Ind
PEDOMAN
PELAYANAN
KEFARMASIAN
DI PUSKESMAS
1.
Judul 1. PHARMACY 2. COMMUNITY HEALTH
SEVICES
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karuniaNya, Pedoman Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas telah dapat diselesaikan.
Direkorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah menyusun suatu
pedoman pelayanan kefarmasian di puskesmas yang diharapkan
dapat melengkapi pedoman pengelolaan obat yang sudah ada.
Pedoman ini memuat uraian tentang pengelolaan sumber daya
manusia, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan sediaan
farmasi dan perbekalan kesehatan, administrasi, pelayanan resep,
pelayanan informasi obat, monitoring dan evaluasi penggunaan
obat. Pedoman ini diharapkan dapat memperbaiki dan
meningkatkan kemampuan tenaga farmasi yang bekerja di
Puskesmas.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi- tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan
kontribusi dalam penyusunan pedoman ini. Saran serta kritik
membangun tentunya sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi tenaga
farmasi dalam memberikan pelayanan kefarmasian di
Puskesmas.
e °
° ” «ñ•=‘°" *
" ” “ ”*’*” «
” 0 rs Abdu Mu h d A
£/K \
NIP. 140 088 411
DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN
JI. H.R. Rasuna Said Blok X5 Sapling No. 4-9 Telp. : 5201590 (Hunting) PES.2029.5006.5900
Jakarta 12950 Fax. : 52964838 Tromol Pos : 203
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN
ALAT KESEHATAN
NOMOR : HK.00.DJ.11.924
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUNAN PEDOMAN
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang Pelayanan
Kefarmasian bertujuan untuk meningkatkan mutu
dan efisiensi pelayanan kesehatan;
b. bahwa untuk meningkatkan mutu dan efisiensi
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas perlu disusun
pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
C. bahwa dalam penyusunan pedoman tersebut
perlu dibentuk Tim Penyusun Pedoman
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas;
Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992
Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3495);
2.Undang - Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang
Psikotropika ;
a. Undang - Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang
Narkotika
4. Peraturan Pemerinah Nomor 72 Dhun 1998
tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1998
Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3871);
Ditekt0fat 8ina Obd Ranald (0d Bin POR) : 521t873 " -°•sBila QzdPtAB @n?<• (@tB e 0Bkdui Pebddas) . 52t4872
DEPARTEMEN KESEHATAN R.I
DIREKTORATJENDERALBMA
KEFARMASIANDAWALATKESEHATAN
JI. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kapling No. 4-9 Telp. : 520t590 (Nun(ing) PES.2029.5006.5900
Jakarta 12950 Fax. : 52964838 Tromol Pos : 203
JI. H.R. Rasuna Said Blok X5 Kapling No. 4-9 Telp. : 5201590 (Hunting) PES.2029.5006.5900
Jakaña 12950 Fax. : 52964838 Tromot Pos : 203
Ditetapkan di :JAKARTA
Pada tanggal November 2006
Direktur Jenderal
u gg " a Kefarmasian dan Alat Kesehatan
+” ’+ “
0t‹re\to/al Bina Penggunaan Obat Rational (Oil Bin POR) : 52tt873 Otettxd 8ba Obat P\Bk dv PebAdan Xesefatan(bl8ita 0Btdan Patebes): 5214872
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................i
SAMBUTAN DIRJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN. iii
SK TIM PENYUSUNAN PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN
DI PUSKESMAS.................................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................ix
^ BAB I PENDAHULUAN....................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................1
1.2. Tu|uan ....... ................ 2
1.3. Landasan Hukum...........................................................2
BAB II
PENGELOLAAN SUMBER DAYA..............................................4
2.1. Sumber Daya Manusia............................................................4
2.2. Prasarana dan Sarana..............................................................4
2.3. Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan..........................5
2.4. Administrasi.............................................................................6
BAB V PENUTUP......................................................................................23
KOSA KATA.......................................................................................................24
DAFTAR KEPUSTAKAAN.......................................................................27
LAMPIRAN.................................................................................................28
Halaman
O Prosedur Tetap Penerimaan Resep ........................................... 28
0 Prosedur Tetap Peracikan Obat................................................. 28
0 Prosedur Tetap Penyerahan Obat.............................................. 29
0 Prosedur Tetap Pelayanan Informasi Obat ................................ 30 ,
M Prosedur Tetap Penanganan Obat Rusak atau Kadaluarsa ...... 30
fi Prosedur Telap Pencatatan dan Penyimpanan Resep .............. 31
Prosedur Tetap Pemusnahan Resep ......................................... 31
Lampiran 2 Contoh Resep Yang Lengkap...................................................33
Lampiran 3 Contoh Etiket............................................................................34
Lampiran 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO/LB2) 35
Lampiran S Berita Acara Pemusnahan Resep...........................................36
Lampiran 6 Daftar Tilik Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas...................37
PEBDAHULUAB
1.1. Latar belakang
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehaQn di suatu wilayah
kefja. Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas
adalah satu kecamatan. Apabila di satu kecamatan terdapat
lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah
kerja dibagi antar Puskesmas dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah yaitu desa/ kelurahan atau
dusun/rukun warga (RW).
* bermutu di Puskesmas
Tujuan Khusus :
- Sebagai acuan bagi apoteker dan asisten apoteker
untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian di
Puskesmas
- Sebagai pedoman bagi Dinas Kesehatan dalam
pembinaan pelayanan kefarmasian di Puskesmas
3
kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan
untuk itu.
- Bab X pasal 82
Barangsiapa yang tanpa keahlian dan kewenangan dengan
sengaja melakukan pekerjaan kefarmasian
sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
atau pidana denda paling banyak Rp
100.000.OO0 (seratus juta rupiah).
• 2. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika
3. Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika
4. Ordonansi Obat Berkhasiat Keras (Sterekwerkende
geenesmiddelen ordonantie STBCC.1949 mo.419)
5. Kepmenkes No. 125/Kab/B VII/th 1971 tentang Wajib
Oa2ar Obat
6. Da2ar Obat Essensial Nasional (DOEN)
BAB II
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
6
kosmetik. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain
obat dan pealatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan
kesehatan. Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan (Lihat pada Buku Pedoman Obat Publik dan
Perbekalan Obat di Puskesmas, Ditjen Yanfar dan Alkes,
2004).
2.4. Administrasi
Administrasi adalah rangkaian aktivitas pencatatan, pelaporan,
pengarsipan dalam rangka penatalaksanaan pelayanan 1
kefarmasian yang tepib baik untuk sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan maupun pengelolaan resep supaya lebih mudah
dimonitor dan dievaluasi.
7
3.1.2. Peracikan Obat
Setelah memeriksa resep, dilakukan hal-hal sebagai
berikut :
a. Pengambilan obat yang dibutuhkan pada rak
penyimpanan menggunakan alat, dengan
memperhatikan nama obat, tanggal kadaluwarsa
dan keadaan fisik obat
b. Peracikan obat
c. Pemberian etiket warna putih untuk obat dalaWoral
dan etiket warna biru untuk obat luar, se¥a
menempelkan label “kocok dahulu" pada sediaan
obat dalam bentuk larutan
d. Memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai
dan temisah untuk obat yang berbeda untuk
menjaga mutu obat dan penggunaan yang salah
9
Informasi obat yang diperlukan pasien adalah :
a. WaMu penggunaan obat, misalnya berapa kali obat
digunakan dalam sehari, apakah di waktu pagi, siang, sore,
atau malam. Dalam hal ini termasuk apakah obat diminum
sebelum atau sesudah makan.
b. Lama penggunaan obat, apakah selama keluhan masih
ada atau harus dihabiskan meskipun sudah terasa
sembuh. Obat antibiotika harus dihabiskan untuk
mencegah timbulnya resistensi.
c. Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan
keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu pasien harus
mendapat penjelasan mengenai cara penggunaan obat
yang benar terutama untuk sediaan farmasi tertentu seperti
obat oral obat tetes mata, salep mata, obat tetes hidung,
obat semprot hidung, tetes telinga, suppositoria dan
krirn/salep reMal dan tablet vagina.
Berikut ini petunjuk mengenai cara penggunaan obat :
Petunjuk Pemakaian Obat Oral (pemberian obat melalui
mulut)
• Adalah cara yang paling lazim, karena sangat praMis,
mudah dan aman. Yang terbaik adalah minum obat
dengan segelas air
11
Petunjuk Pemakaian Obat Tetes Mata
• Ujung alat penetes jangan tersentuh oleh benda apapun
(termasuk mata) dan selalu ditutup rapat setelah
digunakan.
• Untuk glaukoma atau inflamasi, petunjuk penggunaan yang
tertera pada kemasan harus diikuti dengan benar.
• Cara penggunaan adalah cuci tangan, kepala ditengadahkan,
dengan jari telunjuk kelopak mata bagian bawah ditarik
ke bawah untuk membuka kantung konjun@iva, obat
diteteskan pada kantung konjungtiva dan mata ditutup
selama 1-2 menit, jangan mengedip.
• Ujung mata dekat hidung ditekan selama 1-2 menit
• Tangan dicuci untuk menghilangkan obat yang mungkin
terpapar pada tangan
13
Petunjuk Pemakaian Obat Semprot Hidung
• Hidung dibersihkan dan kepala tetap tegak. Kemudian
obat disemprotkan ke dalam lubang hidung sambil menarik
napas dengan cepat.
15
• Masukan supositoria dengan cara bagian ujung supositoria
didorong dengan ujung jari sampai melewati otot
sfingter rektal; kira-kira 1/2 - 1 inchi pada bayi dan 1
inchi pada dewasa.
• Jika suppositoria terlalu lembek untuk dapat dimasukkan,
maka sebelum digunakan sediaan ditempatkan dalam
lemari pendingin selama 30 menit kemudian tempatkan
pada air mengalir sebelum kemasan dibuka
• Setelah penggunaan suppositoria, tangan penderita dicuci
bersih.
18
Obat disimpan berdasarkan indikasi terapetik dan
kelas farmakologinya.
c. Bentuk sediaan
Obat mempunyai bentuk sediaan yang berbeda-beda,
seperti sirup, tablet, injeksi, salep atau krim. Dalam
sistem ini, obat disimpan berdasarkan bentuk
sediaannya. Selanjutnya metode-metode pengelompokan
Iain dapat digunakan untuk mengatur obat secara rinci.
d. Frekuensi penggunaan
Untuk obat yang sering digunakan (fast moving)
sehamsnya disimpan pada mangan yang dekat dengan
tempat peacikan obat.
Kondisi Penyimpanan Khusus
Beberapa obat perlu disimpan pada tempat khusus untuk
memudahkan pengawasan, ya"1u:
Obat
x Obat golongan narkotika dan psikotropika masing-
masing disimpan dalam lemari khusus dan
terkunci.
« Obat kelompok vaksin dan supositoria harus disimpan
dalam lemari pendingin untuk menjamin stabilitas
sediaan.
« Beberapa cairan mudah terbakar seperti aseton, eter dan
alkohol disimpan dalam lemari yang bewentilasi baik,
jauh dari bahan yang mudah terbakar dan peralatan
elektronik. Cairan ini disimpan tepisah dari obat.
< Berikut beberapa contoh label peringatan :
19
MONITORING DAN EVALUASI
11
BAB 4
PENUTUP
Apoteker . adalah safjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan
telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan
perundangan yang be¥aku dan berhak melakukan pekerjaan
kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker.
Asisten Apoteker : adalah orang yang berdasarkan pendidikan dan
peraturan perundangan yang berlaku berhak melakukan
23
peke#aan kefarmasian sebagai asisten apoteker.
Alergi reaksi yang timbul karena terbentuknya kompleks antigen-antibodi
dalam tubuh
Etiket informasi yang menyertai obat yang dibuat oleh petugas kamar
obat Puskesmas, berupa ke%as berwarna putih untuk
pemakaian dalam dan berwarna biru untuk pemakaian luar,
berisi informasi mengenai namapasien dan aturan pakai.
24
dilakukannya suatu tindakan
25
Resep permintaan tertulis dari doMer, dokter gigi,
doMer hewan kepada apoteker pengelola
apotek untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi penderita sesuai
peraturan perundangan yang be¥aku
26
1. Departemen Kesehatan RI, 2003. Kebijakan dasar
Puskesmas (Menuju Indonesia Sehat 2010). DireNorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat, Jakarta.
2. Deparemen kesehatan RI, 2002. Daftar Tilik Jaminan Mutu
(Quality Assurance) Pelayanan Kefarmasian di Pelayanan
Kesehatan Dasar. DireMorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian
dan Alat Kesehatan, Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan. Jakarta
3. Deparemen Kesehatan RI, 1994. Pedoman Pengelolaan Obat di
Puskesmas. DireNorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat,
Jaka¥a
4. Depa¥emen Kesehatan RI, 1983. Suat Keputusan Menteri Xewhaan
Republik Indonesia Nomor 2380/A/SK/VI/82 tentang Tanda Khusus
Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas. Pasal 1 ayat 2 dan 5,
Pasal 3.
5. Depa¥emen Kesehatan RI, 1993. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 919/Menkes/ Per/X/ 1993 tentang Kriteria Obat yang
Dapat Diserahkan Tanpa Resep, Pasal 1, 2 dan 3
6. Departemen Kesehatan RI, 1978. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 28/Menkes/Per/I/ 1978 tentang Penyimpanan Narkotika.
Pasal 7
7. Deparemen Kesehatan RI, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004tentang
Sandar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
8. Fakultas Kedokteran UI. 1997. Kamus Kedokteran Edisi II, Jaka¥a.
9. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan.
27
Lampiran 1.
28
dicampur air matang sesuai dengan takarannya pada saat
akan diserahkan kepada pasien
30
-3 Membuat catatan jenis dan jumlah obat yang rusak atau
kadaluwarsa untuk dikirim kembali ke instalasi farmasi
kabupaten/kota
31
• Resep narkotika dihitung lembarannya
32
CONTOH RESEP YANG LENGKAP
33
Lampiran 4
LAPORAN PEMAKAIAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT
(LPLPOfLB2)
KODE PUSKESMAS :
PUSKESMAS BULAN
KECAMATAN :
KAB/KODYA - TAHUN
PROPINSI -
KO STOlt P HERI PERSE PEMA SISA STOK PERMlIfl pgjvjgggjAN
SAMA OBAT sxruAH
OC AWAL MAAN DIAAN XAIAN STOK OPT TAAN }/g@@ PBD ASKES LAIN JML
i • 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 It
ACKfAZOLAHlDE TABLET 2.50
nip
* ALGt IAATE ‹8AHAX CETAKI
AMALGAM KAPSUL
* AMILORIDETABLET.1 BIG
s oxsisiun.‹m uc xwrsuc
7 AMPlSlUN.TOO MG INJEKSI
8 AMPISILIN IQX/ MC IXJEK51
9 ANTALGM + LOKAL ANASTETIK
i0 xiwrsion oozx sosesxsi
ll ASAM FOt.AT I MG TABLET
12 ASAM HEFENAMT 500 nip
J3 TABl•ETSAt.UTSELAPUT
35
Lampiran 5
BERITA ACARA PEI\/IUSNAHAN RESEP
Pada hari ini ........................ tanggal................ bulan....................,
tahun
mengacu pada berita acara pemusnahan resep di Apotek
(Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik nomor :
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek), kami yang bertanda tangan di
bawah ini :
36
P kepada
1. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
Telah 2. Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan
melakukan 3. Kepala Dinas kesehatan Kabupaten / Kota
pemusnaha
n resep 4. Satu sebagai arsip di Puskesmas
pada .................................................
Puskesmas Saksi - saksi :
kami, yang ..20........
telah 1. yang membuat berita acara,
melewati (.......................................
batas ........) (..............................................
waktu NIP................................ ............) No. S.I.K
penyimpan ........
an selama
3 (tiga) 2.
tahun, yaitu (......................................
Resep dari .........)
tanggal .... NIP................................
.....,........... ........
.................
.... sampai
dengan
tanggal
...................
...........
Seberat.............................
Resep
Narkotik.
.........................................
Tempat
dilakukan
pemusnaha
n
Demikianla
h berita
acara ini
kami buat
sesungguh
nya dengan
penuh
tanggung
jawab.
Berita
acara ini
dibuat
rangkap 4
(empat)
dan dikirim
37
Lampiran 6
CONTOH DAFTAR TILIK
PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
Nama Puskesmas :
Alamat
Kepala Puskesmas :
No. NIP/SIP :
Kabupaten/Kota
Propinsi
Pengelola Obat
No. SIK / NIP.
PERSONALIA
Jumlah Apoteker :.......................orang
Jumlah Sarjana Farmasi :.......................orang
Jumlah D3 Farmasi :.......................orang
Jumlah Asisten Apoteker :.......................orang
Jumlah Tenaga Administrasi :.......................orang
Jumlah Tenaga Pembantu Lain :....................orang
Perawat
Berilah tanda (v) pada kolom yang sesuai dengan keadaan dan kegiatan Kefarmasian
di Puskesmas.
B. PENUNJANG PELAYANAN
SKOR
NO KEGIATAN
YA TIDAK
1 Ada tulisan "apotek” atau kamar obaf’ pada ruang 2 0
pelayanan kefarmasian di Puskesmas
2 Obat disimpan dalam wadah asli atau wadah yang 2 0
sesuai
Penyimpanan obat disusun secara alfabetis 2 0
4 Ada lemari yang terkunci untuk penyimpanan obat golongan 2 0
narkotika
5 Ada kulkas untuk penyimpanan obat (seperti supositoria, 2 0
vaksin) yang mambutuhkan suhu dingin
38
SKOR
NO KEGIATAN OLEH OLEH TIDAK
APT AA DILAKUKAN
i PEMERIKSAAN RESEP
1 Pemeriksaan kelengkapan resep
a Dokter penulis Resep; tanggal, nama, No, NIP/SIP
alamat Puskesmas, tanda tangan 2 1 0
b. Penderita : nama, alamat, jenis kelamin, dan berat
badan bayi 2 1 0
C. Obat : nama obat, dosis, jumlah, cara pemakaian 2 1 0
2. Pertimbangan klinik yang dilakukan meliputi :
a. Dosis obat 2 l 0
b. Medikasi rangkap 2 1 0
C Kontra Indikasi 2 1 0
d. Interaksi Obat 2 1 0
e. Reaksi alergi 2 1 0
3. Pemeriksaan Obat
a. Memeriksa obat yang tersedia dikamar obat
dengan yang tertulis pada resep 2 1 0
b. Memeriksa kualitas fisik obat 2 1 0
C. Memeriksa tanggal kadaluarsa obat 2 1 0
ii DISPENSING
1. Yang melakukan dispensing 2 J 0
z. Pemeriksaan hasil dispensing 2 1 0
YA TlDA8
3. Etiket bensi informasi sesuai dengan Resep dokter 2 0
4. Tulisan pada etiket jelas dan mudah terbaca 2 0
s. Etiket disesuaikan dengan jenis obat (etiket warna
putih untuk obat dalam dan etiket warna biru untuk
obat luar) 2 0
TOTAL SKOR 32 13
39
SKOR
NO KEGIATAN OLEH OLEH TIDAK
APT AA DILAKUKAN
III PENYERAHAN OBAT
1 Penyerahan obat 2 1 0
a. Dosis Obat 2 1 0
b. Frekuensi pemakaian obat 2 1 0
c. Lama pengobatan 2 1 0
d. Cara pemakaian 2 1 0
e. Efek samping 2 1 0
f. Kontra indikasi 2 1
a. Survey 2
b. Kotak Saran 2
TOTAL SKOR 30 0
41
CATATAN DAN SARAN
............................. 2007
42
f?ara Perhitungan
Skor Nilai
81 - 100 Baik
61 - 80 Cukup
0 - 60 Kurang
43