Anda di halaman 1dari 15

Pengkajian Fisik Pada Anak

Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus memahami


bahwa semua asuhan keperawatan anak harus berpusat pada keluarga (family center
care) dan mencegah terjadinya trauma (atraumatik care).
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu
sasaran dalam pelayanan

keperawatan.

Untuk dapat memberikan

pelayanan

keperawatan yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak dikelompokkan
berdasarkan masa tumbuh kembangnya yaitu:
1. Bayi

: 0-1 tahun

2. Toddler

: 1-2,5 tahun

3. Pra sekolah

: 2,5-5 tahun

4. Sekolah

: 5-11 tahun

5. Remaja

: 11-18 tahun

Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang


dewasa dan anak sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur fisik.
Keterampilan pengkajian fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
Urutan pada pengkajian abdomen adalah inspeksi, auskultasi, perkusi, dan palpasi. Ada
beberapa tahap dalam melakukan pengkajian, diantaranya yaitu:
1. Persiapan Lingkungan

a. Lakukan pengkajian di tempat lain selain di area aman anak, jika


mungkin. Area aman maksudnya disamping tempat tidur atau tempat
bermain anak.
b. Letakkan mainan, poster-poster yang menarik, dan lukisan di ruang
pemeriksaan untuk membuat ruang tersebut terkesan tidak menakutkan.
c. Batasi jumlah orang di dalam ruangan dan jumlah orang yang keluar
masuk area pemeriksaan.
d. Nyalakan AC dengan suhu rendah karena kipas angin yang berisik dapat
mempengaruhi hasil auskultasi.
e. Kurangi aliran udara dari tempat pemeriksaan karena anak dapat
kedinginan sehingga tampak kebiru-biruan, dapat juga menandakan
penyakit jantung atau pernapasan.
f. Beri privasi untuk anak usia sekolah dan remaja.
2. Persiapan Alat

a. Pastikan semua alat siap untuk digunakan.

b. Letakkan alat yang menakutkan atau asing bagi anak di tempat yang tidak
terlihat sebelum memulai pemeriksaan pada anak kecil.
c. Hangatkan tangan dan alat sebelum memulai pemeriksaan.
d. Alat dapat dihangatkan dengan tangan atau dengan air hangat.
3. Alat untuk Pengkajian Fisik
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Lidi kapas
Lap / kertas tisue
Bantalan disposibel
Tirai / sampiran
Gaun untuk anak
Sarung tangan
Lubrikan
Timbangan untuk berat
badan
Papan ukur atau baki ukur
Pita ukur (meteran)
Stetoskop
Manset tekanan darah
pediatric

m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.

Spigmomanometer
Termometer rectal dan oral
Tounge spatel
Senter
Otoskop
Oftalmoskop
Kartu mata
Reflex Hammer
Jam tangan dengan jarum
detik
v. Format pengkajian fisik
w. Denver
Developmental
Screening Test (DDST)

Tanda-Tanda Vital Normal Pada Anak, yaitu :


1. Tekanan Darah
Usia

Sistolik / diastolic
(mmHg) Anak
perempuan
84/52
91/53
91/54
90/56
92/56
96/57
99/59
102/62
107/66
110/67
112/67

1 bln
6 bln
1 thn
2 thn
4thn
6 thn
8 thn
10 thn
12 thn
14 thn
16 thn

Sistolik / diastolic
(mmHg) Anak lakilaki
86/52
90/53
90/56
91/56
93/56
96/57
99/60
102/62
107/64
112/64
117/67

2. RR
Usia

Frekuensi (nafas/ menit)

Bayi premature
Neonatus
1 tahun
2 tahun
3 tahun
5 tahun
10 tahun
15 tahun
20 tahun

40-90
30-80
20-40
20-30
20-30
20-25
17-22
15-20
15-20

3. Nadi
Usia
Lahir
1-3 bulan
3 bln 2 tahun
2 10 thn
10 - dewasa

Istirahat
(terjaga)
100-180
100-220
80-150
70-110
55-90

Istirahat (tidur)
80-160
80-180
70-120
60-100
50-90

Aktivitas dan
demam
Sampai 220
Sampai 220
Sampai 200
Sampai 180
Sampai 180

4. Suhu
Usia
3 bulan
1 tahun
3 tahun
5 tahun
7 tahun
9 tahun
13 tahun

Suhu (oC)
37,5
37,7
37,3
37,0
36,8
36,7
36,6

5. Kesadaran
Kompos mentis : sadar sepenuhnya & memberi respons
Apatis : sadar, tapi acuh tak acuh terhadap keadaan sekitarnya, masih ada
respons
Samnolen : lebih rendah dari apatis, tampak mengantuk, selalu ingin tidur,
tidak ada respons terhadap stimulus ringan, tapi masih ada respons terhadap
stimulus keras
Sopor : tidak memberi respons ringan / sedang, sedikit respons terhadap
stimulus kuat, refleks pupil terhadap cahaya (+)
Delirium : bicara kacau
Koma : tidak ada respons terhadap stimulus apapun, refleks pupil terhadap
cahaya ( - )
Format Pengkajian Fisik Anak

a. Biodata pasien
Nama
:
Usia
:
Jenis kelamin
:
Alamat
:
Agama
:
Suku
:
Tanggal masuk RS
:
Tanggal pengkajian
:
b. Biodata penanggungjawab
Nama
:
Usia
:
Jenis kelamin
:
Alamat
:
Hubungan dengan pasien
:
c. Keluhan utama
:
d. Riwayat kesehatan sekarang
:
e. Riwayat kesehatan masa lalu
:
f. Riwayat kesehatan keluarga
:
g. Riwayat kesehatan lingkungan
:
h. Antropoemetri
TB
:
BB
:
i. Kepala dan leher
1) Ukuran
:
2) Bentuk
:
3) Lingkar tulang tengkorak :
- Wajah
1) Bentuk
: (simetris/tidak simetris)
2) Paralisis
:
3) Jarak antara hidung dan mulut
:
4) Kedalaman lipatan nasolabial
:
5) Ukuran mandibula
:
6) Pembengkakan
:
7) Hipertelorisme
:
8) Tanda Chvostek
:
9) Nyeri di daerah sinus
:
- Mata
1) Photophobia
:
2) Ketajaman penglihatan
:
3) Kontrol otot dan lirikan konjugasi:
4) Nistagmus
:
5) Bercak Brushfield
:
6) Lakrimasi
:
7) Pengeluaran cairan
:
8) Kelopak mata
:

9) Eksoftalmus / enoftalmus
:
10) Konjungtiva
:
11) Ukuran pupil
:
12) Bentuk dan reaksi terhadap
cahaya dan akomodasi
:
13) Warna iris
:
14) Fundus
:
15) Lapang pandang
: (pada anak yang lebih tua)
Hidung
1) Eksterior
:
2) Bentuk
:
3) Mukosa
:
4) Patency
:
5) Pengeluaran cairan
:
6) Perdarahan
:
7) Tekanan pada sinus
:
8) Cuping hidung yang mengembang :
9) Septum
:
Mulut
1) Bibir (ketipisan, kearah bawah, fisura, warna, sumbing)
2) Gigi ( jumlah, posisi, karies, mottle, perubahan warna, notching,
maloklusi / malalignment)
3) Mukosa ( warna, kemerahan, enantema, nodul Bohn, mutiara

Epstein)
4) Gusi
5) Palatum
6) Lidah
7) Ofula
8) Pernapasan mulut
9) Lidah geografik
Tenggorokan
1) Tonsil ( ukuran, inflamasi, eksudat, kriptus, inflamasi dari pilar
2)
3)
4)
5)
6)
Telinga
1)
2)
3)
Leher
1)
2)

anterior)
Epiglotis
Mukosa
Jaringan limfoid yang hipertrofi
Post natal drip
Suara ( parau, stridor, grunting, jenis tangisan dan pembicaraan)
Membran timpani
Sekret
Serumen
Tiroid ( ukuran, kontur, bruit, isthmus, nodul, nyeri tekan)
Nodus limfe

3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Vena
Posisi trachea
Sternokliedomastoid ( pembengkakan, pemendekan)
Edema
Auskulasi
Pergerakan
Refleks leher tonik

j. Pengkajian Kardiovaskuler
1. Nadi
Denyut apical ----- frekuensi, irama, dan kualitas
Nadi perifer ------ ada atau tidak ada; jika ada, frekuensi, irama, kualitas, dan

kesimetrisan; perbedaan antar ekstremitas


Tekanan darah ------ semua ekstremitas
Jari tabuh (clubbing) pada tangan dan atau kaki
2. Pemeriksaan toraks dan hasil auskultasi
Bentuk (simetris/ tidak simetris)
Retraksi dan pulsasi
Benjolan
Lekukan Harrison
Pengembangan iga
Papila mammae ( bentuk, ukuran, dan posisi)
Retraksi interkostal dan substernal
Skapula
Klavikula
Lingkar dada
Adanya deformitas dada
Bunyi jantung --- murmur
Titik impuls maksimum
3. Kulit
Pucat
Sianosis --- membrane mukosa, ekstremitas, dasar kuku
Diaphoresis
Suhu abnormal
4. Edema
Periorbital
Ekstremitas

k. Pengkajian respirasi
1. Bernapas
Frekuensi pernapasan, kedalama, dan kesimetrisan

Pola napas --- apneu, takipnea


Retraksi --- suprasternal, interkostal, subkostal, dan supraklavikular
Pernapasan cuping hidung
Posisi yang nyaman
2. Hasil auskultasi toraks
Bunyi napas merata
Bunyi napas abnormal --- bising, ronki, mengi
Fase inspirasi dan ekspirasi memanjang
Serak, batuk, dan stridor
3. Hasil pemeriksaan toraks
Lingkar dada
Bentuk dada
4. Tampilan umum
Warna --- merah muda, pucat, sianosis, akrosianosis
Tingkat aktivitas
Perilaku --- apatis, tidak aktif, gelisah, atau ketakutan\
Tinggi dan berat badan

l. Pengkajian neurologis

1. Tanda-tanda vital
Suhu
Pernapasan
Denyut jantung
Tekanan darah
Tekanan nadi
2. Hasil pemeriksaan kepala
Fontanel --- menonjol, rata, cekung
Lingkar kepala (di bawah 2 tahun)
Bentuk umum
3. Reaksi pupil
Ukuran
Reaksi terhadap cahaya
Kesamaan respons
4. Tingkat kesadaran(lihat skala koma Glaslow (GCS))
Kewaspadaan --- respons terhadap penggilan dan perintah
Iritabilitas
Letargi dan rasa kantuk
Orientasi terhadap diri sendiri, orang lain
5. Afek
Alam perasaan
Labilitas

6. Aktivitas kejang
Jenis
Lamanya
7. Fungsi sensorik
Reaksi terhadap nyeri
Reaksi terhadap suhu
8. Reflex
Reflex tendo superficial dan profunda
Adanya reflex patologis misalnya babinski
9. Kemampuan intelektual (bergantung pada tingkat perkembangan)
Kemampuan menulis atau menggambar
Kemampuan membaca
m. Pengkajian gastrointestinal
1. Hidrasi
Turgor kulit
Membran mukosa
Asupan dan haluaran
2. Abdomen
Nyeri
kekakuan
Bising usus
Muntah ----- jumlah, frekuensi, dan karakteristiknya.
Feses ------ jumlah, frekuensi, dan karakteristiknya.
Kram
Tenesmus
n. Pengkajian renal
1. Fungsi ginjal
Nyeri tekan pinggang dan suprapubis
Disuria
Pola berkemih -----lancar dan menetes
Frekuensi atau inkontinensia
Urgensi
Adanya asites
Adanya edema ----- skrotum, periorbital, ekstremitas bawah
2. Karakteristik urine dan berkemih\
Tampilan --- bening atau keruh
Warna --- kuning sawo, merah muda, merah, coklat kemerahan
Bau ---- amonia, aseton

Berat jenis
Menangis setelah berkemih
3. Genitalia
Iritasi
Rabas
o. Pengkajian muskuloskeletal
1. Fungsi motorik kasar
Ukuran otot ---- adanya atrofi atau hiperatrofi otot, kesimetrisan masa otot
Tonus otot --- spastisitas, kelemahan, rentang gerak terbatas
Kekakuan
Gerakan abnormal --- tremor, distonia, atetosis
2. Fungsi motorik halus
Manipulasi mainan
Menggambar
3. Gaya berjalan ----- ayunan lengan dan kaki, gaya tumit jari
4. Pengendalian postur
Mempertahankan posisi tegak
Adanya ataksia
Bergoyang-goyang
5. Persendian
Rentang gerak
Kontraktur
Kemerahan, edema, nyeri
Tonjolan abnormal
6. Tulang belakang
Lengkung tulang belakang----- skloliosis, kifosis
Adanya lesung pilonidal
7. Pinggul
Abduksi/Aduksi
p. Pengkajian hematologis
1. Tampilan umum
a. Tanda-tanda gagal jantung kongestif
b. Gelisah
2. Kulit
a. Warna abnormal (pucat, ikterus)
b. Petekie
c. Memar
d. Perdarahan dari membrane mukosa atau dari luka suntikan atau pungsi vena
e. Hematoma
3. Abdomen

a. Pembesaran hati
b. Pembesaran limpa
q. Pengkajian endokrin
1. Status hidrasi
a. Poliuria
b. Polifagia
c. Kulit kering
d. Rasa haus berlebihan
e. Iritabilitas
f. Rasa lapar
g. Sakit kepala
h. Gemetar

PENDEKATAN SPESIFIK SESUAI USIA UNTUK PEMERIKSAAN FISIK


SELAMA MASA KANAK-KANAK

POSISI
BAYI
Sebelum dapat duduk
sendiri: posisi
terlentang atau
telungkup, lebih
disukai pada
pangkuan orangtua;

jantung, paru, abdomen.


Catat frekuensi jantung
dan pernafasan.
Palpasi dan perkusi pada
arean yang sama.
Lakukan pemeriksaan
dengan arah dari kepala

bulan : dapat

sampai kaki seperti

meja pemeriksaan.
Setelah dapat duduk

biasa.
Lakukan prosedur
traumatic terakhir

sendiri: posisikan

(mata,telinga,mulut

duduk dipangkuan

[pada saatmenangis])
Lakukan pemeriksaan

orangtua kapanpun

Jika tenang, Auskultasi

Sebelum usia 4-6


ditempatkan pada

URUTAN

jika memungkinkan.
Jika pada meja,
lakukan dengan

reflex ketika memeriksa


bagian tubuh.
Lakukan pemeriksaan

pengawasan penuh

reflex moro pada akhir

orangtua.

pemeriksaan.

PERSIAPAN
Buka pakaian seluruhnya
jika suhu ruangan
memungkinkan.
Biarkan popok pada bayi
laki-laki.
Dapatkan kerjasama
dengan distraksi, objek
yang terang, suara-suara
gemerincing, berbicara.
Senyumlah pada bayi;
gunakan suara lembut
dan pelan
Tenangkan bayi dengan
botol berisi air gula atau
menyusui
Gunakan bantuan
orangtua untuk
memegang bayi ketika
memeriksa telinga, mulut.
Hindari gerakan
menyentak dan tiba-tiba.

TODLER
Duduk atau berdiri

dekat/ disisi orangtua


Posisi telungkup atau
terlentang dipangkuan
orangtua

Inspeksi area tubuh


melalui permainan;
menghitung jari ,
menggelitik jari kaki.
Lakukan kontak fisik
minimal pada awalnya
Perkenalkan peralatan
secara perlahan-lahan

Minta orangtua untuk


membuka pakaian luar
anak
Buka pakaian dalam
ketika memeriksa bagian
tubuh
Izinkan untuk
menginspeksi peralatan;

Auskultasi, perkusi,

mendemonstrasikan

palpasi jika anak tenang


Lakukan prosedur

penggunaan peralatan

traumatic terakhir
(seperti pada bayi).

biasanya tidak efektif


Jika tidak kooperatif,
lakukan prosedur dengan
cepat
Gunakan restrein jika
perlu, minta bantuan
orangtua
Bicarakan tentang
pemeriksaan jika
kooperatif; gunakan
kalimat yang pendek
Puji anak untuk perilaku
yang kooperatif

ANAK PRASEKOLAH

Lebih suka berdiri atau Jika kooperatif,

Minta anak membuka

duduk
Biasanya kooperatif

pakaiannya sendiri
Izinkan untuk

telungkup atau

terlentang
Menginginkan
kedekatan orangtua

lanjutkan pemeriksaan
dari arah kepala sampai
kaki
Jika tidak kooperatif,
lakukan hal yang sama
seperti pada todler

menggunakan pakaian
dalam jika malu
Tawarkan peralatan untuk
dilihat; dengan singkat
tunjukan cara
penggunaannya
Buatlah cerita tentang
prosedur: saya melihat
betapa kuat nya ototmu
(tekanan darah)
Gunakan teknik boneka
kertas
Berikan pilihan jika
mungkin

Harapkan kerja sama;


gunakan pernyataan
positif: buka mulutmu
ANAK USIA SEKOLAH

Lebih suka duduk


Kooperatif pada

Lakukan pemeriksaan

hampir semua posisi


Anak yang lebih kecil

sampai kaki
Pemeriksaan genitalia

dengan arah dari kepala

lebih memilih

dapat dilakukan terakhir

kehadiran orangtua
Anak yang lebih besar

pada anak yang lebih

mungkin memilih
privasi

besar
Hormati kebutuhan
untuk privasi

Minta anak membuka


pakaiannya sendiri
Izinkan untuk
menggunakan pakaian
dalam
Berikan baju pemeriksaan
untuk dipakai
Jelaskan tentang
penggunaan alat-alat dan
pentingnya prosedur
pemeriksaan, seperti
otoskop untuk melihat
gendang telinga, yang
penting untuk
pendengaran
Ajarkan tentang fungsi
tubuh dan perawatannya

REMAJA

Seperti anak usia

sekolah
Tawarkan pilihan
untuk kehadiran
orangtua

Seperti pada anak usia


sekolah

Izinkan untuk membuka


pakaian dalam privasi
Berikan gaun
pemeriksaan
Buka hanya daerah yang
akan diperiksa
Hormati kebutuhan untuk
privasi
Jelaskan hasil temuan
selama pemeriksaan:

ototmu kokoh dan kuat.


Berikan keterangan yang
sesuai dengan data
tentang perkembangan
seksual: payudaramu
berkembang seperti yang
seharusnya.
Tekankan perkembangan
yang normal pada remaja
Periksa genitalia seperti
bagian tubuh yang lain;
dapat dilakukan terakhir.

Daftar Pustaka
Betz, Cecily L., et. al. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri Edisi 5. Jakarta:
EGC.
Engel, Joyce. 2002. Pengkajian Pediatrik Edisi 4. Jakarta: EGC
Merenstein, Gerald b., et. al. 2002. Buku Pegangan Pediatric Edisi 17. Jakarta:
Widya Medika
Wong, et.al. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Edisi 6 Volume 1. Jakarta :
EGC

Anda mungkin juga menyukai