Anda di halaman 1dari 16

Politik

Dalam Islam
Oleh Kelompok KB 22
Anggota

— Mhd. Khaidar Aly —Silvya Ajeng Saraski

— Agung Haikal Siregar — Muhammad Rifqi Naufal


01
Kontribusi Agama dalam
Kehidupan Berpolitik
Kedudukan Politik dalam Islam
Sejarah membuktikan bahwa Nabi SAW. Bukan hanya sebagai Rasul Beliau juga
menguasai dan memimpin suatu wilayah yaitu Yastrib yang kemudian menjadi Madinah Al-
Munawwarah. Inilah yang menjadi wilayah awal kekuasaan Nabi SAW. Sekaligus menjadi pusat
pemerintahan dengan piagam Madinah sebagai aturan dasar kenegaraannya.
Sepeninggal Nabi saw, kedudukan beliau sebagai kepala negara digantikan Abu Bakar
yang merupakan hasil kesepakatan tokoh-tokoh sahabat selanjutnya disebut khalifah. Sistem
pemerintahannya disebut khilafah. Sistem khilafah ini berlangsung hingga kepemimpinan berada di
bawah kekuasaan khalifah terakhir Ali karramallahu wajhahu. Pasca pemerintahan Ali, sistem
pemerintahan mengambil bentuk kerajaan, meskipun raja-raja yang menjadi penguasa menyatakan
dirinya sebagai khalifah. Di dalam sistem kerajaan, khalifah bukan dipilih secara demokratis
melainkan diangkat secara turun temurun. Sistem kerajaan ini berlangsung hingga akhir abad ke
tujuh belas, saat Turki Usmani mulai mengalami kekalahan dari bangsa Eropa.
Nilai Dasar Politik dalam Al-Qur’an
1. Tentang persatuan dan kesatuan umat (Q.S. Al-Mu’minun : 52)

“Dan sungguh, (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu dan
Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.”
Nilai Dasar Politik dalam Al-Qur’an
2. Bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah (Q.S. Asy-Syura : 38)

“Dan (bagi) orang-orang yang mematuhi seruan Tuhan dan melaksanakan Sholat,
sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka, dan
mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”
Nilai Dasar Politik dalam Al-Qur’an
3. Menunaikan amanat dan menetapkan hukum secara adil (Q.S. An-Nisa : 58)

“Sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan


amanat kepada yang berhak menerimanya,
dan apabila kamu menetapkan hukum di
antara manusiahendaknya kamu menetapkan
-nya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik
yang memberi pengajaran kepadamu.
Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha
Melihat.”
Nilai Dasar Politik dalam Al-Qur’an
4. Kewajiban mentaati Allah, Rasul, dan Ulil
Amri (Q.S. An-Nisa : 59)

“Sungguh Allah menyuruhmu menyampaikan


amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
apabila kamu menetapkan hukum di antara
manusia hendaknya kamu menetapkannya
dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang
memberi pengajaran kepadamu. Sungguh,
Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Ruang Lingkup Pembahasan Siyasah

01 02 03
Siyasah dusturiyyah Siyasah dauliyyah Siyasah maliyah
Dalam fiah modern Biasa disebut sebagai Yaitu hukum yang
disebut Hukum Tata Hukum Internasional mengatur tentang
Negara dalam Islam pemasukan,
pengelolaan, dan
pengeluaran uang milik
negara
Siyasah dusturiyyah

Siyasah dusturiyyah membahas persoalan berikut :

● Persoalan imamah, hak dan kewajibannya


● Persoalan rakyat, status, hak dan kewajibannya
● Persoalan Bai’at
● Persoalan waliyyu al-’ahdi
● Persoalan perwakilan
● Persoalan ahl al-halli wa al-aqdi
● Wizarah dan pembagiannya
Siyasah dauliyyah

Siyasah dauliyyah dalam Islam berorientasi pada


permasalahan berikut :

● Damai adalah asas hubungan internasional


● Memperlakukan tawanan perang secara manusiawi
● Kewajiban suatu negara terhadap negara lain
● Perjanjian-perjanjian internasional
● Mentaati Perjanjian
Siyasah maliyah

Objek yang menjadi pembahasan adalah :

● Prinsip-prinsip kepemilikan harta


● Tanggung jawab sosial
● Zakat
● Kharaj (pajak)
● Harta peninggalan dari orang yang tidak
memiliki ahli waris
● Jizyah (pajak yang diberikan non-muslim)
● Ghanimah dan fa’i
● Bea cukai barang import
Kontribusi Umat Islam dalam
Politik Indonesia

Islam sebagai sebuah agama yang mencakup persoalan spiritual dan politik
telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap kehidupan politik di
Indonesia. Pertama ditandai dengan munculnya partai-partai yang berasaskan Islam
serta partai yang berbasis umat Islam. Kedua ditandai dengan sikap pro aktifnya tokoh-
tokoh politik Islam dan umat Islam terhadap keutuhan NKRI sejak proses kemerdekaan,
masa-masa mempertahankan kemerdekaan, masa pembangunan, hingga sekarang
masa reformasi.
02
Peranan Agama dalam Mewujudkan
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Peranan Agama dalam
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Bangsa Indonesia yang berfalsafahkan Pancasila, sila pertama dari Pancasila
itu menunjukkan bahwa kesadaran moral bangsa Indonesia ditumbuhkan oleh agama.
Moral yang ditumbuhkan oleh agama mempunyai daya kekuatan rohaniah yang tidak
pernah absen dalam menuntun dan mengendalikan penyandangannya agar ia selalu
berada dalam garis batas norma-norma susila, menumbuhka sifat-sifat mahmudah
(terpuji) serta berpikir objektif. Dalam melaksanakan pembangunan diperlukan
kesatuan pandangan dan kesatuan sikap seluruh golongan yang ada. Dengan demikian
terwujud kesadaran kolektif di kalangan umat beragama bahwa pembangunan adalah
tanggung jawab bersama.
Thanks!
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Kelompok KB 22
Kelas PSIK B 2019
Ilmu Komputer

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai