Anda di halaman 1dari 22

MODUL PEMBELAJARAN DARING

(SEMESTER GENAP TA 2020/2021)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas : XII
Guru Pengampu : MGMP Bahasa Indonesia

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH XII
SMK NEGERI BANTARKALONG
Jalan Pemuda 2 Hegarwangi Kecamatan Bantarkalong Telepon: 0265-581377
Faksimil: 0265-581378 Website : www.smknegeribantarkalong.sch.id
Email: smknegeribantarkalong@gmail.com Kabupaten Tasikmalaya – 46187
BAB 5
TEKS IKLAN

1. Teks iklan adalah salah satu media promosi yang sangat efektif untuk
mempromosikan barang atau jasa kepada masyarakat yang dibuat
semenarik mungkin dengan tujuan agar masyarakat tertarik mengenali,
membeli, atau menikmati barang atau jasa tersebut.
2. Iklan disampaikan dalam bentuk media cetak maupun media
elektronik. Iklan juga dapat dibentuk dalam brosur, spanduk, dan
poster.
3. Iklan bersifat persuasif, yaitu menarik perhatian masyarakat. Meskipun
begitu iklan tak hanya untuk hal komersil saja, tetapi dapat pula berupa
layanan masyarakat yang dibuat instansi pemerintah atau swasta.
4. Syarat iklan diantaranya,
a. Sesuai fakta (jujur) dan objektif
b. Singkat, jelas, padat, dan mudah dipahami
c. Tidak menyinggung pihak lain
d. Tepat sasaran
e. Kata-kata sopan, menarik dan logis
5. Struktur teks iklan diantaranya,
a. Judul, yaitu bagian yang diletakkan paling atas dan dilihat pertama
kali oleh orang,tetapi tidak semua iklan mencantumkan judul.
b. Nama produk/jasa, yaitu bagian yang berisi nama produk atau jasa
yang akan ditawarkan.
c. Deskripsi, yaitu bagian yang menjelaskan produk atau jasa yang
ditawarkan kepada masyarakat, ditulis dengan menarik dan cara
mendapatkan produk tersebut, alamat atau nomor yang bisa
dihubungi.
6. Fungsi iklan diantaranya,
a. Sebagai upaya pendekatan/persuasi (mengarahkan konsumen
untuk membeli).
b. Sebagai informasi untuk menyampaikan produk baru.
c. Sebagai pengingat agar konsumen selalu menggunakan produk
tersebut.
7. Kaidah kebahasaan iklan diantaranya,
a. Menggunakan slogan
Slogan ialah kalimat yang mudah diingat, menarik dan mencolok.
Slogan berupa susunan kata untuk memberi penjelasan singkat
terhadap produk.
b. Kalimat persuasif
Bertujuan meyakinkan serta membujuk pembaca agar menerima
gagasan penulis terhadap sesuatu.
c. Memakai subjek orang pertama
Subjek orang pertama tunggal atau jamak seperti aku, saya, kami,
untuk mengganti instansi pemasang iklan.
8. Jenis teks iklan diantaranya,
a. Iklan pengumuman, yaitu iklan dengan tujuan memberitahu
masyarakat tentang hal penting seperti kelahiran, ulang tahun, dll.
b. Iklan undangan,yaitu iklan ajakan untuk mengikuti acara tertentu
seperti pernikahan.

1
c. Iklan layanan masyarakat, yaitu iklan yang menjelaskan kepada
masyarakat tentang program pemerintah atau swasta, misalnya
program KB, anti-narkoba, dll.
d. Iklan permintaan, misalnya iklan lowongan pekerjaan.
e. Iklan penawaran, yaitu iklan yang berisi promosi produk barang
atau jasa.
f. Iklan artikel, yaitu uraian iklan panjang mengenai suatu hal meliputi
kelebihan dan keunggulan produk atau jasa.
9. Ciri iklan yang baik diantaranya,
a. Mempunyai sasaran yang jelas, dengan menentukan target
konsumen ada target utama dan target kedua, ini untuk
menentukan media pasang iklan dan penetapan target konsumen
tergantung pada kualitas, harga, distribusi.
b. Mempunyai fokus atas hal yang ingin dikomunikasikan dari produk
dan jasa yang diiklankan.
c. Mempunyai daya tarik tertentu hingga konsumen yang disasarnya
bisa berhenti untuk memperhatikan isi iklan. Selain kata-kata
menarik, daya tarik iklan muncul dari desain layout yang menarik.
d. Sajikan iklan dengan menarik karena suatu iklan dengan isi pesan
bagus jika tidak disajikan bagus tak akan menarik.
e. Komunikasi iklan memiliki empat unsur utama, yaitu :
- Pengirim iklan adalah produsen atau dalam bisnis periklanan
diwakili biro iklan.
- Isi iklan ada headline kalimat singkat tidak lebih dari 10 kata dan
diharapkan konsumen langsung dapat banyak informasi
mengenai produk dan jasa.
- Media komunikasi tempat iklan disajikan, baik di media cetak,
media elektronik, atau media lainnya antara lain media internet.
- Penerima iklan atau konsumen yang disasar produk barang
atau jasa kita.
f. Pilihlah slogan dengan kata-kata padat dan berisi yang merupakan
gambaran terhadap headline, di mana konsumen dapat membaca
lebih detail.
10. Langkah-langkah menyusun teks iklan, diantaranya ;
a. Mempelajari apa yang akan diiklankan dan mengetahui produk
pesaingnya.
b. Mempelajari tujuan produk yang akan diiklankan.
c. Melakukan kegiatan pengumpulan ide-ide.
d. Memilih ide yang paling terbaik.
11. Rumus membuat teks iklan, yaitu rumus AIDCA.
a. Attention (Perhatian)
Iklan harus mampu menarik perhatian khalayak sasaran. Untuk itu,
iklan membutuhkan bantuan ukuran, penggunaan warna, tata letak,
atau suara-suara khusus.
- Size untuk media cetak
- Air time untuk penyiaran
- Warna (spot atau full color), tata letak (lay out)
- Jenis huruf
- Menggunakan headline, slogan yang mudah diingat
b. Interest (Minat)

2
Dalam hal ini, konsumen harus dirangsang agar mau membaca,
mendengar, atau menonton pesan-pesan yang disampaikan.
Perhatian harus segera ditingkatkan menjadi minat agar pembeli
ingin mengetahui lebih rinci.
c. Desire (Kebutuhan/Keinginan)
Iklan harus mampu menggerakkan keinginan orang untuk memiliki
atau menikmati produk tersebut.
d. Conviction (Rasa Percaya)
Iklan harus mampu menciptakan kebutuhan calon pembeli.
Konsumen mulai goyah dan emosinya mulai tersentuh untuk
membeli produk tersebut. Untuk menimbulkan rasa percaya diri
pembeli, menggunakan pembuktian ahli, demo, menggunakan artis
publik figur. Selain itu memberikan pandangan positif pada
konsumen tentang produk.
e. Action (Tindakan)
Iklan harus memiliki daya membujuk calon pembeli agar sesegera
mungkin melakukan suatu tindakan pembelian. Dalam hal ini dapat
digunakan kata beli, ambil, hubungi, rasakan, gunakan, dan lain-
lain.

Contoh, LISTRIK PINTAR


Solusi Isi Ulang dari PLN
Saatnya anda beralih ke listrik pintar!
Hubungi kontak center PLN 123 dan pasang listrik pintar
sekarang juga!
www.pln.co.id

Struktur teks iklan di atas adalah :


Judul/sub judul Nama produk/jasa Deskripsi
Listrik Pintar Saatnya anda beralih Hubungi kontak
ke listrik pintar center PLN 123 dan
pasang sekarang
juga

3
BAB 6
MENULIS ARTIKEL

1. Pengertian Teks Berita


Pengertian berita menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Edisi
Keempat adalah (1) cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang
hangat; kabar: semalam dia mendengar – bahwa kampungnya dilanda banjir; (2)
laporan: ia bertugas membuat – harian; (3) pemberitahuan; pengumuman: --
redaksi.
Sementara itu, menurut Kamus Komunikasi, berita adalah laporan mengenai hal
atau peristiwa yang baru terjadi, menyangkut kepentingan umum dan disiarkan
secara cepat oleh media massa: surat kabar, majalah, radio siaran, dan televise
siaran.
Jadi dapat disimpulkan bahwa berita merupakan informasi atau laporan
tentang hal atau peristiwa yang sedang terjadi berupa fakta, penting bagi sebagian
besar khalayak, dan disiarkan oleh media massa, baik cetak maupun elektronik.
Dengan demikian teks yang mengandung informasi tentang peristiwa yang sedang
terjadi, penting, berupa fakta, menyangkut kepentingan umum, dan disusun
berdasarkan prinsip 5W+1H (What, Where,When, Who, Why, How).

2. Struktur Teks Berita


Berikut pemaparan dari isi teks berita secara umum
A. Kejadian inti/ penting
B. Latar belakang kejadian: latar berlakang kejadian berisi keterangan lebih lanjut
tentang kejadian tersebut, baik waktu, tempat, siapa saja yang terlibat, dan
sebagainya.
C. Sumber informasi: sumber informasi berisi komentar atau kesaksian dari para
saksi kejadian atau orang yang ahli dalam hal yang diberitakan tersebut, dsb.

Sedangkan struktur teks berita meliputi:


A. Judul berita/ kepala berita
B. Waktu dan tanggal
C. Teras berita: teras berita merupakan paragraph pertama berita. Dalam
paragraph ini dipaparkan pokok-pokok berita. Seorang pembaca berita
mengetahui substansi dan inti berita dari membaca teras berita ini
D. Perangkai: antara paragraph satu dan berikutnya dirangkai oleh peristiwa-
peristiwa tertentu yang saling koheren (berkaitan)
E. Tubuh berita: tubuh berita menguraikan secara detail isi berita
F. Kaki berita: berfungsi sebagai penutup berita dan menekankan kembali
terjadinya peristiwa
Contoh analisis berdasarkan struktur teks berita
Struktur Penjelasan
Judul berita/ Nilai Toyota Paling Tinggi di Dunia
kepala berita
Waktu/ tanggal 21 Mei 2014
Teras berita Peneliti pasar global, Milward Brown, menobatkan Toyota
sebagai merek mobil dengan nilai tertinggi pada BrandZ Top
100 Most Valuable Global Brands 2014.
Perangkai Ini adalah ketujuh kalinya Toyota meraih posisi teratas …
Tubuh berita Toyota meraih posisi teratas, dalam kurun Sembilan tahun

4
penelitian ini dilakukan. Toyota hanya kehilangan posisi
pertama pada tahun 2010 dan 2012.
BMW menjadi pemegang posisi kedua yang mendapatkan
pengingkatan 7 persen sebesar USD 25,7 miliar. Angka ini
tumbuh 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Keempat ada Honda yang mendapat peningkatan 14 persen,
yang mencapai nilai USD 14,1 miliar. Ford berada di posisi
kelima dengan pertumbuhan terbesar yang mencapai 56
persen, dengan nilai USD 11,8 miliar.
Kaki berita “Toyota terus menjadi merek yang pintar dan ini membuatnya
terdepan secara kualitas dan nilai. Reputasi Toyota pernah
melorot pada 2009 dan 2010, tapi mereka telah pulih dengan
cepat,” kata Peter Walshe, Direktur Global BrandZ di Milward
Brown, seperti dilansir Inautonews, Rabu (21/5/2014).

3. Kaidah Teks Berita


Kaidah berita dapat dijelaskan sebagai berikut:
A. Memiliki kepala berita yang singkat, padat, dan jelas.
B. Menggunakan kata kerja tindakan. Contoh kata kerja tindakan dalam berita,
misalnya mengabarkan dan menumbangkan.
C. Menggunakan kata keterangan. Kata keterangan yang digunakan, misalnya
teraktual, luar biasa dan teratas.
D. Menerangkan situasi dan urutan kejadian dengan jelas.
Contoh analisis berdasarkan kaidah teks berita
Kaidah Penjelasan
Pokok/ kepala berita Nilai Toyota Paling Tinggi di Dunia
Menggunakan kata kerja Menobatkan
tindakan
Menggunakan kata keterangan Teratas
Menerangkan situasi urutan BMW menjadi pemegang posisi kedua yang
kejadian dengan jelas mendapatkan pengingkatan 7 persen sebesar
USD 25,7 miliar. Angka ini tumbuh 20 persen
dibandingkan tahun sebelumnya.

4. Menganalisis Kebahasaan Artikel dan Buku Ilmiah


Ciri-ciri bahasa sebagai media karya ilmiah antara lain:
A. Bahasa karya ilmiah harus reproduktif (bahasa yang digunakan penulis harus
selaras dengan pembaca)
B. Tidak ambigu (tidak bermakna ganda)
C. Tidak emotif (tidak berdasarkan emosi penulis)
D. Tidak salah tafsir
E. Menggunakan istilah keilmuan yang sesuai dengan persoalan yang dibahas
F. Bahasa denotatif (memiliki satu makna)
G. Bahasa rasional (bahasa yang digunakan runtut, logis, dan memiliki alur
pemikiran yang lancar)
H. Kohesif dan koherensif (bahasa paragraph dan antarparagraph bersifat
padu)
I. Bahasa ilmiah langsung pada sasaran dan tidak berbelit-belit
J. Menggunakan kalimat efektif (sesuai dengan kaidah bahasa, baik ejaan
maupun tanda baca.

5
5. Menyusun Opini dalam Artikel (Artikel Koran)
Menulis berita diawali dengan proses meliput. Proses meliput ini menurut Asep
Samsul mencakup 3 teknik, diantaranya:
1) Reportase, pencari berita datang ke TKP untuk mencari informasi
2) Wawancara, mendatangi seseorang untuk meminta keterangan dari
narasumber. Menggunakan pola 5W+1H.
3) Studi kepustakaan, mencari informasi melalui buku-buku sbg. dasar tulisan

Berdasarkan tujuannya, artikel dapat dibedakan menjadi 5, yaitu:


1) Artikel eksploratif, tujuannya mengungkapkan fakta hasil kajiannya
2) Artikel eksplanatif, tujuannya menerangkan sesuatu supaya dipahami pembaca
3) Artikel deskriptif, tujuannya menggambarkan permasalahan di masyarakat
4) Artikel prediktif, tujuannya berisi ramalan bakal terajadi berdasarkan ide
5) Artikel preskriptif, tujuannya memberikan tuntunan untuk melakukan sesuatu

Cara penulisan artikel


1. Cara penulisan artikel deskripsi 6. Cara penulisan artikel argumentasi
1) Tentukan objek (keadaan) 1) Tentukan tema
2) Tujuan penulisan (tersirat) 2) Tentukan tujuan (tersurat)
3) Tentukan ide pokok (tersirat) 3) Tentukan rumusan masalah
4) Kembangkan tulisan secara urut 4) Kembangkan karangan sesuai
5) Tutup dengan simpulan objek data dan fakta
5) Berikan simpulan
2. Cara penulisan artikel narasi 7. Cara penulisan artikel persuasi
1) Tentukan tema 1) Tentukan tema
2) Tentukan tujuan (tersirat) 2) Tentukan tujuan (tersurat)
3) Tentukan ide pokok (tersirat) 3) Tentukan rumusan ide pokok
4) Kembangkan tulisan membuat (tersurat)
alur cerita dari awal-akhir 4) Kembangkan karangan dengan
5) Buatlah antikimaks sebagai data dan fakta untuk meyakini
penutup. orang lain
5) Berikan simpulan
3. Cara penulisan artikel eksposisi
1) Tentukan tema
2) Tentukan tujuan (tersurat)
3) Tentukan ide pokok (tersurat)
4) Kembangkan tulisan tujuan,
dengan cara sebagai berikut:
a. Menjelaskan pengertian,
harus ada data dan fakta
b. Menjelaskan cara, membuat
tahapan dari awal – akhir
c. Menjelaskan kegunaan,
buatlah kegunaan satu
persatu
5) Berikan simpulan

6
BAB 7
SURAT DINAS
Kompetensi Dasar
3.12 Mendeskripsikan isi dan sistematika4.12 Menyajikan simpulan sistematika dan
surat dinas berkaitan dengan bidang unsur-unsur isi surat dinas berkaitan dengan
pekerjaan bidang pekerjaan baik secara lisan maupun tulis
4.13 Menyusun surat dinas yang berkaitan
3.13 Menganalisis unsur kebahasaan surat
bidang pekerjaan dengan memerhatikan isi,
dinas yang sesuai bidang pekerjaan
sistematika dan kebahasaan

Penertian Surat Dinas


Apa yang dimaksud dengan surat dinas? Pengertian Surat Dinas adalah surat resmi yang
dikeluarkan oleh sebuah instansi atau lembaga tertentu untuk keperluan dinas. Surat dinas
juga dapat didefinisikan sebagai surat resmi yang berisi hal-hal yang berhubungan dengan
kedinasan dari lembaga atau instansi tertentu.
Surat dinas umumnya dikeluarkan oleh instansi pemerintah atau swasta untuk berbagai
keperluan. Tujuan surat dinas dikeluarkan adalah untuk keperluan menyampaikan
pemberitahuan suatu izin, pengumuman, penugasan, dan lain-lain, kepada staff di instansi/
lembaga terkait.
Surat dinas termasuk dalam kategori surat resmi karena penulisannya menggunakan format
khusus dimana bentuknya formal dan menggunakan bahasa baku atau resmi.

Kegunaan / Fungsi Surat Dinas


Seperti yang telah disebutkan pada pengertian surat dinas di atas, surat resmi ini dibuat untuk
maksud dan tujuan tertentu. Berikut ini adalah fungsi dari surat dinas:
1. Sebagai pedoman kerja, misalnya surat instruksi kerja, surat izin, dan surat keputusan.
2. Sebagai alat pengingat, baik kepada pemberi surat maupun penerima surat dinas
tersebut. Itu sebabnya surat dinas harus selalu diarsipkan.
3. Sebagai bukti adanya perubahan dan perkembangan pada suatu instansi atau lembaga.
4. Sebagai alat bukti otentik, terutama surat perjanjian.

Ciri-Ciri Surat Dinas


Kita dapat mengenali sebuah surat dari karakteristiknya yang berbeda dengan jenis surat
lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri surat dinas pada umumnya:
1. Terdapat kepala surat (kop surat) serta nama instansi/ lembaga pada bagian kepala
surat.
2. Surat dinas memiliki nomor surat dan juga lampiran sebagai berkas pendukung.
3. Surat dinas menggunakan bahasa baku dan resmi, serta dibuat dalam format tertentu.
4. Pada bagian surat terdapat salam pembuka dan salam penutup sebagai bentuk
kesopanan dalam berkomunikasi melalui surat.
5. Surat dinas harus dilengkapi dengan stempel atau cap dari instansi/ lembaga yang
mengeluarkannya.

Syarat-Syarat Surat Dinas


Dalam penulisannya surat dinas dibuat dalam format tertentu. Berikut ini adalah syarat-syarat
penulisan sebuah surat dinas:
1. Format surat dinas harus dibuat sesuai dengan standar surat resmi dengan format yang
teratur.
2. Isi yang dimuat dalam surat dinas harus dibuat dengan singkat, padat, dan jelas.
3. Bahasa yang digunakan dalam surat dinas adalah bahasa baku, sopan, dan mudah
dimengerti.

7
4. Surat dinas harus memberikan citra yang sesuai dengan lembaga/ instansi yang
mengeluarkannya.

Struktur/ Bagian-bagian Surat Dinas


Sesuai dengan penjelasan pada pengertian surat dinas, surat resmi ini memiliki beberapa
bagian yang harus tertera secara jelas. Bagian-bagian surat dinas tersebut diantaranya adalah:
1. Kepala Surat (Kop surat)
Bagian ini berada paling atas pada surat resmi. Dalam kepala surat terdapat logo,
nama dan alamat lembaga/instansi.
2. Tanggal Surat
Pada bagian tanggal surat terdiri atas nama tempat dan tanggal dimana surat tersebut
dibuat.
3. Nomor Surat
Nomor surat terdiri dari kode, nomer surat yang dikeluarkan, identitas lembaga /
instansi, serta tahun pembuatan surat.
4. Lampiran
Lampiran adalah berkas pendukung yang akan disampaikan dapat berupa lembaran
kertas atau dokumen lain.
5. Perihal atau Hal
Bagian ini dituliskan isi pokok surat dinas, seperi ditujukan untuk siapa dan untuk apa
surat tersebut.
6. Alamat
Ada 2 macam penulisan alamat pada surat dinas, ada yang untuk perorangan dan ada
yang untuk lembaga atau instansi lain.
7. Salam Pembuka
Guna salam pembuka ini adalah untuk menunjukan rasa hormat atau sopan santun.
8. Isi Surat
Isi surat harus sesuai dengan perihal yang ingin disampaikan dan dibuat dengan
singkat, padat, dan jelas.
9. Salam Penutup
Sama halnya dengan salam pembuka, salam penutup merupakan bentuk rasa hormat
atau sopan santu serta menunjukkan akhir dari surat.
10. Nama
Bagian ini diisi dengan nama lengkap pengirim surat.
11. Tembusan
Pihak lain yang perlu mengetahui tentang surat tersebut harus diberikan tembusan
atau copy dari surat yang asli.
12. Inisial
Inisial biasanya dicantumkan pada bagian kiri bawah tembusan surat dinas tersebut.
Ini dibuat jika diperlukan saja.

Macam-Macam Surat Dinas


1. Surat Pengumuman : Surat yang disampaikan kepada khalayak umum tanpa harus
diketahui siapa dan berapa jumlah pembacanya, dan siapa pun berhak membaca.
2. Surat Panggilan Kerja : Surat yang dipergunakan untuk memanggil / mengundang
seseorang untuk mengadakan wawancara, pengujian tenaga kerja, penawaran protek
kerja sama dll sesuai tempat dan waktu yang ditetapkan.
3. Surat Permohonan Izin : Surat yang sengaja dibuat dengan tujuan untuk memohon
izin / bantuan maupun kerjasama kepada instansi terkait.

8
4. Surat Undangan : Surat pemberitahuan kepada seseorang untuk menghadiri suatu
acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
5. Surat Pemberitahuan : Surat yang berisi pemberitahuan kepada semua anggota yang
dituju agar mereka mengetahui sebuah kabar,berita/informasi.
6. Surat Pemberian Izin : Surat yang memberikan izin kepada perusahaan / seseorang
untuk menggunakan lokasi tertentu sebagai tempat usaha menyatakan tidak keeratan
atas permohonan izin yang disampaikan
7. Berita Acara : Catatan laporan yang dibuat mengenai waktu terjadi, tempat,
keterangan / petunjuk lain tentang suatu perkara / peristiwa.
8. Surat Keterangan : Surat yang berisikan keterangna mengenai suatu hal agar tidak
menimbulkan keraguan.
9. Surat Rekomendasi : Surat yang dibuat oleh seorang pimpinan / pejabat tertentu
yang berisi keterangan tentang keadaan pribadi seseorang berdasarkan data-data
autentik yang adak katena diminta sendiri oleh pihak yang bersangkutan untuk
kepentingan pribadinya.
10. Surat Keputusan : Surat yang berisi putusan tentang suatu hal yang berkaitan dengan
urusan dalam sebuah lembaha / iInstitusi, agar tidak menimbulkan salah tafsir.
11. Surat Peringatan : Surat yang dilayangkan oleh pihak berwenang kepada karyawan
di suatu perusahaan perihal adanya pelanggaran aturan karyawan tersebut.
12. Surat Bantahan : Surat yang dibuat oleh penggugat yang berisi bantahan terhadap
suatu pernyataan yang dianggap salah dan harus diluruskan.
13. Surat Perintah : Surat yang berisikan perintah dan pejabat yang berwenang kepada
seseorang untuk melakukan suatu kegiatan / tidak melakukan suatu kegiatan.
14. Surat Perjanjian Kerja : Surat yang berisi kesepakatan untuk bekerja pada suatu
perusahaan yang dilakukan dan ditandatangani okeh calon pekerja dan pihak
perusahaan juga berisi ketentuan mengatur hubungan kerja antara aperusahaan dan
karyawan.
15. Surat Laporan : Surat yang berisi penyajian fakta tentang sesuatu keadaan / suatu
kegaiatan yang berkenaan dengan tanggung jawab ditugaskan kepada pelapor.
16. Surat Pernyataan : Surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai
pertanggungjawaban ats pernyataan tersebut.
17. Surat Pengantar : Surat yang ditujukan kepada seseorang pejabat / perusahaan untuk
mengantarkan surat, dokumen maupun barang.
18. Surat Kuasa : Surat yang berisi pelimpahan wewenang dari seseorang pejabat
tertentu kepada seseorang / pejabat lainnya.
19. Surat Perintah Perjalanan Dinas : Surat yang digunakan sebagai alat
pemberitahuan yang ditunjukan kepada pejabat tertentu untuk melaksanakan
perjalanan dinas serta pemberian fasilitas perjalanan dan pembiayaan.
20.  Surat Tugas : Surat yang diberikan atasan kepada bawahan untuk menugaskan
seseorang dalam melaksanakan tugasnya di instansi / perusahaan tertentu dan yang
ditugaskan dapat menyelesaikan tugasnya dengan waktu dan tempat yang telah
ditentukan.
21. Surat Pengusulan : Surat yang berisi saran / permintaan kepada seseorang . suatu
badan untuk melakukan suatu pekerjaan yang dimaksudkan agar oran . badan yang
menerima usul tersebut dapat melakukan apa yang diharapkan.
22. Surat Perjanjian Jual Beli : Surat mengenai adanya kesepakatan antar pihak
pertama dan pihak kesua melalui transaksi barang, baik barang bergerak maupun tak
bergerak.

9
23. Surat Perjanjian Sewa Menyewa : Surat yang dibuat oleh dua pihak yaitu pihak
penyewa dan yang menyewakan dengan memuat pernyataan kesepakatan serta
menyewa yang disetujui.

Kaidah Penulisan Kebahasaan Surat Dinas

1.    Penulisan Kepala Surat


Kepala surat (kop surat) berguna untuk memberikan informasi kepada penerima surat tentang
nama, alamat, serta keterangan lain yang berkaitan dengan instansi atau badan pengirim surat.
Kaidah penulisan kepala surat adalah sebagai berikut.
a. Unsur-unsur alamat dipisahkan dengan tanda koma, bukan dengan tanda hubung.
Contoh: Jalan Gunung Semeru No. 20 Blok D, Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan
Padang Utara, Padang.
b. Kata jalan  dituliskan lengkap jalan, tidak singkat Jl. atau Jln.
c. Jika kantor tersebut memiliki nomor telepon, tuliskan kata Telepon, bukan Tilpon, dan
bukan pula singkatan Telp. atau Tilp. Kemudian, nomor telepon tidak perlu diberi titik
karena bukan merupakan suatu jumlah (Telepon 4536754, bukan Telpon 4.536.754).

2.    Penulisan tanggal surat


Kaidah penulisan tanggal surat adalah sebagai berikut.
a. Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota karena nama kota itu sudah
tercantum pada kepala surat.
b. Nama bulan jangan disingkat atau ditulis dengan angka. Misalnya, bulan November tidak
boleh ditulis Nov. atau 11; Februari menjadi Feb. atau 2
c. Tahun juga dituliskan lengkap, tidak disingkat dengan tanda koma di atas.
d. Pada akhir tanggal surat, tidak dibubuhkan tanda baca apa pun, baik titik maupun
tandahubung.
Contoh: 28 Oktober 2007

3.    Penulisan Alamat Surat yang Dituju


Kaidah penulisan alamat (dalam) surat adalah sebagai berikut.
a. Alamat yang dituju ditulis di sebelah kiri surat pada jarak tengah antara hal surat dan
salam pembuka. Posisi alamat surat pada sisi sebelah kiri ini lebih menguntungkan
daripada dituliskan di sebelah kanan karena kemungkinan pemenggalan alamat tidak ada.
Jadi, alamat yang cukup panjang pun dapat dituliskan tanpa dipenggal karena tempatnya
cukup leluasa.
b. Alamat surat tidak diawali kata kepada karena kata tersebut berfungsi sebagai
penghubung intrakalimat yang menyatakan arah. (Alamat pengirim pun tidak didahului
kata dari karena kata dari berfungsi sebagai penghubung intrakalimat yang menyatakan
asal).
c. Alamat yang dituju diawali dengan Yth. (diikuti titik) atau Yang terhormat (tidak diikuti
titik).
d. Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya penulis surat mencantumkan
sapaan Ibu, Bapak, Saudara atau Sdr.
e. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik yang ditulis di depan namanya,
seperti Drs., Ir., dan Drg., kata sapaan Bapak, Ibu, atau Saudara tidak digunakan.
Demikian juga, jika alamat yang dituju itu memiliki pangkat,
seperti sersan atau kapten, kata sapaan Bapak, Ibu atau Saudara tidak digunakan. Jika
yang dituju adalah jabatan orang tersebut seperti direktur PT atau kepala instansi
tertentu, kata sapaan Bapak, Ibu, atau Sdr. tidak berimpit dengangelar, pangkat, atau
dengan jabatan. Perhatikan contoh penulisan alamat yang benar:
Yth. Bapak Syakuro, B.A.
Yth. Bapak Darwino
Yth. Ir. Mariani
Yth. Kepala Desa Tajur
Yth. Kapten Sumijo

10
f. Penulisan kata jalan  tidak singkat. Kemudian, nama gang, nomor, RT, dan RW biasanya
dituliskan lengkap dengan huruf kapitalsetiap awal kata. Selanjutnya, nama kota dan
provinsi dituliskan dengan huruf awal kapital, tidak perlu digarisbawahi atau diberi tanda
baca apa pun. Seperti pada alamat pengirim, pada alamat yang dituju pun perlu
dicantumkan kode pos jika kota tersebut telah memilikinya untuk memperlancar dan
mempermudah penyampaian surat Anda ke alamat yang dituju. Perhatikan contoh
penulisan alamat di bawah ini:
Yth. Kepala Biro Umum
PT Jaya Lestari
Jalan Menteng Raya No. 5
Jakarta Pusat 12254
g. Adakalanya alamat yang dituju oleh penulis tidak jelas. Misalnya, penulis surat tidak
tahu persis kepada siapa surat tersebut dialamatkan, apakah kepada direktur, kepada
sekretarisnya, ataukah kepada kepala bagian personalianya. Kalau demikian
permasalahannya, penulis surat harus menggunakan alamat yang umum saja, seperti
pimpinan sehingga alamat itu, misalnya, ditulis sebagai berikut :
Yth. Pimpinan Pabrik Minyak Lam Kiau
Jalan Tabing No. 10 Padang
h. Jika kita berkirim surat kepada seseorang berdasarkan iklan surat kabar, seperti iklan
dalam Kompas atau dalam Suara Pembaharuan, hendaklah surat itu ditujukan kepada
pemasang iklan tersebut, dan bukan kepada iklannya. Oleh karena itu, alamat yang benar
menurut kaidah bahasa adalah alamat yang ditujukan kepada pemasangnya, seperti contoh
berikut:
Yth. Pemasang Iklan pada harian Kompas
Kotak Pos 2619
Jakarta 10001 di Bawah No. 658

4.    Penulisan salam pembuka


Kaidah penulisan salam pembuka dalah sebagai berikut.
a. Salam pembuka dicantumkan di sebelah kiri satu garis tepi dengan nomor, lampiran,
hal, dan alamat surat.
b. Huruf pertama awal kata dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan kata yang lain
dituliskan kecil semua, kemudian salam pembuka itu diikuti tanda koma.
c. Ungkapan yang lazim digunakan sebagai salam pembuka dalam surat-surat dinas
yang bersifat netral adalah.
Dengan hormat, (D kapital, h kecil, diikuti tanda koma)
Salam sejahtera, (S kapital, s kecil, diikuti tanda koma)
Saudara .....,
Saudara ..... yang terhormat,
Bapak ..... yang terhormat,
Dr. Ir. Aceng Suherlan yang terhormat,
Prof. Adad Iskandar yang terhormat,

5.    Penulisan Salam Penutup


Kaidah penulisan salam penutup adalah sebagai berikut.
a. Huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf kapital, sedangkan kata-kata lainnya
ditulis kecil.
b. Sesudah salam penutup, dibubuhkan tanda koma.
Contoh:
Benar                                           Salah
Salam takzim,                               Salam Takzim,
Salam kami,                                  Salam Kami,
Hormat kami,                               Hormat Kami,
Wasalam,                                      Wassalam,

11
6.    Tanda Tangan, Nama Jelas, dan Jabatan
Surat dinas dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwewenang, yaitu
pemegang pimpinan suatu instansi, lembaga, atau organisasi. Kaidah penulisan dan tata letak
tanda tangan, nama jelas, dan jabatan adalah sebagai berikut:
a. Nama jelas penanda tangan dicantumkan di bawah tanda tangan dengan hanya huruf awal
setiap kata ditulis kapital, tanpa diberi kurung dan tanpa diberi tanda baca apa pun.
b. Di bawah nama penanda tangan, dicantumkan nama jabatan sebagai identitas penanda
tangan tersebut.
c. Jika akan dicantumkan pula nomor induk pegawai pejabat yang bersangkutan,
pencantumannya di antara nama jelas dan jabatan. Akan tetapi, sebenarnya pencantuman
NIP bukan merupakan suatu keharusan.

Perhatikan contoh di bawah ini:


M. Taufik Arif
NIP 130519977
Kepala

Perhatikan pencantuman tanda tangan, nama jelas, dan jabatan di bawah ini:
Tanda tangan
Drs. Sungaji
Kepala
Tanda tangan

M.Arsalan, S.E.
Direktur
Tanda tangan
Prof. Dr. Sangkuni, M.Sc.
NIP 130427722
Rektor

7.    Penggunaan Bentuk Singkatan a.n.


Kaidah penggunaan bentuk singkata a.n. adalah sebagai berikut.
a. Bentuk a.n. (a kecil diberi titik dan n kecil diberi titik) digunakan jika penandatanganan
dilakukan oleh pejabat setingkat di bawah pimpinan yang ditunjuk oleh pimpinan instansi
yang bersangkutan.
b. Bentuk singkatan a.n. dicantumkan di depan nama jabatan yang melimpahkan wewenang
penandatanganan itu.
Perhatikan bentuk penulisan bentuk singkatan a.n. di bawah ini.
..............................
a.n. Direktur Utama
PT Sumber Waras
Tanda angtan
Mardoni
Direktur Pemasaran

................................
a.n. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
NIB 1946
Tanda Tangan
Nama jelas
Sekretaris Pusdiklat

8.    Tembusan
Ada beberapa instansi yang menamakan bagian ini tindasan atau c.c. (carbon copy).
Pusat Bahasa tidak menganjurkan penggunaan istilah tersebut. Yang dianjurkan Pusat Bahasa
adalah Tembusan.
Perhatikan penulisan tembusan di bawah ini:

12
Tembusan:
1. Direktur Sarana Pendidikan
2. Kepala Bagian Tata Usaha
3. Sdr. Sukijan

9.      Inisial
Inisial disebut juga sandi, yaitu kode pengenal yang berupa singkatan nama
pengonsep dan singkatan nama pengetik surat. Inisial ditempatkan pada bagian bawah di
sebelah kiri. Misalnya:
SR/Ggn

SR : Singkatan nama pengonsep: Siti Rumati


Ggn : Singkatan nama pengetik: Gugun

Format Surat Dinas


A. Gambar 1. Format Lurus Penuh (Full block style)
Kepala Surat

Tanggal
Nomor Surat
Lampiran
Hal
                                                                                         
Yth. …………………..                                                          
………………………..
Salam Pembuka,
……………………………………………………………………..………  Paragraf
Pembuka                                                                             
……………………………………………………..………………………
……………………………………………………………………..………  Paragraf Isi
……………………………………………………..………………………
……………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..  Paragraf Penutup

Salam Penutup,
Tanda tangan
Nama Penanda tangan
Nama Jabatan
Tembusan
…………
Inisial

13
B. Gambar 2. Format Lurus ( Block style)
Kepala Surat
                                                                           
Nomor Surat                                                                          Tanggal
Lampiran
Hal
                                                                                               Yth ...........................
                                                                                                .................................                     
                                                                                                .………………………..
Salam Pembuka,
……………………………………………………………… Paragraf Pembuka
……………………………………………………..………..
……………………………………………………………… Paragraf Isi
……………………………………………………..………..
……………………………………………………………… Paragraf Penutup
……………………………………………………………....

                                                                                                         Salam Penutup,


                                                                                               Tanda tangan
                                                                                               Nama Penanda tangan
                                                                                               Nama Jabatan

Tembusan
…………
Inisial

14
C. Gambar 3. Format setengah lurus a (Semi block style)
Kepala Surat
                                                                
Nomor Surat                                                                          Tanggal
Lampiran
Hal
                                                                                               Yth ...........................
                                                                                                .................................          
                                                                                                .…………………....
Salam Pembuka,
        ………………………………………………………… Paragraf Pembuka
……………………………………………………..………..
       ………………………………………………………..... Paragraf Isi
……………………………………………………..………..
       ………………………………………………………… Paragraf Penutup
……………………………………………………………....

                                                                                                         Salam Penutup,


                                                                                               Tanda tangan
                                                                                               Nama Penanda tangan
                                                                                               Nama Jabatan

Tembusan
…………
Inisial

15
D. Gambar 4. Format setengah lurus b
Kepala Surat
                                                                                
Nomor Surat                                                                    Tanggal
Lampiran
Hal                      
Yth ...........................                                                                                                    
................................                     
                                                                                                .………………………..
Salam Pembuka,
        ………………………………………………………… Paragraf Pembuka
……………………………………………………..………..
       ………………………………………………………..... Paragraf Isi
……………………………………………………..………..
       …………………………………………………………. Paragraf Penutup
……………………………………………………………....

                                                                                                  Salam Penutup,


                                                                                         Tanda tangan
                                                                                         Nama Penanda Tangan
                                                                                         Nama Jabatan

Tembusan
…………
Inisial

16
E. Gambar 5. Format setengah lurus a (Semi block style)
Kepala Surat
                                                                                
Nomor Surat                                                             Tanggal
Lampiran
Hal
                                                                                        Yth ...........................
                                                                                                  .........................
                                                                                                     .......................                    
                                                                                                .………………………..
Salam Pembuka,
        ………………………………………………………… Paragraf Pembuka
……………………………………………………..………..
       ………………………………………………………..... Paragraf Isi
……………………………………………………..………..
       ………………………………………………………… Paragraf Penutup
……………………………………………………………....

                                                                                          Salam Penutup,


                                                                                        Tanda tangan
                                                                                             Nama Penanda tangan
                                                                                                  Nama Jabatan
Tembusan
      …………
          .................
            ...............
Inisial

17
F. Gambar 6. Format Paragraf Menggantung
Kepala Surat
                                                                                
Nomor Surat                                                                    Tanggal
Lampiran

Yth ...........................                                                                                                    
................................                                                        Hal                 

Salam Pembuka,
        ………………………………………………………… Paragraf Pembuka
……………………………………………………..………..
       ………………………………………………………..... Paragraf Isi
……………………………………………………..………..
       …………………………………………………………. Paragraf Penutup
……………………………………………………………....

                                                                                                  Salam Penutup,


                                                                                         Tanda tangan
                                                                                         Nama Penanda Tangan
                                                                                         Nama Jabatan

Tembusan
…………
Inisial

18
Contoh Surat Dinas

PEMERINTAH DAERAH KOTA PEKALONGAN


DINAS PERTAMANAN DAN TATA KOTA
Jl. Dr. Cipto No. 7 Pekalongan 31945
Telp. 0271 – 538028 Fax. 031 – 539028

Pekalongan, 12 November 2017

Nomor : 008/PK/60/X/2017
Lampiran : -
Perihal : Undangan

Yth. Dinas Pertamanan dan Tata Kota


Kota Pekalongan
di tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, kami dari dinas pemerintah akan mengundang bapak/ibu/saudara untuk
menghadiri syukuran dalam rangka ulang tahun organisasi budi pekerti yang ke 12
sebagai organisasi yang tetap solid mewadai pemikiran anak muda dalam pengambilan
keputusan dan berkarya yang baik dan berdasarkan etika yang berlaku. yang akan
dilaksanakan pada :

hari : Selasa
tanggal : 14 April 2017
waktu : 08.00 – selesai
tempat : Masjid Agung Pertamanan Pekalongan
acara : Syukuran Ulang Tahun Organisasi Budi Pekerti ke 12

Mengingat pentingnya acara ini, kami mohon kepada Bapak/ Ibu/ Saudara/i agar dapat
hadir tepat waktu.

Demikian surat undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran Bapak/ Ibu
kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Kepala Dinas Pertamanan dan Tata Kota


Pemerintah Kota Pekalongan

Ir. Muhammad Irwanto, M.Si

Tembusan :
1. Kepala Bagian Pengelola Teknis Proyek Dinas Tata Ruang
2. Kepala Bagian Arsip

19
BAB 8
MENGIDENTIFIKASI NILAI - NILAI DALAM BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

Identifikasi nilai nilai yang dilakukan terhadap buku nonfIksi( buku pengayaan) dan
buku fiksi (drama/teater) dapat dipaparkan sebagai berikut :
1. Nilai kepahlawanan , yaitu nilai nilai perjuangan
2. Nilai kebudayaan, yaitu nilai nilai yang disepakati dalam masyarakat
3. NIlai pendidikan, yaitu nilai keteladanan yang baik
4. Nilai moral, yaitu nilai yang berhubungan dengan budi pekertibaik dan
buruk
Langkah-langkah mengidentifikasi nilai-nilai sebagai berikut:
1. Membeca karya asli
2. Membuat resensi
3. Menyesuaikan isi resensi dengan nilai yang ada.
Untuk contoh resensi buku nonfiksi maupun resensi buku fiksi bisa mencari di
internet/geogle
PEMBELAJARAN 2
Menulis Refleksi Nilai nilai dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi
Menulis refleksi nilai nilai dari sebuah buku, baik fiksi maupun nonfiksi
menurut kesungguhan, ketelitian, dan kekonsistenan.Sebelum menulis refleksi
seseorang hendaknya mengetahui bagaimana kriteria penilaian buku yang
tepat.Berikut pedoman penilaian buku nonfiksi pengayaan pengetahuan
1. Komponen kelayakan materi
- Mendukung tujuan pendidikan
- Berhubungan dengan nilai nilai moral dan kultural
- Sesuai dengan perkembangan IPTEK
- Sesuai dengan penalaran pembaca
2. Komponen penyajian
- Struktur penyajian
- Kemudahan dipahami
- Merangsang perkembangan kreativitas
- Menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan lebih jauh
- Mengembangkan keterampoilan berpikir
- Mengembangkan kecakapan akademik
- Menghindari masalah SARA bias gender dan hak asasi manusia
3. Komponen keterbacaan meliputi bahasa dan gambar
- Kesesuaian bahasa dan gambar
- Keterpahaman bahasa atau gambar
- Ketepatan menggunakan bahasa
- Ketepatan menggunakan gambar/foto

Pedoman penilaian buku fiksi secara umum memuat:


1. Judul resensi
Judul resensi harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibuat.
Judul yang menarik juga akan memberi nilai lebih pada sebuah resensi
2. Menyusun data buku:
a. Judul buku
b. Pengarang
c. Penerbit
d. Tahun terbit
e. Dimensi buku
f. Harga buku

20
3. Isi resensi buku
Isi resensi memuat sinopsis,ulasan singkat, keunggulan dan kelemahan
buku,rumusan kerangka buku dan penggunaan bahasa.
4. Penutup resensi buku
Bagian penutup biasanya berisi alasan buku trsebut ditulis dan kepada siapa
buku tersebut ditujukan / layak dibaca.

Untuk menulis refleksi nilai nilai buku fiksi dan nonfiksi dibutuhkan langkah langkah
sebagai berikut:
1. Pilihlah buku Fiksi dan nonfiksi yang hendak dinilai
2. Baca buku yang dipilih secara keseluruhan
3. Pahami pedoman penilaiannya
4. Lakukan penilaian dengan membuat catatan catatan kecil
5. Uraikan hasil penilaian dengan format yang jelas
6. Baca kembali hasil penilaian
7. Paparkan secara utuh dengan tidak meninggalkannkelebihan dan keunikan
buku
8. Lakukan revisi jika dibutuhkan
Contoh penulisan refleksi nilai nilai dalam buku nonfiksi
1. Identitas buku
- Judul buku
- Pengarang
- Penerbit
- Tahun terbit
- Jumlah halaman
2. Pembuka resensi
3. Jenis buku
4. Keunggulan isi buku
5. Kelemahan isi buku
6. Nilai buku

PEMBELAJAR 3
Setelah mempelajari pembelajaran 1 dan 2 secara mandiri diharapkan kamu
dapat melakukan hal hal sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi nilai nilai yang trkandung dalam sebuah buku
2. Menulis refleksi tentang nilai nilai yang trkandung dalam sebuah buku nonfiksi
dan fiksi .

21

Anda mungkin juga menyukai