Anda di halaman 1dari 4

TEKANAN UDARA

1. Sumber tekanan udara

▪ Tekanan Udara Rendah : penerbangan/udara ( ketinggian)

Misalnya: penerbangan pesawat atau ruang angkasa raya

▪ Tekanan Udara Tinggi : lautan/air (kedalaman)

Misalnya: penyelam lautan, pekerja pada tambang tambang yang sangat dalam

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan udara disuatu tempat berbeda,
diantaranya:

a. Tinggi rendahnya tempat

Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya akan semakin tipis dan semakin renggang
sehingga tekanan udaranya semakin rendah. Tekanan udara disuatu tempat umumnya
dipengaruhi oleh penyinaran matahari, daerah yang mendapatkan sedikit sinar matahari
maka memiliki tekana udara rendah dan daerah yang mendapat sedikit sinar matahari
maka memiliki tekanan udara yang tinggi.

b. Temperatur

Apabila temperatur udara tinggi maka volume molekul udara berkembang sehingga
tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya apabila temperatur udara rendah maka
teklanana udara menjadi tinggi.

c. Sebaran lautan dan daratan

Pengaruh sebaran daratan dan lautan sangatlah jelas pada lintang pertengahan. Pada
musim dingin benua relatif lebih dingin dan membentuk tendensi membentuk pusatpusat
tekanan tinggi.

2. Jenis tekanan udara

a. Tekanan udara vertikal adalah tekanan udara yang semakin keatas semakin turun, hal
ini dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

• Komposisi gas penyusun yang makin ke atas semakin berkurang.

• Sifat udara dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas makin lemah.

• Adanya variasi suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 Km) sehingga semakin tinggi
suatu tempat maka suhu makin naik.

Contoh: Tekanan udara selalu turun dengan naiknya ketinggian suatu tempat, begitu pula
sebaliknya.
b. Tekanan udara horizontal adalah tekanan udara yang dipengaruhi oleh suhu udara,
daerah yang bersuhu udara tinggi akan bertekanan rendah dan sebaliknya. Hal tersebut
dipengaruhi oleh:

 lintang tempat,
 persebaran daratan dan lautan, dan
 pergeseran posisi matahari tahunan.

contohnya : tekanan udara di indonesia berbeda dengan tekanan udara di antartika.

3. Pengukuran tekanan udara

 Pengukuran Menggunakan Barometer Aneroid.


 Pengukuran menggunakan Altimeter Thommen
 Pengukuran secara teoritik (Tekanan Udara = 1.010 – Penurunan Tekanan Udara)
Ketinggian Tempat
( Penurunan tekananudara= x 1 mb)
10

4. NAB tekanan udara

Tekanan udara patokan (tekanan udara normal) adalah tekanan kolom udara setinggi
lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan suhu 0°C yang dinyatakan sebagai 1
atm. Tekanan udara yang lebih atau kurang dari 1 atm dapat menyebabkan terjadinya
penyakit atau yang biasa disebut dengan tekanan udara ekstrim (permenaker no.5 tahun
2018).

5. Pengendalian tekanan udara

 Menghindari pekerjaan pada tempat kerja dengan tekanan udara ekstrem


 Mengatur waktu pajanan terhadap tekanan udara ekstrim
 Penggunaan Alat Pelindung Diri yang memadai
 Pengendalian lainnya sesuai perkembangan teknologi
 Melakukan pengaturan terhadap suhu udara
 Melakukan rotasi kerja/ pengaturan jadwal kerja yang sesuai

6. Alat ukur tekanan udara

a. Barometer

Alat pengukur tekanan udara yang biasa digunakan dalam peramalan cuaca
dan pengukur tekanan udara ruangan.

1) Barometer Air Raksa


Untuk mengukur tekanan udara atmosfer.
2) Barometer Air (termometer Goethe)
Prinsip kerjanya, saat tekanan atmosfer rendah, level air pada cerat akan naik
melebihi permukaan air wadah kaca, dan sebaliknya.
3) Barometer Aneroid
Alat pengukur tekanan udara yang menggunakan muatan listrik, akan
mengukur panjang muatan listrik kemudian mengonversinya menjadi nilai
tekanan udara

b. Manometer

Mengukur tekanan udara pada ruang tertutup, seperti di dalam tabung tertutup.

1) Manometer Raksa Terbuka


 Untuk mengukur tekanan udara di ruang tertutup yang bertekanan
rendah.
 Besar tekanan gasnya bisa dihitung dengan menggunakan rumus:
P = ( B + Δh ) cmHg
Keterangan:
P : Tekanan gas di ruang tertutup (Pa atau N/m2)
B : Sikap barometer (cmHg)
Δh : Selisih tinggi raksa dalam kedua kaki pipa U (cm)
2) Manometer Raksa Tertutup
3) Manometer Logam
 untuk mengukur tekanan gas yang sangat tinggi, seperti pada tangki
uap, gas pada tabung gas, dan gas di dalam ban.
 Beberapa macam manometer logam antara lain manometer Schaffer
dan budenberg, manometer pegar, dan manometer budenberg.

7. Maping pengukuran tekanan udara

Pengukuran Menggunakan Barometer Aneroid

a. Menyiapkan barometer aneroid

b. Atur jarum manual ke pembacaan saat ini. Putar kenop tengah barometer agar tanda
panah berada tepat di atas panah indikator (ini merupakan tekanan barometer saat ini di
lokasi Anda). Jarum pengatur bisa dikenali dengan adanya panah bertakik di sekitar
bagian tengahnya.

c. Amatilah pembacaan barometer setiap beberapa jam untuk mengetahui apakah tekanan
udara berubah atau stabil. Jika menggunakan barometer aneroid atau air raksa, ketuk
pelan permukaan barometer untuk melepaskan perubahan tekanan yang tersimpan dalam
mekanisme.

d. Catat hasil pembacaan setelah jarum atau air raksa berhenti bergerak.

e. Gerakkan jarum pengatur jika tekanan udara berubah. Dengan demikian, jika Anda
memeriksanya pada waktu lain, akan terlihat ke arah mana perubahan tekanan udara.

f. Buat grafik atas hasil pembacaan barometer.


g. Ulangi poin ke 3,4, dan 5 secara berulang.

8. Judul penelitian tekanan udara

a. Study pengaruh Suhu dan Tekanan Udara Terhadap Operasi Penerbangan Di Bandara
H.A.S Hananjoeddin Buluh Tumbang Belitung Periode 1980-2010

b. Sistem Pengukuran Data Suhu, Kelembaban, dan Tekanan Udara Dengan Telemetri
Berbasis Frekuensi Radio

c. Studi Pengaruh Suhu Dan Tekanan Udara Terhadap Daya Angkat Pesawat Di Bandara
S. Babullah Ternate

Anda mungkin juga menyukai