Anda di halaman 1dari 15

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


HANG TUAH SURABAYA

A. DATA UMUM
Nama Mhs :Kelompok 4F Nama Pasien :Ny. Y
Tgl Pengkajian :27 Juni 2019 Umur Pasien :40 Tahun
Jam :07.00 WIB Jenis Kelamin :Perempuan
Tgl MRS :25 Juni 2019 No Rekam Medik :616.xx.xx
Ruangan :ICU Diagnosa Medis :Syok hipovolemik + Anemia +
Bleeding pada stoma + post op
ca ovarium

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan Utama
Pasien mengatakan cemas karena kondisinya sekarang.

Riwayat
kejadian/penyakit Pasien datang ke IGD Rumkital Dr.Ramelan Surabaya pada tanggal 25
sekarang Juni 2019 pukul 15.00 dengan keluhan badan lemas, mengeluarkan
darah dan gumpalan darah dari stoma sejak 25 Juni 2019 (stoma di buat
pada tanggal 04 februari 2019) dan di daptakan hasil pemeriksaan
TD= 75/34, N= 113x/menit, RR= 35x/menit, S=37,4, SPO2= 100%,
GCS=456, pasien terpasang kateter, dengan mendapatkan tindakan
injeksi transamin 250mg, Ranitidin 25mg, pengambilan darah IV untuk
pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan EKG kemudian pasien di
pindahkan ke ruang ICU dan di dapatkan hasil pemeriksaan TD= 79/43,
N= 124x/menit, RR= 30x/menit, S=37,7, SPO2= 100%, GCS=456.

Pada saat pengkajian tanggal 27 Juni 2019, di dapatkan dengan keadaan


pasien sedang GCS 456 total 15 kesadaran composmentis dengan
keluhan cemas dan tidak bisa tidur, terdapat peteki pada seluruh tubuh,
terpasang cvp sebelah kanan dengan infus clinimix 1000cc/24 jam,
asering 500cc/24 jam, noropineprin pump 100 nano, KCL 50 meq/11
jam, NS 500cc/24 jam,nasal kanul 3 lpm, dan terpasang kolostomi bag
pada bagian abdomen sebelah kiri, dengan observasi tanda-tanda vital
TD= 88/53, N= 117x/menit, RR= 30x/menit, S=38,2 SPO2= 100%.

Riwayat penyakit
dahulu Keluarga pasien mengatakan pasien mempunyai riwayat penyakit ca
ovarium yang sudah di oprasi dan pemasangan stoma pada abdomen
sebelah kiri pada tanggal 04 februari 2019 dengan hasil bacaan
pemeriksaan hispatologi pada tanggal 06 februari 2019 (1 potong
jaringan ukuran 7x5x1,5cm irisan berupa jaringan lemak warna
kekuningan, tidak jelas tampak nodul, 1 potong jaringan uterus tanpa
cervix tanpa adnexa ukuran 8x6,5x3,2cm. Tebal dinding uterus 2-
2,5cm, tampak tumor multipel intramular ukuran 0,6-2,5 cm. Melekat
sisa ovarium kanan ukuran 2,5x2,5x2 cm putih abu-abu , padat lunak,
dan sisa tuba panjang 1cm 0.5cm, 1 potong jaringan adnexa tuba
panjang 3cm 1,5cm, ovarium ukuran 10x7x3,5cm. Irisan ovarium kistik
multilokuler, warna kecoklatan. Tebal dinding 0.3-1cm dan pada
tanggal 04 april 2019 di jadwalkan kemoterapi namun tidak jadi karena
kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk kemoterapi dan pada
tanggal 10 mei 2019 pasien di jadwalkan untuk kemoterapi lagi tetapi
tidak jadi di lakukan juga karena kondisi pasien tidak memungkinkan.
Pada tanggal 31 mei 2019 pasien masuk ke IGD Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya dengan keluhan utama lemas, pusing, mual dengan TD=
95/58mmhg, N= 114x/menit, RR= 20x/menit, S= 36,9c, SpO2 : 96%,
GCS=456, Hb=6,8g/dl, trombosit= 44.000, lekosit= 7.890 keadaan
composmentis dengan diagnosa ca ovarium + anemia + trombositipeni
dan pasien di pindah ke ruang rawat inap F2. Pasien di rawat di ruang
F2 selam 5 hari dan KRS pada tanggal 05 juni 2019 dengan hasil
observasi TD= 120/80 mmhg, N= 88x/menit, RR= 20x/menit, S= 36
Hb=9,4g/dl, leokosit=6750, trombosit=59.000.

Riwayat Allergi
Paien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat alergi
makanan, obat-obatan dan lain-lainnya.

Keadaan umum : Baik Sedang  Lemah BB : 64Kg TB :156cm IMT:..........cm

Status kesadaran : Compos mentis Delirium Sopor Somnolen Koma

GCS E : 4 V: 5 M: 6 Total : 12

Nadi :.117x/menit Lokasi : Radialis. RR :30x/menit Tensi:88/53.mmHg

Suhu: 38,2C Lokasi : Axilla

Skala Nyeri (PQRST)

AIRWAY &
BREATHING Bentuk dada normochest, pergerakan dada simetris, terdapat
pernapasan cuping hidung, terdapat penggunaaan otot bantu napas,
tidak ada nyeri tekan pada dada, tidak ada benjolan ataupun massa pada
daerah thorax, suara perkusi sonor, irama napas vesikuler, tidak ada
suara napas tambahan ronchi wheezing, terpasang O2 nasal kanul 3
lpm.

SIRKULASI
Tidak ada oedema, tidak ada pembesaran vena jugularis, ictus cordis
teraba di inter costa ke 5 linea mid clavicula sinistra, CRT (Capilary
Refill Time) >2detik, Akral hangat, tidak ada benjolan atau massa pada
daerah kardio, tidak ada nyeri tekan pada daerah kardio, suara perkusi
pekak di ICS 4,5 bunyi jantung S1 S2 tunggal, tidak ada bunyi jantung
tambahan, tidak ada nyeri dada. TD 88/53 mmhg. N 117x/menit.

NEUROLOGI
N1 px peka membedakan bau, N2 gerakan mata mengikuti cahaya, N3 px
dapat menggerakan bola mata, N4 px dapat menggerakan bola mata ke
atas dan ke bawah, N5 px dapat menggerakan rahangnya, N6 px dapat
menggerkan mata ke arah lateral, N7 pasien dapat menggerakan alisnya,
N8 px mampu mendengarkan dengan baik, N9 px dapat membedakan rasa
makanan, N10 px mampu menelan dengan baik, N11 px mampu
menggerakan jari tangan, N12 px dapat menggerakan lidah dengan
normal.

URINARY
Telah mendapatkan tindakan pemasangan folley kateter urine dengan
ukuran 14ch, ada distensi abdomen, ada nyeri pada saat ditekan, jumlah
urine saat pengkajian 300ml/3jam warna kuning.
Balance cairan 27 juni 2019
Input
- Air (Makan+minum) : 150cc
- Cairan Infus : 2.187,2cc (clinimix 1000cc, Asering 500cc, Ns 500cc,
NE 98,4cc, KCL 88,8cc)
- Trombosit : 275cc
- Tranfusi darah : 300cc
+ Total input 2.912,2cc
Output
- Urine : 1600cc
- Feses : 900cc
- IWL : 15x50kg= 750cc
Total ouput 3.250cc
Maka balance cairan Ny. Y dalam 24 jam : intake cairan – ouput cairan : 2.912,2
– 3.250cc = -338 (Defisit)

GASTROINTESTINAL
Pada pemeriksaan inspeksi tampak mulut pasien kotor, mukosa bibir
kering, bentuk perut cembung, ada distensi abdomen, gigi kotor, tidak
ada gangguan menelan. Diit di Rumah sakit 3x/hari jenis bubur habis 3-
4 sendok makan, minum 500cc/hari Ada distensi abdomen. Pada
pemeriksaan palpasi terdapat nyeri tekan pada abdomen dan terpasang
kolostomi bag pada bagian abdomen sebelah kiri.

BONE & INTEGUMEN


Pada pemeriksaan inspeksi rambut berwarna hitam, kulit berwarna
kuning langsat, tidak ada benjolan atau lesi di daerah kepala pasien,
Pada pemeriksaan pengindraan penciuman didapatkan bentuk hidung
normal, septum ditengah, tidak gangguan/kelainan, Pemeriksaan wajah
dan penglihatan didapatkan mata simetris, pupil isokor 2mm tidak ada
kelainan, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik. Pada
pemeriksaan pendengaran didapatkan telinga simetris, telinga bersih
tidak ada gangguan dan tidak ada kelainan, tidak terdapat alat bantu
pendengaran. Pada pemeriksaan bibir didapatkan mukosa kering dan
pucat. Pada pemeriksaan mulut didapatkan mulut tampak kotor, lidah
tampak kotor, turgor kulit menurun, kulit kering, ada peteki di seluruh
tubuh.
Kekuatan otot 5555 5555
4444 4444

Pembimbing Institusi Pembimbing Klinik Surabaya, .......


Mahasiswa Perawat

(.........................................) (.........................................) (.........................................)

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hari/Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
27 Juni 2019 WBC 1,85 10^3/uL 4,00 – 10,00
Neu# 1,51 10^3/uL 2,00 – 7,00
Neu% 81,2 % 50,0 -70,0
Lym# 0,21 10^3/uL 0,80-4,00
Lym% 11,2 % 20,00 – 40,0
Mon# 0,12 10^3/uL 0,12 – 1,20
Mon% 6,9 % 3,0 – 12,0
EOS# 0,00 10^3/uL 0,02 – 0,50
EOS% 0,1 % 0,5 – 5,0
Bas# 0,01 10^3/uL 0,00 – 0,10
Bas% 0,6 % 0,0 – 1,0
RBC 2,18 10^6/uL 3,50 – 5,50
HGB 5,8 g/dl 11,0 – 16,0
HCT 17,0 % 37,0 – 54,0
MCV 77,4 fL 80,0 – 100,0
MCH 26,7 pg 27,0 – 34,0
MCHC 34,5 g/dl 32,0 – 36,0
RDW_CV 24,1 % 11,0 – 16,0
RDW_SD 68,0 fL 35,0 – 56,0
PLT 7 10^3/uL 150 – 400
MPV 9,6 fL 7,0 – 11,0
PDW 16,4 9,0 – 17,0
PCT 0,007 % 0,108 – 0,282
Natrium 141,3 mmol/L 135,0-147,0
Kalium 3,8 mmol/L 3,00-5,00
Chlorida 107,1 mmol/L 95,0-105,0
LEMBAR PEMBERIAN TERAPI
Nama Pasien : Ny. Y
Ruangan : ICU
Hari/Tanggal Nama Dosis Indikasi
Obat
27 Juni 2019 Transamin 3x1 Untuk menghentikan atau mengurangi
500mg perdarahan parah.
Ranitidin 2x1 25mg Untuk mengurangi jumlah asam
lambung.
Vit K 3x1 10mg Mengobati perdarahan yang disebabkan
oleh obat antikoagulan.
Sucralfat 3x20ml Untuk mengobati dan mencegah tukak
lambung serta ulkus duodenum.
Clinimix 500ml/24 Nutrisi parenteral ketika enteral feeding
jam tidak memungkinkan atau tidak
mencukupi.
Asering 1.500ml/24 Pengobatan asidosis yang di hubungkan
jam dengan dehidrasi dan kehilangan ion
alkali dari tubuh.
Noropinep rin (pump) Sebagai obat untuk menyempitkan
pembuluh darah/untuk mencegah
tekanan darah rendah
KCL 50meq/12 Mengobati dan mencegah jumlah
(kalium jam kalium yang rendah dalam darah.
chlorida) (pump)
ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI PROBLEM


O
1. DS : Pasien mengatakan cemas dengan Krisis situasional Ansietas
kondisinya sekarang
SDKI
DO : (D.D.0080 Hal.180)
- Pasien sulit untuk tidur
- RR 30 x/menit
- Nadi 117 x/menit
2. DS : pasien mengatakan napasnya sedikit Kecemasan Pola napas tidak
berat efektif

DO : SDKI
- Pasien terpasang nasal kanul 3 lpm (D.0005 Hal. 26)
- Terdapat pernapasan cuping
hidung
- Adanya penggunaan otot bantu
napas
- RR 30 x/menit
3. DS : - Kekurangan intake Hipovolemia
cairan
DO : SDKI
- K/U lemah (D.0023 Hal. 64)
- Frekuensi nadi (nadi: 117x/menit)
- Tekanan darah (TD: 88/53 mmHg)
- Turgor kulit menurun
- CRT > 2 detik
- Membran mukosa kering
4. DS : - Ketidakseimbangan Risiko ketidak
DO : cairan seimbangan elektrolit
- Balance cairan pada tanggal 27
juni 2019 dalam 24 jam: intake SDKI
cairan – ouput cairan: 2.912,2 – (D0037 Hal. 88)
3.250cc = -338 (Defisit)

5. DS : - Hipotensi Risiko syok

DO : SDKI
- Terdapat peteki diseluruh tubuh (D.0039 Hal. 92)
- Hasil lab HB menurun
(Lab.pada tanggal 27 Juni 2019
HB: 5,8 PLT: 70.000)
6. DS : pasien mengatakan kebutuhan Gangguan Defisit perawatan diri
kebersihan tubuh pasien dibantu oleh muskuloskeletal
keluarga SDKI
(D.0109 Hal. 240)
DO :
- Tampak mulut pasien kotor,
mukosa bibir kering, lidah tampak
kotor, turgor kulit menurun, kulit
kering, ada peteki di seluruh tubuh.
- Pasien hanya tiduran saya
7. DS : Pasien mengatakan tubuhnya terasa Penurunan kekuatan Gangguan mobilitas
lemas, mengeluh sulit untuk otot fisik
menggerakkan kedua kaki
SDKI
DO : (D.0054 Hal. 124)
- K/U tampak lemah
- Kekuatan otot menurun
- Sendi kaku
- Rentang gerak (ROM) menurun
- Gerakan terbatas
8. DS : - Penurunan mobilisasi Risiko luka tekan

DO : SDKI
- Mobilitas pasien ditempat tidur (D.0144 Hal.308)
- Aktifitas pasien hanya ditempat
tidur
9. DS : Kurang kontrol tidur Gangguan pola tidur
- Pasien mengatakan sulit memulai
tidur SDKI
- Pasien mengatakan sering terjaga (D.0055 Hal. 126)
saat tidur malam

DO : Pasien tampak gelisah


LEMBAR OBSERVASI PERAWATAN INTENSIF
Nama Pasien : ............................. Hari/Tanggal : .......................................
Jam Tensi RR HR SUHU MAP SPO2 CVP Resp Mode FIO2 Input (cc) Output (cc)
06.00
07.00
08.00
09.00
10.00
11.00
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
01.00
02.00
03.00
04.00
05.00

Rencana Asuhan Keperawatan

N Masalah Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


o (Observasi , Mandiri, Edukasi, Kolaborasi)
1. Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan Dengan kriteria hasil : 1. Monitor tanda-tanda ansietas 1. Mengetahui tingkat ansietas
krisis stuasional intervensi selama 2x24 1. Perilaku gelisan 2. Ciptakan suasana terapeutik untuk pasien
jam diharapkan menurun menumbuhkan kepercayaan 2. Suasana terapeutik dapat lebih
SDKI ansietas menurun 2. Frekuensi pernapasan 3. Gunakan pendekatan yang tenang dan menenangkan
(D.D.0080 Hal.180) menurun meyakinkan 3. Dapat mengurangi ansietas
3. Frekuensi nadi menurun 4. Motivasi mengidentifikasi situasi yang 4. Menurunkan tingkat ansietas
4. Pola tidur membaik memicu kecemasan 5. Kegiatan yang dilakukan dapat
5. Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak mengurangi atau menurunkan
SLKI kompetitif ansietas
(L.09093 Hal.132) 6. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan 6. Dengan mengungkapkan
persepsi perasaan membuat pasien lebih
7. Latih teknik relaksasi tenang dan laga
8. Kolaborasi pemberian obat antlansietas 7. Mengurangi rasa ansietas
8. Membuat pasien lebih tenang
SIKI
(1.09314 Hal. 387)

2. Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan Dengan kriteria hasil : 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, 1. mengetahui pola napas dalam
berhubungan dengan
intervensi selama 2x24 1. Penggunaan otot bantu usaha napas) keadaan normal
kecemasan
jam diharapkan pola napas menurun 2. Monitor bunyi napas tambahan 2. memaksimalkan bunyi napas
SDKI
napas efektif 2. Pernapasan cuping 3. Monitor sputum dalam keadaan normal
(D.0005 Hal. 26)
hidung menurun 4. Posisikan semi fowler atau fowler 3. sputum dapat menghambat
3. Frekuensi napas 5. Anjurkan asupan cairan 2000ml/ hari bersihan jalan napas
membaik 6. Kolaborasi pemberian O2 4. dapat membebaskan jalan napas
5. Pemenuhan kebutuhan cairan
SLKI SIKI dalam tubuh
(L.01004 Hal. 95) (1.01011 Hal.186) 6. Substansi memperlepar
permukaan diparu
3. Hipovolemia berhubungan Setelah dilakukan Dengan kriteria hasil : 1. Monitor status oksigenasi 1. Untuk mengetahui O2 dalam
dengan kekurangan intake
intervensi selama 2x24 1. Turgor kulit meningkat 2. Monitor status cairan (masukan dan tubuh dalam kondisi normal
cairan
jam diharapkan status 2. Perasaan lemah haluaran, turgor kulit, crt) 2. Mengetahui intake dan output
SDKI
cairan membaik menurun 3. Periksa tingkat kesadaran dan respon pupil 3. Mengetahui keadaan umum
(D.0023 Hal. 64)
3. Frekuensi nadi 4. Pertahankan jalan napas paten pasien
membaik 5. Berikan o2 untuk mempertahankan saturasi 4. Menjadikan pola napas efektif
4. Frekuensi tekanan o2 5. Pemenuhan O2 dalam tubuh
darah 6. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan 6. Mengetahui nialai elektrolit
membaikmembran darah lengakap dan elektrolit dalam tubuh dalam batas normal
mukosa membaik 7. Kolaborasi pemberian cairan infus 7. Pemenuhan kebutuhan cairan
dalam tubuh
SLKI
(L.03028 Hal. 107) SIKI
(1.02050 Hal. 222)

IMPLEMENTASI & EVALUASI

Hari/Tgl Masalah Keperawatan Waktu Implementasi Paraf Evaluasi formatif SOAPIE


/ Catatan perkembangan
27 Juni Ansietas berhubungan 1. Memonitoring tanda-tanda ansietas DX I
2019 dengan krisis stuasional 2. Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan S : pasien mengatakan dirinya cemas
3. Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan O:
4. Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan - Pasien tampak gelisah
5. Menganjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif - TTV :
6. Menganjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi TD 88/53 mmHg
7. Melatih teknik relaksasi napas dalam RR 30 x/menit
8. Kolaborasi pemberian obat antlansietas Nadi 117 x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

27 Juni Pola napas tidak efektif 1. Memonitor pola napas ( RR: 30x/menit) DX II
berhubungan dengan 2. Memonitor bunyi napas tambahan (tidak ada bunyi napas tambahan) S: pasien mengatakan napasnya berat
2019
kecemasan 3. Memonitor sputum (tidak ada sputum) O:
4. Memberikan posisi semi fowler - Pasien terpasang nasal kanul 3 lpm
5. menganjurkan asupan cairan 2000ml/ hari - Terdapat pernapasan cuping
6. Kolaborasi pemberian O2 (nasal kanul 3lpm) hidung
- Adanya penggunaan otot bantu
napas
- RR 30 x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan

27 Juni Hipovolemia 1. Memonitor status oksigenasi DX III


berhubungan dengan 2. Memonitor status cairan S: -
2019
kekurangan intake Balance cairan dalam 24 jam : intake cairan – ouput cairan : O:
cairan
2.912,2 – 3.250cc = -338 (Defisit) - K/U lemah
3. Memeriksa tingkat kesadaran dan respon pupil - TTV:
4. Mempertahankan jalan napas paten TD 88/53 mmHg
RR 30 x/menit
5. Memberikan O2 untuk mempertahankan saturasi O2
Nadi 117 x/menit
(nasal kanul 3lpm) - Turgor kulit menurun
6. Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengakap dan - CRT > 2 detik
Elektrolit - Membran mukosa kering
( hasil lab, HB: 5,8, PLT: 70.000, Na: 141,3, Kal: 3,8, A: Masalah Belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
Ca:107,1)
7. Kolaborasi pemberian cairan infus (infus asering 500cc/8 jam)

IMPLEMENTASI & EVALUASI


Hari/Tgl Masalah Keperawatan Waktu Implementasi Paraf Evaluasi formatif SOAPIE
/ Catatan perkembangan
28 Juni Ansietas berhubungan 1. Memonitoring tanda-tanda ansietas DX I
2019 dengan krisis stuasional 2. Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan S : pasien mengatakan dirinya cemas
3. Menggunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan O:
4. Memotivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan - Pasien tampak gelisah
5. Menganjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif - TTV :
6. Menganjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi TD 96/61 mmHg
7. Melatih teknik relaksasi napas dalam RR 26 x/menit
8. Kolaborasi pemberian obat antlansietas Nadi 104 x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dipertahankan

28 Juni Pola napas tidak efektif 1. Memonitor pola napas ( RR: 26x/menit) DX II
berhubungan dengan 2. Memonitor bunyi napas tambahan (tidak ada bunyi napas tambahan) S: pasien mengatakan napasnya berat
2019
kecemasan 3. Memonitor sputum (tidak ada sputum) O:
4. Memberikan posisi semi fowler - Pasien terpasang nasal kanul 3 lpm
5. menganjurkan asupan cairan 2000ml/ hari - Terdapat pernapasan cuping
6. Kolaborasi pemberian O2 (nasal kanul 3lpm) hidung
- Adanya penggunaan otot bantu
napas
- RR 26 x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dipertahankan

28 Juni Hipovolemia 1. Memonitor status oksigenasi DX III


berhubungan dengan 2. Memonitor status cairan S: -
2019
kekurangan intake Balance cairan Ny. Y dalam 24 jam : intake cairan – ouput cairan : O:
cairan 2.487,2 – 3.050cc = -562,8 (Defisit)
- K/U lemah
3. Memeriksa tingkat kesadaran dan respon pupil
- TTV:
4. Mempertahankan jalan napas paten
TD 96/61 mmHg
5. Memberikan O2 untuk mempertahankan saturasi O2
RR 26 x/menit
(nasal kanul 3lpm)
Nadi 104 x/menit
6. Mengambil sampel darah untuk pemeriksaan darah lengakap dan
- Turgor kulit menurun
Elektrolit
- CRT > 2 detik
( hasil lab, HB: 6,1, PLT: 140.000, Na: 141,3, Kal: 3,8, - Membran mukosa kering
Ca:107,1) A: Masalah Belum teratasi
7. Kolaborasi pemberian cairan infus (infus asering 500cc/8jam) P: Intervensi dipertahankan
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

MASALAH TANGGAL PARAF


NO Evaluasi Sumatif (nama)
KEPERAWATAN ditemukan teratasi
1. Pola napas tidak efektif
berhubungan dengan
kecemasan

2. Hipovolemia berhubungan
dengan kekurangan intake
cairan

3. Ansietas berhubungan dengan


krisis stuasional

4. Risiko syok berhubungan


dengan hipotensi

5. Risiko ketidakseimbangan
elektrolit berhubungan dengan
ketidakseimbangan cairan

6. Gangguan mobilitas fisik


berhubungan dengan
penurunan kekuatan otot

7. Risiko luka tekan


berhubungan dengan
penurunan mobilisasi

8. Gangguan pola tidur


berhubungan dengan kurang
kontrol tidur

9. Defisit perawatan diri


berhubungan dengan
gangguan muskuluskletal

13
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

PADA NY. Y DENGAN SYOK HIPOVOLEMIK + ANEMIA + BLEDDING

PADA STOMA +POST OP CA OVARIUM DI RUANG ICU (INTENSIVE CARE UNIT)

RUMAH SAKIT DR. RAMELAN SURABAYA

Oleh :

KELOMPOK 4F

1. Hasim Efendi
2. Tri Indriani
3. Ulfatul Kusna
4. Yeti Eriyana

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

2020/2021

14
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

PADA NY. Y DENGAN SYOK HIPOVOLEMIK + ANEMIA + BLEDDING

PADA STOMA +POST OP CA OVARIUM DI RUANG ICU (INTENSIVE CARE UNIT)

RUMAH SAKIT DR. RAMELAN SURABAYA

Oleh
Kelompok 4F

Surabaya, 22 Maret 2020


Mahasiswa

(Kelompok 4F)

Mengetahui Pembimbing Klinik

Pembimbing Institusi

.........................................................
(Dwi Priyantini, S.,Kep.Ns.,M.Sc)

15

Anda mungkin juga menyukai