risiko Besar
TINDAK LANJUT :
• Risiko besar, agar dilakukan investasi dan tidak diperkenankan masuk bekerja,
personil dilakukan pemeriksaan RT-PCR, jika tidak tersedia dapat dilakukan Rapid
Tes oleh petugas kesehatan/fasyankes setempat.
• Risiko kecil-sedang, diperbolehkan masuk bekerja namun dilakukan pemeriksaan
suhu di pintu masuk tempat kerja. Apabila didapatkan suhu ≥ 37,3 oC agar
dilakukan investigasi dan pemeriksaan petugas kesehatan. Jika dipastikan peke
personil tidak memenuhi kriteria Kasus Konfirmasi, Kasus Suspek, Kasus Probable,
Kontak Erat dan Discarded, maka personil diperbolehkan untuk masuk bekerja.
KETERANGAN :
Prosedur pelaksanaan self assessment mengacu pada peraturan Menteri Kesehatan
terkait Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19.
41 jdih.pu.go.id
B. FORMULIR PEMANTAUAN MANDIRI PADA KARANTINA/ISOLASI
MANDIRI (SELF MONITORING)
Nama :
Tanggal Pemeriksaan Pertama :
Status COVID-19 :
Riwayat Kontak :
HARI
No KELUHAN/GEJALA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Demam Suhu
Pagi
Suhu
Sore
2 Batuk
3 Pilek
4 Nyeri Tenggorokan
5 Sesak / sulit
bernafas
KETERANGAN :
Prosedur pelaksanaan karantina/isolasi mandiri (self monitoring) mengacu pada
peraturan Menteri Kesehatan terkait Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19.
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
42 jdih.pu.go.id
LAMPIRAN III
SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR 18/SE/M/2020
TENTANG
PELAKSANAAN TATANAN DAN ADAPTASI
KEBIASAAN BARU (NEW NORMAL) DALAM
PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
43 jdih.pu.go.id
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
SURAT EDARAN
NOMOR 22/SE/M/2020
TENTANG
PERSYARATAN PEMILIHAN DAN EVALUASI DOKUMEN PENAWARAN
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI SESUAI PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2020
TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
MELALUI PENYEDIA
A. UMUM
Dalam upaya mempercepat implementasi proses pengadaan Jasa Konstruksi
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan
Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia, maka perlu menerbitkan Surat Edaran
Menteri yang akan digunakan sebagai penjelasan teknis tata cara penentuan
persyaratan pemilihan dan evaluasi dokumen penawaran pengadaan Jasa
Konstruksi.
B. DASAR PEMBENTUKAN
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 473);
jdih.pu.go.id
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14
Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
483);
3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16
Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 554).
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Surat Edaran ini meliputi:
1. Persyaratan kemampuan dasar (KD) untuk paket pekerjaan konstruksi
kualifikasi usaha besar;
2. Persyaratan dan evaluasi sisa kemampuan nyata (SKN) pada pengadaan
Jasa Konstruksi;
3. Persyaratan pekerjaan utama dan evaluasi metode pelaksanaan pekerjaan
utama pada tender pekerjaan konstruksi;
4. Persyaratan personel manajerial pada tender pekerjaan konstruksi;
5. Persyaratan peralatan utama pada tender pekerjaan konstruksi;
6. Persyaratan pekerjaan yang disubkontrakkan dan evaluasi pekerjaan
yang disubkontrakkan pada tender pekerjaan konstruksi;
7. Persyaratan dokumen rencana keselamatan konstruksi (RKK) dan
evaluasi dokumen rencana keselamatan konstruksi (RKK) pada tender
pekerjaan konstruksi;
8. Penetapan dan evaluasi biaya penerapan sistem manajemen keselamatan
konstruksi (SMKK);
9. Ketentuan daftar barang yang diimpor; dan
10. Ketentuan peralihan untuk tender/seleksi gagal.
jdih.pu.go.id
E. PERSYARATAN KEMAMPUAN DASAR (KD) UNTUK PAKET PEKERJAAN
KONSTRUKSI KUALIFIKASI USAHA BESAR
1. Persyaratan KD untuk paket pekerjaan konstruksi yang diperuntukkan
bagi kualifikasi usaha besar harus memperhatikan:
a. Standar Dokumen Pemilihan (SDP) Lampiran Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 dan
lingkup pekerjaan sesuai sub bidang klasifikasi SBU diatur pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian Subklasifikasi dan
Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi atau peraturan
perubahan/pengganti;
b. Pemilihan pengalaman pekerjaan pada sub bidang klasifikasi/layanan
dan lingkup pekerjaan sesuai sub bidang klasifikasi Sertifikat Badan
Usaha (SBU) yang disyaratkan;
c. Bahwa yang dimaksud dengan 1 (satu) SBU merupakan 1 (satu) sub
bidang klasifikasi badan usaha dalam 1 (satu) klasifikasi yang sama
atau klasifikasi yang berbeda; dan
d. Sub bidang klasifikasi badan usaha sebagaimana diatur dalam
Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 14 Tahun 2020 merupakan subklasifikasi sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 19/PRT/M/2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian
Subklasifikasi dan Subkualifikasi Usaha Jasa Konstruksi atau
peraturan perubahan/pengganti.
2. Evaluasi KD dilakukan dengan ketentuan:
Apabila mensyaratkan 2 (dua) SBU, maka penilaian KD peserta cukup
memenuhi pengalaman pekerjaan pada salah satu sub bidang klasifikasi
SBU yang disyaratkan.
3. Contoh penetapan persyaratan KD bagi kualifikasi usaha besar
sebagaimana tercantum dalam lampiran.
jdih.pu.go.id
sesuai Peraturan Menteri PUPR Nomor 08/PRT/M/2019 tentang Pedoman
Pelayanan Perizinan Usaha Jasa Konstruksi Nasional.
2. Evaluasi SKN dilakukan dengan ketentuan:
a. Setiap peserta untuk kualifikasi usaha menengah atau kualifikasi
usaha besar harus menyampaikan laporan keuangan yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP);
b. Apabila peserta sebagaimana dimaksud pada huruf a baru berdiri di
tahun berjalan, tetap harus menyampaikan laporan keuangan
pendirian usaha/laporan keuangan awal yang telah diaudit oleh KAP;
c. Kekayaan bersih untuk perhitungan SKN dilihat pada Laporan
keuangan yang telah diaudit sebagaimana dimaksud pada huruf a;
d. Laporan keuangan yang telah diaudit sebagaimana dimaksud pada
huruf c harus dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian atau Wajar
dengan Pengecualian;
e. Ketentuan pada SDP Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 bahwa:
1) usaha menengah menyampaikan laporan keuangan yang telah
diaudit oleh KAP; atau
2) usaha besar menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit
oleh KAP yang diregistrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;
f. KAP sebagaimana dimaksud pada huruf e merupakan KAP yang
memiliki izin usaha KAP sesuai ketentuan peraturan perundangan;
dan
g. KAP yang diregistrasi sebagaimana dimaksud pada huruf e angka 2)
dapat dilihat pada situs web Kementerian Keuangan dan/atau situs
web Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
3. Contoh perhitungan SKN sebagaimana tercantum dalam lampiran.
jdih.pu.go.id
sampai dengan paling banyak Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar
rupiah), pekerjaan utama yang ditetapkan paling banyak 3 (tiga)
pekerjaan utama; dan
c. Untuk tender pekerjaan konstruksi dengan nilai HPS di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah), pekerjaan utama yang
ditetapkan paling banyak 4 (empat) pekerjaan utama.
2. Evaluasi metode pelaksanaan pekerjaan utama dilakukan dengan
ketentuan:
a. Peserta menyampaikan metode pelaksanaan dari seluruh pekerjaan
utama yang disyaratkan dalam LDP;
b. Dalam hal peralatan utama yang ditawarkan oleh peserta sesuai
dengan persyaratan peralatan dalam LDP, maka dokumen metode
pelaksanaan peserta yang tidak menjelaskan peralatan utama tidak
digugurkan;
c. Dalam hal metode pelaksanaan peserta tidak mencantumkan
spesifikasi/volume pekerjaan maka tidak digugurkan, kecuali
terdapat ketidaksesuaian terhadap penggunaan peralatan atau
spesifikasi/volume pekerjaan.
jdih.pu.go.id
e. Persyaratan pengalaman untuk Petugas Keselamatan Konstruksi/Ahli
K3 Konstruksi:
1) Risiko keselamatan konstruksi kecil, mensyaratkan Petugas
Keselamatan Konstruksi tanpa syarat pengalaman;
2) Risiko keselamatan konstruksi sedang, mensyaratkan:
a) Ahli Muda K3 Konstruksi dengan pengalaman 3 (tiga) tahun;
atau
b) Ahli Madya K3 Konstruksi tanpa syarat pengalaman;
3) Risiko keselamatan konstruksi besar, mensyaratkan:
a) Ahli Madya K3 Konstruksi dengan pengalaman 3 (tiga) tahun;
atau
b) Ahli Utama K3 Konstruksi tanpa syarat pengalaman; dan
4) Risiko keselamatan konstruksi sebagaimana dimaksud pada angka
1), angka 2), dan angka 3) berdasarkan Peraturan Menteri PUPR
Nomor 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi;
f. Persyaratan pengalaman untuk personel manajerial selain Petugas
Keselamatan Konstruksi/Ahli K3 Konstruksi memperhatikan
ketentuan:
1) Untuk tender pekerjaan konstruksi kualifikasi usaha kecil, tanpa
persyaratan pengalaman;
2) Untuk tender pekerjaan konstruksi kualifikasi usaha menengah
dengan nilai HPS paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah), pengalaman yang disyaratkan paling lama 4
(empat) tahun;
3) Untuk tender pekerjaan konstruksi kualifikasi usaha besar dengan
nilai HPS di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp100.000.000.000,00 (seratus
milyar rupiah), pengalaman yang disyaratkan paling lama 5 (lima)
tahun;
4) Untuk tender pekerjaan konstruksi kualifikasi usaha besar dengan
nilai HPS di atas Rp100.000.000.000,00 (seratus milyar rupiah),
pengalaman yang disyaratkan paling lama 8 (delapan) tahun; dan
5) Untuk tender pekerjaan kompleks, pengalaman yang disyaratkan
paling lama 10 (sepuluh) tahun.
jdih.pu.go.id
2. Evaluasi pengalaman personel manajerial dilakukan dengan ketentuan:
a. Penilaian Pengalaman Manajer Pelaksana/Proyek dan Manajer Teknis
dilakukan terhadap pengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
konstruksi;
b. Penilaian pengalaman Petugas Keselamatan Konstruksi/Ahli K3
Konstruksi dilakukan terhadap pengalaman keterampilan/keahlian K3
dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi;
c. Penilaian pengalaman manajer keuangan dilakukan terhadap
pengalaman mengelola keuangan;
d. Perhitungan pengalaman personel manajerial ditentukan berdasarkan:
1) Daftar riwayat pengalaman kerja; atau
2) Referensi kerja dari Pengguna Jasa.
3. Contoh perhitungan pengalaman personel manajerial sebagaimana
tercantum dalam lampiran.
jdih.pu.go.id
b. Dalam hal peserta menyampaikan bukti kepemilikan peralatan yang
berupa sewa bukan atas nama pemberi sewa, bukti tersebut tidak
menjadi hal yang menggugurkan pada saat evaluasi;
c. Bukti kepemilikan peralatan yang berupa milik sendiri yaitu STNK,
BPKB, invoice, kuitansi, bukti pembelian, surat perjanjian jual beli,
atau bukti kepemilikan lainnya;
d. Bukti kepemilikan peralatan yang berupa sewa beli yaitu surat
perjanjian sewa beli, invoice uang muka, kuitansi uang muka,
angsuran, atau bukti sewa beli lainnya;
e. Bukti peralatan yang berupa sewa yaitu surat perjanjian sewa beserta
bukti kepemilikan/penguasaan peralatan dari pemberi sewa berupa:
1) bukti kepemilikan peralatan dari pemberi sewa yaitu STNK, BPKB,
invoice, kuitansi, bukti pembelian, surat perjanjian jual beli, atau
bukti kepemilikan lainnya; atau
2) Bukti penguasaan peralatan pemberi sewa dapat berupa:
a) surat pengalihan hak dari pemilik peralatan ke pemberi sewa;
b) surat kuasa dari pemilik peralatan ke pemberi sewa;
c) surat pernyataan penguasaan alat ke pemberi sewa; atau
d) bukti pendukung lainnya yang mencantumkan adanya
pemberian kuasa peralatan dari pemilik peralatan ke pemberi
sewa;
f. Bukti peralatan milik sendiri/sewa beli/sewa yang disampaikan oleh
peserta sebagaimana dimaksud pada huruf b, huruf c, dan huruf d,
tidak dilakukan klarifikasi secara fisik.
jdih.pu.go.id
b. Bagian pekerjaan yang wajib disubkontrakkan yaitu:
1) Sebagian pekerjaan utama yang disubkontrakkan kepada penyedia
jasa spesialis, dengan ketentuan:
a) Paling banyak 2 (dua) pekerjaan;
b) Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada huruf a) sesuai dengan
subklasifikasi SBU;
2) Sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama kepada sub
penyedia jasa usaha kualifikasi kecil dengan ketentuan:
a) Paling banyak 2 (dua) pekerjaan;
b) Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada huruf a) tidak
mensyaratkan subklasifikasi SBU.
2. Evaluasi pekerjaan yang disubkontrakkan dilakukan dengan ketentuan:
a. Untuk nilai pagu anggaran di atas Rp25.000.000.000,00 (dua puluh
lima milyar) sampai dengan Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar
rupiah), evaluasi dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian
pekerjaan yang disubkontrakkan baik untuk pekerjaan utama
maupun pekerjaan yang bukan pekerjaan utama; dan
b. Untuk nilai pagu anggaran di atas Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
miliar rupiah) harus memperhatikan:
1) Untuk pekerjaan utama, maka dilakukan evaluasi terhadap
kesesuaian pekerjaan yang disubkontrakkan dan kesesuaian
subklasifikasi SBU subpenyedia jasa spesialis yang dinominasikan;
dan
2) Untuk pekerjaan yang bukan pekerjaan utama, maka dilakukan
evaluasi terhadap kesesuaian pekerjaan yang disubkontrakkan,
kesesuaian kualifikasi usaha, dan kesesuaian lokasi/domisili
usaha subpenyedia jasa usaha kualifikasi kecil yang
dinominasikan.
3. Contoh penetapan persyaratan dan evaluasi pekerjaan yang
disubkontrakkan sebagaimana tercantum dalam lampiran.
jdih.pu.go.id
pekerjaan dan identifikasi bahaya yang telah ditetapkan pengguna jasa
dalam rancangan konseptual sistem manajemen keselamatan
konstruksi.
2. Evaluasi dokumen RKK dilakukan dengan ketentuan:
a. Peserta dinyatakan memenuhi elemen Kepemimpinan dan Partisipasi
pekerja dalam keselamatan konstruksi apabila menyampaikan Pakta
Komitmen Keselamatan Konstruksi yang memenuhi ketentuan:
1. mencantumkan 7 (tujuh) pernyataan Komitmen Keselamatan
Konstruksi; dan
2. nama paket pekerjaan sesuai dengan nama paket pekerjaan yang
ditenderkan;
b. Peserta dinyatakan memenuhi elemen Perencanaan Keselamatan
Konstruksi apabila menyampaikan tabel B.1 Identifikasi bahaya,
Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang, serta tabel B.2 Rencana
tindakan (sasaran khusus & program khusus) yang memenuhi
ketentuan:
1. Kolom uraian pekerjaan dan identifikasi bahaya diisi sesuai yang
disyaratkan dalam LDP;
2. Kolom lain telah diisi kecuali kolom keterangan tidak wajib diisi
(isian tidak dievaluasi);
jdih.pu.go.id
L. PENETAPAN DAN EVALUASI BIAYA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK)
Penetapan dan Evaluasi Biaya Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK) dilakukan dengan ketentuan:
1. PPK wajib menetapkan HPS yang memuat biaya penerapan SMKK dalam
daftar kuantitas dan harga/daftar keluaran dan harga dengan besaran
biaya sesuai dengan kebutuhan sebagai item tersendiri;
2. Peserta yang tidak menyampaikan rincian komponen biaya penerapan
SMKK secara lengkap tidak digugurkan; dan
3. Peserta yang memenangkan tender dan tidak menyampaikan rincian
komponen biaya penerapan SMKK secara lengkap, maka pada saat
pelaksanaan pekerjaan harus melaksanakan semua komponen biaya
penerapan SMKK.
jdih.pu.go.id
b. Tender/Seleksi/Prakualifikasi ulang, maka dilaksanakan dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 14 Tahun 2020.
O. PENUTUP
Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 21 Oktober 2020
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
jdih.pu.go.id
LAMPIRAN
SURAT EDARAN MENTERI PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
NOMOR 22/SE/M/2020
TENTANG
PENJELASAN PERSYARATAN
PEMILIHAN DAN EVALUASI DOKUMEN
PENAWARAN PENGADAAN JASA
KONSTRUKSI SESUAI PERATURAN
MENTERI PUPR NOMOR 14 TAHUN
2020
Contoh:
jdih.pu.go.id
Lingkup pekerjaan SBU SI003 berdasarkan Peraturan Menteri PUPR
Nomor 19/PRT/M/2014 adalah sebagai berikut:
Contoh 1:
jdih.pu.go.id
2. Untuk peserta ber-KSO (Besar – Besar):
PT. A (leadfirm)
jdih.pu.go.id
Paket on- : Rp. 177 Milyar x 60% + Rp. 50 Milyar x 40%
going Gab : Rp. 106,2 Milyar + Rp. 20 Milyar
(60% : 40%) : Rp. 126,2 Milyar
PT. A (leadfirm)
Contoh 2:
PT. A (leadfirm)
jdih.pu.go.id
d. Perhitungan SKN peserta (hanya untuk PT.A saja):
SKP : 5-P
: 5-3
: 2
Kesimpulan : Lulus ( SKP > 0)
Jabatan dalam
Pengalaman Sertifikat
No pekerjaan yang
Kerja (tahun) Kompetensi Kerja
akan dilaksanakan
1 Pelaksana 0 tahun SKT Pelaksana
Lapangan Pekerjaan
Jalan
2 Petugas 0 tahun Sertifikat Petugas
Keselamatan KK
Konstruksi
jdih.pu.go.id
2. Contoh pengisian tabel persyaratan personel manajerial:
Jabatan dalam
pekerjaan yang Pengalaman Kerja Sertifikat
No
akan (tahun) Kompetensi Kerja
dilaksanakan
1 Manajer 4 tahun SKA Ahli Muda
Pelaksanaan/ Manajemen Proyek
Proyek
2 Manajer Teknik 3 tahun SKA Ahli Muda
Teknik Bangunan
Gedung
3 Manajer 2 tahun ___
Keuangan
4 Ahli K3 3 tahun (untuk SKA SKA Ahli Muda K3
Konstruksi Ahli Muda) atau Konstruksi atau
0 tahun (Untuk SKA SKA Ahli Madya K3
Madya) Konstruksi
jdih.pu.go.id
Jabatan dalam
pekerjaan yang Pengalaman Kerja Sertifikat
No
akan (tahun) Kompetensi Kerja
dilaksanakan
1 Manajer 8 tahun SKA Ahli Madya
Pelaksanaan/ Manajemen Proyek
Proyek
2 Manajer Teknik 5 tahun SKA Ahli Madya
Teknik Bendungan
Besar
3 Manajer 2 tahun ___
Keuangan
4 Ahli K3 3 tahun (untuk SKA Ahli Madya K3
Konstruksi SKA Ahli Madya) Konstruksi atau SKA
atau Ahli Utama K3
0 tahun (Untuk Konstruksi
SKA Utama)
Melaksanakan Sesuai,
pembangunan
jdih.pu.go.id
Pengalaman Jabatan Pada Penilaian
No. Pada Pekerjaan Pekerjaan Uraian Tugas (Sesuai/Tidak
Sebelumnya Sebelumnya Sesuai)
jalan pekerjaan
konstruksi
Melaksanakan Sesuai,
pekerjaan pengalaman
4 Paket Waduk Pelaksana Gedung struktur pada
pembangunan pekerjaan
rumah jaga konstruksi
Melaksanakan
Sesuai,
pekerjaan
pengalaman
pembangunan
6 Paket Jalan Site Manager pada
jalan sesuai
pekerjaan
dengan gambar
konstruksi
rencana
Tidak Sesuai,
Membuat gambar
Paket Ahli Teknik pengalaman
perencanaan
7 Perencanaan Bangunan pada jasa
pembangunan
Gedung Gedung konsultansi
gedung
konstruksi
jdih.pu.go.id
Pengalaman Jabatan Pada Penilaian
No. Pada Pekerjaan Pekerjaan Uraian Tugas (Sesuai/Tidak
Sebelumnya Sebelumnya Sesuai)
Sesuai,
Melaksanakan
pengalaman
Penerapan K3 pada
Ahli K3 pada bidang
2 Paket Waduk pekerjaan
Konstruksi K3 dan
pembangunan
pekerjaan
waduk
konstruksi
Tidak Sesuai,
Mengawasi
pengalaman
Paket Supervisi pelaksanaan K3
3 Petugas KK pada jasa
Gedung pembangunan
konsultansi
gedung
konstruksi
Contoh:
jdih.pu.go.id
pengecekan di pengecekan di usaha subkon usaha
lpjk.net untuk lpjk.net untuk menengah kecil tidak
memastikan memastikan untuk subkon setempat.
subklasifikasi subklasifikasi usaha kecil.
SBU PT.A. SBU PT.A.
Contoh:
jdih.pu.go.id
2. Contoh evaluasi elemen RKK:
2) Kolom lain telah diisi kecuali kolom keterangan tidak wajib diisi
(isian tidak dievaluasi).
Contoh:
Tabel B.1
Tabel B.2
Pengendalian Sasaran Program
No Risiko (Sesuai Jadwal
Uraian Indikator Penanggung
. Kolom Tabel 6 Uraian Tolok Sumber Pelaksan Bentuk
Kegiatan Pencapaian Jawab
IBPRP) ukur Daya aan Monitoring
Menyusun Menyusun Minggu
1 Ada SOP SOP Kertas Checklist Ada SOP Ahli K3
SOP SOP pertama
jdih.pu.go.id
c) Dukungan Keselamatan konstruksi.
Urutan Langkah
Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab
Pekerjaan
Merangkai besi Tangan terjepit besi Memakai sarung Mandor
baja tangan
Memasang Tertusuk paku Memakai masker Petugas K3
bekisting pernafasan
jdih.pu.go.id
Membuat adukan Kaki terkena sekop Memakai rompi Manajer Proyek
semen
Contoh:
jdih.pu.go.id
persyaratan “galian tanah”
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
jdih.pu.go.id
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 483);
10. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/SE/M/2020 tentang Persyaratan Pemilihan dan Evaluasi Dokumen Penawaran
Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi Melalui Penyedia;
11. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2018 tentang
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan
Jembatan;
12. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 06/SE/Db/2019 tentang
Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan
Jembatan (Revisi 1);
13. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor 15/SE/Db/2020 tentang
Petunjuk Pemaketan Pekerjaan Jalan dan Jembatan Tahun Anggaran 2021.
D. RUANG LINGKUP
Lingkup Surat Edaran ini meliputi:
1. Ketentuan Dokumen Pemilihan untuk Pengadaan Jasa Konstruksi di Direktorat
Jenderal Bina Marga;
2. Petunjuk Pengisian Dokumen Pemilihan untuk Paket Pekerjan Konstruksi (dengan
skema bukan Long Segment)
3. Petunjuk Pengisian Dokumen Pemilihan untuk Paket Pekerjaan Konstruksi
Preservasi Jalan dengan skema Long Segment
2. Dalam pengisian jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pada Lembar Data Pemilihan,
waktu yang diisi mencakup:
i. Waktu keseluruhan pelaksanaan pekerjaan total yaitu waktu sejak tanggal mulai
kerja pada SPMK sampai dengan akhir tahun anggaran; dan
ii. Waktu yang disediakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan diluar
pelaksanaan pemeliharaan kinerja jalan dan jembatan pada masing-masing
lingkup, harus dimulai sejak Tanggal Mulai Kerja sebagaimana dicantumkan
dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
[Catatan:
• Untuk lingkup pekerjaan di lokasi segmen efektif (penanganan jalan dan/atau
penanganan jembatan) diisi jumlah hari sampai dengan maksimal akhir Oktober
pada tahun berjalan.
• Untuk lingkup pekerjaan di lokasi segmen non efektif (penanganan jalan dan/atau
penanganan jembatan) diisi sampai dengan akhir tahun anggaran.]
3. Dalam pengisian persyaratan teknis pada Lembar Data Pemilihan, peralatan utama
minimal yang disyaratkan harus mencakup peralatan utama yang digunakan untuk
semua lingkup pekerjaan sesuai dengan jenis pekerjaannya, dengan
mempertimbangkan kebutuhan di lapangan;
4. Dalam pengisian persyaratan personel manajerial pada Lembar Data Pemilihan,
Lama Pengalaman Kerja pada pekerjaan sesuai dengan keterampilan/keahlian yang
disyaratkan perlu mempertimbangkan besaran nilai dan tingkat risiko pekerjaan;
Lampiran I Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga
Nomor : 17/SE/Db/2020
Tanggal : 11 November 2020
CONTOH
III. SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK KONTRAK
Pasal
dalam Ketentuan Data
SSUK
4.1 & 4.2 Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:
4.2 & 5.1 Wakil Sah Para Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Pihak Untuk Pengguna Jasa:
Nama : .......... [diisi nama yang ditunjuk menjadi Wakil
Sah Pengguna Jasa]
Berdasarkan Surat Keputusan Pengguna Jasa ……
nomor .…. tanggal ……. [diisi nomor dan tanggal
SK pengangkatan Wakil Sah Pengguna Jasa]
Untuk Penyedia:
Nama : .......... [diisi nama yang ditunjuk menjadi Wakil
Sah Penyedia]
Berdasarkan Surat Keputusan …… nomor .….
tanggal ……. [diisi nomor dan tanggal SK
pengangkatan Wakil Sah Penyedia]
6.3.b & Pencairan Jaminan dicairkan dan disetorkan pada ..................... [diisi nam kantor
6.3.c 44.4 Jaminan Kas Negara]
& 44.6
27.1 Masa Masa/jangka waktu keseluruhan pelaksanaan pekerjaan (total) :
Pelaksanaan ......(………...) hari kalender, dihitung sejak Tanggal Mulai Kerja
sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
31.2 Kontrak Kritis 1. Batasan kontrak kritis mengacu pada SSUK Pasal 31.2.
Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dihitung berdasarkan selisih
antara realisasi fisik pelaksanaan total lingkup pekerjaan dan
rencana pelaksanaan total lingkup.
2. Mekanisme Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting/SCM)
diberlakukan sesuai dengan ketentuan/peraturan Direktur Jenderal
Bina Marga yang berlaku.
3. Untuk lingkup pekerjaan di lokasi segmen non efektif (penanganan
jalan dan/atau jembatan), kontrak dinyatakan kritis apabila total
nilai pemotongan pembayaran akibat keterlambatan pemenuhan
tingkat layanan jalan dan/atau jembatan lebih besar 5% dari
masing-masing nilai lingkup pekerjaan di lokasi segmen non efektif
(penanganan jalan dan/atau jembatan). Pada saat kontrak
dinyatakan kritis, PPK menerbitkan peringatan kepada Penyedia.
Apabila sesuai batas waktu yang ditentukan dalam surat peringatan,
Penyedia tidak mampu memenuhi tingkat layanan jalan dan
jembatan, maka penanganannya dilaksanakan oleh Pihak Lain yang
ditunjuk oleh PPK dengan seluruh biaya aktual yang diperlukan
ditambah 10% dari biaya aktual tersebut harus ditanggung oleh
Penyedia. PPK dapat memperoleh penggantian biaya dengan
memotong pembayaran atas tagihan penyedia yang jatuh tempo
(jika ada) atau uang retensi atau pencairan Surat Jaminan atau jika
tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan sebagai
utang penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.
Pengambilalihan penanganan oleh PPK tidak melepaskan tanggung
jawab Penyedia terhadap penyelesaian pekerjaan.
Pembayaran sertifikat bulanan (monthly certificate) selanjutnya dapat
dilakukan apabila Penyedia telah memenuhi kewajiban pembayaran
pada Pasal 3 di atas.
33.8 Masa Masa Pemeliharaan untuk lingkup pekerjaan di lokasi segmen efektif
Pemeliharaan selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari kalender terhitung mulai
sejak serah terima pertama pekerjaan (PHO). Untuk lingkup preservasi
pemeliharaan rutin jalan dan preservasi rutin jembatan lingkup
pekerjaan di lokasi segmen non efektif (penanganan jalan dan/atau
jembatan) tidak diberlakukan masa pemeliharaan.
33.19 Serah Terima Dalam Kontrak ini tidak diberlakukan serah terima pekerjaan sebagian
Sebagian atau secara parsial. Serah terima pertama pekerjaan (PHO)
Pekerjaan dilaksanakan pada akhir Masa Pelaksanaan Pekerjaan yang ditetapkan
(Bagian dalam SSKK.
Kontrak)
35.1 Gambar As Gambar ”As built” diserahkan paling lambat ..... (...... dalam huruf
Built dan .........)
Pedoman
Pengoperasian dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan/pemeliharaan harus
dan diserahkan paling lambat ..... (...... dalam huruf .........) hari kalender
Perawatan/ setelah Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan.
Pemeliharaan
38.7 Penyesuaian Penyesuaian harga …………….. [dipilih: diberikan/tidak diberikan]
Harga dalam hal diberikan maka rumusannya sebagai berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn = Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan;
Ho = Harga Satuan pada saat harga penawaran;
A = Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan
overhead, dalam hal penawaran tidak
mencantumkan besaran komponen keuntungan dan
overhead maka a = 0,15
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja,
bahan, alat kerja, dsb;
Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah 1,00
Bn, = Indeks harga komponen pada b u l a n saat pekerjaan
Cn, dilaksanakan
Dn
Bo, = Indeks harga komponen pada bulan penyampaian
Co, penawaran.
Do
KoefisienKomponen
Pekerjaan
a. b. c. d. a+b+c+d
Timbunan 0,15 …. …. …. 1,00
Galian 0,15 …. …. …. 1,00
Galian dengan alat 0,15 …. …. …. 1,00
Beton 0,15 …. …. …. 1,00
Beton bertulang 0,15 …. …. …. 1,00
b) Koefisien komponen kontrak ditetapkan oleh Pengguna Jasa dari
perbandingan antara harga bahan, tenaga kerja, alat kerja, dan
sebagainya (apabila ada) terhadap Harga Satuan dari pembobotan
HPS dan dicantumkan dalam Dokumen Pemilihan (Rancangan
Kontrak).
c) Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS.
d) Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.
e) Rumusan penyesuaian Harga Kontrak ditetapkan sebagai berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Harga Kontrak setelah dilakukan penyesuaian
Harga Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen
pekerjaan setelah dilakukan penyesuaian harga
menggunakan rumusan penyesuaian Harga
Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang
dilaksanakan.
f) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh Pengguna Jasa,
apabila Penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan
beserta data-data dan telah dilakukan audit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
g) Penyedia dapat mengajukan tagihan secara berkala paling cepat 6
(enam) bulan setelah pekerjaan yang diberikan penyesuaian harga
tersebut dilaksanakan.
h) Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh Pengguna Jasa,
apabila Penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan
beserta data-data dan telah dilakukan audit sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
45.b Pembayaran Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh Pengguna
Tagihan Jasa untuk pembayaran tagihan angsuran adalah ........... (...... dalam
huruf .........) hari kerja terhitung sejak tagihan dan kelengkapan
dokumen penunjang yang tidak diperselisihkan diterima oleh Pengguna
Jasa .
Apabila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak
akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. Pengguna Jasa dapat
meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan prestasi
sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang sedang menjadi
perselisihan dan dapat dibayarkan maksimal 70% dari perhitungan yang
diperselisihkan.
49.(i) Hak dan Selain yang tercantum dalam SSUK 49 (i), Penyedia berhak :
Kewajiban 1. …..
Penyedia 2. …..
3. Dst
[diisi hak Penyedia yang timbul akibat lingkup pekerjaan selain yang
sudah tercantum dalam SSUK]
Selain yang tercantum dalam SSUK 49 (i), Penyedia berkewajiban:
1. Menyelesaikan periode mobilisasi dalam jangka waktu ….. hari
kalender terhitung Tanggal Mulai Kerja, termasuk penyediaan
Fasilitas dan Pelayanan Pengendalian Mutu yang terdiri dari tenaga
ahli, tenaga terampil, dan sumber daya uji mutu lainnya.
[ditentukan oleh PPK, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
kalender apabila hanya terdiri dari lingkup penanganan non efektif
(penanganan jalan dan/atau jembatan), atau selambat-lambatnya
60 (enam puluh) hari kalender apabila lingkup pekerjaan tidak
hanya terdiri dari lingkup penanganan non efektif (penanganan
jalan dan/atau jembatan)]
2. Membuat jadwal pelaksanaan setiap lingkup pekerjaan dan jadwal
pelaksanaan keseluruhan pekerjaan, berdasarkan waktu dan
volume pekerjaan yang ditetapkan.
3. Melaksanakan Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan dan Jembatan
sepanjang ruas jalan dalam kontrak, berdasarkan Spesifikasi
Umum Seksi 10.1.4 dan 10.2.4 tentang Indikator Kinerja yang
Disyaratkan. Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan (kecuali kinerja
ketidak-rataan permukaan perkerasan jalan) dan Jembatan, harus
diterapkan terhadap setiap hasil pekerjaan sesuai dengan jadual
pelaksanaan yang telah ditentukan selambat - lambatnya ....
(..................) hari kalender sejak Tanggal Mulai Kerja sebagaimana
ditetapkan dalam Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) hingga serah
terima pertama pekerjaan (PHO)
[ditentukan oleh PPK selambat-lambatnya diberlakukan 90
(sembilan puluh) hari kalender]
4. Menyelesaikan seluruh lingkup pekerjaan sesuai jangka waktu
pelaksanaan yang telah ditetapkan dalam ketentuan Masa
Pelaksanaan di atas. Apabila penyedia terlambat menyelesaikan
pekerjaan sesuai jangka waktu tersebut, harus diartikan sebagai
keterlambatan pemenuhan kinerja jalan, sehingga penyedia
dikenakan sanksi pemotongan pembayaran sebagaimana
ketentuan yang diatur pada Seksi 10.1 Pemeliharaan Kinerja Jalan
dan Seksi 10.2 Pemeliharaan Kinerja Jembatan dalam Spesifikasi
Umum 2018.
5. Membuat Laporan Mingguan Pemenuhan Tingkat Layanan Jalan
dan Laporan Bulanan untuk Pemenuhan Tingkat Layanan
Jembatan yang merupakan hasil inspeksi lapangan, kecuali kinerja
ketidakrataan perkerasan jalan. Laporan Mingguan dan Bulanan
tersebut akan diverifikasi oleh Direksi Pekerjaan atau Direksi
Teknis, dan hasil verifikasi dapat digunakan sebagai perhitungan
pemotongan pembayaran dari keterlambatan pemenuhan
indikator kinerja (jika ada). Pemotongan pembayaran dilakukan
dengan cara, diperhitungkan dalam pembayaran prestasi
pekerjaan atau dari sumber keuangan lain yang menjadi tanggung
jawab Penyedia.
6. Melaksanakan program Padat Karya dengan pemberdayaan
masyarakat setempat (jika ada) untuk pekerjaan yang tidak
memerlukan ketrampilan khusus, seperti pembersihan saluran
(drainase), pembersihan bangunan pelengkap (jembatan),
pembersihan perlengkapan jalan (patok dan rambu), pengecatan
sederhana kerb/median, pengecatan sederhana pada jembatan,
pengendalian tanaman/pemotongan rumput pada bahu jalan
ruang milik jalan (rumija), dan sejenisnya, sesuai dengan
ketentuan terkait pelaksanaan padat karya di lingkungan
Direktorat Jenderal Bina Marga.
7. Menyampaikan pelaksanaan program Padat Karya dalam Rencana
Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK) dan dibuatkan laporan secara
periodik.
8. Dst
[diisi kewajiban Penyedia yang timbul akibat lingkup pekerjaan selain
yang sudah tercantum dalam SSUK]
56.3 Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengguna
Penyedia yang Jasa adalah:
Mensyaratkan a) Menambah dan/atau mengurangi volume pekerjaan yang
Persetujuan menimbulkan perubahan harga kontrak;
Pengguna Jasa b) Menambah jenis item pekerjaan baru;
c) Menambah dan/atau mengurangi harga kontrak;
d) Mengubah jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e) Mengajukan pembayaran prestasi pekerjaan.
56.3 Tindakan Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas
Penyedia yang Pekerjaan adalah:
Mensyaratkan a) Mengajukan metode dan ijin pelaksanaan pekerjaan;
Persetujuan b) Mengajukan Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK);
Pengawas c) Melakukan pengujian mutu bahan dan hasil pekerjaan yang
Pekerjaan termasuk titik tunggu setiap tahapan pekerjaan (holding points);
d) Melakukan perbaikan cacat mutu pekerjaan;
e) Mengajukan pembayaran prestasi pekerjaan di lapangan yang
memenuhi mutu sesuai persyaratan kontrak.
58 Kepemilikan Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti
Dokumen lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan
sebagai berikut: .................... [diisi batasan/ketentuan yang dibolehkan
dalam penggunaannya, misalnya: untuk penelitian/riset setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Pengguna Jasa]
65 Fasilitas Pengguna Jasa akan memberikan fasilitas berupa : .................... [diisi
fasilitas milik Pengguna Jasa yang akan diberikan kepada Penyedia untuk
kelancaran pelaksanan pekerjaan ini (apabila ada)]
66.1.(h) Peristiwa Termasuk Peristiwa Kompensasi yang dapat diberikan kepada Penyedia
Kompensasi adalah ..................... [diisi apabila ada Peristiwa Kompensasi lain, selain
yang telah tertuang dalam SSUK]
70.1.(e) Besaran Uang Uang muka diberikan paling tinggi sebesar .....% (.....dalam huruf.....)
Muka dari Harga Kontrak.
70.2.(d) Pembayaran Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: ….. [diisi
Prestasi dengan memilih Termin/Bulanan]
Pekerjaan Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan
pembayaran prestasi pekerjaan :
1. ……….
2. ……….
3. Dst
[diisi dokumen yang disyaratkan]
70.3.(e) Pembayaran Penentuan dan besaran pembayaran untuk bahan dan/atau peralatan
Bahan dan/atau yang menjadi bagian permanen dari pekerjaan utama (material on site),
Peralatan ditetapkan sebagai berikut:
1. ....[diisi bahan/peralatan].... dibayar .......% dari harga satuan
pekerjaan;
2. ....[diisi bahan/peralatan].... dibayar .......% dari harga satuan
pekerjaan;
3. ..............dst.
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi Harga
Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ........... pada hari
.......... tanggal ….... bulan ................. tahun .............. [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan
huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor.…… tanggal ……., Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ……. tanggal ……., [jika kontrak tahun jamak
ditambahkan surat persetujuan pejabat yang berwenang, misal: “dan Surat Menteri Keuangan
(untuk sumber dana APBN) Nomor ..... tanggal..... perihal .....”], antara:
yang bertindak untuk dan atas nama*) Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal ……. c.q. Satuan Kerja …….
berdasarkan Surat Keputusan ……. Nomor ……. tanggal ……. tentang ……. [SK
pengangkatan PA/KPA/PPK] [jika ditandatangani oleh PPK ditambahkan surat tugas dari
PA/KPA] selanjutnya disebut “Pengguna Jasa”, dengan:
yang bertindak untuk dan atas nama ………….. [nama badan usaha] selanjutnya disebut
“Penyedia”.
(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) Pengguna Jasa telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui Surat
Penunjukan Penyediaan Barang/Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi ............ [diisi nama paket pekerjaan] sebagaimana diterangkan dalam
dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pengguna Jasa, memiliki keahlian profesional,
tenaga kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam
Kontrak ini;
(d) Pengguna Jasa dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) Pengguna Jasa dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, Pengguna Jasa dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi ............. [diisi nama
paket pekerjaan] dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN UTAMA
(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan
total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga adalah sebesar Rp. ……….. (……….. ditulis dalam huruf ……..)
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor : ............. atas
nama Penyedia : ...............
[Catatan : untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk masing-
masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Kontrak (apabila ada), Surat
Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar Kuantitas dan Harga, Syarat-Syarat Umum
Kontrak, Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampiranya berupa lampiran A (daftar
harga satuan timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama),
lampiran B (Rencana Keselamatan Konstruksi), spesifikasi teknis, gambar-gambar, dan
dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan, jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:
a. adendum Kontrak (apabila ada);
b. Surat Perjanjian;
c. Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan Harga Hasil Negosiasi apabila ada
negosiasi);
d. Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan Harga Terkoreksi apabila ada
koreksi aritmatik);
e. Surat Penawaran;
f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
g. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
h. spesifikasi teknis; dan
i. gambar-gambar.
Pasal 5
MASA KONTRAK
(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatangananan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender, dengan waktu yang
disediakan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan selambat-lambatnya:
1. Lingkup pekerjaan di lokasi segmen efektif selama ......... hari kalender.
2. Lingkup pekerjaan di lokasi segmen non efektif selama ......... hari kalender.
[Catatan:
• Setiap lingkup pekerjaan diisi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai yang
direncanakan.
• Untuk lingkup pekerjaan di lokasi segmen efektif diisi jumlah hari sampai dengan
maksimal akhir Oktober.
• lingkup pekerjaan yang tidak dilaksanakan dihapus. Untuk Untuk lingkup pekerjaan di
lokasi segmen non efektif diisi sampai dengan akhir tahun anggaran .]
(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.
Dengan demikian, Pengguna Jasa dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua)
rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama
dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa
dibubuhi meterai.
SURAT PERJANJIAN
Kontrak Harga Satuan
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya adalah Kontrak Kerja Konstruksi Harga
Satuan, yang selanjutnya disebut “Kontrak” dibuat dan ditandatangani di ........... pada hari
.......... tanggal ….... bulan ................. tahun .............. [tanggal, bulan dan tahun diisi dengan
huruf], berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Nomor.…… tanggal ……., Surat Penunjukan
Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) Nomor ……. tanggal ……., [jika kontrak tahun jamak
ditambahkan surat persetujuan pejabat yang berwenang, misal: “dan Surat Menteri Keuangan
(untuk sumber dana APBN) Nomor ..... tanggal ..... perihal .....”], antara:
yang bertindak untuk dan atas nama*) Pemerintah Indonesia c.q. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat c.q. Direktorat Jenderal ……. c.q. Satuan Kerja …….
berdasarkan Surat Keputusan ……. Nomor ……. tanggal ……. tentang ……. [SK
pengangkatan PA/KPA/PPK] [jika ditandatangani oleh PPK ditambahkan surat tugas dari
PA/KPA] selanjutnya disebut “Pengguna Jasa”, dengan :
yang bertindak untuk dan atas nama ..................... [nama badan usaha KSO] sebagai badan
usaha Kerja Sama Operasi (KSO) yang beranggotakan sebagai berikut:
(a) telah dilakukan proses pemilihan Penyedia yang telah sesuai dengan Dokumen
Pemilihan;
(b) Pengguna Jasa telah menunjuk Penyedia menjadi pihak dalam Kontrak ini melalui Surat
Penunjukan Penyediaan Barang/ Jasa (SPPBJ) untuk melaksanakan Pekerjaan
Konstruksi ............ [diisi nama paket pekerjaan] sebagaimana diterangkan dalam
dokumen Kontrak ini selanjutnya disebut “Pekerjaan Konstruksi”;
(c) Penyedia telah menyatakan kepada Pengguna Jasa, memiliki keahlian profesional,
tenaga kerja konstruksi, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
melaksanakan Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam
Kontrak ini;
(d) Pengguna Jasa dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(e) Pengguna Jasa dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
Penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak :
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
kondisi yang terkait.
Maka oleh karena itu, Pengguna Jasa dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui
untuk membuat perjanjian pelaksanaan paket Pekerjaan Konstruksi ............. [diisi nama
paket pekerjaan] dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
ISTILAH DAN UNGKAPAN
Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini.
Pasal 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN UTAMA
(1) Harga Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diperoleh berdasarkan
total harga penawaran terkoreksi sebagaimana tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga adalah sebesar Rp. ……….. (……….. ditulis dalam huruf ……..)
(3) Pembayaran untuk kontrak ini dilakukan ke Bank ..... rekening nomor : ............. atas
nama Penyedia : ...............
[Catatan: untuk kontrak tahun jamak agar dicantumkan rincian pendanaan untuk masing-
masing Tahun Anggarannya]
Pasal 4
DOKUMEN KONTRAK
(1) Kelengkapan dokumen-dokumen berikut merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Kontrak ini terdiri dari adendum Kontrak (apabila ada), Surat
Perjanjian, Surat Penawaran, Daftar Kuantitas dan Harga, Syarat-Syarat Umum
Kontrak, Syarat-Syarat Khusus Kontrak beserta lampiranya berupa lampiran A (daftar
harga satuan timpang, subpenyedia, personel manajerial, dan peralatan utama),
lampiran B (Rencana Keselamatan Konstruksi), spesifikasi teknis, gambar-gambar, dan
dokumen lainnya seperti: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa, Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan, jaminan-jaminan, Berita Acara Rapat Persiapan
Penandatanganan Kontrak, Berita Acara Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
(2) Jika terjadi pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan
dalam dokumen yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang
lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki sebagai berikut:
a. adendum Kontrak (apabila ada);
b. Surat Perjanjian;
c. Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan Harga Hasil Negosisasi apabila
ada negosiasi);
d. Daftar Kuantitas dan Harga (Daftar Kuantitas dan Harga Terkoreksi apabila ada
koreksi aritmatik)
e. Surat Penawaran;
f. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
g. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
h. spesifikasi teknis; dan
i. gambar-gambar.
Pasal 5
MASA KONTRAK
(1) Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatangananan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir Pekerjaan;
(2) Masa Pelaksanaan kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang
ditetapkan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender, dengan waktu yang
disediakan selambat-lambatnya:
1. Lingkup pekerjaan di lokasi segmen efektif selama ..... hari kalender
2. Lingkup pekerjaan di lokasi segmen non-efektif selama .... hari kalender
[Catatan:
• Setiap lingkup pekerjaan diisi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, sesuai yang
direncanakan.
• Untuk lingkup pekerjaan di lokasi segmen efektif diisi jumlah hari sampai dengan
maksimal akhir Oktober.
• Lingkup pekerjaan yang tidak dilaksanakan dihapus. Untuk lingkup pekerjaan di lokasi
segmen non efektif diisi sampai dengan akhir tahun anggaran.]
(3) Masa Pemeliharaan ditentukan dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak dihitung sejak
Tanggal Penyerahan Pertama Pekerjaan sampai dengan Tanggal Penyerahan Akhir
Pekerjaan selama ......... (.......dalam huruf......) hari kalender.
Dengan demikian, Pengguna Jasa dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia dan dibuat dalam 2 (dua)
rangkap, masing-masing dibubuhi dengan meterai, mempunyai kekuatan hukum yang sama
dan mengikat bagi para pihak, rangkap yang lain dapat diperbanyak sesuai kebutuhan tanpa
dibubuhi meterai.
[tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini [tanda tangan dan cap (jika salinan asli ini
untuk Pengguna Jasa maka rekatkan untuk Penyedia maka rekatkan meterai Rp
meterai Rp 6.000,00)] 6.000,00)]
CONTOH
berdasarkan Surat Perjanjian __________ nomor __________ tanggal __________, bersama ini
memerintahkan:
_______________[nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
_______________[alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh: __________
selanjutnya disebut sebagai Penyedia;
[tanda tangan]
[nama lengkap]
[jabatan]
NIP: __________
[tanda tangan]
[nama lengkap wakil sah badan usaha]
[jabatan]
Lampiran IV Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga
Nomor : 17/SE/Db/2020
Tanggal : 11 November 2020
Nama Pekerjaan :
No. Paket :
Ruas Jalan :
Panjang Jalan :
Nama Penyedia :
JUMLAH
NO BOBOT
URAIAN PEKERJAAN HARGA
DIVISI (%)
(Rp.)
1 Umum
2 Drainase
4 Pekerjaan Preventif
6 Pekerjaan Aspal
7 Struktur
8 Rehabilitasi Jembatan
a Harga Konstruksi
(Rupiah) (Rupiah)
a b c d e f
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi
1.2 Mobilisasi LS -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 -
dst -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 2 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 3 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 4 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 5 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 6 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (5a) Beton struktur, fc’30 MPa M3 -
dst -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 7 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 8 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 9 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 10 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi
1.2 Mobilisasi LS -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 1 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 -
dst -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 2 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 3 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 4 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 5 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 6 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (5a) Beton struktur, fc’30 MPa M3 -
dst -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 7 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 8 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 9 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 10 (masuk pada Rek apitulasi Perk iraan Harga Pek erjaan) -
PAKTA INTEGRITAS
TIM TEKNIS PENDAMPING EVALUASI KEWAJARAN HARGA
Nama .
NIP/NRP/NIK