Anda di halaman 1dari 5

Latar belakang

Rumusan masalah
1. Apa definisi profesionalisme khususnya integritas akademik pada mahasiswa dalam
pendidikan kedokteran dan bagaimana aplikasinya?
2. Bagaimana identifikasi adanya perilaku yang menyimpang pada integritas akademik?
3. Apa saja penyebab perilaku menyimpang dalam integritas akademik?
4. Bagaimana mengaplikasikan dasar teori belajar berdasarkan pengalaman (experiental
learning) dalam membentuk profesionalisme dalam menghadapi proses pendidikan
kedokteran?
5. Bagaimana solusi permasalahan terhadap hasil analisis dari perilaku yang
menyimpang ?
Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi profesionalisme khususnya integritas akademik pada
mahasiswa dalam pendidikan kedokteran dan aplikasinya
2. Dapat mengidentifikasi adanya perilaku yang menyimpang pada integritas akademik.
3. Dapat Mengetahui penyebab perilaku menyimpang dalam integritas akademik.
4. Dapat mengaplikasikan dasar teori belajar berdasarkan pengalaman (experiental
learning) dalam membentuk profesionalisme dalam menghadapi proses pendidikan
kedokteran.
5. Dapat menemukan solusi permasalahan terhadap hasil analisis dari perilaku yang
menyimpang.

BAB II
PEMBAHASAN

Syahnaz, seorang mahasiswi tahap sarjana kedokteran akan menghadapi ujian akhir
blok. Selama blok berjalan, Syahnaz selalu datang di setiap kegiatan pembelajaran.
Namun, saat ini merasa cemas ketika akan menghadapi ujian kali ini karena berdekatan
dengan sidang proposal usulan penelitian yang harus dijalani. Dalam penulisan usulan
penelitian, Syahnaz menyalin kembali seluruh kata-kata yang ada dalam teksbook
ataupun jurnal. Dosen pembimbingnya telah mengingatkan untuk tidak melakukan hal
tersebut dan mencoba untuk menggunakan kata-kata sendiri.
Satu hari sebelum ujian MCQ, Syahnaz mempersiapkan ujian blok dengan berdiskusi
dengan teman-temannya. Saat berdiskusi, mereka merencanakan posisi tempat duduk saat
ujian MCQ dan merencanakan untuk menyamakan jawaban jika kondisi memungkinkan
(pengawas ujian tidak melihat). Selain itu, ia membuat rangkuman kasus untuk
mempersiapkan ujian OSOCA.
Pada saat ujian MCQ, Syahnaz duduk di tempat yang sesuai dengan perencanaan
dengan teman-temannya. Pada saat mereka berpikir pengawas tidak melihat ke arah
mereka, Syahnaz melihat lembar jawaban temannya yang duduk disampingnya, dan
menyalin jawaban tersebut ke lembar jawabannya.
Dua hari kemudian, Syahnaz melaksanakan ujian OSOCA (ujian lisan), ia membawa
catatan / rangkuman yang telah dia buat dalam kertas kecil. Pada saat sesi menulis
jawaban yang akan dipresentasikan, Syahnaz melihat jawaban pembahasan kasus dari
kertas kecil. Kemudian, dosen pengawas memasuli ruangan tersebut dan bertanya “Apa
yang ada dalam kertas kecil itu, syahnaz ?” Syahnaz segera menyembunyikan kertas
tersebut dan menjawab “Kertas yang mana, dok?”. Akhirnya, dosen pengawas meminta
Syahnaz memberikan catatan kecil tersebut dan menyebutkan bahwa hal ini akan dicatat
di berita acara ujian.
Pada akhir blok, Syahnaz mendapat nilai 57 untuk ujian teori, dan skor 0 untuk ujian
lisan sebagai konsekuensi dari perbuatannya serta dipanggil untuk menghadap Ketua
Program Studi. Syahnaz sangat kecewa dan menyesali perbuatannya.

Pertanyaan :
1. Jelaskan definisi integritas akademik, dan bagaimana hal tersebut
diaplikasikan pada mahasiswa kedokteran seperti Syahnaz?
2. Identifikasi perilaku yang menyimpang dari integritas akademik pada skenario
sesuai dengan aspek (dishonesty, cheating, plagiarism)!
3. Anaslisislah faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan integritas
akademik pada kasus tersebut!
4. Apakah Syahnaz dapat mengubah perilakunya? Jika ya bagaimana caranya
berdasarkan cara experiental learning?
1. Integritas akademik adalah suatu karakteristik moral dan etiika dalam bidang
akademik atau pendidikan yang memiliki nilai pokok yaitu :
 Kejujuran
Mahasiswa harus jujur dalam mengerjakan ujian, tugas, bertindak,
maupun bertutur kata, berani mengakui kesalahan dan
memperbaikinya. Jujur pada diri sendiri untuk berada dipihak yang
benar.
 Kepercayaan
Mahasiswa harus memiliki rasa percaya pada kemampuan diri sendiri,
maupun kepada teman dalam hal positif.
 Keadilan
Mahasiswa harus adil dalam membagi waktu terutama dalam
menentukan prioritas.
 Rasa hormat
- Mahasiswa harus memelihara rasa hormat terhadap siapapun
baik itu dosen, sesama teman, maupun civitas akademik
lainnya.
- Memiliki rasa hormat pada aturan maupun keputusan yang
berlaku di lingkungan
 Tanggung jawab’
Mahasiswa harus bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang
dilakukannya baik itu dalam peran mahasiswa, dalam mengerjakan
tugas, mengatur waktu, maupun saat ujian

2. Perilaku Syahnaz yang menyimpang dari integritas akademik yaitu :


1. Cheating (kecurangan)
 Menyalin jawaban temannya saat MCQ
 Melihat jawaban pembahasan kasus dari kertaskecil pada saat
sesi menulis jawaban yang akan dipresentasikan
 Berdiskusi dengan teman-temannya untuk merencanakan posisi
tempat duduk MCQ untuk menyamakan jawaban jika kondisi
memungkinkan
2. Dishonesty (Ketidak jujuran)
 Membawa kertas kecil berisikan jawaban pada saat ujian
OSOCA
 Tidak jujur dalam menjawab pertanyaan dokter saat beliau
melihat Syahnaz membawa kertas kecil berisikan jawaban

3. Plagiarism (Penjiplakan tanpa izin)


 Dalam penulisan usulan penelitian Syahnaz menyalin kembali
seluruh kata-kata yang ada dsaqlam textbook atau journal tanpa
mencantumkan sumber

3. Faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan integritas akademik :


1. Kurangnya kepercayaan diri
2. Kurangnya persiapan materi
3. Kurangnya rasa profesionalisme
4. Kurangnya kemampuan mengatur waktu
5. Kurangnya kepribadian moral
6. Kurangnya penguasaan kosakata Bahasa Indonesia yang ia miliki
7. Kurangnya menanaman asas-asas integritas akademik
8. Tidak menghormati pengawas ujian
9. Ia dikuasai oleh rasa malas
10. Kesalahan dalam memilih lingkungan pertemanan
4.

Concrete
Experience

Active Reflective
Simulation simulation

Abstrac
conceptalixation

a. Concrete experience
Syahnaz mendapatkan nilai 57 untuk ujian teori, 0 untuk ujian lisan,
sebagai konsekuensi dari perbuatannya serta dipanggil unytuk
menghadap ketua prodi
b. Reflective
Apabila Syahnaz merefleksikan diri secara positif, maka dia akan :

Menyadari kesalahannya karena kurang mempersiapkan diri dalam


mengikuti MCQ dan sidang proposal usulan penelitian yang harus
dijalani sehingga Syahnaz mendapat nilai yang baik.

Apabila Syahnaz merefleksikan diri secara negatif, maka dia akan :


Tidak terima menerima nilai rendah serta dipanggil untuk menghadap
ketua prodi, kemudian ia menyalahkan jadwal yang berdekatan antara
MCQ dan sidang proposal usulan penelitian yang harus dijalaninya.
c. Abstrac conceptualization
Positif :
Syahnaz mau menerima kesalahannya sehingga ia mampu
memperbaiki dirinya dengan cara mempersiapkan diri jauh hari
sebelum ujian, menambah kosakata Bahasa Indonesia dari kamus
atau dari bahan bacaan agar tidak melakukan plagiarisme. Serta
meningkatkan kepercayaan akan kemampuan dirinya.
Negatif :
Syahnaz tidak mau menerima kesalahannya sehiingga ia
mengekspresikan kekecewaannya dengan menangis dan marah serta
tidak memperbaiki diri.
d. Active simulation
Positif:
Syahnaz melakukan apa yang ia rencanakan untuk kedepannya agar
menjadi lebih baik lagi.
Negatif:
Syahnaz tetap mengulangi sikap buruknya diujian-ujian selanjutnya
dan menggunakan cara lain yang dosen belum mengetahuinya.

Anda mungkin juga menyukai