DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI
2
• Pemeriksaan fisik dilakukan secara menyeluruh dari
kepala sampai ujung kaki ( Head to toe ).
4
Tujuan pemeriksaan fisik
vCompos mentis
Sadar sepenuhnya, bisa menjawab dengan baik
vApatis
Acuh tak acuh dan tampak segan terhadap
lingkungan
vSomnolent
Mengantuk, respon psikomotor yang lambat
pulih dengan rangsangan
Kesadaran
v Sopor ( stupor )
Mengantuk yang dalam , bangun dengan
rangsangan kuat seperti rangsang nyeri tetapi
tidak terbangun dengan sempurna
v Koma
Penurunan kesadaran yang sangat dalam
tidak ada gerakan dan tidak ada respon terhadap
rangsang nyeri
Glasgow Coma Scale (GCS)
M Membuka mata spontan 4
A Membuka mata dengan stimulus verbal 3
E
T Membuka mata dengan rangsang nyeri 2
A Tidak membuka mata 1
M Dapat mengikuti perintah 6
O Dapat melokalisasi rangsang nyeri 5
M T
Tidak dapat melokalisasi rangsang nyeri, fleksi menjauhi rangsang nyeri 4
O
R Dekortikasi (fleksi abnormal) 3
I Deserebrasi (ekstensi abnormal) 2
K
Tidak ada respon motorik 1
V Orientasi tempat, waktu dan orang baik. 5
E Disorientasi, confuse, tetapi masih dapat berbicara dalam bentuk kalimat. 4
R
V B Kata-kata yg tidak ”nyambung” ( inappropriate words ) 3
A Mengeluarkan suara yg tdk membentuk kata, merintih 2
L
Tidak ada respon verbal 1
Pemeriksaan kepala
INSPEKSI
Bentuk dan ukuran kepala
vDolikosefalus ( kepala panjang)
vBrakisefalus ( kepala bulat)
vHidrosefalus
vMikrosefalus
• Tanda musset
Gerak kepala mengangguk dan menengadah berulang-
ulang(to and fro bobbing), seirama dengan denyut jantung,
ditemukan pada pasien insufisiensi aorta
Lanjut pemeriksaan kepala
• PALPASI
Adakah benjolan
ü kista ateroma : benjolan dikulit kepala
ü Ensefalokel : penonjolan pada glabela atau
pertengahan dahi bawah, berdenyut bila
ditekan, dengan lubang didasarnya akibat
cacat bawaan pada tulang
• Ubun-ubun ( datar / cekung / cembung )
Rambut
• INSPEKSI
• Alopesia : kerontokan rambut disertai tidak tumbuhnya rambut
(kebotakan)
• Efluvium : kerontokan rambut tanpa disertai kebotakan , misal
setelah therapy sitostatika
• Kelebatan rambut
• Pigmen rambut kurang/hilang sehingga timbul uban (kanitis)
ü Bawaan (albino)
ü Senilis (menua)
ü premature
Wajah
• INSPEKSI
• Warna wajah : pucat, ikterus, sianosis
• Ruam malar / butterfly rash ( SLE ) dan facies leonina
( lepra)
• Fasies hipocratic (mata cekung,kulit kering,telinga
dingin ) tanda dehidrasi
• Parkinsonisme (muka topeng/tanpa ekspresi)
• Skleroderma (tidak dapat menutup mulut dan
tersenyum karena kulit tipis dan tegang)
Wajah
vTetanus (spasme tonik pada otot-otot wajah)alis
terangkat, sudut mata luar tertarik keatas,sudut
mulut tertarik kesamping
vSindroma down
INSPEKSI
Exopthalmus : Bola mata yang menonjol keluar
Enoptalmus : Bola mata yang tertarik kedalam
Strabismus / juling : kedua bola mata tidak sesuai
Nistagmus : gerakan mata yang berjalan secara
ritmis
Deviation conjuge : kedudukan kedua bola mata selalu
melihat kesatu jurusan
MATA
INSPEKSI dan PALPASI
Kelopak
Ø ptosis : kelopak mata tamak jatuh
Ø Xantelasma : bercak kuning pada kulit kelopak mata
akibat peninggian kadar lemak darah
Ø Blefaritis : radang kelopak mata
Ø Perdarahan : akibat trauma
Ø Raba adanya benjolan dikelopak mata ( hordeulum atau
kalazion)
Pupil : isokor, myosis dan midriasis
Kecepatan refleks pupil :
• Ukuran Refleks Pupil
• Bentuk
Konjungtiva
Pingueculla : bercak putih kekuningan
Phlyktaen : nodul kecil warna abu-abu agak kuning
Bercak biot : bercak segitiga pada kedua sisi kornea,
pucat, keabu-abuan
Radang : warna merah, mengeluarkan air mata
dan kadang-kadang sekret
Anemia : pucat
TELINGA
INSPEKSI
Lubang : adakah serumen, sekret
Selaput : utuh / tidak
PALPASI
Nyeri tekan di processus mastoideus : tanda mastoiditis
HIDUNG
INSPEKSI
Bagian luar : bentuk
Selaput lendir: penyumbatan dan perdarahan
PALPASI
Septum: adanya deviasi atau benjolan
MULUT DAN TENGGOROKAN
INSPEKSI
Pemeriksaan dengan :
- inspeksi
- palpasi
- perkusi
- auskultasi
Inspeksi
- Gambaran tentang dinding dada
- Bentuk dada
- Besar dada
- Simetris
- Keadaan statis dan dinamis
- Gerakan dada pada pernafasan
- Terdapatnya deformitas
- Penonjolan
- Pembengkakan
- Jaringan parut
Perlu diperhatikan pengembangan dada dan gerakan
celah iga pada pernafasan, kecepatan, kedalaman,
simetri, serta pola gerakan pernafasan
Gerakan dada akan berkurang pada belahan dada yang
mengalami kelainan
Pernapasan merupakan tanda vital yang perlu dinilai,
disamping Nadi & Tekanan darah
Type-type pernapasan :
35
Perkusi
• Cara langsung
• Cara tidak langsung
37
Auskultasi
a. os diminta menarik nafas pelan-pelan dengan mulut
terbuka
b. Lakukan auskultasi secara sistematis
c. Bandingkan bunyi suara kanan dan kiri
d. Perhatikan bila ada perubahan suara dan tentukan
lokasinya
Suara nafas
• Vesikuler
• Krekels / rales
• Ronkhi
• Mengi / whezing
JANTUNG
Inspeksi & Palpasi
vBentuk dada : transversal,paralitik (kecil), dada mengembang
(dada emfisema)
vKelainan bentuk : kifosis,skoliosis,dada dan sternum cekung
kedalam, dan voussure cardiaque
vPulsasi jantung : iktus kordis disela iga ke 5 pd midclavikula kiri
Perkusi :
Tujuan :
- untuk mendapatkan informasi batas- batas,ukuran dan
posisi jantung
- untuk mengetahui apakah organ berisi udara, cairan/massa padat
AUSKULTASI :
Bunyi jantung berasal dari katup-katup jantung.
Mitral : paling jelas di apeks
Trikuspid : di sternum sela iga ke 5 kanan
Aorta : di sendi antara sternum dgn sela iga 2
kanan / apeks
40
ABDOMENT
INSPEKSI
Keadaan Umum:
Tampak nyeri atau tidak.
o Kolik ginjal/empedu –> menggeliat di tempat tidur.
o Pasien dengan peritonitis –> tidak bergerak di
tempat tidur/lutut ditarik ke atas untuk membantu
relaksasi otot perut dan mengurangi tekanan intra
abdominal.
o Kulit : apakah ada ruangan interkostal, striae, vena
yang melebar(sirosis hepatis), rush atau lesi kulit
lainnya
Bentuk Abdomen:
Genitalia wanita
Inspeksi :
§ Banyak dan kebersihan rambut pubis
§ Kulit sekitar pubis : adakah lesi, erythema, lecet, keputihan,
perlukaan, bisul dsb.
§ Regangkan labia majora dengan menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk kiri (yang dibungkus), kemudian amati: bagian dalam
labia majora dan minora, adakah lecet, luka dan tanda-tanda
peradangan.
§ Klitoris : ada lesi / tidak
a) Inspeksi :
• Penyebaran dan kebersihan rambut pubis
• Kulit penis dan scrotum: adakah lecet, ulkus, lesiu,
pembengkakan dan benjolan
• Lubang urethra: adakah stenosis
(penyempitan/sumbatan), adakah keluar cairan yang
abnormal
b) Palpasi
2) Refleks biceps:
Atur lengan klien dengan fleksi – pronasi, pegang siku
klien dan lakukan perkusi pada insersio Musculus Biseps
Brachi
REFLEKS TRICEPS
Refleks patella
65