H
DENGAN TINDAKAN CRANIOPLASTY
ATAS INDIKASI SKULL DEFECT
DI OK RST SOEPRAOEN MALANG
Oleh :
VIVIN RETNO KORDYASANTI
NIM 1501410022
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN PERIOPERATIF MALANG
2016
INSTRUMENTASI TEKNIK PADA TN “G” DENGAN TINDAKAN
CRANIOPLASTY ATAS INDIKASI SKULL DEFECT
2. LAPORAN KASUS
A. Persiapan Lingkungan ( ruangan dan elektronik/elektromedik )
1. Ruangan sudah bersih dan siap pakai
2. Meja operasi siap pakai
3. Lampu operasi siap pakai
4. Suction siap pakai
5. Mesin couter sudah siap pakai
6. Meesin bor siap pakai
7. Meja instrumen disiapkan
8. Meja linen dan instrumen ( mja mayo ) disiapkan
9. Suhu ruangan diatur
10. Tempat sampah medis dan non medis
12. Berikan spuit 10 cc yang berisi oplosan adrenalin dan lidocain HCL
pada operator untuk infiltrasi pada daerah operasi dan ditunggu ± 2
menit, asisten beri mosquito dan kassa kering untuk rawat perdarahan.
13. Berdo’a
14. Berikan Mess 1 No. 22 untuk insisi sampai fasia
15. Berikan Mess 2 No. 15 untuk insisi fasia sampai tulang, rawat
perdarahan dengan kassa dan suction darah yang menggenang.
16. Berikan 6 dendi klem untuk memegang pinggir dari kuli kepala yang
diinsisi atau Buat pengait untuk menarik kulit kepala dengan potongan
handscon yang di ikat dengan pengait dan kocher/ pean kemudian klem
ke duk..
17. Berikan hak tajam pada asisten untuk melebarkan daerah operasi.
18. Insisi diperlebar dengan mess 2 dan rawat perdarahan dengan couter
bipolar sambil spolling dengan NS.
19. Berikan kassa basah pada operator untuk membungkus kulit kepala
yang sudah diinsisi kemudian gantung dengan spring hack dan
ujungnya di klem dengan duk klem.
20. Tulang cranium sudah terbuka, lalu tutup dengan kassa basah
21. Istrumen menyiapkan bone semen dengan mengaduk semen dicampur
dengan cairan khusus untuk bone semen secukupnya sebagai pengganti
tulang cranium yang lepas.
22. Aduk sampai benar2 tercampur merata lalu dengan cepat tempelkan ke
cranium yang lepas untuk rekontruksi bentuk cranium.
23. Seblum bone semen mngeras buat 2 lubang di tengah2 bone semen
menggunakan muscuito dengan jarak ±2 cm diantara kedua lubang
tersebut untuk fiksasi dengan benang mersilk 2.0
24. Setelah bentuk bone semen terbebtuk sesuai dengan yang diinginkan,
lalau rapikan dengan knable tang dan kikir tulang.
25. Kemudian bone semen dipasangkan plate beserta screwnya pada 4
posisi.
26. Pasangkan kembali bone semen di area yang akan dilakukan
cranioplasty lalu operator memfiksasi dengan vicryl 3-0
27. Setelah selesai difiksasi lalu pasangkan screw pada lubang plate yg
sebelahnya untuk direkatkan pada tulang cranial.
28. Setelah semua terpasang, cek kembali ada nya perdarahan, jika ada
rawat perdarahan dengan cuter bipolar atau monopolar.
29. Cuci dengan NS sampai bersih.
30. Pasang redon drain, lubangi daerah yang akan dipasang drain dengan
muskuito, kemudian fiksasi drain dengan premiline 2-0.
Perawat sirkuler melakukan sign out (sebelum penutupan luka
insisi)
31. Sign out meliputi :
Perawat membacakan :
- Jenis tindakan? (cranioplasty).
- Kecocokan jumlah instrument, kassa, sebelum dan sesudah
operasi. (cocok dan lengkap, persiapan deppers 10, pemakaian
7,sisa 3. Persiapan kassa 30, penambahan 10, pemakaian 35, sisa
5. Jumlah instrument lengkap 32 buah )
- Label pada specimen (membacakan identitas pasien, jenis
specimen, register, ruangan yang tertera pada label). (tidak ada).
- Apakah ada permasalahan pada alat-alat yang digunakan. (tidak
ada masalah).
Intrumen +anasthesi+operator
- Apa yang menjadi perhatian khusus pada saat masa pemulihan
(recovery). (perdarahan)
32. Jahit lapis demi lapis dan lepaskan spring haak
33. Jahit ascia dengan benang vicryl 2-0
34. Jahit kulit dengan benang prolene 3-0
35. Bersihkan luka dengan kassa basah kemudian kassa kering.
36. Lepaskan opsite yang melekat di kepala pasien
37. Tutup luka denga sufratule dan kassa, kemudian dplester dengan
hipafix.
38. Operasi selesai, merapikan pasien.
39. Inventaris bahan habis pakai pada depo farmasi.
40. Cek kembali kelengkapan status pasien, dan sertakan di brankart
sebelum di bawa ke RR. Setelah itu operan dengan petugas RR.
A. Penyelesaian Dekontaminasi Alat dan Pengepakan
1. Alat yang sudah dipergunakan dirapikan dan dibawa semua ke ruang
pencucian alat
2. Alat-alat yang kotor (terkontaminasi cairan tubuh pasien) direndam
dengan larutan cydizime dengan takaran 8cc : 1L air selama 10 - 15
menit, gosok – gosok, lakukan penyemprotan untuk alat berongga lalu
bilas denga air mengalir
3. Lakukan pengepakan alat kemudian diberi indicator dan keterangan isi
dari alat
4. Lakukan sterilisasi
5. Dokumentasi atau inventaris alat dan bahan habis pakai pada depo
farmasi.
Malang,………………….
Pembimbing Ok
(…………………………)