Anda di halaman 1dari 8

PERSEROAN TERBATAS

( PT )

OLEH :

KELOMPOK 3

GUSTI NGURAH SARIADI PUTRA (1902612010021)

NI LUH PUTU INTAN KASTURI DEWI (1902612010024)

NI LUH PUTU ANGGI RILIANTIKA (1902612010025)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
Sekretariat : Jalan Kamboja 11 A, Denpasar – Bali 80223
Telp/Fax : (0361) 262725, Web : http://fe.unmas.ac.id, E-mail : ekonomi@unmas.ac.id

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perseroan Terbatas
(PT)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Hukum Bisnis jurusan Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang apa saja yang termasuk ke dalam organ-organ PT, dan bagaimana
sistematis pembubaran PT.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Ni Nyoman Ari Novarini, SE., MM. selaku
dosen pengempu mata kuliah Hukum Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, April 2021


Penulis,

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kontribusi perusahaan bagi bangsa Indonesia utamanya bagi masyarakat pencari kerja
tentu sangat penting, dimana perusahaan dapat menampung dan mempekerjakan putra-putri
bangsa untuk keberlangsungan kehidupan dan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia. Adapun bentuk perusahaan yang diyakini sebagai salah satu pilar pendorong
kemajuan kesejahteraan Bangsa Indonesia yaitu badan usaha berbadan hukum yang salah
satu jenisnya adalah Perseroan Terbatas (PT). Menurut pasal 1 ayat (1) Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas menjelaskan bahwa “Perseroan Terbatas,
yang selanjutnya disebut Perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-
Undang ini serta peraturan pelaksanaannya”. Keberlangsungan usaha ataupun keberhasilan
sebuah PT tentu tidak lepas dari usaha-usaha yang dilakukan oleh para pemangku
kepentingan didalamnya, dimana keseluruhan bagian dari PT tersebut bekerja secara
maksimal dengan tujuan untuk tercapainya visi dan misi dari sebuah PT, dalam hai ini tentu
peranan organ-organ yang ada didalam sebuah PT sangat berpengaruh, adapun organ-organ
yang terdapat dalam sebuah PT yakni diantaranya adalah Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris. Peranan ketiganya tentu sangat vital karena diyakini
sebagai penentu berhasil atau tidaknya sebuah PT.
B. Rumusan Masalah
 Apa saja yang termasuk ke dala organ-organ Perseroan Terbatas (PT) ?
 Bagaimana sistematis dalam pembubaran Perseroan tersebut ?
C. Manfaat dan Tujuan
 Mengetahui apa saja organ-oragan Perseroan Terbatas (PT)
 Memahami sistematis dalam pembubaran suatu Perseroan
BAB II
PEMBAHASAN

B. Organ Perseroan Terbatas


PT sebagai subyek hukum pendukung segala hak dan kewajiban tidak dapat bertindak
sendiri. Badan hukum menjadi subyek hukum bukan secara alamiah, melainkan ditentukan
oleh hukum yang dibuat manusia melalui lembaga yang berwenang untuk itu. Oleh karena
itu, PT perlu dilengkapi dengan organ atau alat perlengkapannya supaya dapat berfungsi
sebagai subyek hukum seperti manusia. Organ Persroan Terbatas tersebut terdiri dari :
1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
RUPS merupakan organ PT yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam sebuah
PT. RUPS ini terdiri dari para pemegang saham sebagai satu kesatuan. Tentunya di dalam
RUPS tersebut terdapat pemegang saham terbanyak (pemegang saham mayoritas) dan
pemegang saham yang menguasai saham dalam jumlah kecil sehingga tidak memiliki
kekuasaan mayoritas (pemegang saham minoritas). Pemegang saham mayoritas dapat
mendominasi keputusan-keputusan RUPS, karena itu UUPT memberikan beberapa
pembatasan tertentu untuk melindungi pemegang saham minoritas dalam rangka
mewujudkan keadilan. RUPS mempunyai segala wewenang yang tidak diberikan kepada
direksi dan komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UUPT atau Anggaran Dasar.
Jadi, kekuasaan RUPS cukup besar, misalnya mengangkat dan memberhentikan direksi
dan komisaris.
2. Direksi
Direksi atau pengurus PT adalah organ yang mengurus PT sehari-hari yang
diangkat RUPS. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk
kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan terbaik di dalam maupun di
luar pengadilan.
3. Komisaris
Komisaris atau pengawas PT adalah organ yang bertugas mengawasi
kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan serta memberi nasihat kepada
direksi. Komisaris juga diangkat dan bertanggung jawab kepada RUPS. Karena
disamping organ direksi ada organ komisaris, maka sistem seperti ini sering disebut
dengan sistem “dewan ganda” (two tier board).
B. Pembubaran Perseroan
Perseroan Terbatas merupakan bentuk usaha yang memiliki masa hidup tidak terbatas
(eternal life), namun PT dapat menjadi bubar karena alasan-alasan tertentu. Menurut pasal
142 UUPT, pembubaran suatu Perseroan dapat terjadi atas dasar alasan- alasan sebagai
berikut :
1. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”)
2. Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir
3. Berdasarkan penetapan pengadilan
4. Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niaga yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit perseroan tidak cukup untuk membayar
biaya kepailitan
5. Karena harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan
insolvensi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang
6. Karena dicabutnya izin usaha perseroan sehingga mewajibkan Perseroan melakukan
likuidasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pembubaran perseroan berdasarkan keputusan RUPS diajukan oleh Direksi, Dewan
Komisaris atau 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang mewakili paling sedikit 1/10 (satu
persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Keputusan RUPS tentang
pembubaran perseroan adalah sah apabila diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat
dan/atau paling sedikit dihadiri oleh ¾ (tiga perempat) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara hadir atau diwakili dalam RUPS dan disetujui paling sedikit ¾ (tiga
perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan.
Dalam hal pembubaran perseroan terjadi berdasarkan keputusan RUPS, jangka waktu
berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir atau dengan dicabutnya
kepailitan berdasarkan keputusan pengadilan niaga dan RUPS tidak menunjuk likuidator,
maka Direksi bertindak selaku likuidator. Pembubaran perseroan wajib diikuti dengan
likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau kurator; dan perseroan tersebut tidak dapat
melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam hal membereskan semua urusan perseroan yang
berkaitan dengan.likuidasi. Dan jika ternyata anggota Direksi, Dewan Komisaris dan
Perseroan melanggar hal tersebut, maka dapat dikenakan tanggung jawab hukum secara
tanggung renteng.
Pembubaran perseroan yang terjadi karena pencabutan kepailitan, maka pengadilan niaga
dapat sekaligus memutuskan memberhentikan kurator sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang.
Pengadilan Negeri dapat membubarkan perseroan dengan alasan:
1. Permohonan kejaksaan berdasarkan alasan perseroan melanggar kepentingan umum atau
Perseroan melakukan perbuatan yang melanggar peraturan perundang-undangan
2. Permohonan pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan adanya cacat hukum dalam
akta pendirian
3. Permohonan pemegang saham, Direksi atau Dewan Komisaris berdasarkan alasan
perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan.
Likuidator mempunyai kewajiban untuk memberitahukan kepada semua kreditor
mengenai pembubaran perseroan dengan cara mengumumkan pembubaran perseroan dalam
Surat Kabar dan Berita Negara Republik Indonesia dalam jangka waktu paling lambat 30
(tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pembubaran perseroan. Pemberitahuan kepada
kreditor tersebut memuat:
1. Mengenai pembubaran perseroan dan dasar hukumnya
2. Nama dan alamat likuidator
3. Tata cara pengajuan tagihan
4. Jangka waktu pengajuan tagihan
Selama pemberitahuan pembubaran perseroan tidak dilakukan sesuai dengan Pasal 147
UU PT, maka pembubaran perseroan tidak berlaku bagi pihak ketiga dan pembubaran
perseroan tidak mengakibatkan perseroan kehilangan status badan hukumnya sampai dengan
selesainya likuidasi dan pertanggungjawaban likuidator diterima oleh RUPS atau pengadilan.
Akibat dari pembubaran perseroan, maka setiap surat keluar perseroan dicantumkan kata
“dalam likuidasi” di belakang nama perseroan tersebut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perseroan terbatas atau sering disebut dengan PT merupakan suatu badan usaha yang
berbentuk badan hukum yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang saling membuat
perjanjian untuk elaksanakan usaha yang dimaksud dengan modal keseluruhan terdiri dari
sejumlah saham yang dipegang oleh para pemegang saham. Dalam suatu perseroan terdapat
tiga organ penting, yaitu Rapat Umum Pemegang saham, direksi dan komisaris. Untuk
mendirikan suatu perseroan harus melalui beberapa tahap, yaitu tahap pembuatan akta secara
otentik oleh notaries, tahap pengesahan dan/atau persetujuan dari mentri kehakiman, tahap
pendaftaran dalam daftar perusaan dan tahap pengumuman dalam tambahan berita Negara.
Dalam proses pembubaran suatu perseroan harus degan sebab-sebab dan alas an-alasan
tertentu seperti berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham, jangka waktu yang telah
habis serta penepatan dari pengadilan karena hal tertentu. 
B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan kemampuan penulis dalam membuat makalah ini,
jadi penulis menyarankan apabila terdapat suatu kekurangan atau kesalahan isi dari makalah
ini, maka saran dan kritik dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan kami dan
menjadikan semua itu menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan menyempurnakan
makalah kami. Penulis berharap semoga makalah ini berguna untuk pembaca dan dapat
membantu pembaca dalam mempelajari materi tentang organ-organ Perseroan Terbatas (PT)
dan bagaimana pembubaran Perseroan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.tapike.com/2021/01/makalah-tentang-perseroan-terbatas-pt.html
www.academia.edu/28960950/Makalah_Tentang_Perseroan_Terbatas
https://husnulmirza96.blogspot.com/2016/12/makalah-tentang-perseroan-terbatas.html

Anda mungkin juga menyukai