Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN WS DENGAN DIABETES

MILITUS TIPE 2 DI RUANG ABIMANYU RSUD GIANYAR


TANGGAL 20-22 APRIL 2021

OLEH :

NI PUTU ERNA SUSANTI, S.KEP


(209012599)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PROGRAM NERS
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN WS DENGAN DIABETES MILITUS TIPE 2
DI RUANG ABIMANYU RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 20-22 APRIL 2021

I. PENGKAJIAN

Tanggal Masuk : 19 April 2021


Tanggal Pengkajian : 20 April 2021
Jam Pengkajian : 09.00 WITA
CM : 024XXX
Sumber Data : Data Primer: Pasien dan keluarga
Data Sekunder : Rekam medik
A. Identitas
1. Identitas pasien
Nama : Tn. WS
Umur : 54 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Pendidikan : DIII
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Br. Tedung, Gianyar
Status Pernikahan : Sudah Menikah
2. Penanggung Jawab Pasien
Nama : Ny. WT
Umur : 51 Tahun
Jenis kelamin : Permpuan
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Br. Tedung, Gianyar
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Hub. Dengan Pasien : istri

B. Riwayat Kesehatan
1. Alasan Utama Masuk Rumah Sakit dan Perjalanan Penyakit Saat Ini
Pasien mengeluh pusing, lemas tidak bertenaga
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit merasakan badannya lemas,
pusing kurang lebih selama 3 hari dan hanya ditahan serta kakinya luka, bengkak dan
menghitam yang sudah beberapa hari dan dibiarkan saja. Pasien juga mengatakan
bahwa apabila gula darahnya meningkat muncul luka-luka melepuh pada daerah
kakinya, akan tetapi apabila kadar gulanya normal lagi luka melepuh tersebut akan
mengering dengan sendirinya. pasien mengatakan datang ke UGD diantar oleh
keluarga pada tanggal 19/4/21. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata gula darah
pasien meningkat menjadi 290 mgdL. Pasien disarankan untuk rawat inap dan
dilakukan perawatan luka pada kaki
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
pasien mengatakan sudah mengalami sakit kencing manis sejak kurang lebih 10 tahun
yang lalu. pasien mengatakan jarang control kaluar tidak ada keluhan. Pasien
mengatakan ayahnya memiliki penyakit yang sama dengan pasien. Keluarga
mengatakan tidak ada dikeluarga menderita penyakit hipertensi, asma, dan penyakit
menular.
4. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi obat, makanan atau binatang
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti DM,
hipertensi, kanker, dan penyakit keturunan lainnya. Keluarga juga tidak ada yang
menderita penyakit yang menular.

6. Genogram

Keterangan :

: Laki- laki = Pasien

: Perempuan

: Tinggal serumah
H. Pola Fungsi Kesehatan
1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Sebelum sakit: pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang  penting, jika ada
keluarga yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
dirumahnya.
Saat Sakit:, pasien mengatakan bahwa mengikuti arahan perawat dan dokter agar
segera sembuh dan pulang kerumah

2. Nutrisi dan Metabolik


Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasa makan 3x sehari kadang lebih. Nafsu makan baik. Jenis
makanan yang dimakan biasannya nasi, sayur , dan daging, kadang ikan. Frekuensi
minum sehari 8-10 gelas dengan jumlah kurang lebih 2000 cc. Pasien mengatakan
tidak membatasi makanan

Saat Sakit/saat ini:


Semenjak di rawat pasien mengatakan tidak ada gangguan makan. Pasien masih bisa
makan 3x sehari, sesuai dengan diet yang diberikan. habis satu porsi, tidak mual atau
muntah. Pasien biasa minum kurang lebih 2000 cc/ hari.

3. Aktivitas dan Latihan


Sebelum Sakit:
Pasien mengatakan tidak ada kendala saat melakukan aktivitas sehari-hari. Pasien
biasanya bekerja sebagai pegawai swasta. Pasien mengatakan dapat melakukan
perawatan diri secara mandiri. Aktivitas hari-harinya juga tidak menggunakan alat
bantu gerak.

Saat Sakit :
- Pasien mengatakan karena rasa lalah dan lemas yang dirasakan saat bergerak, pasien
dibantu oleh keluarga. Klien mengatakan sering lemas tidak bertenaga serata kakinya
sering kesemutan, Klien mengatakan sering merasa tidak berenergi

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Mobilisasi di tempat tidur & ambulasi ROM √
0: mandiri, 2: dibantu orang, 4: tergantung total
1: menggunakan alat bantu, 3: dibantu orang lain dan alat,

4. Tidur dan Istirahat


Sebelum sakit :
Pasien mengatakan kebiasaan tidurnya kurang lebih 7-8 jam sehari. Tidur dari jam 10
malam sampai jam 6 pagi. Tidur nyenyak tidak ada gangguan. Pasien merasa segar
sesudah bangun tidur. Pasien tidak ada mengkonsumsi obat-obatan untuk membantu
tidur. Pasien jarang tidur siang. Tidak ada gejala gangguan tidur sebelum sakit.

Saat Sakit:
Pasien mengatakan semenjak sakit tidur biasanya 6 jam sehari, kadang-kadang
bangun karena nyeri yang dirasakan. Pasien mengatakan tidurnya tidak begitu
terganggu karena siang hari juga dapat tidur 2-3 jam.

5. Eliminasi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan frekuensi BAB 1 x sehari konsistensi lembek, bau khas feces,
tidak ada darah. Frekuensi kencing kurang lebih 4-5x sehari dengan jumlah kurang
lebih 1500 cc per hari. Warna kencing kuning jernih.

Saat Sakit/saat ini:


Pasien BAB terakhir tadi pagi, konsistensi lembek, bau khas, tidak ada darah, kencing
masih cukup sering 8-10 kali kurang lebih 1500 cc, tidak ada keluhan nyeri atau panas
saat kencing

6. Pola Persepsi Diri (Konsep Diri)


Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit ia merasa kehidupannya sudah baik dan ideal.
Pasien senang sudah bisa merawat istri dan anaknya. Pasien sudah cukup dan bangga
karena sudah mampu membesarkan anak-anaknya dengan baik.
Saat Sakit:
Pasien mengatakan menerima keadaan fisiknya saat ini. Pasien berharap agar segera
sembuh sehingga tidak merepotkan keluarga dan dapat merawat keluarganya lagi.

7. Peran dan Hubungan Sosial


Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam peran dan hubungan sosial di masyarakat
Saat Sakit:
Pasien mengatakan semenjak sakit peran dan hubungan sosial dengan keluarganya
tidak ada masalah. Pasien Cuma tidak dapat menjalani peran suami dan ayah untuk
merawat keluarganya setiap hari. Keluarga pasien bahkan mendukung dan sering
dichat atau ditelpon karena belum boleh sering-sering dijenguk karena pandemi
8. Seksual dan Reproduksi
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami masalah seksual dan reproduksi. Pasien
menikah sekali dan memiliki 1 orang anak
Saat Sakit:
Saat sakit, pasien mengatakan tidak memiliki masalah terkait dengan seksual dan
reproduksinya

9. Manajemen Koping
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan jika ada masalah dia biasanya cerita dengan istrinya. Setelah itu
pasien akan merasa baikan setelah bercerita dengan orang terdekatnya.
Saat Sakit:
Pasien mengatakan walaupun sakit masih bisa mengatasi setress yang dialami karena
dukungan keluarga dan perawat yang baik.

10. Kognitif Perseptual


Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit alat indranya dapat berfungsi dengan baik. Biasanya
pasien mendapat info-info kesehatan dari tetangga atau televisi.
Saat Sakit:
Saat sakit panca indra pasien masih berfungsi dengan baik. Pasien mengatakan tahu
akan penyakitnya setelah diberitahukan oleh dokter.

11. Nilai dan Kepercayaan


Sebelum sakit :
Pasien beragama hindu Pasien mengatakan sembahyang dan berdoa di rumah atau
pura. Tidak ada keyakinan atau budaya yang mempengaruhi status kesehatan pasien.

Saat Sakit:
Pasien mengataan hanya bisa sembahyang di rs bersama pasien lainnya dan itu tidak
jadi masalah.
I. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum :
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Suhu : 36. 50C
Nadi : 92 x/menit
Respirasi :20 x/ menit
IMT : 23.1 (Berlebih) BB: 66 kg, TB: 169 cm
2. Integumen
S: Pasien mengatakan kulitnya agak kering
O: warna kulit sawo matang, tekstur kulit tipis dan kering, warna rambut klien
sebagian beruban, tidak ada kelainan pada kuku.
3. Kepala
S: Pasien mengatakan tidak ada keluhan di kepalanya.
O: Kepala simetris, bentuk bulat, tiadak ada lesi dan tidak ada nyeri, distribusi
rambut merata, tidak ada alopesia, dan tidak rontok, kulit kepala bersih serta tidak
ada ketombe.
4. Mata
S: Pasien mengatakan pengelihatannya baik
O: Pemakaian lensa kontak tidak ada, tidak ada sekresi air mata berlebihan, tidak
ada bengkak pada mata. Riwayat pemeriksaan mata secara khusus tidak ada.
5. Telinga
S: Pasien mengatakan pendengarannya masih baik
O:Telinga simetris, posisi pina sejajar dengan mata, tidak ada lesi dan kemerahan.
Tidak ada pembengkakan dan lesi. Fungsi pendengaran baik.
6. Hidung
S: pasien mengatakan tidak ada hidung tersumbat, atau nyeri hidung
O: Posisi simetris, warna kulit sama dengan warna kulit yang lain, tidak ada lesi
dan secret, septum simetris, tidak ada massa.
7. Mulut
S: Pasien mengatakan rajin membersihkan mulut dan giginya
O: Bibir simetris, mukosa lembab, tidak ada lesi,, jumlah gigi klien lengkap, klien
menggunakan gigi palsu. Lidah simetris, bersih tidak ada lesi, warna merah
gerakan lidah tidak ada hambatan, tonsil simetris, tidak membesar dan tidak
kemerahan dan nyeri. Uvula tidak membesar warna merah muda.
8. Leher
S: Pasien megatakan tidak ada keluhan dilehernya
O: Bentuk simetris, tidak ada pembengkakan, posisi trachea di tengah. Kekakuan
pada leher tidak ada, benjolan /masa pada leher (-), keterbatasan gerak (-),
pembesaran kelenjar thyroid (-).tidak ada pembengkakan kelenjar limfe, denyut
nadi pada arteri karotis kuat,. Tidak ada peningkatan vena jugularis, reflex
menelan baik.
9. Dada
Bentuk dada simetris, tidak ada kifosis, tidak ada nyeri tekan, tidak ada jaringan
parut, tidak ada massa, ekspansi dada simetris.
10. Pernafasan
Inspeksi : Pergerakan dada simetris, pergerakan otot bantu pernapasan (-)
Palpasi : Tidak ada pembesaran abnormal, iktus cordis teraba.
Perkusi : sonor ka/ ki, redup di daerah jantung.
Auskultasi : Suara nafas vesikuler kiri/kanan, ronchi -/ - , wheezing -
11. Kardiovaskuler
Inspeksi dan palpasi : Pulsasi (+) pada daerah apical, tidak ada pulsasi
didaerah aorta dan pulmonal, distensi vena jugularis (-).
Auskultasi : S1, S2 tunggal regular, murmur (-)
12. Gastrointestinal
Inspeksi : Integritas kulit baik, bentuk simetris, tidak ada bekas operasi
Auskultasi : Peristaltik (+) 18 x/ menit
Palpasi : Distensi (-) pembesaran liver (-)
Perkusi : Timpani daerah liver, dullness daerah hati dan limpa.

13. Perkemihan

Tidak ada kelainan, pasien mengatakan kencing sehari 6-8 kali sehari.
14. Ekstremitas atas dan bawah
Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembengkakan dan kemerahan,
reflek bisep dan trisep (+), kekuatan otot 5555 di semua ekstremitas. Sensasi pada
kaki masih baik. Terdapat luka pada punggung kaki kanan, luas luka 3x 4 cm,
warna merah kehitaman, pus tidak ada, agak berbau. Luka terbalut dengan rapi.
15. Persyarafan
a. Olfaktorius: klien tahu bau teh dan kopi.
b.Optikus: Penglihatan sudah berkurang
c.Okulomotorius:Kelopak mata normal, gerak bola mata normal
d.Throklear: klien dapat menggerakkan mata ke atas dan ke bawah
e.Trigeminus: Masih bisa mengunyah
f. Abdusen: klien masih bisa menggerakkan kesamping
g. Facialis: Saat dikasih kapas otot wajah terangsang.
h. Auditori: Fungsi pendengaran masih bagus
i. Glosofaringeal: Bisa menelan makanan.
j. Vagus: Suara normal
k. Aksesorius: Pergerakkan leher masih normal
l. Hipoglosus: Pergerakkan lidah masih normal

16. Reproduksi

tidak ada keluhan pada genital pasien. Klien sudah menopause

l. Pemeriksaan Penunjang
 Laboratorium
DL tgl 19/4/21
Hematology Hasil Satuan Nilai Rujukan

hematokrit 43.1 % 17-43

leukosit 14.5 10^3/ ul 4-10

haemogoblin 12,8 g/dl 12.0-15.0

trombosit 233 10^3/ ul 150-450

eritrosit 4.15 10^6/ ul 4-5

 Hematologi tgl 19/4/21


hasil standar Satuan

ALT 16 0-40 u/L

AST 13 0-40 u/L

Creatinin 0.56 0.6-1.1 mg/dL

Ureum 42 10-50 mg/dL

GDS/ 20/2/21 220 75-150 mg/dL


Thoak PA: tak tampak kardiomegali, pulmo dalam batasa normal

n. Terapi Medik

Tanggal : 20/4// 21

Obat Dosis Rute Fungsi


ceftriaxone 3x 1gr IV Antibiotik
Omeprazole 2x 20 mg IV Stomach protector
Novorapid 3x 10 IU 3x 10 IU SC insulin
Lantus 1x 8 IU SC insulin
Metformin 2x 500 mg IO antidiabetes
B. ANALISA DATA

Masalah
No Data Fokus Etiologi
Keperawatan
Ds : pasien mengatakan Jumlah reseptor insulin Intoleransi Aktivitas
sering pusing dan lemas menurun
tidak bertenaga serta
kakinya sering kesemutan. Defisensi insulin
Pasien mengatakan sering
merasa tidak berenergi Gangguan metabolisme
Do :Klien tampak lemas, karbohidrat, protein dan
TD:130/80 mmHg, Suhu lemak
36. 50C, Nadi: 92 x/menit,
Respirasi:20 x/ menit Sumber energi menurun

kelelahan
Ds : Pasien mengatakan riwayat penyakit gula
memiliki riwayat dm darah ketidakstabilan gula
sejak 10 tahun yang lalu. darah
Pasien mengatakan Sel β di pankreas
jarang kontrol kalau
tidak ada keluhan sakit terganggu
Do : GDS= 220 mgdL, Defisit Insulin↓
pasien mendapatkan
therapi Novorapi 3x 10 IU, Hiperglikemi t
Lantus 1x 8 IU
Tidak terkontrol

Ketidakstabilan kadar
glukosa darah
DS: pasien mengatakan Hiperglikemi gangguan integritas
kulit/ jaringan
kakinya luka, bengkak dan
menghitam yang sudah Aliran darah melambat
beberapa hari dan dibiarkan
saja. Pasien juga Iskemi jaringan
mengatakan bahwa apabila
gula darahnya meningkat Nekrosis luka
muncul luka-luka melepuh
pada daerah kakinya, Gangren

DO: Terdapat luka pada Kerusakan intergritas


kulit
punggung kaki kanan, luas
luka 3x 4 cm, warna merah
kehitaman, pus tidak ada,
agak berbau. Luka terbalut
dengan rapi.

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No.
Tgl Tgl
Dx Diagnosa Keperawatan Paraf
Muncul Teratasi
Kep
Intoleransi aktivitas b.d status penyakit DM d/d
Pasien mengatakan sering pusing dan lemas tidak
bertenaga serta kakinya sering kesemutan. Pasien
mengatakan sering merasa tidak berenergi. Pasien
tampak lemas, TD:130/80 mmHg, Suhu 36. 5 0C,
Nadi: 92 x/menit, Respirasi:20 x/ menit
2 20/4/21 ketidakstabilan gula darah b/d hiperglikemia d/d
Pasien mengatakan memiliki riwayat dm sejak 10
tahun yang lalu. Pasien mengatakan jarang kontrol
kalau tidak ada keluhan sakit. GDS= 220 mgdL,
pasien mendapatkan therapi Novorapi 3x 10 IU,
Lantus 1x 8 IU

3 20/4/21 Kerusakan integritas jaringan b/d perubahan


sirkulasi d/d pasien mengatakan kakinya luka,
bengkak dan menghitam yang sudah beberapa hari
dan dibiarkan saja. Pasien juga mengatakan bahwa
apabila gula darahnya meningkat muncul luka-luka
melepuh pada daerah kakinya. Terdapat luka pada
punggung kaki kanan, luas luka 3x 4 cm, warna
merah kehitaman, pus tidak ada, agak berbau.
Luka terbalut dengan rapi.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Tanggal Tujuan Intevensi Keperawatan TTD
20/4/21 Setelah diberikan askep 3x 24 jam SIKI:
diharapkan pasien toleransi Observasi :

terhadap aktifitas meningkat SLKI:  Identifikasi gangguan fungsi tubuh


yang mengakibatkan kelelahan
Toleransi aktivitas (L.05047)
 Monitor kelelahan fisik dan
emosional
 Keluhan lelah dari meningkat (1)
menjadi menurun (5)  Monitor pola dan jam tidur
 Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
 Dispnea saat aktivitas dari
selama melakukan aktivitas
meningkat (1) menjadi menurun
(5) Terapeutik :

 Dispnea setelah aktivitas dari  Sediakan lingkungan nyaman dan


meningkat (1) menjadi menurun rendah stimulus (mis. Cahaya, suara,
(5) kunjungan)
 Lakukan latihan rentang gerak pasif
 Perasaan lemah dari meningkat dan/ atau aktif
(1) menjadi menurun (5)
 Berikan aktivitas distraksi yang
 Frekuensi nadi dari menurun (1) menenangkan
menjadi meningkat (5)
 Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
 Saturasi oksigen dari menurun jika tidak dapat berpindah atau
(1) menjadi meningkat (5) berjalan
Edukasi :
 Kemudahan dalam melakukan
aktivitas ehari-hari dari menurun  Anjurkan tirah baring
(1) menjadi meningkat (5)  Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
 Tekanan darah dari memburuk
(1) menjadi membaik (5)  Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
 Frekuensi napas dari memburuk berkurang
(1) menjadi membaik (5)
Kolaborasi :
 EKG iskemia dari memburuk  Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
(1) menjadi membaik (5) cara meningkatkan asupan makanan

SLKI: Tingkat keletihan


(L.05046)
 Verbalisasi kepulihan energi
dari menurun (1) menjadi
meningkat (5)

 Tenaga dari menurun (1)


menjadi meningkat (5)
 Kemampuan melakukan
aktivitas rutin dari menurun (1)
menjadi meningkat (5)

 Verbalisasi lelah dari meningkat


(1) menjadi menurun (5)

 Lesu dari meningkat (1) menjadi


menurun (5)

20/4/21 Setelah 3 x kunjungan selama 24 Manajemen hiperglikemia


jam diharapkan pasien mampu
menjaga kestabilan gula darah  Memantau kadar glukosa dalam darah
dengan kriteria evaluasi:
manajemen diabetes
 Melaksanakan pencegahan  Pantau tanda-tanda hiperglikemia :
dengan perawatan kaki dari poliuria, polidipsia, polifagia, kelesuan
skala 1 (tidak pernah
menunjukan) menjadi 4
(sering menunjukan)  Mengintruksikan pasien dan keluarga
 Memantau glukosa darah dari terhadap pencegahan, pengenalan
skala 1 (tidak pernah manajemen, dan hiperglikemia
menunjukan) menjadi 4
(sering menunjukan)
 Menggunakan obat sesuai
resp dari skala 1 (tidak pernah  Konsultasi dengan dokter jika tanda
menunjukan) menjadi 4 dan gejala hiperglikemia memburuk
(sering menunjukan)
 Mengikuti diet yang
direkomendasikan dari skala 1
(tidak pernah menunjukan)
menjadi 4 (sering
menunjukan)
20/4/21 Setelah 3 x kunjungan selama 24 Pressure Management
jam diharapkan inegritas jaringan  Anjurkan pasien untuk menggunakan
kulit pasien baik dengan kriteria pakaian yang longgar
evaluasi
Penyembuhan luka: sekunder
 Ukuran luka berkurang dari  Hindari kerutan padaa tempat tidur
skala 1 (tidak ada) menjadi
skala 4 (besar)
 Peradangan luka skala 3
(sedang) menjadi skala 5  Jaga kebersihan kulit agar tetap
(tidak ada) bersih dan kering
 Granulasi dari skala 1 (tidak
ada) menjadi skala 4 (besar)  Mobilisasi pasien (ubah posisi
pasien) setiap dua jam sekali
 Monitor kulit akan adanya
kemerahan

 Oleskan lotion atau minyak/baby oil


pada derah yang tertekan
 Monitor status nutrisi pasien

 Memandikan pasien dengan sabun


dan air hangat

 Lakukan tehnik perawatan luka


bersih dan steril

 Observasi keadaan luka terhadap


tanda-tanda infeksi

 Ajarkan keluarga tehnik perawatan


luka

E. IMPLEMENTASI

Hari/Tan
No
ggal/ Implementasi Evaluasi Respon
DK
Jam
20/4/21
09.00 1,2,3, Memonitor tanda vital dan GDS DS: -
DO: TD: 140/80 mmhg, N: 96x/menit,
T: 370C, RR: 20x/ menit, GDS: 181
09.15 1,2 Memonitor kelelahan fisik dan mgdl
emosional pasien DS : pasien mengatakan sering merasa
lemah tidak berenergi, kaki dan tangan
sering kesemutan
DO: pasien tampak lemas berbaring di
tempat tidur
09.30 2,3 Mengobservasi kondisi kaki DS: pasien mengatakan ada luka
kanan bawah dikaki kanannya, tidakterasa begitu
perih
DO: tampak luka pada kaki kanan,
terbalut rapid an sedikit berbau.
10.30 3 Melakukan perawatan luka
DS: pasien mengatakan luka nya tidak
terasa begitu sakit
DO: tampak luka pada kaikanan, luas
3x4 cm, warna merah kehitaman, tidak
ada pus, berbau, terbalut rapi
11.00 1 Memberikan latihan rentang gerak
DS:pasien mengatakan merasa lebih
nyaman sesudah menggerakan sendi-
sendinya
DO: pasien kooperatif dalam
mengikuti latihan rentang gerak

12.00 2 Membantu pasien menyiapkan


makan siang DS: pasien mengatakan nafsu makan
baik, dan akan mencoba
menghabiskannya
Do: makanan habis 1 porsi, minum
satu gelas
14.00 1,2,3 Memberikan obat IV
Ceftriaxone 1 gr (IV), dan DS:
novorapid 10 IU (SC) DO: obat sudah masuk, reaksi alergi
tidak ada
21/4/21
09.00 1,2,3 Memonitor tanda vital dan GDS DS: -
DO: TD: 130/80 mmhg, N: 90x/menit,
T: 370C, RR: 20x/ menit, GDS: 181
mgdL
09.15 1 Mengkaji kemampuan mobilisasi DS: pasien mengatakan merasa lebih
pasien baik, rasa lemas sedikit berkurang
DO: pasien tampak lemah berbaring di
TT
09.30 2,3 Memberikan KIE tentang diet DM DS: pasien mengatakan akan
mempraktikannya
DO: pasien kooperatif

10.30 2,3 Melakukan perawatan luka DS: pasien mengatakan luka nya tidak
teralu perih sudah merasa lebih baik
DO: tampak luka pada kaki kanan,
warna merah, bau minimal, tidak ada
pus,

11.00 1 Melatih rentang gerak pasien DS: pasien mengatakan bias


menggerakkan kakinya dengan bebas
DO: pasien kooperatif, gerak
membaik,

12.15 2 Menyiapkan makan siang sesuai DS:pasien mengatakan akan mencoba


diet DM menghabiskannya
DO: habis satu porsi, minum 1 gelas

14.00 2,3 Memberikan obat IV DS: pasien tidak ada nyeri di iv site
ceftriaxone 1 gr, dan novorapid saat obat dimasukan
10 IU (SC) Do: obat sudah masuk, reaksi alergi
negatif
22/4/21
09.00 1,2,3 Memonitor tanda vital dan GDS DS: -
DO: TD: 130/80 mmhg, N: 88x/menit,
T: 36.70C, RR: 20x/ menit, GDS: 117
mgdL

09.10 1,2 Memonitor kelemahan fisik dan DS: Pasien mengatakan lelahnya
emosional pasien sudah berkurang, perasaannya
lemasnya membaik, kaki kesemutan
sudah jarang
DO : klien tampak rilek, dan setuju
dengan informasi yang diberikan oleh
09.25 2,3 Memberikan KIE perawatan petugas
pasien dengan DM DS: pasien mengatakan memahami
informasi yang diberikan
DO: pasien kooperatifdan tampak
paham
10.30 2,4 Melakukan perawatan luka
DS: pasien mengatakan luka nya tidak
perih sudah merasa lebih baik
DO: tampak luka pada kaki kanan,
warna merah, bau tidak ada, tidak ada
pus, tampak bersih
11.00 1 Melatih rentang gerak pasien
DS: pasien mengatakan bias
menggerakkan kakinya, dan merasa
nyaman
DO: gerak membaik, pasien tampak
rileks
12.00 2 Menyiapkan makan siang sesuai
diet DM DS:pasien mengatakan akan mencoba
menghabiskannya
DO: habis satu porsi, minum 1 gelas

14.00 1,2,3 Memberikan obat IV DS: pasien tidak ada nyeri di iv site
ceftriaxone 1 gr, dan novorapid saat obat dimasukan
10 IU (SC) Do: obat sudah masuk, reaksi alergi
negatif
F. EVALUASI

No Hari/ No. Jam Evaluasi Paraf


Tanggal Dx
1 23/4/21 1 09.00 S: Pasien mengatakan lelahnya sudah berkurang,
perasaannya lemasnya membaik, kaki kesemutan
sudah jarang
O : klien tampak rilek, dan setuju dengan
informasi yang diberikan oleh petugas TD:
130/80 mmhg, N: 88x/menit, T: 36.70C, RR:
20x/ menit,
A : Masalah teratasi
P : pertahan kan kondisi pasien
2 23/4/21 2 09.00 S: pasien mengatakan akan mematuhi diet yang
dianjurkan oleh petugas, pasien mengatakan
merasa baikan
O: pasien tampak rileks, aktivitas membaik,
pasien mengahabiskan menu diet DM yang
disediakan, TD: 130/80 mmhg, N: 88x/menit, T:
36.70C, RR: 20x/ menit, GDS: 117 mgdL
A: Tujuan tercapai
P: pertahankan kondisi pasien
3 23/4/21 3 09.00 S: pasien mengatakan lukanya tidak terlau perih,
pasien merasa luka membaik
O: teradapat luka pada kaki kanan luka tampak
membaik, warna kemerahan, tidak berbau, tidak
ada pus
O: tujuan tercapai sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Lakukan perawatan luka secara rutin dengan
konsep aseptik

Anda mungkin juga menyukai