Anda di halaman 1dari 6

E-ISSN: 2614-4417

Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume IV, Nomor 1, Mei 2020

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA BAGI SISWA KELAS IV


MELALUI MEDIA AMPLOP LITERASI

Candra Kirana
SDN Canditunggal
candrak742@gmail.com

Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis cerita menjadi identifikasi


isu yang terjadi di SDN Canditunggal, hal ini dikarenakan sarana prasarana
untuk menyalurkan karya tulisan siswa masih minim atau tidak ada sama sekali.
Apalagi di era teknologi seperti sekarang ini yang dapat membuat motivasi
menulis siswa menjadi semakin menurun. Mereka lebih tertarik untuk
mengoperasikan gadget dan mencari sumber ilmu dari internet. Dari isu
tersebut, kemudian ditetapkan berdasarkan pendekatan APKL, yaitu aktual,
problematika, kekhalayakan, dan layak/kelayakan dan teknik USG (urgency,
Seriousness, Growth) maka dapat diatasi dengan menggunakan media Amplop
literasi. Media amplop literasi menjadi wadah bagi siswa SD untuk menyalurkan
karya tulisan serta aktualisasi bagi mereka. Rancangan kegiatan aktualisasi
dengan media amplop literasi antara lain melakukan konsultasi dengan kepala
sekolah , menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, membuat media
amplop literasi, melaksankan pre-tes, melaksanakan proses pembelajaran,
melaksanakan pos-tes, melakukan evaluasi serta membuat laporan aktualisasi.
Dengan menggunakan media amplop literasi kemampuan menulis cerita bagi
siswa SD kelas IV dapat meningkat.
Kata Kunci: menulis cerita, amplop, literasi

Abstract
The low ability of students in writing stories identifies issues that occur at SDN
Canditunggal, this is because the infrastructure for distributing students' written works
is still minimal or nonexistent. Especially in the era of technology like today, which can
make students' motivation to write less and less. They are more interested in operating
gadgets and looking for sources of knowledge from the internet. From these issues, it is
then determined based on the APKL approach, namely actual, problematic, feasible, and
feasible and ultrasound techniques (urgency, Seriousness, Growth) can be overcome
using literacy envelope media. The literacy envelope media becomes a place for
elementary students to distribute written works and actualization for them. The design of
actualization activities using literacy envelope media includes conducting consultations
with the principal, compiling learning implementation plans, making literacy envelope
media, implementing pre-tests, carrying out the learning process, implementing post-
tests, conducting evaluations and making actualization reports. By using the literacy
envelope media, the ability to write stories for fourth grade elementary school students
can be improved.
Keyword: writing stories, envelopes, literacy.

92
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume IV, Nomor 1, Mei 2020

merupakan kemampuan dalam


PENDAHULUAN
menginterpretasikan ide dan gagasan
Untuk mewujudkan tujuan dengan menggunakan rangkaian bahasa
pendidikan nasional secara efektif dan tulis yang baik dan benar (Simarmata,
efisien diperlukan pendidikan yang 2019).
berkualitas. Pendidikan yang Siswa yang tidak terbiasa menulis
berkualitas adalah pendidikan yang bisa menghambat proses belajar mereka
dapat mengembangkan seluruh potensi di kelas. Siswa menjadi malas untuk
peserta didik sehingga membentuk mencatat pelajaran di kelas dan
insan yang berkarakter, manusia yang membuatnya kesulitan untuk
cerdas secara intelektual, emosional mempelajarinya kembali sepulang
maupun spiritual (Abdullah, dkk, 2016). sekolah (Luke, 2018). Apalagi di era
Pendidikan yang berkualitas diperoleh teknologi seperti sekarang ini yang
ketika kegiatan belajar dan mengajar dapat membuat motivasi menulis siswa
saling berhubungan (Fanny, 2019). menjadi semakin menurun (Ahmadi,
Dalam hal ini, mengajar lebih dari 2017). Mereka lebih tertarik untuk
sekedar memberi tahu dan belajar lebih mengoperasikan gadget dan mencari
dari sekedar mendengarkan. sumber ilmu dari internet.
Guru sebagai salah satu ASN yang Hal itu juga yang terjadi pada SDN
memiliki tugas sebagai pelayan publik Canditunggal Kecamatan Kalitengah,
di bidang pendidikan. Di dalam proses banyak siswa yang kurang mampu
pembelajaran, seorang guru dituntut dalam menulis cerita. Inovasi yang bisa
harus bersikap professional serta kreatif, dilakukan adalah menyediakan media
sehingga mampu mengubah dan komunikasi bagi siswa sekaligus sebagai
membawa siswa dari tidak tahu menjadi sarana publikasi hasil tulisan mereka.
tahu. Sedangkan siswa dituntut untuk Salah satunya bisa berupa amplop
lebih siap serta aktif dalam menerima literasi.
pembelajaran. Selain itu, dalam Media amplop literasi bisa menjadi
pelaksanaan pembelajaran, guru harus tempat bagi siswa menyalurkan karya
mengembangkan strategi yang tepat, tulisan dan wadah aktualisasi bagi
pendekatan yang tepat, dan lebih baik mereka. Jika dimanfaatkan dengan baik,
lagi jika ditunjang dengan media yang media ini diharapkan dapat
menarik dan efektif. menumbuhkan menulis siswa kelas IV
Dalam proses belajar , kemampuan SDN Canditunggal Kecamatan
menulis menjadi hal yang utama. Kalitengah Kabupaten Lamongan yang
Kemampuan menulis menjadi bagian dari menurun. Diharapkan nilai-nilai dasar
literasi (Razak, 2019). ASN dapat terinternalisasi dalam
Penguasaan literasi merupakan indikator tindakan dan pekerjaan sehari-hari,
penting untuk meningkatkan prestasi
mampu memberi pengaruh di
generasi muda dalam mencapai kesuksesan
lingkungan kerja kearah yang lebih
(Kusmaharti, 2020). Kemampuan menulis

93
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume IV, Nomor 1, Mei 2020

positif dan mampu meningkatkan minat Identifikasi Kondisi Saat Kondisi yang
Isu Ini Diharapkan
menulis siswa.
minat baca dapat
siswa. meningkatkan
RUMUSAN MASALAH gerakan literasi
Berdasarkan latar belakang di atas, di sekolah selain
adanya pojok
rumusan masalah penelitian ini adalah buku di kelas.
Bagaimana Peningkatan Kemampuan Rendah
Minimnya
Meningkatnya
minat siswa minat,
Menulis Cerita Bagi Siswa Kelas Iv penguasaan
mempelajari pemahaman
Melalui Media Amplop Literasi? lagu-lagu
lagu-lagu dan
nasional.
METODE nasional kemampuan
Siswa lebih
mengusai lagu
Tujuan penelitian best practice ini menguasai
nasional untuk
lagu
adalah untuk menerapkan media menumbuhkan
dangdut
amplop literasi untuk kemampuan rasa
ataupun
nasionalisme
menulis siswa sekolah dasar. Sasaran pop.
siswa
pelaksanaan best practice ini adalah Kurangnya Masih Meningkatnya
kedisiplinan banyak kedisiplinan
siswa kelas IV semester 1 di SDN
siswa untuk siswa yang siswa untuk
Canditunggal. datang tepat terlambat datang tepat
Laporan aktualisasi ini disusun waktu masuk waktu ke
sekolah sekolah
berdasarkan identifikasi beberapa isu
atau problematika yang ditemukan Dari uraian isu diatas, kemudian
dalam melaksanakan tugas sebagai ditetapkan berdasarkan pendekatan APKL,
Guru di instansi tempat bekerja, yaitu di yaitu aktual, problematik, kekhalayakan,
SDN Canditunggal. Sumber isu yang dan layak/kelayakan. Kemudian, setelah
diangkat dapat berasal dari individu, diperoleh hasil dari AKPL, maka dipilih isu
unit kerja, maupun organisasi yang menjadi prioritas utama yang akan
Tabel 1. Identifikasi Isu diidentifikasi.
Identifikasi Kondisi Saat Kondisi yang Tabel 2. Analisis Isu menggunakan
Isu Ini Diharapkan metode AKPL
No Isu
Rendahnya Sarana Sarana 1. Rendahnya kemampuan siswa
kemampuan prasarana prasarana yang dalam menulis cerita
siswa dalam untuk ada diharapkan 2. Kurangnya pembiasaan literasi di
menulis menyalurkan dapat sekolah
cerita karya tulisan membantu
3. Rendah minat siswa mempelajari
siswa masih siswa
lagu-lagu nasional
minim menyalurkan
4. Kurangnya kedisiplinan siswa untuk
karya tulisan
datang tepat waktu
dan menjadi
wadah
Berdasarkan penetapan isu dengan
aktualisasi bagi menggunakan metode AKPL, dapat
mereka. dikerucutkan menjadi tiga isu yang
Kurangnya Pengunjung Kegemaran kemudian akan dipertimbangkan kembali
pembiasaan perpustakaa untuk membaca
literasi di n sedikit buku di untuk dijadikan isu prioritas. Selanjutnya
sekolah karena perpustakaan tiga isu tersebut kembali diidentifikasi
kurangnya diharapkan dengan menggunakan metode U (Urgency),

94
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume IV, Nomor 1, Mei 2020

S (Seriousness), dan G (Growth). Analisis Adapun kegiatan pertama yang telah


isu menggunakan teknik USG dapat dilihat dilaksanakan adalah melakukan
pada tabel 3 berikut. konsultasi dengan mentor di SDN
Tabel 3. Seleksi Isu Menggunakan
Metode USG
Canditunggal. Rencana kegiatan yang
No Isu dimaksud meliputi seluruh rangkaian
Rendahnya kemampuan siswa dalam kegiatan aktualisasi yang telah
1
menulis cerita
Kurangnya pembiasaan literasi di
direncanakan.
2
sekolah Pelaksanaan kegiatan ini
Rendah minat siswa mempelajari dimaksudkan agar mendapatkan
3
lagu-lagu nasional
koreksi dan masukan dari mentor.
Berdasarkan hasil uji isu dengan Koreksi dan masukan ini diharapkan
pendekatan teknik USG, maka dapat dapat menjadi bahan perbaikan
disimpulkan bahwa “Rendahnya terhadap rencana aktualisasi sehingga
kemampuan siswa dalam menulis cerita kegiatan yang akan dilaksanakan
kelas IV di SDN Canditunggal menjadi lebih aplikatif dan bermanfaat
Kabupaten Lamongan.” merupakan hal terhadap sistem pembelajaran di SDN
yang mendesak, sehingga jika tidak Canditunggal. Kegiatan ini juga
ditangani maka akan berdampak pada: dimaksudkan untuk menyamakan
1. Lambatnya proses pembelajaran persepsi tentang kegiatan yang akan
untuk materi berikutnya. dilakukan.
2. Menurunnya hasil belajar siswa Kegiatan konsultasi dengan
3. Menurunnya kualitas pelayanan mentor ini dilakukan dalam dua tahap
publik di mata masyarakat. yaitu koordinasi dan konsultasi
Merujuk pada permasalahan di mengenai aktualisasi yang akan
atas, maka penulis mengusulkan dilakukan sekaligus meminta
beberapa gagasan untuk menyelesaikan kritik,saran,masukan dan persetujuan
masalah tersebut dengan membuat dari kepala sekolah. Hasil dari kegiatan
media pembelajaran berupa amplop ini adalah sebagai berikut :
lierasi untuk mewujudkan gagasan di 1. Mentor menyetujui dan
atas, maka dibutuhkan beberapa mengapresiasi kegiatan rancangan
rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi yang akan
aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat dilaksanakan.
kerja. 2. Setelah dikonsultasikan dengan
mentor, beliau memberi masukan
HASIL DAN PEMBAHASAN agar kegiatan ini difokuskan
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dahulu di kelas IV. Hal ini
ini telah dirancang sebelumnya dalam dikarenakan waktu yang tersedia
matrik kegiatan aktualisasi. Dalam untuk aktualisasi hanya kurang
matrik kegiatan aktualisasi terdapat lebih 3 minggu saja karena agenda
delapan kegiatan yang direncanakan. sekolah yang cukup padat

95
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume IV, Nomor 1, Mei 2020

misalnya terdapat kegiatan konsultasi dengan atasan langsung


Akreditasi di tahun pelajaran yang bertindak sebagai mentor ini
2019/ 2020. adalah memiliki integritas, kreatif dan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini inovatif serta tanpa pamrih. Memiliki
akuntabilitas diimplementasikan integritas dalam menyampaikan
dengan meminta persetujuan, arahan informasi secara benar kepada kepala
dan bimbingan tentang pelaksanaan sekolah selaku mentor bahwa akan
kegiatan aktualisasi serta menerima melaksanakan aktualisasi di sekolah ini.
saran perbaikan dan melaksanaknnya Nilai kreatif dan inovatif dalam
dengan penuh tanggung jawab. menyampaikan gagasan memberikan
Nilai nasionalisme dalam ide media amplop literasi untuk
kegiatan diimplementasikan dengan meningkatkan hasil pembelajaran. Nilai
menyampaikan gagasan dan tanpa pamrih menunjukkan sikap
menghargai pendapat mentor. Nilai santun dalam menyampaikan ide dan
etika publik dalam pelaksanaan gagasan kepada kepala sekolah selaku
kegiatan ini diimplementasikan dengan mentor.
rasa hormat, kominikatif, jelas, sopan
santun saat berkomunikasi dengan PENUTUP
mentor tentang aktualisasi. A. Simpulan
Nilai Komitmen mutu dalam Berdasarkan uraian di atas dapat
pelaksanaan kegiatan ini yaitu
ditarik kesimpulan sebagai berikut.
mempunyai gagasan yang inovatif,
kreatifitas dengan memanfaatkan 1. Kegiatan aktualisasi ini pada
intinya bertujuan untuk
teknologi informasi. Nilai anti korupsi
menindak lanjuti isu atau
dalam pelaksanaan kegiatan ini
masalah dengan memberikan
diimplementasikan dengan jujur dalam tindakan berupa solusi. Isu yang
menyampaikan pendapat kepada diangkat yaitu rendahnya
mentor serta menggunakan waktu yang kemampuan siswa menulis cerita.
tidak mengganggu jam pelajaran 2. Dalam Rangka
Dengan adanya kegiatan mengaktualisasikan nilai dasar
ANEKA maka kegiatan
konsultasi dengan mentor ini
pembelajaran dengan media
diharapkan dapat menemukan solusi amplop literasi digunakan untuk
yang terbaik demi kemajuan pendidikan menyelesaikan masalah yang ada
dalam lingkup sekolah tersebut. Hal ini yaitu rendahnya kemampuan
memberikan kontribusi terhadap siswa menulis cerita.
terlaksananya Misi SDN Canditunggal 3. Keberhasilan penggunaan media
yaitu Meningkatkan aktivitas akademik amplop literasi ini dalam
kegiatan pembelajaran ditandai
dan non akademik.
dengan analisis nilai akhir hasil
Nilai-nilai organisasi yang karya siswa. Banyak siswa yang
diterapkan pada pelaksanaan kegiatan sudah bisa menulis dengan baik

96
E-ISSN: 2614-4417
Edustream: Jurnal Pendidikan Dasar Volume IV, Nomor 1, Mei 2020

sesuai kriteria penilaian yang Konsep Matematika


dibuat. Lanjut. MENDIDIK: Jurnal Kajian
B. Rekomendasi Pendidikan Dan Pengajaran, 6(2), 167-
172.
1. Guru seharusnya tidak hanya
mengajar dengan mengacu pada Luke, A. (2018). Genres of power: Literacy
buku siswa dan buku guru serta education and the production of
jaring-jaring tema yang telah capital. In Critical Literacy, Schooling,
and Social Justice (pp. 143-167).
disediakan, tetapi berani
Routledge.
melakukan inovasi pembelajaran
tematik yang kontekstual sesuai Razak, A. (2019). Peningkatan Kemampuan
dengan latar belakang siswa dan Menulis Prosa Sederhana Berbasis
Emosi Pada Siswa Kelas V SDN 09
situasi dan kondisi sekolahnya.
Mattekko Kota Palopo. Pedagogik
Hal ini akan membuat Journal of Islamic Elementary
pembelajaran lebih bermakna. School, 2(2), 197-208.
2. Siswa diharapkan untuk
Simarmata, J. (2019). KITA MENULIS: Semua
menerapkan media amplop
Bisa Menulis Buku. Yayasan Kita
literasi untuk kemampuan Menulis.
meningkatkan kemampuan
menulis cerita.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, A. G., Hamidah, I., Aisyah, S.,
Danuwijaya, A. A., Yuliani, G., &
Munawaroh, H. S. (Eds.). (2017). Ideas
for 21st Century Education: Proceedings
of the Asian Education Symposium (AES
2016), November 22-23, 2016, Bandung,
Indonesia. Routledge.

Ahmadi, F. (2017). Guru SD di Era Digital:


Pendekatan, Media, Inovasi. CV. Pilar
Nusantara.

Fanny, A. M. (2019, March). Analysis Of


Pedagogical Skills And Readiness
Of Elementary School Teachers In
Support Of The Implementation Of
The 2013 Curriculum.
In International Conference on
Bussiness Law and Pedagogy (Vol. 1,
No. 1, pp. 59-63).

Kusmaharti, D. (2020). Buku Ajar Beorientasi


Literasi: Inovasi Pada Mata Kuliah

97

Anda mungkin juga menyukai