UNIVERSITAS JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL DAN BEDAH
I. Identitas Klien
Nama : Tn. S No. RM : 3148xx
Tanggal Lahir : 25-09-1967 Pekerjaan :-
Jenis Kelamin : Laki-laki Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam Tanggal MRS : 01-04-2021 Jam: 11.54
Pendidikan : Tidak tamat SD Tanggal Pengkajian : 06-04-2021 Jam: 12.30
Alamat : Dsn. Banjarejo, Gumukmas Sumber Informasi : Klien dan keluarga
2. Keluhan Utama:
Nyeri pada area operasi
c. Imunisasi:
Klien mengatakan sudah lupa apa saja imunisasi yang pernah didapatkan
Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Menikah
// : Cerai
: Anak kandung
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
- Antropometeri
BB: 60 Kg
TB: 168 CM
IMT: BB/TB2= 60/(1,68)2= 21,25
Interpretasi :
Berdasarkan hasil perhitungan, kategori IMT klien termasuk normal
- Biomedical sign :
Natrium : 134,8 mmol/L
Kalium : 3,93 mmol/L
Chlorida : 97,3 mmol/L
Calcium : 2,33 mmol/L
Interpretasi :
Tidak terdapat peningkatan atau penurunan nilai elektrolit pada klien
- Clinical Sign :
Klien terbaring lemah, terdapat luka bekas operasi, terdapat stoma, klien batuk
sesekali namun tidak sesak. Tidak terdapat tanda-tanda gejala infeksi pada area insisi
Interpretasi :
Kondisi baik, lemah
Balance cairan:
Input: Output:
Air: 1000 Urin: 700
Infus Cairan: 500 IWL: 15 x BB= 15 x 60= 900
Obat : 20 Total Output: 1600
Air metabolism : 5 x 60= 300
Total Input: 1820
4. Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Pola aktivitas dan latihan klien sebelum sakit dilakukan secara mandiri, klien dapat
makan dan minum, toileting, berpakaian, mobilitas, berpindah dan ambulasi secara
mandiri. Sebelum sakit klien juga biasanya jalan pagi sebagai latihan yang dilakukan,
namun saat sakit aktivitas dan latihan klien dibantu oleh keluarga.
c.1. Aktivitas harian (Activity Daily Living)
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas dan alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu alat,
4: mandiri
Status Oksigenasi :
Klien tidak mengalami sesak namun klien batuk disertai dahak
Fungsi kardiovaskuler :
Klien memiliki riwayat penyakit hipertensi
Terapi oksigen :
Klien tidak menggunakan dan mendapatkan bantuan napas oksigen
Interpretasi :
Klien mengalami masalah keterbatasan ADL dan juga gangguan pada fungsi
kardiovaskuler
5. Pola tidur & istirahat (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Istirahat dan Tidur Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Durasi 7-8 jam/hari >10 jam/hari
Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
Keadaan bangun tidur Segar seperti biasa Lemas
Lain-lain - -
Interpretasi :
Klien tidak mengalami gangguan pola tidur dan istirahat.
Interpretasi :
Pola kognituf dan perseptual pasien dalam keadaan baik dan dapat berfungsi.
Identitas diri :
Identitas pasien jelas dan pasien dapat megerti gambaran identitas dirinya sebagai
seorang kepala keluarga.
Harga diri :
Pasien memiliki harga diri baik dan merasa dirinya harus segera sembuh agar dapat
segera pulang
Peran Diri :
Pasien merupakan seorang kepala keluarga, namun klien tidak dapat mencari nafkah
dikarenakan kondisinya yang sering kambuh, sehingga klien hanya di rumah membantu
pekerjaan istrinya.
Interpretasi :
Pasien memiliki gambaran, identitas diri, dan harga diri yang baik serta positif
meskipun perannya terganggu sebagai kepala keluarga baik saat di rumah atau di
Rumah Sakit.
Fungsi reproduksi
Klien memiliki 1 orang anak perempuan
Interpretasi :
Pola seksualitas klien menurun karena faktor usia
Interpretasi :
Pola hubungan klien dengan keluarga masih baik meskipun klien sudah tidak dapat
menjadi kepala keluarga yang dapat memenuhi nafkah perekonomian keluarga.
Interpretasi :
Manajamen koping stress klien maladaptif
Interpretasi :
Klien memiliki sistem nilai dan keyakinan yang baik.
Interpretasi :
Klien tampak lemah, mengalami gangguan pernapasan dan tampak meringis saat
menggerakkan badannya, perlu adanya edukasi pada keluarga dalam membantu ADL klien,
mencegah resiko infeksi, manajemen batuk, peningkatan mobilisasi, dan relaksasi untuk
mengurangi nyeri pada area post operasi.
2. Mata
I: Bola mata simetris dan tidak juling. Konjungtiva klien tidak anemis dan pada sklera
tidak ikterik. Tidak terdapat benjolan dan tidak terdapat gangguan penglihatan. Klien
tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
3. Telinga
I: Telinga simetris, bersih, dan tidak terdapat lesi. Fungsi pendengaran normal dan tidak
menggunakan alat bantu dengar
P: Tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan
4. Hidung
I: Bentuk hidung simetris, tidak terdapat cuping hidung, tidak terdapat secret pada lubang
hidung, tidak terpasang NGT,
P: Tidak ada nyeri tekan pada area hidung.
5. Mulut
I: Mukosa bibir kering, warna bibir sedikit pucat, dan bibir simetris. Gigi klien tampak
bersih, tidak terdapat pembesaran tonsil dan tidak terdapat tanda-tanda peradangan.
6. Leher
I: Bentuk leher simetris dan tidak terdapat lesi maupun pembesaran vena jugularis
P: Tidak terdapat gangguan menelan, tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
7. Dada
a. Jantung
I: Bentuk dada simetris, tidak ada lesi dan iktus kordis tidak tampak
P: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka dan iktus kordis terasa
P: Pekak, tidak terdapat kardiomegali, batas jantung normal, batas kanan ICS 3 linea
parasentral dextra, batas kir ICS 5 axillaris anterior sinistra, batas atas ICS line
parasentralis dextra dan sinistra, batas bawah ICS 5 linea axillaris anterior sisnistra.
A: irama reguler, S1 dan S2 tunggal.
b. Paru
I: Bentuk dada simetris, tidak terdapat penggunaan otot bantu pernafasan
P: Tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, tidak ada krepitasi dan benjolan, dan
pengembangan pari simetris
P: Sonor dan batas paru normal
A: Suara pernafasan normal vesikuler di semua lapang paru, ada suara tambahan
wheezing
8. Abdomen
I: Tidak terdapat hiperpigmentasi, terdapat luka bekas laparotomy, luka bersih dan tidak
ada nanah, terdapat stoma yang disertai fekal dengan konsistensi lunak cair berwarna
kuning, sekitar stoma dan luka tampak bersih.
A: Terdengar suara bising usus 9x/menit di area right lumbar region-umbilical region
P: Terdapat nyeri tekan , supel
P: Terdengar suara timpani
9. Urogenital
I: Klien tidak terpasang selang kateter dan dapat ke toilet dengan bantuan keluarga
10. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
I: Bentuk simetris, tampak adanya tattoo pada lengan kiri, tidak terdapat lesi atau
benjolan pada kedua ekstremitas, klien terpasang infus pada tangan sebelah kiri
dan tidak ada edema.
P: Tidak ada nyeri tekan
b. Ekstremitas bawah
I: Bentuk simetris, tidak terdapat lesi atau benjolan pada kedua ekstremitas dan
tidak ada edema
P: Tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot
5 4
4 4
b. Kuku
I: Kuku klien berwarna sedikit pucat, bersih, bentuk kuku pendek, dan tidak terdapat
lesi atau peradangan.
P: CRT kurang dari 2 detik
V. Terapi
1) Levofloxacin 1x700 mg
2) Metronidazole 3x500 mg
VI. Pemeriksaan Penunjang & Laboratorium
1. Pemeriksaan Laboratorium
3. Pemeriksaan Radiologi
a. Foto thorax
Peningkatan kerja
thermostat
Peningkatan suhu
tubuh
Hipertermi
3 DS: Perubahan membran Intoleran Aktivitas
-
Keluarga mengatakan bahwa alveoli
apabila tubuh klien digerakkan
maka klien terlihat sesak Kemampuan
pertukaran O2 dan
DO: CO2 menurun
-
S: 390C, N: 124x/menit, RR
32x/menit Kadar O2 menurun
-
Klien tampak lemah terbaring di
tempat tidur Suplai O2 ke seluruh
-
Klien tampak tidak melakukan tubuh tidak adekuat
mobilisasi fisik
-
Aktivitas klien dilakukan di tempat Proses metabolism
tidur dengan dibantu keluarga dan terhambat
perawat
Defisit energy
Malaise
Intoleran aktivitas
4 DS: Suplai O2 ke seluruh Risiko Luka Tekan
-
Keluarga mengatakan bahwa klien tubuh tidak adekuat (Dekubitus)
tidak banyak bergerak dan tubuh
klien kaku Hipoksia
-
Keluarga mengatakan takut untuk
membetulkan posisi klien Sesak napas
DO: Anoreksia
-
S: 390C, N: 124x/menit, RR
32x/menit Kurangnya asupan
-
Klien tampak lemah terbaring di nutrisi
tempat tidur
-
Klien tampak tidak melakukan Esenfalopati metabolik
mobilisasi fisik mengalami gangguan
-
Klien mengalami penurunan
kesadaran sehingga tirah baring di Elektroit menurun
tempat tidur
-
Linen klien tampak terlipat dan Penurunan kesadaran
terdapat bagian tubuh klien yang
tidak beralas Tirah baring
-
Kulit klien tampak kering
Penurunan mobilitas
PARAF &
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
NAMA
1. Bersihan jalan napas tidak Tujuan: 1. Manajemen jalan
efektif Setelah dilakukan intervensi selama 2x24 nafas (I.01011)
jam, diharapkan bersihan jalan napas klien Observasi
dapat meningkat, dengan kriteria hasil: a. Monitor pola nafas
Bersihan Jalan Napas (L. 01001) b. Monitor bunyi nafas tambahan D. A.A
1. Produksi sputum c. Monitor sputum
menurun(5) Terapeutik
2. Sulit bicara d. Posisikan semifowler atau fowler
membaik(5) e. Berikan minum hangat
f. Lakukan fisioterapi dada
Edukasi
g. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
Kolaborasi
h. Kolaborasi pemberian bronkodilaktor,
ekspektoran, mukolitik (jika perlu)
2.
Observasi
a. Periksa lokasi insisi adanya kemerahan
atau bengkak
b. Identifikasi karakteristik drainase
Terapeutik
c. Bersihkan area insisi dengan pembersih
yang tepat
d. Usap area insisi dari area yang bersih
menuju area yang kurang bersih
e. Bersihkan area di sekitar tempat
pembuangan atatu drainase
f. Pertahankan posisi drainase
g. Ganti sesuai jadwal
Edukasi
h. Ajarkan cara merawat area insisi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DIAGNOSA:
WAKTU/ IMPLEMENTASI PARAF EVALUASI
Tanggal
dan Jam
Rabu, 03 Implentasi Dx 1: S:
-
Maret Pemberian Obat Inhalasi Keluarga mengatakan
2021/ a. Memveri senang dapat
13.20 fikasi order obat sesuai dengan D.A.A mengetahui cara
WIB indikasi untuk membantu
b. Memerik memenuhi kebutuhan
sa tanggal kadaluwarsa obat klien dalam kondisi
c. Melakuk penurunan kesadaran
-
an prinsip 6 benar keluarga juga
d. Menjelas mengatakan akan
kan jenis obat, alasan pemberian, mempraktikkan
tindakan yang diharapkan, dan efek
kegiatan yang telah
diajarkan
saming obat
e. Menganj
O:
urkan bernapas lambat dan dalam -
Klien masih tampak
selama penggunaan nebulizer meringis saat
Respon: Keluarga dapat memahami dilakukan tindakan
maksud dan tujuan dari pemberian seperti peraturan
obat inhlasi melalui nebulizer, dan posisi dan latihan
klien dapat kooperatif serta tidak ROM pasif
mengalami efek samping -
Kekuatan otot klien
masih lemah
D.A.A -
Implentasi Dx 2: Pola napas klien
Manajemen Hipertermi teratur dan tidak
a. Mengidentifikasi penyebab dari memberat setelah
hipertermia mendapatkan terapi
b. Memonitor suhu nebul
c. Menyediakan lingkungan yang -
Keluarga sangat
dingin
kooperatif dalam
d. Melonggarkan atau lepaskan
pakaian mengikuti kegiatan
e. Berkolaborasi dengan pemberian dan keluarga dapat
cairan dan elektrolit intravena mengikuti anjuran
Kompres Panas yang diberikan
a. Mengidentifikasi kondisi kulit yang dengan baik
-
akan dilakukan kompres Keluarga aktif
b. Memilih lokasi kompres bertanya dan mampu
c. Menjelaskan prosedur penggunaan menjelaskan kembali
kompres hangat tentang hal yang telah
Respon: Keluarga dapat mengikuti diajarkan
saran yang diberikan oleh mahasiswa
dengan setuju untuk membuka baju
klien dan langsung memberikan A:
-
kompres pada klien Perlu adanya
D.A.A keberlanjutan
tindakan kepada klien
Implentasi Dx 3: dikarenakan belum
Manajemen energi (I.05178) ada peningkatan yang
a. Mengidentifikasi gangguan fungsi signifikan
tubuh -
Frekuensi napas klien
b. Memonitor pola dan jam tidur takipnea, demam
c. Memonitor lokasi dan masih ada, dan resiko
ketidaknyamanan
decubitus masih
d. Melakukan latihan rentang gerak
pasif mungkin terjadi
e. Menganjurkan melakukan aktifitas
bertahap P:
-
f. Menganjurkan menghubungi Lanjutkan rencana
perawat jika tanda dan gejala tindakan keperawatan
-
kelelahan tidak berkurang Evaluasi setiap
g. Berkolaborasi dengan ahli gizi kegiatan
Respon: Klien masih sedikit tampak
meringis saat dilakukan latihan
ROM pasif, dan keluarga
memperhatikan setiap gerakan yang
diajarkan. Keluarga mengatakan
ingin klien segera mendapatkan
asupan.
D.A.A
Implentasi Dx 4:
Perawatan Tirah Baring I.14572
a. Memonitor kondisi kulit
b. Memposisikan senyaman mungkin
c. Mempertahankan sprei tetap kering,
bersih dan tidak kusut
d. Memasang siderails
e. Memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan sehari-hari
f. Mengajarkan mengubah posisi
setiap 2 jam
g. Menjelaskan tujuan dilakukan tirah
baring
Respon: Klien tampak meringis saat
dilakukan pengaturan posisi.
Keluarga sangat kooperatif dalam
membantu merapikan klien di
tempat tidur, keluarga juga aktif
bertanya tentang bagaimana posisi
yang aman saat membantu merubah
posisi klien.
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN
O:
-
frekuensi napas klien turun meski klien masih
tampak sesak, klien masih tampak gelisah, tidak ada
peningkatan kesadaran
-
Suhu tubuh klien 38,50
-
Klien sudah tampak bersih dan tidak terdapat luka
pada area punggung dan area lain yang
kemungkinan mengalami penekanan
-
Keluarga mandiri dan sangat kooperatif dalam
membantu memberikan perawatan pada klien
A:
Perlu adanya keberlanjutan kegiatan perawatan pada
klien dan evaluasi di setiap hari hasil dari kegiatan yang
telah diberikan
P:
Lanjutkan intervensi dan evaluasi tindakan
I:
Telah dilakukan monitor pernapasan, pemberian
inhalasi, manajemen termoregulasi, pemberian
kompres panas, pengaturan posisi dan edukasi pada
keluarga pemberian perawatan pada klien
E:
Keluarga sangat kooperatif, dan kondisi klien sudah
mengalami perubahan meskipun tidak signifikan