Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS TERHADAP KONDISI PERDAGANGAN SAHAM

DI PASAR SAHAM INDONESIA


DAN
KINERJA PT GARUDA INDONESIA
SELAMA PERIODE WABAH COVID-19
(UTS Teori Pasar Modal)

Disusun Oleh :
Vira Indah Sabilla 1951031001

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Berdasarkan data kondisi pasar modal dan indeks-indeks di bawah terlihat
bahwa pada awal tahun 2021 aktivitas pasar modal Indonesia kurang begitu baik.
Menurut saya, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
pandemi COVID-19 yang masih belum teratasi. Sejak tahun lalu, pandemi COVID-
19 yang melanda Indonesia telah berdampak sangat besar pada hampir semua
bidang kehidupan manusia, salah satunya adalah perekonomian. Para pelaku
komersial seperti perusahaan terpaksa mengubah operasinya. Masyarakat sebagai
investor juga menghadapi masalah ekonomi akibat adanya pandemi ini.
Namun jika diamati dari awal bulan Februari hingga Maret, pergerakan
saham di bursa tampak sideways atau bergerak stabil ke samping, namun ada
kalanya cenderung menurun. Jika dilihat pada akhir Maret 2021, dapat dilihat dari
data di atas bahwa bursa efek mengalami penurunan. Hal tersebut juga dapat terlihat
dari beberapa indeks yang mencerminkan penurunan. Salah satu faktornya adalah
terlihat mulai Maret 2021 rata-rata harga perdagangan di bursa cenderung
mengalami menurun. Salah satu alasan turunnya minat calon investor untuk masuk
ke bursa adalah beberapa peristiwa yang terjadi diawal tahun 2021 yang dibahas
diawal.
IDX SHARIAH (JKISSI)

Date High Low Price Vol


Mar 28, 2021 183.60 173.90 177.92 28.15B
Mar 21, 2021 185.25 177.42 182.13 38.52B
Mar 14, 2021 184.62 182.35 184.29 43.56B
Mar 07, 2021 183.86 177.34 183.68 39.13B
Feb 28, 2021 185.90 179.15 179.41 53.19B
Feb 21, 2021 185.37 180.78 183.36 50.69B
Feb 14, 2021 186.48 181.18 182.55 42.78B
Feb 07, 2021 185.63 180.94 183.67 34.25B
Jan 31, 2021 182.46 169.36 182.19 50.37B
Jan 24, 2021 184.62 171.08 172.23 55.43B
Jan 17, 2021 191.59 184.12 184.91 67.94B
Jan 10, 2021 191.83 187.16 189.45 86.08B
Jan 03, 2021 187.70 175.91 187.05 70.68B

Dari data diatas nahwa harga tertinggi IHSG pada Periode Januari-Maret
2021 adalah 191.83 tepatnya pada tanggal 10 Januari 2021, dan harga terendah
terjadi pada tanggal 31 Januari 2021 sebesar 169.36. Rata-rata pergerakan IHSG
selama periode tersebut adalah 182.52 dengan pertumbuhan indeks sebesar 0,24%
selama periode 1 Januari 2021 – 31 Maret 2021. Volume pada bulan maret juga
mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan januari yang
terjadi pada tanggal 28 Maret 2021 sebesar 28.15B.
IDX Kompas 100 (JKKM100)

Date High Low Price Vol


Mar 28, 2021 1,206.06 1,134.00 1,154.69 15.85B
Mar 21, 2021 1,226.72 1,166.76 1,196.45 25.40B
Mar 14, 2021 1,227.73 1,204.30 1,227.73 23.12B
Mar 07, 2021 1,222.64 1,183.95 1,219.81 19.37B
Feb 28, 2021 1,251.59 1,203.52 1,205.85 25.17B
Feb 21, 2021 1,237.65 1,203.04 1,216.23 29.14B
Feb 14, 2021 1,249.51 1,209.59 1,222.69 28.68B
Feb 07, 2021 1,257.92 1,226.15 1,234.55 25.79B
Jan 31, 2021 1,243.27 1,138.83 1,232.75 46.29B
Jan 24, 2021 1,274.67 1,164.99 1,170.92 40.15B
Jan 17, 2021 1,321.24 1,265.42 1,270.40 42.50B
Jan 10, 2021 1,308.79 1,271.46 1,279.35 49.94B
Jan 03, 2021 1,273.37 1,195.60 1,268.76 48.31B

Dari data diatas nahwa harga tertinggi IHSG pada Periode Januari-Maret
2021 adalah 1,308.79 tepatnya pada tanggal 17 Januari 2021, dan harga terendah
terjadi pada tanggal 28 Maret 2021 sebesar 1,134.00. Rata-rata pergerakan IHSG
selama periode tersebut adalah 187.24 dengan pertumbuhan indeks sebesar -4.32%
selama periode 1 Januari 2021 – 31 Maret 2021. Volume pada bulan maret juga
mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan januari yang
terjadi pada tanggal 28 Maret 2021 sebesar 15.85B.
IDX Property (JKPROP)

Date High Low Price Vol


Mar 28, 2021 382.63 354.52 361.20 7.63B
Mar 21, 2021 393.81 370.90 380.24 9.15B
Mar 14, 2021 407.34 390.23 391.60 7.52B
Mar 07, 2021 405.23 385.72 404.06 7.05B
Feb 28, 2021 396.56 377.88 389.80 11.77B
Feb 21, 2021 391.24 372.93 377.96 6.13B
Feb 14, 2021 398.30 383.13 388.01 10.43B
Feb 07, 2021 392.76 380.47 388.95 7.52B
Jan 31, 2021 384.48 357.65 378.77 10.57B
Jan 24, 2021 394.09 359.64 365.04 14.10B
Jan 17, 2021 422.22 392.62 394.87 19.02B
Jan 10, 2021 418.57 401.72 414.80 26.37B
Jan 03, 2021 408.03 390.52 403.86 19.47B

Dari data diatas nahwa harga tertinggi IHSG pada Periode Januari-Maret
2021 adalah 422.22 tepatnya pada tanggal 17 Januari 2021, dan harga terendah
terjadi pada tanggal 28 Maret 2021 sebesar 354.32. Rata-rata pergerakan IHSG
selama periode tersebut adalah 387.63 dengan pertumbuhan indeks sebesar -8.99%
selama periode 1 Januari 2021 – 31 Maret 2021. Volume pada bulan maret juga
mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan januari yang
terjadi pada tanggal 7 Maret 2021 sebesar 7.05B.
IDX Manufacture (JKMNFG)

Date High Low Price Vol


Mar 28, 2021 1,320.44 1,257.40 1,279.60 5.84B
Mar 21, 2021 1,339.76 1,274.13 1,300.44 7.61B
Mar 14, 2021 1,338.66 1,297.64 1,338.66 8.04B
Mar 07, 2021 1,310.52 1,268.32 1,309.17 5.84B
Feb 28, 2021 1,313.23 1,274.00 1,280.08 9.50B
Feb 21, 2021 1,317.95 1,262.32 1,280.42 8.05B
Feb 14, 2021 1,353.82 1,301.07 1,306.95 9.40B
Feb 07, 2021 1,355.41 1,321.53 1,333.83 8.34B
Jan 31, 2021 1,350.62 1,246.26 1,340.73 15.30B
Jan 24, 2021 1,371.45 1,266.20 1,271.17 10.41B
Jan 17, 2021 1,421.04 1,367.11 1,371.76 13.80B
Jan 10, 2021 1,409.90 1,378.74 1,383.87 15.93B
Jan 03, 2021 1,377.37 1,315.07 1,377.37 13.64B

Dari data diatas nahwa harga tertinggi IHSG pada Periode Januari-Maret
2021 adalah 1,421.04 tepatnya pada tanggal 17 Januari 2021, dan harga terendah
terjadi pada tanggal 3 Januari 2021 sebesar 1,315.07. Rata-rata pergerakan IHSG
selama periode tersebut adalah 1,321.08 dengan pertumbuhan indeks sebesar -
3.51% selama periode 1 Januari 2021 – 31 Maret 2021. Volume pada bulan maret
juga mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan januari
yang terjadi pada tanggal 28 Maret 2021 sebesar 5.84B.
Jakarta Stock Exchange Composite Index (JKSE)

Date High Low Price Vol


Mar 28, 2021 6,230.99 5,892.65 6,011.46 46.27B
Mar 21, 2021 6,354.94 6,058.84 6,195.56 71.24B
Mar 14, 2021 6,387.74 6,268.84 6,356.16 74.28B
Mar 07, 2021 6,364.36 6,167.72 6,358.21 65.20B
Feb 28, 2021 6,394.45 6,245.31 6,258.75 98.79B
Feb 21, 2021 6,312.87 6,184.52 6,241.80 88.05B
Feb 14, 2021 6,314.56 6,173.59 6,231.93 73.91B
Feb 07, 2021 6,286.29 6,157.13 6,222.52 56.35B
Jan 31, 2021 6,179.37 5,735.47 6,151.73 87.30B
Jan 24, 2021 6,322.73 5,825.29 5,862.35 81.34B
Jan 17, 2021 6,504.99 6,283.31 6,307.13 108.12B
Jan 10, 2021 6,472.31 6,278.37 6,373.41 152.76B
Jan 03, 2021 6,275.74 5,929.05 6,257.83 100.70B

Dari data diatas nahwa harga tertinggi IHSG pada Periode Januari-Maret
2021 adalah 6,504.99 tepatnya pada tanggal 17 Januari 2021, dan harga terendah
terjadi pada tanggal 31 Januari 2021 sebesar 5,735.47. Rata-rata pergerakan IHSG
selama periode tersebut adalah 6,217.60 dengan pertumbuhan indeks sebesar 0.54%
selama periode 1 Januari 2021 – 31 Maret 2021. Volume pada bulan maret juga
mengalami penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan bulan januari yang
terjadi pada tanggal 28 Maret 2021 sebesar 46.27B.
Profile

PT Garuda Indonesia (Persero) atau biasa dikenal dengan Garuda Indonesia


merupakan salah satu maskapai penerbangan terkemuka di Indonesia. Maskapai
penerbangan ini pertama kali mengudara pada tahun 1940-an dalam era
pendudukan Belanda. Pada saat itu maskapai masih bernama Indonesian Airways
sejak 26 Januari 1949 dengan pesawat pertama-nya yang bernama Seulawah atau
Gunung Emas. Pada awalnya Garuda Indonesia merupakan hasil kerjasama antara
pemerintah Indonesia dengan Koninklijke Luchtvaart Maatschappij (KLM), yang
merupakan maskapai Belanda yang kemudian semua sahamnya dimiliki oleh
Indonesia pada tahun 1953. Pada tahun 1953, Garuda Indonesia telah berhasil
memiliki 27 pesawat berserta staf-staf profesional.

Perkembangan penyedia jasa penerbangan Garuda Indonesia semakin


meningkat. Pada tahun 1960-an, Garuda Indonesia mendatangkan tiga pesawat
turboprop Lockheed L-188C Electra seiring dengan dibuka-nya rute penerbangan
baru ke Hong Kong. Beberapa tahun kemudian, Garuda kembali mendatangkan tiga
pesawat baru jenis Convair 990A yang merupakan pesawat yang memiliki
kecepatan tinggi dengan teknologi canggih. Dengan pesawat baru ini, Garuda
kembali membuka rute penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam melewati
Kolombo, Bombay, Roma, dan Praha. Tak berhenti sampai di sana, pada tahun
1966, Garuda kembali mendatangkan pesawat jet baru, yaitu Douglas DC-8 dan
membeli beberapa pesawat turboprop baru, Fokker F27 guna melayani
penerbangan domestik.

Pada awal tahun 1970-an Garuda kembali memperkuat armada-nya dengan


membeli beberapa jenis narrow-body jet yaitu McDonnell-Douglas DC-9 dan
Fokker F28 serta pesawat jenis turboprop Fokker F27 guna mendukung
penerbangan domestik. Kemudian pada tahun 1973, guna memenuhi penerbangan
internasional, seperti tujuan Eropa, Asia dan Australia, Garuda kembali mengirim
pesawat McDonnell Douglas DC-10-30 dan Douglas DC-8. Selanjutnya untuk
penerbangan ke Eropa dan Amerika Serikat Garuda mengoperasikan Boeing 747-
2U3B baru-nya.

Pada tahun 1990-an terjadi bencana yang menimpa maskapai andalan


Indonesia ini. Bencana pertama terjadi pada tanggal 13 Juni 1996 saat pesawat dari
Fukuoka, Jepang menuju Jakarta. Awalnya saat pesawat hendak lepas landas, kipas
turbin depan mesin pecah dan terpisah dari poros mesin sehingga mengakibatkan
pesawat meledak dan terbakar saat kru mencoba menghentikan pesawat. Peristiwa
ini menewaskan 3 dari 275 penumpang. Peristiwa lainnya terjadi pada tanggal 26
September 1997 saat pesawat Airbus A300-B4 yang jatuh di Desa Buah Nabar,
Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam peristiwa
seluruh penumpang yang berjumlah 222 orang dan 12 awak tewas seketika. Ini
merupakan kecelakaan pesawat terbesar dalam sejarah penerbangan Indonesia.
Karena dua peristiwa tersebut membuat maskapai kesulitan ekonomi. Hal ini
ditambah dengan dampak Krisis Finansial Asia yang sedang dialami Indonesia
membuat Garuda sama sekali tidak melakukan penerbangan ke Eropa maupun
Amerika. Untungnya, pada pertengahan tahun 2000 Garuda dapat mengatasi
masalah keuangan-nya dengan baik.

Pada tahun 2000, Garuda membentuk anak perusahaan yang bernama


Citilink yang menawarkan penerbangan dengan biaya murah ke kota-kota di
Indonesia. Dengan adanya peristiwa-peristiwa nasional yang terjadi, seperti
Serangan 11 September 2001, Bom Bali I dan Bom Bali II, wabah SARS, dan
Bencana Tsunami Aceh 26 Desember 2004 serta peristiwa jatuhnya sebuah Boeing
737 di Yogyakarta berdampak masalah keuangan kembali terjadi di pihak Garuda.
Hal ini diperparah dengan sanksi Uni Eropa yang melarang semua pesawat
maskapai Indonesia menerbangi rute Eropa.

Setelah kembali menata krisis keuangan yang melanda Garuda. Garuda


mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak tanggal 11 Februari
2011. Selain itu, Garuda juga menjadi sponsor dalam pagelaran SEA Games 2011
yang digelar di Jakarta dan Palembang. Pada tahun 2012, Garuda Indonesia juga
menjalin kerjasama dengan salah satu klub sepak bola Inggris, Liverpool FC
sebagai Partner Resmi Liverpool FC dan Partner Maskapai Penerbangan Global
Resmi Liverpool FC. Hingga saat ini Garuda Indonesia tetap menjadi pilihan utama
konsumen Indonesia dalam penerbangan.

Informasi Tentang Saham yang Ditawarkan

Perseroan dan Pemegang Saham Penjual dengan ini melakukan Penawaran


Umum Sebesar 6.335.738.000 (enam miliar tiga ratus tiga puluh lima juta tujuh
ratus tiga puluh delapan ribu) atau sebesar 27,98% (dua puluh tujuh koma sembilan
puluh delapan persen) dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh
Perseroan setelah Penawaran Umum, yang merupakan Saham Biasa Atas Nama
Seri B, yang terdiri dari: • Sebesar 4.400.000.000 (empat miliar empat ratus juta)
lembar Saham Biasa Atas Nama Seri B yang merupakan Saham Baru yang
dikeluarkan dari simpanan Perseroan dengan nilai nominal Rp500 (lima ratus
Rupiah) setiap lembar saham (“Saham Baru”); dan • Sebesar 1.935.738.000 (satu
miliar sembilan ratus tiga puluh lima juta tujuh ratus tiga puluh delapan ribu) lembar
Saham Biasa Atas Nama Seri B milik Pemegang Saham Penjual dengan nilai
nominal Rp500 (lima ratus Rupiah) setiap saham (“Saham Divestasi”).
Keseluruhan saham tersebut di atas ditawarkan kepada Masyarakat dengan Harga
Penawaran Rp750 (tujuh ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang ditetapkan
berlaku untuk seluruh Saham Yang Ditawarkan, yang harus dibayar penuh pada
saat mengajukan FPPS. Jumlah Penawaran Umum adalah sebesar
Rp4.751.803.500.000 (empat triliun tujuh ratus lima puluh satu miliar delapan ratus
tiga juta lima ratus ribu Rupiah) yang terdiri dari sebesar Rp3.300.000.000.000 (tiga
triliun tiga ratus miliar Rupiah) dari penawaran Saham Baru dan sebesar
Rp1.451.803.500.000 (satu triliun empat ratus lima puluh satu miliar delapan ratus
tiga juta lima ratus ribu Rupiah) dari penawaran Saham Divestasi. Perseroan
mengadakan program MESA dengan mengalokasikan saham sebanyak-banyaknya
5% (lima persen) dari jumlah penerbitan Saham Baru dan menerbitkan opsi saham
untuk program MESOP sebanyak-banyaknya 0,97% (nol koma sembilan puluh
tujuh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran
Umum.

GIAA Harga Saham

Pada grafik diatas menunjukan bahwa pertumbuhan ekonomi dimasa


pandemic covid 19 ini pada aktivitas saham pada periode Januari,Februari,Maret
2021 mengalami fluktuasi atau kondisi yang tidak tetap atau berubah-ubah. Pada
bulan januari harga tertinggi pada tanggal 15 Januari 2021 yaitu 418 dan harga
terendah 29 Januari 2021 yaitu 298. Pada bulan februari harga tertinggi pada
tanggal 26 Februari 2021 yaitu 378 dan harga terendah pada tanggal 1 Februari
2021 yaitu 290. Pada bulan Maret harga tertinggi pada tanggal 18 Maret 2021 yaitu
378 dan harga terendah pada tanggal 10 Maret 2021 dan 30 Maret 2021 yaitu 338.
Faktor Risiko

1. Menurut saya, perusahaan Go-Public di BEI yang akan menerima risiko


terbesar dari pandemi corona adalah perusahaan yang bergerak di industri
penerbangan. Aktivitas bisnis akan terganggu dan mengalami penurunan yang
sangat signifikan dikarenakan oleh banyaknya orang yang memilih
membatalkan tiket yang sudah dibeli karena takut tertular virus COVID-19.
2. Strategic Risk :
 Salah menentukan tanggal promo sehingga tiket tidak begitu laku
 Salah menentukan investasi asset
 Kesalahan dalam pemasaran yang tidak sesuai dengan pasar
 Salah menentukan destinasi baru

Operation risk:

 Pesawat yang rusak


 Sistem ticketing Garuda yang terkadang error
 Ground handling tidak dilakukan sesuai dengan SOP
 Pelayanan dalam kabin yang tidak dilakukan sesuai dengan SOP
 Wabah yang terjadi

Reporting risk :

 Penyajian laporan keuangan yang harus transparan


 Keinginan pemegang saham yang berbeda-beda dan sebisa mungkin
untuk dipenuhi

Compliance Risk :

 Kepatuhan karyawan terhadap SOP untuk menghindari risiko


 Kepatuhan perusahaan terhadap kebijakan atau peraturan pemerintah
3. Interal environment adalah melakukan pengecekan dan penilaian lingkungan
internal. Lingkungan internal merupakan hal yang terpenting memperbaiki
value perusahaan yang mungkin menurun akibat kurangnya pengendalian
internal yang dilakukan perusahaan. Hal-hal yang bisa dilakukan contohnya
adalah :
 Melakukan ceklis terhadap setiap prosedur yang dilakukan oleh
masing-masing bagian
 Melakukan pengecekan dadakan sehingga kekurangan yang ada dapat
diketahui secara maksimal dan segera ditemukan solusinya

Garuda Indonesia beberapa kali bermasalah dari sisi internal perusahaan, mulai
dari laporan keuangan hingga daftar menu kelas bisnis yang menggunakan
kertas tulis tangan. Hal itu tidak sesuai dengan kriteria kelas bisnis yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan pada saat awal melakukan pembuatan atau
pemisahan kelas-kelas.

4. Objective Setting atau penetapan Tujuan


 Menjadi perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia
 Menjadi perusahaan penerbangan asal Indonesia yang memiliki daya
saing internasional
 Mengedepankan kepuasan pelanggan (customer satisfication)
5. Event identification baik internal maupun eksternal. PT. Garuda Indonesia Tbk
mengalami penurunan harga saham sejak kasus Direksi menjadi pelaku utama
penggelapan beberapa barang mewah dalam bagasi pesawat sehingga beberapa
posisi direksi dicabut. Namun, dengan mewabahnya COVID-19 ini sangat
berpengaruh karena sebagian besar calon penumpang telah membatalkan tiket
yang berujung pada penggantian dana (refund) sehingga para investor
menganggap bahwa tidak akan ada keuntungan atau laba pada perusahaan ini
untuk jangka waktu yang cukup lama.
Lockdown dilakukan di beberapa negara juga membuat Garuda Indonesia tidak
bisa melakukan penerbangan sehingga harus membatalkan seluruh jadwal ke
beberapa negara.
6. Risk assesment terhadap strategic risk (SR), operation risk (OR), reporting risk
(RR), dan compliance risk (CR) PT. Garuda Indonesia Tbk berdasarkan
dampak dan kemungkinan risk assesment matrix
 Operation risk berada di level tertinggi karena Garuda Indonesia
seringkali melakukan kesalahan dalam melakukan setiap prosedur yang
ada sehingga terkadang membuat kesalahan fatal. Kejadian contoh
adalah 2 pesawat Garuda hampir adu moncong dan kasus Garuda vs.
Youtuber Lius Vernandes.
 Reporting risk berada di level tinggi karena Garuda didapati
melaporkan keuangan cacat sehingga para investor banyak yang
menarik dananya dan memilih meninggalkan Garuda Indonesia
 Compliance risk berada di level tengah karena kepatuhan Garuda
hingga saat ini masih aman namun kepatuhan karyawan terhadap
peraturan perusahaan terkadang masih kurang.
 Strategic Risk berada di level moderat karena Garuda Indonesia
tentunya memiliki banyak strateg yang sudah berjalan dengan baik.
Didukung oleh berbagai ahli sehingga kemungkinan risiko tidak terlaiu
besar
7. Risk response
 Upaya untuk mengurangi risiko yang saya lakukan adalah dengan
mematuhi pemerintah dalam rangka pengurangan angka penyebaran
COVID-19 dan juga mematuhi protokol kesehatan yang sudah dibuat
pemerintah sedemikian rupa agar keadaan semakin membaik dan
akhirnya masyarakat bisa menggunakan pesawat untuk berpergian atau
pergi liburan.
 Memberikan bantuan menggunakan dana untuk membantu penanganan
COVID -19.
8. Control Activities :
 Menutup penerbangan ke beberapa destinasi yang sudah diberi travel
warning oleh pemerintah
 Melakukan dan memerintahkan seluruh jajaran kantor untuk
melakukan WEH
 Mematuhi peraturan pemerintah untuk melakukan lockdown pribadi
 Melakukan pembersihan pesawat dengan disinfectant dan memberikan
keringanan untuk para awak kabin menggunakan masker dalam
melaksanakan tugas
 Melakukan pembenahan terhadap laporan keuangan
 Membersihkan setiap kantor cabane di seluruh Indonesia
9. Untuk menginformasikan segala risiko yang akan terjadi sebagai manajer maka
saya akan menggunakan segala platform media sosial yang bisa digunakan dan
melakukan penghimbauan kepada seluruh awak kabin dan karyawan agar
mematuhi segala aturan dari pemerintah maupun perusahaan agar risiko terjadi
kemungkinan bisa diminimalisir dengan baik
10. Melakukan pemantauan dengan pembentukan tim pemantau atau memnasane
ccry di segala sudut agar kekurangan bisa dilakukan dan diperbaiks dengan
baik. Whistlebloving juga merupakan elemen penting untuk melatukan
pemantauan.

Rumus: ERi = Rf + ᵝi ( ERm – Rf )

Anda mungkin juga menyukai