Anda di halaman 1dari 34

PEMERIKSAAN

FISIK

Rifmi Utami
KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK
 Prinsip Dasar
 Data Subjektif (Allo/Auto anamnesa)
 Data Objektif
 Teknik

 Inspeksi (periksa pandang/observasi)


 Palpasi (periksa raba)
 Auskultasi (periksa dengar)
 Perkusi (periksa ketuk)
PEMERIKSAAN FISIK PER SISTEM
 Keadaan Umum :
Kesadaran, Tanda Vital (TD, HR, RR, Suhu), Pemeriksaan
Antopometri (BB, TB, LILA)
 Kepala dan muka→ inspeksi dan palpasi
Simetris, rambut, bengkak, lembab, lesi dan bau.
 Mata → inspeksi
Gerakan bola mata, simetris/tdk, kelainan
bentuk/penglihatan, sekret, kedaan sklera/konjungtiva/pupil.
 Hidung → inspeksi dan palpasi
Bentuk, masalah pada sinus, trauma, epistaksis (mimisan),
hidung tersumbat
 Telinga → inspeksi dan palpasi
Bentuk, canalis bersih/tidak, Tinitus, keluar cairan putih dari
lubang telinga, g3/kehilangan pendengaran
 Mulut → inspeksi dan palpasi
 Bibir → warna, simetris, lesi, kelembaban,
pengelupasan dan bengkak
 Rongga mulut → stomatitis, kemampuan
menggigit, mengunyah dan menelan
 Gusi → warna dan edema
 Gigi → karang gigi, caries, sisa gigi
 Lidah → kotor, warna, kesimetrisan,
kelembaban, luka, bercak dan pembengkakan
 Kerongkongan → tonsil, peradangan,
lendir/sekret.
 Leher → inspeksi dan palpasi
 Pembesaran kelenjar gondok & limfe, nyeri tekan,
kaku pada leher.
 Payudara :
benjolan, nyeri tekan / rasa tidak nyaman
 Pernafasan
batuk, sputum, asma, bronkhitis, sesak napas, pilek,
batuk darah
 Jantung :
tekanan darah tinggi, masalah – masalah jantung,
nyeri dada, palpitasi, dispnea, ortopnea, edema
 Gastointestinal:
Kembung, mual, muntah, nyeri tekan, kolik, obstipasi
(sembelit di rektum dapt menyebabkan sulit BAB),
konstipasi (sembelit di kolon), regurgitasi, salah
cerna, perdarahan rektal sehingga feses berwarna
hitam/melena, diare, sendawa berlebihan,
pengeluaran gas berlebihan
 Genetalia
 Genetalia pria : hernia, sakit pada penis, nyeri
testikular/teraba massa pada testis, PMS dll.
 Genetalia wanita : menstruasi, g3 haid, benjolan, sakit,
nyeri tekan, PMS, Leukhorea, gejala klimakterium, HPHT
 Perkemihan
frekwensi berkemih, poli uria, nokturia, rasa sakit spt
t’bakar saat berkemih, inkontinensia, prostatitis
 Vaskular perifer
keram pada tungkai, varises vena, bekuan pada vena
 Muskuloskeletal
nyeri otot / sendi, kekakuan, artritis, nyeri
 Neurologis
pingsan, kejang, kesemutan, tremor/gerakan involunter lain
 Hematologis
anemia, berdarah, memar, kemungkinan reaksi tranfusi
 Endokrin
masalah thyroid, intoleransi terhadap panas/dingin, keringat
berlebihan, diabetes, haus & lapar berlebihan
 Psikiatri : kegelisahan, tegang, depresi
PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
 Px Umum :
Inspeksi : derajat kesadaran (kompos
mentis, apatis, letargi, somnolen, sopor,
koma)
Palpasi & auskultasi : Vital Sign
 Kulit :
Inpeksi & palpasi : Hiperpigmentasi,
sianosis, edema, turgor, makula, papula,
vesikula, pustula, bula, nodul,
sikatriks,nevi.
 Kepala :
Inspeksi & palpasi : rambut (jenis, warna,
kelainan) edema / tdk, kebersihan
LANJUTAN
 Mata :
Inspeksi & palpasi Starbismus, konjungtiva,
sklera
 Telinga :
Inspeksi & palpasi Serumen, tinitus
 Hidung :
Inspeksi & palpasi epistaksis, ingus
 Mulut / Gigi :
Inspeksi bibir, gigi, lidah, palatoskisis
 Leher :
Inspeksi & palpasi pembesaran kelj thyroid
 Dada :

Inspeksi simetris, retraksi, benjolan patologis,


keadaan mammae
 Perut :

Inspeksi & palpasi hepar, gaster, nyeri tekan


 Genetalia :

Inspeksi & palpasi tumor, luka parut, PMS dll


 Ekstremitas :

Inpeksi, palpasi, perkusi : bentuk, ukuran,kelainan


 Punggung :

Inspeksi , palpasi skoliosis, kifosis, lordosis


PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN BALITA
Dasar Teori :
Dilakukan sesaat sesudah bayi lahir pada
saat kondisi/suhu tubuh stabil dan
setelah dilakukan pembersihan jalan
nafas/resusitasi, pembersihan badan
bayi, perawatan tali pusat dan bayi
ditempatkan ditempat yang hangat.
Tujuan :
Mengenal/menemukan kelainan yang perlu
mendapat tindakan segera → “
Observasi KU bayi & cegah terjadinya
Hipotermi.
PEMERIKSAAN FISIK BAYI DAN BALITA
Ciri – ciri BBL Normal :
 Berat badan Lahir 2500 – 4000 gram
 Panjang Badan Lahir 48 – 52 cm
 LK 33 – 35 cm
 LD 30 – 38 cm
 LLA 9 – 11,5 cm
 HR pada menit pertama kira – kira 180 x/mnt
kemudian turun menjadi 120 – 140 kali / mnt
 RR pada menit pertama cepat kira – kira 60 x/mnt
kemudian turun menjadi 40 x/mnt (setelah bayi
tenang)
 Reflek
1. R. Moro (memeluk)

2. R. Menggenggam (graph)

3. R. Menghisap (sucking)
4. R. Mencari sentuh (rooting)

5. R. Melangkah (stepping)

 Kulit kemerah - merahan dan licin karena


jaringan sub kutan cukup terbentuk dan diliputi
Verniks Caseosa
 Rambut Lanugo sedikit (tidak terlihat), rambut
kepala sudah sempurna
 Kuku agak panjang dan lemas
 Kepala → inspeksi dan palpasi
cek kontur tulang tengkorak, penonjolan daerah
yang cekung, hub k2 telinga simetris/tdk, tx
infeksi pada mata, keadaan bibir & mulut
(kelainan)
 Leher → palpasi (ada pembengkakan/pembesaran
kelj. Thyroid/vena jugularis)
 Dada → inspeksi, palpasi dan auskultasi
observasi : bentuk, keadaan putting (bayi
perempuan : menonjol kadang ditemukan cairan),
bunyi nafas dan bunyi jantung.
 Ekstremitas atas/bawah → inspeksi dan palpasi
Periksa bahu, lengan, tangan dan tungkai : bentuk,
gerakan dan jumlah jari
 Sistem saraf → reflek moro
 Abdomen
observasi : bentuk, penonjolan sekitar pusat,
perdarahan tali pusat, benjolan.
 Genetalia → inspeksi dan palpasi
Laki – laki : penis b’lubang/tdk, testis sudah turun,
prepusium melekat pada glands penis.
Perempuan : vagina b’lubang, uretra b’lubang, Labia
mayora menutupi labia minora, t’kdg labiya minora
n klitoris menonjol, ditemukan lendir/spotting.
 Punggung → palpasi (p’bengkakan/cekungan)
 Anus → inspeksi (m’buka k2 belah pantat) : dg
termometer, atresia ani/tidak.
 Kulit → perhatikan vernik, warna kulit,
pembengkakan dan bercak hitam/tanda lahir.
Ada 6 Kesadaran yang terjadi pada semua bayi normal :
 Menangis

Tangis yang normal adalah kuat dan keras


 Keadaan Tidur Tenang

Bayi jarang bergerak, pernafasan lambat dan teratur


 Keadaan Tidur REM

Bayi bernafas tdk teratur, meringis/m’buat ekspresi wajah


lainnya, gerak mata yg cepat dapat terlihat dari kelopak mata
 Keadaan Sadar – Aktif

Bayi bergerak aktif dg ekspresi tenang/meringis pd wajah


 Keadaan Sadar – Tenang

Bayi sadar tapi relaks


 Keadaan Transisional

Bayi mengalami dari satu keadaan sadar ke keadaan sadar


lainnya
 BERAT BADAN

Usia Berat Badan


5 bulan 2 x BBL
1 tahun 3 x BBL
2 tahun 4 x BBL
2,5 – 5 tahun 2 kg / th

 TINGGI BADAN
Usia Tinggi Badan
1 tahun 1,5 x TBL
4 tahun 2 x TBL
6 tahun 3 x TBL
13 tahun 3,5 x TBL (2x TB 2 tahun)
 LINGKAR KEPALA

Usia LK rata- rata


6 bulan 40 – 44 cm
1 tahun 45 – 47 cm
2 tahun 49 cm
Dewasa 55 – 58 cm
 LD
rata – rata : 30,5 – 33 cm
 LILA
LILA BBL : 11 cm
LILA anak usia 1 tahun : 16 cm
APGAR SCORE
Tanda Skor
0 1 2
 Appearance (warna Biru, Kemerahan, Semua
kulit) pucat ekstrem biru kemerahan
 Pulse (HR) Tdk ada < 100 x/mnt > 100 x/ mnt
 Grimace (tonus otot) Lemah Fleksi pd Gerakan aktif
ekstremitas
 Activity (reflek) Tdk ada Meringis Batuk, bersin

 Respiration (RR) Tdk ada Tak Teratur Baik,


menangis
kuat
FAMILY CENTER
CARE &
ATRAUMATIC CARE
FAMILY CENTER CARE

Sistem pelayanan dan


personel harus mendukung,
menghargai, mendorong, &
meningkatkan kekuatan dan
kompetensi keluarga melalui
pemberdayaan, pendekatan
dan pemberian bantuan
efektif. (Duns & Trivette,
1996) Fokus perencanaan asuhan
keperawatan harus mencerminkan
kerja sama orang tua dengan
Wong, 2008 perawat /tim kesehatan
KONSEP FAMILY CENTER CARE

Memampukan Memberdayakan

Wong, 2008
ELEMEN PENTING FAMILY CENTER CARE
Keluarga bersifat konstan

Kolaborasi keluarga /profesional

Saling bertukar informasi yang lengkap dan jelas

Pemahaman dan penghormahatan pada keragaman

Menghormati metode koping yang berbeda

Fasilitasi kerja sama keluarga dengan keluarga

Menghargai keluarga sebagai keluarga, anak sebagai anak

Wong, 2008
ATRAUMATIK CARE

Adalah penyediaan asuhan teurapetik


dalam lingkungan oleh personel, dan
melalui penggunaan intervensi yang
menghapuskan atau memperkecil distres
psikologis dan fisik yang diderita oleh
anak-anak dan keluarga mereka dalam
sistem pelayanan kesehatan.

Wong, 2008
Tanda-tanda Trauma

Trauma/ Distress Trauma/ Distress fisik


psikologis
• Kecemasan • Kesulitan tidur
• ketakutan, • Imobilisasi sampai
• kemarahan, hal yang
• kekecewaan mengganggu
stimulasi sensori
• kesedihan
• malu
• atau rasa bersalah

Wong, 2008
PRINSIP ATujuan
TRAUMATIK
utama: ‘’Jangan Melukai”

Mencegah atau meminimalkan


pemisahan anak dari keluarga

Meningkatkan rasa kendali

Mencegah atau meminimalkan stressor


fisik

Wong, 2008
MENCEGAH ATAU MENGURANGI PERPISAHAN
ORANG TUA DAN ANAK.

 Mendukung perawatan yang berfokus pada


keluarga, memperlakukan keluarga sebagai
pasien.
 Menggunakan perawatan inti.

 Mempertimbangkan hasil penelitian yang


berhubungan dengan preferensi orang tua dan
anak dan apakah tidak saling berhubungan.
MENINGKATKAN RASA KENDALI

 Memperoleh pengetahuan keluarga tentang anak


dan kondisi kesehatannya, mempromosikan
kemitraan, keberdayaan, dan kemampuan.
 Mengurangi rasa takut yang tidak diketahui
melalui pendidikan, artikel yang dikenal, dan
mengurangi ancaman lingkungan.
 Memberikan kesempatan untuk kontrol, seperti
berpartisipasi dalam perawatan, mencoba untuk
menormalkan jadwal harian, dan memberikan
saran secara langsung (Hockenberry & Wilson,
2007).
MENCEGAH ATAU MENGURANGI STRESSOR FISIK
( NYERI, RASA TIDAK NYAMAN, IMOBILITAS, KURANG
TIDUR, KETIDAKMAMPUAN UNTUK MAKAN ATAU MINUM,
DAN PERUBAHAN ELIMINASI )

 Menghindari atau mengurangi prosedur yang


menggangu atau menyakitkan, seperti injeksi,
tusukan-tusukan, kateterisasi uretra.
 Menghindari atau mengurangi berbagai macam
distres fisik, seperti kebisingan, bau, gemetar,
restrain, trauma kulit.
 Mengontrol nyeri melalui pengkajian yang sering
dan intervensi farmakologi dan non-farmakologi.
PERAN PERAWAT PEDIATRIK
Pencegahan
Advokasi atau caring
Hubungan terapeutik penyakit/ promosi
keluarga
kesehatan
• Pondasi penting • Perawat adalah • Tren pelayanan
untuk memberikan advokat kesehatan masa
asuhan yang • Perawat harus depan adalah ke
berkualitas menunjukkan sikap arah pencegahan
caring, rasa kasih penyakit dan
dan empati pemeliharaan
terhadap orang kesehatan, bukan
lain. perawatan penyakit
atau
ketidakmampuan

Wong, 2008
Peran Perawat
Pediatrik, next...

• Ada transmisi informasi pada tingkat


pemahaman anak dan keluarga.
• Perawat juga berfokus pada pemberian
Penyuluhan penyuluhan kesehatan yang tepat,
kesehatan umpan balik, & evaluasi

• Konseling melibatkan pertukaran


pendapat dan ide yang memberi dasar
Dukungan/ untuk pemecahan masalah bersama.
konseling

Wong, 2008
Peran Perawat
Pediatrik, Next...

• Aspek penting dari restorasi kesehatan


adalah pengkajian dan evaluasi status
Peran restoratif fisik yang berkesinambungan

• Perawat berkolaborasi dan


Koodinasi/ mengoordinasi pelayanan keperawatan
dengan aktivitas profesional lain.
kolaborasi

• Bisa saja dilema etis muncul ketika


Pengamnbilan pertentangan dan pertimbangan moral
keputusan etis

Wong, 2008
Peran Perawat
Pediatrik, next...

Perencanaan
Riset pelayanan
kesehatan

Perawat pelaksana harus Secara tradisional perawat


berperan pada riset karena telah terlibat dalam
mereka adalah individu pelayanan kesehatan
yang mengamati respons masyarakat, baik secara
manusia terhadap kontinu atau episodik
kesehatan dan kesakitan

Wong, 2008
TUGAS UNTUK KULIAH BERIKUTNYA

 Anatomi dan fisiologi dari :


 Prematuritas
 BBLR
 RDS
 Asphyxia
 Hiperbilirubinemia
 bronchomalacia

Anda mungkin juga menyukai