Anda di halaman 1dari 8

KUIS TEMU 1

KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DALAM KEPERAWATAN

Nama : Putu Ayu Dyah Noviana Dewi


Nim : 18.321.2861
Kelas : A12 A Keperawatan

Soal :

1. Sebutkan dan jelaskan prinsip keselamatan pasien..


2. Tujuan menjaga keselamatan pasien di RS adalah..
3. Langkah-langkah menjaga keselamatan pasien di RS adalah…
4. Sebutkan dan jelaskan 7 stansdar keselamatan pasien di RS…
5. Sebutkan dan jelaskan factor-faktor yang mempengeruhi keselamatan
pasien…

Jawab :

1. Prinsip Keselamatan Pasien


a. Kesadaran (Awarenes) tentang nilai keselamatan di rumah sakit
b. Komitmen memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi patient
safety
c. Kemampuan mengidentifikasi faktor resiko penyebab insiden terkait
patient safety
d. Kepatutan pelaporan insiden terkait patient safety
e. Kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan pasien risiko penyebab
insiden terkait patient safety
f. Kemampuan mengidentifikasi akar masalah penyabab terkait patient safety
g. Kemampuan memanfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadi untuk
mencegah kejadian berulang

2. Tujuan menjaga keselamatan pasien di RS


a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
b. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
c. Menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah sakit.
d. Terlaksananya program–program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan
3. Langkah-langkah menjaga keselamatan pasien di RS
a. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike
medication names)
b. Pastikan identifikasi pasien
c. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
d. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
e. Kendalikan cairan elektrolit pekat
f. Pastikan akurasi pemberian obat
g. pada pengalihan pelayanan
h. Hindari salah kateter dan salah sambung slang
i. Gunakan alat injeksi sekali pakai
j. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosocomial.

4. 7 stansdar keselamatan pasien di RS


a. Hak pasien
standarnya adalah pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk
mendapatkan informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk
kemungkinan terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) dengan
kriterianya :

1. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan


2. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan
3. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan
yang jelas dan benar   kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan
hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk
kemungkinan terjadinya KTD.

b. Mendidik pasien dan keluarga


Standarnya adalah rumah Sakit harus mendidik pasien dan keluarganya
tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan keperawatan.
Kriterianya adalah keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat
ditingkatkan dengan keterlibatan pasien adalah partner dalam proses 
pelayanan. Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat:
1. Memberikan info yg benar, jelas, lengkap dan jujur
2. Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
3. Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tidak dimengerti
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan RS
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

c. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan


Standarnya adalah:
Rumah Sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi
antar tenaga dan antar unit pelayanan. Dengan kriterianya :

1. koordinasi pelayanan secara menyeluruh


2. koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan
sumber daya
3. koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
4. komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan

d. Metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program


peningkatan keselamatan pasien
Standarnya adalah:
Rumah Sakit harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yg ada,
memonitor & mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis
secara intensif KTD, & melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja
serta KP.
Kriterianya adalah:

1. Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang


baik, sesuai dengan Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.
2. Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
3. Setiap rumah sakit harus melakukan evaluasi intensif
4. Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil
analisis

e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien


Standarnya adalah:
1. Pimpinan dorong & jamin implementasi program keselamatan pasien
melalui penerapan 7 Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.
2. Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko
keselamatan pasien & program mengurangi KTD.
3. Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit &
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien
4. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur,
mengkaji, & meningkatkan kinerja Rumah Sakit serta tingkatkan
keselamatan pasien.
5. Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinya dalam
meningkatkan kinerja Rumah Sakit dan keselamatan pasien.
Kriterianya adalah:
1. Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan
pasien.
2. Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan
program meminimalkan insiden,
3. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen
dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi
4. Tersedia prosedur “cepat-tanggap” terhadap insiden, termasuk asuhan
kepada pasien yang terkena musibah, membatasi risiko pada orang lain
dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan
analisis.
5. Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan
insiden,
6. Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden
7. Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit
dan antar pengelola pelayanan
8. Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
9. Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan
kriteria objektif untuk mengevaluasi efektivitas perbaikan kinerja rumah
sakit dan keselamatan pasien

f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien


Standarnya adalah:
1. Rumah Sakit memiliki proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien
secara jelas.
2. Rumah Sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang
berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf serta
mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
Kriterianya adalah:
1. memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik
keselamatan pasien
2. mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice
training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.
3. menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork) guna
mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka
melayani pasien.

g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.


Standarnya adalah:
1. Rumah Sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen informasi
keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan
eksternal.
2. Transmisi data dan informasi harus tepat waktu serta akurat.
  Kriterianya adalah:
1. Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses
manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait
dengan keselamatan pasien.
2. Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk
merevisi manajemen informasi yang ada

5. factor-faktor yang mempengeruhi keselamatan pasien


a. Pengaruh Faktor Lingkungan Pada Keselamatan Pasien
1) Penerangan
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan ruang.
Ruang yang telah dirancang tidak dapat memenuhi fungsinya dengan baik
apabila tidak disediakan akses pencahayaan. Pencahayaan didalam ruang
memungkinkan orang yang menempatinya dapat melihat benda-benda.
Tanpa dapat melihat benda-benda dengan jelas maka aktivitas didalam
ruangakan dapat terganggu.

2) Kebisingan
Salah satu bentuk polusi adalah kebisingan yang tidak dikehendaki oleh
telinga kita. Kebisingan yang tidak dikehendaki dalam jangka panjang dapat
mengganggu ketenangan.
a. Lama bunyi itu terdengar. Bila terlalu lama dapat menyebabkan ketulian
(deafness).
b. Intensitas biasanya diukur dengan satuan desibel (dB),
menunjukkanbesarnya arus energi persatuan luar.
c. Frekuensi suara (Hz), menunjukkan jumlah gelombang suara yang sampai
ketelinga kita perdetiknya.

3) Suhu Udara
Tubuh manusia akan selalu berusaha mempertahankan kondisi normal
sistem tubuh dengan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang
terjdi diluar tubuh tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
temperatur ruang adalah jika perubahan temperature luar tubuh tidak
melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin. Tubuh
manusia bisa menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan
proses konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadi kekurangan atau
kelebihan panas yang membebaninya.
4) Siklus Udara (Ventilation)
Kotornya udara sekitar kita dapat memengaruhi kesehatan tubuh dan
mempercepat proses kelelahan. Sirkulasi udara akan menggantikan udara
kotor dengan udara yang bersih. Agar sirkulasi terjaga dengan baik, dapat
ditempuh dengan memberikan ventilasi yang cukup (lewat jendela), dapat
juga dengan meletakkan tanaman untuk menyediakan kebutuhan oksigen
yang cukup

5) Bau-bauan
Adanya bau-bauan yang dipertimbangkan sebagai : polusi akan dapat
mengganggu konsentrasi bekerja. Temperatur dan kelembaban adalah dua
faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepekaan penciuman

6) Getaran Mekanis
Getaran mekanis merupakan getaran-getaran yang ditimbulkan oleh
peralatan mekanis yang sebagian dari getaran tersebut sampai ketubuh dan
dapat menimbulkan akibat-akibat yang tidak diinginkan oleh tubuh kita.
Besarnya getaran ini dapat ditentukan oleh intensitas, frekuensi getaran dan
lamanya getaran itu berlangsung. Sedangkan tubuh manusia juga memiliki
frekuensi alami apabila frekuensi ini beresonasi dengan frekuensi getaran
akan menimbulkan gangguan.

7) Radiasi sinar-sinar rontgen atau sinar radio aktif yang menyebabkan antara
lain kelainan kulit, radiasi sinar ultra merah bisa mengakibatkan katarak
pada lensa mata sedangkan sinar ultra violet menjadi sebab consuctivities
photo eletrika.

b. Pengaruh Faktor Manusia Pada Keselamatan Pasien

1. Pentingnya faktor manusia pada keselamatan pasien


Human factor memeriksa hubungan antara manusia dan sistem serta
bagaimana mereka berinteraksi dengan berfokus pada peningkatan efisiensi
kreativitas, produktivitas dan kepuasan pekerjaan dengan tujuan
meminimalkan kesalahan.
2. Pengetahuan yang diperlukan
Istilah Human factor atau ergonomic umumnya digunakan mendeskripsikan
interaksi antara tiga aspek saling berhubungan, individu, ditempat kerja,
tugas yang dibebankan untuk individu tersebut, dan tempat kerjanya.
3. Hubungan antara Human factor dengan keselamatan pasien
Dua faktor dengan dampak paling banyak adalah kelelahan dan stress. Ada
bukti ilmiah kuat yang menghubungkan kelelahan dan penurunan kinerja
sehingga menjadikan faktor risiko didalam keselamatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai