Anda di halaman 1dari 20

RAGAM BAHASA INDONESIA

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh:
Nama : Ilada Afni Siregar (2010110049)
Khodijah Rizki (2010110033)
Nizar Masyhuril (2010110036)

Dosen Pengampu : Nurhalima Tambunan, S.Sos.I.,M.Kom.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM & HUMANIORA
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat inayah
serta hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah  Sallallahu ‘alaihi
wasallam  semoga kita mendapatkan syafa’at di hari akhir nanti. Amin. Makalah ini
di buat sebagai tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Fakultas Agama Islam dan
Humaniora. Terima kasih kami ucapkan kepada pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini. Dan terkhusus untuk teman-teman saya yang selalu
memberikan saya motivasi dalam hal apapun. Saya sadar bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh sekali dari sempurna. Karenanya, kritik dan saran anda sangat
saya butuhkan demi memperbaiki di pembuatan makalah mendatang. Saya berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri dan bagi pembaca pada
umumnya.

Medan, 5 April 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 latar belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................................6
Ragam Bahasa Indonesia....................................................................................................6
A. Pentingnya Bahasa indonesia..........................................................................................7
B.Ragam Lisan dan ragam tulis...........................................................................................8
Ciri-ciri ragam lisan:............................................................................................................8
Contoh ragam lisan..............................................................................................................8
Ciri-ciri ragam tulis :............................................................................................................9
C. Ragam baku dan ragam tidak baku................................................................................10
Ragam baku itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:........................................................10
D. Ragam baku tulis dan ragam baku lisan........................................................................12
E.Ragam Sosial dan Ragam Fungsional.............................................................................12
F.Bahasa Indonesia yang baik dan benar............................................................................13
BAB III..........................................................................................................................14
PENUTUP......................................................................................................................14
Kesimpulan....................................................................................................................14
Saran..............................................................................................................................14
BAB IV..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
BAB I

PENAHULUAN

1.1 latar belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah
dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah
Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang
benar, salah satunya pada penggunaan Bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai
dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan
tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia secara
menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan baik dan
benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.

Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua masyrakat. Tidak hanya pelajar
dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia dimana ragam bahasa yaitu variasi
bahasa Indonesia yang digunakannya berbeda-beda.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1.Apa pentingnya bahasa Indonesia?

2.Apakah yg dimaksud dengan ragam lisan dan ragam tulis

3. Apakah yg dimaksud dengan ragam baku dan ragam tidak baku

4. Apakah yg dimaksud dengan ragam baku tulis dan ragam baku lisan

5. Apakah yg dimaksud dengan ragam sosial dan fungsional


6. Bahasa Indonesia yang baik dan benar
BAB II

PEMBAHASAN

Ragam Bahasa Indonesia

Manusia merupakan makhluk sosial. Makhluk yang tidak dapat hidup sendiri
atau individu. Manusia sangat membutuhkan manusia lain dalam menjalankan
aktivitas. Salah satu contoh penggunaan bahasa yaitu komunikasi dengan orang lain.
Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan
bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang
menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.

Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Bahasa juga


menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-
masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu
menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu, fungsi
bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan
perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang.Tanpa
adanya bahasa didalam kehidupan bermasyarakat, maka kita akan sulit untuk
menyampaikan maksud dalam melakukan suatu tindakan. Baik itu secara langsung
melalui ucapan yang keluar dari ucapan kita, ataupun tulisan yang kita tulis untuk
disampaikan.

Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan


berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri,
sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan
beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk
melakukan kontrol sosial.
A. Pentingnya Bahasa indonesia
Mempelajari bahasa Indonesia sangat penting bagi kita karena bahasa
Indonesia merupakan bahasa resmi yang digunakan oleh semua warga Negara
Indonesia yang terdiri dari berbagai daerah dan berbagai macam bahasa yang
berbeda. Bahasa adalah alat komunikasi yang melalui percakapan dengan kata-kata
bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi bagi bangsa Indonesia.

Saat ini para generasi muda mengabaikan pentingnya mempelajari bahasa Indonesia.
Bahasa yang seharusnya kita pelajari dan pahami justru disepelekan oleh para
generasi muda bangsa. Misalnya pada saat mata pelajaran bahasa Indonesia,para
siswa dengan kesibuknnya masing-masing.Ada yang ngobrol sama teman sebangku
ketika pembelajaran berlangsung, bahkan ada yang sampai tidur ketika guru
menerangkan mata pelajaran Indonesia.

Ragam bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena penggunaan bahasa
sebagai alat komunikasi tidak terlepas dari latar budaya penuturnya yang berbeda-
beda. Selain itu, pemakaian bahasa juga bergantung pada pokok persoalan yang
dibicarakan
B.Ragam Lisan dan ragam tulis
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya
dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa
lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap
disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena
itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis,
walaupun diproses dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan
sebagai ragam tulis.

Ciri-ciri ragam lisan:


a. Memerlukan orang kedua/teman bicara
b. Tergantung situasi,kondisi,ruang & waktu
c. Memerlukan bahasa tubuh
d. Berlangung cepat
e. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Contoh ragam lisan


* Nia sedang baca surat kabar.

* Ari mau nulis surat.

* Tapi kau tak boleh nolak lamaran itu.

* Mereka tinggal di Medan.

* Jalan layang itu untuk mengatasi kamacetan lalu lintas

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media tulis
seperti kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis,
kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata atau pun
susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan
penggunaan tanda baca daam mengungkapkan ide. Ragam tulis yang standar kita
temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga
dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.

Ciri-ciri ragam tulis :


1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.

2. Bersifat objektif.

3. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu.

4. Mengemban konsep makna yang jelas.

5. Harus memperhatikan unsur gramatikal.

6. Berlangsung lambat.

7. Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya juga jeas, dan runtut.

8. Selalu memakai alat bantu;

9. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;

10. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan
tanda baca.
C. Ragam baku dan ragam tidak baku
Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar
warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan
norma bahasa dalam penggunaannya atau ragam bahasa yang dipakai jika kawan
bicara adalah orang yang dihormati oleh pembicara, atau jika topik pembicaraan
bersifat resmi (mis. Surat-menyurat dinas, perundang-undangan, karangan teknis),
atau jika pembicara dilakukan didepan umum. Ragam tidak baku adalah ragam yang
tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam
baku.

Ragam baku itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


a) Kemantapan dinamis

Mantap artinya sesuai dengan kaidah bahasa, kalau katarasa dibubuhi


awalan pe-, akan terbentuk kata perasa. Kataraba dibubuhi pe-, akan terbentuk
kata peraba. Oleh karena itu, menurut kemantapan bahasa,
kata rajin dibubuhi pe-, akan menjadi perajin, bukan pengrajin. Kalau kita berpegang
pada sifat mantap, kata pengrajin tidak dapat kita terima.

Dinamis artinya tidak statis, tidak kaku. Kata langganan mempunyai makna
ganda, yaitu orang yang berlangganan dan toko tempat berlangganan. Dalam hal ini,
tokonya disebutlangganan dan orang yang berlangganan itu disebut pelanggan.

b) Cendekia

Ragam baku bersifat cendekia karena ragam baku dipakai pada tempat-tempat
resmi. Pewujud ragam baku ini adalah orang-orang yang terpelajar. Hal ini
dimungkinkan oleh pembinaan dan pengembangan bahasa yang lebih banyak melalui
jalur pendidikan formal (sekolah).

Di samping itu, ragam baku dapat dengan tepat memberikan gambaran apa
yang ada dalam otak pembicara atau penulis. Selanjutnya, ragam baku dapat
memberikan gambaran yang jelas dalam otak pendengar atau pembaca.
c) Seragam

Ragam baku bersifat seragam, pada hakikatnya, proses pembakuan bahasa


ialah proses penyeragaman bahasa. Dengan kata lain, pembakuan bahasa adalah
pencarian titik-titik
keseragaman. Pelayan kapal terbang dianjurkan untuk memakai
istilah pramugara danpramugari. Andaikata ada orang yang mengusulkan bahwa
pelayan kapal terbang disebut steward atau stewardes dan penyerapan itu seragam,
kata itu menjadi ragam baku.

 Akan tetapi, kata steward dan stewardes sampai dengan saat ini tidak


disepekati untuk dipakai. Yang timbul dalam masyarakat ialah
pramugara atau pramugari.

Ragam tidak baku banyak mengandung unsur-unsur dialek dan bahasa daerah
sehingga ragam bahasa tidak baku banyak sekali variasinya.selain dialek, ragam
bahasa tidak baku juga bervariasi dalam hal lafal atau pengucapan,kosa kata,struktur
kalimat dan sebagainya. Untuk mengatasi kanekaragaman pemakaian bahasa yang
merupakan variasi dari bahasa tidak baku maka diperlukan bahasa baku atau bahasa
standar. Mengapa?Karena bahasa baku tidak hanya ditandai oleh keseragaman dan
ketunggalan ciri-cirinya tetapi juga ditandai oleh keseragaman dan ketunggalan
fungsi-fungsinya.

D. Ragam baku tulis dan ragam baku lisan


Dalam penggunaan ragam baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya
tidak ditunjang oleh situasi pemakaian,sedangkan Ragam baku lisan makna kalimat
yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar
terjadi pelepasan unsur kalimat. Oleh karena itu,dalam penggunaan ragam bahasa
baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata,penerapan
kaidah ejaan,struktur bentuk kata dan struktur kalimat,serta kelengkapan unsur-unsur
bahasa didalam struktur kalimat.

E.Ragam Sosial dan Ragam Fungsional


Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian norma
dan kaidahnya didasarkan atas kesepakantan bersama dalam lingkungan sosial yang
lebih kecil dalam masyarakat. Ragam sosial membedakan penggunaan bahasa
berdasarkan hubungan orang misalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan
atau sebaya, serta tingkat status sosial orang yang menjadi lawan bicara. Ragam
sosial ini juga berlaku pada ragam tulis maupun ragam lisan. Sebagai contoh orang
takkan sama dalam menyebut lawan bicara jika berbicara dengan teman dan orang
yang punya kedudukan sosial yang lebih tinggi. Pembicara dapat menyebut “kamu”
pada lawan bicara yang merupakan teman tetapi takkan melakukan itu jika berbicara
dengan orang dengan status sosial yang lebih tinggi atau kepada orang tua.

Ragam fungsional, sering juga disebut ragam professional merupakan ragam


bahasa yang diakitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan
tertentu lainnya. Sebagai contoh yaitu adanya ragam keagamaan, ragam kedokteran,
ragam teknologi dll. Kesemuaan ragam ini memiliki fungsi pada dunia mereka
sendiri.

F.Bahasa Indonesia yang baik dan benar


Berbahasa Indonesia yang baik berarti bahwa kita harus menggunakan bahasa
Indonesia sesuai dengan konteks berbahasa yang selaras dengan nilai sosial
masyarakat. Peraturan ini berkaitan penggunaan ragam bahasa secara tulis dan lisan
untuk kebutuhan berkomunikasi. Ragam bahasa dari sisi penggunaan bahasa ada
dua,yaitu ragfam formal dan ragam nonformal. Ada dua hal yang perlu kita
perhatikan dalam kalimat ini. Pertama, berbahasa sesuai dengan konteksnya dan
Kedua, berbahasa selaras dengan nilai sosial masyarakat

Berbahasa Indonesia yang benar berarti bahwa harus digunakan bahasa Indonesia
yang sesuai dengan kaidah atau aturan bahasa Indonesia.kaidah bahasa Indonesia
meliputi kaidah tata bahasa,kaidah ejaan,dan kaidah pembentukan istilah.kaidah tata
bahasa dan kaidah pembentukan istilah berkaitan dengan bahasa Indonesia lisan dan
tulis. Penggunaan bahasa yang tidak memperhatikan kaidah tata bahasa akan
membingungkan.misalnya,kesalahan tata bahasa dalam kalimat”karna sering
kebanjiran,gubernur melarang pembangunan gedung disana”.apakah”gubernur” yang
serng kebanjiran atau”suatu daerah”? kesalahan seperti itu sering terjadi dalam
kalimat,majemuk.
BAB III

PENUTUP

  Kesimpulan
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa
meliputi bahasa lisan dan bahasa nbaku tulis.

Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah
Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga
negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik
serta bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.

Saran
Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam
bahasa yang baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak
punah dengan adanya bahasa-bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada
di Indonesia bahkan bertentangan
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. NTT: Nusa
Indah.

Rahardi, Kunjawa. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta :


Penerbit Erlangga

http://pendidikanmatematika2011.blogspot.com/2012/04/reski-andika-saing.html
(Jum’at 21 November, 11.05)
http://merrycmerry.blogspot.com/2011/10/makalah-bahasa-indonesia-ragam-
bahasa.html
(Jum’at 21 November, 11.17)
http://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa
(Jum’at 21
November, 11.17)

Anda mungkin juga menyukai