Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

KEPERAWATAN KELUARGA

OLEH:

Margaretha Patri (2030065)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
TAHUN 2020
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA PASIEN
A. DATA UMUM (Pengkajian Tanggal 8 -10-2020)
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. D
2. Alamat Dan Telpone : Jl. Kalamisani no. 12/ 081330710680
3. Pekerjaan KK : TNI AL
4. Pendidikan KK : Sarjana
5. Komposisi Keluarga :
No Nama Jenis Hub Umur Dik Status Imunisasi Ket
Klg Polio DPT Hepa Camp
Kel
titis ak
KK

1. Tn. D L Sua 52 S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ lengk


mi 1 ap

2. Ny. M P Istri 42 S √ √ √ √ √ √ √ √ √√ √ lengk


1 ap

3. An. J L Ana 17 s √ √ √ √ √ √ √ √ √√ √ lengk


k m ap
a
4. An. A P Ana 12 s √ √ √ √ √ √ √ √ √√ √ lengk
k m ap
p

Genogram :
Tn. D
52 th Ny.
M 42

An. J
Ny.S An.A
17 th
44 12

Keterangan :
: Perempuan

Laki-laki

Tingal satu rumah

Perempuan meninggal

Laki-laki meninggal

1. Tipe Keluarga : nuclead famaly


:
2. Suku Bangsa : Indonesia suku minahasa :
3. Agama : Kristen protestan
:.
4. Status Sosial Ekonomi : : Keluarga sejahterah
5. Aktivitas Rekreasi Keluarga : sebelum pandemi setahun 6 kali
sering rekreasi dan pada saat pandemi tidak peranah melakukan rekreasi
diuluar rumah, waktu digunakan untuk bekerja dan mendidik anak-anak
dirumah saja.

II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkemb dan perkembangan keluarga saat ini pada tahap ke 5 yaitu
pada keluarga dengan anak remaja, pada tahap ini tugas dan perkembangan
keluarga meliputi : memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawaab. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
Mempertahankan komunikasi yangf terbuka antara anak dan orang tua,
hindari perdebatan,kecurigaan,daan permusuhan. Perubahan sistem peran dan
peraturan untuk tumbuh kembang keluarga,pada fase ini sering terjadi konflik
orang tua dan remaja.
2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Pada keluarga ini tugas yang belum terpenuhi yaitu mempertahankan
komunikasi yang baik antara orang Tua dan anak karena seringkali terjadi
rasa tidak percaya pada sianak dari orang Tua, dan sering terjadi perdebatan
sehingga anak selalu merasa diperlakukan seperti anak kecil, padahal mereka
sudah mulai menginjak remaja.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Pada riwayat kesehatan pada Tn. D sudah kurang lebih 2 tahun yang lalu
terserang Hipertensi dan sudah ke fasilitas pelayanan kesehatan disana
mendapatkan pengobatan antihipertensi seperti amlodipin dan HCT. selalu
kontrol rutin dan sudah diet rendah garam.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Pada riwayat kesehatn keluarga sebelumnya, keluarga tidak pernah menderita
sakit macam-macam sering menderita batuk dan pilek yaitu infeksi saluran
nafas bagian atas. Keluarga rajin berolahraga terutama pada hari selasa
jum’ad dan pada hari rabu siang sering lari siang karena merasa berat badan
tidak ideal atau kegemukan, keluarga juga sudah sadar untuk berdiet dengan
mengurangi manis,karbohidrat dan lebih seruing mengkonsumsi sayur dan
buah, banyak minum air putih juga.
III. DATA LINGKUNGAN
1. Karekteristik rumah.

Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS Di Rumah Tangga


 Kondisi Rumah  Jika ada Bu nifas, Persalinan ditolong oleh
Type rumah : Permanen/Semi tenaga kesehatan :
Permanen* Ya/ Tidak*
Lantai  Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/
:Tanah/Plester/Keramik Tidak*
Kepemilikan rumah : Sendiri /  jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Sewa* Ya/ Tidak*
 Ventilasi :  Menggunakan air bersih untuk makan &
Baik (10-15% dari luas lantai): minum:
Ya/Tidak* Ya/ Tidak*
Jendela setiap hari dibuka: Ya/Tidak  Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri:
Pencahayaan Rumah :Baik/ Tidak* Ya/ Tidak*
 Saluran Buang Limbah :  Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Tertutup/Terbuka* Ya/ Tidak*
Air Bersih :  Melakukan pembuangan sampah pada
Sumber air bersih: tempatnya :
Sumur/PAM/Sungai/Lain-lain*, Ya/ Tidak*
Kualitas air:Bersih  Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
 Jamban Memenuhi Syarat : Ya/ Tidak*
Kepemilikan jamban : Ya/Tidak*  Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Jenis jamban : Leher Ya/ Tidak*
angsa/Cemplung*  Menggunakan jamban sehat :
Jarak septic tank dengan sumber air : Ya/ Tidak*
10 meter  Memberantas jentik di rumah sekali
 Tempat Sampah: seminggu :
Kepemilikan tempat sampah Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup)
:Ya/Tidak* Klien mengungkapkan menguras kamar mandi
Jenis : Tertutup/Terbuka * seminggu 1 kali dan ada lembar pemantauannya.
 Rasio Luas Bangunan Rumah  Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
dengan Jumlah  Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak*
Ya/Tidak *
 Tidak merokok di dalam rumah  : Ya/ Tidak*
Luas rumah 4x10 meter.
Penggunaan alkohol dan zat adiktif : Ya/ Tidak
Antara rumah yang satu dengan
rumah yang lain sangat berdekatan.
IV. STRUKTUR KELUARGA
1. Struktur Peran.
Peran didalam keluarga ayah adalah pengambil keputusan dan ibu adalah
pedukung ayah, anak-anak mengambil perannya sebagai seorang anak yang taat
pada orang tuanya, dan mau mengikuti apa yang disarankan oleh orang tua
mereka.
2. Pola Komunikasi
Keluarga ini menggunakan bahasasehari-hari bahasa indonesia, tapi terkadang
ada sedikit salah komunikasi antara orang tua dan remaja karena, kadang anaknya
lebih ingin berkumpul bersama temannya untuk belajar ataupun bermain bersama.
3. Struktur kekuatan keluarga.
Mekanisme koping : √ Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga : Pasien dan keluarga mencemaskan kondisi Tn. D
yang menderita sakit hipertensi.
4. Fungsi Ekonomi
Suami dan istri bekerja untuk mencari nafkah dan kareana anak-anak
bersekolah dari rumah maka seluruh keluarga saling membantu untuk
menyelesaikan pekerjaan rumah yang ada.
V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Mendapatkan Status Sosial


Fungsi Afektif : √ Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial √ : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : √ Baik Kurang Baik
2. Fungsi Pendidikan
Ayah dan ibu bersama bekerjasama mendidik anak-anak saat berada dirumah,
terutama pada saat masapandemi ini anak-anak bersekolah online dari ruamah
orang tua berperan membantu anak-anak untuk belajar sendiri dari rumah.
3. Fungsi sosialisai
Keluarga biasa berinteraksi dengan tetangga mereka untuk bekerja bakti
bersama dikampung, arisan RT, pemilihan RT, dan pada saat pandemi ini juga
melakukan jaga kampung bersama tetangga dan anak-anak juga melakukan jaga
kampung bersama karangtaruan yang ada dikampung.
4. Fungsi pemenuhan perawatan dan Pemeliharaan Kesehatan.
1) Adakah perhatian keluarga kepada anggotanya yang menderita sakit:  Ada Tidak
Ny. M selalu memperhatikan Tn. D sehingga apabila Tn. D mengeluh sakit,Ny. M akan
segera membawa Tn. D berobat ke Balai pengobatan.
2) Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang dialami anggota dalam keluarganya :
Ya Tidak
3) Apakah keluarga mengetahui penyebab masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya: Ya Tidak
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya :  Ya Tidak
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat :  Ya Tidak
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya:
Keluarga Tetangga
 Kader √ Tenaga kesehatan, yaitu pegawai Puskesmas
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
√ Perlu berobat ke fasilitas yankes
 Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota keluarganya
secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan)
 Ya Tidak
Istrinya (Ny. M ) selalu mengingatkan Tn. D untuk mengurangi minum yang manis dan
makan jangan terlalu asin. Apabila Tn. D mengeluh tidak enak badan, Ny. M segera
membawa ke Puskesmas S.
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang
dialami anggota keluarganya :
Ya Tidak
Keluarga mambawa pasien ke Puskesmas, tetapi pasien tidak menghabiskan obat yang telah
diberikan karena lupa.
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya:
 YaTidak
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
 Ya Tidak, Jelaskan
Keluarga tidak dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan karena Tn. D tidak
menghabiskan obat yang telah diberikan dari puskesmas dan tidak kurangf mengetahui jenis
diet.
12)Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
YaTidak
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya:
 Ya  Tidak
Keluarga segera membawa pasien ke Puskesmas.
5. Fungsi Religius
Keluarga menjalankan ibadah setiap hari dan setiap minggu bersama beribadah walaupun via
online dari rumah.
6. Fungsi Rekreasi
Keluarga sebelum pandemi sering berekreasi ke malang, dan pada saat pandemi ini keluarga
lebih memilih tinggal dirumah dan rekreasi sendiri dengan lihat filim sendiri dirumah.
7. Fungsi Reproduksi
Ibu sudah menggunakan Kontab, pada saat melahirkan anak ke 3 dan anaknya meninggal
pada saat umur 2 hari.
8. Fungsi Afeksi.
Pada saat ini orangtua sangat menyayangi ke2 anak-anaknya dan Tn. D juga meyayangi
istrinya.
V1. Stress Dan Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek Dan Panjang.
Stress jangka pendek : Masalah yang dirasakan keluarga saat ini adalah bagaimana
penyakitnya bisa sembuh dan selalu sehat, sedangkan Stress jangka panjang Keluarga memikirkan
bagaimana cara menyembuhkan penyakitnaya yang diderita anggota keluarga agar sembuh dan
tidak terjadi kekambuhan atau menjadi sakit yang berat.
2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stressor
Bila Tn.D pergi biasanya selalu kontak lewat handphone denggan Istri dan anak-anak, dan
selalu mengigatkan untuk meminum obat secara rutin dan tidak lupa.
3. Strategi Koping Yang Digunakan
Strategi Koping yang digunakan adalah melaksanakan pemecahan masalah dipastiakan
dengan problem focus koping, melakukan penilaian secara positif, dan menerima tanggung
jawab.Dan bila terjadi permasalahan didalam keluarga selalubermusyawarah secara bersama-sama.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional.
Didalam keluarga tidak terjadi adaptasi disfungsional
VII. Pemeriksaan Kesehatan Tiap Individu Anggota Keluarga
No Pemeriksaan Tn.D Ny.M
1 Keadaan umum Tn. D sehat, tidak mengeluh Ny. M sehat, tidak mengeluh
apapun, kesadaran Compos apapun, kesadaran Compos
mentis,TD= 160/90mmHg Rr mentis,TD= 120/80mmHg, Rr
= 20x/m, N=80x/m, S=37°C, = 18x/m, N=82x/m, S=37,2°C,
bentuk kepala bulat, rambut bentuk kepala bulat, rambut
beruban, distribusi rambut hitam beruban, distribusi
merata, tidak ada lesi rambut merata, tidak ada lesi
2 Bentuk Kepala Bentuk kepala bulat, rambut Bentuk kepala bulat, rambut
beruban, distribusi rambut beruban, distribusi rambut
merata tidak ada lesi, tampak merata tidak ada lesi, tampak
bersih. bersih.
3 Mata dan Bentuk wajah oval, tidak ada Bentuk wajah oval, tidak ada
Wajah bekas luka, warna kulit bekas luka, warna kulit coklat.
coklat. Terdapat terdapat hiperpigmentasi dan
hiperpigmentasi dan agak keriput. Mata tampak bersih,
keriput. posisi mata simetris,
Mata tampak bersih, posisi konjungtiva tidak ananemis,
mata simetris, konjungtiva sklera putih, reflek pupil
tidak ananemis, sklera putih, miosis
reflek pupil miosis
4 Hidung Hidung tampak bersih, tidak Hidung tampak bersih, septum
ada sekret, posisi septum medial, lubang hidung bersih,
medial. tidak ada secret.
5 Mulut Mulut tampak bersih, bibir Mulut tampak bersih, bibir
lembab, mukosa bibir dan lembab, mukosa bibir dan
tidak ada stomatitis, gusi tidak ada stomatitis, gusi
merah muda, gigi tampak merah muda, gigi utuh ada
berlubang sebagian, lidah lubang sebagian, lidah
bersih,tidak ada gangguan bersih,tidak ada gangguan
menelan atau mengunyah. menelan atau mengunyah.
6 Telinga Bentuk simetris, tampak Bentuk simetris, tampak
bersih, meatus auditorius bersih, meatus auditorius
eksterna bersih, serumen dan eksterna bersih, serumen dan
sekret tidak ada, Tn. D sekret tidak ada, Ny.M mampu
mampu mendengar dan mendengar dan berespon
berespon terhadap pertanyaan terhadap pertanyaan perawat
perawat
7 Leher Tidak teraba pembesaran Tidak teraba pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada kelenjar tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis pembesaran vena jugularis
8 Dada Bentuk dada simetris, tidak Bentuk dada simetris, suara
ada lesi,suara paru vesikuler. paru vesikuler, tidak ada lesi.
10 Abdomen Bentuk abdomen datar , Bentuk abdomen datar,
tekstur kulit baik, bising usus simetris, tekstur kulit baik,
10x/menit, tidak ada nyeri bising usus 9x/menit, tidak
tekan dan nyeri lepas. terdapat nyeri tekan dan nyeri
lepas.
11 Ekstremitas Ekstrimitas atas dan bawah Ekstrimitas atas dan bawah
simetris, oedema dan varises simetris, oedema dan varises
tidak ada, akral teraba hangat, tidak ada, akral teraba hangat,
kuku agak panjang dan kotor. kuku tampak bersih.
12 Genitalia dan Tidak dikaji karena menurut Tidak dikaji karena menurut
rectum klien tidak ada gangguan klien tidak ada gangguan

An. J An. A
An. J sehat, tidak mengeluh apapun, An. A sehat, tidak mengeluh apapun,
kesadaran Compos mentis,TD= kesadaran Compos mentis,TD=
120/80mmHg Rr = 20x/m, N=78x/m, 120/80mmHg Rr = 20x/m, N=80x/m,
S=37°C, bentuk kepala bulat, distribusi S=37°C, bentuk kepala bulat, distribusi
rambut merata, tidak ada lesi rambut merata, tidak ada lesi.
Bentuk kepala bulat, rambut hitam, Bentuk kepala bulat, rambut hitam, distribusi
distribusi rambut merata tidak ada lesi, rambut merata tidak ada lesi, tampak bersih.
tampak bersih.
Bentuk wajah oval, tidak ada bekas luka, Bentuk wajah oval, tidak ada bekas luka,
warna kulit coklat. Mata tampak bersih, warna kulit coklat. Mata tampak bersih,
posisi mata simetris, konjungtiva posisi mata simetris, konjungtiva ananemis,
ananemis, sklera putih, reflek pupil sklera putih, reflek pupil miosis.
miosis.
Hidung tampak bersih, septum medial, Hidung tampak bersih, septum medial,
lubang hidung bersih, tidak ada secret. lubang hidung bersih, tidak ada secret.
Mulut tampak bersih, bibir lembab, Mulut tampak bersih, bibir lembab, mukosa
mukosa bibir dan tidak ada stomatitis, gusi bibir dan tidak ada stomatitis, gusi merah
merah muda, gigi lengkap, lidah bersih, muda, gigi lengkap, lidah bersih, tidak ada
tidak ada gangguan menelan atau gangguan menelan atau mengunyah.
mengunyah.
Bentuk simetris, tampak bersih, meatus Bentuk simetris, tampak bersih, meatus
auditorius eksterna bersih, serumen dan auditorius eksterna bersih, serumen dan
sekret tidak ada, An. J mampu mendengar sekret tidak ada,An. A mampu mendengar
dan berespon terhadap pertanyaan perawat dan berespon terhadap pertanyaan perawat
Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada pembesaran vena jugularis tidak ada pembesaran vena jugularis
Bentuk dada simetris, suara paru Bentuk dada simetris, suara paru vesikuler,
vesikuler, tidak ada lesi. tidak ada lesi.
Bentuk abdomen datar , tekstur kulit Bentuk abdomen datar , tekstur kulit keriput,
keriput, bising usus 10x/menit, tidak ada bising usus 10x/menit, tidak ada nyeri tekan
nyeri tekan dan nyeri lepas. dan nyeri lepas.
Tidak ada edema, turgor kulit <3detik, Tidak ada edema, turgor kulit <3detik, akral
akral hangat. hangat.
Tidak dikaji karena menurut klien tidak Tidak dikaji karena menurut klien tidak ada
ada gangguan gangguan

VIII. Harapan Keluarga


1. Keluarga berharap penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn. D segera sembuh
dan dapat menjalankan fungsi sebagai kepala keluarga dengan kondisi yang
sehat walafia
2. Pemeriksaan Fisik pada Tn D
7.1 Status gizi
BB: 90 kg
TB: 168 cm
IMT: 20 (rumus BB/(TB)2)
Kategori: Status gizi overweight
7.2 Keadaan umum pasien baik
7.3 Kepala
Kulit kepala terlihat bersih dari ketombe, tidak ada lesi ataupun luka bekas
operasi, tidak ada kerontokan rambut, penyembaran rambut merata.
7.4 Mata
Konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ikterus, tidak ada strabismus,
tampak kantung mata, penglihatan baik, lansia tidak menggunakan
kacamata, tidak ada riawayat peradangan, tidak ada riwayat katarak, pupil
isokor Ø 3mm/3mm, reaksi cahaya +/+.
7.5 Hidung:
Bentuk simetris, tidak terdapat deformitas, tidak ada peradangan, penciuman
baik, dapat membedakan jenis bau.
7.6 Mulut dan tenggorokan
Kebersihan baik, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, terdapat gigi
yang tanggal, tidak menggunakan gigi palsu, tidak ada radang pada gusi,
tidak ada kesulitan mengunyah maupun menelan.
7.7 Telinga
Telinga tampak bersih, tidak ada serumen, tidak ada peradangan pada
telinga, pendengaran terganggu.

7.8 Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada kaku kuduk.
7.9 Dada
Bentuk dada normal, tidak ada retraksi, suara napas vesikuler, suara jantung
lup dup di ics 4 dan 5 sinistra.
7.10 Abdomen
Bentuk: supel, tidak ada nyeri tekan pada daerah epigastrium, tidak
kembung.
7.11 Genetalia
Kebersihan genetalia pasien tidak terkaji.
7.12 Ekstremitas
Rentang gerak tidak terbatas, tidak ada deformitas, tidak tremor, tidak ada
edema pada kedua tungkai kaki, tidak menggunakan alat bantu berjalan,
Refleks/kekuatan otot : 5 5
5 5
Patela : refleks positif
Achiles : refleks positif
7.13 Integumen
Kebersihan kulit terlihat bersih, daerah kulit sekitar kaki kering, tidak ada
gangguan pada kulit.

A. DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

I. Analisis Dan Sintesis Data


DATA MASALAH KEMUNGKINAN PENYEBAB
DS: Gangguan Pola Tidur Peningkatan tekanan darah
Tn. D mengungkapkan
susah tidur karena kepala Pusing
yang sering sakit.
DO: Kualitas tidur menurun
- Pasien tampak lelah
- Tekanan darah Gangguan pola tidur
160/90mmHg
- Nadi 88x/menit
- RR 19 x/menit
- Suhu 36,50C
DS: Ketidakpatuhan Hipertensi
- Tn. D mengungkapkan
sudah menderita Ada beberapa jenis obat yang harus di
hipertensi sejak 2 tahun konsumsi secara teratur
yang lalu
- merasa sering bosan
untuk minum obat, Kurang motivasi
karena obat yang di
konsumsi banyak.
- Tn. D mengungkapkan Ketidakpatuhan
tidak mengetahui
makanan yang tidak
boleh dimakan oleh
penderita hipertensi
- Tn. D mengungkapkan
tidak pernah
mendapatkan
penyuluhan tentang
hipertensi
- TN. D mengungkapkan
bahwa Tn. D suka
mengkonsumsi makanan
y.ang berlemak

DO:
- TD 160/90 mmHg, nadi
88x/menit
- Saat ini Tn. D
mengkonsumsi obat
Amlodipine dan HCT
-
Daftar Diagnosis Keperawatan yang muncul
1. Ketidak Patuhan minum obat
2. Gangguan pola tidur

II. Penilaian (Skoring) Diagnosis Keperawatan


1. Ketidakpatuhan.
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 3/3 x 1 =
Tn. D mengungkapkan menderita hipertensi ± 2 tahun lalu,
Aktual 1
merasa bosan untuk minum obat, tidak mengetahui makanan
yang tidak boleh dimakan oleh penderita hipertensi dan
diabetes mellitus, tidak pernah mendapatkan penyuluhan
tentang hipertensi suka mengkonsumsi makanan yang asin.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 = - Masalah dapat diubah karena memiliki jaminan kesehatan
Masalah dapat 2 BPJS dan fasilitas Yankes dekat dengan rumah.
diubah: - Sumber daya keluarga dalam keuangan dan tenaga masih
Tinggi memadai sehingga masih memungkinkan untuk merawat
anak yang sakit.
- Perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai dalam melakukan kunjungan rumah dan
implementasi.
3 Kemungkinan 3/3 x 1=
masalah dapat 1 - Penyakit yang dialami pasien tidak mengancam jiwa
dicegah: - Masalah sudah dirasakan oleh Tn. D
Tinggi
4 Menonjolnya 1/2x1=
masalah: 1/2
Keluarga menyadari adanya masalah tetapi tidak
Masalah yang
menyadari dampak yang dapat ditimbulkan.
perlu segera
ditangani
Jumlah 4 1/2

2. Gangguan pola tidur.


No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah 3/3 x 1 = Tn. D mengungkapkan sulit tidur karena kepala yang sering
Aktual 1 sakit.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 = - Masalah dapat diubah karena memiliki jaminan kesehatan
Masalah dapat 2 BPJS dan fasilitas Yankes dekat dengan rumah
diubah: - Sember daya keluarga dalam keuangan dan tenaga masih
Tinggi memadai sehingga masih memungkinkan untuk merawat
anak yang sakit
- Perawat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai dalam melakukan kunjungan rumah dan
implementasi
3 Kemungkinan 3/3 x 1=
masalah dapat 1 - Penyakit yang dialami pasien tidak mengancam jiwa
dicegah: - Masalah sudah dirasakan oleh Tn. D.
Tinggi
4 Menonjolnya 0/2x1= Keluarga menganggap masalah sulit tidur adalah hal
masalah: 0 yang biasa dirasakan.
Masalah tidak
dirasakan
Jumlah 3

I. Prioritas Diagnosis Keperawatan

Priorita Diagnosis keperawatan Skor


s
1 Ketidakpatuhan berhubungan dengan kurang motivasi diri 41/2
yang ditandai Tn. D mengungkapkan sudah menderita
hipertensi sejak 2 tahun yang lalu sejak , merasa sering bosan
untuk minum obat, karena obat yang di konsumsi banyak, tidak
pernah mendapatkan penyuluhan tentang hipertensi, suka
mengkonsumsi makanan yang asin, TD 160/90 mmHg, saat ini
Tn. D mengkonsumsi obat Amlodipine, dan HCT

2 Gangguan pola tidur berhubungan dengan penurunan kualitas 3


tidur akibat dari penyakit hipertensi yang ditandai dengan Tn.
D mengungkapkan susah tidur karena kepala yang sering sakit,
tampak lelah, tekanan darah 160/90mmHg.
A. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No DIAGNOSIS TUJUAN KRITERIA/EVALUASI INTERVENSI
KEPERAWATAN UMUM KHUSUS KRITE STANDAR
KELUARGA RIA
1. Ketidakpatuhan Setelah dilakukan 1. Tn. D mampu menjelaskan 1.Verbal 1. TN. D mampu 1. Jelaskan pengertian
berhubungan dengan kurang tindakan perawatan tentang penyakit hipertensi. menyebutkan pengertian hipertensi serta gejala-
motivasi diri yang ditandai selama 2x kunjungan, hipertensi dan diabetes gejalanya.
dengan Tn. D keluarga mampu mellitus serta gejala
mengungkapkan sudah memahami tentang hipertensi yaitu:
menderita hipertensi sejak 2 tatalaksana diet yang Hipertensi : Peningkatan
tahun yang lalu dan, merasa benar pada pasien tekanan darah diatas batas
sering bosan untuk minum hipertensi serta klien normal, yaitu diastoliknya
obat, karena obat yang di patuh untuk minum 90 mmHg dan sisitoliknya
konsumsi banyak, tidak obat secara rutin 140 mmHg, sakit kepala,
pernah mendapatkan sesuai dengan anjuran tengkuk terasa pegal, kaku
penyuluhan tentang dokter. dan sakit, serta telinga
hipertensi suka berdenging.
mengkonsumsi makanan
yang asin, TD 160/90
mmHg, saat ini Tn.. D
mengkonsumsi obat
Amlodipine, dan HCT.
2. Tn. D mampu menyebutkan 2. Tn. D mampu 2. Jelaskan tindakan apa
tindakan apa yang harus dilakukan 2. verbal menyebutkan tindakan yang yang harus dilakukan
jika seseorang menderita harus dilakukan jika seseorang jika seseorang
hipertensi . menderita hipertensi menderita hipertensi .
3.Tn. D mampu menjelaskan prinsip diet
bagi hipertensi. 3. Tn. D mampu menjelaskan 3. Jelaskan prinsip diet
secara sederhana tentang bagi hipertensi
prinsip diet bagi hipertensi
yaitu makanan yang beraneka
ragam dan bergizi seimbang,
jenis makanannya disesuaikan,
jumlah penggunaan garam
dibatasi (tidak lebih dari ¼ - ½
sendok teh/hari)

4.Tn.Ddapatmengkonsumsimakananyang 4. Anjurkan keluarga


harus dibatasi yaituyang rendah garam dan 4. Tn. D menjalankan diet untuk menyajikan
rendah lemak. rendah garam dan rendah gula makanan yang tidak
dengan tidak mengunakan terlalu mengandung
garam berlebihan sekiranya ¼ banyak garam, tinggi
- ½ sendok teh/hari serta lemak seperti ikan asin,
mengurangi makanan sayuran yang
berlemak (penggunaan bersantan, serta
daging/ayam/ikan paling makanan yang terlalu
banyak 100 g/hari, telur mengandung banyak
ayan/bebek paling banyak minyak (goreng-
1butir sehari) gorengan),.

5. Motivasi untuk
5.Tn. D dapat mengkonsumsi obat- 5. Ny. K mengkonsumsi obat- melakukan pengobatan
obatan secara rutin sesuai anjuran obatan sesuai anjuran dokter, secara teratur sesuai
dokter. yaitu Amlodipine 10mg 1x1 dengan anjuran dokter.
biloa pagi dan HCT 1x1 sore
sesudah makan.

6. Anjurkan kepada
6.Keluarga dapat selalu memberikan motivasi 6. Keluarga selalu keluarga untuk selalu
kepada Tn. D untuk menjalankan diet, memberikan motivasi memotivasi pasien agar
olahraga/aktivitas dan teratur minum obat. kepada Tn. D untuk pasien dapat
menjalankan diet, menjalankan diet,
olahraga/beraktivitas dan olahraga/aktivitas dan
teratur minum obat. teratur minum obat.

7. Jelaskan makanan yang


7. Tn. D dapat sebaiknya harus
7.Tn. D mampu menjelaskan makanan menjelaskan dan dihindari dan anjurkan
yang sebaiknya harus dihindari. menghindari makanan agar tidak
yang sebaiknya dihindari menggunakan bumbu
oleh penderita hipertensi penyedap makanan
dan diabetes mellitus. yang mengandung
Yaitu makakan yang garam natrium.
berkadar lemak tinggi,
bumbu masak yang banyak
mengandung garam
natrium dan MSG,
makanan yang
mengandung alcohol
seperti durian dan tape.
2. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan 1. Tn. D dapat menjelaskan tentang 1. Verbal 1. Tn. D dapat 1. Jelaskan pada keluarga
berhubungan dengan tindakan perawatan penyebab gangguan pola tidur. menjelaskan tentang tentang penyebab
penurunan kualitas tidur selama 2x kunjungan, penyebab gangguan tidur, gangguan pola tidur,
akibat dari penyakit keluarga dan klien yaitu karena banyak tidur yaitu: terlalu banyak
hipertensi yang ditandai mampu mengurangi saat siang hari karena tidak tidur saat siang hari
dengan Ny. K gangguan pola tidur. ada aktivitas fisik, banyak karena tidak ada
mengungkapkan susah tidur pikiran, penyakit tertentu aktivitas fisik sehingga
karena kepala yang sering (misalnya hipertensi) yang terasa mengantuk,
sakit, tampak lelah, tekanan membuat kepala sakit banyak pikiran,
darah 160/90mmHg. sehingga sulit untuk penyakit tertentu yang
istirahat. mengganggu seseorang
untuk beristirahat
seperti penyakit
hipertensi yang
membuat seseorang
merasa sakit
kepala/pusing sehingga
sulit untuk tidur.

2. Tn. D tidak tidur terlalu cepat. 2. Psiko 2. TN. D tidak melakukan 2. Anjurkan pada Tn. D
motor tidur terlalu cepat, misal tidur untuk tidak tidur terlalu
malam mulai pukul 19.00. cepat.

3. Tn. D dapat melakukan 3. Anjurkan pada TN. D


3. Tn. D dapat melakukan kegiatan 3. Psiko kegiatan pengantar sebelum untuk melakukan
pengantar sebelum tidur. motor tidur, seperti menonton kegiatan pengantar
televisi atau minum air putih sebelum tidur, seperti
hangat. menonton televisi atau
minum air putih
hangat.

4. Tn. D dapat melakukan cara 4. Psiko 4.Tn, D dapat melakukan cara 4. Anjurkan pada
mengurangi gangguan pola tidur, motor mengurangi gangguan pola keluarga untuk
yaitu dengan cara: tidur, seperti: melakukan cara
a. Membantu membuat jadwal a. Membuat jadwal tidur mengurangi gangguan
tidur yang tepat. yang tepat dan dapat pola tidur, yaitu:
b. Membantu memilih aktivitas melakukan sesuai a. Buat jadwal tidur
yang dilakukan oleh Tn. D dengan jadwal. yang tepat dan
b. Melakukan aktivitas melakukan sesuai
yang dapat dilakukan jadwal.
oleh Tn. D seperti b. Melakukan
membantu istri beres- aktivitas fisik
beres rumah,membantu seperti memasak,
anak belajar,dan membereskan
menonton TV. rumah atau
mengikuti kegiatan
yang ada di
lingkungan rumah
seperti
perkumpulan
bapak-bapak dan
,kerja bakti.
IMPLEMENTASI

Diagnosa
No. Tujuan Khusus Tanggal Implementasi Evaluasi Sumatif
Keperawatan
1. Ketidakpatuhan 1. TN.D mampu 10oktober 2020 1. Pukul 16.15 Tanggal 12Oktober 2020
berhubungan menjelaskan tentang Menjelaskan pengertian hipertensi dan S:
dengan kurang penyakit hipertensi diabetes mellitus serta gejala-gejalanya. Keluarga mengungkapkan sudah
motivasi diri yang dan diabetes mellitus. memahami tentang pengertian, perawatan
ditandai dengan di rumah serta tatalaksana diet yang benar
Tn.D 2. Tn. D mampu 2. Pukul 16.20 untuk Tn. D yang menderita sakit
mengungkapkan menyebutkan Menjelaskan tindakan apa yang harus hipertensi.
sudah menderita tindakan apa yang dilakukan jika seseorang menderita hipertensi O:
hipertensi sejak 10 harus dilakukan jika dan diabetes mellitus. - TD 130/80 mmHg.
tahun yang lalu dan seseorang menderita - Nadi 80x/menit.
diabetes mellitus hipertensi dan - Keluarga selalu memotivasi kepada Tn
sejak 5 tahun yang diabetes mellitus. D untuk patuh terhadap terapi yang
lalu, merasa sering sedang dijalankan, meliputi: diet,
bosan untuk minum 3. TN. D mampu 3. Pukul 16.30 olahraga/aktivitas dan minum obat
obat, karena obat menjelaskan prinsip Menjelaskan prinsip diet bagi hipertensi dan secara teratur sesuai dengan anjuran
yang di konsumsi diet bagi hipertensi diabetes mellitus. dokter.
banyak, tidak dan diabetes mellitus. - Saat memasak, Tn. D sudah mengurangi
pernah 4. Pukul 16.35 penggunaan garam yang banyak atau
mendapatkan 4. Tn. D dapat Menganjurkan keluarga untuk menyajikan bumbu penyedap dan lemak tinggi
penyuluhan tentang mengkonsumsi makanan yang tidak terlalu mengandung menghindari minum teh yang terlalu
hipertensi dan makanan yang harus banyak garam dan tinggi lemak seperti ikan manis.
diabetes mellitus, dibatasi yaitu yang asin, sayuran yang bersantan, serta makanan - Tn.D mengkonsumsi obat-obatan sesuai
suka rendah garam dan yang terlalu mengandung banyak minyak anjuran dokter, yaitu : Amlodipine 10mg
mengkonsumsi tinggi lemak. (goreng-gorengan). 1x1aat pagi sesudah makan dan HCT
minuman yang 1x1 saat sore.
manis, TD 160/90 5. Pukul 16.45 A : Masalah keperawatan teratasi.
mmHg, saat ini 5. Tn. D dapat Menganjurkan untuk minum obat yang sudah
Ny. S mengkonsumsi obat- diberikan sesuai dengan anjuran dokter.
mengkonsumsi obat obatan secara rutin
Amlodipine, obat sesuai anjuran
HCT belum di dokter.
minum sama sekali. 6. Pukul 16.50
6. Keluarga dapat selalu Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu
memberikan motivasi memberikan motivasi kepada Ny. K untuk
kepada Tn. D untuk menjalankan diet, olahraga/aktivitas dan
menjalankan diet, minum obat teratur.
olahraga/aktivitas
dan teratur minum
obat.
7. Pukul 16.53
7. TN. D mampu Menjelaskan makanan yang sebaiknya harus
menjelaskan dihindari dan anjurkan agar tidak
makanan yang menggunakan bumbu penyedap makanan
sebaiknya harus yang mengandung garam natrium.
dihindari.
8. Pukul 16.53
Mengukur tekanan darah dan nadi.

2. Gangguan pola 1. Tn. D dapat 10 Oktober2020 1. Pukul 16.55 Tanggal 12 Oktober 2020
tidur berhubungan menjelaskan tentang Menjelaskan tentang penyebab gangguan pola S:
dengan penurunan penyebab gangguan tidur. Keluarga mengungkapkan sudah
kualitas tidur akibat pola tidur. memahami tentang penyebab gangguan
dari penyakit pola tidur dan sakit kepala berkurang
hipertensi yang 2. Tn. D tidak tidur 2. Pukul 16.58 sehingga Tn. D dapat istirahat cukup.
ditandai dengan Tn terlalu cepat. Menganjurkan kepada Tn. D untuk tidak tidur Tn. D juga mengungkapkan sudah
D mengungkapkan terlalu cepat, misal tidur malam mulai jam melaksanakan jadwal istirahat yang telah
susah tidur karena 19.00. Sebaiknya Ny. K tidur malam mulai dibuat.
kepala yang sering pukul 21.00. Serta menganjurkan kepada Ny. O:
sakit, tampak lelah, K untuk tidak tidur siang terlalu lama. - TD 130/80 mmHg.
tekanan darah - TN, Dtidak tampak lelah.
160/90mmHg. 3. Tn D dapat 3. Pukul 17.00 - Tn. D tidak tidur terlalu cepat.
melakukan kegiatan Menganjurkan kepada Tn D untuk melakukan - Tn. D dapat melakukan kegiatan
pengantar sebelum kegiatan pengantar sebelum tidur, seperti: pengantar sebelum tidur, yaitu menonton
tidur. menonton televisi atau minum air putih televisi yang ada di dalam kamarnya.
hangat. - Tn. D melaksanakan tidur tepat waktu
sesuai jadwal yakni, istirahat siang pukul
4. TN. D dapat 4. Pukul 17.05 13.00-14.30 dan istirahat malam pukul
melakukan cara Menganjurkan untuk melakukan cara 20.00-04.30. Dibuktikan dengan
mengurangi mengurangi gangguan pola tidur, yaitu: pemberian tanda checklist pada jadwal
gangguan pola tidur, a. Membantu membuat jadwal tidur dan istirahat.
yaitu dengan cara: memberikan motivasi agar tidur tepat - TN D dapat memilih kegiatan yang
a. Membantu waktu. dapat dilakukan setiap hari, seperti
membuat b. Memberikan contoh aktivitas fisik yang berjalan setiap pagi hari selama 20-30
jadwal tidur dapat dilakukan di rumah sehari-hari menit.
yang tepat. seperti membereskan rumah dan A : Masalah keperawatan teratasi.
b. Membantu mengikuti kegiatan di lingkungan rumah
memilih seperti kerja bakti dan musyawarah
aktivitas yang kampung.
dilakukan oleh
Tn. D
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Diagnosa Keperawatan S.O.A.P.I.E


10Oktober202 Ketidakpatuhan Pukul 17.00 WIB
0 berhubungan dengan S : Keluarga mengungkapkan sudah memahami
kurang motivasi diri yang pengertian penyakit hipertensi dan diabetes
ditandai dengan Tn. D mellitus namun masih bingung mengenai
mengungkapkan sudah tatalaksana diet yang benar.
menderita hipertensi sejak O:
2 tahun yang lalu , merasa - TD 150/80 mmHg.
sering bosan untuk minum - Nadi 86x/menit.
obat, karena obat yang di - Ny. K mengkonsumsi obat-obatan sesuai anjuran
konsumsi banyak, tidak dokter, yaitu Amlodipine 10mg 1x1 sesudah
pernah mendapatkan makan.
penyuluhan tentang
hipertensi suka A : Masalah teratasi sebagian.
mengkonsumsi P : Intervensi no.1 dan 2 dihentikan. Melanjutkan
makananyang asin, TD intervensi no.3-7.
160/90 mmHg, saat iniTn I :
D. mengkonsumsi obat Pukul 17.00
Amlodipine, dan HCT. Menjelaskan prinsip diet bagi hipertensi
Pukul 17.05
Menganjurkan keluarga untuk menyajikan makanan
yang tidak terlalu mengandung banyak garam dan
tinggi lemak seperti ikan asin, sayuran yang
bersantan, serta makanan yang terlalu mengandung
banyak minyak (goreng-gorengan).

Pukul 17.10
Menganjurkan untuk minum obat yang sudah
diberikan sesuai dengan anjuran dokter.

Pukul 17.15
Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu
memberikan motivasi kepada Tn. D untuk
menjalankan diet, olahraga/aktivitas dan minum
obat teratur.

Pukul 17.20
Menjelaskan makanan yang sebaiknya harus
dihindari dan anjurkan agar tidak menggunakan
bumbu penyedap makanan yang mengandung
garam natrium.

Pukul 17.25
Mengukur tekanan darah dan nadi.

Pukul 17.30
E:
Keluarga mengungkapkan sudah memahami
penjelasan yang telah diberikan oleh tenaga
kesehatan mengenai tatalaksana diet yang benar
untuk penyakit hipertensi dan diabetes mellitus.
11 Gangguan pola tidur Pukul 17.00 WIB
Oktober2020 berhubungan dengan S : Ny. K mengungkapkan sudah memahami
penurunan kualitas tidur penyebab gangguan pola tidur dan sakit kepala
akibat dari penyakit sudah mulai berkurang, namun tengah malam
hipertensi yang ditandai tadi terbangun dan sulit untuk tidur lagi.
dengan TN. D O:
mengungkapkan susah - TD 150/80 mmHg.
tidur karena kepala yang - Nadi 86x/menit.
sering sakit, tampak lelah, - TN. D masih tampak lelah.
tekanan darah - Tn. D belum melaksanakan tidur tepat waktu.
160/90mmHg. - Tn. D dapat memilih kegiatan yang dapat
dilakukan setiap hari.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi no.1 dihentikan. Intervensi no.2,3
dan 4a dilanjutkan.
I :
Pukul 17.00
Menganjurkan kepada Tn. D untuk tidak tidur
terlalu cepat, misal tidur malam mulai jam 19.00.
Sebaiknya TN. D tidur malam mulai pukul 21.00.
Serta menganjurkan kepada Tn. D untuk tidak tidur
siang terlalu lama.

Pukul 17.05
Menganjurkan kepada Tn. D untuk melakukan
kegiatan pengantar sebelum tidur, seperti:
menonton televisi atau minum air putih hangat.

Pukul 17.07
Memberikan motivasi untuk melakukan cara
mengurangi gangguan pola tidur, yaitu dengan
melaksanakan tidur tepat waktu sesuai jadwal yang
telah dibuat.

Pukul 17.30
E:
Tn. D mengungkapkan sudah memahami jadwal
waktu untuk tidur dan berusaha untuk
melaksanakan sesuai dengan jadwal.

12 Oktober Ketidakpatuhan Pukul 15.30 WIB


2020 berhubungan dengan
kurang motivasi diri yang S:
ditandai dengan TN. D Keluarga mengungkapkan sudah memahami
mengungkapkan sudah tentang pengertian, perawatan di rumah serta
menderita hipertensi sejak2 tatalaksana diet yang benar untuk Tn. D yang
tahun yang lalu, merasa menderita sakit hipertensi.
sering bosan untuk minum O:
obat, karena obat yang di - TD 130/80 mmHg.
konsumsi banyak, tidak - Nadi 80x/menit.
pernah mendapatkan - Saat memasak, Tn D sudah mengurangi
penyuluhan tentang penggunaan garam yang banyak atau bumbu
hipertensi dan diabetes penyedap dan lemak tinggi menghindari minum
mellitus, suka teh yang terlalu manis.
mengkonsumsi minuman - TN. D mengkonsumsi obat-obatan sesuai anjuran
yang manis, TD 160/90 dokter, yaitu Amlodipine 10mg 1x1 sesudah
mmHg, saat ini Tn. D makan.
mengkonsumsi obat - Keluarga selalu memotivasi kepada Ny. K untuk
Amlodipine, dan HCT patuh terhadap terapi yang sedang dijalankan,
meliputi: diet, olahraga/aktivitas dan minum obat
secara teratur sesuai dengan anjuran dokter.
A : Masalah keperawatan teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

15 Maret 2017 Gangguan pola tidur Pukul 15.30 WIB


berhubungan dengan S:
penurunan kualitas tidur Keluarga mengungkapkan sudah memahami
akibat dari penyakit tentang penyebab gangguan pola tidur dan sakit
hipertensi yang ditandai kepala berkurang sehingga Tn. D dapat istirahat
dengan Tn. D cukup.
mengungkapkan susah Tn. D juga mengungkapkan sudah melaksanakan
tidur karena kepala yang jadwal istirahat yang telah dibuat.
sering sakit, tampak lelah, O:
tekanan darah - TD 130/80 mmHg.
160/90mmHg. - Tn. D tidak tampak lelah.
- Tn. D tidak tidur terlalu cepat.
- Tn. D dapat melakukan kegiatan pengantar
sebelum tidur, yaitu menonton televisi yang ada
di dalam kamarnya.
- Tn. D melaksanakan tidur tepat waktu sesuai
jadwal yakni, istirahat siang pukul 13.00-14.30
dan istirahat malam pukul 20.00-04.30.
Dibuktikan dengan pemberian tanda checklist
pada jadwal istirahat.
- Tn. D dapat memilih kegiatan yang dapat
dilakukan setiap hari.
A : Masalah keperawatan teratasi.
P: Intervensi dihentikan.
REVIEW JOURNAL HIPERTENSI 1
No. ASPEK Review

1 Judul Adherence to Medicin Regimens among Low-Income


Patients with Multiple Comorbid Chonic Condition

2 Refrensi (Mishra, Gioia, Childress, Barnet, & Webster, 2011)

3 Objektif Mengeksplorasi faktor pendukung dan tantangan untuk


multiplemendikasi pasien berpenghasilan rendah
dengan kondisi komorbid penyakit fisik dan mental
yang kronis

4 Qualitative study N = 50 partisipan

5 Hasil Menemukan tiga tema yang yaitu meningkatkan


pemahaman tentang kerumitan terhadap beberapa obat
yang didapat: (1) mencapai ambang batas sendiri untuk
konsultasi pengobatan, (2) menambah informasi
bersama dan mengambil keputusan, dan (3) mengambil
obat yang kurang dari yang diresepkan

Jurnal 2

No. Aspek Review

1 Judul Factors Influencing Antihypertensive Medication


Adherence In Veterans With Hypertension And
Veterans With Hypertension And Post-Traumatic
Stress Disorder

2 Refrensi (Chaplik, 2014

3 objektif Untuk penilaian potensi risiko kelalaian obat


antihipertensi yang membandingkan veteran dengan
HTN dan veteran dengan HTN dan PTSD

4 Desain Cross-sectional study

5 Sampling N=428 responden

6 Hasil Path model menjelaskan sejumlah kecil varians pada


pertemuan perawat yang merawat veteran dengan
HTN harus menyetujui variabel-variabel ini, tetapi
juga waspada terhadap masalah lain yang dapat
memengaruhi konservasi pengobatan antihipertensi

REVIEW JOURNAL HIPERTENSI 3


1. Reference Hayden B. Bosworth, PhD, Maren K. Olsen, PhD. (2007). Hypertension
Intervention Nurse Telemedicine Study. American Heart Journal :
America.
2. Title “Hypertension Intervention Nurse Telemedicine Study (HINTS): Testing
a multifactorial tailored behavioral/ educational and a medication
management intervention for blood pressure control”
3. Point in journal Studi Telemedis Intervensi Keperawatan pada Hipertensi adalah
percobaan menguji 3 intervensi keperawatan dalam desain 4-kelompok:
(1) perawatan biasa, (2) disesuaikan intervensi perilaku, (3) intervensi
manajemen obat menggunakan sistem validasi pendukung keputusan
(DSS), dan (4) gabungan intervensi manajemen perilaku dan obat-
obatan.
4. The Aim Uji klinis acak ini akan menentukan dari 3 intervensi keperawatan,
semua dipicu oleh: (1) perawatan biasa, (2) disesuaikan intervensi
perilaku, (3) intervensi manajemen obat menggunakan sistem validasi
pendukung keputusan (DSS), dan (4) gabungan intervensi manajemen
perilaku dan obat-obatan.
5. Metode 1. Lokasi: Amerika
2. Sampel: 600 pasien dengan Hipertensi
3. Kriteria inklusi: pasien dewasa dengan Hipertensi
4. Desain penelitian: kelompok kontrol eksperimental
5. Metode dan alat ukur: instrumen dalam studi dengan alat tensi meter
Metode kelompok (1) perawatan biasa: berbasis penyedia perawatan,
berbasis di klinik, ada program spesial hipertensi, kelompok (2)
intervensi perilaku disesuaikan: pemantauan dievaluasi oleh perawat dan
11 modul disesuaikan perilaku, kelompok intervensi pengelolaan obat
(3) menggunakan validasi keputusan sistem pendukung (DSS)
pemantauan dievaluasi oleh perawat dan intervensi manajemen obat.
Kelompok (4) dikombinasikan perilaku dan intervensi pengelolaan obat:
pemantauan dievaluasi oleh perawat, 11 modul disesuaikan perilakudan
manajemen medis.
6. Analisa data: analisis hipotesis utama adalah sebagai berikut: (1)
pasien yang menerima hanya intervensi perilaku, obat intervensi,
gabungan intervensi akan menunjukkan 15%, 15% dan 25% peningkatan
tingkat kontrol BP, masing-masing, dibandingkan dengan kelompok
kontrol selama 18 bulan tindak lanjut. Kami berencana untuk
menggunakan model general campuran linear dengan alamat utama studi
hipotesis.31 tetap efek dalam model akan termasuk kelompok intervensi,
waktu, dan interaksi dua arah kelompok dan waktu; model ini juga
meliputi efek acak tingkat pasien untuk memperhitungkan korelasi antara
pasien mengulangi measures dari waktu ke waktu. Analisis diusulkan
berfokus pada kelompok intervensi oleh time efek dalam model
campuran linear umum.
6 Result 1. Hasil utama studi adalah kontrol TD diukur pada dasar, 6, 12, 18 dan
24 bulan menggunakan protokol standar penelitian. Pada setiap titik
pengukuran, langkah-langkahTD diperoleh dengan menggunakan digital
sphygmomanometer setelah pasien memiliki beristirahat selama 5 menit.
Untuk setiap pasien pengukuran kesempatan, tidak memadai kontrol TD
didefinisikan sebagai klinik STD z140 mm Hg atau DTD z90 mm Hg
untuk individu tanpa diabetes dan STD z130 mm Hg atau DTD z80 mm
Hg untuk individu dengan diabetes menurut ketentuan1,30 JNC VII/VA
tekanan darah diukur oleh RAs yang buta untuk tugas kelompok pasien.
2. Hasil sekunder dalam studi ini termasuk pengetahuan dan resiko yang
dirasakan terkait dengan hipertensi. Dibandingkan dengan pasien dalam
perawatan biasa dan kelompok pengelolaan obat, kami berhipotesis
bahwa pasien dalam intervensi perilaku disesuaikan akan memiliki
pengetahuan yang lebih besar dan dirasakan risiko yang terkait dengan
hipertensi. Pengetahuan dan risiko yang dirasakan adalah ukuran yang
terus-menerus berasal dari diubah pasien hipertensi keyakinan kuesioner.
Karena ukuran dinilai pada beberapa titik waktu untuk setiap pasien
(dasar, 6 bulan, 12 bulan, dan 18 bulan), kami berencana untuk
menggunakan model linier campuran efek untuk analisis kami. Obat
kepatuhan akan dinilai dengan menggunakan resep refill catatan.
Menggunakan metode divalidasi oleh Steiner dan Prochazka, kami akan
hitung Med-Out. Indeks yang akan sama dengan (jumlah hari tanpa obat
di periode pengamatan) / (Jumlah total observasi hari). Kami akan
menghitung Med-Out untuk setiap obat anti hipertensi dan menciptakan
nilai rata-rata, ringkasan pil isi ulang. Pengobatan perbedaan dalam rata-
rata tingkat kepatuhan akan diteliti dengan model regresi linear.
7 Conclusion Memberikan peningkatan prevalensi hipertensi dan ketidakmampuan kita
untuk mencapai kontrol TD memadai dengan menggunakan model
tradisional perawatan, pengujian intervensi dalam rumah pasien dapat
meningkatkan akses, kualitas, dan hasil.

8 Deficiency Dalam jurnal penelitian tidak dijelaskan bagaimana hasil penelitian


Research tersebut secara rinci, dalam jurnal hanya menggambarkan intervensi dari
masing-masing kelompok dan masing-masing dari intervensi yang
memberikan hasil positif untuk menurunkan hipertensi

9 Advantages Keuntungan dari jurnal penelitian banyak metode yang digunakan dalam
Research penelitian ini yaitu perawatan biasa, disesuaikan perilaku dalam
intervensi keperawatan, manajemen obat, dan intervensi Gabungan.

10 Aplicated in Metode yang ada dalam jurnal yang dapat diterapkan untuk intervensi
Nursing keperawatan yang monitoring TD dievaluasi oleh perawat jika perawatan
di rumah dan aplikasi 11 modul perilaku (hipertensi pengetahuan,
memori, sosial, pasien hubungan penyedia, efek samping dari obat-
obatan anthyhipertensive, perilaku kesehatan, diet, olahraga, merokok,
alkohol, pengurangan stres) dan manajemen obat, intervensi ini dapat
mengurangi hipertensi pada pasien ini.

Anda mungkin juga menyukai